Anda di halaman 1dari 10

DIAGNOSIS KLINIK VETERINER

“ LAPORAN PRAKTIKUM “

Pemeriksaan Urinaria dan Pemeriksaan Genitalia Jantan

DISUSUN OLEH : KELAS A

1. PUTU AYU PURBANI NOVIA DEWI 1409005035


2. DODY JOEL PURBA 1409005048

LABORATORIUM DIAGNOSIS KLINIK VETERINER


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA
JALAN RAYA SESETAN, GANG MARKISA No 6
BANJAR GADUH DENPASAR BALI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar teori
 PEMERIKSAAN URINARIA
Perhatikan sikap pada waktu kencing. Amati air seni (kemih) yang keluar, perhatikan
warnanya, baunya dan adanya anomali (darah, jonjot, kekeruhan dan lain sebagainya).
Ginjal anjing dilakukan palpasi pada daerah lumbal, cari ginjal. Pada kucing dipalpasi
dengan rongga perut, ginjal kucing menggantung seperti kue bakpia atau mainan yoyo.
Perhatikan reaksi, besar, konsistensi dan simetrinya.
Vesica urinaria; palpasi rongga perut pada waktu isi, kosongkan dengan kateter,
palpasi pada keadaan kosong dari kemih, raba kemungkinan adanya benda asing (batu,
tumbuh ganda) atau adanya pembengkakan/penebalan dinding vesica urinaria.
Kateterisasi/pengambilan urin; ambil kateter sesuai dengan kelamin dan besar hewan.
Kateter dimasukkan secara legeartis (kateter steril, dengan lubricant yang steril, tidak
megiritasi dan mengandung antiseptika).
Pemeriksaan urin; pemeriksaan fisik, perhatikan air kemih yang telah di tamping,
perhatikan warna, kekentalan, adanya benda-benda yang mencurigakan dan bau.
Pemeriksaan laboratorium, minimal harus dilakukan pemeriksaan protein, pH, dan
endapan, bila perlu ambil darahnya untuk pemeriksaaan urea (BUN; blood urea nitrogen)
dan kreatinin (Boddie. 1962).

 PEMERIKSAAN GENITALIA JANTAN

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai kemajiran kita harus mengetahui terlebih
dahulu mengenai organ reproduksi hewan jantan, hal ini disebabkan karena kemajiran
sangat erat hubungannya dengan organ reproduksi baik hewan jantan maupun hewan
betina. Apabila terjadi gangguan pada organ reproduksi baik disebabkan karena factor
yang berasal dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh maka dapat menyebabkan
terjadinya kemajiran. Berikut adalah organ kelamin hewan jantan:

1. Organa Genitalia Masculina Interna


 Testis
 Epididymis
 Vas Deferens
 Glandula asesoria
1. Glandula Vesiculosa / Seminalis
2. Prostat
3. Glandula Bulbourethralis = Bulbo-Urethral Gland

2. Organa Genitalia Masculine Externa


• Penis dan preputium
Penis merupakan organ kopulatoris pada hewan jantan, mempunyai tugas ganda
yaitu pengeluaran urine dan peletakan semen ke dalam saluran reproduksi hewan
betina. Preputium adalah suatu invaginasi berganda dari kulit yang berisi dan
menyelubungi bagian bebas penis sewaktu tidak ereksi dan menyelubungi badan
penis caudal dari glan penis sewaktu ereksi. Preputium melindungi penis dari
pengaruh luar dan kekeringan.
• Urethra masculina
Urethra berfungsi untuk menyalurkan sperma dan urine (canalis urogenitalis).
• Scrotum
Skrotum adalah dua lobus kantong yang membungkus testis. Skrotum berfungsi
untuk melindungi dan menyokong testis, mengatur temperatur testis dan epididymis
supaya temperatur dalam testis 4-7 C dibawah temperatur tubuh.

