MRP & ERP

MATERIAL ENTERPRISE
REQUIREMENT RESOURCE
PLANNING PLANNING
Konsep Dasar Perencanaan Kebutuhan Material
(Material Requirement Planning/MRP)

MRP merupakan metode / teknik

perencanaan dan pengendalian pesanan
dan inventori dalam lingkungan produksi
untuk item-item permintaan dependen
(Dependent Demand)
Tujuan Sistem MRP
• Mengurangi tingkat persediaan ( inventory )
• Mengurangi risiko keterlambatan produksi atau pengiriman
• Menentukan palaksanaan rencana pemesanan
• Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu
jadwal yang sudah direncanakan
Struktur Sistem MRP (Gaspersz, V., 1998)
Input MRP
1) Jadual Induk Produksi (Master Production
Scheduled/MPS)
2) Bill of Material
3) Item Master
4) Pesanan-pesanan (orders)
5) Kebutuhan-kebutuhan
 Bill Of Materials (BOM)
Definisi
Bill of Material (BOM) adalah definisi produk akhir yang terdiri
dari daftar item, bahan, atau material yang dibutuhkan untuk
merakit, mencampur atau memproduksi produk akhir
Terminologi MRP
• Lead Time : jangka waktu yang dibutuhkan sejak MRP menyarankan
suatu pesanan sampai item yang dipesan siap digunakan
• On Hand : inventori on-hand yang menunjukkan kuantitas dari item
yang ada di gudang
• Lot Size : kuantitas pesanan dari item yang diberitahukan MRP,
serta teknik lot-size /pemesanan apa yang digunakan
• Safety Stock : stock pengaman untuk mengatasi fluktuasi
• Planning Horison : banyaknya waktu perencanaan ke depan.
Ditetapkan paling sedikit sepanjang waktu tunggu
• Gross Requirement : total semua kebutuhan termasuk kebutuhan
antisipasi, untuk setiap periode waktu. Mencakup independent dan
dependent demand
Terminologi MRP
• Projected On-hand : projected available balance (PAB), tidak
termasuk planned orders.
• Projected Available : Kuantitas yang diharapkan ada dalam
inventori pada akhir periode dan tersedia untuk penggunaan dalam
periode selanjutnya
• Net Requirement : kekurangan material yang diproyeksikan untuk
periode ini, sehingga perlu diambil tindakan ke dalam perhitungan
planned order receipt
• Planned Order Receipts : Kuantitas pesanan pengisian kembali
yeng telah direncanakan oleh MRP untuk diterima pada periode
tertentu
• Planned Order Releases : kuantitas planned orders yang
ditempatkan atau dikeluarkan dalam periode tertentu
 Proses Perhitungan MRP
•Netting
•Lotting
•Offsetting
•Explosion/Exploding
PERHITUNGAN MRP

NETTING & LOTTING

PERHITUNGAN KEBUTUHAN BERSIH DAN BASIS LOT ORDER SIZE
TANPA MEMPERHITUNGKAN LEADTIME
Netting
• Proses perhitungan net requirement dengan persamaan
NRt = GRt + Allt - SRt –PAt-1
Dimana :
NRt = Kebutuhan bersih pada periode t
GRt = Kebutuhan kotor pada periode t
Allt = Allokasi dari persediaan
SRt = Jadwal penerimaan
PAt-1= Jumlah yang ada pada akhir periode t-1
Lotting
• Proses penentuan besarnya pesanan setiap item
yang optimal berdasarkan kebutuhan bersih (net
requirements) yang dihasilkan dari proses netting
 Contoh : Perhitungan MRP
• Suatu perencanaan kebutuhan material tersedia
informasi-iniformasi sebagai berikut :
a. Informasi Jadwal Induk Produksi

Minggu
Periode 1 2 3 4 5 6
Kebutuhan kotor 50 100 140 70 120 30

Jadwal 100
penerimaan
 b. Informasi Bill OF Material

c. Informasi status inventori :

