Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 1, SKENARIO 2 : TUBUHKU

Blok 1.3
Tutor : dr. Ahmad Syauqy

KLARIFIKASI ISTILAH

1. Sel
Unit kehidupan structural dan fungsional terkecil dari tubuh2
2. Kompleks
Jumlah, kombinasi atau kumpulan berbagai hal atau factor terkait, mirip
ataupun tidak 1
3. Jaringan
Kumpulan sel-sel khusus yang serupa dan bersatu dalam tampilan suatu
fungsi khusus
4. Organ
Bagian tubuh yang independen dan tersusun menurut rangcangan struktural
yang khas dan menajalankan fungsi atau fungsi-fungsi khusus1
5. Homeostasis
Keadaan ekuilibrum dinamis dimana keadaan internal dipertahankan tetap
konstan1
6. System organ
Suatu bentuk kerjasama antar organ untuk melakukan fungsi yang lebih
kompleks2
7. Organisasi tubuh
Makhluk hidup individual, baik hewan maupun tanaman1
IDENTIFIKASI MASALAH

1. Jelaskan struktur penyusun organisasi tubuh manusia?


2. Apa saja fungsi sel secara umum?
3. Sebutkan jenis-jenis sel?
4. Sebutkan dan jelaskan 4 jenis jaringan?
5. Apa saja system organ pada manusia?
6. Factor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan homeostasis?
7. Jelaskan mekanisme homeostasis?
8. Apa tujuan dari homeostasis?

ANALISIS MASALAH

1. Tingkat kimia. ATOM seperti nitrogen, oksigen, karbon, nitrogen dan natrium
akan bergabung untuk membentuk MOLEKULseperti air dan garam dan
makromolekul seperti karbohidrat, protein dan lemak. Kemudian membentuk
sebuah SELyang merupakan unit dasar dari makhluk hidup. Sekelompok sel
yang memiliki struktur yang serupa dan melakukan fungsi yang sama akan
membentuk sebuahJARINGAN. Ada 4 jenis jaringan dasar di dalam tubuh.
Dua jaringan atau lebih akam bergabung untuk membentuk satu ORGAN.
Sebuah organ akan berfungsi sebagai pusat fisiologis khusu untuk aktivitas
tubuh. Jika ada beberapa organ yang bekerja sama untuk melakukan fungsi
yang saling berkaitan, maka sekelompok organ tersebut disebut
denganSISTEM ORGAN. Ada 11 sistem organ pada tubuh. Dan semuanya
sudah terangkum di dalam satu 0RGANISME.2

2. Fungsi sel dalam semua sel adalah sama, yaitu terdiri dari :
1. Sel mempertahankan suatu barier yang selektif (membran plasma) di
antara sitoplasma dan lingkungan ekstraselular. Semua zat yang masuk atau
keluar sel harus melewati barrier (membrane plasma) terlebih dahulu.
Derivatif membran plasma yang melalui serangkaian pembungkus
kompleks, membagi ruang interior sel dan membentuknya menjadi banyak
kompartemen – kompartemen untuk aktifitas yang spesifik.
2. Sel yang berisi materi hereditas membawa instruksi dalam bentuk kode
untuk proses sintesis sebagian besar komponen selular, sehingga setiap sel
baru membawa satu set penuh instruksi.
3. Sel melakukan aktivitas metabolik, yang dikatalis reaksi kimia tertentu
sehingga terjadi proses sintesis dan penguraian molekul organik.2

