Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH

GENETIKA LANJUT

TAHAP-TAHAP MEKANISME
TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI

Disusun Oleh :
Nama : Lia Auliandari
NIM : 05308144039
Prodi : Biologi-NR

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2008
TAHAP-TAHAP MEKANISME TRANSKRIPSI
DAN TRANSLASI

A. SINTESIS DAN PEMROSESAN RNA


a. Transkripsi adalah sintesis RNA yang diarahkan oleh DNA
RNA mesenjer (mRNA), pembawa informasi dari DNA ke peralatan
pensintesis protein sel, ditranskripsi dari unit cetakan suatu gen. Enzim yang
disebut RNA polimerase membuka pilinan kedua untai DNA sehingga terpisah
dan mengaitkannya bersama-sama nukleotida RNA pada saat nukleotida-
nukleotida ini membentuk pasangan basa di sepanjang cetakan DNA. Seperti
DNA polimerase yang berfungsi dalam replikasi DNA, RNA polimerase dapat
menambahkan nukleotida hanya ke ujung 3’ dari polimer yang sedang
tumbuh. Dengan demikian, molekul RNA memanjang dalam arah 5’→ 3’.
Urutan nukleotida spesifik di sepanjang DNA menandai transkripsi suatu gen
dmulai dan diakhiri. Rentang DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA
disebut unit transkripsi.
Transkripsi terdiri dari tiga tahapan, yaitu inisiasi (permulaan),
elongasi (pemanjangan) dan terminasi (pengakhiran) rantai RNA.
1. Pengikatan RNA polimerase dan inisiasi transkripsi
Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi
disebut sebagai promoter. Suatu promoter mencakup titik awal (startponit)
transkripsi (nukleotida di mana sintesis RNA sebenarnya dimulai) dan
biasanya membentang beberapa lusin pasangan nukleotida ”upstream” (ke
depan) dari titik awal. Di samping menentukan di mana transkripsi
dimulai, promoter ini juga yang menentukan yang mana dari kedua untai
heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.
Bagian-bagian tertentu suatu promoter sangat penting untuk pengikatan
RNA polimerase. Dalam prokariota, RNA polimerase itu sendiri secara
khusus mengenali dan mengikatkan dirinya dengan promoternya.
Sebaliknya, dalam eukariota, suatu kumpulan protein yang disebut faktor
transkripsi menjadi perantara antara pengikatan polmerasa RNA dan
inisiasi transkripsi. Hanya setelah faktor transkripsi tertentu diikat pada
promoter barulah RNA polimerase mengikatkan diri pada promoter
tersebut. Susunan yang lengkap antara faktor transkripsi dan RNA
polimerase yang mengikatkan diri pada promoter disebut kompleks inisiasi
transkripsi.
2. Elongasi untai RNA
Pada saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA ini terus membuka
pilinan heliks ganda tersebut, memperlihatkan kira-kira 10-20 basa DNA
sekaligus untuk berpasangan dengan nukleotida RNA. Enzim RNA
polimerase menambahkan nukleotida ke ujung 3’ dari molekul RNA yang
sedang tumbuh begitu enzim itu berlanjut di sepanjang heliks-ganda
tersebut. Pada saat RNA berlangsung, heliks-ganda DNA terbentuk
kembali dan molekul RNA baru akan lepas dari cetakan DNA-nya.
Transkripsi berlanjut pada laju kira-kira 60 nukleotida perdetik pada
eukariota.
Satu gen tunggal dapat ditranskripsi secara simultan oleh beberapa
molekul RNA polimerase yang saling mengikuti seperti barisan truk suatu
konvoi. Untai RNA yang sedang tumbuh memeperlihatkan jejak dari
setiap polimerase, dengan panjang setiap untai baru yang mencerminkan
sejauh mana enzim itu berjalan dari titik awalnya di sepanjang cetakan
tersebut. Banyaknya molekul polimerase yang secara simultan
mentranskripsi gen tunggal akan meningkatkan molekul mRNA dan
membantu suatu sel membuat protein dalam jumlah yang lebih besar.
3. Terminasi transkripsi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan
DNA yang disebut terminator. Terminator yang ditranskripsi–yakni, suatu
urtan RNA–berfungsi sebagai sinyal terminasi yang sesungguhnya.
Terdapat beberapa mekanisme yang berbeda untuk terminasi transkripsi,
yang perinciannya sebenarnya masih kurang jelas. Pada sel prokariotik,
transkripsi biasanya berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi; ketika
polimerase mencapai titik tersebut polimerase melepas RNA dan DNA.
Sebaliknya, pada sel eukariotik polimerase ini terus melewati sinyal
terminasi, suatu urutan AAUAAA di dalam pra-mRNA. Pada titik yang
lebih jauh kira-kira 10-35 nukleotida, pra-mRNA ini dipotong hingga
terlepas dari enzim tersebut. Tempat pemotongan pada RNA juga
merupakan tempat unruk penamabahan ekor poli(A)–salah satu langkah
pemrosesan RNA.