On-hand = 210
Allokasi =0
Lot size = 100 unit

d. Informasi Leadtime : LTA = 1, LTB = 0 , LTC = 2

Netting dan Lotting
• Dilakukan perhitungan Projected On-Hand dan Projected Available.
Bila hasil perhitungan pada periode t bernilai negatif berarti pada
periode tersebut terdapat kebutuhan inventory sebanyak nilai
tersebut. POH periode ke 1 : 210 + 0 – 50 = 160.
• Pada periode ke 4, nilai Projected On-Hand adalah sebesar -50,
berarti pada periode tersebut terjadi net requirement yang perlu
dipenuhi melalui planned order receipt. Besarnya kebutuhan bersih
dapat dihitung sebagai berikut :
NRt = GRt + Allt – SRt –PAt-1 = 70 + 0 – 0 – 20 = 50
• Planned order receipt pada periode ke 4 adalah sebesar lot size yaitu
sebesar 100 (ukuran lot dalam jumlah pemesanan tetap).
 Netting dan Lotting :
Material Requirements Planning (MRP)
Lot Size : 100 Allocation :0
Safety Stock : 0
Lead time : 1 Time Periode (Minggu)
On-Hand : 210
1 2 3 4 5 6
Kebutuhan kotor 50 100 140 70 120 30
Jadwal Penerimaan 100
Allocation
Projected On-Hand

Projected Available
Kebutuhan bersih
Planned order Receipt
 Netting dan Lotting :
Material Requirements Planning (MRP)
Lot Size : 100 Allocation :0
Safety Stock : 0
Lead time : 1 Time Periode (Minggu)
On-Hand : 210
1 2 3 4 5 6
Kebutuhan kotor 50 100 140 70 120 30
Jadwal Penerimaan 100
Allocation
Projected On-Hand 160

Projected Available 160

Kebutuhan bersih
Planned order Receipt
 Netting dan Lotting :
Material Requirements Planning (MRP)
Lot Size : 100 Allocation :0
Safety Stock : 0
Lead time : 1 Time Periode (Minggu)
On-Hand : 210
1 2 3 4 5 6
Kebutuhan kotor 50 100 140 70 120 30
Jadwal Penerimaan 100
Allocation
Projected On-Hand 160 160-
100+100
Projected Available 160 160
Kebutuhan bersih
Planned order Receipt
 Netting dan Lotting :
Material Requirements Planning (MRP)
Lot Size : 100 Allocation :0
Safety Stock : 0
Lead time : 1 Time Periode (Minggu)
On-Hand : 210
1 2 3 4 5 6
Kebutuhan kotor 50 100 140 70 120 30
Jadwal Penerimaan 100
Allocation
Projected On-Hand 160 160- 160-140
100+100
Projected Available 160 160 20
Kebutuhan bersih
Planned order Receipt
 Netting dan Lotting :
Material Requirements Planning (MRP)
Lot Size : 100 Allocation :0
Safety Stock : 0
Lead time : 1 Time Periode (Minggu)
On-Hand : 210
1 2 3 4 5 6
Kebutuhan kotor 50 100 140 70 120 30
Jadwal Penerimaan 100
Allocation
Projected On-Hand 160 160- 160-140 20-70
100+100
Projected Available 160 160 20
Kebutuhan bersih
Planned order Receipt

Sehingga POR di minggu ke 4

 Netting dan Lotting :
Material Requirements Planning (MRP)
Lot Size : 100 Allocation :0
Safety Stock : 0
Lead time : 1 Time Periode (Minggu)
On-Hand : 210
1 2 3 4 5 6
Kebutuhan kotor 50 100 140 70 120 30
Jadwal Penerimaan 100
Allocation
Projected On-Hand 160 160- 160-140 -50
100+100
Projected Available 160 160 20 50
Kebutuhan bersih 50
Planned order Receipt 100
 Netting dan Lotting :
Material Requirements Planning (MRP)
Lot Size : 100 Allocation :0
Safety Stock : 0
Lead time : 1 Time Periode (Minggu)
On-Hand : 210
1 2 3 4 5 6
Kebutuhan kotor 50 100 140 70 120 30
Jadwal Penerimaan 100
Allocation
Projected On-Hand 160 160- 160-140 -50 50-120
100+100
Projected Available 160 160 20 50 30
Kebutuhan bersih 50 70
Planned order Receipt 100 100
 Netting dan Lotting :
Material Requirements Planning (MRP)
Lot Size : 100 Allocation :0
Safety Stock : 0
Lead time : 1 Time Periode (Minggu)
On-Hand : 210
1 2 3 4 5 6
Kebutuhan kotor 50 100 140 70 120 30
Jadwal Penerimaan 100
Allocation
Projected On-Hand 160 160 20 - 50 - 70 0

