Avivi Sholeh dan Ikrarwati, 2013. Mikroprogasi Pisang Abaca (Musatextillis Nee)
Melalui Teknik Kultur Jaringan. Jurnal Ilmu Pertania, (11)(2).
Chatimatun Nisa dan Rodinah, 2009. Kultur Jaringan Tanaman .Erlangga: Jakarta.
Erni Suminar, Sumadi, Syariful Mubarok, Toto Sunarto, dan Nita Suswati Endah
Rini3. 2017. Percepatan Penyediaan Benih Sumber Kedelai Unggul
Secara. Jurnal Agrikultura In Vitro. 28(3): 126-135.
Fatmawati saifuddin. 2016. Pengaruh Indole Acetic Acid (IAA) Terhadap Hasil
Berat Basah Akhir Plantlent Kultur Jaringan Tanaman Jernang.
(daemonorops draco (willd) blume). Jesbio 5(1): 27-34.
Igbal, hanafi., 1994, Analisis bioteknologi di Laboratorium, Penerbit PT. Raja
Grafindo Persada: Jakarta.
Imam, K., 2008. Biokimia,nutrisi dan metabolisme. UI Press. Jakarta.
Indrianto,Yuni. 2008. Pembiakan Tanaman Melalui Kultur Jaringan. Gramedia:
Jakarta.
Kasutjianingati., Roedhy P., Nurul K., dan Darda E. 2010. Kemampuan Pecah
Tunas Dan Berbiak Mother Plant Pisang Rajabulu (Aab) Dan Pisang
Tanduk (Aab) Dalam Medium Inisiasi In Vitro. Jurnal Agriplus. 1(20):
12-18.
Manasikana, Oktaffi, A. Ashadi, dan Haryono, 2012, Pembelajaran IPA Melalui
Metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek Ditinjau dari Kreativitas dan
Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium, Jurnal Inkuiri, Vol.1(1).
Mariska, Ika., 2009.Perkembangan Penelitian kultur In Vitro pada Tanaman
Industri, Pangan dan Holtikultura. Jurnal Agrobio, (5)(2)
Marlin, Yulian, dan Hermansyah. 2012. Inisiasi Kalus Embriogenik pada Kultur
Jantung Pisang ‘Curup’ dengan Pemberian Sukrosa, Bap dan 2,4-D.
Agrivigor,11(2): 275-283.
Millati, Tanwirul, 2010. Penuntun praktikum mikrobiologi industri.
FakultasPertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.