(Kelompok 2)
Penyusun:
Nama Kelompok : 1. Vica Dwiyanti (1613031007)
2. Maynita Sholihawati (1613031017)
3. Andriyani (1613031019)
4. Resi Ekni (1613031025)
5. Dwi Suryanto (1613031055)
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aspek Hukum............................................................................. 3
2.2 Jenis-jenis Badan Hukum Usaha………...…………………………………4
2.3 Jenis-jenis Izin Usaha…….…………………….…………………….…….7
2.4 Dokumen yang Diteliti……….…………………..………………………...9
2.5 Penelitian Lapangan....................................................................................11
BAB III PENUTUP
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bisnis sering kali mengalami kegagalan karena terbentur masalah hukum atau
tidak memperoleh izin dari pemerintah setempat. Oleh karena itu, sebelum ide
bisnis dilaksanakan, analisis secara mendalam terhadap aspek hukum harus
dilakukan agar dikemudian hari bisnis yang dilaksanakan tidak gagal karena
terbentur permasalahan hukum dan perizinan. Aspek hukum merupakan aspek
yang kali pertama harus dikaji. Hal ini karena jika berdasarkan analisis pada
aspek hukum sebuah ide bisnis sudah tidak layak maka proses tersebut tidak
perlu diteruskan dengan analisis pada aspek-aspek yang lain.
1
dapat terjadi karena kurangnya ketelitian dalam penilaian dari segi keabsahan
atau kelegalitasan di bidang hukum dan lain sebagainya sebelum usaha
tersebut dijalankan.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka
rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian aspek hukum?
2. Apa sajakah jenis-jenis badan hukum usaha?
3. Apa sajakah jenis-jenis izin usaha?
4. Apa saja dokumen yang diteliti dalam aspek hukum?
5. Apa saja cara yang digunakan dalam penelitian lapangan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali usaha yang telah berjalan pada akhirnya
dikemudian pada akhirnya menimbulkan masalah.masalah-masalah yang timbul
kadang-kadang sangat vital,sehingga yang semula kita nyatakan layak untuk
semua aspek,ternyata menjadi sebaliknya.hal ini desebabkan karna kurang teliti
dalam penilaian dibidang hukum sebelum usaha tersebut dijalankan.
Sebagai contoh, jika badan hokum yang ternyata fiktif, artinya tidak sah secara
hokum, sehingga tidak layak disebut sebagai perusahaan yang berbada hokum.
Atau pula dapat terjadi ijin-ijin yang dimiliki ternyata palsu. Kemudian peliknya
masalah tanah, di mana sering terjadi pemalsuan surat-surat, sehingga
menimbulkan sengketa yang berkepanjangan. Pada akhirnya akibat kurang teliti
dalam penelitian dokumen akan sangat merugikan pihak perusahaan itu sendiri.
3
Oleh karena itu,hendaknya dalam melakukan analisis aspek hukum ini dilakukan
secara teliti dan cermat dengan mencari sumber-sumber informasi yang jelas
sampai ketangan yang memang berkompeten untuk mengeluarkan surat-surat
yang hendak kita teliti,demikian juga bagi mereka yang hendak menyiapkan suatu
proyek atau usaha mak perlu dilakukan berbagai persiapan yang berkaitan dengan
dengan aspek hukum ini.
Dalam praktiknya jenis badan hukum yang ada di Indonesia sebagai berikut:
a. Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang dimiliki oleh
perseorangan (hanya seorang).
Kelebihan perusahaan perseorangan diantaranya:
1) Mudah dibentuk dan dibubarkan.
2) Bekerja dengan sederhana.
3) Pengelolaannya sederhana.
4) Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba.
Kekurangan perusahaan perseorangan:
1) Tanggung jawab tidak terbatas
2) Kemampuan manajemen terbatas
3) Kurangnya kesempatan pada karir karyawan
4) Sumber dana terbatas pada pemilik
5) Resiko ditanggung perorangan.
4
b. Firma (Fa)
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan
menjalankan perusahaan atas nama perusahaan.
5
3) Lebih mudah berkembang karena dipegang orang yang ahli dan
dipercaya.
4) CV lebih fleksibel
5) Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer.
Kekurangan CV:
1) Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan
didaftarkan ke Departmen Kehakiman.
2) Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau
beberapa proyek besar.
d. Perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT) merupakan badan hukum perusahaan yang paling
banyak digunakan dan diminati oleh para pengusaha. Terdapat 3 hal yang
menentukan suatu keputusan dalam PT yaitu: RUPS, Direksi, Dewan
komisaris pemegang saham.
e. Perusahaan negara
Perusahaan negara (PN) adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan
undang-undang. Modal untuk mendirikan PN adalah atas kekayaan negara
yang dipisahkan dan tidak dipisahkan atas saham.
f. Perusahaan daerah
Perusahaan daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan suatu
peraturan daerah. Modalnya seluruhnya atau sebagian besar milik
pemerintah daerah yang dipisahkan kecuali dengan ketentuan lain dengan
atau berdasarkan undang-undang. Tujuan didirikan untuk perusahaan
daerah untuk turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya
dan pembangunan ekonomi nasional umumnya. Pimpinan perusahaan
daerah diangkat oleh kepala daerah.
g. Yayasan
Yayasan adalah badan usaha yang tidak bertujuan untuk mencari
keuntungan dan lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial. Modal
berasal dari sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya. Yayasan
memiliki pengurus dan harta milik pengurus dipisahkan dari harta
yayasan.
6
h. Koperasi
Menurut undang-undang No.25 tahun 1995. koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi,sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi
bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi
yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi
memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi
merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Ciri-ciri umum Koperasi adalah sebagai berikut :
1) Diatur dalam Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian
2) Dibentuk oleh orang-orang (Koperasi Primer) atau koperasi-
koperasi (Koperasi Sekunder)
3) Dibentuk dengan membuat Akta Pendirian yang memuat anggaran
dasar
4) Berbadan hukum setelah disahkan oleh Pemerintah
5) Tanggung jawab dipikul oleh para anggota
6) Rapat Anggota memberikan kuasa kepengurusan kepada para
pengurus.
7
karena itu, bagi pembuat studi kelayakan bisnis masalah izin-izin perlu segera
diurus sebelum usaha dijalankan.
Dalam praktiknya terdapat beragam izin.banyaknya izin dan jenis-jenis izin yang
dibutuhkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan.adapun izin dimaksud
adalah:
a. Tanda daftar perusahaan (TDP)
b. Nomor pokok wajib pajak (NPWP)
c. Izin-izin usaha
d. Sertifikat tanah atau surat-surat berharga yang dimilikinya
Izin-izin perusahaan lainnya yang harus segera diurus bagi pemilik usaha dan
yang harus dinilai oleh penilai adalah yang sesuai dengan jenis bidang usaha
perusahaan tersebut,izin-izin tersebut adalah :
a. Surat izin usaha perdagangan (SIUP)
b. Surat izin usaha industri (SIUI)
c. Izin usaha tambang
d. Izin usaha perhotelan dan pariwisata
e. Izin usaha farmasi dan rumah sakit
f. Izin usaha pertenakan dan pertanian
g. Izin domisili,dimana perusahaan/lokasi proyek berada
h. Izin gangguan
i. Izin mendirikan bangunan (IMB)
j. Izin tenaga kerja asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja asing.
8
2.4 Dokumen Yang Diteliti
Banyaknya dokumen yang diteliti sangat terngantung dari jenis usahanya.yang
terpenting adalah urutan prioritas dokumen yang menjadi pokok perhatian.urutan
prioritas menunjukan bahwa dokumen tersebut sangat penting bagi usaha yang
diajukan nanti.
Secara umum dokumen-dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek
hukum adalah sebagai berikut:
2.4.1 Bentuk badan usaha
Ada beberapa badan hukum yang lazim diindonesia,misalnya perseroan terbatas
(PT),perseroan komanditer (CV),kopersi yayasan,firma (Fa),dan
lainnya.kebanyakan perusahaan yang melakukan suatu investasi,biasanya
merupakan perusahaan besar,baik dari segi modal maupun dari segi jangkauan
usahanya. Oleh karena itu, biasanya perusahaan yang banyak melakukan studi
kelayakan sebelum melakukan usahanya adalah perusahaan yang berbadan hokum
Perseroan Terbatas (PT). Penilaian PT harus sampai ke berita Negara.
2.4.2 Bukti diri
Yaitu kartu identitas dari para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan
setempat yang dikenal dengan nama kartu tanda penduduk (KTP).
2.4.3 Tanda daftar perusahaan (TDP)
Setiap perusahaan yang beroperasi diindonesia,haruslah membuat surat daftar
perusahaan (TDP) sesuai dengan bidang usahanya masing-masing.dalam hal ini
yang perlu kita teliti adalah kedepartemenan teknis yang mengeluarkan surat
daftar perusahaan tersebut. Departemen teknis yang mengeluarkan TDP adalah
Departemen perindustrian dan Perdagangan. Biasanya pengurusan TDP adalah
pada saat perusahaan mengurus akta pendirian perusahaan tersebut.
