Anda di halaman 1dari 17

komunikasi interpersonal

komunikasi interpersonal sering juga disebut komunikasi antar pribadi.

Maksudnya, komunikasi ini terjadi antara satu individu dengan individu lainnya. Komunikasi
antar pribadi : “..The process of sending and receiving messages between two persons or among
a small group of persons with some effect and some immediate feedback..” DeVito

Mengapa komunikasi ini menjadi penting?

– Membantu perkembangan intelektual dan social dengan kata lain, manusia akan berkembang
daya fikir dan hubungan sosialnya dengan melakukan komunikasi ini

– Menemukan identitas/jati diri saat kita berkomunikasi, kita senantiasa mengeluarkan identitas
kita, selain memperkenalkannya pada lawan/penerima pesan, dengan itu kita dapat menggali
jatidiri kita yg sebenarnya.

– Memahami realitas disekeliling kita komunikasi ini juga dapat digunakan untuk dapat
memahami realitas yg terjadi disekeliling kita, dengan adanya interaksi dan informasi di
dalamnya.

– Mengembangkan kesehatan mentalkita sering mendengar kalimat “kalau tidak ingin stres, ya
curhat!” itulah salah satu contoh bagaimana komunikasi ini mampu menyehatkan kita secara
mental.

Bentuk khusus dari komunikasi antar pribadi adalah komunikasi diadik (Dyadic Communication)
yaitu komunikasi antar dua atau tiga orang (tapi bukan kelompok).
adapun ciri komunikasi diadik :

– Pihak-pihak yg berkomunikasi berada jarak dekat


– Mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan
– Baik verbal dan non verbal

telah diakui bahwa komunikasi antar pribadi paling efektif mengubah sikap, pendapat atau
perilaku manusia. Karena pesan langsung disampaikan kepada yang dituju, selain itu,
komunikasi ini sangatlah melibatkan emosi dan hubungan antar pribadinya, sedangkan dalam
upaya mempersuasi, faktor emosi/hubungan sangat berpengaruh sekali.

1. Spontanitas : Terjadi tanpa direncanakan, dimana saja dan kapan saja


2. Mempunyai tujuan : Tujuan ditetapkan bersama
3.Mengakibatkan suatu reaksi : feedback penerima pesan
4. Prosesnya saling berbalas: interaktif
5. Menghasilkan sesuatu : ada hasil dari komunikasi tersebut, baik berupa kesepakatan,
pengetahuan, dll.
6. Menggunakan lambang-lambang bermakna: yang dimaksudkan adalah pesan baik verbal
mauun non-verbal.
Dari komunikasi antar pribadi/interpersonal inilah awal peradaban manusia terbentuk..

Pengertian Komunikasi
Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa?
dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which
channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).

Lasswell menganalisanya melalui 5 unsur:

1.Who?siapa/sumber).
Sumber pesan/komunikator adalah pihak yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang
individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.

2. Says What? (pesan).Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada


penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi. Merupakan seperangkat
symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3
komponen pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.

3. In Which Channel? (saluran/media).Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari


komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun
tidak langsung(melalui media baik cetak/elektronik dll).

4. To Whom? (untuk siapa/penerima).individu/kelompok/organisasi yang menerima pesan dari


sumber.Disebut
tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi
balik(decoder).

5. With What Effect? (dampak/efek).Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima)


setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.

komunikasi biasa dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

1. Komunikasi satu arah. Dimana sumber merupakan pembicara/pemberi pesan dan penerima
pesan sebagai pendengar saja.

2. Komunikasi dua arah. Pengantaran pesan dilakukan secara interaktif. Sumber dapat secara
feedback secara langsung.
ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI
DASAR-DASAR FILSAFAT

Filsafat adalah memikirkan sesuatu yang belum kita alami/ ketahui. Tugas dari ahli filsafat
adalah untuk mengatasi spesialisasi dan memformulasikan suatu pandangan hidup yang
didasarkan atas pengalaman kemanusiaan yang luas. Memikirkan filsafat mempunyai ciri khas
yaitu menimbulkan gejolak.

Filsafat berasal dari bahasa yunani filosofi yang terdiri dari philo (suka/cinta) dan sophia
(kebijaksanaan) yang artinya orang yang arif/ cinta akan kebijaksanaan.

