Anda di halaman 1dari 45

No. Dokumen No.

Revisi Halaman
……/SPO/PPI/III/2017 0 1/2

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Sampah Farmasi adalah sampah yang berupa obat dan bahan-bahan
obat-obatan.
Obat Sitostatika adalah obat-obat yang digunakan untuk menghambat
penyebaran sel ganas (Ca) pada tubuh manusia.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :


TUJUAN
Mencegah terjadinya efek yang berbahaya bagi petugas, masyarakat
dan lingkungan.

Pembuangan sampah farmasi yang sesuai dengan Panduan Pengelolaan


KEBIJAKAN
Limbah Rumah Sakit Prima Medika harus dilakukan seluruh petugas
rumah sakit untuk mencegah terjadinya efek yang berbahaya bagi
petugas, masyarakat dan lingkungan. (Keputusan Direktur Nomor
188.4/205/206/2014 tentang Pemberlakuan Panduan Pengelolaan
Limbah Rumah Sakit).

PROSEDUR 1. Petugas mengumpulkan sampah farmasi padat dalam tempat


sampah infeksius (bak sampah dengan kresek kuning), untuk
sitotoksik di bak sampah dengan kresek warna ungu kemudian
dibuang dengan cara diinsenerasi, jika jumlahnya sedikit.
2. Petugas membuang sampah farmasi cair kesaluran Instalasi
pembuangan air limbah (IPAL) seperti obat-obatan kadaluwarsa
(kecuali sitotoksik) tidak boleh buang kedalam sungai,
kali/selokan.
3. Jika jumlahnya banyak petugas dapat menangani dengan cara:
a. Sitotoksik dapat diinsinerasi
b. Petugas dapat mengencerkan dengan sejumlah besar air pada
bahan yang larut air, campuran ringan bahan farmasi seperti
vitamin, obat batuk, cairan intravena, tetes mata dan lain-lain
lalu dibuang dalam sistem pembuangan limbah cair (IPAL)
c. Petugas dapat mengembalikan ke pemasok, Jika semua tidak
mungkin
Petugas tidak boleh mencampur sisa obat sitotoksik dengan
sisa-sisa sampah farmasi lainnya.

UNIT TERKAIT Sanitasi, farmasi, unit perawatan, unit penunjang.

DOKUMEN TERKAIT Pedoman Pelayanan PPI


PROSEDUR SPILL KIT

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/2

1. Petugas membuka spill kit dan keluarkan kantong kuning /


PROSEDUR
plastik sampah berwarna kuning (infeksius).
2. Petugas memakai masker dan gaun/apron, sarung tangan.
3. Petugas menutup dan membersihkan seluruh area tumpahan
tersebut dengan tissue/kertas yang menyerap darah atau cairan
darah tubuh sekali pakai diamkan selama 5 sampai 10 menit.
4. Petugas mengankat bekas tumpahan tersebut dengan serok
kecil dan membuang ke kantong plastik sampah warna kuning.
5. Petugas membersihkan dengan cairan sabun netral untuk
menghilangkan sisa kotoran dan mendisinfeksi dengan chlorin
0,5 % .
6. Petugas membersihkan dengan pel dan larutan desinfeksi.
7. Petugas melepas semua APD ( gaun/ apron sarung tangan
bersih, masker)
8. Petugas membuang bekas APD bekas pakai tersebut ke
kantong plastik sampah kuning dan di ikat dengan kencang.
9. Petugas setelah tindakan melakukan kebersihan tangan dan
rapikan spill kit.

UNIT TERKAIT Sanitasi, farmasi, unit perawatan, unit penunjang.

DOKUMEN TERKAIT Pedoman Pelayanan PPI


PEMANTAUAN MUTU STERILISASI

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Upaya pemantauan yang berkesinambungan terhadap mutu


PENGERTIAN proses sterilisasi dalam pelayanan.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam upaya


TUJUAN
memperoleh gambaran tentang mutu hasil proses sterilisasi.

Prinsip pemantauan mutu sterilisasi sesuai dengan


KEBIJAKAN
Pedoman Pelayanan Instalasi CSSD Rumah Sakit Prima
Medika harus dilakukkan seluruh staf CSSD Rumah Sakit
Prima Medika untuk menjamin sterilitas selama proses
sterilisasi. (Keputusan Direktur Nomor :
188.4/157/206/2014 tentang pemberlakuan Pedoman
Pelayanan Instalasi CSSD)

PROSEDUR 1. Mengecek alat sterilisasi dengan menggunakan indikator


Bowie-Dick. Cara kerjanya sebagai berikut :
a. Indikator tersebut diletakkan di tengah-tengah
sejumlah handuk halus (28-32 lembar) yang telah
disiapkan.
b. Handuk tersebut dibungkus dan dimasukkan
dalam alat sterilisasi yang keadaannya kosong
tepatnya di bagian depan bawah, di atas drain.
c. Dilakukan sterilisasi pada suhu 132oC selama 3,5 -
4 menit.
d. Dicek lembaran Bowie-Dick dengan adanya
perubahan warna dari putih menjadi hitam yang
merata, mesin dinyatakan layak untuk operasional.
. 2. Cek hasil proses sterilisasi (indikator dalam dan
indikator luar) dengan perubahan warna.
a. Cek indikator pada saat alat akan dipakai.
b. Cek indikator luar pada saat keluar dari mesin
(alat dinyatakan steril)

UNIT TERKAIT CSSD


PEMBERSIHAN ALAT MEDIS DARI
KARET/PLASTIK

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Pembersihan instrumen dari karet/plastik adalah proses


PENGERTIAN membersihkan alat medis jenis karet maupun plastik
hingga siap untuk dipakai (jaction rase, ambubag, karet
tensimeter, cubing ventilator dll).

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


TUJUAN
menghindari terjadinya kontaminasi alat medis karet/plastik
kotor kepada petugas maupun lingkungan sekitarnya.

