Anda di halaman 1dari 350

Profil Kesehatan Prov.

Sulsel Tahun 2014 Hal: i


DAFTAR ISI
hal.

KATA SAMBUTAN i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GAMBAR iv

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUN 1

BAB II GAMBARAN UMUM 3

A. KEADAAN PENDUDUK 3
B. KEADAAN EKONOMI 10
C. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ( IPM ) 12
D. KEADAAN KESEHATAN LINGKUNGAN 14
E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT 21

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 27

A. MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN) 27


B. MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN) 40
C. STATUS GIZI 71

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 77

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 77


B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN & PENUNJANG 102
C. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR 103
D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 116

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 121

A. SARANA KESEHATAN 121


B. TENAGA KESEHATAN 129
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN 133

BAB VI PENUTUP 139

DAFTAR PUSTAKA 140

Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014 Hal: ii


DAFTAR TABEL

Tabel Uraian Hal.

Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Sulawesi Selatan Tahun


Tabel II.A.1 5
2004-2013

Estimasi Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan di


Tabel II.A.2 10
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Angka Kematian Anak Balita ( 1 - 4 thn) di Sulsel dan Indonesia


Tabel III.A.1 33
Tahun 1995 – 2011

Proporsi Penyebab Kematian Balita Di Indonesia Hasil Riskesdas


Tabel III.A.2 33
Tahun 2007

Infeksi Saluran Pernafasan Akut Menurut Kelompok Umur Dengan


Tabel III.B.1 Pravelensi Tertinggi Di Indonesia Selama Tahun 1991, 1994, 1997, 46
2002 – 2003 & 2007

Cakupan Penemuan Penderita HIV/AIDS Di Sulawesi Selatan Tahun


Tabel IV.C.1 111
2013

Perkembangan Jumlah Rumah Sakit ( Umum & Khusus ) Menurut


Tabel V.A.1 124
Kepemilikan/Pengelola Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 - 2013

Jumlah Kunjungan Peserta Kesehatan Gratis Di Rumah Sakit Di


Tabel V.C.1 137
Sulawesi Selatan Tahun 2010

Jumlah Kunjungan Peserta Kesehatan Gratis Di Puskesmas Di


Tabel V.C.2 138
Sulawesi Selatan Tahun 2010

Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014 Hal: iii


DAFTAR GAMBAR

Gambar Uraian Hal.

Perkembangan Jumlah Penduduk di Sulawesi Selatan Tahun 2009


Gambar II.A.1 6
- 2013

Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di


Gambar II.A.2 7
Sulsel Tahun 2013

Persebaran Penduduk menurut Kabupaten/Kota di Sulawesii


Gambar II.A.3 8
Selatan Tahun 2013

Gambar II.A.4 Kepadatan Penduduk Per KM2 Di Sulawesi Selatan Tahun 2013 9

Jumlah Penduduk Miskin Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun


Gambar II.B.1 12
2013

Indeks Pembangunan Manusia Per Kabupaten/Kota Di Sulawesii


Gambar II.B.2 13
Selatan Tahun 2013

Persenatase Penduduk Ber PHBS er Kab./Kota Di Sulawesi Selatan


Gambar II.C.1 15
Tahun 2013

Persentase TTU Yang Memenuhi Syarat Berdasarkan Di Sulawesii


Gambar II.C.2 17
Selatan Tahun 2013

Persentase TPM Yang Memenuhi Syarat Berdasarkan Di Sulawesii


Gambar II.C.3 18
Selatan Tahun 2013

Persentase Kualitas Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan Di


Gambar II.C.4 19
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Persenatse Ber PHBS Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun


Gambar II.D.1 23
2013

Persentase Posyandu Aktif Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan


Gambar II.D.2 25
Tahun 2013

Persentase Posyandu Aktif Menurut Kab/Kota Di Sulawesi Selatan


Gambar II.D.4 26
Tahun 2013

Gambar III.A.1 Angka Kematian Neonatal Di Sulawesi Selatan Tahun 2013 28

Gambar III.A.2 Angka Kematian Bayi Di Sulawesi Selatan Tahun1996, 1998, 30

Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014 Hal: iv


2003, 2006 - 2013

Gambar III.A.3 Angka Kematian Balita Di Sulawesi Selatan Tahun 2001 - 2013 32

Persentase BBLR, Kunjungan Bayi, dan ASI Eksklusif Di Sulawesi


Gambar III.A.4 34
Selatan Tahun 2009-2013

Angka Kematian Ibu Maternal Per 100000 KH, Di Indonesia Hasil


Gambar III.A.5 36
SDKI & SKRT 1982 – 2007

Jumlah Kematian Ibu Maternal Di Sulawesi Selatan Tahun 2006 -


Gambar III.A.6 37
2013

Gambar III.A.7 Jumlah Kematian Ibu Maternal Di Sulawesi Selatan Tahun 2013 38

Umur Harapan Hidup Waktu Lahir ( Eo) Di Sulawesi Selatan


Gambar III.A.8 40
Tahun 2003 - 2013

Pemetaan Jumlah Penderita Diare Menurut Kabupaten/Kota Di


Gambar III.B.1 42
Sulsel Tahun 2013

Persentase Kasus Diare Ditangani Per Kabupten / Kota Di Sulawesi


Gambar III.B.2 43
Selatan Tahun 2013

Situasi Insidence Rate (IR) Case Fatality Rate (CFR) Kasus Tifoid
Gambar III.B.3 45
Di Sulawesi Selatan Tahun 2012 - 2013

Gambar III.B.4 Jumlah Kasus HIV/AIDS Di Sulawesi Selatan Tahun 2008 - 2013 49

Jumlah Penderita Kasus TB Paru Per Kab./Kota Di Sulawesi


Gambar III.B.5 51
Selatan Tahun 2013

Gambar III.B.6 Kondisi Kasus Kusta Di Sulawesi Selatan Tahun 2013 53

Gambar III.B.7 Pemetaan Jumlah Kasus Campak Di Sulawesi Selatan Tahun 2013 55

Pemetaan Cakupan Hepatitis DPT3/HB3 Di Sulawesi Selatan


Gambar III.B.8 59
Tahun 2013

Pemetaan Kasus Malaria Klinis dan Positif Di Sulawesi Selatan


Gambar III.B.9 62
Tahun 2013

Gambar III.B.10 Pemetaan Kasus DBD Di Sulawesi Selatan Tahun 2013 64

Gambar III.B.11 Pemetaan Kasus Filariasis Di Sulawesi Selatan Tahun 2013 70

Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014 Hal: v


Pemetaan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah Di Sulawesi
Gambar III.C.1 73
Selatan Tahun 2013

Gambar III.C.2 Pemetaan Situasi Gizi Buruk Di Sulawesi Selatan Tahun 2013 75

Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Di Sulawesi Selatan


Gambar IV.A.1 79
Tahun 2013

Persentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil Di Sulawesi


Gambar IV.A.2 80
Selatan Tahun 2013

Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Menurut Kab./Kota


Gambar IV.A.3 81
Di Sulawesi Selatan Tahun 2013

Persentase Perkembangan Cakupan Persalinan Di Sulawesi Selatan


Gambar IV.A.4 82
Tahun 2013

Persentase Cakupan Kunjungan Nifas Di Sulawesi Selatan Tahun


Gambar IV.A.5 84
2013

Persentase Cakupan Ibu Hamil Risti/Komplikasi Yang Ditangani


Gambar IV.A.6 86
Menurut Di Sulawesi Selatan Tahun 2013

Persentase Cakupan Komplikasi Neonatus Yang Ditangani Di


Gambar IV.A.7 88
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN3) Di


Gambar IV.A.8 89
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Persentase Perkembangan Cakupan Neonatus Di Sulawesi Selatan


Gambar IV.A.9 90
Tahun 2013

Gambar IV.A.10 Pemetaan Kunjungan Bayi Di Sulawes Selatan Tahun 2013 91

Persentase Cakupan Kunjungan Anak Balita Di Sulawesi Selatan


Gambar IV.A.11 92
Tahun 2013

Persentase Cakupan Penjaringan Siswa SD Dan Setingkat Dii


Gambar IV.A.12 93
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Persentase Perkembangan Cakupan KB Aktif Di Sulawesi Selatan


Gambar IV.A.13 95
Tahun 2013

Persentase Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Yang


Gambar IV.A.14 96
Digunakan Di Sulawesi Selatan Tahun 2013

Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014 Hal: vi


Persentase KB Baru Per Kabupaten / Kota Di Sulawesi Selatan
Gambar IV.A.15 97
Tahun 2013

Gambar IV.A.16 Persentase Cakupan Imunisasi Di Sulawesi Selatan Tahun 2013 98

Persentase Cakupan Desa / Kelurahan UCI Di Sulawesi Selatan


Gambar IV.A.17 99
Tahun 2013

Gambar IV.A.18 Peta Cakupan Imunisasi Campak Di Sulawesi Selatan Tahun 2013 100

Persentase Cakupan Imunisasi TT2+ Pada Ibu Hamil Di Sulawesi


Gambar IV.A.19 101
Selatan Tahun 2013

Gambar IV.C.1 Peta Desa Yang Terkena KLB Di Sulawesi Selatan Tahun 2013 105

Situasi AFP Rate Per Kabupaten/Kota Di Sulawesi Selatan Tahun


Gambar IV.C.2 106
2013

Persentase Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru Di


Gambar IV.C.3 108
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Pada Balita Di


Gambar IV.C.4 109
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Persentase Cakupan Balita Yang Mendapat Vitamin A Dua Kali Di


Gambar IV.D.1 118
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Peta Cakupan Pemberian F3 Pada Ibu Hamil Di Sulawesi Selatan


Gambar IV.D.2 119
Selama Tahun 2013

Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi Pada Ibu Hamil Di


Gambar IV.D.3 120
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Rasio Puskesmas Per 100.000 Penduduk Menurut


Gambar V.A.1 122
Kabupaten/Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2013

Perkembangan Jumlah Puskesmas Di Sulawesi Selatan Selama


Gambar V.A.2 123
Tahun 2008 - 2013

Proporsi Posyandu Menurut Strata Di Sulawesi Selatan tahun


Gambar V.A.3 127
2013

Persentase Desa Siaga Berdasarkan Klasifikasi Di Sulawesi Selatan


Gambar V.A.4 129
Tahun 2013

Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014 Hal: vii


Proporsi Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga Di Sulsel Tahun
Gambar V.B.1 130
2013

Rasio Tenaga Kesehatan Per 100000 Penduduk Di Sulawesi


Gambar V.B.2 131
Selatan Tahun 2013

Jumlah Realisasi Dan Sisa Dana Kesehatan Gratis Yang Bersumber


Gambar V.C.1 137
APBD Provinsi Di Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Realisasi Dan Sisa Dana Kesehatan Gratis Yang Bersumber


Gambar V.C.1A 138
APBD Provinsi Di Sulawesi Selatan Tahun 2013

Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014 Hal: viii


DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Uraian Hal.