Filsafat adalah sekumpulan sikap & kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya
diterima secara tidak kritis (menerima hidup apa adanya)

Filsafat adalah suatu proses kritis/ pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat
dijunjung tinggi (kritis akan sikap-sikap yang dianutnya). Evaluasi kritik sering berbeda :

1. Karena mereka melihat benda dari segi yang berbeda


2. Kerena mereka ini hidup dalam dunia yang berubah
3. Karena mereka mengani bidang pengalaman kemanusiaan dimana bukti-bukti tidak
cukup sempurna artinya hasil penelitian belum bisa menjawab sesuatu yang terjadi.

Filsafat adalah suatu usaha untuk mendapatkan gambaran kesempurnaan, filsafat berusaha untuk
mengkombinasikan hasil bermacam-macam sains & pengalaman kemanusiaan sehingga menjadi
pandangan yang konsisten tentang alam.

Filsafat adalah sebagai analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata & konsep. Jadi
dalam hal ini filsafat sebagai satu bidang khusus yang mengacu kepada sains & membantu
menjelaskan bahasa & bukannya suatu bidang yang luas yang memikirkan segala pengalaman
dari kehidupan (memaknai berdasarkan apa yang kita temui pada subyek).

Filsafat adalah sekumpulan problema-problema yang langsung mendapat perhatian dari manusia
& dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat. Filsafat mendorong penelitiannya sampai kepada soal-
soal yang paling mendalam dari eksistensi manusia. Soal-soal pokok yang dipertayakan mislanya
: ”Apakah kehidupan itu dan mengapa aku berada di sini? M engapa ada sesuatu? Apakah
kedudukan kehidupan dalam alam yang besar ini? Apakah alam bersahabat atau bermusuhan?
Apakah yang terjadi itu terjadi secara kebetulan atau karena mekanisme atau karena ada rencana
atau ada maksud atau pikiran dari dalam benak? Apakah kehidupan itu dikontrol seluruhnya atau
sebgaian? Mengapa menusia berjuang dan berusaha untuk mendapatkan hak, keadilan, perbaikan
dikemudian hari? apakah arti konsep hak dan kewajiban dan apakah ciri-ciri masyarakat yang
baik ?”.
KARAKTERISTIK BERPIKIR

1. Sifat menyeluruh

Sifat ini membuat seseorang merasa tidak puas lagi mengenal ilmu hanya dari segi pandang ilmu
itu sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan lainnya, ingin tahu
kaitan ilmu dengan moral, kaitan ilmu dengan agama, ingin yakin apakah ilmu itu akan
membawa kebahagiaan kepada dirinya.

2. Sifat mendasar

Sifat ini membuat seseorang berpikir bahwa dia tidak lagi percaya begitu saja bahwa ilmu itu
benar. Dia akan bertanya, mengapa ilmu itu sebut benar? Apa kriteria itu sendiri benar? Lalu
benar sendiri itu apa? Seperti sebuah lingkaran dan pertanyaan itu melingkar. Dan menyusur
sebuah lingkaran, kita harus memulai dari satu titik, yang awal dan pun sekaligus akhir.

3.Sifat spekulatif

Dalam sifat berpikir ini, yang penting adalah bahwa dalam prosesnya, baik dalam analisis
maupun pembuktiannya, kita harus bisa membedakan spekulasi mana yang bisa diandalkan dan
mana yang tidak. Dan tugas utama filsafat adalah menetapkan dasar-dasar yang dapat
diandalkan. Apakah yang disebut logis? Apakah yang disebut benar? Apakah yang disebut
sahih? Apakah alam ini teratur atau kacau? Apakah hidup ini ada tujuannya atau absurd? Adakah
hukum yang mengatur alam dan segenap sarwa kehidupan?

Metode dasar dalam penelitian filsafat adalah dialektika. Dialektika adalah perkembangan
pikiran dengan jalan mempertemukan ide-ide, berpikir dialektik berati berusaha untuk
mengembangkan suatu cara, argumentasi dimana implikasi bermacam-macam posisi diketahui
dan diharapkan satu dengan yang lainnya.