Pembersihan alat medis dari karet/plastik sesuai pedoman


KEBIJAKAN
pelayanan PPI harus dilakukan seluruh Rumah Sakit Prima
Medika untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau
penularan penyakit. (Keputusan Direktur Nomor
188.4/153/206/2014 tentang Pemberlakuan Pedoman
Pelayanan PPI)

1. Petugas melakukan hand hygiene sesuai SPO


PROSEDUR
2. Petugas memakai APD (penutup kepala, masker, kaca
mata, sarung tangan, apron dan sepatu boot)
3. Petugas mengumpulkan alat sesuai jenisnya, lalu
direndam dan dicuci dengan detergen enzimatik
4. Petugas menyikat alat kemudian mencuci dengan air
mengalir hingga bersih, mengecek bahan, memastikan
alat dalam kondisi baik (tidak ada lubang) bila masih
ada kotoran yang lengket, semprot dengan air
mengalir hingga bersih
5. Petugas merendam alat dalam larutan desinfektan
selama 20 menit
6. Petugas membilas dengan air bersih mengalir
7. Petugasmengeringkan alat dengan dianginkan atau
dilap kering
8. Petugas membungkus peralatan dengan plastik klip
dan diberi label pembersihan
9. Petugas membereskan alat-alat yang sudah tidak
dipakai
10. Petugas melepas APD
11. Petugas melakukan hand hygiene

UNIT TERKAIT Semua Ruangan


PENCATATAN ALAT STERIL

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

1. Adalah proses pendokumentasian alat-alat steril yang


PENGERTIAN diterima dan diambil di CSSD
2. Penerimaan barang adalah penerimaan barang dalam
kondisi bersih dan layak pakai dari ruangan /
poliklinik / Instalasi Bedah sentral oleh Instalasi
Central Sterilisasi Suply Departemen untuk dilakukan
sterilisasi
3. Pengambilan barang adalah barang /alat yang telah
dilakukan proses sterilisasi dari Instalasi Pusat
Sterilisasi/ Central Sterilisasi Suply Departemen oleh
petugas ruangan / Poliklinik / Instalasi Bedah Sentral

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam :


TUJUAN
1. Meningkatkan efisiensi dan Efektifitas kerja
Instalasi / unit / ruangan dan poliklinik
2. Untuk kelancaran pelayanan dalam memenuhi
kebutuhan alat /barang steril dan tertib administrasi
3. Menjaga kuwalitas / mutu pelayanan

Prinsip pencatatan alat steril sesuai dengan Pedoman


KEBIJAKAN
Pelayanan Instalasi CSSD Rumah Sakit Prima Medika
Tulungagung harus dilakukkan seluruh staf CSSD
Rumah Sakit Prima Medika untuk menjamin
dokumentasi dan ditribusi alat steril. (Surat Keputusan
Direktur Nomor : 188.4/157/206/2014 tentang
pemberlakuan pedoman Pelayanan CSSD)

PROSEDUR
1. Petugas CSSD menerima barang atau alat kotor dari
poliklinik/ ruangan dalam box khusus alat kotor.
2. Petugas CSSD mencacat Barang/ alat pada buku
penerimaan, berisi, nama alat, tanggal, bulan, tahun,
asal alat (unit/ poliklinik/ ruangan/ Instalasi) dan
bobot. Diberi regester serta menandatangani serah
terima di buku penerimaan.
3. Petugas CSSD mengisi Nota penerimaan barang
(rangkap 2: satu lembar untuk pengambilan barang
dan satu 1 lembar untuk disertakan di barang / alat)
PENCATATAN ALAT STERIL

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

4. Petugas CSSD mengecek barang / alat yang telah


PROSEDUR
melalui proses sterilisasi pada indikator tape untuk
membedakan antara barang / alat yang sudah dan
belum steril.
5. Petugas ruangan mengambilan barang / alat yang
telah disteril dari Instalasi Central Sterilisasi Suply
Departemen dengan membawa Nota pengambilan
barang / alat kemudian dicatat pada buku distribusi
nama alat, tanggal, bulan, tahun, asal alat (unit /
poliklinik / ruangan / Instalasi ) serta dicocok
dengan buku regester penerimaan.

UNIT TERKAIT Rawat inap, Rawat Jalan, IGD, Kamar Bedah, VK, HCU,
Unit Penunjang.
PENCUCIAN INSTRUMEN MANUAL

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

1. Pembersihan manual adalah proses setelah pemilahan


PENGERTIAN instrumen yang didalamnya terdapat proses
dekontaminasi yang melibatkan personel dalam
melakukkan pembersihan (menyikat dan membilas)
2. Pembersihan manual merupakan suatu solusi dimana
pembersihan melalui washer desinfction dan sonikasi
tidak menghasilkan hasil yang memuaskan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam upaya


TUJUAN
mendapatkan kondisi alat yang bersih.
Prinsip pencucian instrumen manual untuk meminimalisir
KEBIJAKAN
bioburden sebelum disterilisasi dan sesuai dengan
Pedoman Pelayanan Instalasi CSSD Rumah sakit Prima
Medika Tulungagung, harus dilakukkan oleh seluruh staf
CSSD (Keputusan Direktur Nomor : 188.4/157/206/2014
tentang pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi CSSD)

1. Petugas CSSD melakukan kebersihan tangan


PROSEDUR
2. Petugas CSSD memakai APD (penutup kepala,
masker, sarung tangan,gogle dan apron, sepatu boot)
3. Petugas CSSD mengumpulkan instrumen lalu
merendam dalam detergen enzymatik
4. Petugas CSSD menyikat alat kemudian mencuci
dengan air mengalir hingga bersih. Mengecek bahan,
memastikan alat dalam kondisi baik bila masih ada
kotoran yang lengket, semprot dengan watergun dan
airgun hingga bersih
5. Petugas CSSD meniriskan untuk dikeringkan dalam
mesin pengering
6. Petugas CSSD melepas APD
7. Petugas CSSD melakukkan kebersihan tangan
UNIT TERKAIT CSSD
PENGEMASAN DAN LABELING PERALATAN
BERSIH

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

1. Pengemasan adalah proses pembungkusan


PENGERTIAN instrumen /linen yang sudah bersih dengan suatu
bahan pelindung, dapat berupa poaches maupun kain
dengan bahan yang digunakan adalah bahan yang
dapat ditembus oleh sterilan, dan aman dengan
metode yang digunakan
2. Labeliing adalah proses pemberian penandaan untuk
mempermudah user maupun petugas untuk
mengidentifikasi instrumen didalamnya
3. Labelling juga merupakan sumber informasi terkait
instrumen didalamnya yang memuat isi, tanggal
sterilisasi dan tanggal expired date

