Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Keperawatan

PENGARUH TINDAKAN PELAYANAN KEPERAWATAN MEMANDIKAN


DENGAN KEPUASAN PASIEN IMOBILISASI

Tya Candra Mustika1), Nasrul Hadi Purwanto2)


Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Dian Husada, Email : tyacandra12@gmail.com
STIKES Dian Husada Mojokerto, Email : purwantoraza@gmail.com

ABSTRAK

Masih banyak pasien yang tidak memperoleh pelayanan dasar seperti


memandikan, dimana kebanyakan perawatan hanya menyerahkan pada keluarga
untuk memandikan pasien serta pihak perawatan hanya menyediakan air hangat
saja , sedangkan peralatan mandi yang lain keluarga harus membeli sendiri di luar
rumah sakit. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan rasa ketidakpuasan klien dan
keluarga terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Tujuan penelitian
untuk mengetahui pengaruh tindakan pelayanan keperawatan memandikan dengan
kepuasan pasien imobilisasidi Ruang Hasyim Asy’ari Rumah Sakit Islam Sakinah
Mojokerto. Desain penelitian ini adalah eksperimen one group pre test-post test
design. Populasi penelitian yaitu Seluruh pasien imobilisasi di ruang hasyim asy’ari
RSI Sakinah Mojokerto sebanyak 27 responden. Sampel diambil dengan teknik
total sampling. Variabel independen penelitian yaitu tindakan memandikan dan
variabel dependen penelitian yaitu kepuasan pasien imobilisasi.Instrument
penelitian menggunakan kuesioner dan diuji dengan uji wilcoxon. Hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar pasien imobilisasi merasa tidak puas sebelum
diberikan tindakan memandikan dan setelah diberikan tindakan memandikan
sebagian besar pasien imobilisasi merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
Hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa ρ = 0,031 sehingga ada pengaruh tindakan
pelayanan keperawatan memandikan dengan kepuasan pasien imobilisasi di Ruang
Hasyim Asy’ari Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto. Perubahan kepuasan pada
masing-masing responden sangat bervariasi, hal itu sangat erat terkait dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan yang dibawa oleh responden baik dari
diri responden sendiri maupun dari lingkungan luar.Sehingga diharapkan tenaga
kesehatan lebih menigkatkan kegiatan promosi kesehatan, terutama dalam
penanganan dalam memberikan terapi tindakan memandikan pada klien yang
mengalami gangguan imobilisasi.

