IPS EKONOMI
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Asep Miftahurrohman (Ketua)
Ardiansyah (Sekretaris)
Diki Dyana Putra
Rifqi Aulia Rahman
Zaenal Rifa’i
Zaid Atar Ismailudin
KELAS IX E
MTs. ASSALAM
PLERED – PURWAKARTA
2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah IPS EKONOMI.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KESIMPULAN.............................................................................................................. 9
ii
PERDAGANGAN INTERNASIONAL SEBAGAI PERWUJUDAN
KERJA SAMA EKONOMI ANTARNEGARA
1
4) Letter of Credit (L/C)
L/C merupakan surat jaminan yang dikeluarkan oleh bank yang ditunjuk oleh
importir di dalamnya berisi perihal mengenai kesepakan pembayaran kepada
eksportir yang akan dilakukan dengan tepat waktu dan dengan jumlah
nominal transaksi yang telah disepakati bersama.
b. Cara pembayaran perdagangan Internasional
Cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat
perdagangan dan peminjaman internasional antara lain sebagai berikut :
1) Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of Exchange atau
Commercial draft atau Trade Bill)
Surat wesel dangan adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara
eksportir menarik surat wesel kepada importir atas sejumlah harga barang-
barang beserta biaya-biaya pengirimannya.
2) Kompensasi pribadi (Private Compensation)
Adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian utang piutang
pada seorang penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut
tinggal.
3) Pembayaran tunai (Cash Payment) atau pembayaran di muka
Adalah pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai atau
cekyang dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan atau menunggu
diterimanya kabar bahwa barang yang telah dipesan dikapalkan oleh
eksportir.
4) Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)
Adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembelian
sejumlah barang dimana bank sendiri yang mengakseptir (menyetujui) dna
membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir.
5) Pembayaran kemudian atau rekening terbuka (Open Account)
Pembayaran kemduian atau rekening terbuka adalah cara membiayai
transaksi perdagangan internasional dimana eksportir mengirimkan barang
2
kepada importir tanpa adanya dokumen-dokumen untuk meminta
pembayaran.
6) Pembayaran dengan konsinyasi (Consignment)
Pembayaran secara konsinyasi dilakukan setelah barang yang dikirim sudah
terjual seluruhnya atau sebagian.
3
3) Tarif specific ad valorem yaitu tarif hasil kombinasi antara tarif ad valorem
dan specific. Contoh : tarif impor per karung gandum 15% dari harga per
karungnya ditambah Rp. 10.000,- per karung.
b. Kuota impor
Kuota adalah batas maksimum jumlah barang yang diizinkan melewati batas
suatu negara. Apabila kuota diberlakukan untuk barang ekspor maka disebut
kuota ekspor dan apabila dikenakan untuk barang impor maka disebut kuota
impor. Kuota dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :
1) Absolute/unilateral quota yaitu kuota yang besar kecilnya ditentukan
oleh satu negara tanpa persetujuan negara lain.
2) Neogotiated/bilateral quota yaitu kuota yang besar kecilnya ditentukan
oleh perjanjian dua negara atau lebih.
3) Tarif quota yaitu gabungan antara tarif dan kuota.
4) Mixing quota yaitu kuota yang dimaksudkan untuk membatasi
penggunaan bahan mentah yang diimpor dalam proses produksi.
Efek dari pengenaan kuota impor bagi ekonomi dalam negeri pada dasarnya
serupa dengan efek pembebanan tarif impor. Karena barang impor yang
dizinkan masuk dibatasi, maka harga barang tersebut baik yang diimpor
maupun produksi dalam negeri akan naik. Akbatnya konsumen akan
mengurangi jumlah yang diminta dan produsen menambah jumlah yang
ditawarkan. Lebih lanjut pemerintah akan mendapatkan fee atas lisensi kuota
yang diberikan kepada importir.
c. Larangan ekspor dan impor
Larangan ekspor adalah kebijakan pemerintah yang melarang barang dan jasa
untuk diekspor karena alasan-alasan khusus, baik yang bersifat ekonomis
maupun politis. Pada umumnya ada dalih yang digunakan untuk
memberlakukan kebijakan tersebut seperti alasan umumnya ada dalih yang
digunakan untuk memberlakukan kebijakan tersebut seperti alasan
keamanan atau kesehatan. Contoh : pemerintah menerapkan kebijakan
pelarangan ekspor gading gajah dan kulit hewan yang dilindungi.
