Anda di halaman 1dari 2

Hampir di setiap negara mempunyai tempat-tempat prostitusi.

Yang datang bukan


hanya dari kalangan orang yang sudah menikah melainkan juga dari para remaja. Para
pekerja seks yang melakukan kegiatan seks tanpa alat pelindung dengan tamu atau orang
yang menyuntik obat menempuh resiko tinggi. Selain dari berhubungan seks, HIV / AIDS
juga bisa menjangkiti atau menularkan pria gay. Biasanya para gay menularkannya lewat
seks anal atau menerima penis di dalam duburnya. Penis dapat menggores dan merobek
selaput lendir rektum, sehingga HIV dapat lebih lancar masuk dalam peredaran darah. Laju
infeksi di kalangan orang-orang yang menggunakan jarum suntik secara liar (kebanyakan
pria) pun semakin meningkat, dan para orang yang berhubungan seks dengan mereka
(kebanyakan wanita). Banyak juga terdapat kasus anak-anak atau bayi yang lahir dengan
terinfeksi HIV. Mereka ditularkan lewat ibunya saat sang ibu mengandung, melahirkan
maupun menyusui. Ibu yang menularkan biasanya menggunakan obat suntik liar atau
memang sang ibu sudah terinfeksi HIV sebelumnya.

Kasus tertularnya HIV/AIDS lewat transfusi darah juga sering ditemukan.


Ketidaktelitian dalam memeriksa donor adalah penyebabnya. Dalam syarat untuk menjadi
pendonor tentunya kita harus mengetahui darah yang akan menjadi donor haruslah sehat
atau tidak memiliki suatu penyakit. Pencemaran ini terjadi karena sang pendonor belum
mengetahui perihal penyakit yang sudah mengjangkiti dirinya. Sehingga darah yang akan
didonorkan menjadi tercemar.

Penularan HIV-AIDS Melalui Transmisi Seksual Penularan (transmisi) HIV secara


seksual terjadi ketika ada kontak antara sekresi cairan vagina atau cairan preseminal
seseorang dengan rektum, alat kelamin, atau membran mukosa mulut pasangannya.
Hubungan seksual reseptif tanpa pelindung lebih berisiko daripada hubungan seksual
insertif tanpa pelindung, dan risiko hubungan seks anal lebih besar daripada risiko
hubungan seks biasa dan seks oral. Penyakit menular seksual meningkatkan risiko
penularan HIV karena dapat menyebabkan gangguan pertahanan jaringan epitel normal
akibat adanya borok alat kelamin, dan juga karena adanya penumpukan sel yang terinfeksi
HIV (limfosit dan makrofaga) pada semen dan sekresi vaginal.
Mencegah Penularan HIV-AIDS Melalui Transmisi Seksual Untuk mencegah
penularan virus HIV-AIDS melalui transmisi seksual adalah:

1. Menjauh dari seks itu sendiri


2. Apabila tidak bisa menjauh dari seks, maka lakukanlah dengan satu orang saja
3. Konsisten menggunakan kondom

Cara Pencegahan Lain:

1. Pendidikan Agama, dengan menanamkan nilai – nilai positif (moral) kepada orang-
orang. Selain itu, pemerintah harus meminimkan hiburanhiburan yang dapat
memancing syahwat, yang dimana dapat menyebabkan seks bebas.
2. Pendidikan Seks, memberikan pengetahuan untuk orang tentang seks yang positif.
Pendidikan seks dapat diajarkan oleh orang tua, guru, dan teman-teman.

Anggi Maulana Nasution. 2014. HIV AIDS Melalui Transmisi Seksual. Tersedia pada
https://www.slideshare.net/AnggiAliNasution/hiv-aids-30982760 diakses pada tanggal 3
november 2018

Anda mungkin juga menyukai