Kata Kunci : Kepuasan, Mandi, Imobilisasi

Halaman | 10
Jurnal Keperawatan

PENDAHULUAN peralatan semuanya dilakukan oleh keluarga


Karakteristik profesi perawat salah pasien, dan 2 pasien (40%) menyatakan
satunya berorentasi pada pelayanan bahwa perawat ada yang membersihkan
mengunakan keahlian demi pemenuhan seluruh badan akan tetapi fasilitas untuk
kebutuhan pasien termasuk pemenuhan mandi keluarga harus membeli sendiri di luar
kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar manusia rumah sakit, sehingga keadaan ini terkadang
merupakan fokus dalam asuhan keperawatan. memnbuat pasien merasa tidak puas dengan
Bagi pasien yang mengalami gangguan pelayanan yang diberikan tersebut.
kesehatan, maka kemungkinan ada satu atau Personal hygiene adalah suatu tindakan
beberapa kebutuhan dasar pasien yang akan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
terganggu. Kebutuhan dasar manusia dibagi seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
menjadi kebutuhan fisik, psikologis dan sosial. psikis [2]. Kurang perawatan diri adalah
Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu kondisi dimana seseorang tidak mampu
karena merupakan kebutuhan yang terbesar, melakukan perawatan kebersihan untuk
oleh karena itu perawat harus memiliki dirinya. Faktor –faktor yang dapat
kemampuan dan pengetahuan cara mempengaruhi terjadinya personal hygiene
pemenuhan kebutuhan dasar manusia, yang kurang yaitu kondisi kesehatan,
dengan memantau dan mengikuti gambaran diri, pengetahuan, budaya, status
perkembangan kemampuan pasien dalam sosial ekonomi serta praktek sosial [3]. Pasien
melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari imobilisasi tidak mampu bergerak bebas
untuk memenuhi kebutuhan dasar terutama sehingga memerlukan perhatian lebih dari
pasien imobilisasi. Karena pada pasien perawat dalam memelihara personal hygiene.
imobilisasi, mereka tidak mampu memenuhi Dengan pemberian tindakan personal hygiene
kebutuhannya sendiri terutama tentang dapat menimbulkan perasaan tenang dan
kebutuhan personal hygiene salah satunya kepuasan pasien akan semakin baik terhadap
mandi [1]. Kenyataan yang terjadi di rumah layanan yang diberikan. Kepuasan pasien
sakit masih banyak pasien yang tidak akan tercapai apabila setiap pasien
memperoleh pelayanan dasar seperti memperoleh hasil yang optimal dari
memandikan, dimana kebanyakan perawatan pelayanan. Adanya perhatian terhadap
hanya menyerahkan pada keluarga untuk kemampuan pasien / keluarga, terhadap
memandikan pasien serta pihak perawatan keluhan, kondisi lingkungan fisik dan
hanya menyediakan air hangat saja, memprioritaskan kebutuhan pasien. Kepuasan
sedangkan peralatan mandi yang lain pasien merupakan indikator pertama dari
keluarga harus membeli sendiri di luar rumah standar suatu rumah sakit dan merupakan
sakit. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan suatu ukuran mutu pelayanan. Kepuasan
rasa ketidakpuasan klien dan keluarga pasien yang rendah akan berdampak
terhadap pelayanan yang diberikan oleh terhadap jumlah kunjungan yang akan
rumah sakit. mempengaruhi provitabilitas rumah sakit,
Di Rumah Sakit Islam Sakinah ada sedangkan sikap karyawan terhadap pasien
pasien yang mengalami imobilisasi atau juga akan berdampak terhadap kepuasan
diimobilisasikan total dari bulan Januari pasien dimana kebutuhan pasien dari waktu
sampai Agustus 2014 karena penyakit stroke ke waktu akan meningkat, begitu pula
total pasien 200, fraktur femur total pasien 81, tuntutannya akan mutu pelayanan yang
pasien Acute Myokard Infark (AMI) sebanyak diberikan [4].
80 orang. yang memerlukan bantuan dalam Kepuasan pasien bergantung pada
memenuhi kebutuhan personal hygiene. banyak faktor, seperti kualitas pelayanan
jumlah pasien pada bulan November 2014 klinis, ketersediaan obat, perilaku tenaga
berdasarkan catatan rekam medik kesehatan dalam pelayanan, infrastruktur
menunjukkan pasien Acute Myokard Infark tempat pelayanan, kenyamanan secara fisik,
(AMI) sebanyak 8 orang, pasien stroke 37 dukungan emosional, dan menghargai
orang, pasien fraktur femur 14 orang. Hasil kesukaan pasien. Ketimpangan antara
studi pendahuluan yang dilakukan di ruang harapan dan layanan yang diterima pasien
bedah RSI Sakinah Mojokerto terhadap 5 berhubungan dengan penurunan kepuasan.
pasien diperoleh data 3 pasien menyatakan Kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan
bahwa perawatan hanya menyediakan air merupakan konsep dominan dalam jaminan
untuk mandi, dan tindakan memandikan serta kualitas dan program peningkatan kualitas
Halaman | 11
Jurnal Keperawatan