Luas Wilayah, Jumlah Desa / Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah


Tabel 1 Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten / 1
Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur Rasio


Tabel 2 2
Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Provinsi


Tabel 3 Dan Ijazah Tertinggi Yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin 3
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin Kab./Kota Provinsi


Tabel 4 4
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Menurut Jenis


Tabel 5 5
Kelamin Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Kematian Ibu bayi Menurut Kelompok Umur Kab./Kota


Tabel 6 6
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus Pada TB Anak, Dan
Tabel 7 Case Notification Rate (CNR) Per 100.000 PendudukMenurut Jenis 8
Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Kasus dan Angka Penemuan TB Paru BTA+ Menurut Jenis


Tabel 8 10
Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Serta


Tabel 9 Keberhasilan Pengobatan Meurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi 11
Selatan Tahun 2013

Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin Provinsi


Tabel 10 13
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Kasus HIV,AIDS, dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin


Tabel 11 15
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV-AIDS Menurut


Tabel 12 17
Jenis Kelamin Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Tabel 13 Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin Per 19

Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014 Hal: ix


Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi


Tabel 14 21
Selatan Tahun 2013

Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis
Tabel 15 22
Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Kasus dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe /


Tabel 16 Jenis, Jenis Kelamin Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi 23
Selatan Tahun 2013

Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin


Tabel 17 24
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010

Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan dan Puskesmas


Tabel 18 26
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi


Tabel 19 (PD3I) Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 27
2010

Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi


Tabel 20 (PD3I) Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 28
2010 – Lanjutan

Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis


Tabel 21 29
Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin


Tabel 22 30
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin Provinsi


Tabel 23 32
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Cakupan Pengukuran Tekanan Darah Menurut Jenis Kelamin


Tabel 24 33
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Cakupan Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin Provinsi


Tabel 25 34
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA


Tabel 26 Dan Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut 35
Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Tabel 27 Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis Kejadian 36

Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014 Hal: x


Luar Biasa (KLB) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa / Kelurahan Yang Ditangani <


Tabel 28 48
24 Jam Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga


Tabel 29 Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut 49
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut


Tabel 30 50
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur Menurut


Tabel 31 51
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet FE1 dan FE3 Menurut
Tabel 32 52
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan dan


Tabel 33 Komplikasi Neonatal Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi 53
Selatan Tahun 2013

Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Menurut


Tabel 34 55
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis KontrasepsiMenurut


Tabel 35 57
Kabupate/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota


Tabel 36 59
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Kabupaten/Kota


Tabel 37 61
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kalamin,


Tabel 38 62
Kabuapten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kalamin,


Tabel 39 64
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kalamin,


Tabel 40 65
Kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Cakupan Desa / Kelurahan UCI Menurut Jenis Kalamin,


Tabel 41 66
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014 Hal: xi


Cakupan Imunisasi DPT, HB dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis
Tabel 42 67
Kalamin, Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Cakupan Imunisasi BCG dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis


Tabel 43 70
Kalamin, Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, dan Ibu


Tabel 44 Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi 73
Selatan Tahun 2013

Jumlah Anak Usia 0 – 23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kalamin,


Tabel 45 76
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kalamin,


Tabel 46 78
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kalamin, Kabupaten/Kota


Tabel 47 79
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan


Tabel 48 Menurut Jenis Kalamin, Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan 81
Tahun 2013

Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD dan


Tabel 49 Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota Provinsi 82
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Kabupaten/kota Di


Tabel 50 83
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD dan Setingkat


Tabel 51 Menurut Jenis Kalamin, Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan 84
Tahun 2013

Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin


Tabel 52 86
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Kegiatan Promosi Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan


Tabel 53 87
Tahun 2013

Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan Dan Jenis


Tabel 54 88
Kalamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Kunjungan


Tabel 55 Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi 89
Selatan Tahun 2013

Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014 Hal: xii


Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 56 91
Tahun 2013

Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit Provinsi Sulawesi


Tabel 57 93
Selatan Tahun 2013

Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat


Tabel 58 (Ber-PHBS) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Provinsi Sulawesi 95
Selatan Tahun 2013

Persentase Rumah Sehat Menurut Kabupaten/Kota Provinsi


Tabel 59 96
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum


Tabel 60 Berkualitas (Layak) Menurut Kabupaten Provinsi Sulawesi Selatan 97
Tahun 2013

Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Yang


Tabel 61 101
Memenuhi Syarat Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak


Tabel 62 (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban Per Kabupaten / Kota 102
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


Tabel 63 104
Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Persentase Tempat – Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan


Tabel 64 105
Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Status Higiene


Tabel 65 107
Sanitasi Per Kab/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Tempat Pengelolaan Makanan Dibina Dan Diuji Petik Per Kab/Kota


Tabel 66 108
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Persentase Ketersediaan Obat Dan Vaksin Provinsi Sulawesi Selatan


Tabel 67 110
Tahun 2013

Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Provinsi Sulawesi


Tabel 68 119
Selatan Tahun 2013

Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan


Tabel 69 Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I Provinsi Sulawesi Selatan 120
Tahun 2013

Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014 Hal: xiii


Jumlah Posyandu Menurut Strata Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
Tabel 70 121
2013

Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


Tabel 71 122
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Desa Siaga Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi


Tabel 72 123
Selatan Tahun 2013

Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Menurut Kabupaten /


Tabel 73 124
Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan Provinsi


Tabel 74 131
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Fasilitas Kesehatan Provinsi Sulawesi


Tabel 75 138
Selatan Tahun 2013

Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan


Tabel 76 145
Di Fasilitas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan


Tabel 77 152
Tahun 2013

Jumlah Tenaga Teknisi Medis Di Fasilitas Kesehatan Provinsi


Tabel 78 159
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterapis Di Fasilitas


Tabel 79 167
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan Provinsi


Tabel 80 180
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Jumlah Tenaga Non Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Provinsi


Tabel 81 187
Sulawesi Selatan Tahun 2013

Anggaran Kesehatan Kabupaten /Kota Provinsi Sulawesi Selatan


Tabel 82 194
Tahun 2013

Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014 Hal: xiv


BAB I
PENDAHULUAN

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 34


menyatakan bahwa negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak, sehinga proses pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan memerlukan adanya kesadaran, kemauan dan
kemampuan semua komponen bangsa untuk bersama-sama mewujudkan rakyat
sehat sebagai sumber kekuatan ketahanan bangsa yang dapat menjadi landasan
dalam membentuk negara yang kuat. Negara kuat dari aspek kesehatan dapat
diartikan sebagai negara yang memiliki ketahanan bangsa yang tangguh dengan
basis utamanya dalam wujud semua rakyat sehat secara fisik, mental dan sosial
serta memiliki produktifitas yang tinggi.
Dalam konstitusi organisasi kesehatan dunia yang bernaung di bawah
Perserikatan Bangsa-Bangsa disebutkan bahwa salah satu Hak Asasi Manusia adalah
memperoleh manfaat, mendapatkan dan atau merasakan derajat kesehatan
setinggi-tingginya, hal itu pula yang mendasari Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan tidak hanya
berpihak pada kaum yang lemah, tetapi juga memberikan manfaat kepada seluruh
rakyat Sulawesi Selatan dengan program Kesehatan Gratis yang telah dijalankan
sejak tahun 2008 yang berorientasi pada pencapaian Millenium Development
Goals.
Berdasarkan Intruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang
pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, perjalanan sosialisasi
dan advokasi yang mendorong pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam
pembangunan yang diterjemahkan dalam kebijakan, program dan kegiatan
pembanguanan sangat dinamis. Mulai dari upaya pengintegrasian pengarusutaman
gender budget statement (Pernyataan Anggaran Rensponsif Gender). Upaya-upaya
tersebut utamanya dalam rangka mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender ;
pengarusutamaan gender (PUG) adalah salah satu strategi pembangunan yang
dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender melalui pengintegrasian
permasalahan, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki-laki
harus dimasukkan ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
dari seluruh kebijakan, program, proyek dan kegiatan di berbagai bidang
kehidupan dan pembangunan.
Mengukur tingkat pencapaian hasil pembangunan suatu negara, termasuk
pembangunan bidang kesehatan digunakan suatu indikator yang dikenal dengan
Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index). Indeks
Pembangunan Manusia, ditentukan oleh beberapa indikator yaitu, kesehatan,
pendidikan, dan ekonomi. Keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan
indikator kinerja dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan target Millenium
Development Goals (MDGs) bidang kesehatan. Indikator kinerja SPM kesehatan di
kabupaten/kota terdiri atas 18 indikator kinerja dari 4 kelompok jenis pelayanan
bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota, yaitu pelayanan

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :1


kesehatan dasar (14 indikator), pelayanan kesehatan rujukan (2 indikator),
penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB, serta promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat. Sedangkan MDGs bidang kesehatan terdiri atas 21
indikator dari 6 target capaian.
Profil Kesehatan Provinsi merupakan salah satu sarana yang dapat
digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian target MDGs
dan hasil kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal bidang kesehatan. Profil
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan adalah gambaran situasi kesehatan di Sulawesi
Selatan yang diterbitkan setahun sekali sejak tahun 1988. Dalam setiap
penerbitannya, selalu dilakukan berbagai upaya perbaikan, baik dari segi materi,
analisis maupun bentuk tampilan fisiknya, sesuai masukan dari para pengelola
program di lingkup Dinas Kesehatan dan konsumen pada umumnya.
Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2013 ini adalah dalam rangka menyediakan media untuk memantau dan
mengevaluasi pencapaian atau hasil penyelenggaraan pembangunan kesehatan
tahun 2013 dengan mengacu kepada Visi MDGs 2015 dan SPM bidang kesehatan
tahun 2008. Oleh karena itu, gambaran yang disajikan dalam Profil Kesehatan
Indonesia 2013 ini disusun secara sistematis mengikuti pengertian dari dua
indikator tersebut. Sistematika penyajian Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
2013 ini adalah dalam bentuk narasi, tabel dan gambar.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2013 ini terdiri dari 6 (enam)
bab, yaitu :

Bab I : Pendahuluan
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya profil kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan dan sistematika dari penyajiannya.

