Anda di halaman 1dari 10

MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

Oleh: Putri Rahmadani, 1710202033

I. Pendahuluan
Sistem pendidikan telah mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Berbagai cara telah digunakan dalam proses belajar mengajar dengan harapan
pengajaran guru akan lebih berkesan dan pembelajaran bagi siswa akan lebih
bermakna. Sejak beberapa tahun belakangan ini teknologi informasi dan
komunikasi telah banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, dengan
tujuan yaitu mutu pendidikan akan lebih maju seiring dengan kemajuan
teknologi.
Pendidikan yang berkualitas dapat dicapai dengan adanya sarana dan
prasarana bantu untuk melaksanakan pembelajaran. Salah satu sarana tersebut
dapat menggunakan alat bantu pembelajaran atau lebih dikenal dengan istilah
media pembelajaran. Saat ini banyak sekali media pembelajaran yang digunakan
di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah atau kampus. Terdapat beberapa
jenis media pembelajaran yang digunakan yaitu media berbasis visual, audio,
audio-visual dan komputer. Seiring perkembangan ilmu dan teknologi, media
pembelajaran yang sering digunakan adalah media pembelajaran berbasis
komputer. Perkembangan tersebut memunculkan istilah baru untuk menyebut
media berbasis komputer, yaitu multimedia pembelajaran interaktif. Interaktif
berarti terdapat hubungan timbal balik antara media dan pengguna media.
Multimedia pembelajaran interaktif saat ini lebih banyak diminati karena tidak
bersifat monoton dan dirasa sangat menarik serta tidak membosankan.
Proses belajar mengajar seringkali dihadapkan pada materi yang non
abstrak dan di luar pengalaman siswa sehari-hari. Oleh karena itu, akan lebih
baik apabila berbagai konsep non abstrak tersebut divisualisasikan dalam bentuk
simulasi sehingga akan lebih mudah dipahami oleh siswa. Salah satu simulasi

1
yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan multimedia pembelajaran
interaktif .

II. Pengertian Multimedia Pembelajaran Interaktif


Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu multimedia linier dan
multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak
dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh
pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan
film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia dilengkapi dengan alat
pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat
memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia
interaktif adalah pembelajaran interaktif dan aplikasi game.1
Sedangkan, multimedia pembelajaran berasal dari kata multimedia dan
pembelajaran. Multimedia adalah suatu kombinasi data atau media untuk
menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu tersaji dengan lebih
menarik.2 Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar. Apabila kedua konsep tersebut
digabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi
multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain,
multimedia pembelajaran berguna untuk menyalurkan pesan (pengetahuan,
keterampilan, dan sikap) serta dapat merangsang pilihan, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan, dan
terkendali.3
Multimedia pembelajaran interaktif atau selanjutnya disebut MPI adalah
suatu program pembelajaran yang berisi kombinasi teks, gambar, grafik, suara,
video, animasi, simulasi secara terpadu dan sinergis dengan bantuan perangkat

1
Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: Satu Nusa, 2010), Cet.I, h. 53.
2
Munir, Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, CV., 2012),
h. 2-3.
3
Daryanto, Loc.Cit.

2
komputer atau sejenisnya untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dimana
pengguna dapat secara aktif berinteraksi dengan program.4

III. Manfaat Multimedia Pembelajaran Interaktif


Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan, dan digunakan
secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para guru
dan siswa. Secara umum, manfaat yang dapat diperoleh adalah proses
pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat
dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar
dapat dilakukan di mana dan kapan saja serta sikap belajar siswa yang dapat
ditingkatkan.5 Penggunaan multimedia pembelajaran interaktif tentunya tidak
dapat lepas dari peran komputer sebagai perangkat utamanya. Hal ini
dikarenakan penggunaan komputer dalam pembelajaran memiliki banyak
keuntungan dibandingkan dengan media lain. Keuntungan menggunakan
komputer dalam pembelajaran menurut Azhar Arsyad, antara lain:6
A. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran.
B. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan.
C. Kendali ada di tangan siswa.
D. Kemampuan merekam aktivitas siswa.
E. Dapat berhubungan dan mengendalikan peralatan lain.