CABANG-CABANG TRADISIONAL DARI FILSAFAT

1. Logika. Adalah pengkajian yang sistematis tentang peraturan-peraturan untuk


menggunakan sebab secara benar. Peraturan-peraturan itu membedakan argumen yang
lain dari argumen yang tidak baik.
2. Metafisika. Membicarakan watak-watak sesungguhnya dari benda-benda/ realitas yang
berada dibelakang pengalaman yang langsung.
3. Epistemologi, pada umumnya adalah cabang filsafat yang mempelajari sumber-sumber,
watak & kebenaran suatu pengetahuan.
4. Etika. Membicarakan soal-soal mobilitas, dalam etika terdapat tiga lapangan yang luas
yaitu etika deskriptif, normatif & metafisika.
FAEDAH

1. Untuk menjajaki kemungkinan adanya pemecahan-pemecahan terhadap problema-


problema filsafat. Jika pemecahan itu sudah diidentifikasikan & diselidiki maka akan
menjadi mudah untuk mendapatkan pemecahan persoalan untuk diteruskan
mempertimbangkan jawaban-jawaban tersebut.
2. Filsafat adalah suatu bagian dari keyakinan-keyakinan yang menjadi dasar perbuatan kita.
Ide-ide filsafat membentuk pengalaman-pengalaman kita pada waktu sekarang.
3. Filsafat berkemampuan untuk memperluas bidang-bidang kesadaran kita agar kita dapat
menjadi hidup, lebih dapat membedakan, lebih kritis & lebih pandai.

ARISTOTELES

Lahir di Stageira Yunani Utara tahun 384 SM. Aristoteles yang dianggap sebagai orang yang
menyusun filsafat secara sistematis. Menurutnya filsafat dikelompokkan ke dalam 8 bagian :

1. Logika 5. Metafisika
2. Filsafat alam 6. Etika
3. Psikologi 7. Politik & Ekonomi
4. Biologi 8. Retorika

Pendapatnya yang terkenal dari Aristoteles, berkaitan dengan Teori Tentang Gerak dan penyebab
terjadinya sesuatu. Menurut Aristoteles, gerak berlangsung antara dua hal yang berlawanan
antara panas dan dingin. Ada sesuatu yang dulunya dingin kemudian menjadi panas. Ada tiga
faktor dalam setiap perubahan :

1. Keadaan / ciri yang terdahulu yang dingin


2. Keadaan/ ciri yang baru yang panas
3. Adanya suatu sub stratum/ alas yang tetap yaitu air

Analisis tertutup gerak ini ada aktis dan potensi. Gerak menurut Aristoteles adalah peralihan dari
potensi ke aktis, sesuatu yang potensial menjadi aktual. Dalam pandangannya tentang penyebab
tiap-tiap kejadian, baik kejadian alam maupun kejadian yang disebabkan manusia, Aristoteles
menyebutnya ada 4 penyebab :

1. Penyebab efesien. Yaitu sumber kejadian/ faktor yang menjalankan kejadian.


2. Penyebab final. Yaitu tujuan yang menjadi arah seluruh kejadian
3. Penyebab materi. Yaitu bahan dimana benda dibuat.
4. Penyebab formal. Yaitu bentuk yang menyusun bahan.

MAZHAB FILSAFAT

Mazhab adalah haluan/ aliran. Ada juga yang mengaitkan golongan pemikir yang sepaham
dalam teori, ajaran, aliran tertentu dibidang ilmu, cabang kesenian, dsb, dan berusaha untuk
memajukan hal itu. Mazhab-mazhab yang muncul dalam filsafat setelah abad pertengahan :
1. Rasionalisme

Mulai muncul pada abad 17. rasionalisme berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang dapat
mencukupi dan dapat dipercaya adalah rasio/ akal. Pengalaman hanya dipakai untuk
meneguhkan pengetahuan yang telah didapatkan oleh akal dan sesungguhnya akal tidak
memerlukan pengalaman. Metode yang digunakan adalah metode adalah metode deduktif, yaitu
suatu penawaran yang mengambil kesimpulan dari sutu kebenaran yang bersifat umum untuk
ditetapkan kepada hal-hal yang khusus. Tokoh rasionalisme yang terkenal Rene Decartes (1596-
1650). Pernyataannya yang terkenal ”Cogito ero sum!” Yang artinya aku berpikr maka aku ada.