Bab II : Gambaran Umum


Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Sulawesi Selatan. Selain uraian
tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga
mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor
lain. Misalnya faktor-faktor kependudukan, perekonomian, perkembangan
pendidikan dan lain-lain.

Bab III : Situasi Derajat Kesehatan


Bab ini berisi uraian tentang indikator derajat kesehatan yang mencakup umur
harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan dan keadaan status gizi.

Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan


Bab ini menguraikan tentang tentang pelayanan Kesehatan Dasar, Pelayanan
Kesehatan Rujukan dan Penunjang, Pemberantasan Penyakit Menular, Pembinaan
Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pelayanan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dalam situasi bencana.
Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir
indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta Indikator MDGS

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :2


(Milinium Development Goals) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota.

Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan


Bab ini menguraikan tentang sumber daya yang diperlukan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan, khususnya untuk tahun 2013. Gambaran
tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana kesehatan,
tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

Bab VI: Penutup

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :3


BAB II
GAMBARAN UMUM

Propinsi Sulawesi Selatan yang beribukota di Makassar terletak antara 0°12’


- 8° Lintang Selatan dan 116°48’ - 122°36’ Bujur Timur, yang berbatasan dengan
Provinsi Sulawesi Barat di sebelah utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di
sebelah timur, batas sebelah barat dan timur masing-masing adalah Selat Makassar
dan Laut Flores.
Jumlah sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Selatan tercatat sekitar 67
aliran sungai dengan jumlah aliran terbesar di Kabupaten Luwu, yakni 25 aliran
sungai. Sungai terpanjang tercatat ada satu sungai yakni Sungai Saddang dengan
panjang 150 km yang mengalir meliputi Kabupaten Tator, Enrekang, Pinrang dan
Polmas.
Di Sulawesi Selatan terdapat empat danau yakni Danau Tempe dan
Sidenreng yang berada di Kabupaten Wajo, serta Danau Matana dan Towuti yang
berlokasi di Kabupaten Luwu Timur. Adapun jumlah gunung tercatat sebanyak 7
gunung dengan gunung tertinggi adalah Gunung Rantemario dengan ketinggian
3.470 m di atas permukaan air laut. Gunung ini berdiri tegak di perbatasan
Kabupaten Enrekang dan Luwu.
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan tercatat 46.083,94 km2 yang secara
administrasi pemerintahan terbagi menjadi 21 kabupaten dan 3 kota, dengan 304
kecamatan dan jumlah desa / kelurahan 2953. Kabupaten Luwu Utara merupakan
kabupaten terluas dengan luas 7.365,51 km2 atau luas kabupaten tersebut
merupakan 15,98% dari seluruh wilayah Sulawesi Selatan.

A. KEADAAN PENDUDUK

Masalah utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya meliputi tiga hal


pokok, yaitu jumlah penduduk yang besar, komposisi penduduk yang kurang
menguntungkan dimana proporsi penduduk berusia muda masih relatif tinggi, dan
persebaran penduduk yang kurang merata.

1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Penduduk Sulawesi Selatan berdasarkan Badan Pusat Satistisk tahun 2013


berjumlah 8.342.000 jiwa yang tersebar di 24 kabupaten/kota, dengan jumlah
penduduk terbesar yakni mendiami Kota Makassar. Tingginya tingkat
pertumbuhan penduduk di Kota Makassar dimungkinkan karena terjadinya arus
urbanisasi dari daerah lainnya di Sulawesi Selatan terutama untuk melanjutkan
pendidikan, selain itu Kota Makassar juga merupakan pusat pemerintahan dan
konsentrasi kegiatan ekonomi tingkat provinsi.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu
wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Laju

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :4


pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memperkirakan jumlah penduduk
di masa yang akan datang.
Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada periode 1990-2000 rata-
rata sebesar 1,35% per tahun, sedangkan laju pertumbuhan penduduk di Provinsi
Sulawesi Selatan pada periode 2004-2008 rata-rata sebesar 1,32%, untuk tahun
2008-2009 melaju sebesar 6,69% per tahun, untuk tahun 2009 – 2010 laju
pertumbuhan peduduk sebesar 3,66% (BPS), sedangkan untuk 2010 – 2011 laju
pertumbuhan penduduk sebesar 6,64 % (kependudukan Setda) dan untuk tahun
2011-2012 laju pertumbuhan penduduk sebesar 5,09% mengalami kejadian naik
dan turun disebabkan karena sumber data yang berbeda dan untuk tahun 2012-
2013 laju pertumbuhan penduduk sebesar 5,09% mengalami kejadian naik
disebabkan karena sumber data yang berbeda. Jumlah dan laju pertumbuhan
penduduk dapat dilihat pada tabel II.A.1

TABEL II.A.1
JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2004 – 2013

Jumlah % Laju Pertumbuhan


Tahun Sumber
Penduduk Penduduk per Tahun
1 2 3 4
2004 7.379.370 1,45 BPS Sulawesi Selatan
2005 7.495.705 1,56 BPS Sulawesi Selatan
2006 7.629.689 1,77 BPS Sulawesi Selatan
2007 7.675.893 0,60 BPS Sulawesi Selatan
2008 7.771.671 1,32 BPS Sulawesi Selatan
2009 8.328.957 6,69 Kependudukan
2010 8.034.776 3,66 BPS Pusat
2011 8.607.135 6.64 Kependudukan
2012 8.190.222 5,09 BPS Sulawesi Selatan
2013 8.342.000 2,01 BPS Sulawesi Selatan
Sumber: BPS, & Kependudukan Sulawesi Selatan

Pada gambar II.A 1 Perkembangan jumlah penduduk di Sulawesi Selatan


dari tahun 2007-2009 mengalami peningkatan yang terjadi masih relatif kecil,
dimungkinkan karena progam keluarga berencana tidak mampu lagi menghambat
angka kelahiran. Semakin tinggi laju pertumbuhan penduduk menyebabkan jumlah
penduduk yang semakin banyak di masa yang akan datang sedangkan tahun
2009-2010 mengalami penurunan laju pertumbuhan penduduk ini dimungkinkan
karena sumber data yang berbeda dan dimungkinkan karena berhasilnya program
keluarga berencana yang dicanangkan

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :5


GAMBAR. II.A.1
PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009 - 2013

8,328,957
8,342,000
8,607,135

8,190,222
8,034,776

2009 2010 2011 2012 2013

Sumber: BPS & Kependudukan Prov. Sulawesi Selatan 2009-2013

2. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Secara keseluruhan, jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan


lebih banyak dari penduduk yang berjenis kelamin laki-laki, hal ini tercermin dari
angka rasio jenis kelamin yang lebih kecil dari 100. Beberapa Kabupaten Enrekang,
Luwu, Tana Toraja, Luwu Utara, Luwu Timur, Toraja Utara, Makassar dan
Palopo yang menunjukkan angka rasio jenis kelamin lebih besar dari 100, yang
berarti penduduk laki-laki di enam daerah tersebut lebih besar dari jumlah
penduduk perempuan.
Berdasarkan data BPS Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 rasio jenis
kelamin sebesar 94,24%, untuk tahun 2010 data dari data BPS pusat rasio jenis
kelamin sebesar 95,48% Sedangkan tahun 2011 rasio jenis kelamin tahun 2011
sebesar 96,34 % ini menunjukkan adanya peningkatan rasio jenis kelamin dari
tahun sebelumnya dan untuk tahun 2012 rasio tidak ada data dari BPS sedangkan
untuk tahun 2013 rasio jenis kelamin sebesar 95,34%. Data terinci pada lampiran
Tabel 2.
Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat menggambarkan
tinggi/rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga
mencerminkan angka beban tanggungan yaitu perbandingan antara jumlah
penduduk produktif (umur 15–64 tahun) dengan umur tidak produktif (umur 0–14
tahun dan umur 65 tahun ke atas). Data BPS menunjukkan bahwa angka beban
tanggungan pada tahun 2008 sebesar 59,47%. Penduduk Sulawesi Selatan yang
berusia 0-14 tahun pada tahun 2007 sebesar 30,81%, sedangkan pada tahun 2008
besar 31,51%. Meningkatnya proporsi penduduk usia muda tersebut merupakan
indikator bahwa pada periode 2007-2008 telah terjadi peningkatan tingkat
kelahiran yang cukup berarti. Proporsi tersebut masih berada di atas rata-rata
nasional, yaitu sebesar 29,83%.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :6


Pada gambar II.A.2 menunjukkan komposisi penduduk menurut kelompok
umur menunjukkan tertinggi pada umur tidak produktif (umur 0–14 tahun) yang
menggambarkan tinggi/rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi
penduduk juga mencerminkan angka beban tanggungan yaitu perbandingan
antara jumlah penduduk produktif (umur 15–64 tahun) dengan dan umur 65
tahun ke atas).

