Anda di halaman 1dari 9

SPESIFIKASI TEKNIS

RUMAH DINAS KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH VIII, MANADO

A. UMUM

PASAL 1
PEKERJAAN PENDAHULUAN

1.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

Sebelum melaksanakan kegiatan, pemborong wajib mengirim Surat Pemberitahuan untuk memulai
pekerjaan dan personil pelaksanaan kepada Pejabat Pembuat Komitmen selaku pengguna Jasa,
selanjutnya Pejabat Pembuat Komitmen selaku Pengguna Jasa akan meneruskan kepada lembaga/ unit
kerja yang bersangkutan untuk mendapatkan ijin mulai pelaksanaan pekerjaan.
1.2. PEKERJAAN PENDAHULUAN
a. Membuat Stuktur Organisasi pelaksanaan dilapangan dan membuat time schedule.
b. Pelaksanaan harus menyediakan tenaga ahli yang cukup guna menjamin kelancaran dan mutu
kegiatan.
c. Foto dokumen 0% sampai 100%.

1.3. PAPAN NAMA PROYEK

Papan Proyek dibuat dengan ukuran 0,8x1,0 m dari bahan papan yang dipasang pada tiang ukuran5/7,
sebaiknya diberi umpak beton tanpa tulangan diletakkan pada tempat yang mudah dilihat oleh umum
untuk redaksi sesuai petunjuk direksi.
PASAL 2
JENIS DAN MUTU BAHAN

2.1 Jenis dan mutu bahan yang akan digunakan harus diutamakan bahan-bahan produksi dalam negeri.

2.2 Bahan-bahan bangunan / tenaga kerja setempat sesuai dengan lokasi yang ditunjuk, bila bahan- bahan
bangunan dan semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai pearturan yang ada, dianjurkan untuk
dipergunakan dengan mendapatkan izin dari Direksi secara tertulis.

2.3 Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat beberapa / bermacam-
macam jenis (Merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan yang sejenis.

2.4 Bahan bangunan yrng telah ditetapkan jenisnya, dimana bahan-bahan bangunan tersebut mempunyai
beberapa macam mutu, maka harus ditetapkan melakukan 1 (satu) untuk dipergunakan.

2.5 Bila rekanan telah mendatangkan / melaksanakan jenis dan mutu bahan untuk pekerjaan atau bagian
pekerjaan tidak sesuai tang telah ditetapkan, bahan-bahan tersebut harus ditolak dan dikeluarkan dari
lokasi pekerjaan paling lambat 24 jam setalah ditolak dan biaya menjadi tanggung jawab rekanan.
2.6 Contoh-contoh yang dikehendaki oleh pemberi tugas atau wakilnya harus segera disediakan tampa
kelambatan atas biaya pemborong dan harus sesuai dengan standar. Contoh-contoh tersebut diambil
dengan cara begitu rupa hingga dapat dianggap bahwa bahan tersebut yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh tersebut disimpan sebagai dasar penolakan bila ternyata bahan
atau cara mengajukan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh baik kualitas maupun sifat-sifatnya.

2.7 Bila dalam uraian dan syarat-syarat disebut nama pabrik pembuat dari suatu barang, maka ini hanya
dimaksud untuk menunjukan kualitas dan type barang yang memuaskan pemberi tugas.

PASAL 3
URAIAN PEKERJAAN

3.1 Penyedia
Pemborong harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksankan kegiatan secara sempurna
dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alat-alat pembantu yang dipergunakan alat-alat
pengangkat, mesin-mesin, alat-alat penarik dan sebagianya ayng diperlukan oleh rekanan, dan untuk
semua alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah tidak dipergunakan lagi, dan untuk
memperbaiki kerusakan yang diakibatnya.

