Anda di halaman 1dari 16

ASPEK HUKUM

(Kelompok 2)

Penyusun:
Nama Kelompok : 1. Vica Dwiyanti (1613031007)
2. Maynita Sholihawati (1613031017)
3. Andriyani (1613031019)
4. Resi Ekni (1613031025)
5. Dwi Suryanto (1613031055)

Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu : 1. Drs. I Komang Winatha, M.Si.

2. Albet Maydiantoro, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Pujisyukur kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga


makalah yang berjudul “Aspek Hukum ” ini dapat terselesaikan dengan tepat
waktu. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi
Muhammad SAW, yang berkat jasa beliau hingga saat ini kita bisa merasakan
indahnya dinul islam juga kepada keluarga beserta sahabatnya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada semester 6 mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis. Penyusun menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan guna
kesempurnaan makalah ini terutama saran dari dosen untuk kesempurnaan
makalah selanjutnya.
Terimakasih pada semua pihak yang turut berkontribusi dalam penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat di gunakan sebagai referensi tambahan
bagi mahasiswa penerus bangsa dalam proses belajar.

Bandar Lampung, 17 Maret 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aspek Hukum............................................................................. 3
2.2 Jenis-jenis Badan Hukum Usaha………...…………………………………4
2.3 Jenis-jenis Izin Usaha…….…………………….…………………….…….7
2.4 Dokumen yang Diteliti……….…………………..………………………...9
2.5 Penelitian Lapangan....................................................................................11
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................12

3.2 Saran ............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan hukum berkaitan erat dengan perkembangan masyarakat.
Menurut mahzab Jerman, perkembangan hukum akan selalu tertinggal dari
perkembangan masyarakat. Perkembangan didalam masyarakat, menyebabkan
pula perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap hukum. Kondisi demikian
mendorong terjadinya perkembangan dibidang hukum privat maupun hukum
public. Kegiatan yang pesat dibidang ekonomi misalnya, menurut sebagian
masyarakat menyebabkan peraturan yang ada dibidang perekonomian tidak
lagi dapat mengikuti dan mengakomodir kebutuhan hukum dibidang ini,
sehingga dibutuhkan aturan yang baru dibidang hukum ekonomi.

Bisnis sering kali mengalami kegagalan karena terbentur masalah hukum atau
tidak memperoleh izin dari pemerintah setempat. Oleh karena itu, sebelum ide
bisnis dilaksanakan, analisis secara mendalam terhadap aspek hukum harus
dilakukan agar dikemudian hari bisnis yang dilaksanakan tidak gagal karena
terbentur permasalahan hukum dan perizinan. Aspek hukum merupakan aspek
yang kali pertama harus dikaji. Hal ini karena jika berdasarkan analisis pada
aspek hukum sebuah ide bisnis sudah tidak layak maka proses tersebut tidak
perlu diteruskan dengan analisis pada aspek-aspek yang lain.

Aspek hukum mengkaji ketentuan hukum yang harus dipenuhi sebelum


menjalankan usaha.Ketentuan hukum untuk jenis usaha berbeda-beda,
tergatung pada kompleksitas bisnis tersebut. Adanya otonomi daerah
menyebabkan ketentuan hukum dan perizinan antara daerah yang satu dengan
daerah yang lain berbeda-beda. Oleh karena itu, pemahaman mengenai
ketentuan hukum dan perizinan investasi untuk setiap daerah merupakan hal
yang sangat penting untuk melakukan analisis kelayakan aspek hukum.
Masalah yang timbul kadang kala sangat vital, sehingga usaha yang semula
dinyatakan layak dari semua aspek, ternyata menjadi sebaliknya. Hal tersebut

1
dapat terjadi karena kurangnya ketelitian dalam penilaian dari segi keabsahan
atau kelegalitasan di bidang hukum dan lain sebagainya sebelum usaha
tersebut dijalankan.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka
rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian aspek hukum?
2. Apa sajakah jenis-jenis badan hukum usaha?
3. Apa sajakah jenis-jenis izin usaha?
4. Apa saja dokumen yang diteliti dalam aspek hukum?
5. Apa saja cara yang digunakan dalam penelitian lapangan?