IV. Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran Interaktif


Ada beberapa karakteristik multimedia pembelajaran interaktif, sebagai
berikut:7
A. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan
unsur audio dan visual.

4
Herman Dwi Surjono, Multimedia Pembelajaran Interaktif :Konsep dan Pengembangan,
(Yogyakarta, UNY Press, 2017), Ed.1, Cet.I, h. 41.
5
Daryanto, Op.Cit., h. 54.
6
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2007), h. 55.
7
Daryanto, Op.Cit., h. 55.

3
B. Bersifat interaktif, yakni memiliki kemampuan untuk mengakomodasi
respon pengguna.
C. Bersifat mandiri, yakni memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian
rupa sehingga pengguna dapat menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran
interaktif, sebaiknya juga memenuhi fungsi sebagai berikut:8
A. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.
B. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju
kecepatan belajarnya sendiri.
C. Memerhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang jelas dan
terkendalikan.
D. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam
bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, maupun
percobaan dan lain-lain.

V. Format Multimedia Pembelajaran Interaktif


Format sajian multimedia pembelajaran interaktif dapat dikategorikan ke
dalam lima kelompok, sebagai berikut:9
A. Tutorial
B. Drill dan Practise
C. Simulasi
D. Percobaan atau Eksperimen
E. Permainan.

VI. Kualitas Pembelajaran


Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan.
Secara definitif, efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam
mencapai tujuan atau sasarannya. Efektivitas ini sesungguhnya merupakan suatu
8
Munir, Op.Cit., h. 135.
9
Daryanto, Op.Cit., h. 56.

4
konsep yang lebih luas, mencakup berbagai faktor di dalam ataupun di luar diri
seseorang. Dengan demikian, efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi
produktivitas, tetapi dapat pula dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Di
samping itu, efektivitas juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan yang dicapai
oleh orang.10
Berdasarkan hal tersebut, efektivitas merupakan suatu konsep yang
sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan
seseorang dalam mencapai sasarannya atau suatu tingkatan terhadap tujuan yang
hendak dicapai atau tingkat pencapaian tujuan. Sementara itu, belajar dapat pula
dikatakan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran khusus yang
berkaitan dengan pola berperilaku yang diperlukan individu untuk mewujudkan
secara lengkap tugas atau pekerjaan tertentu. Jadi, efektivitas belajar adalah
tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran seni.
Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan
serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.11
Dengan pemahaman tersebut, dapat dikemukakan tentang aspek-aspek
efektivitas belajar, sebagai berikut:12
A. Peningkatan Pengetahuan
B. Peningkatan Keterampilan
C. Perubahan Sikap
D. Perubahan Perilaku
E. Kemampuan Adaptasi
F. Peningkatan Integrasi
G. Peningkatan Partisipasi
H. Peningkatan Interaksi Kultural

10
Ibid., h. 58.
11
Ibid., h. 59.
12
Ibid.

5
Hal ini penting untuk dimaknai bahwa keberhasilan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dan siswa ditentukan oleh efektivitasnya dalam upaya
pencapaian kompetensi belajar.
UNESCO menetapkan empat pilar pendidikan yang harus diperhatikan
secara sungguh-sungguh oleh pengelola dunia pendidikan, yaitu: (1) Belajar
untuk menguasai ilmu pengetahuan (learning to know); (2) Belajar untuk
menguasai keterampilan (learning to do); (3) Belajar untuk hidup bermasyarakat
(learning to ive together); dan (4) Belajar untuk mengembangkan diri secara
maksimal (learning to be).13