b. Sel eukariotik memodifikasi RNA setelah transkripsi


Enzim-enzim dalam nukleus eukariotik memodifikasi pra-mRNA
dalam berbagai cara sebelum pesan genetinya disampaikan ke sitoplasma.
Selama pemrosesan RNA ini, kedua ujung transkrip primer biasanya diganti.
Dalam banyak kasus bagian-bagian interior tertentu dari olekul tersebut
kemudian dipotong, dan bagian sisanya disambung manjadi satu kembali.
 Penggantian ujung-ujung mRNA
Setiap ujung pra-mRNa dimodifikasi dengan cara tertentu. Ujung 5’, yang
pertama dibuat selama transkripsi, segera ditutup dengan bentuk
nukleotida guanin (G) yang termodifikasi. Ujung 5’ ini memiliki
sedikitnya dua fungsi penting. Pertama, ujung ini melindungi mRNA dari
perombakan (degradasi) oleh enzim hidrolitik. Kedua, setelah mRNA
mencapai sitoplasma, ujung 5’ ini berfungsi sebagai bagian dari tanda
”lekatkan di sini” untuk ribosom.
Ujung lain molekul mRNA, ujung 3’, juga dimodifikasi sebelu pesannya
meninggalkan nukleus. Pada ujung 3’ ini enzim poliadenin polmerase
menambahkan ekor poli(A) yang terdiri atas 30 hingga 20 nukleotida
adenin. Seperti tutup 5’, ekor poli(A) ini menghambat (menginhibisi)
degradasi RNA dan membantu ribosom melekat padanya. Ekor poli(A) ini
tampaknya juga mempermudah ekspor mRNA dari nukleus. Suatu
molekul mRNA eukariotik mempunyai tutup dan ekor. Segmen leader dan
tailer, non-tranlasi dari RNA, tempat di mana tutup dan ekor ini melekat.
 Pemisahan gen dan penyambungan RNA
Tahap yang paling mengagumkan dari pemrosesan RNA di dalam nukleus
eukariotik adalah pemindahan sebagian besar molekul RNA yang mula-
mula disintesis–pekerjaan potong dan tempel yang disebut penyambungan
RNA (RNA splicing).
Urutan nukleotida DNA yang mengkode polipeptida eukariotik bersifat
tidak kontinyu, yang terdiri atas segmen bukan pengkode dan segmen
pengkode. Segmen-segmen asam nukleat bukan pengkode yang terletak di
antara daerah pengkode disebut urutan penyela, atau disingkat intron.
Daerah lainnya disebut ekson, karena daerah ini akhirnya diekspresikan–
artinya ditranlasi menjadi urutan asam amino. (Kecuali pada bagian leader
dan tailer ekson pada kedua ujung RNA).
RNA polimerase mentranskripsi intron maupun ekson dari DNA,
menciptakan molekul RNA yang terlalu besar. Tetapi pra-mRNA ini tidak
pernah meninggalkan nukleus; molekul mRNA yang memasuki sitoplasma
merupakan versi ringkas dari transkrip primernya. Intron dipotong dari
molekul dan ekson digabung menjadi satu untuk membentuk suatu
molekul mRNA dengan urutan pengkode yang kontinyu.
Para peneliti telah mempelajari bahwa bahwa sinyal-sinyal untuk
penyabungan RNA merupakan urutan nukleotida pendek pada ujung-ujung
intron. Partikel yang disebut ribonukleoprotein nukleus kecil, atau
snRNP(small nuclear ribonucleoprotein), mengenali tempat-tempat
penyambungan ini. Seperti yang disiratkan namanya, snRNP ini
ditempatkan dalam nukleus sel dan tersusun atas molekul RNA dan
protein. RNA dalam partikel snRNP disebut RNA nukleus kecil (snRNA-
small nuclear RNA). Beberapa snRNP yang berbeda bergabung dengan
protein tambahan untuk membentuk susunan yang bahkan lebih besar
yang disebut spliosom, yang hampir sebesar ribosom. Spliosom ini
berinteraksi dengan tempat-tempat penyambungan pada ujung-ujung
intron. Spliosom ini terpotong pada titik-titik spesifik untuk melepas
intronnya, kemudian segera bergabung bersama kedua ekson yang
mengapit kedua intron tersebut.
 Pengeditan mRNA
Pengeditan mRNA adalah pengubahan rangkaian nukleotida dengan
memasukkan nukleotida yang baru, atau penghilangan nukleotida, ataupun
dengan pergantian dengan nukleotida lainnya. Pengeditan mRNA telah
ditemukan pada tahun 1986 selama studi gen mitokondria pada
Trypanosoma brucei. Pengeditan mRNA Trypanosoma brucei tersebut
dengan memasukkan urasil di nomor posisi yang berbeda pada mRNA.