GAMBAR II.A.2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
450,000

400,000

350,000

300,000

250,000

200,000

150,000

100,000

50,000

-
0-4 5- 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
Laki-laki 425,200 414,100 415,900 405,300 357,300 319,500 301,400 293,100 272,200 229,400 183,300 145,700 111,200 81,900 57,600 58,300
Perempuan 408,500 394,700 396,100 394,900 367,100 342,100 331,600 315,900 293,200 253,000 206,900 163,200 129,100 105,100 77,700 91,500

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

3. Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Penduduk Sulawesi Selatan tersebar di 21 kabupaten dan 3 kota. Namun


persebaran tersebut tidak merata dilihat dari tahun 2008 - 2013 hanya 3
kabupaten yang paling besar tingkat persebarannya penduduknya yaitu kabupaten
Bone, Kabupaten Gowa dan Kota Makassar, jumlah penduduk pada tahun 2009
tercatat sebanyak 8.328.957 jiwa (kependudukan). Persebarannya sekitar 33,75%
diantaranya tinggal di tiga daerah kabupaten/kota Sulawesi Selatan, yaitu Kota
Makassar (16,94%), Kabupaten Bone (9,12%), dan kabupaten Gowa (7,70%)
Jumlah penduduk pada tahun 2010 tercatat 8.034.776 jiwa (BPS Pusat).
Persebaranya sekitar 33,71% di antaranya tinggal di Kabupaten/kota Sulawesi
Selatan, yaitu Kota Makassar (16,66%), Kab.Bone (8,93%) dan Kab Gowa
(8,12%. Dan jumlah penduduk pada tahun 2011 yang tercatat di Biro
Pemerintahan Kependudukan sebesar 8.607.135 jiwa yang persebarannya tertinggi

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :7


ditiga kabupaten yaitu Kota Makassar (17,61%), kabupaten Bone (9,25%) dan
kabupaten Gowa (7.42%).
Jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat di Badan Pusat Statistik
(BPS) sebesar 8.342.000 jiwa yang persebarannya tertinggi ditiga kabupaten yaitu
Kota Makassar (16,88%), kabupaten Bone (8,80%) dan kabupaten Gowa
(8.34%).

GAMBAR II.A.3
PERSEBARAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
8,342,000

9,000,000

8,000,000

7,000,000

6,000,000

5,000,000

4,000,000

1,408,100
3,000,000
734,100
696,100
404,900

390,600
351,100

361,300

343,800
2,000,000
331,800
317,100

297,300
280,600

283,300

263,000
234,900

225,500

222,400
226,200
196,400
181,000

160,800
169,300

135,200
127,200

1,000,000

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Daerah yang sangat menonjol jumlah penduduknya adalah Kota Makassar


yaitu lebih dari satu juta jiwa atau sekitar 16,88% dari jumlah penduduk Sulawesi
Selatan sedangkan luas wilayahnya hanya meliputi 0,39% dari luas Provinsi
Sulawesi Selatan, yaitu 175,77 km2 dari 45.764,53 km².
Persebaran penduduk menurut kab/kota seperti pada gambar
II.A.3.Kepadatan penduduk per km2 di Sulawesi Selatan rata-rata 182.28 jiwa/km.
Kota Makassar merupakan kabupaten/kota terpadat (8011.04 jiwa/km2), menyusul
Kota Parepare (1361.12 jiwa/km2) kemudian Kota Palopo (649,64 jiwa/km2),
Takalar (495.31jiwa/km2) dan Bantaeng (369.61 jiwa/km2). Sedangkan kab/kota
dengan tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu kab. Luwu Timur (37.87
jiwa/km2), Luwu Utara (39.63 jiwa/km2), Enrekang (109.97 jiwa/km2)), Tana
Toraja (110.11 jiwa/km2), Enrekang (109.97 jiwa/km2), dan Selayar (140.79
jiwa/km2).

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :8


GAMBAR II.A.4
KEPADATAN PENDUDUK PER Km2
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

Luw u Utara
Luw u Timur

Kota Palopo
Tana Toraja
Luw u

Enrekang
Pinrang
Sidenreng Rappang
Wajo
Kota Pare-Pare

Soppeng
Barru
Bone
Pangkajene Kepulauan
Maros
Kota Ujung Pandang
Sinjai
Gow a
TakalarBantaeng
Bulukumba
Jeneponto

Selayar

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Penduduk sasaran program pembangunan kesehatan sangatlah beragam,


sesuai dengan karateristik kelompok umur tertentu atau didasarkan pada kondisi
siklus kehidupan yang terjadi. Beberapa upaya programkesehatan memilikisasaran
ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu nifas. Beberapa program lainnya dengan
penduduk sasaran terfokus pada kelompok tertentu, meliputi bayi, batuta, balita,
anak balita, anak usia sekolah SD, wanita usia subur, penduduk produktif dan usia
lanjut.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :9


TABEL II.A.2
ESTIMASI PENDUDUK SASARAN
PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

Kelompok Jenis Kelamin Jumlah


No Sasaran Program Umur/Formula Laki Perempuan
1 Jumlah Penduduk Semua umur 4.054.974 4.250.180 8..305.154
2 Bayi 0 Tahun 81.483 77.652 159.135
3 Batita 0 -2 Tahun 246.717 233.650 480.367
4 Anak Balita 1-4 Tahun 337.856 318.442 656.298
5 Balita 0-4 Tahun 419.372 396.060 815.432
6 Pra sekolah 5-6 Tahun 175.121 164.838 339.959
7 Anak Usia Kelas 1 7 Tahun 91.458 86.130 177.588
SD/Setingkat
8 Anak Usia SD/Setingkat 7 -12 Tahun 553.074 520.804 1.073.878
9 Penduduk Usia Muda < 15 Tahun 1.317.333 1.244.015 2.561.348
10 Penduduk Usia 15-64 Tahun 2.543.614 2.740.124 5.283.738
Produktif
11 Penduduk Pra Usia 45-59 Tahun 517.685 573.923 1.091.608
Lanjut
12 Penduduk Usia Lanjut ≥ 60 Tahun 299.705 397.445 697.150
13 Penduduk Usia Lanjut ≥ 70 Tahun 113.652 166.001 279.653
Risiko Tinggi
14 Wanita Usia Subur 15 – 49 Tahun 2.269.148 2.269.148
15 Wanita Usia Subur 15 -39 Tahun 1.750.359 1.750.359
Imunisasi
16 Ibu Hamil 1,10 x lahir hidup 182.287 182.287
17 Ibu Bersalin 1,05 x lahir hidup 174.001 174.001
18 Ibu Nifas 1,05 lahir hidup 174.001 174.001
19 Lahir hidup 84.853 80.862 165.715
Sumber : Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI

B. KEADAAN EKONOMI

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu


pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah, yang didefinisikan sebagai Seluruh
nilai barang dan jasa yang ditimbulkan oleh faktor-faktor produksi (buruh,
kewirawastaan, modal, dan barang modal) disuatu wilayah tanpa memperhatikan
pemilikan faktor-faktor produksi itu. Jadi PDRB merupakan penjumlahan dari
seluruh nilai tambah bruto dari setiap sektor kegiatan dalam suatu periode tertentu
di suatu wilayah. PDRB per kapita yaitu indikator yang dapat mengukur tingkat
kemakmuran penduduk di suatu daerah angka per kapita bruto (atas dasar harga
berlaku 2000) penduduk Sulawesi Selatan pada tahun 2010 sebesar 8,18 persen.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :10


Kondisi ekonomi merupakan salah satu aspek yang diukur dalam
menentukan keberhasilan pembangunan suatu negara, perekonomian Indonesia
pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5%. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas
dasar harga konstan mencapai Rp.2.463,2 triliun dan atas dasar harga berlaku
sebesar Rp.7.427,1 triliun pada tahun 2011.
PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 sekitar
99.904.66 milyar rupiah. Sektor pertanian mempunyai nilai tambah paling besar
dibandingkan sektor lain yaitu mencapai 30.361.513,14 milyar rupiah selanjutnya
di susul oleh sektor jasa-jasa terbesar kedua dengan nilai tambah mencapai
16.704,94 milyar rupiah dan sektor industri pengolahan Sulawesi Selatan yang
diharapkan mampu menunjang sektor pertanian dengan berorientasi pada
agrobisnis ternyata nilai tambahnya terbesar ke empat yaitu mencapai 12.514
milyar rupiah.
Nilai PDRB kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, terlihat bahwa kota
Makassar mempunyai nilai PDRB yang paling besar mencapai 31.263,65 milyar
rupiah. Terbesar ke dua selanjutnya adalah kabupaten Luwu Timur dengan PDRB
mencapai 6.416,03 milyar rupiah. Sedangkan Kabupaten Bone PDRB terbesar ke
tiga yang nilainya mencapai 6.412,65 milyar.
PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga konstan tahun 2000 pada tahun
2006 sebesar 38.867,68 milyar rupiah atau meningkat sekitar 6,71%, lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun 2005, sedangkan untuk PDRB tahun 2009 sebesar
47.314.02 milyar rupiah atau meningkat sekitar 6.20 persen, lebih tinggi di
bandingkan dengan tahun 2008.
Selain itu, keadaan perekonomian suatu wilayah dapat diukur dari
banyaknya penduduk miskin. Kemiskinan menjadi isu yang cukup menjadi
perhatian berbagai kalangan termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan terkait dengan daya beli ekonomi.
Data Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan pada tahun
2008 mencatat sebanyak 1.532.074 penduduk miskin, mengalami peningkatan
pada tahun 2009 yaitu sebanyak 2.538.212 penduduk miskin. Dari jumlah
penduduk miskin tersebut, yang mendapat pelayanan kesehatan pada sarana
kesehatan mencapai 65,66 %. Kabupaten/Kota yang persentase penduduk
miskinnya tertinggi yaitu Kabupaten Toraja Utara, sedangkan terendah pada
Kabupaten Bone. Sedangkan pada tahun 2010 jumlah penduduk miskin sebanyak
2.449.737 penduduk dari jumlah tersebut yang mendapat pelayanan kesehatan
dasar di sarana kesehatan strata 1 sebesar 1.035.385 penduduk sedangkan yang
mendapat pelayanan kesehatan rujukan di sarana kesehatan strata 2 sebesar
32.389 penduduk.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :11


GAMBAR II.B. 1
JUMLAH PENDUDUK MISKIN MENURUT KAB./KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

2,944,929
3,500,000

3,000,000

2,500,000

2,000,000

1,500,000

1,000,000
316,909
310,340
208,903
186,809
170,114
143,523
136,909
134,555
132,926
126,471
124,157
109,915
101,007
91,733
82,362
81,291
80,866
78,675
76,773
64,065
57,264
51,658
45,614
32,661
500,000