3.2 Kuantitas dan Kualitas Pekerjaan


a. Kuantitas dan kualitas dari kegiatan yang termasuk dalam harga kontrak harus dianggap seperti apa
yang tertera dalam gambar-gambar kontrak atau diuraikan dalam uraian dan syarat-syarat. Tetapi
kecuali yang disebut diatas apa yang tertera dalam uraian dan syarat-syarat gambar dalam kontrak
itu bagaimanapun tidak mempengaruhi penerapan atau interprestasi dari apa yang tercantum dalam
syarat-syarat ini.
b. Kekeliruan dalam uraian kegiatan atau kualitas pengurangan bagian-bagian dari gambar dan uraian
serta syarat-syarat tidak boleh merusak (membatalkan) kontrak ini, tetapi hendaknya diperbaiki dan
dianggap suatu perubahannya yang dikehendaki oleh pemberi tugas.
c. Segala pernyataan tentang kuantitas kegiatan yang mungkin sewaktu-waktu diberikan kepada
pemborong tidak boleh bagian dari kontrak ini dan harga-harga yang dimuat dalam daftar harga
tetap itu dengan apa yang tercantum perkiraan manapun.
d. Harga kontrak tidak boleh disesuaikan dengan cara bagaimanapun selain menuruti ketetapan-
ketetapan yang tepat dari syarat-syarat ini dan taat kepada pasal-pasal dari syarat-syarat ini. Segala
kekeliruan baik mengenail perhitungan harga kontrak harus dianggap telah diterima oleh kedua
pihak yang besangkutan.
PASAL 4
GAMBAR-GAMBAR DITEMPAT PEKERJA

4.1 Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar situasi dan sebagainya
yang telah dilaksanakan oleh konsultan perencana telah disampaikan kepada rekanan beserta dokumen-
dokumen lain. Rekanan tidak boleh mengubah dan menambah tanpamendapat persetujuan dari
Pengguna Jasa. Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada
hubungannya dengan pekerjaan pemborongan lini atau dipergunakan dengan pekerjaan pemborongan
ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud tertentu.

4.2 Gambar-gambar Tambahan.


Bila Direksi menganggap perlu, maka Konsultan Perencana harus membuat tambahan gambar detail
(gambar penjelasan) yang disyahkan oleh Direksi, gambar-gambar tersebut manjadi milik Direksi.

4.3 As Build Drawing


Untuk semua kegiatan yang belum terdapat gambar-gambar baik penyimpanan atas perintah pemberi
tugas atau tidak, Konsultan pengawas harus membuat gambar-gambar yang sesuai denganapa yang
telah dilakukan (A Build Drawing) yang jelas dengan memperhatikan perbedaan antara gambar-gambar
kontrak dan gambar kegiatan yang dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam
rangkap 3 (tiga) dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh rekanan.

4.4 Gambar-gambar ditempat pekerjaan.


Rekanan harus menyimpan di lokasi kegiatan satu rangkap gambar kontrak lengkap termasuk Rencana
Kerja dan Syarat-syarat, Berita Anwijizing, Time Schedule, dalam keadaan baik (dapat dibaca dengan
jelas) termasuk perubahan-perubahan terakhir dalam masa pelaksanaan kegiatan, agar tersedia jika
pemberi tugas atau wakilnya sewaktu-waktu memerlukan.

PASAL 5
PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN

1.1. Keamanan dan kesejahteraan :


Selama pelaksanaan pekerjaan penyedia jasa konstruksi diwajibkan mengadakan segala yang
dipergunakan untuk keamana para pekerja dan tamu, seperti pertolongan pertama, sanitasi air minum
serta fasilitas kesejahteraan. Juga diwajibkan memenuhi segala peraturan dan tata tertib koordinasi
Pemerintah Daerah setempat.