1.3 Tujuan penulisan


1. Mengetahui pengertian aspek hukum
2. Mengetahui jenis-jenis badan hukum usaha
3. Mengetahui jenis-jenis izin usaha
4. Mengetahui dokumen yang diteliti dalam aspek hukum
5. Mengetahui cara yang digunakan dalam penelitian lapangan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aspek Hukum


Untuk memulai study kelayakan suatu usaha pada umumnya dimulai dari aspek
hukum,walaupun banyak pula yang melakukannya dari aspek lainnya.tujuan dari
aspek hukum adalah untuk meneliti keabstahan,kesempurnaan,dan keaslian dari
dokumen-dokumen yang dimiliki. Penelitian keabstahan dokumen dapat
dilakukan sesuai dengan lembaga yang mengeluarkan dan yang mengesahkan
dokumen yang bersangkutan.penelitian ini sangat penting mengingat sebelum
usaha itu dijalankan,maka perlu prosedur yang berkaitan dengan izin-izin atau
berbagai persyaratan harus terlebih dahulu sudah dipenuhi.

Bagi penilaian studi kelayakan bisnis,dokumen yang perlu diteliti


keabsahan,kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum,izin-izin yang
dimiliki,sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang mendukung kegiatan usaha
tersebut.kegagalan dalam penelitian aspek ini akan berakibat tidak sempurnanya
hasil penelitian,dengan kata lain apabila ada dokumen yang tidak sah atau tidak
sempurna pasti akan menimbulkan masalah dikemudian hari.

Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali usaha yang telah berjalan pada akhirnya
dikemudian pada akhirnya menimbulkan masalah.masalah-masalah yang timbul
kadang-kadang sangat vital,sehingga yang semula kita nyatakan layak untuk
semua aspek,ternyata menjadi sebaliknya.hal ini desebabkan karna kurang teliti
dalam penilaian dibidang hukum sebelum usaha tersebut dijalankan.
Sebagai contoh, jika badan hokum yang ternyata fiktif, artinya tidak sah secara
hokum, sehingga tidak layak disebut sebagai perusahaan yang berbada hokum.
Atau pula dapat terjadi ijin-ijin yang dimiliki ternyata palsu. Kemudian peliknya
masalah tanah, di mana sering terjadi pemalsuan surat-surat, sehingga
menimbulkan sengketa yang berkepanjangan. Pada akhirnya akibat kurang teliti
dalam penelitian dokumen akan sangat merugikan pihak perusahaan itu sendiri.

3
Oleh karena itu,hendaknya dalam melakukan analisis aspek hukum ini dilakukan
secara teliti dan cermat dengan mencari sumber-sumber informasi yang jelas
sampai ketangan yang memang berkompeten untuk mengeluarkan surat-surat
yang hendak kita teliti,demikian juga bagi mereka yang hendak menyiapkan suatu
proyek atau usaha mak perlu dilakukan berbagai persiapan yang berkaitan dengan
dengan aspek hukum ini.

2.2 Jenis-Jenis Badan Hukum Usaha


Jenis badan hukum yang ada di Indonesia sangat beragam mulai dari perusahaan
perseorangan,firma sampai kepada bentuk koperasi.masing-masing badan hukum
memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.kelebihan dan kekurangan dapat
dilihat dari luasnya bidang usaha yang akan dijalankan,modal yang dimiliki,batas
tanggungjawab dan kewajiban masing-masing pemilik,serta pembagian
keuntungan masing-masing badan usaha.

Dalam praktiknya jenis badan hukum yang ada di Indonesia sebagai berikut:
a. Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang dimiliki oleh
perseorangan (hanya seorang).
Kelebihan perusahaan perseorangan diantaranya:
1) Mudah dibentuk dan dibubarkan.
2) Bekerja dengan sederhana.
3) Pengelolaannya sederhana.
4) Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba.
Kekurangan perusahaan perseorangan:
1) Tanggung jawab tidak terbatas
2) Kemampuan manajemen terbatas
3) Kurangnya kesempatan pada karir karyawan
4) Sumber dana terbatas pada pemilik
5) Resiko ditanggung perorangan.

4
b. Firma (Fa)
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan
menjalankan perusahaan atas nama perusahaan.