VII. Dampak Multimedia Pembelajaran Interaktif


Dengan kehadiran teknologi dapat dirasakan banyak membantu tugas
guru dalam mencapai tujuan pembelajarannya. Salah-satu media pembelajaran
yang akhir-akhir ini semakin menggeserkan peranan guru adalah teknologi
multimedia yang tersedia melalui perangkat komputer. Dalam hal ini, ada
beberapa persoalan atau dampak yang muncul sebagai akibat dari diterapkannya
teknologi multimedia dalam latar pendidikan, sebagai berikut: 14
A. Berkaitan dengan Orientasi Filosofis
B. Berhubungan dengan Lingkungan Belajar
C. Berhubungan dengan Desain Instruksional
D. Berkaitan dengan Umpan Balik.
E. Sifat Sosial dari Jenis Pembelajaran
Itulah beberapa masalah yang perlu diantisipasi jika suatu saat nanti
sekolah memutuskan untuk menggunakan teknologi multimedia dalam
pembelajarannya. Salah satu usaha yang dikembangkan untuk mengantisipasi
sejumlah potensi masalah tadi adalah perhatian yang diarahkan kepada belajar
kooperatif dalam pembelajaran multimedia. memperluas pendekatan belajar
kooperatif ini dalam lingkungan belajar yang berbasis komputer. Ada beberapa

13
Ibid., h.59-60.
14
Ibid., h. 61-64.

6
keuntungan dan penerapan belajar kooperatif dalam pembelajaran multimedia
antara lain: (1) Adanya ketergantungan dan tanggung jawab dari setiap anggota
kelompok; (2) Adanya interaksi yang promotif di mana usaha seorang individu
akan mendukung usaha anggota kelompok lainnya; (3) Kesempatan latihan
untuk bekerja sama. Proses kelompok yang terjadi di dalam lingkungan belajar
ini dapat mendorong anggota kelompok untuk merefleksikan efektif atau
tidaknya strategi yang digunakan.15

VIII. Peningkatan Kualitas Pembelajaran


Perbaikan kualitas pendidikan diarahkan pada peningkatan kualitas
proses pembelajaran, pengadaan buku paket dan buku bacaan atau buku
referensi, serta alat-alat pendidikan/pembelajaran. Peningkatan kualitas proses
pembelajaran dilakukan melalui in-service training guru yang sasarannya adalah
meningkatkan penguasaan landasan kependidikan, materi pembelajaran (subject
matter), metode dan strategi mengajar, pembuatan dan penggunaan alat
pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran.16
Guru memegang peran penting dalam proses pembelajaran. Suatu proses
pembelajaran akan berlangsung baik jika dilaksanakan oleh guru yang memiliki
kualitas kompetensi akademik dan professional yang memadai. Oleh karena itu,
peningkatan mutu pendidikan diupayakan melalui pengutamaan peningkatan
mutu guru. Selengkap dan secanggih apapun prasarana dan sarana pendidikan,
tanpa didukung oleh mutu guru yang baik, hal tersebut tidak memiliki arti yang
signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan.17
Secara subtantif-teoritis, taraf prestasi atau kualitas pendidikan
dikategorikan baik, didasari atas prestasi atau tingkat kecerdasan siswa yang
secara umum baik; siswa akan berprestasi atau cerdas tidak terlepas dari prestasi
atau kecerdasan yang dimiliki gurunya; guru akan berprestasi atau cerdas terkait