3. Jenis-jenis sel dibedakan menjadi sel prokariotik dan sel eukariotik.


Perbedaan kedua macam sel tersebut pada ada tidaknya membrane inti. pada sel
prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nucleoid yang tidak dibatasi oleh
membrane inti. contoh sel prokariotik ialah bakteri dan ganggang biru yang
termasuk monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membrane inti yang
memisahkan materi ini (DNA dan protein histon membentuk kromosom) yang
terletak di nucleus dari sitoplasma. Sel eukariotik dijumpai pada tumbuhan,
hewan, cendawan dan Protista.
a. Struktur sel prokariotik
Semua sel prokariotik memiliki membrane plasma, nucleoid berupa
DNA dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom.Sel
prokariotik tidak mempunyai membrane inti sehingga bahan inti yang
berada dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Sel
prokariotik juga tidak memiliki system endomembrane (membrane
dalam), seperti reticulum endoplasma dan kompleks golgi. Selain itu,
sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi
mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan kedunya, yaitu
mesosom dan kromatofor.
b. Struktur sel eukariotik
Semua sel eukariotik memiliki membrane inti. Selain itu, sel
eukariotik memiliki system endomembrane, yakni organel-organel
bermembrane seperti reticulum endoplasma, kompleks golgi,
mitokondria, dan lisosom. Sel eukariotik juga memiliki sentriol.4
4. Jaringan dasar
1. Jaringan epitel
Jaringan epitel. Jaringan Epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis
yang menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik
di luar maupun di dalam tubuh.
Ciri-Ciri Jaringan Epitelium:
Jaringan Epitelium memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan
jaringan lain. Ciri jaringan epithelium adalah sebagai berikut :
a. Sel-selnya tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antar sel
b. Jaringan epithelium tidak mengandung pembuluh darah, tetapi
mengandung ujung saraf. Sel epithelium mendapat makanan dari
kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat .
c. Jaringan epithelium memiliki kemampuan regenerasi yang cukup tinggi.
Ada epithelium yang rawan terhadap gesekan sehingga permukaan sel
akan aus. Adapula yang akan rusak akibat zat yang diakibatkan oleh
bakteri, asam, atau asap. Selama sel epitalium mendapat cukup nutrien,
sel epithelium akan cepat menggati sel-sel yang rusak tersebut melalui
pembelahan sel.5
Pembagian jaringan epitel:
 Epitel selapis
o Epitel Selapis gepeng
Letak: pembuluh darah dan korpus malpighi ginjal
o Epitel selapis kuboid
Letak: saluran keluar kelenjar liur & duktus koligens medula
ginjal
o Epitel selapis silindris
Letak: Gaster & yeyunum
 Epitel berlapis
o Epitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk
Letak: esofagus & vagina
o Epitel gepeng berlapis dengan lapisan tanduk
Letak: kulit telapak kaki
o Epitel kuboid berlapis
Letak: saluran keluar kelenjar keringat
o Epitel silindris berlapis
Letak: saluran keluar besar kelenjar liur utama
 Epitel bertingkat
Letak: trakea & duktus epididimis
 Epitel transisisonal
Letak: vesika urinaria & ureter.6

2. Jaringan otot
Jaringan otot adalah jaringan yang memberikan respon berupa gerak
berpindah dan pergerakan dari berbagai bagian tubuh sebagai hasil dari
koordinasi sel otot yang satu dengan sel otot lainnya dengan jalan
berkontraksi.
 Otot merupakan jaringan yang terdiri atas kumpulan sel-sel serabut otot
 Dalam sel serabut otot ini terdapat unit kontraksil yanng disebut dengan
miofibril.
 Pada sel otot ini terdiri atas membran sel yang disebut dengan
sarkolemna, sitoplasma sel yang disebut dengan sarkoplasma,
serta banyak organel sel seperti mitokondria dan nucleus.7
Pembagian jaringan otot secara histologis:
 Otot polos
Letak: dinding traktus digestivus, dinding traktus urogenitalis, saluran
keluar kelenjar, dinding pembuluh darah dan pembuluh limfe
 Otot lurik
Letak: rangka, lidah, dinding esophagus bagian atas dan diagfragma
 Otot jantung
Letak: jantung.7

3. Jaringan ikat
Jaringan yang berperan untuk melindungi dan mengikat organ serta
mempertahankan struktur tubuh. Jaringan ikat merupakan jaringan yang
paling beragam, terdapat di banyak tempat di seluruh tubuh dan mempunyai
berbagai variasi jaringan mikroskopis.8
Ciri jaringan ikat:
o Berasal dari mesenkim embrio
o Terdiri atas komponen matriks dan sel
o Fungsi matrik dominan
o Jaringan penyambung terdiri atas subtansi intersel dan sel
o Subtansi intersel terdiri atas: substasi dasar amore dan serat
o Sel terdiri atas: fibroblas, fibrosit, makrofag, sel lemak, sel mast, dll. 8
Pembagian jaringan ikat:
a. Jaringan ikat areolar
o Jaringan mesenkim
o Jaringan gelatinosa
Letak: umbilikus
o Jaringan ikat longgar
o Jaringan lemak: unilokular & multilokular
o Jaringan ikat reticular