5.2 Terhadap milik umum :


Penyedia jasa konstruksi harus menjaga agar sarana umum dan bangunan yang ada disekitar lokasi
proyek, bersih dari bahan-bahan bangunan dan sebagainya.
5.3 Terhadap bangunan yang ada :
Selama masa pelaksanaan kontrak, penyedia jasa konstruksi bertanggung jawab penuh atas kerusakan
bangunan yang ada, utilitas, jalan, saluran dan sebagimana yang disebabkan karena pelaksanaan
pemborong dan perbaikan hingga dapat diterima pemberi tugas.
5.4 Keamanan terhadap pekerjaan :
Pemborong bertanggung jawab terhadap keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan
dan perlengkapan instalasi ditempat, segingga kontrak selesai dan diterima baik oleh direksi. Ia harus
menjaga kelengkapan bahan-bahan dari segala kemungkinan kerusakan, kehilangan dan sebagaimana
untuk seluruh pekerjaan dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air hujan dengan melindungi dan
memakai tutup layak, memompa atau menimba seperti apa yang dikehendaki atau diinstruksikan.

PASAL 6
JAMINAN DAN KESELAMATAN BURUH

6.1 Air minum dan Air untuk pekerja


a. Pemborong harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup bersih ditempat kegiatan untuk
para pekerja.
b. Air untuk keperluan bangunan selama pelaksanaan dapat mempergunakan atau menyumbang pipa
air yang telah ada dengan materan air tersendiri (guna memperhitungkan pembayaran) atau air
sumur yang bersih/ jernih tawar, bila hal ini mearagukan direksi, maka persediaan air harus periksa
dilaboratorium.

6.2 Kecelakaan
Apabila terjadi kecelakaan tenaga kerja yang melaksanakan kegiatan tersebut pada waktu pelaksanaan,
pemborongan, pemborong harus segera mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan sikorban
dengan biaya pengobatan dan lain-lain menjadi tanggung jawab pemborong dan harus segera
melaporkan kepada pihak yang terkait secara berjenjang. Di lokasi pekerjaan harus disediakan peti
obat-obatan untuk pertolongan pertama yang selalu tersedia setiap saat dan berada ditempat direksi keet
/ boukeet.

PASAL 7

KEBUTUHAN ALAT DAN PERSONIL MINIMAL


7.1 Peralatan
a. Selama pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus menyediakan/ menyiapkan alat-alat, baik untuk
sarana peralatan pekerjaannya maupun pealatan-peralatan yang dipergunakan untuk memenuhi
kualitas hasil pekerjaan antara lain pompa air, acuan beton dan sebagainya.
b. Penentuan titik-titik dan letak bangunan, siku-siku bangunan maupun datar (waterpass) dan tegak
lurusnya bangunan harus ditentukan dengan memakai alat ukur waterpass instruman.

7.2 Personil
Personil minimal yang dibutuhkan, sesuai dengan LDP.
B. KHUSUS
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1 LINGKUP PEKERJAAN


a. Mengadakan pengamanan lokasi kegiatan dari segala gangguan.
b. Mengadakan komunikasi dengan instasi dan pihak-pihak terkait.
c. Mengadakan persiapan tempat penimpunan dan penyiapan bahan.
d. Mengadakan peralatan, fasilitas dan mesin-mesin / alat bantu pekerja untuk menjamin kelancaran
pekerjaan.
e. Menyiapkan jalan masuk ke lokasi kegiatan.
f. Papan nama proyek

1.2 KOORDINASI DAN ADMINISTRASI


a. Sebelum pekerjaan dimulai, penyedia harus melakukan ijin dan berkoordinasi dengan pihak
pengguna jasa, konsultan pengawas dan pihak-pihak terkait.
b. Penyedia wajib membuat foto/dokumentasi 0%, minimal dari 4 sisi sebelum pelaksanaan pekerjaan
dimulai.
c. Penyedia wajib memasang papan nama proyek, dengan ukuran ditentukan kemudian.
d. Penyedian tidak diperkenankan menempatkan papan reklame dalam bentuk apapun dilingkungan
kegiatan.