[5]. Personal hygiene yang tidak baik akan sebanyak 27 responden. Sampel pada
mempermudah tubuh terserang berbagai penelitian ini adalah seluruh pasien imobilisasi
penyakit seperti penyakit kulit, penyakit di Ruang Hasyim Asy’ari RSI Sakinah
infeksi, penyakit menular, dan penyakit Mojokerto sebanyak 27 responden. Sampling
saluran cerna atau bahkan menghilangkan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
fungsi bagian tubuh tertentu [6]. Mandi total sampling.
merupakan salah satu kebutuhan pasien Variabel independen dalam penelitian ini
imobilisasi, karena dengan mandi mereka adalah tindakan pelayanan keperawatan
dapat menjaga kesehatan dan mencegah memandikan dan Variabel dependen dalam
terjadinya infeksi nosokomial oleh karena itu penelitian ini adalah kepuasan pasien
perawat diharapkan untuk dapat memberikan imobilisasi. Instrumen yang digunakan pada
layanan keperawatan secara mandiri pada penelitian ini adalah lembar wawancara
pasien imobilisasi sehinggga kebutuhan fisik dimana peneliti mengajukan beberapa
dapat terpenuhi dengan baik, sehingga tingkat pertanyaan pada responden tentang
kemandirian pasien dalam memenuhi kepuasan yang dirasakan setelah menerima
kebutuhannya meningkat terutama kebutuhan tindakan memandikan. Lembar kusioner
perawatan diri. sebanyak 15 soal, kuesioner tersebut
Berdasarkan penjelasan pada latar dilakukan uji validitas dan reliabilitas
belakang diatas maka peneliti tertarik untuk instrumen. Waktu penelitian dilaksanakan
melakukan penelitian dengan judul “pengaruh mulai bulan September 2014 hingga Februari
tindakan pelayanan keperawatan 2015 dan pelaksanaan dilakukan di Ruang
memandikan dengan kepuasan pasien Bedah RSI Sakinah Mojokerto. untuk
imobilisasi di Ruang Bedah RSI Sakinah mengetahui pengaruh tindakan pelayanan
Mojokerto”. keperawatan memandikan dengan kepuasan
pasien imobilisasi di Ruang Bedah RSI
METODE PENELITIAN Sakinah Mojokerto dilakukan dengan
Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan uji statistik wilcoxon pada
pra eksperimen dengan type one group pre program statistic for windows atau SPSS. Jika
test-post test design, dilakukan dengan cara α  0,05 maka H0 ditolak berarti ada pengaruh
sebelum diberikan perlakuan/treatmen, tindakan pelayanan keperawatan
variabel diobservasi / diukur terlebih dahulu memandikan dengan kepuasan pasien
(pre test) setelah itu dilakukan treatmen / imobilisasi di Ruang Bedah RSI Sakinah
perlakuan dan setelah treatmen dilakukan Mojokerto, begitu pula sebaliknya jika α > 0,05
pengukuran. Populasi pada penelitian ini maka H0 diterima.
adalah seluruh pasien imobilisasi di Ruang
Hasyim Asy’ari RSI Sakinah Mojokerto

HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik responden berdasarkan Usia
Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan usia responden di Ruang Hasyim Asy’ari
Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto Bulan Februari-Maret 2015
Usia Jumlah Persentase (%)
25-30 tahun 5 18.5
31- 35 tahun 19 70.4
36 – 40 tahun 3 11.1
Total 27 100
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 31-35
tahun sebanyak 19 responden (70,4%)

Halaman | 12
Jurnal Keperawatan

2. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan


Tabel 2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan responden di Ruang Hasyim
Asy’ari Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto Bulan Februari-Maret 2015
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
SD 5 18,5
SLTP 6 22,2
SLTA 16 59,3
Diploma III / Perguruan Tinggi 0 0
Total 27 100
Berdasarkan tabel 2 diperoleh data bahwa sebagian besar responden berlatar
pendidikan SLTA sebanyak 16 responden (59,3%)

3. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin


Tabel 3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin responden di Ruang Hasyim
Asy’ari Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto Bulan Februari-Maret 2015
Jenis kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-laki 5 18.5
Perempuan 22 81.5
Total 27 100
Berdasarkan tabel 3 diperoleh data mayoritas responden berjenis kelamin perempuan
sebanyak 22 responden (81,5%)

4. Kepuasan sebelum tindakan pelayanan keperawatan memandikan.


Tabel 4 Kepuasan sebelum tindakan pelayanan keperawatan memandikan di Ruang Hasyim
Asy’ari Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto Bulan Februari-Maret 2015
Kepuasan Jumlah Persentase (%)
Puas 11 40,7
Tidak Puas 16 59,3
Total 27 100
Berdasarkan tabel 4 diperoleh data sebagian besar responden mengalami tidak puas
sebelum dilakukan tindakan keperawatan memandikan sebanyak 16 responden (59,3%).