2. Empirisme

Muncul pada abad 17 dan merupakan kebalikan dari rasionalisme, berpendapat bahwa empiri/
pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengalaman lahiriah maupun batiniah.
Metode yang digunakan adalah metode induktif, yaitu suatu penalaran yang mengambil
kesimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat khusus untuk diterapkan kepada hal-hal yang
bersifat umum.
Orang yang pertama mengikuti mazhab ini adalah Thomas Hobbes (1588-1679). Menurut
Thomas Hobbes filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang bersifat umum. Sebab filsafat
adalah ilmu pengetahuan tentang efek-efek/ akibat-akibat/ penampakan-penampakan seperti
yang kita peroleh dengan merasionalisasikan pengetahuan yang semula kita miliki dari sebab-
sebab atau akalnya. Sasaran filsafat adalah fakta-fakta yang diamati dengan maksud untuk
mencari sebab-sebabnya, sedangkan alat yang dipakai adalah pengertian-pengertian yang
diungkapkan dalam kata-kata yang menggambarkan fakta-fakta tersebut.

Sementara itu John Locke (1632-1704) mencoba menuliskan tradisi empiris untuk menjelaskan
persoalan-persoalan tentang pengenalan/ pengetahuan. Menurutnya pengetahuan didapatkan dari
pengalaman dan akal adalah pasif pada saat pengetahuan didapatkan. Rasio manusia mula-mula
harus dianggap sebagai kertas putih yang kosong baru terisi melalui pengalaman. Ada dua
pengalaman, yaitu pengalaman lahiriah dan batiniah. Kedua macam pengalaman ini saling
berhubungan. Pengalaman lahiriah menghasilkan gejala-gejala psikis yang harus ditanggapi oleh
pengalaman batiniah. Dengan demikian, mengenal adalah identik dengan mengenal secara sadar.

3. Idealisme

Kata idealisme digunakan secara filosofis digunakan oleh Leibniz pada awal abad 18. idealisme
berpendapat bahwa seluruh realitas itu bersifat spiritual/ psikis dan materi yang bersifat fisik
sebenarnya tidak ada. Ia berusaha menjembatani pertentangan antara rasionalisme dan
empirisme. Leibniz mendasarkan filsafatnya berdasarkan atas substansi, yaitu sesuatu tampaknya
sesuatu yang lain tidak akan ada. Menurutnya, ada banyak sekali substansi, begitu banyaknya
sehingga tidak terhitung jumlahnya. Tiap substansi disebut monade yang bersifat tunggal dan
tidak dapat dibagi-bagi. Monade tidak dapat dihasilkan secara alamiah dan tidak dapat
ditafsirkan, adanya semata-mata karena penciptaan dan berlangsung selama Tuhan
menghendakinya.
4. Positivisme

Berkembang pada abad 19, positivisme berpendirian bahwa pemikiran filsafat berpangkal dari
apa yang telah ditetapkan, yang faktual, yang positif sehingga sesuatu yang sifatnya metafisik
ditolak. Pengetahuan tidak boleh melewati fakta-fakta, dengan demikian ilmu pengetahuan
empiris dijadikan contoh dalam bidang pengetahuan. Namun ada perbedaan dengan empirisme,
yaitu positivisme hanya membatasi pada pengalaman obyektif yang tampak, tetapi empirisme
menerima pengalaman-pengalaman batiniah/ pengalaman-pengalaman subyektif.

Tokoh yang terkenal dalam positivisme adalah August Comte. Menurut Comte perkembangan
pemikiran manusia, baik manusia sebagai pribadi maupun manusia secara keseluruhan meliputi
tiga zaman :

1. Zaman teologis

Pada zaman ini manusia percaya bahwa dibelakang gejala-gejala alam terdapat kuasa-kuasa
Adikodrati yang mengatur fungsi-fungsi dan gerak-gerak tersebut.

2. Zaman metafisik

Kuasa-kuasa Adikodrati diganti dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang abstrak.

3. Zaman positif

Pada zaman ini manusia tidak mencari penyebab-penyebab yang terdapat dibelakang fakta-fakta.
Dengan menggunakan rasionya manusia berusaha menetapkan relasi-relasi persamaan/ urutan
yang terdapat antara fakta-fakta. Pada zaman ini mulai dihasilkan ilmu pengetahuan dalam arti
yang sebenarnya.

Pragmatis. Muncul pada abad 19 dan dicetuskan oleh Charles S. Peirce (1939-1914).
Pragmatisme berpendapat bahwa kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah
pernyataan tersebut fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya, suatu pernyataan adalah benar,
jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam
kehidupan manusia. Kriteria pragmatis juga digunakan dalam menentukan kebenaran ilmiah
dilihat dari perspektif waktu.

