Anda di halaman 1dari 3

2.

6 Proses Kreativitas

Struktur kognetif atasa terciptanya produk kreatif telah diuraikan diatas secara
singkat . kajian lebih banyak dari sisi psikologi kognetif karna kreatif adalah bagian
atau salah satu bentuk berfikir. Terdapat model berpikir lainnya dalam kajian
psikologis yaitu berfikir logis, bernalar, berfikir konvergen, berfikir induktif dan
deduktif yang biasanya menjadi bahasan ilmiah . sekalipun demikian, dalam kajian
ilmiah atau kajian aspek sosial atau budaya lain seseorang tidak boleh
meninggalkan berfikir kreatif. Kreativitas ilmiah juga dapat dilihat dari karya watson
crik tentang sturuktur DNA karya EUCLID yang terkenal antara dua titik.

Jadi, karya kreatif sekali lagi bukan bukan datang secara tiba-tiba seperti
wahyu dari langit, tetapi dipengaruhi dipengaruhi oleh sejumlah ide, fakta, obsesi
lama, atau produk lain yang berada dilingkungan penciptanya. Produk kreatif juga
memerlukan waktu yang harus dilalui oleh penciptanya yang dimulai dari datangnya
ide, pengolahan ide, dan penciptaanya menjadi sebuah produk.

Sehubungan dengan hasil kreatifitas tersebut, terdapat sejumlah teori yang


dikemukakan oleh para pakar tentang proses yang dilalui dalam diri seseorang atau
dalam lingkungan sosial sampai dengan produk kreatif benar-benar dapat
terealisasikan. Salah satunya adalah apa yang telah dikemukakan Steven M. Smith,
et.al. John Adair dalam sebuah buku “The Consice Adair on Creativity and
Innovation “ yang diedit oleh neil Thomas (hal, 7, 2004) menyebutkan proses
kreativitas terdiri atas : (i) persiapan, (ii) inkubasi, (iii) iluminasi, dan (iv) verifakikai.

Tahapan persiapan meliputi kegiatan pengumpulan informasi, analisis, dan


pencarian solusi secara sadar atau tidak sadar. Dalam tahapan persiapan ini
seseorang mempunyai ketertarikan atau minat terhadap salah satu permasalahn
tertentu. Tahapan kedua, inkubasi, meliputi kegiatan pengendapan ide dalam pikiran
yang dilakukan secara sadar. Sejumlah ide saling mengkait antara satu dengan
lainnya dengan sendirinya sehingga menjadi perpaduan baru. Tahapan tiga,
iluminasi, adalah tahapan yang keluarnya inspirasi baik secara sedar atau tak sadar;
biasanya yang bersangkutan tidak memikirkan secara sadar (sub concius) tetapi
datang tiba-tiba pada saat ia dalam keadaan tertentu. Pada saat itu ia sadar dan
‘Aha!’ Eureka!’ atau dalam bahasa Indonesia ‘Ini dia!’. Jawaban telah ia temukan.
Tahapan keempat adalah verifikasi yang meliputi kegiatan pemeriksaan
pemeriksaan ide, solusi, atau ide cemerlang untuk bisa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Mihaly Csikszentmihalyi (1996, hal. 79-80) menambahkan proses
kreativitas ulang , kelima ; yaitu , elaborasi. Dalam proses ini ide dasar yang
dikembangkan, dipikirkan kembali struktur, dan didesain sistem operasinya secara
rinci. Tahapan ini adalah proses yang paling melelahkan dan memerlikan kerja
keras. Tahapan ini yang dimaksudkan oleh Thomas Alfa Edison pada saat ia
mengatakan “.. creativity consists of 1 percent and 99 persent perspiration “
(...kreativitas terdiri atas 1 persen penemuan inspirasi dan 99 persen pekerjaan
melelahkan).
Proses kreatifitas meliputi 8 tahapan :

1. Awareness and interest ( kesadaran dan timbulnya minat )


2. Preparation and understanding ( persiapan dan pemahaman )
3. Absorptian and incubation ( penyerapan ide dan inkubasi)
4. Inspiration and illumination ( inspirasi dan iluminasi )
5. Testing and verfication ( pengujian dan verifikasi )
6. Refinement and adjustment ( pencerahan dan penyesuaian )
7. Acceptance and commitement ( penerimaan dan komitmen)
8. Implementation ( penggunaannya secara nyata )

1. Awareness and interest awal mulai kireatifitas dimulai dari amatan


atau dari sesuatu yang secara sadar masuki dalam ingatan seseorang
.
2. Prepation and understanding dalam tahapan ini setelah timbulnya
minat, seseorang mulai memikirkan semua unsurnya secara rinci dan
cukup. Melalui pemikiran analisis, ia membuat diagnosis atas
pengetahuan terhadap permasalahan yang dihadapi. Sehingga,
pemahamannya semakin meningkat dan mampu memberikan arah
bagaimana permasalahan tersebut dapat diselesaikan.