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam upaya


TUJUAN
untuk mendapatkan kondisi alat yang bersih dan steril selama
proses sterilisasi dan penyimpanan.
Prinsip labeling untuk identitas produk sterilisasi serta
KEBIJAKAN
meminimalisir kesalahan paska sterilisasi sesuai dengan
Pedoman Pelayanan Instalasi CSSD Rumah Sakit Prima
Medika, harus dilakukkan oleh seluruh staf CSSD Rumah
Sakit Prima Medika. (Keputusan Direktur Nomor :
188.4/157/206/2014 tentang pemberlakuan Pedoman
Pelayanan Instalasi CSSD)

1. Petugas CSSD melakukan cuci tangan


PROSEDUR
2. Petugas CSSD memakai APD (penutup kepala, masker,
dan sepatu
3. Petugas CSSD menyiapkan instrumen besih yang akan
dibungkus sesuai setting yang dibutuhkan
4. Petugas CSSD menyiapkan bahan pembungkus
(poaches & kain) untuk membungkus instrumen dan
linen serta mengisi informasi dalam label
5. Bila menggunakan pembungkus kain menggunakan
metode pembungkusan amplop dengan 2 lapis
pembungkus
PENGEMASAN DAN LABELING PERALATAN
BERSIH
RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PROSEDUR
6. Bila menggunakan pembungkus poaches :
a. Petugas CSSD melakukkan pengukuran poaches
yang akan digunakan
b. Petugas CSSD memasukkan instrumen sesuai
setting yang dibutuhkan
c. Petugas CSSD melakukkan proses sealing
7. Petugas CSSD sebelum proses sterilisasi dan
distribusi mengevaluasi isi dari label pada pembukus
instrumen
8. Petugas CSSD melakukkan cuci tangan

UNIT TERKAIT CSSD


PENYIMPANAN ALAT STERIL

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Penyimpanan alat steril adalah proses menyimpan barang


PENGERTIAN yang telah dilakukan sterilisasi sebelum digunakan dan siap
untuk dipakai

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam upaya


TUJUAN
agar barang yang sudah di sterilkan disimpam dengan
teknik yang benar sehingga pada saat dibutuhkan untuk
kegiatan barang masih dalam kondisi siap pakai.

Prinsip penyimpanan alat steril sesuai dengan Pedoman


KEBIJAKAN
Pelayanan Instalasi CSSD Rumah Sakit Prima Medika
harus dilakukkan seluruh staf CSSD Rumah Sakit Prima
Medika untuk menjamin isi tetap steril selama
penyimpanan. (Keputusan Direktur Nomor :
188.4/157/206/2014 tentang pemberlakuan Pedoman
Pelayanan Instalasi CSSD).

1. Petugas CSSD melakukan cuci tangan sebelum masuk


PROSEDUR
ruangan penyimpanan steril
2. Petugas CSSD memantau alat yang disteril dibungkus
dengan kain yang bersih dan disimpan dalam almari
bersih, lama penyimpanan maksimal 4 hari (untuk
pembungkus kain), apabila melebihi 4 hari harus
disteril ulang. Untuk alat yang dibungkus
menggunakan poaches penyimpanan maksimal 3
bulan, apabila melebihi 3 bulan harus disteril ulang.
3. Petugas CSSD menyimpan kasa dan kapas yang steril
yang sudah dibungkus kertas perkamen dimasukan
dalam tromol dalam keadaan tertutup dan disimpan
dalam lemari. Lama penyimpanan 1 bulan, apabila
melebihi 1 bulan harus disteril ulang.
4. Semua alat harus ada tanggal kadaluwarsanya
8. Petugas CSSD melakukkan cuci tangan
UNIT TERKAIT CSSD, kamar bedah, Rawat Inap, Poli Rawat Jalan, IGD,
HCU, Laboratorium, Radiologi.
STERILISASI ALAT LOGAM

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Sterilisasi peralatan dari logam ( instrumen ) adalah proses


PENGERTIAN penyeterilan peralatan medis seperti Instrumen Bedah atau
obgyn untuk keperluan tindak medis atau perawatan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam upaya


TUJUAN
sterilisasi peralatan dari medis seperti Instrumen Bedah atau
obgyn untuk keperluan tindakan medis atau perawatan ,yang
siap pakai dalam kondisi steril

Prinsip sterilisasi alat logam sesuai dengan Pedoman


KEBIJAKAN
Pelayanan Instalasi CSSD Rumah Sakit Prima Medika
harus dilakukkan seluruh staf CSSD Rumah Sakit Prima
Medika untuk pencegahan terjadinya infeksi nosokomial.
(Keputusan Direktur Nomor : 188.4/157/206/2014 tentang
Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi CSSD)

PROSEDUR 1. Petugas CSSD melakukan cuci tangan sesuai SPO


2. Petugas CSSD menyiapkan peralatan dari logam
(instrumen) dalam kondisi layak pakai yang telah
melalui proses pembersihan.
3. Petugas CSSD menyiapkan peralatan dari logam
(Instrumen) dalam kondisi bersih dan layak pakai ,
telah diset dalam poches
4. Petugas CSSD mengecek apakah kemasan telah diberi
label dan indikator.
5. Petugas CSSD melakukan sterilisasi steam pada suhu
121ºC selama 15 menit dan pengeringan 20 menit.
6. Petugas CSSD melakukkan pengecekan indikator
7. Petugas CSSD melakukan pendokumentasian pada
kegiatan sterilisasi
8. Petugas CSSD memyimpan alat yang telah steril dalam
tempat penyimpanan
9. Petugas CSSD melakukan cuci tangan
UNIT TERKAIT CSSD
STERILISASI PANAS BASAH

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Sterilisasi adalah suatu proses pengelolaan alat atau


PENGERTIAN bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua
bentuk mikroba termasuk endospora.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam upaya


TUJUAN
untuk mendapatkan kondisi steril alat / bahan yang siap pakai.