Fenomonolgi. Dicetuskan oleh Edmund Husserl seorang ahli filasafat dari Jerman pada abad
ke-20. Berpendapat bahwa para ahli filasafat harus berusaha menjelaskan dan menganalisa
fenomena yang terjadi, disamping mengatur serta mempertimbangkannya apakah fenomena itu
obyektif atau subyektif. Teori ini menekankan pada observasi yang sangat teliti dan interpretasi
dari persepsi yang nyata terhadap suatu hal. Pertama, kita harus mengikuti fenomena itu secara
sadar, melakukan pengamatan berdasarkan persepsi kita dengan sangat hati-hati dan
menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Kedua, kita harus merefleksikannya ke dalam
observasi dan mengartikannya tanpa berprasangka sebelumnya.
Eksistensi. Muncul pada abad ke-20 dicetuskan oleh Simone de Beauvoir (1908-1986) dan Jean-
Paul Sartre, (1905-1980). Berpendapat bahwa adalah merupakan kekejaman untuk meletakkan
hakikat manusia yang bersifat khas dan individual dibawah tirani pengetahuan yang bersifat
umum. Ilmu sebagai pengetahuan yang berfungsi membantu manusia dalam memecahkan
masalah praktis sehari-hari, tidaklah perlu memiliki kemutlakan seperti agama yang berfungsi
memberikan pedoman terhadap hal-hal yang paling hakiki dalam kehidupan ini.

KOMUNIKASI

Komunikasi dapat disebut sebagai ilmu karena telah memenuhi syarat berikut :

1. Mempunyai obyek tertentu

Ilmu merupakan suatu bentuk pengetahuan yang mempelajari suatu obyek. Obyek dalam ilmu
harus dibedakan antara obyek material, yaitu apa yang dipandang dan obyek formal, yaitu sudut
pandang dalam arti dari sudut mana obyek itu dipandang. Dan obyek formal adalah hal yang
menentukan antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lainnya. Dua ilmu atau lebih dapat sama
obyek materialnya, tetapi ilmu tersebut berbeda satu sama lain berkat obyek formalnya.

Obyek formal ilmu komunikasi adalah perilaku manusia, termasuk di dalamnya perilaku
individu, kelompok dan masyarakat. Obyek formalnya situasi yang mengarah pada perubahan
sosial, termasuk perubahan perilaku, perasaan, sikap dan perilaku individu, kelompok,
masyarakat, dsb.

1. Bersifat sistematis

Sistematis berati menurut suatu sistem tertentu. Sistem diartikan sebagai kumpulan hal-hal yang
disatukan ke dalam suatu keseluruhan yang konsisten karena saling terkait. Dalam bentuknya
yang formal, ilmu pengetahuan dinyatakan dalam suatu definisi.

2. Berlaku umum

Komunikasi diberbagai negara, termasuk di Indonesia sudah dipelajari, diteliti, dipraktekkan dan
dikembangkan, karena pada dasarnya komunikasi memang sangat diperlukan bagi kepentingan
manusia dan masyarakat

3. Mempunyai metode tertentu

Sebagaimana ilmu sosial lainnya, kosmi menggunakan metode penelitian untuk mengembangkan
ilmunya, dan ada yang spesifik untuk mengembangkan ilmu komunikasi.

Ilmu komunikasi dalam kelompok ilmu termasuk ilmu sosial seperti ekonomi, psikologi
dengan kategori ilmu terapan. Lingkungan komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu
komunikasi mencakup segala aspek kehidupan manusia dengan segala kompleksitasnya, maka
bahasan komunikasi semakin luas dan semakin banyak dimensinya. Untuk itu kalau kita lihat
komunikasi berdasarkan konteksnya, komunikasi terdiri dari :
1. Bidang komunikasi

Bidang yang dimaksud adalah bidang kehidupan manusia antara bidang kehidupan satu dengan
lainnya terdapat perbedaan yang khas. Kekhasan inilah yang membedakan dalam proses
komunikasi. Berdasarkan bidangnya komunikasi dibagi :

1. Komunikasi sosial
2. Komunikasi organisasi sosial
3. Komunikasi bisnis
4. Komunikasi politik
5. Komunikasi internasional
6. Komunikasi antar budaya
7. Komunikasi pembangunan
8. Komunikasi tradisional