2.4.4 Nomor pokok wajib pajak
Nomor pokok wajib pajak merupakan hal yang penting untuk diteliti,apakah
sudah dimiliki atau belum. Jika sudah diteliti dapatlah mengeceknya ke
departemen teknis yang mengeluarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Pengurusan NPWP juga dilakukan bersamaan dengan pengajuan akta notaries ke
Departemen kehakiman. Pentingnya NPWP agar setiap usaha yang dijalankan
nantinya akan memberikan penghasilan kepada pemerintah.
9
2.4.5 Izi-izin perusahaan
Selanjutnya adalah meneliti izin-izin yang dimiliki sesuai dengan jenis bidang
usaha perusahaan tersebut.izin-izin tersebut adalah:
a. Surat izin usaha perdagangan (SIUP)
b. Surat izin usaha industri (SIUI)
c. Izin usaha tambang dari departemen pertambangan
d. Izin usaha perhotelan dan pariwisata dari departemen pariwisata pos dan
telekomunikasi
e. Izin usaha farmasi dan rumah sakit dari departemen kesehatan
f. Izin usaha pertenakan dan pertanian dari departemen pertanian
g. Izin domisili dimana perusahaan/lokasi proyek dari pemda
h. Izin mendirikan bangunan
i. Izin tenaga kerja asing jika ada
2.4.6 Keabsahan dokumen lainnya
Disamping keabsahan dokumen diatas tidak kalah pentingnya adalah penelitian
dokumen lainnya :
a. Status hukum tanah
Keabstahan sertifikat tanah sampai kepada pihak yang berwenang yang
mengeluarkan seperti badan pertanahan nasional (BPN). Yang perlu diperhatikan
adalah status tanah tersebut antara lain:
Jenis hak atas tanah
Harga tanazh sekarang dan prediksi dimasa yang akan datang
Nama dan alamat pemilik yang sebenarnya
Kondisi tanah dalam sengketan ataqu tidak
Rencana tata kota
Tanah tersebut dapat diperjualbelikan atau tidak
b. Kendaraan bermotor
Keaslian surat-surat kendaraan yang akan digunakan untuk usaha-usaha
tersebut seperti usaha angkutan:
Bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB)
Harga beli (faktur dan kuintasi)
Kondisi kendaraan
Izin trayek,jika usaha transportasi
10
c. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu
BADAN HUKUM
TANDA DAFTAR
PERUSAHAAN
NPWP
IZIN DOMISILI
IZIN MENDIRIKAN
BANGUNAN
BUKTI DIRI
IZIN LAINNYA
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun
dan dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan
dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan
yang berlaku di wilayah tersebut.Jenis Badan Usaha seperti Perusahaan
Perseroan, Firma (Fa), Perserikatan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas
(PT), Yayasan, Koperasi.
Suatu perusahaan, baik itu perusahaan perdagangan maupun perusahaan
industri, dalam menjalankan kegiatannya akan sangat membutuhkan suatu
legalitas demi keberlangsungan perusahaan tersebut. Bentuk-bentuk legalitas
perusahaan bermacam-macam disesuaikan dengan bidang dan jenis kegiatan
perusahaan tersebut, diantaranya Nama Perusahaan, Merek, Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP), dan Izin Usaha Industri (IUI).
Dengan dimilikinya dokumen-dokumen pelegalan perusahaan, maka akan
didapat beberapa manfaat diantaranya dalam hal perlindungan dari tindakan
hukum yang berhubungan dengan masalah perizinan, dalam hal promosi
produk, dalam hal bukti kepatuhan terhadap hukum, dalam hal permudahan
mendapatkan proyek, dan dalam hal permudahan mendapatkan pinjaman dana
unutk perluasan perusahaan maupun kegiatan lainnya.
3.2 Saran
Sebagai Mahasiswa khususnya mahasiswa Pendidikan Ekonomi sebaiknya
memahami dengan baik tentang aspek hukum dalam bisnis. Karena materi ini
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk digunakan dimasa depan baik
untuk diajarkan dan dipahami. Oleh karena itu diharapkan pembaca dapat
memahami dengan baik pembahasan yang ada dalam makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir & Jakfar. 2017. Studi Kelayakan Bisnis. Depok : PT Desindo Putra
Mandiri
13