Lapkas Nefro
Lapkas Nefro
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk yang komplek yang terdiri dari aspek bio, psikososial dan
spriritual yang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dalam rangka kelangsungan kehidupannya.
Pemenuhan klebutuhan dasar ini akan berjalan dengan normal, jika sistem tubuh mampu
meregulasi mekanisme keseimbangan yang sudah diatur sedemikian kompleks sehingga seseorang
terhindar dari gangguan. Akan tetapi mekanisme tersebut kadang mengalami kegagalan dan
akhirnya akan memberikan dampak bagi tubuh seseorang.
Nefrolitiasis adalah adanya batu atau kalkulus dalam pelvis renal (ujung ureter yang
berpangkal di ginjal), sedangkan urolitiasis adalah adanya batu atau kalkulus dalam sistem
urinarius. Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran urin,
gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang idiopatik.
Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran
kemih pada seseorang. Faktor- faktor tersebut antara lain : Herediter (keturunan), Umur, Jenis
Kelamin. Manifestasi klinisnya, jika batu menyebabkan obstruksi akan menyebabkan terjadinya
retensio urine. penatalaksanaan bagi penderita urolitiasis dan nefrolitiasis ini dengan pengurangan
nyeri, pengangkatan batu, terapi nutrisi dan medikasi.
TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan suatu penyakit yang salah satu gejalanya adalah pembentukan batu di dalam
ginjal.
Nefrolitiasis atau batu ginjal adalah sebuah material solid yang terbentuk
di ginjal ketika zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi
konsentrasinya.1 Berdasarkan anatomi dari ginjal, lokasi batu ginjal biasanya khas
dijumpai pada bagian pelvis dan kaliks. 2 Sekitar 80% kasus batu terbentuk secara
unilateral artinya hanya ditemukan batu di salah satu bagian ginjal saja. Batu
membentuk cetakan sistem kaliks dan pelvis ginjal. Penyebab terpenting adalah
pada ginjal atau berjalan melewati saluran kemih. Penyakit ini bagian dari
penyakit urolitiasis atau bisa disebut Batu Saluran Kemih (BSK). Lokasi dari batu
bisa terkena di beberapa tempat yaitu di ginjal, ureter dan kandung kemih.
saluran kemih yang lainnya. 2,16 Jenis batu yang tersering pada nefrolitiasis yaitu calcium
oxalate stone dan calcium phosphate stone sekitar 75-80%, struvite stone
(magnesium, ammonium, dan phosphate) 15%, uric acid 7%, dan untuk cystine
stone 1%.7
2.2 Epidemiologi
sering terjadi pada laki-laki sekitar 10% dan 5% pada wanita. Penyakit
nefrolitiasis lebih sering terjadi pada usia 20-49 tahun dan puncaknya terjadi pada
usia 35-45 tahun.3,4 Tingkat kekambuhan sekitar 30% sampai 50% dalam waktu 5
tahun.7 Sebesar 37.636 kasus baru di Indonesia, dengan jumlah kunjungan sebesar
58.959 orang, sedangkan jumlah pasien yang dirawat adalah sebesar 19.018
orang, dengan jumlah kematian adalah sebesar 378 orang atau sebesar 1,98% dari semua
kasus batu yang mengandung kalsium. Penyebab pembentukan batu yang paling
hiperkalsiuria, pada 20% subkelompok ini terjadi ekresi berlebihan asam urat
melalui urin, yang mempermudah terbentuknya batu kalsium, asam urat dari urin
Penyebab batu ginjal tipe lain relatif lebih dipahami. Batu magnesium
amonium fosfat (struvit) hampir selalu terjadi pada pasien dengan urin alkalis
menetap akibat Urinary Tract Infection (UTI). Secara khusus, bakteri pemecah urea
Selain itu bakteri mungkin berfungsi sebagai nidus untuk terbentuknya semua jenis
batu. Pada avitaminosis A, skuama yang terlepas dari epitel metaplastik sistem penyalur
terbentuknya batu asam urat. Sekitar separuh pasien dengan batu asam urat tidak
1. Usia
2.Jenis Kelamin
Negara yang beriklim tropis dengan ciri utamanya adalah suhu dan
urin akan meningkat dan zat-zat yang terkandung dalam urin akan
meningkat konsentrasinya.20
kurang aktifitas dari tulang-tulang sehingga tulang cenderung melepaskan banyak kalsium.5
2.5 Patogenesis
tersebut harus seimbang selama adaptasi terhadap diet, iklim dan aktivitas.