2. Sifat komunikasi

Ditinjau dari sifatnya komunikasi diklarifikasikan sebagai berikut :

a. Komunikasi verbal (lisan dan tulisan)

b. Komunikasi nonvebal (komunikasi kiyal/ gestural, gambar, isyarat)

c. Komunikasi tatap muka

d. Komunikasi bermedia

3. Tatanan komunikasi

Tatanan komunikasi dimaksudkan adalah proses komunikasi ditinjau dari jumlah komunikan.
Berdasarkan situasi komunikasi seperti itu maka komunikasi diklarifikasikan menjadi bentuk-
bentuk sebagai berikut :

a. Komunikasi pribadi (intrapribadi dan antarpribadi)

b. Komunikasi kelompok (Komunikasi kelompok kecil, seperti : ceramah,


simposium, diskusi panel, seminar, dsb; Komunikasi kelompok besar).

c. Komunikasi massa (Komunikasi massa cetak, seperti :surat kabar, buku,


majalah,dll; Komunikasi media massa elektronik)

d. Komunikasi medio (surat, telepon, pamflet, dsb)


4. Tujuan komunikasi

a. Merubah sikap

b. Mengubah opini

c. Mengubah perilaku

d. Mengubah masyarakat

5. Fungsi komunikasi

a. Menginformasikan

b. Mendidik

c. Menghibur

d. Mempengaruhi

6. Teknik komunikasi

Yang dimaksud teknih adalah keterampilan berkomunikasi yang dilakukan komunikator, teknik
ini diklarifikasikan menjadi :

a. Komunikasi informatif

b. Komunikasi persuasif

c. Komunikasi koersif

d. Komunikasi instruktif

e. Hubungan manusiawi

7. Metode komunikasi

Diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang terorganisasi, antara lain :

a. Jurnalistik (Cetak, TV, Radio)

b. Humas

c. Periklanan

d. Propaganda
e. Perang urat syaraf

f. Perpustakaan, dsb.

PENGERTIAN FILSAFAT KOMUNIKASI

Didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menelaah pemahaman (persthahen) secara


fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kristis dan holistis. Teori dan proses komunikasi
segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, fungsinya, tehniknya dan metodenya.

KAJIAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLOGIS DAN AKSIOLOGI KOMUNIKASI

1. Kajian Ontologis

Adalah pengkajian ilmu mengenai hakikat realitas dari obyek yang ditelaah dalam membuahkan
ilmu pengetahuan (apa).

2. Kajian Epistemologis

Adalah membahas cara untuk mendapatkan pengetahuan yang dalam kegiatan keilmuan disebut
juga metode ilmiah (bagaimana).

3. Kajian Aksiologi

Adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan yang diperoleh (untuk apa).
ETIKA FILSAFAT DAN KOMUNIKASI

FILSAFAT ILMU

Kaitan Filsafat Ilmu, metode Penelitian Dalam Membangun Teori Komunikasi

Filsafat Ilmu

Ontologi Epistemologi Aksiologi

Metode Penelitian

Teori Komunikasi

Metode penelitian merupakan operasionalisasi dari epistemologi ke arah pelaksanaan penelitian.


Metode penelitian juga merupakan pemahaman tentang cara/ teori menemukan/ menyusun
pengetahuan dari ide, materi atau keduanya menujuk pada penggunaan rasio, intusi, empiris,
fenomena/ metode ilmiah. Metode ilmiah mengarah pada pembangunan ilmu.

METODE ILMIAH
Penalaran Deduktif Penalaran Induktif

Analisis kuantitatif Analisis Kualitatif

Tujuan Tujuan

Menemukan penjelasan sebab0akibatMenarik kesimpulan umum untuk


mengapa suatu fenomena terjadi/deskripsi general dari suatu
fenomena yang akan terjadi tenomena

Hukum deduktif Kesimpulan umum

Segala yang dipandang benar padaInduksi berangkat dari khusus-umum


suatu peristiwa dalam suatu
golongan, kategori, klasifikasi
berlaku pula sebagai hal yang benar
pula pada peristiwa khusus.

Prisnsip Kerja Hukum Induktif

Silogisme logika suatu argumentasi Jika sejumlah fenomena atau unit


yang terdiri dari premis mayor,fenomena yang diamati pada variasi
minor dan konklus kondisi luas menunjukkan adanya
unsur, ciri,sifat, maka semua
fenimena termasuk yang tidak
diamati mempunyai unsur, ciri dan
sifat

Penelitian Naturalistik

Sebuah proses yang ditunjukkan


untuk mengungkap informasi yang
tersembunyi dan untuk
memperjelasnya.

