Anda di halaman 1dari 3

PROTEIN

Oleh : Sintia Ma’ruf/85AK18030/sintiamaruf19@gmail.com


Program Studi D-III Analis Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bina Mandiri Gorontalo
Alamat : Jl. Prof Dr. Aloe Saboe No. 173 kelurahan wonggaditi, kota Gorontalo 96122
Gorontalo, Indonesia

A. Latar Belakang
Kandungan protein juga sangat mempengaruhi proses reproduksi. Menurut Layman
& Rodriguez (2009), protein pada pakan berfungsi untuk menyediakan asam amino yang
digunakan dalam pembentukan otot dan sintesis protein pada telur. Untuk mensintesis otot
dan telur setidaknya diperlukan 20 asam amino yang dibutuhkan tubuh unggas. Sepuluh dari
asam amino tersebut tidak dapat disintesis atau disintesis secara lambat untuk memenuhi
kebutuhan metabolismenya, sehingga diperlukan suplai dari diet dan dikenal dengan istilah
asam amino esensial. Menurut Nasr et al. (2011) rekomendasi terbaru untuk formulasi pakan
bagi peternak unggas adalah lebih berdasarkan AME dan Total Amino Acids (TAA) daripada
TME dan Digestible Amino Acids pakan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini AME-pun
menjadi hal penting yang menjadi acuan bagi efektivitas pakan tersebut.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengetahui 4 faktor yang menyebabkan protein dapat terdenaturasi
2. Mengetahui kelarutan protein
3. Mengetahui ikatan peptide pada protein, adanya amino bebas dan aromatic.
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini agar mahasiswa dapat mengetahui 4 faktor yang
menyebabkan protein dapat terdenaturasi, kelarutan protein, dan ikatan peptide
pada protein, adanya amino bebas dan aromatic.
D. Teori
Protein (protos yang berarti “paling utama”) adalah senyawa organic
kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptide.
Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptide yang terbentuk pada
pemanasan dua molekul urea. Ion Cu2+ dari pereaksi biuret dalam suasana basa
akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptide yang menyusun
protein terbentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif
terhadap dua buah ikatan peptide atau lebih, tetapi negative untuk asam amino
bebas atau dipeptide.
Protein mengandung asam amino berinti benzene, jika ditambahkan asam
nitrat pekat akan mengendap dengan endapan berwarna putih yang dapat berubah
menjadi kuning sewaktu dipanaskan. Lebih tua atau jingga. Reaksi ini didasarkan
pada uji nitrasi inti benzene yang terdapat pada molekul protein menjadi senyawa
intro yang berwarna kuning.
E. Prosedur kerja
1. Denaturasi protein
Menyediakan 3 tabung reaksi, masing-masing tabung reaksi di isi dengan
9 mL larutan protein. Kedalam tabung
Tabung I : Tambahkan 1 mL HCl 0,1 M
Tabung II : 1 mL NaOH 0,1 M
Tabung III : 1 mL buffer asetat
Tempatkan ketiga tabung dalam air mendidih selama 15 menit dan dinginkan
pada temperature kamar, lihat ke dalam tabung mana terjadi endapan.
2. Pengendapan oleh logam
Siapkan 3 tabung reaksi. Isi masing-masing tabung 3 mL larutan albumin.
Tetesi berurutan dengan 5 tetes larutan Pb-asetat 5 % larutan HgCl2 2 % dan
larutan AgNO35 %, Amati perubahan yang terjadi.
3. Pengendapan oleh alcohol
Sediakan 3 tabung reaksi dan isi masing-masing tabung reaksi dengan 3 ml
albumin. Kedalam tabung 1 : tambahkan 1 ml HCl 0,1 M dan 6 ml ethanol 95%,
tabung ke II : 1 ml NaOH 0,1 M dan 6 Ml etanol 95 %, tabung ke III : 1mL buffer
asetat dan 6 ml etanol 95%. Lihat tabung mana yang tidak larut.
4. Uji kelarutan protein
Sediakan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering. Lalu masing-masing di isi dengan
aquadest, HCl telur. Kocoklah dengan kuat, kemudian amati sifat kelarutannya.
5. Uji xhanthoprotein
Sediakan dua tabung reaksi yang bersih dan kering, lalu isi masing-masing
dengan larutan albumin dan casein sebanyak 2 ml. tambahkan pada setiap tabung 1
ml HNO3 pekat. Perhatikan adanya endapan putih yang terbentuk. Panaskan 1 menit
sampai endapan larut kembali dan larutan berubah menjadi berwarna kuning. Amati
dan catat perubahan warna yang terjadi. Reaksi adalah positif, jika pada bidang
perbatasan (interface) antara protein dan NaOH terbentuk warna jingga.
F. Hasil
Tebel hasil Uji biuret
No. Reagen Sampel Reaksi yang terjadi
1. NaOH 10%

Table hasil pengendapan oleh alcohol


No. Reagen Sampel Reaksi yang terjadi
1. HCl 0,1 M Albumin Perubahan warna dari
bening – putih keruh
2. NaOH 0,1 M Albumin Tetap bening muncul
gelembung-gelembung
3. Buffer asetat Albumin Dari bening – putih keruh
Table hasil uji kelarutan
No. Reagen Larutan
Ada Tidak ada
1. NaOH √
2 Aquades √
3. HCl √
4. klorofom √
5. Alcohol √

Table hasil pengendapan oleh logam


No Nama larutan Hasil
1. Pb-asetat 5% Terdapat endapan warna putih
2. HgCl2 2% Terdapat endapan warna putih
3. AgNO3 5% Terdapat endapan warna putih

Table hasil uji xhanthoprotein


No Reagen Sampel Reaksi yang terjadi
1. HNO3 pekat Putih telur Bening – endapan putih –
warna kuning – jingga.

Table hasil Denaturasi protein

G. Pembahasan
H. Kesimpulan
I. Saran
J. Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai