PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem?
2. Apa yang dimaksud dengan pendekatan sistem?
3. Bagaimana langkah pendekatan sistem yang baik?
4. Bagaimana cara mengembangkan sebuah sistem?
5. Bagaimana maksud prinsip belajar dalam ranah kognitif?
6. Bagaimana maksud prinsip belajar dalam ranah afektif?
7. Bagaimana maksud prinsip belajar dalam ranah psikomotorik?
C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan apa yang dimaksud sistem.
2. Dapat menjelaskan apa yang dimaksud pendekatan sistem.
3. Dapat menyebutkan langkah pendekatan sistem yang baik.
4. Dapat menjelaskan cara pengembangan sistem.
5. Dapat menjelaskan prinsip pembelajaran dalam ranah kognitif.
6. Dapat menjelaskan prinsip pembelajaran dalam ranah afektif.
7. Dapat menjelaskan prinsip pembelajaran dalam ranah psikomotorik.
1 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem
Ada beberapa pengertian tentang system menurut para ahli antara lain :
Indrajit
Sistem adalah suatu perkumpulan komponen yang saling memiliki
hubungan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.
Jogianto
Gabungan banyak elemen yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi
dalam menyelesaikan suatu tujuan tertentu. Jogianto menyatakan bahwa
dapat digambarkan sebagai suatu kejadian yang nyata berupa manusia,
benda, atau orang yang nyata.
L. James Havery
Sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau
merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain.
2 2
Jadi Pendekatan sistem adalah cara pandang atau cara berfikir
menggunakan konsep-konsep sistem dalam memecahkan suatu masalah.
Unsur-unsur atau komponen dasar sistem adalah sebagai berikut :
Input ialah kumpulan elemen/bagian yang terdapat dalam sistem dan yang
diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.
Proses ialah kumpulan elemen/bagian yang berfungsi mengubah masalah
menjadi keluaran yang direncanakan.
Output ialah kumpulan elemen/bagian yang dihasilkan dari berlangsungnya
proses dalam sistem.
Feed back (balikan) ialah kumpulan elemen/bagian yang merupakan keluaran
dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
3
Hubungan antara kedua bagian ini dengan alasan dibuatnya suatu rancangan
sistem informasi untuk membantu dalam pembuatan keputusan yang berkenaan
dengan manajemen sistem operasi. Maksud dari pendekatan sistem pada
organisasi dan manajemen adalah hubungan timbak balik dalam bagian atau
subsistem organisasi, dimana hendak mencapai suatu sinergi yang merupakan
tindakan bersama yang terpisah, tetapi saling berkaitan yang bersama-sama
menghasilkan sebuah dampak keseluruhan yang lebih besar dari pada secara
sendiri.
Keuntungan yang diperoleh apabila pendekatan sistem ini dilaksanakan
antara lain :
Jenis dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga penghamburan sumber, tata cara, dan kesanggupan yang sifatnya
terbatas akan dapat dihindari.
Proses yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai keluaran
sehingga dapat dihindari pelaksanaan kegiatan yang tidak diperlukan.
Keluaran yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur secara
lebih cepat dan objektif.
Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan program.
1. Persiapan
Manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami
lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam
perusahaaan.
2. Definisi
Manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem (subsystem) dan
menganalisis bagian sistem menurut suatu urutan tertentu.
3. Solusi
Manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasi, memilih
yang terbaik, menerapkannya dan membuat tindak lanjut untuk memastikan
bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.
4
D. Cara Mengembangkan Sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu:
5
E. Prinsip Belajar Kognitif
Beberapa hal berikut ini sangat penting diperhatikan dalam proses
pembelajaran kognitif :
a. Perhatian harus dipusatkan pada aspek-aspek lingkungan yang relevan
sebelum proses belajar kognitif terjadi
b. Hasil belajar kognitif akan bervariasi sesuai dengan taraf dan jenis perbedaan
individual yang ada.
c. Bentuk-bentuk kesiapan perbendaharaan kata atau kemampuan membaca,
kecakapan, dan pengalaman berpengaruh langsung terhadap proses belajar
kognitif.
d. Pengalaman belajar harus diorganisasikan kedalam satuan-satuan atau unit-
unit yang sesuai.
e. Bila menyajikan konsep, kebermaknaan dalam konsep amatlah penting.
Perilaku mencari, penerapan, pendefinisian resmi dan penilaian sangat di
perlukan untuk menguji bahwa suatu konsep benar-benar bermakna.
f. Dalam memecahkan masalah, para siswa harus dibantu untuk mendefinisikan
dan membatasi lingkup masalah, menemukan informasi yang sesuai,
menafsirkan, dan menganalisis masalah dan memungkinkan tumbuhnya
kemampuan berfikir yang multi dimensional (divergent thinking).
6
e. Dalam banyak kesempatan nilai-nilai penting yang dieroleh pada masa kanak-
kanak akan panjang hayat.
f. Proses belajar di sekolah dan kesehatan mental memiliki hubungan yang erat.
g. Model interaksi guru dan dan siswa yang positif dalam proses
pembelajaran di kelas, dapat memberikan kontribusi bagi tumbuhnya sikap
positif di kalangan siswa.
h. Para siswa dapat dibantu agar lebih matang dengan cara memberikan
dorongan bagi mereka untuk lebih mengenal dan memahami sikap, peranan
serta emosi.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
8 8
DAFTAR PUSTAKA
9 9
10
11