b. Jaringan ikat padat


o Jaringan ikat padat elastis
o Jaringan ikat padat kolagen

c. Jaringan ikat khusus


I. Jaringan tulang rawan
o Tulang rawan hialin
o Tulang rawan elastis
o Tulang rawan fibrosa
II. Tulang keras. 6

4. Jaringan saraf
Jaringan saraf merupakam salah satu jaringan dasar yang terdiri atas 2
sel utama yaitu neuron dan sel penyokong.
Ciri jaringan saraf:
Jaringan saraf terdiri dari neuron dan neuroglia
o Neuron berfungsi sebagai penghantar impuls dan neuroglia berfungsi
sebagai penyokong dan penyedia nutrisi.
o Neuron terdiri atas badan sel saraf, yang didalamnya terdpat inti sel,
processus photpharmatis yang terdiri dari dendrite yang merupakan
serabut pendek yang berungsi sebagai aferen (reseptor) dan neurit /
akson adalah serabut panjang yang berfungsi sebagai eferen (efektor),
dan serabut-serabut saraf
o Terdapat sinaps yang merupakan hubungan antar neuron
o Di dalam sinaps tedapat cairan neurotransmitter yang di dalamnya
terdapat asetilkolin yang digunakan dalam kelistrikan sistem saraf.11
Pembagian sel saraf
o Neuron: mempunyai 3 segmen: 1 segmen reseptif, 2 segmen konduktif
,3 segmen transmisi.
Komponen utama
1. Perikardion: sitoplasma, badan nissl, nukleus
2. Processus: axon, dendrit
o Sel penyokong.
1. SSP (system saraf pusat) : neuroglia, mempunyai 4 tipe:
o astrosit
o oligodendrosit
o mikroglia
o sel ependymal
2. SST (system saraf tepi)
o sel schwan
o sel satelit12

5. Sistem organ pada manusia dibagi menjadi 11, yaitu:


1) System integument
Integument membentuk lapisan terluar pada tubuh.Integument terdiri
dari kulit dan beberapa derivative kulit terspesialisasi tertentu, antara
rambut, kuku dan beberapa jenis kelenjar.
Komponen integument: kulit (epidermis dan dermis), kuku jari tangan da
kuku jari kaki, rambut dan kelenjar kulit (kelenjar keringat dan kelenjar
mamae).
Fungsi integument: sebagai perlindungan, pengaturan suhu tubuh,
ekskresi, metabolism dan komunikasi.2

2) System rangka
Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang yang membentuk
suatu kerangka tubuh yang kokoh.2
Komponen penyusun sistem rangka berupa: tulang, kartilago, dan
ligamentum.14
Fungsi sistem rangka: sebagai topangan dan bentuk pada tubuh,
pergerakan, perlindungan dan pembentukan sel darah (hematopoises).2
3) Sistem muscular
Jaringan otot yang mencapai 40% samapai 50% berat tubuh. Umumnya
tersusun dari sel-sel kontraktil yang disebut serabut oto. Melalui kontraksi,
sel-sel otot menghasilkan pergerakan dan melakukan pekerjaan.
Fungsi sistem muscular: sebagai pergerakan, penopang tubuh dan
mempertahankan postur dan produksi panas.2
4) Sistem saraf
Serangkaian organ yang kompleks dan bersambung serta terdiri
terutama dari jaringan saraf.2
Komponen penyusun sistem saraf berupa: otak, spinal cord, nerves, dan
ganglia.
Fungsi sistem saraf: sebagai komunikasi internal yang cepat, koordinasi,
control motoric dan sesasi.14
5) Sistem endocrine
Sistem endocrine berinteraksi dengan sistem saraf untuk mengatur dan
mengkoordinasi aktivitas tubuh.2 Di dalam tubuh terdapat delapan kelenjar
endocrine utama yang menyekresi zat-zat kimia yang disebut homone.10
6) Sistem sirkulasi
Penghubung antara lingkungan eksternal dan lingkurang cairan internal
tubuh. Sistem ini membawa nutrient dan gas ke semua sel. Jaringan, organ,
dan sistem organ, serta membawa produk akhir metabolic keluar darinya.
Fungsi sistem sirkulasi: sebagai transport, mempertahankan suhu tubuh,
perlindungan, dan pendaparan (buffering).2
7) Sistem kardiovaskular
Bagian dari sistem sirkulasi.2 Sistem ini teridir dari jantung, pembuluh
darah (arteri, kapiler dan vena) dan darah yang mengalir di dalamnya.
Fungsi sistem kardiovaskular: sebagai pendistribusian nutrisi, oksigen,
hormone, elektrolit, sel imun dan antibody.14
8) Sistem respirasi
Saluran pernapasan dari cabang-cabang saluran dari lingkungan sampai
ke paru-paru.2
Komponen penyusun sistem respirasi berupa: hidung, faring, laring,
trakea, bronchi dan paru-paru.
Fungsi sistem repirasi: sebagai tempat pertukaran oksigen,
keseimbangan asam dan basa dan berbicara.14
9) Sistem digestive
Komponen penyusun sistem pencernaan berupa: gigi, lidah, salivary
gland, esophagus, perut, usus kecil, usus besar dan hati.14
Fungsi sistem pencernaan: untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicernah hingga diabsorpsi.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia.2
10) Sistem limphe
Komponen penyusun limfa berupa: kelenjar getah bening, pembuluh
limfa, thymus, spleen, dan tonfil.
Fungsi sistem limphe: untuk mengatur pertukaran cairan, mendetensi
pathogen, memproduksi sel imun dan mekanisme pertahanan penyakit.14
11) Sistem reproduksi
Sistem reproduksi pada laki-laki dan perempuan berkaitan terutama
dengan kelangsungan keberadaan spesies manusia. Oleh karena itu, sistem
ini berbeda dengan sistem organ lainnya dalam tubuh yang berhubungan
dengan homeostasis dan kemampuan bertahan hidup individu.2