DIAGNOSA GANGGUAN REPRODUKSI PADA PEJANTAN


Ada beberapa cara untuk mendiagnosa gangguan reproduksi pada hewan pejantan.
Antara lain:
1. Pengamatan perilaku kawin
Pengamatan ini didasarkan pada tingkat libido hewan jantan yang didasari dengan waktu
reaksi. Apabila terjadi penurunan libido maka akan meyebabkan kopulasi dan ereksi
tidak sempurna atau tidak ada sama sekali sehingga menunjukkan adanya gangguan pada
alat reproduksi hewan jantan.
2. Catatan hasil perkawinan pejantan
Yang dimaksud adalah angka kebuntingan. Apabila menunjukkan angka kebuntingan
rendah dan kegagalan hewan betina menjadi bunting saat kawin alami hewan pejantan
tersebut padahal hewan betina subur menunjukkan gangguan reproduksi pada pejantan.
Apabila disertai dengan penurunan berat badan pejantan.
3. Pemeriksaan fisik alat kelamin jantan
Untuk mendiagnosa gangguan reproduksi hewan pejantan secara fisik dapat dilakukan
dengan cara palpasi alat kelamin jantan.
4. Pemeriksaan semen
Pemeriksaan semen bertujuan untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas semen.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara makroskopis yang meliputi volume semen, pH,
bau, kekentalan. Maupun pemeriksaan mikroskopis yang meliputi perhitungan persentasi
sperma yang hidup, abnormalitas sperma, daya gerak sperma, dan gerakan massa
sperma. Serta pemeriksaan biologis dari semen yang melipti resistensi tes atau uji daya
tahan semen dengan mencampurkan semen dengan larutan NaCl 1%. Apabila hasil
pemeriksaan daya tahan semen tinggi maka resistensinya baik.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum

Konsultasi Pemeriksaan Urinaria


LABORATORIUM DIAGNOSIS KLINIK VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA
JALAN RAYA SESETAN, GANG MARKISA No 6
BANJAR GADUH DENPASAR BALI

Nama hewan : Wishly Tanggal : 21 – 04 – 2016


Ras : Beagle Klinikus : drh. Batan
Jenis Kelamin : Jantan Mahasiswa : Ayu & Dody
Nama Pemilik : Dody
Alamat : Jln Tukad Buaji
Telepon :-
Riwayat Pasien