Prinsip sterilisasi panas basah sesuai dengan Pedoman


KEBIJAKAN
Pelayanan Instalasi CSSD harus dilakukkan oleh seluruh
staf CSSD Rumah Sakit Prima Medika guna menghasilkan
alat yang steril dan siap pakai. (Keputusan Direktur
Nomor : 188.4/157/206/2014 tentang pemberlakuan
Pedoman Pelayanan Instalasi CSSD)

1. Petugas Instalasi CSSD melakukan cuci tangan


PROSEDUR
2. Petugas Instalasi CSSD memakai APD (sarung tangan
tahan panas,masker dan topi)
3. Petugas Instalasi CSSD mengecek mesin sterilisasi
panas basah apakah dalam kondisi siap pakai debgan
indikator bowie-dick.
4. Petugas Instalasi CSSD mengeluarkan keranjang
pada chamber dengan menggunakan trolly
chamber.
5. Petugas Instalasi Pusat CSSD melakukkan
mengelompokkan berdasar jenisnya (Instrumen logam
dan linen)
6. Setelah semua sudah ditata, petugas Instalasi CSSD
memasukan keranjang chamber ke dalam chamber
dengan menggunakan trolly chamber (kapasitas
maksimal alat adalah 75% dari total space mesin)
7. Petugas Instalasi CSSD menutup mesin sterilisasi
8. Petugas CSSD melanjutkan prosedur sterilisasi sesuai
petunjuk operasional mesin sterilisator uap basah yang
dipakai
9. Setelah selesai proses, petugas CSSD mempatkan alat
steril di ruang penyimpanan alat steril
10. Petugas CSSD melakukan cuci tangan.

UNIT TERKAIT CSSD


DEKONTAMINASI INSTRUMEN

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Sterilisasi adalah suatu proses pengelolaan alat atau


PENGERTIAN bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua
bentuk mikroba termasuk endospora.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam upaya


TUJUAN
untuk mendapatkan kondisi steril alat / bahan yang siap pakai.

Prinsip sterilisasi panas basah sesuai dengan Pedoman


KEBIJAKAN
Pelayanan Instalasi CSSD harus dilakukkan oleh seluruh
staf CSSD Rumah Sakit Prima Medika guna menghasilkan
alat yang steril dan siap pakai. (Keputusan Direktur
Nomor : 188.4/157/206/2014 tentang pemberlakuan
Pedoman Pelayanan Instalasi CSSD)

1. Petugas Instalasi CSSD melakukan cuci tangan


PROSEDUR
2. Petugas Instalasi CSSD memakai APD (sarung tangan
tahan panas,masker dan topi)
3. Petugas Instalasi CSSD mengecek mesin sterilisasi
panas basah apakah dalam kondisi siap pakai debgan
indikator bowie-dick.
4. Petugas Instalasi CSSD mengeluarkan keranjang
pada chamber dengan menggunakan trolly
chamber.
5. Petugas Instalasi Pusat CSSD melakukkan
mengelompokkan berdasar jenisnya (Instrumen logam
dan linen)
6. Setelah semua sudah ditata, petugas Instalasi CSSD
memasukan keranjang chamber ke dalam chamber
dengan menggunakan trolly chamber (kapasitas
maksimal alat adalah 75% dari total space mesin)
7. Petugas Instalasi CSSD menutup mesin sterilisasi
8. Petugas CSSD melanjutkan prosedur sterilisasi sesuai
petunjuk operasional mesin sterilisator uap basah yang
dipakai
9. Setelah selesai proses, petugas CSSD mempatkan alat
steril di ruang penyimpanan alat steril
10. Petugas CSSD melakukan cuci tangan.

UNIT TERKAIT CSSD


PENGEMASAN ALAT / LINEN YANG AKAN DI
STERILISASI
RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/2

4. Untuk alat yang dikemas dengan pouches, tutup


PROSEDUR
ujungnya menggunakan mesin ress wipak hingga
rapat.
5. Serahkan Instrumen/linen tersebut kepada
operator bahwa alat tersebut siap disterilkan.

Cara membungkus

1 2

3
6. Kain pembungkus lembar ke 2 dan 3 sama dengan
lembar.
3
UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Sterilisasi

DOKUMEN TERKAIT Panduan Pelayanan Unit Laundry


PERENCANAAN KEBUTUHAN LINEN

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Merencanakan kebutuhan linen baru atau linen pengganti


PENGERTIAN (mengganti linen rusak / tak layak pakai ).

1. Dapat memprediksi
TUJUAN
kebutuhan linen yang akan datang.
2. Mengetahui anggaran yang
dibutuhkan untuk pengadaan linen.
3. Memberikan kepuasan
kepada pengguna linen dengan memberikan linen
yang bersih dan layak pakai.

1. Perencanaan kebutuhan linen


KEBIJAKAN
menjadi tanggung jawab koordiantor laundry.
2. Perencanaan kebutuhan linen
rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali.
3. Pengecualian untuk
kebutuhan linen cyto tidak harus menunggu
perencanaan rutin.
4. Pengelolaan linen diawasi
oleh tim PPIRS.

1. Koordinator laundry
PROSEDUR
mengecek setiap hari, apabila ada yang rusak / tidak
layak pakai disisihkan dan dicatat dibuku linen tidak
layak.
2. Setiap 3 bulan sekali
koordinator laundry memberitahukan kepada petugas
ruangan untuk membuat usulan pengganti.
3. Apabila di ruangan jumlah
linen belum memenuhi standar Rumah Sakit maka
petugas ruangan membuat usulan linen baru /
tambahan.
4. Apabila ada kebutuhan linen pengganti cyto maka
usulan harus ditulis cyto.
5. Usulan diserahkan kebagian pengadaan Unit Rumah
Tangga.
PERENCANAAN KEBUTUHAN LINEN

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/2

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap


2. Unit Rawat Jalan
3. HCU
4. Unit Kamar Bedah
5. IGD
6. Laundry

DOKUMEN TERKAIT Panduan Pelayanan Unit Laundry


PENGGANTIAN LINEN (VERBEDEN)
KOTOR TIDAK INFEKSIUS
RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Penggantian linen pasien yang dirawat inap sesuai standar


non infeksius.
Menciptakan lingkungan pasien yang hygienis / bersih
TUJUAN
dan menjamin kenyamanan pasien di tempat tidur.
Pelaksanaan verbeden dilakukan oleh perawat yang akan
KEBIJAKAN
kontak dengan linen kotor dimana sebelum dilakukan
penggantian linen bersih harus melepaskan linen kotor
dengan demikian perawat tersebut akan kontak dengan
linen kotor baik dengan linen kotor infeksius maupun
tidak terinfeksi.