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013

C. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia


adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan
dan standar hidup untuk semua negara dan seluruh dunia. Indeks Pembangunan
Manusia digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara
maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga mengukur pengaruh
dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.
Berdasarkan standar internasional, Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
dikategorikan sebagai berikut : kategori sangat tinggi, jika IPM > 0.900; kategori
tinggi, jika IPM > 0,800 – 0,899; kategori sedang, jika IPM 0,500-0,799; dan
kategori rendah, jika IPM <0,500.
Untuk menghitung nilai dari masing-masing indeks pembentuk IPM, UNDP
telah menetapkan batas bawah dan batas atas yang terus berkembang dari waktu
ke waktu, pada tahun 1990 batas diperoleh dari hasil observasi, sedangkan pada
tahun 1990, batas diperoleh dari hasil observasi, sedangkan pada tahun 1994
menggunakan suatu nilai batas tertentu. Pada tahun 2009, batas yang digunakan
adalah:
1. Batas bawah angka harapan hidup adalah 25 tahun dan batas
atasnya 85 tahun.
2. Indeks rata-rata lama sekolah nilainya antara 0 sampai dengan 100
persen

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :12


3. Indeks Melek huruf memiliki batas bawah 0 persen atas 100 persen
4. PDB per kapita menggunakan nilai minimal 100 US$ dan maksimal
40000 US$.
Pembangunan manusia merupakan model pembangunan yang menurut
United Nations Development Programme “UNDP’ ditujukan untuk memperluas
pilihan-pilihan yang dapat ditumbuhkan melalui upaya pemberdayaan penduduk.
Walaupun pada dasarnya, pilihan tersebut tidak terbatas dan terus berubah, tetapi
dalam konteks pembangunan, pemberdayaan penduduk ini dicapai melalui upaya
menitikberatkan pada peningkatan kemampuan dasar manusia yaitu
meningkatnya derajat kesehatan, pengetahuan dan keterampilan agar dapat
digunakan untuk mempertinggi dalam kegiatan produktif, sosial budaya dan
politik.
IPM Indonesia pada tahun 2011 sebesar 0,617. Bila dibandingkan dengan
tahun 2010, secara urutan negara Indonesia mengalami penurunan (dari peringkat
ke-108 pada tahun 2010 menjadi peringkat ke-124 pada tahun 2011) namun
secaranilai Indonesia mengalami peningkatan (IPM 2010 adalah 0,600).

GAMBAR II.B. 2
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PERKABUPATEN/KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

PALOPO 77.70
PARE-PARE 79.02
MAKASSAR 80.17
TORAJA UTARA 71.69
LUWU TIMUR 73.96
LUWU UTARA 75.36
TANA TORAJA 73.76
LUWU 75.33
ENREKANG 75.67
PINRANG 74.87
SIDRAP 74.05
WAJO 72.55
SOPPENG 73.31
BONE 72.08
BARRU 72.16
PANGKEP 71.26
MAROS 73.48
SINJAI 71.45
GOWA 72.12
TAKALAR 70.77
JENEPONTO 66.22
BANTAENG 72.22
BULUKUMBA 73.21
SELAYAR 71.00

- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

Menurut Badan Pusat Statitik Provinsi Sulawesi Selatan IPM nasional sebesar
72.27 dari hasil perhitungan pada tahun 2010 IPM Provinsi Sulawesi Selatan
sebesar 71,62 masih dibawah IPM nasional (72,27) dan secara nasional berada

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :13


peringkat 19. Selama periode 2006 hingga 2010, nilai IPM Sulawesi Selatan
meningkat sekitar 3,47 dengan reduction Shortfall sebesar 2,18 persen selama
kurun waktu lima tahun. Angka IPM tahun 2010 menurut kabupaten/kota se
Sulawesi Selatan memeperhatikan adanya variasi yang relatif yaitu 64,92
(Jeneponto) hingga 78,79 (Makassar), penyebab terjadinya variasi angka tersebut
dikarenakan oleh adanya perbedaan kebijakan terhadap bidang pendidikan,
kesehatan dan pendapatan/daya beli dari masing-masing.
Pada tahun 2011 menurut Badan Pusat Statistik IPM nasional sebesar 72,77
dan adapun untuk provinsi Sulawesi Selatan sebesar 72,14 masin dibawah IPM
nasional dan secara nasional berada di peringkat 19 dan tahun 2012 angka IPM
sebesar 72,70. Sedangkan untuk IPM tahun 2013 sebesar 73,28.

D. KEADAAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian


khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor
perilaku, pelayanan kesehatan, genetik, dan lingkungan menentukan baik
buruknya derajat kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan keadaan
lingkungan, akan disajikan indikator-indikator yang merupakan hasil dari upaya
sektor kesehatan dan hasil dari upaya sektor-sektor lain yang sangat terkait.
Program pembangunan kesehatan yang dilaksanakan telah berhasil
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna, walaupun masih
dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan
pembangunan kesehatan. Salah satu fenomena utama yang berpengaruh terhadap
pembangunan kesehatan adalah perubahan lingkungan yang berpengaruh
terhadap derajat dan upaya kesehatan.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, baik berupa
benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak termasuk manusia lainnya.
Suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi di antara elemen-elemen di
alam atau kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahkluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup
lainnya. Sustainable development atau pembangunan berwawasan lingkungan
pada dasarnya adalah pembangunan yang mampu membawa rakyat secara
merata memperoleh kebutuhan hidupnya. Dalam arti terpenuhi kebutuhan materil
dan spiritual termasuk kualitas lingkungan yang layak huni tanpa terkena derita
penyakit menahun dan makin subur sebagai sumber daya alam untuk
kelangsungan kehidupan generasi penerusnya.
Indikator-indikator tersebut adalah persentase rumah sehat, persentase
tempat-tempat umum sehat, persentase penduduk dengan akses air minum, serta
persentase sarana pembuangan air besar dan tempat penampungan akhir
kotoran/tinja pada rumah tangga.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :14


A. Rumah Sehat

Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian
dan sarana pembinaan keluarga. Pada dasarnya merupakan tempat hunian yang
sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat
untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti
yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan
sejahtera.
Menurut (Kepmenkes no.829/Menkes.SK/VII/1999 tentang Persyaratan
Kesehatan Perumahan rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang
memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi
rumah yang baik seperti kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah
yang tidak berbuat dari tanah
Rumah Sehat adalah tempat untuk berlindung atau bernaung dan tempat
untuk beristirahat sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna, baik fisik,
kimia, biologi rohani maupun sosial didalam rumah dan perumahan sehingga
memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang
optimal.

GAMBAR.II.C.1
PERSENTASE PENDUDUK BER PHBS PER KAB./KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

90.00

80.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
TORAJA…

MAKASSAR

TAKALAR
SELAYAR

PARE-PARE
PALOPO

BULUKUMBA
MAROS

PINRANG
SINJAI
LUWU

JENEPONTO
WAJO

SOPPENG

LUWU UTARA

BANTAENG
LUWU TIMUR
BONE

BARRU
GOWA

TANA TORAJA

ENREKANG
SIDRAP

PANGKEP

Sumber : Profil Kesehatan Dinkes Kab./Kota Tahun 2013

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :15


Untuk tahun 2011 persentase rumah sehat meningkat sebesar 70.32%,
Adapun pencapaian persentase rumah sehat untuk masing-masing
Kabupaten/Kota, yang tertinggi di Kota Makassar (90.16%), sedangkan yang
terendah di Kabupaten Wajo (17,90), tahun 2012 persentase rumah sehat
meningkat sebesar 73.01%, dengan demikian masih terus dibutuhkan upaya-upaya
yang mengarah kepada peningkatan pencapaian rumah sehat. Bila dibandingkan
dengan rata-rata pencapaian di provinsi, maka masih terdapat kabupaten/Kota
yang pencapaiannya di bawah rata-rata provinsi.
Adapun pencapaian persentase rumah sehat untuk masing-masing
Kabupaten/Kota, yang tertinggi di Kota Makassar (90.50%), sedangkan yang
terendah di Kabupaten Jeneponto (24,14%). Hal ini tergantung dengan jumlah
rumah yang diperiksa. Data terinci pada lampiran tabel 59.

B. Pengawasan Tempat-tempat Umum

Tempat – Tempat Umum (TTU) merupakan suatu sarana yang dikunjungi


banyak orang, dan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit. TUPM
meliputi Hotel, Restoran-Rumah Makan Dan TUPM Lainnya. Sedangkan TUMP
sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan minuman yang
memenuhi syarat Kesehatan, yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas
ruangan) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan
ruang yang memadai.
Aspek penting dalam penyelenggaraan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
(STTU) yaitu aspek teknis/ hukum yaitu peraturan dan perundang-undangan
sanitasi, aspek sosial, yang meliputi pengetahuan tentang : kebiasaan hidup, adat
istiadat, kebudayaan, keadaan ekonomi, kepercayaan, komunikasi, dll dan aspek
administrasi dan management, yang meliputi penguasaan pengetahuan tentang
cara pengelolaan STTU yang meliputi : Man, Money, Method, Material dan
Machine.
Menurut hasil pengumpulan data profil kesehatan tahun 2013 TTU yang
ada sebanyak 7.834 TTU, yang memenuhi syarat atau sehat sebanyak 5.749 TTU
73,39%. Adapun Jumlah dan persentase TTU dan TPM menurut Kabupaten/Kota
se Sulawesi Selatan tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran Tabel 64.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :16


GAMBAR. II.C.2
PERSENTASE TTU YANG MEMENUHI SYARAT BERDASARKAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
120.00

100.00

80.00

60.00

40.00

20.00

0.00
BON LUW TATOR LUTRA PLP ENR BAR WAJ BUL JEN PAN TAK PIN GOW BAN MAK SIN TORUT SEL SOP LUTIM SID MAR PAR SULSEL
TTU 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 47.29 55.66 56.24 61.94 62.83 63.55 67.19 67.76 70.64 73.62 76.53 80.62 81.55 83.62 85.25 88.97 92.26 95.12 102.2 73.39

Sumber :Profil Dinas kabupaten/kota tahun 2013

C. Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang P2&PL Dinas Kesehatan


Provinsi Sulawesi Selatan dimana TUPM ini terdiri dari jasa boga, makanan
jajanan, industri makanan minuman, desa pengrajin makanan, rumah ibadah, RS,
industri kecil RT dan terminal angkutan darat. Untuk tahun 2008, persentase
Tempat - tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) yang sehat
mengalami penurunan (60,84 %). untuk tahun 2009, persentase Tempat-tempat
Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) yang sehat mengalami peningkatan
menjadi 62,55% meliputi Hotel (78,38%), Restoran/R-Makan (72,23%), Pasar
(41,40%), Tempat Umum & Pengelolaan Makanan lainnya (TUPM lainnya
61,95%). Untuk tahun 2010 persentase Tempat-tempat umum dan Pengelolaan
Makanan (TUPM) yang sehat mengalami peningkatan menjadi (70,93%) meliputi
hotel (81,97%, Restoran/R-Makan (69,64%), Pasar 46,03%), Tempat Umum &
Pengelolaan Makanan lainnya (TUPM) lainnya 72,10%.
Data yang diperoleh dari rekapitulasi profil kabupaten/kota persentase
Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) yang sehat pada tahun
2012 (70,91%) meliputi hotel (88,18%), Restoran/R-Makan (73,06%), Pasar
42,47%), Tempat Umum & Pengelolaan Makanan lainnya (TUPM) lainnya
71,43%. Sedangkan Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM)
yang sehat pada tahun 2012 (70,91%) meliputi hotel (88,18%), Restoran/R-
Makan (73,06%), pasar (42,47%), Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan
Makanan (71,43%).