Komponen & fungsi sistem reproduksi pada:


o Pria: testis, epidedemis, saluran sperma, vesikula seminalis,
kelenjar prostat, kelenjar bulborethal dan penis.
Berfungsi sebagai produksi dan pengiriman sperma, sekresi
hormone seks.
o Wanita: ovarium, saluran Rahim, Rahim, vagina, dan kelenjar
mammary.
Berfungsi sebagai produksi sel telur, tempat fertilisasi dan
perkembangan janin, gizi, kelahiran, menyusui dan sekresi
hormone seks14
6. Faktor-faktor lingkungan internal yang harus dipertahankan secara
homeostasis, yaitu :
1. Konsentrasi molekul zat-zat gizi.
Sel-sel membutuhkan pasokan molekul nutrient yang tetap untuk
digunakan sebagai bahan bakar metabolic untuk menghasilkan
energi.Energy kemudian digunakan untuk menunjang aktifitas-aktifitas
khusus dan untuk mempertahankan hidup.
2. Konsentrasi O2 dan CO2
Sel membutuhkan O2 untuk melakukan reaksi-reaksi kimia yang
menarik sebanyak mungkin energi dari molekul nutrien digunakan oleh
sel. CO2 yang dihasilkan selama reaksi- reaksi tersebut berlangsung
harus diseimbangkan dengan CO2 yang dikeluarkan oleh paru, sehingga
CO2 pembentuk asam ini tidak meningkatkan keasaman di lingkungan
internal.
3. Konsentrasi zat-zat sisa
Berbagai reaksi kimia menghasilkan proiduk-produk akhir yang
berefek toksik bagi sel apabila dibiarkan tertimbun melebihi batas
tertentu.

4. pH.
Diantara efek-efek paling mencolok dari perubahan keasaman
lingkungan cairan internal adalah perubahan mekanisme pembentuk sinyal
listrik di sel saraf dan perubahan aktifitas enzim di semua sel.
5. Konsentrasi air,garam-garam, dan elektrolit-elektrolit lain
Karena konsentrasi relative garam (NaCl) dan air di dalam cairan
ekstrasel (lingkungan internal) mempengaruhi berapa banyak air yang
masuk atau keluar sel, konsentrasi keduanya diatur secara ketat untuk
mempertahankan volume sel yang sesuai.Sel-sel tidak dapat berfungsi
secara normal apabila mereka membengkak atau menciut. Elektrolit lain
memiliki bermacam-macam fungsi fital lainnya. Sebagai contoh denyut
jantung yang teratur bergantung pada konsentrasi kalium di cairan ekstra sel
yang relative konstan.
6. Suhu.
Sel-sel tubuh berfungsi secara optimal dalam rentan suhu yang sempit.
Sel-sel akan mengalami perlambatanaktifitas yang hebat apabila suhunya
terlalu dingin dan yang lebih buruk protein-protein structural dan
enzimatiknya akan terganggu apabila suhunya terlalu panas.
7. Volume dan tekanan.
Komponen sirkulasi pada lingkungan internal, yaitu plasma, harus
dipertahankan pada tekanan darah dan volume yang adekuat agar
penghubung vital antara sel dan lingkungan eksternal ini dapat terdistribusi
ke seluruh tubuh.13