5. Kepuasan sesudah tindakan pelayanan keperawatan memandikan


Tabel 5 Karakteristik responden berdasarkan Kepuasan sesudah tindakan pelayanan
keperawatan memandikan di Ruang Hasyim Asy’ari Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto
Bulan Februari-Maret 2015
Kepuasan Jumlah Persentase (%)
Puas 17 63,0
Tidak Puas 10 37,0
Total 27 100
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden puas setelah
dilakukan tindakan keperawatan memandikan sebanyak 17 responden (63%).

6. Pengaruh Kepuasan sebelum dan sesudah diberikan tindakan keperawatan memandikan


Tabel 6 Tabulasi Kepuasan sebelum dan sesudah diberikan tindakan keperawatan
memandikan di Ruang Hasyim Asy’ari Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto Bulan
Februari-Maret 2015
Kepuasan Sebelum Sesudah
f % f %
Puas 11 40,7 17 63,0
Tidak Puas 16 59,3 10 37,0
Total 27 100 27 100
Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tindakan
keperawatan memandikan dimana sebelum diberikan tindakan keperawatan memandikan
terdapat 11 responden (40,7%) yang merasa puas dan 16 responden (59,3%) yang merasa

Halaman | 13
Jurnal Keperawatan

tidak puas, dan sesudah diberikan tindakan keperawatan memandikan terdapat 17


responden (63%) yang merasa puas dan 10 responden (37%).

Tabel 7 Tabulasi Statistik Uji Wilcoxon


b
Test Statistics
Kepuasan Post Test - Kepuasan Pre Test
a
Z -2.449
Asymp. Sig. (2-tailed) .014
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Hasil uji Wilcoxon menunjukkan data bahwa ρ = 0,014 dan α = 0,05 sehingga ρ < α
maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga pengaruh tindakan pelayanan keperawatan
memandikan dengan kepuasan pasien imobilisasi di Ruang Hasyim Asy’ari Rumah Sakit
Islam Sakinah Mojokerto.

PEMBAHASAN juga masih kurang bersih karena perawat


1. Kepuasan Pasien sebelum diberikan tidak membersihkan badan secara
tindakan keperawatan memandikan menyeluruh. Padahal seharusnya pada
Hasil penelitian yang dilakukan di pasien yang mengalami kelemahan otot
Ruang Hasyim Asy’ari Rumah Sakit Islam atau imobilisasi tindakan keperawatan
Sakinah Mojokerto diperoleh 27 responden memandikan merupakan suatu tindakan
pasien imobilisasi sebagian besar yang dapat meningkatkan kenyamanan,
responden mengalami tidak puas sebelum sehingga pasien akan lebih merasa puas