1 Apakah gangguan system perkencingan ini terjadi akut -


atau perlahan ?
2 Bagaimana perkembangan penyakit selama ini, -
membaik, tetap, atau memburuk ?
3 Bagaimana respons penyakit terhadap pengobatan yang -
diberikan ?
4 Apakah hewan yang sakit ini dikandangkan, diikat, dan -
bebas liar ?
5 Sehari-hari, hewan ini ndimanfaatkan untuk Hewan piara
kepentingan apa ? (hewan piara, ternak, hias, kerja)
6 Dari manakah asal hewan ini ? Kakak kelas
7 Apakah hewan ini pernah diajak melakukan perjalanan Pernah
jauh ?
8 Bagaimana status vaksinasi hewan ini ? Lengkap
9 Apakah pakan yang diberikan ? Nasi dan lauk
10 Apakah hewan ini pernah memngalami trauma, Tidak
penyakit, dan pembedahan ?
11 Apakah hewan pernah mengalami kelaninan seperti : Muntah.
Kelesuan, anoreksia, muntah, diare, batuk, bersin, tidak
kuat beraktivitas, polluria, polidipsia, kehilangan bobot
badan, pincang, pruritis, alopesia, terpapar obat-
obatan/keracunan ?
Pertanyaan-pertanyaan berikatan dengan system perkencingan
1 Apakah hewan ini kini minum lebih banyak atau lebih Tidak
sedikit dari biasanya ?
2 Apakah kekerapan kencing atau volume air kemih yang Normal
dikeluarkan meningkat atau menurun ?
3 Apakah volume air kencing hewan mengalami Tidak
peningkatan / polyuria ? (saluran urinaria bagian
belangan)
Tidak
Apakah hewan kencing-kecing pada malam hari/
nocturia ? (berlanjut menjadi poliuria)
4 Apakah hewan mengalami frekuensi kencing yang tidak Tidak
teratur/polakiuria, nyeri saat kencing/disuria, kencing
berdarah/hematuria ? (saluran urinaria bagian depan)
5 Bagaimana hewan mengawali kencingnya ? Mengangkat kaki
6 Bagaimana/sebesar apa kira-kira diameter air kemih Sebesar lidi
yang dikeluarkan ?
7 Jika kencing darah kapan darah tersebut dikeluarkan ? -
(pada awal, akhir, atau sepanjang waktu kencing)
8 Apakah hewan lebih banyak minum air dari pada Tidak
biasanya / polidipsi ? (90ml/kg/hr; 45 ml/kg/hr)
9 Apakah ada kemungkinan hewan ini terpapar ke bahan- Tidak
bahan nefrotoksin, seperti : ethylene glycol (an tifreeze),
antibiotic aminiglikoside, amphotericin-B,
thiacetarsamide, NSAIDs) ?
10 Apakah hewan mengkonsumsi obat-obat yang Tidak
mengakibatkan efek samping banyak kencing /
polidipsia (kortikosteroid & diuretic) ?
Pemeriksaan
Lakukan pemeriksaan hidrasi, untuk itu perlu evaluasi parameter fisik
1 Bagaimana kelenturan/turgor kulit hewan ini ? Normal
2 Bagaimana posisi bola mata dalamrongga mata/orbita ? Simetris
3 Bagaimana kelembaban selaput lendir (mata, mulut) ? Normal
4 Berapa laju pulsus dan bagaimana karakternya ? 120/menit, dan normal
5 Berapa capillary refill time/ CRT ? Kurang dr 2 detik
6 Berapa laju detak jantung per menit ? 120/menit
7 Apakah terjadi penurunan berat badan ? (1 liter air=1kg Tidak
berat badan )
8 Apakah terjadi busung air/edema bawah kulit/subkutan Tidak
atau busung air dalam peruts/ascites ? (sidrom nefrotik)
Rongga Mulut
1 Periksalah rongga mulit, apakah ada tukak/ulkus ? Tidak
2 Apakah terjadi nekrosis pada ujung lidah ? Tidak
3 Apakah pada selaput lendir terjadi kepucatan ? Tidak
4 Apakah terjadi vasa injeksi pada sclera dan soft palate Tidak
(pallatum molle)
5 Apakah terjadi : edema pada retina, perlekatan retina, Tidak
hemoragi retina, vascular tortuosity ?
6 Apakah (pada hewan kecil) terjadi pembesaran dan Tidak
salah bentuk (fibrous osteodistrophy) pada maksila dan
mandibula ?
Palpasi Abdominal
Ginjal kucing kiri dan kanan dapat dipalpasi, sedangkan anjing hanya 20%
ginjal kirinya dapat dipalpasi

1 Seberapa besar ginjal yang dipalpasi ? Lebih besar dr bola ping-


pong
2 Bagaimana bentuk ginjal ? Seperti Kacang
3 bagaimana kekenyalan/konsistensi ginjal ? Normal
4 Apakah ada rasa nyeri yang dirasakan oleh hewan saat Tidak
ginjal dipalpasi ?
5 Lakukan palpasi terhadap kantong kencing (jika kosong Normal
tidak terpalpasi). Bagaimana tingkat pembesarannya ? Tidak ada rasa nyeri
Apakah ada rasa nyeri ?
Bagaimana ketebalan dinding kantong kencing ? Normal

Apakah dirasakan ada pembesaran/tumor ? Tidak


Apakah ada batu ? Tidak
Apakah ada darah ? Tidak
6 Andai kantong kemih membesar, namun hewan
dehidrasi. Apakah fungsi ginjal tidak normal ? Normal
Apakah hewan mengonsumsi obat-obat yang Tidak
menurunkan daya kontraksi otot seluruh urinaria
(kortikostiroid, diuretic)
Pemeriksaan Pelvis dan Genitalia
1 Lakukan pemeriksaan rectal untuk mengpalpasi kelenjar
prostate pada jantan (tua), dan uretra (jantan dan betina).
Bagaimana ukurannya ? Normal
Apakah organ tersebut simetris ? Iya
Apakah ada rasa nyeri kerika dipalpasi ? Tidak
2 Lakukan palpasi perianal dan sublumbar, terha1d11a11p Sudah
kemungkinan adanya tumor !
3 Keluarkan glans penis dari kulup/prepusium, dan Sudah
lakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya
tumor, radang, dan benda ansing
4 Terhadap testis, lakukan inspeksi dan palpasi, apakah Simetris
kedua testis simetris ?
Bagaimana kekenyalannya ? Normal
Sdakah suatu masa lain ditemukan pada testis ? Tidak
Apakah ada rasa nyeri saat testis dipalpasi ? Tidak
5 Pada vagina, amati apakah ada leleran yang tidak -
normal ? apakah dutemukan adanya massa jaringan
yang tidak normal ?
Penilai & Rekomendasi : Sehat