PASAL 2
PEKERJAAN PENGUKURAN

2.1 PENGUKURAN

a. Penyedia harus menyedia tenaga yang ahli dalam cara-cara pengukuran dengan alat-alat theodolith,
waterpass dan peralatan lain yang diperlukan.
b. Pengewas lapangan dan penyedia akan menetapkan tempat/posisi patak penandaan permanen
(bench mark) sebagai referensi pengukuran bangunan, dan dituangkan dalam Berita Acara
penentuan titik 0 (nol) lantai bangunan.
c. Pergeseran patok hanya dapat dilakukan atas persetuuan pengawas lapangan dan tetap merujuk
pada level patok awal.
d. Berdasarkan patok tersebut Penyedia menentukan level bangunan dan jarak as bangunan pasa
setiap pekerjaan sesuai dengan gambar perencanaan.

PASAL 3
RUANG LINGKUP DAN ACUAN
3.1 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup spesifikasi konstruksi sumur bor produksi air tanah untuk kapasitas 150 liter per menit
sampai dengan 300 liter per menit ini mencakup acuan, pengertian, persyaratan teknis dan spesifikasi
bahan konstruksi sumur bor produksi yang harus dipenuhi dalampembuatan sumur bor produksi
tersebut.
3.2 ACUAN

Penyusunan standarisasi konstruksi sumur bor produksi air tanah ini mengacu pada :
a) SNI 03-2527-1991, Metoda pengujian karateristik akifer tertekan dengan uji pemompaan Jacob I..
b) SNI 03- 3641-1994, Metoda pemboran air tanah dengan alat bor putar system sirkulasi langsung.
c) SNI 07-0039-1987 Mutu dan cara uji pipa baja lapis seng.
d) SNI 13-4687-1998, Spesiflkasi konstruksi sumur bor partau
e) SNI 15-2049-1994, Mutu dan cara uji portland semen jenis I.
f) SNI 06-0084-1994, Mutu dan cara uji pipa polyvinyl chloride.
g) ASTM - D 1785-73, Polyvinyl chloride pipe.

3.3 PENGERTIAN

Beberapa pengertian yang berkaitan dengan spesiflkasi konstruksi sumur bor produksi ini :

a) Air tanah adalah semua air yang terdapat di dalam lapisan pcngandung air di bawah permukaan
tanah pada kondisi jenuh air, mencakup air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air,
b) Akuifer adalah lapisan batuan di bawah permukaan tanah yang dapat menyimpan dan meneruskan
air.
c) Akuifer potensial adalah akuifer yang mergandung cadangan air tanah dalam jumlah cukup besar.
d) Muka air tanah adalah permukaan airtanah di dalam sumur bor dihitung dari muka tanah setempat
atau titik acuan lain.
e) Konservasi air tanah adalah pengelolaan air tanah untuk menjamin pemanfaatannya secara
bijaksana dan menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara serta menjaga
mutunya.
f) Sumur bor produksi air tanah adalah sumur bor yang dibuat untuk mengambil air tanah pada satu
atau lebih lapisan akuifer tertentu .
g) Konstruksi sumur bor adalah instalasi sumur bor yang terpasang setelah proses pembuatan sumur
bor selesai, yang terdiri atas pipa lindung, saringan, pipa piezometer, pembalut kerikil, penyekat
lempung dan penyekat semen.
h) Pipa lindung adalah pipa yang dipasang di dalam lubang bor untuk menahan agar dinding lubang
bor tidak runtuh serta untuk menampung air tanah, yang terdiri dari pipa jambang danpipa naik.
i) Pipa jambang adalah susunan pipa dengan diameter tertentu pada bangunan konstruksi sumur bor
mulai dari permukaan tanah sampai kedalaman tertentu yang berfungsi untuk menampung air tanah
dan penempatan pompa
j) Pipa naik adalah susunan pipa dengan diameter tertcntu pada bangunan konstruksi sumur bor yang
terletak dibawah pipa jambang, berfungsi sebagai sarana air tanah naik sampai ke pipa jambang.
k) Saringan adalah pipa yang berlubang-lubang atau bercelah-celah dengan ukuran tertentu di bagian
dindingnya dan berfungsi menyaring air tanah ke dalam sumur bor.
l) Pipa piezometer adalah pipa dengan lubang-lubang pada dindingnya dan ujung bawahnya terbuka,
yang dipasang diluar pipa lindung di dalam lubang bor untuk pemantauan muka air tanah.
m) Pembalut kerikil adalah pembalut yang terbentuk dari kerikil yang diisikan kedalam ruang antara
dinding lubang bor dan saringan, yang berfungsi untuk menjaga kemampuan saringan dalam
meluluskan air dan menahan butir -butir batuan lepas yang akan masuk ke dalam sumur bor.
n) Penyekat lempung adalah penyekat yang terbentuk dari lempung yang dimasukan ke dalam ruang
antara dinding lubang bor dan pipa lindung di atas dan dibawah pembalut kerikil.
o) Penyekat semen adalah penyekat yang terbentuk dari bubur semen yang di injeksikan ke dalam
ruang antara dinding lubang bor dan pipa lindung di atas penyekat lempung yang menutupi
pembalut kerikil. Penyekat semen bcrguna untuk mencegah tercemarnya air tanah, serta untuk
menahan agar dinding lubang bor tidak runtuh.