Projected Available 160 160 20 50 30 0

Kebutuhan bersih 50 70
Planned order Receipt 100 100
 Netting dan Lotting :
Material Requirements Planning (MRP)
Lot Size : 100 Allocation :0
Safety Stock : 0
Lead time : 1 Time Periode (Minggu)
On-Hand : 210
1 2 3 4 5 6
Kebutuhan kotor 50 100 140 70 120 30
Jadwal Penerimaan 100
Allocation
Projected On-Hand 160 160 20 - 50 - 70 0

Projected Available 160 160 20 50 30 0

Kebutuhan bersih 50 70
Planned order Receipt 100 100

Projected Available = On Hand+Jadual Penerimaan-Planned order receipt -

Kebutuhan kotor = 210+0+0-50 =160
 Netting dan Lotting :
Material Requirements Planning (MRP)
Lot Size : 100 Allocation :0
Safety Stock : 0
Lead time : 1 Time Periode (Minggu)
On-Hand : 210
1 2 3 4 5 6
Kebutuhan kotor 50 100 140 70 120 30
Jadwal Penerimaan 100
Allocation
Projected On-Hand 160 160 20 - 50 - 70 0

Projected Available 160 160 20 50 30 0

Kebutuhan bersih 50 70
Planned order Receipt 100 100

Projected Available = 20+0- 0-70+100 = 50

PERHITUNGAN MRP

OFFSETTING
PERHITUNGAN KEBUTUHAN BERSIH DAN BASIS LOT ORDER SIZE
DENGAN MEMPERHITUNGKAN LEADTIME
Offsetting
• Proses yang bertujuan untuk menentukan saat yang
tepat untuk melakukan rencana pemesanan dengan
memperhatikan leadtime kesiapan material.
PORLt = PORtl
Dimana :
PORLt = Planned order releases pada periode t
PORtl = Planned Order Receipts pada periode t + leadtime
Offsetting
Besarnya leadtime pada kasus ini adalah 1, maka
planned order release dihitung mundur ke belakang
sebanyak 1 periode (minggu) sehingga planned
order release ditempatkan pada minggu ke 3 dan
ke 4. MRP lengkap untuk part A adalah sebagai
berikut :
 Offsetting
Material Requirements Planning (MRP)
Lot Size : 100 Allocation : 0
Safety Stock : 0
Part Number : A Time Periode (Minggu)
Lead time : 1 1 2 3 4 5 6
On-Hand : 110
Kebutuhan kotor 50 100 140 70 120 30
Jadwal Penerimaan 100
Allocation
Projected On-Hand 160 160 20 - 50 - 70 0
Projected Available 160 160 20 50 30 0
Kebutuhan Bersih 50 70
Planned Order Receipt 100 100
Planned Order Release 100 100
PERHITUNGAN MRP