Kelebihan yang dimiliki firma diantaranya:


1) Jumlah modal relatif besar.
2) Lebih mudah memperoleh kredit karena memiliki kemampuan
financial yang besar.
3) Kemampuan manajemennya besar karena pembagian kerja antar
anggota.
4) Pendiriannya mudah tidak perlu akte.
Kekurangan firma:
1) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang
perusahaan.
2) Kelangsungan perusahaan tidak menentu.
3) Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus di tanggung
bersama oleh anggota lain.
c. Perseroan komanditer (CV)
Perseroan komanditer atau sering dikatakan CV,merupakan persekutuan
yang didirikan atas dasar kepercayaan. Dalam CV terdapat 2 sekutu yaitu
sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif merupakan sekutu bekerja
/komplementer, yaitu yang berhak memimpin perusahaan. Sedangkan
sekutu pasif adalah Sekutu tidak bekerja / komandit (sleeping partner),
sekutu yang hanya menyerah kan modal saja. Namun setiap sekutu
(anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta
perusahaan.
Kelebihan CV:
1) Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan
perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan.
2) CV mudah memperoleh modal karena pihak perbankan
mempercayainya.

5
3) Lebih mudah berkembang karena dipegang orang yang ahli dan
dipercaya.
4) CV lebih fleksibel
5) Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer.
Kekurangan CV:
1) Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan
didaftarkan ke Departmen Kehakiman.
2) Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau
beberapa proyek besar.
d. Perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT) merupakan badan hukum perusahaan yang paling
banyak digunakan dan diminati oleh para pengusaha. Terdapat 3 hal yang
menentukan suatu keputusan dalam PT yaitu: RUPS, Direksi, Dewan
komisaris pemegang saham.
e. Perusahaan negara
Perusahaan negara (PN) adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan
undang-undang. Modal untuk mendirikan PN adalah atas kekayaan negara
yang dipisahkan dan tidak dipisahkan atas saham.
f. Perusahaan daerah
Perusahaan daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan suatu
peraturan daerah. Modalnya seluruhnya atau sebagian besar milik
pemerintah daerah yang dipisahkan kecuali dengan ketentuan lain dengan
atau berdasarkan undang-undang. Tujuan didirikan untuk perusahaan
daerah untuk turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya
dan pembangunan ekonomi nasional umumnya. Pimpinan perusahaan
daerah diangkat oleh kepala daerah.
g. Yayasan
Yayasan adalah badan usaha yang tidak bertujuan untuk mencari
keuntungan dan lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial. Modal
berasal dari sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya. Yayasan
memiliki pengurus dan harta milik pengurus dipisahkan dari harta
yayasan.

6
h. Koperasi
Menurut undang-undang No.25 tahun 1995. koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi,sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi
bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi
yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi
memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi
merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Ciri-ciri umum Koperasi adalah sebagai berikut :
1) Diatur dalam Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian
2) Dibentuk oleh orang-orang (Koperasi Primer) atau koperasi-
koperasi (Koperasi Sekunder)
3) Dibentuk dengan membuat Akta Pendirian yang memuat anggaran
dasar
4) Berbadan hukum setelah disahkan oleh Pemerintah
5) Tanggung jawab dipikul oleh para anggota
6) Rapat Anggota memberikan kuasa kepengurusan kepada para
pengurus.

2.3 Jenis-Jenis Izin Usaha


Kegiatan usaha dimana pun selalu memerlukan berbagai dokumen penunjang
usaha berserta izin-izin yang diperlukan sebelum menjalankan kegiatannya.
Dokumen dan izin-izin ini diperlukan bertujuan guna melindungi kepentingan
perusahaan itu sendiri dari berbagai hal. Kemudian dokumen dan izin-izin ini juga
diperlukan bagi instansi tertentu sebagai data untuk melakukan berbagai
pengawasan terhadap jalannya kegiatan usaha tersebut dari berbagai
penyimpangan yang mungkin terjadi. Juga untuk memudahkan instansi tertentu
untuk mengambil tindakan tertentu, sehingga tidak menimbulkan kerugian kepada
pihak-pihak tertentu pula apabila perusahaan melakukan penyimpangan. Oleh