15
Munir, Op.Cit., h.144.
16
Daryanto, Op.Cit., h. 64.
17
Ibid.

7
dengan prestasi atau kecerdasan yang dimiliki dosennya; dosen akan berprestasi
atau cerdas bergantung pada fasilitas atau sarana yang dimiliki institusinya, baik
saat mendalami ilmu maupun ketika melasanakan tugasnya. 18
Pembelajaran dengan menggunakan multimedia muncul dan berkembang
berdasarkan permasalahan yang muncul dalam penerapan teknologi dalam
proses pembelajaran dan kejenuhan serta kurang komunikatifnya penyampaian
materi pelajaran di dalam kelas yang dapat memotivasi belajar peserta didik.
Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut diadakan pemanfaatan
pembelajaran dengan mengunakan multimedia, sebagai berikut:19
A. Pemanfaatan pembelajaran dengan menggunakan multimedia menjadi suatu
solusi dalam peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas, dan
menjadikan suatu alternatif keterbatasan kesempatan menagajar yang
dilaksanakan pendidik.
B. Pembelajaran dengan Menggunakan Multimedia bertujuan untuk
memudahkan proses pembelajaran dan menumbuhkan kekreatifan dan
keinovasian pendidik dalam mendesain pembelajaran yang komunikatif dan
interaktif serta sebagai jalan permasalahan di tengah kesibukan pendidik.
C. Pengembangan multimedia dalam pembelajaran selanjutnya, dimanfaatkan
ke dalam pembelajaran di kelas untuk menggantikan ataupun sebagai
pelengkap dalam pembelajaran konvensional.
Ada beberapa alasan yang menjadi penguat pembelajaran harus didukung
oleh multimedia interaktif, yaitu: (1) pesan yang disampaikan dalam materi lebih
terasa nyata karena memang tersaji secara kasat mata; (2) merangsang berbagai
indera sehingga terjadi interaksi antar indera; (3) visualisasi dalam bentuk teks,
gambar, audio, video maupun animasi akan lebih dapat diingat dan ditangkap

18
Ibid., h. 65.
19
Ibid.

8
oleh peserta didik; (4) Proses pembelajaran lebih mobile jadi lebih praktis dan
terkendali; dan (5) menghemat waktu, biaya, dan energi.20

IX. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas tersebut maka kritik review dari
penjelasan materi yang berasal dari literatur yang penulis punya yakni dari nama
pengarang Daryanto Judulnya “Media Pembelajaran”, dari literatur ini yang
penulis bahas adalah pada bab 3 tentang “Multimedia Pembelajaran Interaktif”
yang sudah secara lengkap membahas mulai dari pengertian, manfaat,
karakteristik, format, kualitas, dampak, dan peningkatan kualitas pembelajaran.
Pada pembahasan bab 3 yang telah dipaparkan di atas tersebut dapat
penulis simpulkan bahwasanya penjelasan mengenai pengertian multimedia
pembelajaran interaktif hanya penulis dapat dari literatur lain yakni dari literatur
yang nama pengarangnya Herman Dwi Surjono, judul bukunya “Multimedia
Pembelajaran Interaktif: Konsep dan Pengembangan”. Sedangkan, pada literatur
yang penulis punya hanya membahas mengenai pengertian multimedia
pembelajaran saja. Dan pada manfaatnya multimedia sudah diapaparkan secara
umum dari literatur yang penulis punya, namun penulis juga menambahkan
tambahan informasi mengenai manfaat penggunaan multimedia pembelajaran
interaktif yang tidak dapat lepas dari peran komputer sebagai perangkat
utamanya dalam literatur yang nama pengarangnya Azhar Arsyad, judul
bukunya “Media Pembelajaran”.
Adapun pembahasan mengenai fungsi multimedia pembelajaran;
keuntungan dan penerapan belajar kooperatif dalam pembelajaran multimedia;
dan alasan yang menjadi penguat pembelajaran harus didukung oleh multimedia
interaktif, sebenarnya sama saja dengan pembahasan yang ada pada literatur
yang penulis punya, hanya saja penulis menambahkan literatur lain agar lebih
terpercaya dan meyakinkan, literaturnya yakni dari nama pengarang Munir,
judul bukunya “Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan”. Dengan

20
Munir, Op.Cit., h. 133.

9
demikian, pembahasan pada bab 3 dalam literatur yang penulis punya sudah
begitu baik, karena banyak ditemukan dalam literatur lain pembahasannya yang
sama sehingga memperkuat dan memperjelas informasi yang terkandung dalam
pembahasan multimedia pembelajaran interaktif. Namun, dalam pembahasannya
mengenai pengertian mutimedia pembelajaran interaktif itu sendiri tidak
dijelaskan secara lebih detail melainkan penulis mendapatkan pengertian
tersebut dalam literatur lain.

10

Anda mungkin juga menyukai