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :17


GAMBAR. II.C.3
PERSENTASE TPM YANG MEMENUHI SYARAT BERDASARKAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
90.00

80.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
BON LUW TATOR LUTRA PLP ENR BAR WAJ BUL JEN PAN TAK PIN GOW BAN MAK SIN TORUT SEL SOP LUTIM SID MAR PAR SULSEL
TPM 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 49.77 42.78 40.87 53.36 49.73 72.34 40.83 21.49 33.18 55.70 23.01 34.42 38.72 76.62 15.30 20.47 35.76 48.48 12.94 37.76

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013


Berdasarkan hasil rekapitulasi profil kabupaten/kota Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) yang sehat pada tahun 2013 (73,39%) meliputi hotel bintang
(80%) dan hotel non bintang (75,17%) dan sarana kesehatan yaitu puskesmas
(100%) dan Rumah Sakit (95,83%), Sedangkan Tempat Pengelolaan Makanan
(TPM) yang tidak hygienis pada tahun 2013 (37,76%) meliputi Jasa Boga (92
buah), Restoran/R-Makan (1.154 buah), Depot Air Minum (357 buah )dan
Makanan Jajanan (3.815 buah). Data terinci pada lampiran Tabel 65.

D. Akses Terhadap Air Minum

Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Penyelenggara air minum dapat berasal dari badan usaha milik negara/badan
usaha milik daerah, koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok
masyarakat, dan/atau individual yang melakuakn penyelenggaraan penyediaan air
minum, syarat-syarat kualitas air minum sesuai dengan Peratura Menteri Kesehatan
Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 diantaranya adalah sebagai berikut.
 Parameter mikrobiologi E Coli dan total bakteri Kolifrom, kadar
maksimun yang diperbolehkan 0 jumlah per 100 ml sampel,
 Syarat fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan berawarna
 Syarat kimia : Kadar Besi : maksimun yang diperbolehkan 0,3 mg/l,
kesdahan (mkas 500 mg/l), pH 6,5-8,5
Air bersih dan air layak minum merupakan kebutuhan yang sangat penting
bagi rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. Ketersediaan dalam jumlah yang
cukup terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari
program penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan pemerintah. Oleh

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :18


karena itu, salah satu indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan adalah
ketersediaan sumber air minum rumah tangga.
Statistik Kesejahteraan Rakyat tahun 2007 yang diterbitkan oleh BPS
mengkategorikan sumber air minum yang digunakan rumah tangga menjadi 2
kelompok besar, yaitu air minum terlindung dan tidak terlindung. Sumber air
minum terlindung terdiri dari air kemasan, ledeng, pompa, mata air terlindung,
sumur terlindung, dan air hujan. Sedangkan sumber air minum tak terlindung
terdiri dari sumur tak terlindung, mata air tak terlindung, air sungai dan lainnya.
Jenis sarana air bersih yang di gunakan Sumber air minum yang digunakan
rumah tangga dibedakan menurut air kemasan, air isi ulang, ledeng, pompa,
sumur terlindung, sumur tidak terlindung, mata air terlindung, mata air tidak
terlindung, air sungai, air hujan dan lainnya.
Hasil Riset Kesehatan Dasar ( RISKESDAS) tahun 2010 menunjukkan
persentase keluarga menurut jenis sarana air bersih yang digunakan untuk
keperluan rumah tangga dan untuk keperluan rumah tangga dan untuk keperluan
air minum. Secara nasional, persentase tertinggi jenis sarana air bersih yang
digunakan untuk keperluan rumah tangga adalah air sumur gali terlindung
(27,9%), sumur bor/pompa (22,2%), dan air ledeng/PAM (19.5%). Sedangkan
persentase tertinggi jenis sarana air bersih yang digunakan untuk air minum adalah
sumur gali terlindungi (24,7%), air ledeng/PAM (14,2%) dan sumur bor/pompa
(14%).
GAMBAR. II.C.4
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

120
100 100
100 100 100 100 100 100
100
100 89.3 89.3
84.9
91.2
80
84.5
86.4
60

40.8
40

20 12.5

- - - -
1.6 - - -
-

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013


Berdasarkan profil pada tahun 2012 persentase keluarga yang menggunakan
sarana air bersih kemasan mencapai sekitar 74,92% yaitu sumber air kemasan

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :19


sebesar 0,64%, Ledeng 27,71%, SPT 2,11 %, SGL 31,67%, mata air 8,07%, PAH
1,34% dan lainnya 11,74% dan persentase keluarga yang menggunakan sumber
air minum yaitu dari air kemasan 0,13%, air isi ulang 3,04%, ledeng meteran
9,30%, ledeng eceran 0,88%, pompa 2,34%, sumur terlindung 16,35%, mata air
terlindung 7,26%, air hujan 1,29%, sumur tak terlindung 2,24%, mata air tak
terlindung 0,39%, air sungai 0,28%, lain-lain 6,2% dan sumber air minum
terlindung 39,30%.
Berdasarkan profil pada tahun 2013 persentase kualitas air minum di jumlah
penyelenggaraan air minum sebanyak 27.824 sedangkan sampel yang diperiksa
6.922 (24,88%), yang memenuhi syarat (fisik, Bakteriologi dan kimia) sebanyak
6.178 (89,25%).

E. Sarana Pembuangan Tinja pada Rumah Tangga

Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan


tinja merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu
mendapatkan prioritas. Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat terutama
dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta
masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan prilaku, tingkat ekonomi,
kebudayaan dan pendidikan.
Fasilitas rumah tinggal yang berkaitan dengan kesehatan adalah
ketersediaan jamban sendiri dengan tangki septik. Sehubungan dengan itu
pemerintah telah melaksanakan program sanitasi lingkungan, di antaranya
pengadaan jamban keluarga. Kesadaran masyarakat Sulawesi Selatan terhadap
sanitasi lingkungan mengalami peningkatan hal ini terkait jumlah rumah tangga
yang menggunakan tangki septik sebagai penampungan akhir walaupun masih
relatif kecil.
GAMBAR. II.C.5
PERSENTASE PENDUDUK BERAKSES SANITASI LAYAK
PER KABUPATEN/ KOTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

100.0

90.0 86.0 84.1


84.0 80.2

80.0 77.0
67.6
70.0 64.1
53.9 50.8
60.0 48.9
51.1 49.5 45.3
50.0 45.5 43.5
41.5 39.9
40.0
30.0
30.0 21.5

20.0 17.0

10.0 - - -
- -
-

Sumber : Profil Dinas Kesehatan kabupaten/kota tahun 2013

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :20


Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 bahwa pembuangan akhir tinja rumah
tangga di Sulawesi Selatan sebagian besar menggunakan tangki septik (64,2%).
Lima kabupaten/kota dengan proporsi tertinggi untuk rumah tangga dengan
pembuangan akhir tinja berupa tangki septik adalah Makassar (95,2%), Sidenreng
Rappang (84,8%), Soppeng (84,6%), Barru (79,6%), dan Pare-Pare (79,3%),
masih ada rumah tangga dengan pembuangan akhir tinja tidak ke tangki septic
(SPAL, kolam/sawah, langsung ke sungai/danau/laut, lubang tanah, atau
pantai/kebun). Lima kabupaten/kota dengan proporsi pembuangan akhir tinja
tidak ke tangki septik tertinggi adalah Gowa (61,7%), Bantaeng (60,1%), Bone
(58,8%), Bulukumba (51,7%), dan Maros (49,6%). Berdasarkan karakteristik,
proporsi rumah tangga dengan pembuangan akhir tinja menggunakan tangki
septik di perkotaan lebih tinggi (81,4%) dibanding di perdesaan (54,0%). Semakin
tinggi kuintil indeks kepemilikan, proporsi rumah tangga dengan pembuangan
tinja ke tangki septik juga semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah kuintil
indeks kepemilikan; proporsi rumah tangga yang tidak menggunakan tangki septik
semakin tinggi.
Berdasarkan data profil kesehatan kabupaten/kota pada 2010 bahwa
jumlah KK sebanyak 1.841.297 keluarga yang diperiksa sebanyak 1.289.622 KK
(70,04%), keluarga yang memiliki jamban sebanyak 924.302 Keluarga (71,67%)
dan keluarga yang memiliki jamban yang sehat sebanyak 646.835 Keluarga
(69,98%), pada tahun 2011 jumlah KK sebanyak 2.023.828 keluarga yang
diperiksa sebanyak 1.210.331 keluarga yang memiliki jamban sebanyak 889.516
keluarga dan keluarga yang memiliki jamban sehat sebanyak 613.404 keluarga
(68,96%).
Tahun 2012 jumlah KK sebanyak 1.927.822 keluarga yang diperiksa
sebanyak 1.497.401 keluarga yang memiliki jamban sebanyak 1.169.837 keluarga
dan keluarga yang memiliki jamban sehat sebanyak 922.122 keluarga (78,82%).
Sedangkan untuk tahun 2013 jumlah sarana plensengan sebanyak 11.327 keluarga
dan jumlah sarana cemplung sebanyak 130.286 keluarga.
Gambar.II.C.4 diatas menunjukkan persentase penduduk dengan akses
sanitasi layak perkabupaten/kota tahun 2013 dengan kabupaten tertinggi
capaiannya yaitu Kabupaten Enrekang (86,01%) dan terendah di kabupaten
Takalar (16,96%). Terdapat 6 kabupaten/kota yang tidak mempunyai data yaitu
Kabupaten Bone, Luwu, Tana Toraja, Luwu Utara, dan kota Palopo. Data terinci
pada lampiran Tabel 62.