B. SINTESIS PROTEIN
 Translasi adalah sintesis polipeptida yang diarahkan oleh RNA
Dalam proses translasi (translation = penerjemahan), suatu sel
menginterprestasi suatu pesan genetik dan membentuk protein yang sesuai. Pesan
tersebut berupa serangkaian kodon di sepanjang mlekul mRNA, interprenernya
adalah RNA transfer (tRNA). Fungsi tRNA adalah mentransfer asam-asam amino
dari kolam asam amino sitoplasmanya ke ribosom.
Kita dapat membagi translasi, sintesis polipentida, menjadi tiga tahap
(sama seperti pada transkripsi): inisiasi, elongasi dan terminasi. Semua tahapan ini
memerlukan ”faktor-faktor” protein yang membantu mRNA, tRNA dan ribosom
selama proses translasi. Untuk inisiasi dan elongasi rantai dibutuhkan sejumlah
energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphate), suatu molekul
yang mirip dengan ATP.
1. Inisiasi
Tahap inisiasi dari translasi membawa bersama mRNA, sebuah tRNA yang
memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua subunit ribosom.
Pertama, subunit kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA inisiator
khusus. Subunit kecil melekat pada sgmen leader pada ujung 5’ (upstream)
dari mRNA. Pada eukariota, ujung 5’ pertama kali memerintahkan subunit
kecil melekat pada ujung 5’ dari mRNA. Pada arah downstream dari mRNA
terdapat kodon inisiasi, AUG, yang memberi sinyal dimulainya proses
translasi, tRNA inisiator, yang membawa asam amino metionin, melekat pada
kodon inisial.
Penyatuan mRNA, tRNA inisiator dan subunit ribosom kecil diikuti oleh
pelekatan subunit ribosom besar, menyempurnakan kompleks inisiasi
translasi. Protein yang disbut faktor inisiasi dibutuhkan untuk membawa
semua komponen tersebut bersama-sama. Sel juga mengeluarkan energi dalam
bentuk molekul GTP untuk membentuk kompleks inisiasi. Saat penyelesaian
proses inisiasi, tRNA inisiator berada pada tempat P dari ribosom, dan tempat
A yang kosong siap untuk tRNA-aminoasil berikutnya. Sintesis polipeptida
dimulai pada ujung aminonya.
2. Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam-asam amino ditambahkan satu per
satu pada asam amino pertama. Tiap penambahan melibatkan partisipasi
beberapa protein yang disebut faktor elongasi dan terjadi dalam siklus tiga
tahap, yaitu :
1.) Pengenalan kodon
Kodon pada tempat A dari ribosom membentuk ikatan hydrogen dengan
antikodon molekul tRNA yang baru masuk membawa asam amino yang
tepat. Faktor elongasi membawa tRNA ke tempat A. langkah ini
membutuhkan GTP.
2.) Pembentukan ikatan peptida
Molekul rRN dari subunit ribosom besar berfungsi sebagai ribozim
mengkatalis pembentukan ikatan peptide yang menggabungkan
polopeptida yang memanjang dari tempat P ke asam amino yang bari tiba
di tempat A. Polipeptida memisahkan diri dari dari tempat perlekatannya
semula, dan asam amino pada ujung karboksilnya berikatan dengan asam
amino yang dibawa oleh tRNA di tempat A.
3.) Translokasi
tRNA di tempat A sekarang terikat pada polipeptida yang sedang tumbuh
ditranslokasikan ke tempat P. Pada saat RNA berpindah tempat, anti kodon
tetap berikatan dngan hydrogen pada kodon mRNA, mRNA, bergerak
bersama-sama dengan antikodon ini dan membawa kodon berikutnyauntuk
ditranslasi pada tempat A.

3. Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop
mencapai tempat A di ribosom. Triplet basa yang istimewa ini–UAA, UAG<
dan UGA–tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai
sinyal untuk menghentikan translasi. Suatu protein yang disebut sebagai
faktor pelepas (release factor) langsung mengikatkan diri pada kodon stop di
tempat A. Faktor pelepas ini menyebabkan penambahan molekul air, buan
asam amino, pada rantai polipeptida. Reaksi ini menghidrolisis polipeptida
yang sudah selesai ini dari tRNA yang berada di tempat P, melepaskan
polipeptida dari ribosom. Sisa-sisa penyusunan translasi kemudian terpisah-
pisah..
DAFTAR PUSTAKA

Brown, T.A. 1998. Genetics a Molecular Approach. Third edition. London:


Stanley Thornes (Publishers) Ltd.

Campbell, N. A., J.B. Reece & L.G. Mitchell. 2002. Biologi Jilid 1. Edisi ke-5.
(Terjemahan dari Biology. 5th. Ed. oleh Lestari, R). Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai