Anda di halaman 1dari 6

TERMS OF REFERENCE

PROFIL SAMPAH PLASTIK INDONESIA

KEMENTERIAN : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

UNIT ESELON I : DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KIMIA FARMASI

DAN TEKSTIL

UNIT ESELON II : DIREKTORAT INDUSTRI KIMIA HILIR

PROGRAM :

Menyusun dan melengkapi informasi dan data yang dibutuhkan oleh


Pemerintah dan instansi terkait dalam rangka mempersiapkan kebijakan dan
program kerja yang terkait untuk penanganan masalah sampah, utamanya
sampah plastik di didalam negeri, mempersiapkan rekomendasi untuk
kebijakan produksi dan penggunaan plastik sebagai pembungkus (packaging),
pemilihan bahan baku agar industri plastik dapat berkembang dan menopang
kehidupan ekonomi ditengah tekanan dan kebijakan baru dalam pelaksanaan
penggunaan waste (sampah) plastik didunia.

HASIL :

Mewujudkan iklim usaha yang sehat dan terlaksananya program penanganan


sampah plastik yang terpadu serta pembinaan dan pengembangan industri
packaging plastik dan industri recycling plastik yang baik dan efektif.
KEGIATAN:

Melaksanakan survey, kajian, penelitian dan diskusi dengan


Pemerintah/PEMDA , LSM dan dunia usaha yang terkait dengan kegiatan
pembinaan, pengawasan dan penanganan masalah sampah plastik di
Indonesia.

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:

Tersusunnya laporan dan kajian yang lengkap dan komprehensip mengenai


profil sampah plastik di Indonesia. Penanganan sampah plastik yang sudah
dilaksanakan dan kaitannya sampah plastik untuk diberdayakan sebagai bahan
baku di sektor industri pengguna bahan baku sampah plastik.

SATUAN UKUR DAN JENIS KELUARAN:

Dokumen laporan dari kajian/studi


1. Latar Belakang :
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Harian Republika 17 Juli 2019,
Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 67 juta ton, naik 3 ton
dibandingkan tahun sebelumnya. Dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia
(INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018, sampah di
Indonesia mencapai 64 juta ton, dengan kandungan sampah plastik 9 juta
ton ( 14 %), dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang
dibuang ke laut.
Penanganan sampah terutama masalah plastik ini masih merupakan
masalah yang belum tertangani dengan baik oleh Pemerintah/PEMDA
karena menghadapi berbagai kendala dalam koordinasi lintas sektoral dan
belum adanya kebijakan satu pintu yang dapat diikuti oleh semua pihak
yang terkait dengan masalah sampah plastik
Penanganan masalah sampah ini disektor industri akan dimulai dengan
menyusun profil masalah plastik di Indonesia, metoda pengumpulan dan
pemilahan yang dilakukan oleh pemulung, pengolahan di sektor industri
recycling, penanganan plastic di TPA dan membuat gambaran jenis plastic
yang saat ini layak (ekonomis) di daur ulang (LDU)

2. Maksud, Tujuan dan Sasaran


Maksud dari kegiatan ini adalah melengkapi informasi dan data yang
dibutuhkan oleh Pemerintah dan instansi terkait dalam rangka
mempersiapkan kebijakan dan program kerja yang terkait untuk
penanganan masalah sampah, utamanya sampah plastik di didalam negeri.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui karakteristik, sumber
jenis sampah plastik dan pengelolaan sampah plastik yang dihasilkan serta
gambaran mengani jenis sampah plastik yang saat ini layak secara
ekonomis uantuk di daur ulang (LDU)
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
a. Teridentifikasinya karakterstik sampah yang menghasilkan sampah
plastik
b. Teridentifikasinya sumber-sumber sampah yang menghasikan sampah
plastik
c. Teridentifikasinya siklus sampah plastik di Indonesia dari proses
pemilahan, pengumpulan dan pemanfaatan limbah plastik untuk
industri
d. Teridentifikasinya jenis sampah plastik yang layak secara ekonomis
untuk di daur ulang (LDU).
e. Teridentikasinya rekomendasi untuk mengoptimalkan sampah plastik
untuk mendukung peningkatan ekonomi dan lingkungan hidup.

3. Penerima Manfaat :
1. Direktorat Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil
2. Industri dan dunia usaha yang terkait dengan industri plastic

4. Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup kegiatan penyusunan Profil Sampah Plastik Indonesia adalah
:
a. Kajian kebijakan terkait menyangkut pengelolaan dan pengolahan
sampah khususunya sampah plastik
b. Mengidentifikasi isu, permasalahan dan gambaran mengenai :
 Aplikasi pemakaian produk plastik, kebutuhan bahan baku pastik
dan tingkat konsumsi plastik di Indonesia
 Tergambarkan secara data yang lengkap mengenai karaktersik,
sumber dan siklus sampah plastic di Indonesia dari proses
pemilahan, pengumpulan dan pemanfaatan limbah plastik untuk
industri
c. Mengidentifikasi jenis, karaktersitik sampah plastik yang yang layak
secara ekonomis untuk di daur ulang (LDU) dan dapat dipakai sebagai
salah satu sumber bahan baku plastic.
d. Merumuskan rekomendasi optimalisasi pengolahan sampah plastik
untuk mendukung peningkatan ekonomi dan tetap mempertahankan
lingkungan hidup dibandingkan dengan material alternatif lainnya.

5. Kebutuhan Tenaga Ahli


Tenaga ahli yang harus dipersiapkan untuk kegiatan ini terdiri dari :
a. Ketua Tim/Ahli Teknik Lingkungan sebanyak 1 orang.
Kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya S-2 bidang pengelolaan
sampah dan memiliki pengalaman profesional di bidangnya sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun
b. Teknik Industri sebanyak 1 orang.
Kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya S-1 bidang industri dan
memiliki pengalaman profesional di bidangnya sekurang-kurangnya 6
(enam) tahun
c. Ekonomi Manajemen sebanyak 1 orang.
Kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya S-1 bidang manajemen dan
memiliki pengalaman profesional di bidangnya sekurang-kurangnya 6
(enam) tahun

Tenaga pendukung terdiri dari :


a. Surveyor, melakukan survey lapangan sebanyak 2 orang
b. Operator Kumputer
6. Keluaran
Laporan Penyusunan Profil Sampah Plastik Indonesia terdiri dari 2
dokumen pelaporan yaitu :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan ini diserahkan kepada Pemberi Tugas sebanyak
5 eksemplar
b. Laporan Akhir
Laporan Pendahuluan ini diserahkan kepada Pemberi Tugas sebanyak
5 eksemplar
c. Diskusi
Diskusi diagendakan 2 kali pertemuan dengan tim teknis dan berbagai
stakholders terkait

7. Jangka Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Profil Sampah Plastik Indonesia
dilaksanakan dala jangka waktu 4 (empat) bulan sejak ditandatanganinya
Surat Perintah Mulai Pekerjaan

8. Biaya yang dibutuhkan :


Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah Rp………

Anda mungkin juga menyukai