E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT

Komponen perilaku dan lingkungan sehat merupakan sasaran utama


promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan
masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya
(WHO). Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan bukanlah pekerjaan yang
mudah, karena menyangkut aspek perilaku yang erat kaitannya dengan sikap,

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :21


kebiasaan, kemampuan, potensi dan faktor budaya pada umumnya. Selanjutnya
perilaku kesehatan adalah hal-hal yang dilakukan oleh manusia yang didasari oleh
pengetahuan, sikap dan kemampuan yang dapat berdampak positif atau negatif
terhadap kesehatan.
Keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan
digambarkan melalui indikator-indikator persentase rumah tangga berperilaku
hidup bersih dan sehat, persentase posyandu purnama dan mandiri.

1. RumahTangga ber PHBS

Keluarga mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan


masyarakat, karena dalam keluarga terjadi komunikasi dan interaksi antara
anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan
perilaku. Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga
dapat menciptakan keluarga yang sehat dan aktif dalam setiap upaya kesehatan di
masyarakat.
PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat dan
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Hasil Riskesdas 2007 tercatat penduduk yang telah memenuhi kriteria PHBS
baik sebesar 44%, lebih tinggi dari angka nasional (38,7%). Terdapat sepuluh
kabupaten dengan persentase PHBS di bawah angka provinsi.
Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2007 mengumpulkan 10 indikator tunggal
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang terdiri dari enam indikator individu
dan empat indikator rumah tangga. Indikator individu meliputi pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi 0-6 bulan mendapat ASI eksklusif,
kepemilikan/ketersediaan jaminan pemeliharaan kesehatan, penduduk tidak
merokok, penduduk cukup beraktifitas fisik dan penduduk cukup
mengkonsumsi sayur dan buah. Indikator Rumah Tangga meliputi rumah tangga
memiliki akses terhadap air bersih, akses jamban sehat, kesesuaian luas lantai
dengan jumlah penghuni (≥8m2/orang) dan rumah tangga dengan lantai rumah
bukan tanah. Perilaku yang menunjang kesehatan adalah adanya rumah tangga
yang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Dari hasil profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2010 rumah tangga yang
di pantau 87,80% dan terdapat 60.91% rumah tangga yang ber PHBS, yang ini
berarti capaian program tersebut belum mencapai target indikator Indonesia Sehat
yaitu (65 %) sedangkan pada tahun 2011 rumah tangga ber PHBS yang di pantau
60.04 % dan terdapat 57.44 % rumah tangga ber PHBS, tahun 2012 rumah
tangga ber PHBS yang di pantau 61,80 dan terdapat 54.85% rumah tangga ber
PHBS adapun dengan capaian tertinggi yaitu kabupaten kota Makassar (72,41%)
dan terendah pada kabupaten Maros yaitu (22,97%). Sedangkan tahun 2013
rumah tangga ber PHBS yang di pantau 64,20 dan terdapat 53.41% rumah tangga

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :22


ber PHBS adapun dengan capaian tertinggi yaitu kabupaten kota Parepare (81,71
%) dan terendah pada kabupaten Bone yaitu (22,83%)Data terinci pada lampiran
Tabel 58.

GAMBAR.II.D.1
PERSENTASE PENDUDUK BERPHBS PERKABUPATEN./KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

90.00

80.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
TORAJA…

MAKASSAR

TAKALAR
SELAYAR

PARE-PARE
BULUKUMBA

PINRANG
MAROS
LUWU

SINJAI
WAJO

PALOPO

LUWU UTARA

BANTAENG
LUWU TIMUR
BONE

JENEPONTO
GOWA

SOPPENG

SIDRAP

PANGKEP
BARRU

TANA TORAJA

ENREKANG

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013

2. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Peningkatan akses terhadap air minum yang berkualitas perlu diikuti dengan
perilaku hygienis untuk mencapai tujuan kesehatan, melalui pelaksanaan STBM,
dalam kerangka pembangunan kesehatan dengan titik berat pada upaya promotif
dan preventif dalam perbaikan lingkungan untuk mencapai salah satu sasaran
MDGs. STBM menjadi ujung tombak keberhasilan pembangunan air minum dan
penyehatan lingkungan secara keseluruhan. Sanitasi total berbasis masyarakat
sebagai pilihan pendekatan, strategi dan program untuk mengubah perilaku
hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan
metode pemicuan dalam rangka mencapai target MDGs. Dalam pelaksanaan
STBM mencakup 5 pilar yaitu
1. Stop buang air sembarangan

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :23


2. Cuci tangan pakai sabun
3. Pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga
4. Pengelolaaan sampah dengan benar
5. Pengelolaan air limbah cair rumah tangga dengan aman.
Pemerintah memberikan prioritas dan komitmen yang tinggi terhadap
kegiatan STBM, hal ini tercantum pada instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2010
memepertegas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852/MENKES/SK/IX/2008
dan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 132 Tahun 2012 terkait STBM.
Tujuan dari STBM adalah untuk mencapai kondisi sanitasi total dengan mengubah
perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan 3
komponen strategi yaitu :
1. Menciptakan lingkungan yang mendudkung terlaksananya kegiatan
STBM melalui :
a. Advokasi dan sosialisasi kepada pemerintah dan pemangku
kepentingan secara berjenjang
b. Peningkatan kapasitas institusi pelaksana didaerah; dan
c. Meningkatkan kemitraan multi publik
2. Peningkatan kebutuhan akan sarana sanitasi mellaui peningakatn
kesadaran masyarakat tentang konsekuensi dari kebiasaab buruk sanitasi
(buang air besar) dan dilanjutkan pemicuan perubahan perilaku
komunitas:
a. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memilih teknologi,
material dan biaya sarana sanitasi yang sehat; dan
b. Mengembangkan kepemimpinan di masyarakat (natural leader)
untuk memfasilitasi pemicuan perubahan perilaku masyarakat dan
mengembangkan system penghargaan kepada masyarakat untuk
meningkatkan dan menjaga keberlanjutan STBM melalui deklarasi
Stop Buang Air Besar Sembarangan.
3. Peningkatan penyediaan melalui peningkatan kapasitas produksi swasta
lokal dalam penyediaan sarana sanitasi, yaitu melalui pengembangan
kemitraan dengan kelompok masyarakat, koperasi, pengusaha local
dalam sarana penyediaan sarana sanitasi.
Suatu desa/kelurahan dikatakan telah melaksanakan STBM didasarkan
pada kondisi:
1. Minimal telah ada intervensi melalui pemicuan di salah satu dusun
dalam desa/kelurahan tersebut,
2. Adanya masyarakat yang bertanggung jawab untuk melanjutkan aksi
intervensi STBM baik individu atau dalam bentuk komite dan
sebagai respon dari aksi intervansi STBM, dan
3. Masyarakat menyusun suatu renacana aksi kegiatan dalam rangka
mencapai komitmen - komitmen perunbahan perilaku pilar-pilar
STBM yang disepakati bersama.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 menyajikan proporsi rumah tangga
yang memiliki akses terhadap sanitasi improved dan kecenderungannya (2007 dan
2013) sesuai dengan kriteria JMP WHO – Unicef tahun 2006. Proporsi rumah

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :24


tangga yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi improved di Sulawesi Selatan
tahun 2013 adalah 54,9 persen. Lima kabupaten/kota dengan proporsi rumah
tangga yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi improved tertinggi adalah
Soppeng (80,5%), Makassar (78,2%), Barru (72,9%), Sidenreng Rappang
(69,0%) dan Pare- Pare (67,8%); sedang lima kabupaten/kota dengan proporsi
akses terendah adalah Bantaeng (29,3%), Gowa (34,4%), Bone (38,1%),
Bulukumba (43,6%) dan Maros (44,9%). Bila dibandingkan dengan hasil
Riskesdas tahun 2007 dan 2010, proporsi rumah tangga di Sulawesi Selatan yang
memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi improved cenderung mengalami
peningkatan (tahun 2007 44,8% dan tahun 2013 54,9%).
Menurut profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2013 persentase
desa/kelurahan yang telah melaksanakan STBM terbesar di kabupaten Soppeng
(84,29%), Kabupaten Sidrap (73,33%) dan kota Parepare sebesar (68,18%).
Persentase desa/kelurahan yang belum melaksanakan STBM terdapat di kabupaten
Bantaeng, Maros, Bone, Luwu, Tana Toraja, Luwu Utara dan Kota Palopo. Data
terinci pada lampiran Tabel 63.

3. Posyandu Purnama dan Mandiri

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam


pelayanan kesehatan masyarakat dari BKKBN dari masyarakat, oleh masyarakat
dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari
petugas kesehatan dan keluarga berencana.
Peran serta masyarakat di bidang kesehatan sangat besar. Wujud nyata
bentuk peran serta
GAMBAR. II.D.2 masyarakat antara
PERSENTASE POSYANDU AKTIF PER KABUPATEN/ KOTA lain muncul dan
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 berkembangnya
Upaya Kesehatan
100.00
Bersumber daya
90.00
80.00
Masyarakat (UKBM),
70.00 misalnya Pos
60.00 Pelayanan Terpadu
50.00 (Posyandu), Pos
40.00 Kesehatan Desa
30.00 (Poskesdes) yang
20.00 merupakan salah satu
10.00 bentuk pelayanan
0.00 kesehatan yang
TAKALAR

MAKASSAR
SELAYAR
PARE-PARE
BULUKUMBA
PINRANG

MAROS

SULAWESI SELATAN
LUWU

SINJAI
PALOPO

WAJO
LUWU UTARA

BANTAENG

LUWU TIMUR
BONE

JENEPONTO
GOWA

TORAJA UTARA
TANA TORAJA

SOPPENG
PANGKEP

SIDRAP
BARRU

ENREKANG

diselenggarakan oleh
masyarakat untuk
masyarakat dengan
dukungan tehnis dari
petugas kesehatan.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :25


Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Sebagai indikator peran aktif masyarakat melalui pengembangan UKBM
digunakan persentase desa yang memiliki Posyandu. Posyandu merupakan wahana
kesehatan bersumberdaya masyarakat yang memberikan layanan 5 kegiatan
uatama (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat.
Di Sulawesi Selatan jumlah posyandu purnama dan mandiri posyandu
purnama dan mandiri tahun 2009 sebanyak 38,99%, sedangkan pada tahun 2010
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 44,68% Bila dibandingkan
dengan target IIS 2010 (40%) sudah tercapai, dan pada tahun 2011 posyandu
purnama dan mandiri sebanyak 45,23.
Tahun 2013 Pencapaian posyandu purnama dan mandiri (posyandu aktif)
sebesar 45,43% di Sulawesi Selatan yang tinggi capaiannya yaitu Kota Makassar,
Soppeng, Enrekang, Pinrang, Tator, Luwu Timur, Kota Parepare dan Palopo
Sedangkan pencapaian posyandu purnama dan mandiri terendah yaitu Kab.
Selayar, Bulukumba, Takalar, Gowa, Maros, Luwu, Tator, Luwu Utara, Toraja
Utara). Data terinci pada lampiran Tabel 70.