Urin memiliki zat-zat seperti pirofosfat, sitrat dan glikoprotein yang bisa
menghambat kristalisi. Namun mekanisme pertahanan dari zat-zat tersebut kurang sempurna
ketika urin menjadi jenuh atau mengalami supersaturasi dengan bahan larut yang
dikarenakan tingkat ekresi yang berlebihan dan / atau karena air yang tertampung
terlalu lama akan membentuk kristal dan melakukan agregasi membentuk suatu
batu. Sebuah larutan dikatakan padat jika terdapat saturasi atau kejenuhan dalam
kristal dapat berkembang secara spontan yang bisa menjadi sebuah batu.19
yang khas. Ada 2 tipe nyeri yaitu renal colic dan noncolicky renal pain. Nyeri
renal colic biasanya disebabkan oleh peregangan dari collecting system atau
ureter. Nyeri noncolicky renal disebabkan oleh adanya distensi dari kapsul ginjal.
Obstruksi saluran kemih adalah mekanisme utama yang bertanggung jawab untuk
dapat berkontribusi mempersepsikan nyeri pada pasien dengan batu ginjal. Tingkat keparahan
dan lokasi rasa sakit dapat bervariasi dari pasien ke pasien tergantung pada ukuran batu,
lokasi batu, derajat obstruksi, ketajaman obstruksi, dan variasi anatomi individu.19 Renal
colic pada obstruksi dari renal pelvis dan ureter biasanya tergambarkan nyeri sedang
sampai nyeri berat di daerah panggul yang menjalar ke daerah paha. Obstruksi batu di
midureter biasanya nyeri menjalar ke lateral perut bagian bawah dan disertai dengan
junction biasanya sakit parah dan terasa lumpuh, juga bisa disertai mual dan muntah.
1. Nyeri
Nyeri yang berasal dari ginjal dapat bersifat kolik maupun nonkolik. Kolik renal
umumnya disebabkan oleh regangan pada sistem kolektikus atau ureter (umumnya akibat
passing stone). Obstruksi traktur urinarius merupakan mekanisme utama penyebab
kolik renal. Nyeri nonkolik terjadi akibat distensi kapsul renalis. Gejala ini dapat
2,4
saling tumpang tindih dan sulit dibedakan.
11
2.7 Diagnosis
dari gejala, termasuk pertanyaan tentang keluarga riwayat batu ginjal, diet,
kelainan pada pencernaan, penyakit lain dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan lab
yang dilakukan adalah tes urina lisis, darah dan pemeriksaan penujang lain seperti
12
2.8 Penatalaksanaan
Pengobatan tergantung pada lokasi batu, tingkat obstruksi, sifat batu,
fungsi ginjal yang terkena, dan ada tidaknya infeksi saluran kemih,. 19 Batu ginjal
dapat diobati oleh dokter umum atau dokter ahli urologi. Batu-batu kecil biasanya
mungkin perlu obat nyeri dan harus meminum banyak cairan untuk membantu
oral ataupun intravena (IV) tergantung pada durasi dan keparahan rasa sakit.
atau ketidakmampuan untuk minum. Seseorang dengan batu yang lebih besar
yang mengakibatkan aliran urin tersumbat dan menyebabkan rasa sakit yang
hebat. Dalam keadaan seperti itu mungkin perlu penanganan lebih intensif.
Seperti:
13
b.Ureteroscopy
c. Percutaneous Nephrolithotomy
Dalam prosedur ini, sebuah kawat tipis yang disebut nephroscope yang
selama beberapa hari setelah prosedur dilakukan. Batu yang sudah hancur
14
BAB III
LAPORAN KASUS
1.ANAMNESA PRIBADI OS
Keluhan utama : Nyeri perut yang menjalar ke pinggang disertai dengan demam
Riwayat keluarga :-
15
3.STATUS PRESENT
BB : 70 kg
TB : 165 cm
RBW : = (Normoweight)
5. STATUS GENERALISATA
PEMERIKSAAN FISIK
1. kepala
Ukuran : normocephali
Wajah : simetris
16
2. Leher
Bentuk : simetris
Trakea : letak medial
KGB : Pembesaran kelenjar (-)
3. Thorax
Palpasi : Stem fremitus sama pada kedua lapangan paru, Nyeri tekan (-).