7. Homeostatis adalah pengaturan kondisi-kondisi statis atau konstan dalam


lingkungan dalam semua organ dan jaringan tubuh berfungsi untuk membantu
mempertahankan kondisi yang konstan tersebut.
Mekanisme control system
Intrinsik: Autiregulasi
Ekstrinsik:
- Hormonal system
- nervous system

Jenis-jenis homeostasis
a. Positif feed back:
 peningkatan kontraksi rahim
 peningkatan sekresi esterogen
b. Negatif feed back:
 peningkatan produksi hormon tiroksin
 penurunan kadar glukosa dalam darah.3

8. Tujuan homeostasis ialah untuk menjaga kestabilan dalam tubuh agar tubuh
tidak sakit, sehingga sel dapat bekerja secara optimal.10
SINTESIS
Organisasi structural tubuh manusia berkembang dari tingkat terendah hingga
tingkat yang lebih tinggi dan lebih kompleks akan membentuk keseluruhan tubuh.

1. Tingkat kimia
Atom seperti hydrogen. Oksigen, karbon, nitrogen dan natrium akan
bergabung untuk membentuk molekul seperti air dan garam, dan
makromolekul seperti karbohidrat, protein, dan lemak.
2. Sel
Sel merupakan unit dasar dari makhluk hidup. Struktur seluler seperti
nucleus, ribosom, mitokondira, dan lisosom akan menjalankan fungsi-fungsi
pertahanan hidup sel.
3. Jaringan
Sekelompok sel dengan struktur yang sama dan melakukan fungsi yang
sama disebut dengan jaringan. Ada empat jaringan dasar; jaringan epitel,
jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
4. Organ
Dua jaringan atau lebih akan bergabung untuk membentuk satu organ
seperti perut, ginjal atau mata. Sebuah organ berfungsi sebagai pusat fisiologi
khusus untuk melakukan aktivitas tubuh.
5. System organ
Jika beberapa organ bekerja sama untuk melakukan fungsi yang saling
berkaitan, maka organ-organ tesebut membentuk suatu system organ. System
organ meliputi; integument, rangka, otot, saraf, kardiovaskular, sirkulasi,
endokrin, limfatik, respirasi, digestif, endokrin, reproduksi.
6. Organisme
Semua itu terangkum di dalam sebuah organisme.2

Sel merupakan unit terkecil kehidupan structutal dan fungsional dari tubuh.2
Fungsi sel dalam semua sel adalah sama, yaitu terdiri dari :
1. Sel mempertahankan suatu barier yang selektif (membran plasma) di antara
sitoplasma dan lingkungan ekstraselular. Semua zat yang masuk atau keluar sel
harus melewati barrier. Derivative membran plasma yang melalui serangkaian
pembungkus kompleks, membagi interior sel dan membentuknya menjadi
banyak kompartemen untuk aktifitas spesifik.
2. Sel yang berisi materi hereditas membawa instruksi dalam bentuk kode untuk
proses sintesis sebagian besar komponen selular, sehingga setiap sel baru
membawa satu set penuh instruksi.
3. Sel melakukan aktivitas metabolik, yang dikatalis reaksi kimia sehingga terjadi
proses sintesis dan penguraian molekul organik.2

Jenis-jenis sel dibedakan menjadi sel prokariotik dan sel eukariotik.Perbedaan


kedua macam sel tersebut pada ada tidaknya membrane inti.pada sel prokariotik,
materi inti (DNA) terdapat dalam nucleoid yang tidak dibatasi oleh membrane inti.
contoh sel prokariotik ialah bakteri dan ganggang biru yang termasuk monera.
Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membrane inti yang memisahkan materi ini
(DNA dan protein histon membentuk kromosom) yang terletak di nucleus dari
sitoplasma.Sel eukariotik dijumpai pada tumbuhan, hewan, cendawan dan Protista.
1. Struktur sel eukariotik
Semua sel prokariotik memiliki membrane plasma, nucleoid berupa DNA
dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom.Sel prokariotik tidak
mempunyai membrane inti sehingga bahan inti yang berada dalam sel
mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Sel prokariotik juga tidak
memiliki system endomembrane (membrane dalam), seperti reticulum
endoplasma dan kompleks golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki
mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama
dengan kedunya, yaitu mesosom dan kromatofor.
2. Struktur sel eukariotik
Semua sel eukariotik memiliki membrane inti. Selain itu, sel eukariotik
memiliki system endomembrane, yakni organel-organel bermembrane seperti
reticulum endoplasma, kompleks golgi, mitokondria, dan lisosom. Sel eukariotik
juga memiliki sentriol.4
Jaringan adalah sekelompok sel yang serupa secara structural begitu pula dengan
produk yang dihasilkan mengalami spesialisasi untuk menjalankan suatu fungsi
tertentu. Ada empat jenis jaringan yang ditemukan pada tubuh manusia; epitelium,
jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.2
1. Jaringan epitel
Jaringan epitel. Jaringan Epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis
yang menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik
di luar maupun di dalam tubuh.
Ciri-Ciri Jaringan Epitelium:
Jaringan Epitelium memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan
jaringan lain. Ciri jaringan epithelium adalah sebagai berikut :
a. Sel-selnya tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antar sel
b. Jaringan epithelium tidak mengandung pembuluh darah, tetapi
mengandung ujung saraf. Sel epithelium mendapat makanan dari
kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat .
c. Jaringan epithelium memiliki kemampuan regenerasi yang cukup
tinggi. Ada epithelium yang rawan terhadap gesekan sehingga
permukaan sel akan aus. Adapula yang akan rusak akibat zat yang
diakibatkan oleh bakteri, asam, atau asap.Selama sel epitalium
mendapat cukup nutrien, sel epithelium akan cepat menggati sel-sel
yang rusak tersebut melalui pembelahan sel.5
Pembagian jaringan epitel:
 Epitel selapis
o Epitel Selapis gepeng
Letak: pembuluh darah dan korpus malpighi ginjal
o Epitel selapis kuboid
Letak: saluran keluar kelenjar liur & duktus koligens medula
ginjal
o Epitel selapis silindris
Letak: Gaster & yeyunum
 Epitel berlapis
o Epitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk
Letak: esofagus & vagina
o Epitel gepeng berlapis dengan lapisan tanduk
Letak: kulit telapak kaki
o Epitel kuboid berlapis
Letak: saluran keluar kelenjar keringat
o Epitel silindris berlapis
Letak: saluran keluar besar kelenjar liur utama
 Epitel bertingkat
Letak: trakea & duktus epididimis
 Epitel transisisonal
Letak: vesika urinaria & ureter.6
2. Jaringan otot
Jaringan otot adalah jaringan yang memberikan respon berupa gerak
berpindah dan pergerakan dari berbagai bagian tubuh sebagai hasil dari
koordinasi sel otot yang satu dengan sel otot lainnya dengan jalan berkontraksi.
 Otot merupakan jaringan yang terdiri atas kumpulan sel-sel serabut otot
 Dalam sel serabut otot ini terdapat unit kontraksil yanng disebut dengan
miofibril.
 Pada sel otot ini terdiri atas membran sel yang disebut dengan
sarkolemna, sitoplasma sel yang disebut dengan sarkoplasma,
serta banyak organel sel seperti mitokondria dan nucleus.7
Pembagian jaringan otot secara histologis:
 Otot polos
Letak: dinding traktus digestivus, dinding traktus urogenitalis, saluran
keluar kelenjar, dinding pembuluh darah dan pembuluh limfe
 Otot lurik
Letak: rangka, lidah, dinding esophagus bagian atas dan diagfragma
 Otot jantung
Letak: jantung.7

3. Jaringan ikat
Jaringan yang berperan untuk melindungi dan mengikat organ serta
mempertahankan struktur tubuh. Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling
beragam, terdapat di banyak tempat di seluruh tubuh dan mempunyai berbagai
variasi jaringan mikroskopis.8
Ciri jaringam ikat:
o Berasal dari mesenkim embrio
o Terdiri atas komponen matriks dan sel
o Fungsi matrik dominan
o Jaringan penyambung terdiri atas subtansi intersel dan sel
o Subtansi intersel terdiri atas: substasi dasar amore dan serat
o Sel terdiri atas: fibroblas, fibrosit, makrofag, sel lemak, sel mast, dll. 8