EXPLODING
PERHITUNGAN KEBUTUHAN KOTOR UNTUK LEVEL BAWAH
DGN MEMPERHITUNGKAN LEADTIME
Exploding
• Melakukan proses perhitungan kebutuhan
kotor untuk item level yang lebih bawah yang
didasarkan atas planned order release
(exploding).
Exploding
Material Requirements Planning (MRP)
Lot Size : 100 Allocation : 0
Safety Stock : 0
Part Number : B Time Periode (Minggu)
Lead time : 0 1 2 3 4 5 6
On-Hand : 0
Kebutuhan kotor 100 100
Jadwal Penerimaan
Allocation
Projected On-Hand -100 -100
Projected Available 0 0
Kebutuhan Bersih 100 100
Planned Order Receipt 100 100
Planned Order Release
100 100
Exploding
Material Requirements Planning (MRP)
Lot Size : 100 Allocation : 0
Safety Stock : 0
Part Number : C Time Periode (Minggu)
Lead time : 2 1 2 3 4 5 6
On-Hand : 0
Kebutuhan kotor 100 100
Jadwal Penerimaan
Allocation
Projected On-Hand -100 -100
Projected Available 0 0
Kebutuhan Bersih 100 100
Planned Order Receipt 100 100
Planned Order Release 100 100
PERHITUNGAN MRP YG LAIN

Time Phased Allocation

( Gaspersz, V., 1998)
PERHITUNGAN KEBUTUHAN BERSIH DAN BASIS LOT ORDER SIZE
DENGAN MEMPERHITUNGKAN LEADTIME & ALOKASI ORDER
Time Phased Allocation ( Gaspersz, V., 1998)

• Allocation : item atau material yang telah dialokasikan

untuk keperluan produksi spesifik di masa mendatang
tetapi belum dipergunakan
• Situasi normal alokasi hanya pada saat permulaan
periode perencanaan
• Pada sistuasi tertentu (waktu tunggu produksi yang
panjang) perlu dialokasikan kuantitas on-hand selama
periode yang lebih jauh dari planning horizon. Perlu time-
phased allocation
 Time Phased Allocation (Gaspersz, V., 1998)

Material Requirements Planning (MRP)

Lot Size : 800
Safety Stock : 10
Part Number : AB Time Periode (Minggu)
Lead time : 3 minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
On-Hand : 500
Kebutuhan kotor 190 10 590 190 590 190 590 10
Jadwal Penerimaan 800
Allocation 20 5 25
Projected On-Hand
Projected Available
Kebutuhan bersih
Planned Order Receipt
Planned Order Release
 Time Phased Allocation (Gaspersz, V., 1998)

Material Requirements Planning (MRP)

Lot Size : 800
Safety Stock : 10
Part Number : AB Time Periode (Minggu)
Lead time : 3 minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
On-Hand : 500
Kebutuhan kotor 190 10 590 190 590 190 590 10
Jadwal Penerimaan 800
Allocation 20 5 25
Projected On-Hand 290
Projected Available 290
Kebutuhan bersih
Planned Order Receipt POR ada kl Prj Available (-)
Planned Order Release
 Time Phased Allocation (Gaspersz, V., 1998)

Material Requirements Planning (MRP)

Lot Size : 800
Safety Stock : 10
Part Number : AB Time Periode (Minggu)
Lead time : 3 minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
On-Hand : 500
Kebutuhan kotor 190 10 590 190 590 190 590 10
Jadwal Penerimaan 800
Allocation 20 5 25
Projected On-Hand 290 280
Projected Available 290 280
Kebutuhan bersih
Planned Order Receipt
Planned Order Release
 Time Phased Allocation (Gaspersz, V., 1998)

Material Requirements Planning (MRP)

Lot Size : 800
Safety Stock : 10
Part Number : AB Time Periode (Minggu)
Lead time : 3 minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
On-Hand : 500
Kebutuhan kotor 190 10 590 190 590 190 590 10
Jadwal Penerimaan 800
Allocation 20 5 25
Projected On-Hand 290 280 490
Projected Available 290 280 490
Kebutuhan bersih
Planned Order Receipt
Planned Order Release
 Time Phased Allocation (Gaspersz, V., 1998)

Material Requirements Planning (MRP)

Lot Size : 800
Safety Stock : 10
Part Number : AB Time Periode (Minggu)
Lead time : 3 minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
On-Hand : 500
Kebutuhan kotor 190 10 590 190 590 190 590 10
Jadwal Penerimaan 800
Allocation 20 5 25
Projected On-Hand 290 280 490 295
Projected Available 290 280 490 295
Kebutuhan bersih
Planned Order Receipt
Planned Order Release
 Time Phased Allocation (Gaspersz, V., 1998)