1. Lakukan kebersihan tangan hygienis sebelum dan


PROSEDUR
sesudah melakukan pekerjaan
2. Gunakan APD : sarung tangan, masker dan appron
3. Persiapkan alat dan bahan : sikat, spayer, ember
dengan tulisan linen infeksius, kantung dalam linen
infeksius, kantung luar linen infeksius, lem warna
merah untuk tutup dan sebagai segel.
4. Lipat bagian yang terinfeksi dibagian dalam lalu
masukkan linen kotor infeksius ke dalam ember
tertutup dan bawa ke spoel hock.
5. Siapkan troli linen kotor dekat dengan ruangan
spoel hock..
6. Beberapa kntung linen kotor tang sudah tertutup
siap dimasukkan dan dikumpulkan ke troli linen
kotor untuk dibawa ke loundry.
7. Lepaskan APD, lakukan kebersihan tangan sesuai
prosedur.

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap


2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Kamar Bedah
4. HCU
5. IGD

DOKUMEN TERKAIT Panduan Pelayanan Unit Laundry


PENGGANTIAN LINEN (VERBEDEN)
KOTOR INFEKSIUS
RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Penggantian linen pasien yang dirawat inap sesuai standar


infeksius.

TUJUAN
Menciptakan lingkungan pasien yang higienis / bersih dan
menjamin kenyamanan pasien di tempat tidur.

KEBIJAKAN
1. Pelaksanaan verbeden dilakukan oleh perawat yang
akan kontak dengan linen kotor dimana sebelum
dilakukan penggantian linen bersih harus
melepaskan linen kotor infeksius.
2. Linen Kotor Infeksius adalah linen yang
terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh dan
faeses yang berasal dari infeksi TB Paru, infeksi
salmonella dan shigella, HBV dan HIV ( jika
terdapat noda darah) dan infeksi lainya yang
spesifik (SARS).

PROSEDUR
1. Lakukan kebersihan tangan hygienis sebelum dan
sesudah melakukan pekerjaan.
2. Gunakan APD : sarung tangan, masker dan appron.
3. Persiapkan alat dan bahan : sikat, spayer, ember
dengan tulisan linen infeksius, kantung dalam linen
infeksius, kantung luar linen infeksius, lem warna
merah untuk tutup dan sebagai segel.
4. Lipat bagian yang terinfeksi dibagian dalam lalu
masukkan linen kotor infeksius ke dalam polibag
kuning dan bawa ke spoel hock.
5. Noda darah atau faeses dibuang kedalam baskom,
basahkan dengan air dalam splayer dan masukkan
ke dalam kantong transparan dengan pemisahan
antara linen warna dan linen putih (kantong khusus
linen kotor infeksius). Sampah tercampur seperti
jarum suntik tempatkan di wadah penampungan
jarum suntik.
6. Lakukan penutupan kantung dengan bahan lem kuat
yang berwarna merah (masih dapat lepas pada suhu
pemanasan – desinfeksi) yang juga berfungsi sebagai
segel.
PENGGANTIAN LINEN (VERBEDEN)
KOTOR INFEKSIUS
RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/2

PROSEDUR
7. Beberapa kantung linen kotor infeksius yang sudah
tertutup / segel dimasukkan kembali ke dalam
kantung luar berwarna (sesuai dengan standar).
8. Siapkan troli linen kotor dekat dengan ruangan spoel
hock.
9. Kumpulkan ke troli linen kotor siap dibawa ke
loundry dalam keadaan tertutup.
10. Lepaskan APD, lakukan kebersihan tangan sesuai
prosedur.

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap


2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Kamar Bedah
4. HCU
5. UGD

DOKUMEN TERKAIT Panduan Pelayanan Unit Laundry


PENGUMPULAN LINEN KOTOR

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Penanganan linen kotor yang telah dipakai oleh pasien


(berupa baju pasien, sprei, selimut, taplak, sarung bantal,
penjurus) dan petugas (baju kerja / skort). mulai dari unit
perawatan sampai dengan pengiriman ke laundry / unit
pencucian.

TUJUAN
Menurunkan resiko penularan infeksi yang berasal dari
linen kotor, kepada pasien dan petugas di lingkungan
rumah sakit.
KEBIJAKAN
Melakukan pengendalian dan penanganan pengumpulan
linen kotor dari setiap ruangan / kamar operasi.

PROSEDUR
1. Lakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
2. Gunakan APD (masker, skort, handschoon /
sarung tangan, sepatu).
3. Lipat / gulung tiap linen dengan menggulung
bagian yang kotor di dalam.
4. Pisahkan dan masukkan linen infeksi (yang
terkontaminasi cairan tubuh pasien, misal; darah,
faeses, pus/nanah, kencing) dengan plastik warna
kuning, dan linen non infeksi (yang tidak
terkontaminasi cairan tubuh termasuk jenis linen lain,
misal; baju petugas) dengan plastik warna hitam.
5. Ikat kantung plastik kuning dan hitam sebelum
dikirim ke laundry / unit pencucian dengan
menggunakan kereta linen kotor, dengan melewati
jalur pengiriman yang sudah ditentukan.
6. Lakukan serah terima (penghitungan) linen yang
diekspedisikan dalam buku ekspedisi antara petugas
ruangan dengan petugas laundry / unit pencucian di
Instalasi PSP (Pusat Sterilisasi dan Pencucian).