ALUR METODE ILMIAH

Metode Ilmiah Metode Penelitian Teknik Penelitian

(Mengarah pada(Mengarah pada proses(Cara/ alat, termasuk


pembangunan ilmu) berpikir) kemahiran membuat dan
menggunakannya yang
diperlukan untuk
mencapai tujuan
penelitian)

6 Langkah Metode ilmiah

1. Menetapkan/ merumuskan
2. Menyusun kerangka pikiran/
pendekatan masalah
Fase persiapan
3. merumuskan hipotesis

1. menguji hipotesis

– Membuat rancangan

– engumpulkan data/ informasi


Fase Pengumpulan data/ informasi
– Analisis interpretasi
1. Pembahasan
2. Penarikan kesimpulam Fase penyusunan penulisan laporan
TEKNIK PENELITIAN

Tujuan MencapaiFaktor Yang DapatCara Mencapai


Validitas danMenggagalkan : Tujuan
Reabilitas
1. Subyek peneliti
2. obyek yang
diteliti
3. alat yang
digunakan
4. situasi

1. 1. PERPSEKTIF POLITIK

Suatu sistem politik biasanya mempunyai sekumpulan nilai serta prosedur terselubung dan
terang-terangan dalam ideologinya, yang dipandang sebagai sesuatu yang penting bagi kesehatan
dan pertumbuhan pemerintah itu. Asumsinya bahwa komunikasi harus membnetuk perwujudan
nilai ini dan bahwa teknik dan taktik komunikasi yang menghambat, menumbangkan atau
mengelak dari nilai-nilai politik fundamental ini harus dikecam sebagai tidak etis.

Empat moralitas : Kebiasaan meneiliti, Kita harus menumbuhkan kebiasaan bersikap adil,
Terbiasa mengutamakan motivasi umum daripada motivasi pribadi, Kebiasaan menghormati
perbedaan pendapat.

1. 2. PERSPEKTIF SIFAT MANUSIA

Berpusat pada esensi sifat manusia. Karakteristik yang unik dari sifat manusia yang
membedakan manusia dengan hewan yang membuat manusia secara esensial adalah manusia.
Asumsinya bahwa sifat-sifat manusia haruslah dikembangkan sehingga meningkatkan
pemenuhan kemampuan individu

1. 3. PERSPEKTIF DIALOGIS

Perspektif dialogis untuk mengevaluasi etika komunikasi berfokus pada sikap terhadap satu sama
lain yang dipegang oleh partisipan dalam transaksi komunikasi. Asumsinya bahwa sebagian
sikap (karakteristik dialogis) sepenuhnya manusiawi, manusiawi dan fasilitatif bagi pemenuhan
diri, dari sikap-sikap lain (karekteristik monolog). Sikap dialogis dipegang unyuk memelihara
dan mengaktualisasikan setiap kapasitas dan potensi individu, apapun kapasitas dan potensi
tersebut.
Karakteristik dialogis : Keontentikan, Keikutsertaan, konfirmasi, Kehadiran, Semangat
persamaan, Suasan yang mendukung.

1. 4. PERSPEKTIF SITUASIONAL

Perspektif situasional dengan tetap dan terutama terfokus pada unsur-unsur situasi komunikasi
yang dihadapi. Penilaian etika komunikasi dari perspektif ini adalah : Peranan dan fungsi
komunikator terhadap khalayak, Standar khalayak mengerti mengenai kologisan dan kelayakan,
Derajat kesadaran khalayak ttg cara-cara komunikator, Tingkat urgensi untuk melaksanakan
usulan komunikator, Tujuan dan nilai khalayak, Star\ndar khalayak u/ komunikasi etis.

1. 5. PERSPEKTIF RELIGIUS

Pernyataan yang mendasari perspektif religius tentang persuasi dan komunikasi dikembangkan
oleh Charles Veenstra dan Daryl Vander Kooi. Karena manusia diciptakan dalam imaji Tuhan,
meraka dikaruniai kapasitas khas manusia untuk menilai etika, meraka menghormati Tuhan
lewat ibadah dan kualitas hubungannya dengan orang lain, dan mereka mempunyai kemampuan
berpikir dan berkomunikasi kreatif yang tidak dipunyai makhluk lain.

1. 6. PERSPEKTIF UTILITARIAN

Menekankan pada kriteria kegunaan, kesenangan dan kegembiraan dalam menilai etika
komunikasi. Rumusannya adalah bahwa semua orang harus bebrbuat banyak kebaikan atau
orang tersebut harus menguntungkan jumlah terbanyak orang.