Pembagian jaringan ikat:


a. Jaringan ikat areolar
o Jaringan mesenkim
o Jaringan gelatinosa
Letak: umbilikus
o Jaringan ikat longgar
o Jaringan lemak: unilokular & multilokular
o Jaringan ikat reticular

b. Jaringan ikat padat


o Jaringan ikat padat elastis
o Jaringan ikat padat kolagen
c. Jaringan ikat khusus
I. Jaringan tulang rawan
o Tulang rawan hialin
o Tulang rawan elastis
o Tulang rawan fibrosa
II. Tulang keras. 6

4. Jaringan saraf
Jaringan saraf merupakam salah satu jaringan dasar yang terdiri atas 2 sel
utama yaitu neuron dan sel penyokong.
Ciri jaringan saraf:
Jaringan saraf terdiri dari neuron dan neuroglia
o Neuron berfungsi sebagai penghantar impuls dan neuroglia berfungsi
sebagai penyokong dan penyedia nutrisi.
o Neuron terdiri atas badan sel saraf, yang didalamnya terdpat inti sel,
processus photpharmatis yang terdiri dari dendrite yang merupakan
serabut pendek yang berungsi sebagai aferen (reseptor) dan neurit /
akson adalah serabut panjang yang berfungsi sebagai eferen (efektor),
dan serabut-serabut saraf
o Terdapat sinaps yang merupakan hubungan antar neuron
o Di dalam sinaps tedapat cairan neurotransmitter yang di dalamnya
terdapat asetilkolin yang digunakan dalam kelistrikan sistem saraf.11

Pembagian jaringan saraf


o Neuron:
Mempunyai 3 segmen: 1 segmen reseptif, 2 segmen konduktif ,3
segmen transmisi.
Komponen utama
- Perikardion: sitoplasma, badan nissl, nucleus
- Processus: axon, dendrit

o Sel penyokong.
A. SSP: neuroglia, mempunyai 4 tipe:
o astrosit
o oligodendrosit
o mikroglia
o sel ependymal
B. SST
o sel schwan
o sel satelit12

Organ memiliki fungsi utama, namun tidak dipunkiri juga dapat memiliki dua atau
lebih sistem organ.
Sistem organ dibagi menjadi sebelas macam sistem, yaitu:
1. System integument
Integument membentuk lapisan terluar pada tubuh.Integument terdiri
dari kulit dan beberapa derivative kulit terspesialisasi tertentu, antara rambut,
kuku dan beberapa jenis kelenjar.
Komponen integument: kulit (epidermis dan dermis), kuku jari tangan da
kuku jari kaki, rambut dan kelenjar kulit (kelenjar keringat dan kelenjar
mamae).
Fungsi integument: sebagai perlindungan, pengaturan suhu tubuh,
ekskresi, metabolism dan komunikasi. 2
2. System rangka
Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang yang membentuk
suatu kerangka tubuh yang kokoh.2
Komponen penyusun sistem rangka berupa: tulang, kartilago, dan
ligamentum.14
Fungsi sistem rangka: sebagai topangan dan bentuk pada tubuh,
pergerakan, perlindungan dan pembentukan sel darah (hematopoises). 2
3. Sistem muscular
Jaringan otot yang mencapai 40% samapai 50% berat tubuh. Umumnya
tersusun dari sel-sel kontraktil yang disebut serabut otot. Melalui kontraksi, sel-
sel otot menghasilkan pergerakan dan melakukan pekerjaan.
Fungsi sistem muscular: sebagai pergerakan, penopang tubuh dan
mempertahankan postur dan produksi panas.2
4. Sistem saraf
Serangkaian organ yang kompleks dan bersambung serta terdiri terutama
dari jaringan saraf.2
Komponen penyusun sistem saraf berupa: otak, spinal cord, nerves, dan
ganglia.
Fungsi sistem saraf: sebagai komunikasi internal yang cepat, koordinasi,
control motoric dan sesasi.14
5. Sistem endocrine
Sistem endocrine berinteraksi dengan sistem saraf untuk mengatur dan
mengkoordinasi aktivitas tubuh.2 Di dalam tubuh terdapat delapan kelenjar
endocrine utama yang menyekresi zat-zat kimia yang disebut homone.10
6. Sistem sirkulasi
Penghubung antara lingkungan eksternal dan lingkurang cairan internal
tubuh. Sistem ini membawa nutrient dan gas ke semua sel. Jaringan, organ, dan
sistem organ, serta membawa produk akhir metabolic keluar darinya.
Fungsi sistem sirkulasi: sebagai transport, mempertahankan suhu tubuh,
perlindungan, dan pendaparan (buffering).2