dilakukan tindakan keperawatan saat dilakukan tindakan keperawatan
memandikan sebanyak 16 responden memandikan. Kebersihan pasien
(59,3%). merupakan kebutuhan pasien yang harus
Mandi merupakan bagian yang dipenuhi terutama pada pasien yang
menyenangkan, karena dapat menciptakan mengalami kelemahan otot dan imobilisasi,
efek yang menyegarkan. Manfaat mandi jika tidak dilakukan salah satu dampaknya
untuk menghilangkan bau, debu, dan dapat mempengaruhi tingkat kepuasan
mengangkat sel-sel kulit mati. Pada pasien dalam menjalani perawatan di
dasarnya mandi bermanfaat untuk rumah sakit. Sedangkan kepuasan pasien
memelihara kesehatan serta terjadi karena responden sudah menerima
mempertahankan penampilan agar tampak layanan memandikan dengan baik.
selalu rapi. Selain bersih, mandi juga dapat Berdasarkan faktor usia responden
melembutkan dan melembapkan kulit. menunjukkan bahwa sebagian besar
Perawat yang membantu pasien untuk responden berusia 31-35 tahun sebanyak
mandi, akan memunculkan rasa puas baik 19 responden (70,4%). Pengetahuan
pada pasien maupun keluarga. Kepuasan personal hygiene sangat penting, karena
adalah perasaan senang atau kecewa pengetahuan yang baik dapat
yang muncul setelah membandingkan meningkatkan kesehatan. Misalnya pada
antara persepsi terhadap kinerja atau hasil pasien yang menderita penyakit Diabetes
suatu produk atau jasa dan harapan- Militus ia harus selalu menjaga kebersihan
harapan [7]. Kepuasan pasien akan kakinya. Hasil penelitian ini menunjukkan
terpenuhi apabila proses penyampaian bahwa usia responden termasuk usia
jasa dari pembeli jasa kepada pasien dewasa akhir sehingga mereka mempunyai
sesuai dengan apa yang dipersepsikan pengalaman yanglebih banyak tentang
pelanggan. Persepsi ini dipengaruhi oleh pelayanan kesehatan yang dapat diterima
faktor subyektifitas yang dapat membuat seperti mandi. Sehingga hasil penelitian ini
perbedaan persepsi atau kesenjangan dapat menunjukkan bahwa semakin
antara pelanggan dan pemberi jasa bertambah usia seseorang maka
Adanya ketidakpuasan yang dialami pengalaman yang mereka miliki juga akan
oleh responden terjadi karena pelayanan semakin banyak sehingga mereka
yang diberikan oleh perawat masih kurang memahami bentuk pelayanan yang harus
ramah, dan terkadang cara membersihkan diterima, jika mereka tidak menerima
Halaman | 14
Jurnal Keperawatan

