Anda di halaman 1dari 4

1.

SEJARAH BILANGAN PRIMA Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori
Bilangan Oleh : Pipih Srie Mutia 142151040 2014 B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
SILIWANGI TASIKMALAYA 2015
2. 2. SEJARAH BILANGAN PRIMA Bilangan prima adalah bilangan bulat lebih dari 1 yang hanya habis
dibagi 1 dan bilangan itu sendiri. Bilangan prima adalah bilangan bulat positif lebih besar dari satu
yang memiliki tepat hanya dua faktor, yaitu bilangan 1 (satu) dan bilangan itu sendiri. Bilangan selain
bilangan prima - yang memiliki lebih dari dua faktor - dan selain bilangan 1 (satu) disebut sebagai
bilangan komposit. Bilangan 1 adalah kasus khusus, tidak termasuk ke bilangan prima ataupun
komposit. Banyak orang menanyakan sebabnya. Walau bilangan 1 dulunya dianggap sebagai bilangan
prima diperlukan penanganan khusus di banyak definisi dan aplikasi yang mencakup bilangan prima,
sehingga bilangan 1 tersebut biasanya diletakkan pada sebuah kelas khusus. Manusia telah mengenal
bilangan prima sejak 6500 SM. Tulang Ishango yang ditemukan pada tahun 1960 (sekarang disimpan
di Musee d’Histoire Naturelle di Brussels) membuktikan hal tersebut. Tulang Ishango memiliki 3 baris
takik. Salah satu kolomnya memiliki 11, 13, 17, dan 19 takik, yang merupakan bilangan-bilangan
prima antara 10 hingga 20. Gambar 1. Tulang Ishango Ada petunjuk dalam catatan bertahan Mesir
kuno bahwa mereka punya pengetahuan tentang bilangan prima: di Mesir fraksi ekspansi di Rhind
Papirus, misalnya, memiliki bentuk yang berbeda untuk bilangan prima dan komposit. Namun, catatan
awal yang masih bertahan studi eksplisit bilangan prima berasal dari Yunani Kuno. Buku “Elements”
karya Euclid diterbitkan sekitar 300 tahun sebelum masehi yang menjadi bukti beberapa hasil terkait
bilangan prima. Pada bagian IX dari “Elements”, Euclid menulis kemungkinan terdapat begitu banyak
3. 3. bilangan prima, mendekati tak hingga. Euclid juga memberi bukti teori dasar dari Aritmatika,
dimana setiap bilangan bulat dapat ditulis sebagai hasil perkalian bilangan prima secara unik. Gambar
2. Cover Buku Elements Gambar 3. Euclides Pada buku “Elements”, Euclid menyelesaikan masalah
tentang bagaimana menciptakan angka sempurna, dimana bilangan bulat positif setara dengan jumlah
dari pembagi positif, menggunakan bilangan prima Mersenne. Gambar 4. Eratosthenes Pada tahun 200
sebelum masehi, Eratosthenes membuat algoritma untuk menghitung bilangan prima, yang dikenal juga
sebagai Saringan Eratosthenes. Algoritma merupakan salah satu algoritma yang pertama kali ditulis.
Eratosthenes meletakkan angka pada kotak dan mencoret berbagai angka yang tergolong kelipatan dan
akar kuadrat sehingga angka tersisa merupakan bilangan prima.
4. 4. Namun saat Dark Ages, dimana intelektual dan sains mengalami tekanan, tidak ada lagi karya
berikutnya` yang membahas bilangan prima. Pada abad ke 17, ahli matematika seperti Fermat, Euler,
dan Gauss mulai memeriksa pola yang muncul pada bilangan prima. Konjektur dan teori yang dibuat
para ahli matematika disaat itu menciptakan revolusi dari matematika, dan beberapa diantaranya masih
dibuktikan hingga saat ini. Gambar 5. Marin Mersene Biarawan Perancis Marin Mersenne memandang
bentuk bilangan prima dari 2 p - 1, dengan p prima. Kemudian bilangan tersebut disebut sebagai
bilangan prima Mersenne untuk menghormatinya. Empat bilangan prima Mersenne pertama adalah 𝑀2
= 3, 𝑀3 = 7, 𝑀5 = 31 dan 𝑀7 = 127 yang dikenal di zaman kuno. Kelima, 𝑀13 = 8191, ditemukan
anonymously sebelum tahun 1461. Gambar 6. Pierre de Fermat Pada tahun 1640 Pierre de Fermat
menyatakan (tanpa bukti), Teorema Kecil Fermat (kemudian dibuktikan oleh Leibniz dan Euler). Suatu
kasus khusus teorema Fermat mungkin telah dikenal jauh lebih awal oleh Cina. Fermat
5. 5. menduga bahwa semua bilangan dalam bentuk 2 n + 1 adalah prima (mereka disebut Angka Fermat)