3. Inspiration and ilumination Absorptian and incubation kegiatan


penyerapan dalam proses adalah berpikir sadar untuk menyimpan
pengetahuan tentang permasalahan yang menjadi minatnya. Dalam
proses kreativitas, kegiatan inkubasi yang berfungsi untuk
mengendakkan ide tidak bisa ditinggalkan.

4. Kegiatan inspirasi adalah memunculkan sesuatu baru yang biasanya


muncul secara tiba-tiba. Iluminasi dalam bahasa sehari hari adalah
pemancaran sinyal terang. Artinya bila seseorang telah menemukan
sesuatu dalam pikirannya dan telah tercipta ‘AHA’, ‘EUREKA’ tetapi ia
berhenti berpikir, maka temuan tersebut juga akan sirna dan tidak bisa
berproses pada tahapan selanjutnya. Tahapan ilmunisi disebut awal
dan puncak terciptanya sebuah kreativitas.

5. Testing and verification pengujian dan percobaan terhadap ide


kreatif yang telah ditemukan dalam proses kreativitas adalah penting.
Ide kreatif yang dihadirkan oleh seseoran, harus mempunyai
kebermaknaan bagi kehidupan manusia.

6. Refinement and adjustment tidak semua produk kreatif yang


dihasilkan oleh seseorang langsung berbentuk sempurna. Pengujian
dan percobaan di dunia nyata, adalah langkah proses penting untuk
membuktikan apakah masih terdapat kekurangan tertentu. Kegagalan
dalam menciptakan sesuatu yang baru adalah normal dan semua
manusia kreatif yang telah sukses juga tidak terlepas dari kgagalan
yang dialaminya. Proses perbaikan dan penyesuaian dalam rangka
perbaikan produk memang harus dilalui oleh setiap produk kreatif.
7. Acceptence and commitment penerimaan produk kreatif memerlukan
perjalanan yang relatif panjang sebelum dapat diterima oleh
masyarakat. Banyak karya kreatif karena sangat berbeda dengan yang
telah ada bahkan di tertawakan, dicibir, dan disepelekan orang banyak.
Namun, begitu kebermaknaan hasil kreatif dapat dinikmati oleh
masyarakat maka kegiatan kreatifitas tersebut telah memasuki proses
penerimaan dan dukungan dari masyarakat. Untuk itu kebermaknaan
hasil karya kreatif agar produknya dapat dijual atau di tawarkan kepada
pihak lain karena asli, menarik, dapat digunakan dan lebih murah.

8. Implementation penggunaan produk kreatif tahap akhir dari proses


kreatif. Produk kreatifitas dianggap berhasil apabila dapat
menghadirkan solusi atas masalah tertentu dapat di implementasikan
dengan berhasil. Proses kreatif yang disebutkan diatas sebenarnya
lebih tepat menggambarkan produk kreatif dalam bidang keilmuan dan
teknologi bisnis yang pemanfaatannya dapat dinikmati dan dilihat oleh
masyarakat. Proses kreatif untuk karya seni relatif berbeda khususnya
pada proses penerimaan dan pengakuan masyarakat (acceptence and
commitment), dan proses implementasi. Hal ini disebabkan karena
penerimaan karya seni sangat abstrak dan bersifat emosional.
Dalam proses implementasi untuk karya seni juga berbeda dengan
yang ditemukan di dunia bisnis. Hasil karya seni ditujukan untuk
kepuasan jiwa sehingga komersialisasinya tidak di mungkinkan. Bagi
seorang seniman hasil karya yang dia ciptakan bukan untuk dijual
belikan tetapi untuk dinikmati bersama.
Proses kreatif seperti yang diuraikan di atas bukan dilakukan oleh
seseorang tanpa sengaja. Dalam berkarya, seseorang diawali dengan
adanya ketertarikan tertentu terhadap suatu persoalan, dipikirkan
secara serius, mengotak atik segala kemungkinan, menggali semua
informasi yang tersimpan dalam otak jangka panjangnya. Proses
kreatif tidak datang secara tiba-tiba dalam kegiatan instan dalam waktu
sesaat. Memikirkan sesuatu agar menghasilkan produk orisinil
memerlukan kerjakeras, waktu lama, dan tentunya modal pengetahuan
yang besar dan kuat.

Anda mungkin juga menyukai