sesuai dengan pengalaman yang dimiliki ketergantungan total dan


selama ini responden menjadi tidak puas memerlukan personal higiene total.
dengan apa yang diterima. Keluasan mandi pasien dan metode yang
Karakteristik responden berdasarkan digunakan untuk mandi berdasarkan pada
pendidikan diperoleh data bahwa sebagian kemampuan fisik pasien dan kebutuhan
besar responden berlatar pendidikan SLTA tingkat hygiene yang dibutuhkan. Pasien
sebanyak 16 responden (59,3%). yang bergantung dalam pemenuhan
Berdasarkan tabulasi silang antara kebutuhan personal hygiene, terbaring
pendidikan dengan kepuasan responden ditempat tidur dan tidak mampu mencapai
diperoleh dari 16 responden lulusan SLTA semua anggota badan dapat memperoleh
terdapat 7 responden yang tidak puas dan mandi sebagian di tempat tidur. Tujuan
9 responden yang merasa tidak puas. memandikan pasien di tempat tidur adalah
Suatu teori tentang tingkat kepuasan yang untuk menjaga kebersihan tubuh,
dikembangkan oleh Lawrence Green mengurangi infeksi akibat kulit kotor,
(1999) menyatakan bahwa kepuasan memperlancar sistem peredaran darah,
seseorang terhadap obyek tertentu dan menambah kenyamanan pasien.
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor Mandi dapat menghilangkan
internal dan faktor eksternal. Faktor mikroorganisme dari kulit serta sekresi
eksternal yang dapat mempengaruhi tubuh, menghilangkan bau tidak enak,
kepuasan sesoerang antara lain memperbaiki sirkulasi darah ke kulit, dan
pengetahuan, sikap, tradisi, norma sosial, membuat pasien merasa lebih rileks dan
kepribadian dan pendidikan. Hasil segar. Pasien dapat dimandikan setiap hari
penelitian ini menunukkan sebagian besar di rumah sakit. Namun, bila kulit pasien
responden mempunyai latar belakang kering, mandi mungkin dibatasi sekali atau
pendidikan SLTA sehingga mereka dua kali seminggu sehingga tidak akan
mempunyai pemahaman yang cukup menambah kulit menjadi kering. Perawat
tentang bentuk pelayanan yang baik dan atau anggota keluarga mungkin perlu
harus diterima oleh responden. Sehingga membantu pasien berjalan ke kamar mandi
jika petugas kesehatan masih kurang tepat atau kembali dari kamar mandi. Perawat
dan kurang lengkap dalam melakukan atau anggota keluarga harus ada untuk
tugasnya responden merasa tidak puas membantu pasien mengguyur atau
dengan pelayanan yang mereka terima mengeringkan bila perlu atau mengganti
hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa pakaian bersih setelah mandi. Kadang
ketidakpuasan yang diterima responden pasien dapat mandi sendiri di tempat tidur
pada penelitian ini menunjukkan bahwa atau mereka memerlukan bantuan dari
mereka yang lulusan SLTA sebagian besar perawat atau anggota keluarga untuk
merasa tidak nyaman sebanyak 9 memandikan bagian punggung atau
responden dimana hal ini terjadi karena kakinya. Kadang pasien tidak dapat mandi
mereka tetap merasa tidak nyaman dengan sendiri dan perawat atau anggota keluarga
bentuk pelayanan yang diberikan petugas memandikan pasien di tempat tidur [8].
diantaranya sikap petugas yang tidak Setelah diberikan tindakan
ramah dan juga petugas bersikap kurang keperawatan memandikan tingkat
kooperatif dalam memberikan tindakan kepuasan semua pasien menjadi
keperawatan memandikan. meningkat karena efek tindakan
2. Kepuasan Pasien sesudah diberikan memandikan dapat merelaksasikan otot,
tindakan keperawatan memandikan menghambat terjadinya inflamasi, memberi
Berdasarkan hasil penelitian diatas perasaan nyaman, merangsang
menunjukkan bahwa sebagian besar pengeluaran endhorpins dan meningkatkan
responden Puas setelah dilakukan tindakan kenyamanan. Nilai peningkatan kepuasan
keperawatan memandikan sebanyak 17 setelah dilakukan tindakan keperawatan
responden (63%). memandikan berbeda-beda karena setiap
Memandikan pasien merupakan individu dapat menghasilkan tingkat
perawatan higienis total. Mandi dapat kenyamanan dan efek psikologis yang
dikategorikan sebagai pembersihan atau berbeda-beda yang efek psikologis juga
terapeutik. Mandi ditempat tidur yang didasarkan pada efek fisiologis. Selain itu
lengkap diperlukan bagi pasien dengan karena petugas yang memandikan selalu
Halaman | 15
Jurnal Keperawatan