dan dia memverifikasikan ini ke n = 4 (atau 2 16 + 1). Namun, jumlah Fermat berikutnya 2 32 + 1
adalah komposit (salah satu faktor utama adalah 641), sebagai Euler ditemukan kemudian, dan bahkan
tidak ada lagi nomor Fermat dikenal sebagai prima. Euler bekerja di teori bilangan termasuk banyak
hasil mengenai bilangan prima. Dia menunjukkan deret tak hingga 1 / 2 + 1 / 3 + 1 / 5 + 1 / 7 + 1 / 11 +
... adalah divergen. Tahun 1747 ia menunjukkan bahwa bahkan angka sempurna yang tepat dalam
bentuk bilangan bulat 2 p -1 (2 p - 1), di mana faktor kedua adalah Mersenne Prima. Gambar 7. Euler
Euler juga menyebutkan bilangan prima itu berbentuk : n2 - n + 41 ntuk n = 1, 2, 3, ..., 40 n2 + n + 17
untuk n = 0, 1, 2, ..., 15 Gambar 8. Gauss
6. 6. n2 – 2999 + 2248541 ntuk n bilangan bulat dan 1460 n2 + n + 41 untuk n = -40, -39, -38, ..., -1
Miot, yaitu bilangan prima yang berbentuk :  n3 + n2 + 71 untuk n = -14, -13, -11, ..., 9, 10  n2 - 79n
+ 6101 untuk n = 0, 1, 2, ..., 79  n2 + 29 untuk n = 0, 1, 2, ..., 28 Beberapa matematikawan lain juga
menyebutkan beberapa formula untuk mencari bilangan prima. Seperti Escott, yaitu bilangan prima
yang berbentuk :  n2 + n + 41 untuk n = 1, 2, 3, ..., 39 Pada awal abad ke-19, Legendre dan Gauss
secara independen menduga bahwa sebagai x cenderung, jumlah bilangan prima sampai dengan x
adalah asimtot ke x / ln (x), dimana ln (x) adalah logaritma natural dari x. Ide Riemann dalam kertas
pada 1859-fungsi zeta membuat sketsa sebuah program yang akan mengarah pada bukti dari teorema
bilangan prima. Gambar 9. Legendre Legendre juga menyebutkan bilangan prima yang berbentuk : > n
> n3 + n2 - 17 untuk n = 0, 1, 2, 3, ..., 24 Charbert , yaitu bilangan prima yang berbentuk : 3n2 + 3n – 1
untuk n = 1, 2, 3, ..., 11 Di awal masehi orang tetap mencari dan membuktikan bahwa suatu bilangan
merupakan bilangan prima. Cara yang paling efisien untuk mencari1539.
7. 7. Maka bilangan yang masih tersisa adalah bilangan prima. Kebanyakan orang mengetahui bilangan
prima hanya sebatas pada pelajaran matematika dalam materi bilangan bulat dijenjang pendidikan
dasar dan menengah. Salah satu fungsi bilangan prima dalam kehidupan sehari-hari diterapkan pada
bidang teknologi sebagai kode keamanan dalam penggunaan password. Seperti yang dilakukan oleh
RSA dan El-Gamel. Bilangan prima menjadi amat penting pada proses pengkodean dengan komputer.
Salah satu tekniknya yang dikenal dengan enkripsi. Enkripsi adalah suatu proses transformasi data
menggunakan perhitungan tertentu sehingga tidak dapat dibaca oleh orang lain kecuali bagi mereka
yang telah mengetahui cara perhitungan tersebut. Aplikasi dari bilangan prima ini digunakan untuk
kode-kode rahasia pada kartu ATM suatu bank atau pun kode brankas. Tidak banyak orang yang
mengetahui kegunaan bilangan prima dalam kehidupan nyata. Electronic Frontier Foundation (EFF)
sebuah lembaga yang berkutat dibidang elektronik di Amerika telah membuat kompetisi untuk
menemukan bilangan prima Mersenne yang diberi nama Great Internet Mersenne Prime Search
(GIMPS). EFF menawarkan hadiah US$100,000 untuk penemu pertama bilangan prima dengan jumlah
digit minimum 10 juta buah. Mereka juga menawarkan hadiah US$150,000 untuk 100 juta buah jumlah
digit bilangan prima, dan US$250,000 untuk 1 milyar buah jumlah digit bilangan prima. Pada bulan
September 2008, matematikawan di UCLA berpartisipasi dalam GIMPS memenangkan bagian dari $
100.000 hadiah dari Electronic Frontier Foundation untuk penemuan mereka sangat hampir 13 juta
digit Mersenne prima. Pada tahun 2013, EFF memberikan hadiah US$3,000 untuk bilangan prima yang
punya jumlah digit 17.425.17. Bilangan prima terbesar tersebut adalah 2 pangkat 57.885.161 minus
satu (257.885.161.- 1). Bilangan prima terbesar ini ditemukan oleh matematikawan Hapuslah semua