PASAL 4
PERSYARATAN TEKNIS

4.1 SPESIFIKASI KONSTRUKSI SUMUR BOR PRODUKSI

4.1.1 Ukuran sumur bor produksi


Sumur bor produksi harus dibuat dengan pipa jambang berdiameter 150 milimeter (6 inci) dan pipa
naik serta saringan berdiameter maksimal 150 milimeter (6 inci), dengan kedalaman maksimal
mencapai 3 meter di bawah dasar lapisan akuifer yang diijinkan disadap, ujung bawahnya tertutup.
Bibir sumur atau ujung atas pipa lindung terletak minimal 0,60 meter di atas muka tanah.

4.1.2 Lubang bor


Lubang bor harus tegak lurus permukaan tanah. Diameter lubang bor minimal harus lebih besar 100
milimeter (4 inci) dari diameter pipa jambang, dan minimal harus lebih besar 150 milimeter (6 inci)
dari diameter pipa naik dan saringan.

4.1.3 Penempatan saringan


Saringan sumur bor harus ditempatkan tepat pada kedudukan akuifer yang akan disadap. Apabila
akuifer tersebut mempunyai ketebalan lebih dar i 3 meter, maka panjang minimal saringan yang
dipasang harus 3 meter, ditempatkan di bagian tengah akuifer.

4.1.4 Penempatan pipa piezometer


Pipa piezometer berdiameter minimal 19 milimeter (3/4 Inci ) harus di tempat kan tepat pada tengah-
tengah lapisan akuifer-akuifer yang disadap, ujung bagian bawah pipa piezometer terbuka sehingga air
tanah dapat masuk kedalam pipa.

4.1.5 Pcmbalut kerikil


Ruang antara dinding lubang bor dan pipa saringan diisi dengan kerikil sepanjang saringan pada akuifer
yang diijinkan diambil, sehingga terbentuk pembalut kerikil di sekeliling pipa saringan.

4.1.6 Penyekat lempung


Ruang antara dinding lubang bor dan pipa lindung di atas dan di bawah pembalut kerikil harus diinjeksi
dengan lempung penyekat, sehingga terbentuk penyekat-penyekat lempung setebal minimal 3 meter di
bawah pembalut ker ikil dan setebal minimal 2 meter di atas pembalut kerikil.
4.1.7 Penyekat semen
Ruang antara dinding lubang bor dan pipa lindung diatas pembalut ker ikil mulai dari atas penyekat
lempung hingga kedalaman 0,25 meter di bawah muka tanah harus diinjeksi dengan bubur semen,
sehingga terbentuk penyekat semen. Penyekat semen juga dilakukan pada lapisan akuifer yang tidak
disadap.