7
karena itu, bagi pembuat studi kelayakan bisnis masalah izin-izin perlu segera
diurus sebelum usaha dijalankan.
Dalam praktiknya terdapat beragam izin.banyaknya izin dan jenis-jenis izin yang
dibutuhkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan.adapun izin dimaksud
adalah:
a. Tanda daftar perusahaan (TDP)
b. Nomor pokok wajib pajak (NPWP)
c. Izin-izin usaha
d. Sertifikat tanah atau surat-surat berharga yang dimilikinya

Izin-izin perusahaan lainnya yang harus segera diurus bagi pemilik usaha dan
yang harus dinilai oleh penilai adalah yang sesuai dengan jenis bidang usaha
perusahaan tersebut,izin-izin tersebut adalah :
a. Surat izin usaha perdagangan (SIUP)
b. Surat izin usaha industri (SIUI)
c. Izin usaha tambang
d. Izin usaha perhotelan dan pariwisata
e. Izin usaha farmasi dan rumah sakit
f. Izin usaha pertenakan dan pertanian
g. Izin domisili,dimana perusahaan/lokasi proyek berada
h. Izin gangguan
i. Izin mendirikan bangunan (IMB)
j. Izin tenaga kerja asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja asing.

Disamping keabsahan dokumen diatas yang tidak kalah pentingnya adalah


penelitian dokumen lainnya yaitu:
a. bukti diri (KTP atau SIM)
b. sertifikat tanah
c. bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB)
d. serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu.

8
2.4 Dokumen Yang Diteliti
Banyaknya dokumen yang diteliti sangat terngantung dari jenis usahanya.yang
terpenting adalah urutan prioritas dokumen yang menjadi pokok perhatian.urutan
prioritas menunjukan bahwa dokumen tersebut sangat penting bagi usaha yang
diajukan nanti.
Secara umum dokumen-dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek
hukum adalah sebagai berikut:
2.4.1 Bentuk badan usaha
Ada beberapa badan hukum yang lazim diindonesia,misalnya perseroan terbatas
(PT),perseroan komanditer (CV),kopersi yayasan,firma (Fa),dan
lainnya.kebanyakan perusahaan yang melakukan suatu investasi,biasanya
merupakan perusahaan besar,baik dari segi modal maupun dari segi jangkauan
usahanya. Oleh karena itu, biasanya perusahaan yang banyak melakukan studi
kelayakan sebelum melakukan usahanya adalah perusahaan yang berbadan hokum
Perseroan Terbatas (PT). Penilaian PT harus sampai ke berita Negara.
2.4.2 Bukti diri
Yaitu kartu identitas dari para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan
setempat yang dikenal dengan nama kartu tanda penduduk (KTP).
2.4.3 Tanda daftar perusahaan (TDP)
Setiap perusahaan yang beroperasi diindonesia,haruslah membuat surat daftar
perusahaan (TDP) sesuai dengan bidang usahanya masing-masing.dalam hal ini
yang perlu kita teliti adalah kedepartemenan teknis yang mengeluarkan surat
daftar perusahaan tersebut. Departemen teknis yang mengeluarkan TDP adalah
Departemen perindustrian dan Perdagangan. Biasanya pengurusan TDP adalah
pada saat perusahaan mengurus akta pendirian perusahaan tersebut.
2.4.4 Nomor pokok wajib pajak
Nomor pokok wajib pajak merupakan hal yang penting untuk diteliti,apakah
sudah dimiliki atau belum. Jika sudah diteliti dapatlah mengeceknya ke
departemen teknis yang mengeluarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Pengurusan NPWP juga dilakukan bersamaan dengan pengajuan akta notaries ke
Departemen kehakiman. Pentingnya NPWP agar setiap usaha yang dijalankan
nantinya akan memberikan penghasilan kepada pemerintah.