Pemeriksa : Ayu dan Dody

B. Pembahasan Praktikum
Dalam pemeriksaan urinaria kami melakuka tindakan yaitu, yang
pertama menanyakan Riwayat Pasien, kemudian Pertanyaan-pertanyaan
berikatan dengan system perkencingan, selanjutnya melakukan
pemeriksaan hidrasi, untuk itu perlu evaluasi parameter fisik, Rongga
Mulut, Palpasi Abdominal, Ginjal kucing kiri dan kanan dapat dipalpasi,
sedangkan anjing hanya 20% ginjal kirinya dapat dipalpasi, dan
Pemeriksaan Pelvis dan Genitalia.

Anjing kami pemeriksaan urinariaya normal, tidak terdapat tanda-


tanda klinis yang menyatakan gangguan pada sistem perkencingannya.

A. Hasil Praktikum
Konsultasi Pemeriksaan Genitalia Jantan
LABORATORIUM DIAGNOSIS KLINIK VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA
JALAN RAYA SESETAN, GANG MARKISA No 6
BANJAR GADUH DENPASAR BALI

Tanggal : 21 – 04 – 2016

Nama Hewan / Ras : Whisly/ Beagle

Berat Badan : 6 kg

Pemilik : dody

Alamat : jln tukad buaji

Dokter Hewan Jaga : drh.Batan

Pemeriksa : Ayu & Dody

PEMERIKSAAN ORGAN GENETALIA JANTAN

Sejarah Hewan
Umur Berapa ? 1.5 thn
Ras apa ? Beagle
Bagaimana riwayat perkawinannya ? Belum kawin
Apakah ada masalah pada saat kawin ? -
Bagaimana kondisi tubuh hewan ? Agak kurus
Apakah vaksinasi lengkap ? Iya
Apakah pernah menderita penyakit tertentu ? Tidak
Bagaimana lingkungan sehari-hari hewan ini ? Dikandangkan
Bagaimana kesuburan hewan ini ? -
Apakah ada data mengenai silsilah hewan ini ? Tidak
Apakah hewan ini hasil inbreeding ? Iya
Kapan hewan ini kawin terakhir ? -
Bagaimana hasil perkawinan tersebut ? -
Berapa anaknya ? -
Bagaimana nafsu seksual hewan ini ? Tinggi
Apakah anak-anaknya ada yang diaborsikan dan -
mati ?
Pemeriksaan Fisik
Apakah terjadi adanya penebalan skrotum ? Tidak
Palpasi Testis, Korda Spermatika, Dan Epididimis
Bagaimana ukurannya ? Sedang
Apakah letak dan ukuran simetris ? Iya
Bagaimana konsistensinya ? Normal
Apakah kedua testis ada dalam skrotum ? Tidak
Amati Dan Palpasi Penis
Apakah ditemukan adanya frenula preputii penis Tidak
(lipatan di bawah glans penis yang menghubungkan
dengan prepusium) ?
Apakah ada hipospadia (uretra bermuara ke arah Tidak
bawah) ?
Apakah ditemukan fimosis ? Tidak
Apakah ada balapostitis (radang glans penis & Tidak
prepusium) ?
Apakah ada tumor ? Tidak

B. Pembahasan Praktikum

Pemeriksaan Genitalia
Jantan meliputi Sejarah
Hewan, Pemeriksaan Fisik,
Palpasi Testis, Korda
Spermatika, Epididimis
serta Amati Dan Palpasi
Penis.
Hewan kami hasil
pemeriksaan genitalia jantan
adalah normal. Tidak terdapat
tanda-tanda klinis yang
menyatakan kelainan.

Anda mungkin juga menyukai