bersikap ramah dan mengharagai prifasi pikiran. Jika anda benar-benar mengalami
pasien sehingga mereka merasa nyaman stress, mandi air dingin akan menjadi
dengan pelayanan yang diterima jawaban yang tepat. Temperatur yang
Sedangkan pada 10 responden yang dianjurkan sekitar 12-18 derajat Celsius.
merasa tidak puas dengan tindakan yang Mandi air dingin sangat baik meredakan
diberikan menunjukkan bahwa meskipun ketegangan, sebaliknya dari air hangat
petugas sudah memberikan tindakan karena mandi air dingin dapat
memandikan akan tetapi perawat yang mempersempit darah dan meningkatkan
memberikan pelayanan terkadang tingkat gula darah [9].
menunjukkan sikap yang tidak ramah, dan Pasien imobilisasi tidak mampu
juga mereka tidak memperhatikan pasien bergerak bebas sehingga memerlukan
ketika memberikan pelayanan mereka. Hal perhatian lebih dari perawat dalam
ini menunjukkan bahwa responden yang memelihara personal hygiene. Dengan
lulusan SLTA terdapat 10 responden yang pemberian tindakan personal hygiene
merasa puas dan 6 responden yang dapat menimbulkan perasaan tenang dan
merasa tidak puas, hal ini menunjukkan kepuasan pasien akan semakin baik
bahwa responden yang merasa puas terhadap layanan yang diberikan.
mereka memahami tentang bentuk Kepuasan pasien akan tercapai apabila
pelayanan yang harus diterima dan pada 6 setiap pasien memperoleh hasil yang
responden yang tidak puas mereka merasa optimal dari pelayanan, adanya perhatian
tidak nyaman terhadap pelayanan yang terhadap kemampuan pasien/keluarga,
diterima. terhadap keluhan, kondisi lingkungan fisik
3. Pengaruh Kepuasan Pasien sebelum dan dan memprioritaskan kebutuhan pasien.
sesudah diberikan tindakan keperawatan Kepuasan pasien merupakan indikator
memandikan pertama dari standar suatu rumah sakit
Berdasarkan hasil penelitian dan merupakan suatu ukuran mutu
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pelayanan [10]. Kepuasan pasien yang
jumlah kepuasan dalam kategori puas rendah akan berdampak terhadap
dimana sebelum diberikan tindakan jumlah kunjungan yang akan
keperawatan memandikan terdapat 11 mempengaruhi provitabilitas rumah sakit,
responden akan tetapi setelah pemberian sedangkan sikap karyawan terhadap
tindakan keperawatan memandikan pasien juga akan berdampak terhadap
mengalami peningkatan dibanding kepuasan pasien dimana kebutuhan
sebelumnya menjadi 6 responden. pasien dari waktu ke waktu akan
Sedangkan pada yang tidak puas meningkat, begitu pula tuntutannya akan
mengalami penurunan yang semula mutu pelayanan yang diberikan. Kepuasan
sebanyak 16 responden menjadi 10 pasien bergantung pada banyak faktor,
responden. Data tersebut menjelaskan seperti kualitas pelayanan klinis,
bahwa terdapat perubahan jumlah ketersediaan obat, perilaku tenaga
kepuasan sebelum dan sesudah diberikan kesehatan dalam pelayanan, infrastruktur
tindakan keperawatan memandikan. Hasil tempat pelayanan, kenyamanan secara
uji Wilcoxon menunjukkan data bahwa ρ = fisik, dukungan emosional, dan
0,031 sehingga Pengaruh tindakan menghargai kesukaan pasien.
pelayanan keperawatan memandikan Ketimpangan antara harapan dan layanan
dengan kepuasan pasien imobilisasi di yang diterima pasien berhubungan dengan
Ruang Hasyim Asy’ari Rumah Sakit Islam penurunan kepuasan. Kepuasan pasien
Sakinah Mojokerto. terhadap kualitas pelayanan merupakan
Mandi dapat menciptakan relaksasi. konsep dominan dalam jaminan kualitas
Bagi Anda yang sedang dalam tekanan dan program peningkatan kualitas [11].
(stres) dan baru bangun dari tidur, cobalah Dari data perubahan kepuasan
mandi dengan air dingin dengan suhu responden diatas dapat digambarkan
sekitar 15 derajat celsius. Dapat pula bahwa perubahan kepuasan pada masing-
dilakukan dengan berendam dalam bak air masing responden sangat bervariasi, hal
hangat, berikan aroma terapi, atau putar itu sangat erat terkait dengan faktor-faktor
musik. Dengan demikian, dapat yang mempengaruhi kepuasan yang
mengendurkan otot dan membuat santai dibawa oleh responden baik dari diri
Halaman | 16
Jurnal Keperawatan