9
2.4.5 Izi-izin perusahaan
Selanjutnya adalah meneliti izin-izin yang dimiliki sesuai dengan jenis bidang
usaha perusahaan tersebut.izin-izin tersebut adalah:
a. Surat izin usaha perdagangan (SIUP)
b. Surat izin usaha industri (SIUI)
c. Izin usaha tambang dari departemen pertambangan
d. Izin usaha perhotelan dan pariwisata dari departemen pariwisata pos dan
telekomunikasi
e. Izin usaha farmasi dan rumah sakit dari departemen kesehatan
f. Izin usaha pertenakan dan pertanian dari departemen pertanian
g. Izin domisili dimana perusahaan/lokasi proyek dari pemda
h. Izin mendirikan bangunan
i. Izin tenaga kerja asing jika ada
2.4.6 Keabsahan dokumen lainnya
Disamping keabsahan dokumen diatas tidak kalah pentingnya adalah penelitian
dokumen lainnya :
a. Status hukum tanah
Keabstahan sertifikat tanah sampai kepada pihak yang berwenang yang
mengeluarkan seperti badan pertanahan nasional (BPN). Yang perlu diperhatikan
adalah status tanah tersebut antara lain:
 Jenis hak atas tanah
 Harga tanazh sekarang dan prediksi dimasa yang akan datang
 Nama dan alamat pemilik yang sebenarnya
 Kondisi tanah dalam sengketan ataqu tidak
 Rencana tata kota
 Tanah tersebut dapat diperjualbelikan atau tidak
b. Kendaraan bermotor
Keaslian surat-surat kendaraan yang akan digunakan untuk usaha-usaha
tersebut seperti usaha angkutan:
 Bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB)
 Harga beli (faktur dan kuintasi)
 Kondisi kendaraan
 Izin trayek,jika usaha transportasi

10
c. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu

2.5 Penelitian Lapangan


Penelitan lapangan untuk mengecek kebenaran dari data-data atau informasi yang
kita butuhkan dan untuk menguji kebenaran dan keabsahan dokumen dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a. Menandatangani sumber informasi yang berhak mengeluarkan surat-surat
atau dokumen.
b. Mencari informasi dari laporan-laporan,koran,majalah atau perpustakaan
yang memuat informasi yang relevan dengan analisis kita.
Secara ringkas dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan untuk aspek hukum
perusahaan serta yang menjadi bahan penilaian study kelayakan dari segi aspek
hukum dapat dilihar dari gambar berikut ini.

BADAN HUKUM

TANDA DAFTAR
PERUSAHAAN

NPWP

SURAT IZIN USAHA

IZIN DOMISILI

IZIN MENDIRIKAN
BANGUNAN

BUKTI DIRI

IZIN LAINNYA

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun
dan dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan
dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan
yang berlaku di wilayah tersebut.Jenis Badan Usaha seperti Perusahaan
Perseroan, Firma (Fa), Perserikatan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas
(PT), Yayasan, Koperasi.
Suatu perusahaan, baik itu perusahaan perdagangan maupun perusahaan
industri, dalam menjalankan kegiatannya akan sangat membutuhkan suatu
legalitas demi keberlangsungan perusahaan tersebut. Bentuk-bentuk legalitas
perusahaan bermacam-macam disesuaikan dengan bidang dan jenis kegiatan
perusahaan tersebut, diantaranya Nama Perusahaan, Merek, Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP), dan Izin Usaha Industri (IUI).
Dengan dimilikinya dokumen-dokumen pelegalan perusahaan, maka akan
didapat beberapa manfaat diantaranya dalam hal perlindungan dari tindakan
hukum yang berhubungan dengan masalah perizinan, dalam hal promosi
produk, dalam hal bukti kepatuhan terhadap hukum, dalam hal permudahan
mendapatkan proyek, dan dalam hal permudahan mendapatkan pinjaman dana
unutk perluasan perusahaan maupun kegiatan lainnya.
3.2 Saran
Sebagai Mahasiswa khususnya mahasiswa Pendidikan Ekonomi sebaiknya
memahami dengan baik tentang aspek hukum dalam bisnis. Karena materi ini
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk digunakan dimasa depan baik
untuk diajarkan dan dipahami. Oleh karena itu diharapkan pembaca dapat
memahami dengan baik pembahasan yang ada dalam makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir & Jakfar. 2017. Studi Kelayakan Bisnis. Depok : PT Desindo Putra
Mandiri

Utami Novia Widia. 2017. 5 Bentuk-bentuk Badan Usaha di Indonesia.


https://www.jurnal.id/id/blog/2017-5-bentuk-bentuk-badan-usaha-di-indonesia/.
Diunduh pada 16 Maret 2019

13

Anda mungkin juga menyukai