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap


2. Unit Rawat Jalan
3. HCU
4. Unit Kamar Bedah
5. IGD

DOKUMEN TERKAIT Panduan Pelayanan Unit Laundry


PENERIMAAN LINEN KOTOR DARI RUANGAN

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Proses serah terima linen kotor dari ruangan ke unit


laundry.
TUJUAN
1. Memperkecil angka kehilangan linen baik di ruangan
maupun di laundry
2. Menciptakan tertip administrasi diantara unit terkait.

KEBIJAKAN
Sesuai SK Direktur No. : 98 / Kep / VII / 2016 tanggal 18
Juli 2016 Lampiran 1 Tentang Kebijakan Pelayanan Unit
Laundry.

PROSEDUR
1. Linen kotor diantar oleh
petugas dari ruangan pengguna ke unit laundry
dengan membawa buku ekspedisi dari ruangan
masing- masing.
2. Tempat penerimaan linen
kotor harus dipisahkan dengan tempat penyerahan
linen bersih.
3. Lakukan serah terima linen
dengan petugas ruangan, catat jumlah linen kotor
yang disetorkan pada buku dokumentasi distribusi
linen masuk.
4. Linen kotor yang diserahkan
diganti / ditukar dengan linen bersih sesuai jumlah
dan jenis linen kotor yang diserahkan sekaligus
sejumlah linen bersih tambahan jika diperlukan.
5. Untuk linen yang belum ada
gantinya dicatat kemudian diambil kembali setelah
proses pengelolaan linen selesai.
6. Linen kotor yang diserahkan
diganti / ditukar dengan linen bersih sesuai jumlah
dan jenis linen kotor yang diserahkan sekaligus
sejumlah linen bersih tambahan jika diperlukan.
7. Untuk linen yang belum ada
gantinya dicatat kemudian diambil kembali setelah
proses pengelolaan linen selesai.
PENERIMAAN LINEN KOTOR DARI RUANGAN

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/2

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Rawat Jalan
3. Unit Kamar Bedah
4. HCU
5. TIM PPIRS
6. IGD

DOKUMEN TERKAIT Panduan Pelayanan Unit Laundry


PENGELOLAAN LINEN KOTOR DAN BERSIH DI
LAUNDRY
RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/3

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Rutinitas unit kerja laundry dalam mengelola linen kotor


untuk diproses menjadi linen bersih siap pakai.
TUJUAN
Penerapan kewaspadaan terhadap benda terkontaminasi
Memberikan dasar dalam pengelolaan linen kotor.

KEBIJAKAN
Sesuai SK Direktur No. : 98 / Kep / VII / 2016 tanggal 18
Juli 2016 Lampiran 1 Tentang Kebijakan Pelayanan Unit
Laundry.

1. Gunakan alat pelindung diri laundry lengkap


PROSEDUR
( baju kerja laundry, sarung tangan, masker,
apron, sepatu boot, penutup kepala ) pada saat
bekerja di area kotor.
2. Pilah dan pisahkan linen kotor infekisus dan non
infeksius tanpa mengibaskannya.
3. Tempatkan linen infeksius dan non infeksius pada
wadah yang berbeda.
Linen kotor infeksius
a) Bila linen tercemar berat ( darah, muntahan,
faeces, urine atau cairan tubuh lainnya harus
dibersihkan dahulu menggunakan sikat dan air
mengalir.
b) Lakukan dekontaminasi menggunakan larutan
klorin 0,5 % selama 10 menit.
Linen kotor non infeksius
Penanganan linen kotor non infeksius langsung
pada tahap pencucian
Cuci bilas
Setelah proses cuci bilas selesai periksa kembali
kebersihan linen
PENGELOLAAN LINEN KOTOR DAN BERSIH DI
LAUNDRY

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/3

Pengeringan
PROSEDUR
Keringkan linen dengan menggunakan mesin
pengering atau dengan cara penjemuran.
Sortir
Periksa linen terhadap
 Kebersihan linen : jika masih terdapat
noda, linen masuk ketahap pencucian
kembali.
 Kerusakan linen : lakukan perbaikan, jika
perbaikan tidak dapat dilakukan ganti
dengan yang baru ( sesuai prosedur
penggantian linen ).
Setrika
Haluskan serat linen dengan menggunakan setrika
( sementara masih menggunakan mesin setrika
manual ).
Pelipatan
Lipat linen dengan cara menempatkan identitas linen
berada di lipatan atas.
Penyimpanan
1. Simpan linen dalam lemari penyimpanan ( cara
penyimpanan diatur dalam SPO tersendiri ).
2. Atur untuk masing – masing kelas dan jenis linen.
3. Pantau kelembaban dan kebersihan linen, lakukan
pencucian ulang jika linen bersih bernoda.
Distribusi :

1. Lakukan dokumentasi setiap serah terima linen


kotor dan bersih dengan tanda tangan kedua belah
pihak.
2. Gunakan sistem FIFO ( first in first out ).
3. Cara distribusi diatur dalam SPO tersendiri.
PENGELOLAAN LINEN KOTOR DAN BERSIH DI
LAUNDRY

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 3/3

1.
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Unit Rawat Jalan
3. IGD
4. Unit Kamar Bedah
5. HCU
6. Komite PPIRS

DOKUMEN TERKAIT Panduan Pelayanan Unit Laundry


PENGANGKUTAN LINEN / TRANSPORTASI

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Pengangkutan linen adalah suatu proses kegiatan yang


PENGERTIAN dilakukan oleh petugas pengangkut linen kotor untuk
memindahkan linen kotor dari tiap-tiap ruangan untuk
dibawa ke tempat pencucian.

1. Untuk melindungi pasien dari kemungkinan


TUJUAN
terjadinya infeksi nosokomial yang dapat disebabkan
oleh mikroorganisme pada linen tersebut.
2. Untuk melindungi pekerja yang bersentuhan
langsung dengan linen dari penyakit-penyakit yang
dapat disebabkan oleh mikroorganisme pada linen
tersebut.

Setiap linen yang sudah dipakai baik yang infeksius


KEBIJAKAN
maupun non infeksius dan akan dipakai lagi untuk
pelayanan kesehatan harus diangkut dari tiap-tiap ruangan
ke tempat pencucian dengan cara yang aman sebelum
dilakukan proses lebih lanjut.