bilangan kelipatan bilangan prima yang lebih kecil atau sama dengan n .  Daftarkanlah semua
bilangan bulat antara 2 hingga n. bilangan prima kecil (misalkan kurang dari 107) adalah dengan
menggunakan metode Seive of Eratosthenes (240 SM) sebagai berikut :
8. 8. University of Central Missouri, Curtis Cooper sebagai bagian dari jaringan komputer raksasa yang
digunakan untuk menghitung bilangan prima.. Bilangan prima kali ini juga adalah angka ke-48 yang
masuk kelas bilangan prima Mersenne. Bilangan prima termasuk salah satu misteri alam semesta yang
belum dapat terpecahkan. Banyak bilangan prima tak terhingga, tak perduli berapa banyak kita
meghitung pasti bertemu dengan bilangan prima. Bilangan ini memiliki keistimewaan, yaitu tidak
adanya pola yang mengatur kemunculannya, bilangan prima ini nampak muncul secara acak. Dari riset-
riset yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan beberapa teknik dalam pencarian apakah sebuah
bilangan adalah bilangan prima atau bukan, seperti Fermat Little Test. Definisi bilangan prima yang
sederhana tersebut tidak menjamin bahwa bilangan prima muncul dengan pola-pola yang teratur,
bahkan sebaliknya; tidak ada yang dapat memprediksi kemunculan bilangan prima yang selanjutnya.
Maka, masih banyak yang perlu dikaji atau diteliti, untuk mencari suatu kepastian dari rumus bilangan
prima itu sendiri. Dari uraian di atas penulis menyarankan bagi pembaca, bila ingin jadi penemu
didalam bidang matematika masih terbuka lebar. Pembaca bisa mencari yang baru ( rumus matematika
), atau pembaca juga bisa mengkaji rumus – rumus sebelumnya dan mencari kesalahan dengan
membuktikan kebenaran yang ada. Mudah-mudahan dari essay ini dapat menjadi penyemangat
pembaca untuk melakukan penelitian dalam dunia matematika.
9. 9. DAFTAR PUSTAKA Anonymous. (2013) Mersenne Prime Number discovery - 257885161-1 is
Prime!. [Online]. Tersedia: http://www.mersenne.org/primes/?press=M57885161 [4 Juni 2015] Arief,
E. (2009) Berbagi Sejarah Tentang Matematika Sejarah Bilangan Prima. [Online]. Tersedia :
http://endangarief-sejmat.blogspot.com/2009/12/sejar ah-bilangan-prima.html [27 Mei 2015] Chahyadi,
A. (2013) Bilangan Prima. [Online]. Tersedia : http://kodokodok.com /2013/08/bilangan-prima.html [4
Juni 2015] Caldwell, C.K. (2015) The Largest Known Primes-A Summary.[Online]. Tersedia:
https://primes.utm.edu/largest.html [4 Juni 2015] Nino (2012) Tahukah Kamu Manfaat Bilangan Prima
Di Dunia Ini?. [Online]. Tersedia : http://www.banksoalmatematika.com/2012/09/tahukah-kamu-
manfaat-bilangan-prima-di.html [4 Juni 2015] Rizki, Y. (2012) Asal Mula Bilangan Nol, Bilangan
Prima dan Aljabar Matematika. [Online]. Tersedia: http://akuyudhipblg.blogspot.com/2012/ 03/asal-
mula-bilangan-nol-bilangan-prima [27 Mei 2015] Tanjung, F.A. (2014) Sejarah dan Penerapan
Bilangan Prima.[Online]. Tersedia : http://www.bglconline.com/2014/07/penerapan-bilangan-prima/
[27 Mei 2015] Tantawi. (2007) MakalahIF2153-0708-108.pdf Bilangan Prima Marsenne. [Online].
Tersedia : http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis /2007-2008/Makalah/MakalahIF2153-
0708-108 [27 Mei 2015] Wardhani, K. (2012) The Power Of Mathematics. [Online]. Tersedia :
http://garfieldq10.blogspot.com/2012/04/power-of-mathematics.html [4 Juni 2015]
Recommended

College Prep: Writing a Strong Essay
Online Course - LinkedIn Learning

Insights from a Content Marketer


Online Course - LinkedIn Learning

Teacher Tips
Online Course - LinkedIn Learning

Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05


KuliahKita

Makalah sejarah bilangan


Fiqri ThaufiQurahman

Teori bilangan
Ujang Kbm


Matematika diskrit tree
Siti Khotijah

Kongruensi kuadratis
Fara Silfia

RAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAP


resmifrawesti

Pohon(tree) matematika diskrit


said zulhelmi

Anda mungkin juga menyukai