4. Abdomen
17
Undulasi : (-)
Perkusi : Timpani
5. Genitalia : TDP
6. Ekstremitas
a.Atas : DBN
b. bawah : DBN
6.STATUS LOKALISATA
Perkusi : Timpani
7.PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.Darah Rutin :
Leukosit : 6800 uI
18
Hb : 11,9 g/dL
Hematokrit : 34,3 %
Trombosit : 236.000 uI
b. urine rutin :
Glukosa : Negative
Billirubin : Negative
Urine Sedimen
Eritrosit : 2 – 3 /L pb Leukosit : 3 – 5 /L pb
19
c. Pemeriksaan radiologi:
8.DIFFERENSIAL DIAGNOSA
1.Nefrolithiasis
2.ISK
3.Tumor
20
9.DIAGNOSA
Nefrolithiasis
10.TERAPI
Inf RL 20 gtt/i
PCT Infus 1 fls/8 Jam
Inf.Pantoprazole + Nacl 0,9 % 100 cc/12 jam
Inj. Cefotaxime 1gr/8 jam
Inj. Ondansetrone 1 amp/ 8jam
Ulsafat Syr 3x C1
Darah rutin
Urine Rutin
BNO IVP
USG Renal dan VU
Follow Up
Tanggal S O A P
15-07-2016 Nyeri perut Status General : Inf RL 20 gtt/i
PCT Infus 1 fls/8 Jam
menjalar Sensorium : Compos Mentis
Inf.Pantoprazole + Nacl 0,9
kepinggang (+) TD : 180/100
21
Oyong (+) HR : 84x/i % 100 cc/12 jam
Inj. Cefotaxime 1gr/8 jam
Demam (-) RR : 20x/i
Inj. Ondansetrone 1 amp/
BAK (+) T :36,8 c
8jam
BAB (+) Ulsafat Syr 3x C1
22
18-07-2016 Nyeri perut Status General : IVFD Kaen 1B 10gtt/i
menjalar Sensorium : Compos Mentis (mic)
kepinggang(+) TD : 140/100
Inf.Pantoprazole + Nacl 0,9
berkurang HR : 80x/i
% 100 cc/12 jam
Oyong (-) RR : 22x/i Inj. Cefotaxime 1gr/8 jam
Demam (-) T : 37 c Inj Ketorolac/ 8 jam
Candesartan 1X1
BAK (+) Amlodipin 5mg 1X1
BAB (+) Allopurinol 100mg 1x1
Ulsafat Syr 3x C1
Pasien di Rujuk ke
RS Santa Elizabeth
23
BAB IV
DISKUSI KASUS
Anamnesa :
1.Os mengeluhkan nyeri perut yang yang menjalar kepinggang disertai dengan demam
lebih kurang selama 6 hari yang bersifat naik turun.
2. Os juga mengeluhkan mual-muntah, badan terasa lemas dan wajah terlihat pucat
Physic Diagnostik :
Tidak terdeteksi keluhan yang spesifik, hanya pada pemeriksaan tapping pain
mengeluhkan nyeri saat diketok.
Pemeriksaan Penunjang :
Pada pemeriksaan darah rutin tidak di jumpainya kelainan sedangkan pada urine
rutin di jumpai kelainan eritrosit serta di dukung juga hasil gambaran radiologi dengan
kesan nefrolithiasis bilateral
24
BAB V
KESIMPULAN
Nefrolitiasis atau batu ginjal adalah sebuah material solid yang terbentuk
di ginjal ketika zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi
konsentrasinya.1 Berdasarkan anatomi dari ginjal, lokasi batu ginjal biasanya khas
dijumpai pada bagian pelvis dan kaliks. 2 Sekitar 80% kasus batu terbentuk secara
unilateral artinya hanya ditemukan batu di salah satu bagian ginjal saja. Batu
Pasien dengan nefrolithiasis sering tidak menunjukkan gejala dan terdiagnosis melalui
pemeriksaan fisik dan diperlukan juga pemeriksaan tambahan seperti radiologis dan
laboratorium.
25
Daftar Pustaka
1. Snell, Richard S. 2012, Clinical Anatomy 9th edition, Lippincot Williams & Wilkins.
2. Sheerwood, Lauralee.2010. Human Physiology : From Cell to System 7th edition. Canada :
Cengage learning
3. De jong, win. 2004. Buku ajar ilmu bedah, jakarta: EGC
4. Sja’bani, Mohammad.2009. Batu saluran kemih dalam Buju Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid II. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
5. Manuputty, David. 2010. Kumpulan Kuliah Bedah, Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
6. Purnomo B. Dasar dasar urologi Malang : Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya
7. Taher A. 2007. Guidelines Penatalaksanaan Penyakit Batu Saluran Kemih, Jakarta :
ikatan ahli urologi Indonesia.
8. Anonym, 2016. Batu Kandung Kemih. Diaskses 24 juni dari
http//dokterugm.co.id/2016/07/30/batu-saluran-kemih…..
9. www.medscape.com Joshep Basler, MD, PhD. Bladder Stones, 30 juli 2016
10. Reksoprojo, S 1995. Ilmu Bedah Jakarta : Binarupa Aksara
26