PERSIAPAN :
PROSEDUR
1. Petugas ruangan sebelum melakukan kegiatan
pengangkutan harus menggunakan alat pelindung
diri, minimal sarung tangan.
2. Pastikan bahwa jenis kereta dorong sudah sesuai,
yaitu untuk pengangkutan linen kotor.
3. Pastikan bahwa kereta dorong sudah dibersihkan.

PELAKSANAAN
1. Pastikan bahwa alur yang dilalui sudah benar
untuk pengangkutan linen kotor.
2. Saat menerima kantong linen dari tiap-tiap
ruangan, periksa apakah label sudah ada dan terisi
dengan benar.
3. Periksa apakah kantong dalam kondisi tertutup
rapat, bila tidak pastikan kantong dalam kondisi
tertutup.
4. Lakukan penandatanganan pada buku serah
terima linen kotor yang berisi tanggal dan jam
pengambilan linen serta nama petugas.
PENGANGKUTAN LINEN / TRANSPORTASI

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/2

PERHATIAN
PROSEDUR
1. Linen kotor harus segera dibawa ke tempat
pencucian.
2. Tepi permukaan keras dari kereta dorong harus
selalu dibersihkan secara teratur demikian juga
dengan tas atau kantong pakaian (bila digunakan)
harus dicuci setiap hari.

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap


2. Unit Rawat Jalan
3. HCU
4. Unit Kamar Bedah
5. IGD
6. Loundry

DOKUMEN TERKAIT Panduan Pelayanan Unit Laundry


PROSES PENCUCIAN LINEN

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Pencucian adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas


PENGERTIAN laundry mencuci linen dengan bahan-bahan tertentu
sehingga dapat mencapai tujuan pencucian.
Untuk menghilangkan noda (bersih), awet (tidak rapuh),
TUJUAN
dan memenuhi persyaratan sehat ( bebas dari
microorganisme pathogen).
Sebelum melakukan pencucian setiap harinya dilakukan
KEBIJAKAN
pemanasan – desinfeksi untuk membunuh seluruh
mikrooarganisme yang mungkin tumbuh dalam semalam
dimesin – mesin cuci.

1. Waktu
PROSEDUR
Waktu merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan temperatur dan bahan kimia guna mencapai
hasil cucian yang bersih, sehat. Jika waktu tidak
tercapai sesuai dengan dipersyaratkan, maka kerja
bahan kimia tidak berhasil dan yang terpenting
mikroorganisme dan jenis proses seperti kutu dan
tungau dapat mati.
2. Suhu
Suhu yang direkomendasikan untuk tekstil : katun ≤
90˚C, polykatun ≤ 80˚C, polyester ≤ 75˚C, wool dan
silk ≤ 30˚C.

Sedangkan suhu terkait dengan pencampuran bahan kimia


dan proses :
 Proses pra cuci dengan tanpa/bahan kimia dengan
suhu normal
 Proses cuci dengan bahan kimia alkali dan
detergen untuk linen warna putih 45 – 50˚C, untuk
linen warna 60 – 80˚C
 Proses bleaching atau dilakukan desinfeksi 65˚C
atau 71˚C
 Proses bilas I dan II dengan suhu normal
 Proses pelembut/ pengjanjian dengan suhu normal
3. Bahan kimia
Bahan kimia yang digunakan terdiri dari : alkali,
emulsifier, detergen, bleach (chlorine bleach dan
oksigen bleach), sour, softener dan starch.
Penanganan linen infeksius di syaratkan
menggunakan bahan kimia chlorine formulasi 1% atau
10.000 ppm av.Cl2
PROSES PENCUCIAN LINEN

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/2

4. Mechanical action atau pemutaran mesin pada saat


PROSEDUR
proses pencucian sampai dengan pemerasan.
5. Setelah dilakukan proses pencucian linen dikeringkan
di bawah sinar matahari.

UNIT TERKAIT Unit Laundry

DOKUMEN TERKAIT Panduan Pelayanan Unit Laundry


PENYETRIKAAN LINEN

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Penyetrikaan merupakan proses pelicinan linen.

Diharapkan linen yang mau dipakai ulang dalam keadaan


TUJUAN
licin tidak kusut.

Penyetrikaan dilakukan dengan mesin setrika besar dapat


KEBIJAKAN
disetel sampai dengan suhu 1200C, namun harus diingat
bahwa linen mempunyai keterbatasan terhadap suhu
sehingga suhu disetel antara 70 – 800C.

1. Persiapan alat :
PROSEDUR
5.1 Mesin setrika
5.2 Alas kain
2. Proses :
2.1 Tancapkan kabel sterika pada stopkontak
2.2 Atur/putar suhu setrika sesuai standar
2.3 Siapkan linen posisi melebar
Taruh mesin sterika diatas linen, gosok secara
berurutan dari ujung ke ujung sampai linen tidak
kelihatan kusut.

UNIT TERKAIT Unit Loundry

DOKUMEN TERKAIT Panduan Pelayanan Unit Laundry


PELIPATAN LINEN BERSIH

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Melipat linen adalah dimana linen yang sudah disetrika


dilipat menurut standar agar mudah digunakan saat
penggantian linen.

Melipat linen mempunyai tujuan selain kerapian juga


TUJUAN
mudah digunakan saat penggantian linen dimana tempat
tidur kosong atau saat pasien diatas tempat tidur.