responden sendiri maupun dari lingkungan diri dan fungsinya bagi kesehatan mereka,
luar. Dari data juga menunjukkan setelah sehingga responden dapat melakukan
dilakukan tindakan keperawatan perawatan kebersihan diri terutama mandi
memandikan masih terdapat responden dengan lebih baik
yang masih mengalami tidak puas, hal ini 2. Bagi Tenaga Kesehatan, diharapkan bagi
terjdi karena dapat dipengaruhi oleh tenaga kesehatan untuk lebih
beberapa faktor bbaik dari diri responden mengaktifkan kader kesehatan dalam
sendiri dan dari lingkungan, saat berpartisipasi pada kegiatan promosi
pemberian tindakan memandikan peneliti kesehatan, terutama dalam penanganan
sudah didampingi dengan perawat senior dalam memberikan terapi tindakan
yang profesional. Namun dilihat dari keperawatan memandikan pada klien
perubahan yang terjadi tindakan yang mengalami gangguan imobilisasi.
keperawatan memandikan dapat 3. Bagi Peneliti selanjutnya dapat
menunjukkan hasil perubahan yang cukup menggunakan materi penelitian yang
efektif pada pasien dengan masalah berbeda atau juga menggunakan dapat
imobilitas terhadap kepuasan. Prinsip menerapkan ilmu yang peneliti peroleh
manejemen keperawatan adalah berfokus selama mengikuti perkuliahan dan
pada respon yang dialami klien sehingga memperluas pengetahuan serta wawasan
menyediakan pelayanan yang prima dan peneliti khususnya mengenai pemenuhan
komprehensif pada klien adalah kunci kebutuhan personal hygiene pada pasien
untuk mendapatkan kepuasan klien dan imobilisasi.
meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan yang dilakukan untuk DAFTAR PUSTAKA
mengatasi masalah pada klien [12].
Tindakan keperawatan memandikan 1. Damayanti. (2010). Efektifitas Tindakan
merupakan tindakan hygiene pada klien Personal Hygiene Terhadap Tingkat
selain itu juga merupakan tindakan untuk Kepuasan Pasien Imobilisasi di Rumah
menjaga kesehatan sistem muskuloskeletal Sakit Mardi Rahayu. Tersedia di
pada klien imobilisasi karena efek yang http://klinis.wordpess.com diakses tanggal
diberikan dapat mempengaruhi sistem 23 Januari 2015
fisiologis dan psikologis 2. Perry A. G & Potter P. A (2005). Buku
Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,
SIMPULAN Proses, dan Praktik. Edisi 4 vol. 2.
1. Kepuasan pasien sebelum diberikan Jakarta : EGC
tindakan pelayanan keperawatan 3. Tarwoto & Wartonah (2007). Kebutuhan
memandikan di Ruang Hasyim Asy’ari Dasar Manusia dan Proses
Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
sebagian besar mengalami tidak puas. 4. Heriandi, A. (2006). Analisis Pengaruh
2. Kepuasan pasien sesudah diberikan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
tindakan pelayanan Pasien Puskesmas Depok I di Sleman.
keperawatanmemandikan di Ruang Skripsi SE, Universitas Islam Indonesia.
Hasyim Asy’ari Rumah Sakit Islam 5. Ambariani. (2014). Pengaruh Kualitas
Sakinah Mojokerto sebagian besar Pelayanan Pada Kepuasan Pasien Lanjut
mengalami kepuasan. Usia Di Puskesmas Santun Lanjut Usia
3. Terdapat pengaruh tindakan pelayanan Kabupaten Bogor Jawa Barat. Publikasi
keperawatan memandikan dengan Ilmiah Jurusan Magister Kebidanan
kepuasan pasien imobilisasi di Ruang Fakultas Kedokteran Universitas
Hasyim Asy’ari Rumah Sakit Islam Padjajaran Bandung
Sakinah Mojokerto yang dibuktikan 6. Saryono dan Widianti, Anggriyani Tri.
dengan ρ = 0,031. (2011). Kebutuhan Dasar Manusia
(KDM). Yogyakarta : Nuha Medika
SARAN 7. Kotler, Philip. (2007). Marketing
1. Bagi Responden, diharapkan hasil Management. Engelwood Cliff. Prentice
penelitian ini dapat dijadikan tambahan Hall International Inc. A Division of
informasi bagi pasien imobilisasi dan Simoon and Scuster
keluarga tentang perawatan kebersihan
Halaman | 17
Jurnal Keperawatan

8. Adi. (2012). Perawatan Kebersihan diri. 10. Asmadi. (2008). Teknik Prosedural
Tersedia di http://www.wikipedia.com Keperawatan Konsep dan Aplikasi
diakses tanggal 25 Januari 2015 Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba
9. Zirhan. (2013). Manfaat Mandi Untuk Medika
Kesehatan. Tersedia di 11. Gerson, Richard. F. (2004). Mengukur
http://webcache.googleusercontent.com/s Kepuasan Pelanggan. Jakarta : PPM.
earch?q=cache:http://h4n4.student.umm. 12. Pardede (2013). Defisit Perawatan Diri.
ac.id/download-as- Residensi I di Ruang Utari RSMM, Bogor
pdf/umm_blog_article_11.pdf diakses fakultas Keperawatan, program
tanggal 7 Desember 2014 Keperawatan Jiwa

Halaman | 18

Anda mungkin juga menyukai