1. 7. PERSPEKTIF LEGAL

Hanya mengukur komunikasi berdasarkan hukum dan aturan yang berlaku u/ menetukan
keetisan suatu cara.

Komunikasi Visual
Macam Komunikasi

1.KomunikasiVerbal

•Lisan/tulisan
•Auditory/voice(mitektek)
•Paralinguistic(intonasi,volume)

2.komunikasi nonverbal

• kinesik = studi gerakan tubuh yang merajuk pd sikap tubuh (gesture, posture, facial expression)
•prosemics(pendekatan=fisik dan psikologis)
•artifactual(warna,gambar,aksesories,modepakaian/rambut)
3.komunikasi tactual mempergunakan kulit sebagai sensasi rabaan. Contoh: huruf braile, tekstur
kertas, kain, dll

4. komunikasi olfactoral / gustatory / odoritics (hidung)

5. kom. Telepati

6. kom. Teknologi

7. komunikasi visual

komunikasi adalah proses transformasi lambang2 bermakna melalui individu2 dan melalui media
untuk merubah sikap

visual adalah segala objek yang dapat dilihat/ dijerat/ ditanmgkap oleh indera penglihatan

visualisasi adalah pengungkapan suatu gagasan atau pesan dengan menggunakan bentuk2 visual
mis: gambar, peta, tulisan, grafik, kata, angka dsb.

Gambar adalah perwujudan dan merupakan isi perwujudan dari gagasan yang merupakan suatu
tiruan atau perwujudan kembali dari bentuk nyata atau bentuk ciptan baru yang memiliki
karakter dan cara perwujudannya.

Gambar adalah pelukisan objek keatas bidang gambar dengan menciptakan bentuk dan susunan
baru setelah mengamati dengan proporsi wujud fisik – non fisik dari sesuatu.

Jadi komunikasi visual adalah proses transformasi lambang-lambang berupa objek yang dapat
ditangkap oleh mata dengan tujuan merubah sikap.

6 fungsi gambar:

1. fungsi sebagai informasi (rambu, icon)

2. Pengggambaran (replica)

3. penjelasan (poster)

4. Pendorong

5. Alat Bantu (peta)

6. Dekorasi (lukisan)
Unsur gambar

1. bidang dan bentuk

bidang adalah satu kawasan

2 dimensi yang terdiri atas unsure panjang dan lebar tetapi tidak memiliki unsur tebal dan tinggi
bentuk adalah satu kawasan yang bersifat

3 dimensi yang dibatasi o/ suatu permukaan

2. titik dan garis


3. titik adalah sebuah bentuk unit terkecil dari gambar yang apabila disatukan dengan titik2
lainnya akan membentuk garis
4. garis adalah suatu tanda yang memanjang penghubung 2 titik atau efek yang ditimbulkan
o/ tepi suatu objek dimana sesuangguhnya tidak terdapat garis pada objek tersebut.
3. tesktur dan ruang
5. tekstur adalah suatu keadaan / rasa baik bahan itu bersifat alami sperti tekstur kayu
ataupun yang sengaja diciptakan u/ mnimbulkan kesan tertentu. Tekstur dapat dilihat dan
diraba/dirasa.
Ruang adalah bentuk 2 atau 3 dimensi yang telah ditata dan membentuk suatu kesan
keterbatasan.
4. Warna
6. pada dasarnya warna adalah suatu bentuk cahaya yang dipantulkan dari suatu objek ke
mata manusia. Hal itu menyebabkan perbedaan kerucut2 pada retina u/ bereaksi yang
meungkinkan timbulnya gejala warna pd objek yang dilihat sehingga mengubah perasepsi
kasat mata manusia.

Persepsi adalah pengalaman tenatang objek, periatiwa, atau hubungan2 yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (desiderato, 1978:129)

Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi. Walaupun demikian menafsirkan
makna dari stimuli inderawi tidak hanya melibatkan sensasi tetapi juga atensi, ekspektasi,
motivasi dan memori.

Persepsi social adalah bagaimana kita membentuk impresi dan menyimpulkan orang lain.
Persepsi social juga merujuk pada proses bagaimana kita menggunakan informasi yang ada u/
membentuk impresi org lain dan menilai bagaimana mereka.

Anda mungkin juga menyukai