Material Requirements Planning (MRP)

Lot Size : 800
Safety Stock : 10
Part Number : AB Time Periode (Minggu)
Lead time : 3 minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
On-Hand : 500
Kebutuhan kotor 190 10 590 190 590 190 590 10
Jadwal Penerimaan 800
Allocation 20 5 25
Projected On-Hand 290 280 490 295 -295
Projected Available 290 280 490 295 505
Kebutuhan bersih 305
Planned Order Receipt 800
Planned Order Release 800
 Time Phased Allocation (Gaspersz, V., 1998)

Material Requirements Planning (MRP)

Lot Size : 800
Safety Stock : 10
Part Number : AB Time Periode (Minggu)
Lead time : 3 minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
On-Hand : 500
Kebutuhan kotor 190 10 590 190 590 190 590 10
Jadwal Penerimaan 800
Allocation 20 5 25
Projected On-Hand 290 280 490 295 -295 -510
Projected Available 290 280 490 295 505 290
Kebutuhan bersih 305
Planned Order Receipt 800
Planned Order Release 800

POH = POH(-1) -KK-ALK KB= Keb. Kotor+Alokasi- Jad. Pen -

onhand+safety stock
= 590+0-0-295+10 = 305
 Time Phased Allocation (Gaspersz, V., 1998)

Material Requirements Planning (MRP)

Lot Size : 800
Safety Stock : 10
Part Number : AB Time Periode (Minggu)
Lead time : 3 minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
On-Hand : 500
Kebutuhan kotor 190 10 590 190 590 190 590 10
Jadwal Penerimaan 800
Allocation 20 5 25
Projected On-Hand 290 280 490 295 -295 -510 -1100 POH = POH(-1) -KK-ALK
Projected Available 290 280 490 295 505 290 500
Kebutuhan bersih 305 310
Planned Order Receipt 800 800
Planned Order Release 800

PA= PA(-1) – KK - AlK

= 290 – 590 – 0 = -300
 Time Phased Allocation (Gaspersz, V., 1998)

Material Requirements Planning (MRP)

Lot Size : 800
Safety Stock : 10
Part Number : AB Time Periode (Minggu)
Lead time : 3 minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
On-Hand : 500
Kebutuhan kotor 190 10 590 190 590 190 590 10
Jadwal Penerimaan 800
Allocation 20 5 25
Projected On-Hand 290 280 490 295 -295 -510 - 1100 -1110
Projected Available 290 280 490 295 505 290 500 490
Kebutuhan bersih 305 310
Planned Order Receipt 800 800
Planned Order Release 800 800

KB= Keb. Kotor+Alokasi- Jad. Pen -

POH = 500-190-20 onhand+safety stock
= 590+0-0-295+10 = 305
PERHITUNGAN MRP YG LAIN

Faktor Scrap or Yield

( Gaspersz, V., 1998)
PERHITUNGAN KEBUTUHAN BERSIH DAN BASIS LOT ORDER SIZE
DENGAN MEMPERHITUNGKAN LEADTIME & SCRAP PADA RELEASE
ORDER
Faktor Scrap or Yield (Gaspersz, V., 1998)

• Faktor scrap atau yield diterapkan pada planned order releases bukan
pada gross requirement, karena material hilang selama proses
produksi
• Perhitungan planned order release quantity dengan memasukkan
scrap rate : planned order release qty – planned order receipt qty /(1-
scrap rate).
 MRP dengan memasukkan scrap rate (Gaspersz, V.,
1998)

Material Requirements Planning (MRP)

Lot Size : 180 Allocation : 0
Safety Stock : 100 Scrap Factor : 0,10 (10%)
Part Number : ABC Time Periode (Minggu)
Lead time : 1 minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
On-Hand : 180
Kebutuhan kotor 100 200 100 200
Jadwal Penerimaan 180
Projected On-Hand 260 60 -40 -240
Projected Available 260 60 140 120
Kebutuhan Bersih 140 160
Planned Order Receipt 180 180
Planned Order Release 200 200
Enterprise Resources Planning
(ERP)