4
d. Subsidi
Ada dua tujuan pemberian subsidi terkait dengan perdagangan internasional
yaitu untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang impor dan untuk
mendorong produsen dalam negeri agar mampu memproduksi lebih banyak.
Subsidi ini biasanya diberikan pemerintah dalam bentuk modal, keahlian,
mesin-mesin, peralatan, keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas
kredit dan subsidi harga.
e. Premi
Premi adalah pemberian dana dalam bentuk uang kepada produsen yang
berhasil mencapai target produksi sesuai yang ditentukan oleh pemerintah.
Dengan adanya premi dan subsidi kepada produsen dalam negeri, maka
harga jual barang menjadi lebih murah sehingga terjangkau masyarakat, hasil
produksi meningkat dan perusahaan akan terjaga kelangsungan hidupnya.
f. Dumping
Dumping adalah kebijakan yang menetapkan harga jual di luar negeri lebih
murah dibandingkan harga di dalam negeri. Tujuan dari kebijakan ini adalah
untuk menguasai pasar internasional. Terdapat tiga tipe kebijakan dumping,
yaitu sebagai berikut :
1) Persistant dumping, adalah kecenderungan monopoli yang berkelanjutan
(kontinue) dari suatu perusahaan di dalam pasar domestik. Tujuannya
yaitu mendapatkan laba maksimal dengan cara menetapkan harga yang
lebih tinggi dalam negeri dari pada di luar negeri.
2) Sporadic dumping, adalah kebijakan menjual produk ke luar negeri
dengan harga yang lebih murah secara sporadic daripada harga di dalam
negeri. Kebijakan ini disebabkan adanya kelebihan produksi di dalam
negeri.
3) Predatory dumping, adalah kebijakan menjual produk ke luar negeri
dengan harga yang lebih murah untuk jangka waktu sementara
(temporary). Tujuan kebijakan ini yaitu untuk mengalahkan produk
pesaing. Setelah pesaing kalah dan dapat memonoppoli pasar, barulah
5
harga barang yang ditawarkan akan kembali dinaikkan untuk
memperoleh laba maksimum.
g. Devaluasi
Devaluasi adalah kebijakan yang dikeluarkan suatu negara untuk
menurunkan nilai mata uangnya terhadap mata uang asing. Kebijakan ini
membuat barang yang diekspor menjadi lebih murah, sehingga
meningkatkan daya belli di pasar internasional.
h. Diksriminasi harga
Diskriminasi harga adalah penetapan harga jual yang berbeda untuk barang
yang sama pada dua pasar atau lebih yang berbeda.. dalam perdagangan
internasional, diskriminasi harga dapat diberlakukan di negara yang berbeda
untuk barang yang sama.
6
KERJA SAMA BIDANG SOSIAL BUDAYA
7
kembali menoreh prestasi dengan meraih 3 medali emas dan 1 medali
perak.
5) Meraih 2 medali perak dan 2 medali perunggu pada 8th Internasional
Earth Science Olypiad (IESO) yang diselenggarakan di Santader, Spanyol
22-29 September 2014.
b. Aktif dalam program pertukaran pelajar
Tujuan dari sebuah pertukaran pelajar bukan hanya untuk menguasai bahasa
asing. Melalui program tersbeut pelajar akan memperoleh pemahaman
konteks budaya yang diperlukan saat berkomunikasi dan berinteraksi.
Program pertukaran pelajar adalah kegiatan pertukaran pelajar yang
dilakukan dua negara atau lebih dalam waktu tertentu.
8
KESIMPULAN