1. Linen yang mendapat perhatian khusus pada pelipatan


KEBIJAKAN
yaitu : laken, steek laken, sarung bantal, sarung
guling, selimut dan perlak.
2. Proses pelipatan sekaligus juga melakukan
pemantauan antara linen yang masih baik dan sudah
rusak agar tidak dipakai lagi.
Kode atau nama linen harus berada di posisi atas luar dari
PROSEDUR
lipatan :
1. Laken
a. Dibutuhkan tempat luas yang dilakukan oleh 2 orang
petugas.
b. Tiap orang memegang ujung linen posisi
memanjang dengan jahitan terbalik.
c. Pertemukan antara ujung llinen menjadi ½ bagian.
Perhatikan lebel ada dibagian kanan.
d. Lipat kembali pegang pertengahan lipatan, temukan
dengan kedua ujung menjabi ¼ bagian.
e. Pinggir jahitan posisnya di bawah.
f. Keempat ujung linen dipertemukan menjadi 2
bagian.
g. Selanjutnya sampai dengan 1/8 bagian, posisi label
harus diatas.
2. Steek Laken
a. Dibutuhkan cukup satu orang
b. Posisi jahitan terbalik ( sama dengan laken)
c. Pegang ujung linen arah panjang permukaan
d. Lipat menjadi ½ bagian
e. Lipat kembali menjadi ¼ bagian, perhatikan
posisi label di bagian kanan
f. Lipat kembali menjadi dua arah lebar harus
sampai 1/8 bagian, lipat satu kali lagi pasisi label
di atas.
3. Zeil (perlak): yang baik digulung agar tidak cepat
robek dan permukaan datar.
PELIPATAN LINEN BERSIH

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/2

4. Sarung bantal
PROSEDUR
a. Dilakukan satu orang.
b. Posisi jahitan di dalam.
c. Lipat menjadi ½ bagian memanjang arah label di
luar- lipat lagi menjadi 1/3 bagian.
5. Sarung guling
a. Posisi jahitan di dalam.
Lipat menjadi ½ memanjang, label di luar lipat lag
menjadi ¼.
6. Selimut
a. Dilakukan satu orang
b. Posisi jahitan di luar (terbalik) posisi label
dikanan
c. Lipat menjadi ¼ bagian
d. Lipat arah panjang selimut menjadi ½ bagian
e. Lipat lagi menjadi ¼ bagian
f. Lipat lagi menjadi 1/8 bagian

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap


2. HCU
3. Unit Kamar Bedah
4. IGD
5. Loundry

DOKUMEN TERKAIT Panduan Pelayanan Unit Laundry


PENDISTRIBUSIAN LINEN

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Pendistribusian merupakan aspek administrasi yang


penting yaitu pencatatan linen yang keluar.

Linen yang tersimpan sebelumnya harus dikeluarkan


TUJUAN
yaitu yang di penyimpanan supaya tidak mengendap,
sehingga tidak ada pekerjaan yang menunggu setiap
selesai mencuci.

Setiap linen yang dikeluarkan dicatat sesuai dengan


KEBIJAKAN
identitas yang tertera disetiap linen, nomor berapa yang
keluar dan nomor berapa yang disimpan. Dengan
pencatatan tersebut dapat diletahui berapa kali linen
dicuci dan linen mana saja mengendap tidak digunakan.

1. Siapkan buku pencatatan keluat masuk linen.


PROSEDUR
2. Lakukan proses penimbangan.
3. Linen yang masuk dicatat menurut masing – masing
ruangan.
4. Linen yang disimpan dicatat menurut masing –
masing ruangan.
5. Linen yang keluar dicatat menurut masing –
masing ruangan.

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap


2. HCU
3. Unit Kamar Bedah
4. IGD
5. Loundry

DOKUMEN TERKAIT Panduan Pelayanan Unit Laundry


PENYIMPANAN LINEN

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Penyimpanan linen adalah linen yang bersih yang sudah


melalui pencucian pengeringan, penyetrikaan dan
pelipatan dan siap untuk digunakan lagi pasien disimpan
menurut pembagian linen.

Penyimpanan mempunyai tujuan selain melindungi


TUJUAN
mikroorganisme juga mengontrol posisi linen tetap stabil.
Lemari penyimpanan dipisahkan menurut masing –
KEBIJAKAN
masing ruangan dan diberi obat anti ngengat yaitu kapur
barus.

1. Sebelum disimpan sebaiknya linen dibungkus dengan


PROSEDUR
plastik transparan, sebelum distrisbusikan.
2. Linen dibedakan menurut masing – masing ruangan.
3. Simpan dengan rapi posisi linen agar memudahkan
pengambilan.
4. Lemari diberi obat anti ngengat (kapur barus).
5.

UNIT TERKAIT Unit Laundry

DOKUMEN TERKAIT Panduan Pelayanan Unit Laundry


MEMBERSIHKAN / DESINFEKSI TEMPAT KERJA
LOUNDRY
RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Membersihkan semua tempat dan permukaan benda yang


ada di unit laundry dengan menggunakan air, detergen
dan desinfektan setelah kegiatan kotor laundry.

TUJUAN
Menciptakan lingkungan yang bersih dan aman.
1. Setiap selesai aktifitas di tempat kerja londry harus
KEBIJAKAN
dibersihkan dengan larutan desinfektan.
2. Setiap minggu ke 2 dan ke 4 setiap bulan bagian
loundry melakukan bongkar ruangan
Harian
PROSEDUR
1. Pembersihan tempat kerja laundry dilakukan rutin
pada pagi dan siang hari dengan cara proses
dekontaminasi pada zona kotor terutama permukaan
yang diduga atau nyata telah terkontaminasi
2. Gunakan alat pelindung diri (sarung tangan, masker,
apron kedap air, penutup kepala, sepatu boot )
3. Basuh seluruh permukaan lantai zona kotor
menggunakan klorin 0,5 %, tunggu selama 10 menit
4. Basuh seluruh permukaan yang tidak berpori yang
nyata atau diduga telah terkontaminasi menggunakan
klorin 0,05 %, tunggu selama 10 menit.
5. Bilas dengan air bersih kemudian keringkan
6. Lepaskan APD, perlakukan sesuai dengan prosedur
7. Cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan
sabun antiseptik
Berkala
1. Pembersihan dilakukan pada minggu ke 2 dan ke 4
setiap bulan
2. Bersihkan seluruh sudut, benda dan permukaan yang
berada di unit laundry
3. Gunakan kain yang telah dibasahi dengan klorin 0,5
% atau 0,05 % untuk proses dekontaminasi dan untuk
menghindari debu berterbangan.
MEMBERSIHKAN / DESINFEKSI TEMPAT KERJA
LOUNDRY

RUMAH SAKIT
PRIMA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/2

UNIT TERKAIT 1. Semua Unit


2. Sanitasi Lingkungan
3. Urusan Umum
4. Urusan Keuangan

DOKUMEN TERKAIT Panduan Pelayanan Unit Laundry

Anda mungkin juga menyukai