7. Sistem kardiovaskular
Bagian dari sistem sirkulasi.2 Sistem ini teridir dari jantung, pembuluh
darah (arteri, kapiler dan vena) dan darah yang mengalir di dalamnya.
Fungsi sistem kardiovaskular: sebagai pendistribusian nutrisi, oksigen,
hormone, elektrolit, sel imun dan antibody.14
8. Sistem respirasi
Saluran pernapasan dari cabang-cabang saluran dari lingkungan sampai
ke paru-paru.2
Komponen penyusun sistem respirasi berupa: hidung, faring, laring,
trakea, bronchi dan paru-paru.
Fungsi sistem repirasi: sebagai tempat pertukaran oksigen,
keseimbangan asam dan basa dan berbicara.14
9. Sistem digestive
Komponen penyusun sistem pencernaan berupa: gigi, lidah, salivary
gland, esophagus, perut, usus kecil, usus besar dan hati.14
Fungsi sistem pencernaan: untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicernah hingga diabsorpsi. Pencernaan
berlangsung secara mekanik dan kimia.2
10. Sistem limphe
Komponen penyusun limfa berupa: kelenjar getah bening, pembuluh
limfa, thymus, spleen, dan tonfil.
Fungsi sistem limphe: untuk mengatur pertukaran cairan, mendetensi
pathogen, memproduksi sel imun dan mekanisme pertahanan penyakit.14
11. Sistem reproduksi
Sistem reproduksi pada laki-laki dan perempuan berkaitan terutama
dengan kelangsungan keberadaan spesies manusia. Oleh karena itu, sistem ini
berbeda dengan sistem organ lainnya dalam tubuh yang berhubungan dengan
homeostasis dan kemampuan bertahan hidup individu.2
Komponen & fungsi sistem reproduksi pada:
o Pria: testis, epidedemis, saluran sperma, vesikula seminalis, kelenjar
prostat, kelenjar bulborethal dan penis.
Berfungsi sebagai produksi dan pengiriman sperma, sekresi hormone
seks.
o Wanita: ovarium, saluran Rahim, Rahim, vagina, dan kelenjar
mammary.
Berfungsi sebagai produksi sel telur, tempat fertilisasi dan
perkembangan janin, gizi, kelahiran, menyusui dan sekresi hormone
seks14

Homeostatis adalah pengaturan kondisi-kondisi statis atau konstan dalam


lingkungan dalam semua organ dan jaringan tubuh berfungsi untuk membantu
mempertahankan kondisi yang konstan tersebut.
Mekanisme control system
a. Intrinsik:
- Autiregulasi
b. Ekstrinsik:
- Uormonal system
- nervous system
Jenis-jenis homeostasis
a. Positif feed back:
 peningkatan kontraksi rahim
 peningkatan sekresi esteroge
b. Negatif feed back:
 peningkatan produksi hormon tiroksin
 penurunan kadar glukosa dalam darah.3
Tujuan homeostasis ialah untuk menjaga kestabilan dalam tubuh agar tubuh
tidak sakit, sehingga sel dapat bekerja secara optimal.10
REFERENSI

1. Dorland, W. M. Newman. 2012. Kamus Kedokteran Dorland edisi 31.


Jakarta: EGC medical publisher
2. Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC
medical publisher
3. Slide dr. Attiya Istarini tahun 2014
4. Mascher, Anthony L. Junquiera’s Basic Histology Twelfth Edition. Indiana:
McGraw-Hill; 2010
5. Mnarieb, E.N. & J. Mallat. 2001. Human Anatomy. 3 rd ed. San Fransisco.
Benjamin Cumming
6. Wonodirekso, Sugito. Penuntun praktikum histologi.2003; Jakarta. Dian
rakyat
7. Dellmann, H. Dieter. 1989. Buku Teks Histologi Veteriner . Jakarta: UI Press
8. Slide dr.Amel. Jaringan Otot.2014. Jambi
9. Slide dr. Citra, Connective Tissue, 2014. Jambi
10. Guyton and Hall, 2007
11. Pearce, Evelyn C. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis . Jakarta:
PT. Gramedia
12. Slide dr. Amel, Jaringan Saraf. 2014. Jambi
13. Siagian, Minarma. 2004. HOMEOSTASIS: Keseimbangan yang Halus dan
Dinamis. Jakarta: Departemen Ilmu
14. Human anatomy salladin e-book

Anda mungkin juga menyukai