PENDAHULUAN
Neraca air (water balance) merupakan neraca masukan dan keluaran air
disuatu tempat pada periode tertentu, sehingga dapat untuk mengetahui jumlah air
tersebut kelebihan (surplus) ataupun kekurangan (defisit). Kegunaan mengetahui
kondisi air pada surplus dan defisit dapat mengantisipasi bencana yang kemungkinan
terjadi, serta dapat pula untuk mendayaguanakan air sebaik-baiknya
III. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk mengetahui definisi, , manfaat, langkah-
langkah serta rumus perhitungan dalam material balance dan metalurgical balance.
1
BAB II
PEMBAHASAN
F = C + T.......................................(1)
Keterangan :
F = berat material umpan/feed (ton)
C= berat konsentrat (ton)
T= berat tailing (ton)
2
V. METALLURGICAL BALANCE
1. Nisbah Kosentrasi
Nisbah kosentrat adalah perbandingan berat feed dengan berat
kosentrat.
Berasal dari :
Ff = Cc + Tt
Ff = Ct + Tt
F(f − t) = C(c − t)
F c−t
=
C f−t
2. Angka Pengolahan (% Recovery)
Angka perolehan adalah perbandingan antara logam berharga
dalam konsentrat dengan berat logam berharga dalam umpan yang
dinyatakan dalam persen (%).
1. Kadar
Kandungan mineral berharga dalam konsentrat. Kadar
sebenarnya menunjukkan rasio massa mineral berharga dalam ksentrat
dibanding dengan berat konsentratnya.
2. Rasio konsentrat
Menyatakan jumlah umpan yang diperlukan unuk mendapatkan
satu ton kosentrat.
3
Rasio konsentrat dihitung dengan :
F
RK =
K
3. Recovery (R)
Menyatakan jumlah atau persentase (%) mineral berharga yang
dapat diambil dari um dan masuk ke kosentrat. Nilai ini menunjukkan
rasio mineral berharga yang ada dalam konsentrat dibanding mineral
berharga dalam bijih. Nilai ini juga menunjukkan effisiensi dari
pemisahan.
Recovery dihitung dengan :
Kk
R = 100 × [ Ff ].............................(3)
cara lain mancari nilai Recovery
F=K+T
Jika ditulis dalam bentuk lain, maka
T = F – K , subtitusikan terhadap persamaan 2 (rumus metallurgical
balance)
Ff = Kk + (F − K)t
Ff = Kk + Ft − Kt
Ff − Ft = Kk − Kt
F(f − t) = K(k − t)
K f−t
= ....................(4)
F k−t
Kk
R = 100 × [ Ff ] dapat ditulis ulang dalam :
k f−t
R = 100 × ( ) × [ ]
f k−t
Dari formulanya diketahui bahwa untuk mancari nilai recovery,
tidak perlu mengetahui tonase tap jalur produk maupun tonase umpan.
Rumus ini dapat mengurangi kesalahan dari data tonase.
4
Jadi recovery Fe adalah :
32,5
R = 100 × ( )
45
= 72,2%
Atau
(50 ton⁄jam × 0,65)
R = 100 × [ ] = 72,2%
(100 ton⁄jam × 0,45)
Artinya hanya 72,2% Fe yang dapat diambil dari umpan dan masuk ke
konsentrat.
Sisanya yang 100% − 72,2% = 27,8%, Fe masuk dalam tailing. Jadi Fe
yang masuk tailing adalah :
(100 ton⁄jam × 0,45) × 27,8% = 12,5 ton⁄jam
atau
(100 ton⁄jam × 0,45) − (50 ton⁄jam × 0,65)
= 45 ton⁄jam − 32,5 ton⁄jam
= 12,5 ton⁄jam
Rasio konsentrasi
100 ton⁄jam
RK = =2
50 ton⁄jam
Jadi untuk mendapatkan 1 ton/jam konsentrat dibutuhkan 2 ton/jam umpan
atau bijih.
5
B. Macam-Macam Neraca Air
6
atau pF 4,18 atau 15.849 cm tinggi kolom air. Air tersedia adalah
banyaknya air yang tersedia bagi tanaman yaitu selisih antara kapasitas
lapang dan titik ayu permanen.
7
1. Digunakan sebagai dasar pembuatan bangunan penyimpanan dan
pembagi air serta saluran-salurannya. Hal ini terjadi jika hasil analisis
neraca air didapat banyak bulan-bulan yang defisit air.
3. Evapotranspirasi
4. Curah hujan
5. Jenis vegetasi
8
rendah, misal bisih yang berkadar Fe 45%. Bijih besi tersebut harus melalui proses
pemisahan untuk meningkatkan kadar Fe, agar sesuai dengan persyaratan proses
ekstraksi.
1. Bijh (ore)
Bijih/ore yaitu bahan galian yang mengandung mineral tertentu
dengan kadar yang cukup untuk ditambang dan diolah atau diekstrak
metalnya sehingga memberikan keuntungan. Mineral yang logamnya
diekstrak disebut sebgai mineral bihi (ore mineral), sedangkan mineral
lainnya disebut sebagai mineral gangue (mineral tak berharga).
1. Native
Metal dalam bijih berbentuk unsur Au, Cu
2. Sulfida
Mineral bijih berkomposisi sulfida, Chacopyrite (CuFeS2), Galena
(PbS), Sfalerit (ZnS).
3. Oksida
Mineral bijh berkomposisi oksida, karbonat, sulfat, silikat, hematite
(Fe2O3), garnirit (H2(NiMg)SiO4, azurit (2CuCO3.Cu(OH)2.
4. Komplek
Bijih lebih dari satu mineral berharga. Bijih sulfida, galena,
chalcopyrite, sfalerit, bijih komplek sulfida Pb, Cu, Zn.
9
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Neraca air (water balance) merupakan neraca masukan dan keluaran air
disuatu tempat pada periode tertentu, sehingga dapat untuk mengetahui jumlah air
tersebut kelebihan (surplus) ataupun kekurangan (defisit). Kegunaan mengetahui
kondisi air pada surplus dan defisit dapat mengantisipasi bencana yang kemungkinan
terjadi, serta dapat pula untuk mendayaguanakan air sebaik-baiknya.Kesetimbangan
air dalam suatu sistem tanam-tanaman dapat digambarkan melalui sejumlah proses
aliran air yang kejadiaannya berlangsung dalam satuan waktu yang berbeda-beda.
Hubungan Neraca Air dengan Siklus Hidrologi Dalam konsep siklus hidrologi
bahwa jumlah air di suatu luasan tertentu di permukaan bumi dipengaruhi oleh
besarnya air yang masuk (input) dan keluar (output) pada jangka waktu tertentu.
II. Saran
10