4.1.8 Lantai beton semen


Di sekeliling sumur bor produksi harus dibuat lantai beton semen dengan luas minimal 1 meter persegi,
berketebalan minimal 0,50 meter mulai 0,25 meter di bawah muka tanah hingga 0,25 meter diatas muka
tanah. Adukan beton semen terdiri dari campuran semen, pasir dan air dengan perbandingan 1 : 1 1/2 :
2 1/2.

4.1.9 Gambar konstruksi sumur bor produksi


Beberapa contoh gambar yang memenuhi spesifikasi konstruksi sumur bor produksi diatas dapat dilihat
pada lampiran 1 dan lampiran 2.

4.2 SPESIFIKASI BAHAN KONSTRUKSI SUMUR BOR

4.2.1 Pipa lindung


Pipa lindung harus terbuat dari pipa baja berlapis seng berketebalan medium yang memenuhi SNI 07-
0039-1987, Mutu dan cara uji pipa baja lapis seng atau pipa baja carbon yang memenuhi SNI 07-0068-
1987, Mutu dan cara uji pipa baja carbon atau pipa polivinyl chloride (PVC) jenis AW yang memenuhi
SNI 06 0084-1994.

4.2.2 Pipa saringan


Pipa saringan harus dari jenis saringan yang terbuat dari minimal bahan besi dengan kadar karbon
rendah (Low carbon steel) yang memenuhi Standar Nasional Indonesia, atau bahan PVC yang
memenuhi SNI 06-0084-1994 atau menurut Standar ASTM D 1785-73. Ukuran celah saringan
ditentukan dengan melihat sebaran besar butir akuifer berdasarkan hasil analisa ayak. Sebagai pedoman
umum untuk akuifer yang tersusun oleh pasir halus, yaitu yang berbutir mulai dari 0,06 mm - 0,125
milimeter, dipakai saringan bercelah maksimal 0,50 mm, sedangkan untuk akuifer yang tersusun oleh
pasir sedang yang berbutir antara 0,25 - 0,50milimeter dipakai saringan bercelahmaksimal 1,00 mm.

4.2.3 Pipa piezometer


Pipa piezometer harus terbuat dari pipa baja lapis seng berketebalan medium yang memenuhi SNI 07-
0039-1987. Mutu dan cara uji pipa baja lapis seng atau pipa PVC jenis AW yang memenuhi SNI 06-
0084-1994.

4.2.4 Kerikil

Kerikil untuk membentuk pembalut kerikil harus dipilih yang masih segar, tak berubah-berubah, tidak
lapuk, berbutir bundar, diutamakan yang mempunyai kandungan silika tinggi, dan tidak mengandung
gamping, zat organik, lumpur dan kotoran lainnya, atau kerikil artifisial.
Sebagai pedoman umum pembalut kerikil untuk saringan bercelah 0,50 mm dibuat dengan mengisikan
kerikil berukuran 1,50 milimeter sampai 3,00 milimeter, sedangkan untuk saringan bercelah 1,00
milimeter dipakai kerikil berukuran dari 2,50 milimeter sampai 6,00 milimeter.

4.2.5 Penyekat lempung


Untuk pembuatan penyekat lempung harus dipakai lempung yang memenuhi syarat atau yang
diproduksi khusus untuk keperluan konstruksi sumur bor.

4.2.6 Bubur semen


Untuk penginjeksian semen harus dipakai bubur semen dengan komposisi 40 kilogram semen setiap
22 liter air. Semen yang digunakan harus memenuhi SNI 15-2049-1994, Mutu dan cara uji portland
semen jenis I.

Anda mungkin juga menyukai