GAMBAR II.B. 1
PERSENTASE POSYANDU AKTIF MENURUT KAB./KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

Luw u Utara
Luw u Timur

Kota Palopo
Tana Toraja
Luw u

Enrekang
Pinrang
Sidenreng Rappang
Wajo
Kota Pare-Pare

Soppeng
Barru
Bone
Pangkajene Kepulauan
Maros
Kota Ujung Pandang
Sinjai
Gow a
TakalarBantaeng
Bulukumba
Jeneponto

Selayar

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :26


Sumber : Profil Kesehatan kabupaten/kota tahun 2013
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Untuk menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator


yang dapat digunakan. Indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin
dalam kondisi morbiditas, mortalitas, dan status gizi. Pada bab ini, derajat
kesehatan masyarakat di Sulawesi Selatan dinilai melalui Angka kematian bayi
(AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka
morbiditas; angka kesakitan beberapa beberapa penyakit balita dan dewasa.

A. MORTALITAS

Mortalitas adalah kejadian kematian yang terjadi pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit
maupun sebab lainnya. Mortalitas merupakan salah satu dari tiga komponen
demografi selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan
komposisi umur penduduk. WHO mendefinisikan kematian sebagai suatu
peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang
biasa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Angka kematian yang disajikan
pada bab ini yaitu AKB, AKABA, AKI dan Angka Kematian Kasar.
Peristiwa kematian dewasa ini umumnya disebabkan karena penyakit
menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko
terhadap kematian. Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat
dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping
itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian
keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.
Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai
survei dan penelitian.
Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan
kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat
perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun. Besarnya tingkat kematian
dan penyakit penyebab utama kematian yang terjadi pada periode terakhir dapat
dilihat dari berbagai uraian berikut:

1. Angka Kematian Neonatal (AKN)

Angka Kematian Neonatal adalah jumlah penduduk yang meninggal satu


bulan pertama setelah kelahiran (0-28 hari) yang dinyatakan dalam 1.000
kelahiran hidup pada tahun yang sama, angka kematian neonatal periode 5 tahun
terakhir mengalami stagnasi. Secara nasional Berdasarkan hasil SDKI 2007 dan
2012 diestimasikan sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Kematian neonatal

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :27


menyumbang lebih dari setengahnya kematian bayi (59,4%) sedangkan jika
dibandingkan angka kematian balita, kematian neonatal menyumbangkan 47,5%.
Grafik berikut ini menggambarkan AKN menurut kabupaten/kota tahun 2013

GAMBAR III.A.1
ANGKA KEMATIAN NEONATAL DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

531
SULAWESI SELATAN
GOWA 72
MAKASSAR 60
SINJAI 51
ENREKANG 47
PINRANG 36
WAJO 35
JENEPONTO 35
LUWU TIMUR 34
BULUKUMBA 33
SIDRAP 25
PANGKEP 24
SOPPENG 22
MAROS 20
TORAJA UTARA 15
BARRU 12
SELAYAR 10
TANA TORAJA -
TAKALAR -
PARE-PARE -
PALOPO -
LUWU UTARA -
LUWU -
BONE -
BANTAENG -

0 20 40 60 80 100 120

Sumber : Profil Kesehatan kabupaten/kota tahun 2013

Di Sulawesi Selatan tahun 2013 Angka Kematian Neonatal menunjukkan


sebesar 531 kasus yaitu 3.62 per 1.000 kelahiran hidup.

2. Angka Kematian Bayi (AKB)

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir
sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan
kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua
macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum
disebut dengan kematian neonatal. Kematian bayi yang terjadi pada bulan
pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang
dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau
didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian post neonatal,
adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :28


satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh
lingkungan luar.
Infant Mortality Rate atau Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah yang
bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama. Indikator ini terkait langsung dengan terget kelangsungan
hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat
tinggal anak-anak termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKB cenderung lebih
menggambarkan kesehatan reproduksi. AKB relevan dipakai untuk memonitor
pencapaian terget program karena mewakili komponen penting pada kematian
balita.
Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh
melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data
kematian di fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan.
Angka Kematian Bayi di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus
Penduduk, Surkesnas/Susenas/Riskesdah, dan Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI).
Beberapa tahun terakhir AKB telah banyak mengalami penurunan yang
cukup besar meskipun pada tahun 2001 meningkat kembali sebagai dampak dari
berbagai krisis yang melanda Indonesia. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
dari tahun 1995 sampai dengan tahun 1999 cenderung menurun yakni 55
kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1995 dan terus menurun
hingga mencapai 46 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1999,
kemudian naik menjadi 47 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2000.
Menurut hasil Surkesnas/Susenas, AKB di Indonesia pada tahun 2001 sebesar
50 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2002 sebesar 45 per 1.000
kelahiran hidup. Sedangkan AKB menurut hasil SDKI 2002-2003 terjadi penurunan
yang cukup besar, yaitu menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup sementara hasil
SDKI 2007 hasilnya menurun lagi menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini
berada jauh dari yang diproyeksikan oleh Depkes RI yakni sebesar 26,89 per 1.000
kelahiran hidup. Adapun nilai normatif AKB yang kurang dari 40 sangat sulit
diupayakan penurunannya (hard rock), antara 40-70 tergolong sedang, namun
sulit untuk diturunkan, dan lebih besar dari 70 tergolong mudah untuk diturunkan.
Untuk di Sulawesi Selatan, Angka Kematian Bayi menunjukkan penurunan yang
sangat tajam, yaitu dari 161 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1971 menjadi 55
pada tahun 1996, lalu turun lagi menjadi 52 pada tahun 1998 kemudian pada
tahun 2003 menjadi 48 (Susenas 2003). Ini berarti rata-rata penurunan AKB
selama kurun waktu 1998–2003 sekitar 4 poin. Namun, menurut hasil
Surkesnas/Susenas 2002-2003, AKB di Sulawesi Selatan sebesar 47 per 1.000
kelahiran hidup sedangkan hasil Susenas 2006 menunjukkan AKB di Sulawesi
Selatan pada tahun 2005 sebesar 36 per 1.000 kelahiran hidup, dan hasil SDKI
2007 menunjukkan angka 41 per 1.000 kelahiran hidup. Fluktuasi ini bisa terjadi
oleh karena perbedaan besar sampel yang diteliti, sementara itu data proyeksi
yang dikeluarkan oleh Depkes RI bahwa AKB di Sulawesi Selatan pada tahun 2007
sebesar 27,52 per kelahiran hidup.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :29


Sementara laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bahwa jumlah
kematian bayi pada tahun 2010 jumlah kematian bayi mengalami peningkatan
sebesar 854 bayi atau 5,8 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan tahun 2011 jumlah
kematian bayi mengalami peningkatan menjadi 868 bayi atau 5.90 per 1000
kelahiran hidup.
Dari hasil pengumpulan data profil kesehatan tahun 2013 jumlah kematian
bayi menjadi 558 bayi atau 3.80 per 1000 kelahiran hidup maka masih perlu
peran dari semua pihak yang terkait dalam rangka penurunan angka tersebut
sehingga target (Milinium Development Goals) MDGs khususnya penurunan angka
kematian dapat tercapai.

GAMBAR III.A.2
ANGKA KEMATIAN BAYI DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 1996,1998,2003,2006-2013

60

50

40

30
PER 1000 KH

20

10

0
1996 1998 2003 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
SUR SDKI/ PROYEKSI 55 52 47 44 41 28 28 25
LAPORAN 4.32 4.61 4.39 3.31 5.78 5.90 5.93 3.8

Sumber: Susenas dan SDKI 2007 serta Profil Kes Kab/ Kota

Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah
untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan.
Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan
dari tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah
kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan
merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB.
Menurunnya AKB dalam beberapa waktu terakhir memberi gambaran adanya
peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :30


Dalam profil kesehatan Indonesia dijelaskan bahwa beberapa penyebab
kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilan. Penyebab kematian bayi yang
terbanyak adalah disebabkan karena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan
gizi pada janin, kelahiran prematur dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
sedangkan penyebab lainnya yang cukup banyak terjadi adalah kejadian
kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intrauterus) dan kegagalan nafas secara
spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir (asfiksia lahir).

3. Angka Kematian Balita (AKABA)

Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu
tahun tertentu per 1.000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu
(termasuk kematian bayi), atau jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu
dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per
1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan
anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak
Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Indikator ini
menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dalam arti besar dan tingkat
kemiskinan penduduk, sehingga kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan
ekonomi penduduk. Adapun nilai normatif AKABA yakni lebih besar dari 140
tergolong sangat tinggi, antara 71-140 sedang dan kurang dari 71 rendah. Milinium
Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA, yaitu sangat
tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71-140 sedang dengan nilai 20-70
dan rendah dengan nilai < 20.
Angka Kematian Balita di Indonesia (menurut estimasi SUPAS 1995) dalam
beberapa tahun terakhir (kecuali tahun 2001) terlihat mengalami penurunan yang
cukup bermakna. Pada tahun 1986 AKABA diperkirakan sebesar 111 per 1.000
kelahiran hidup, kemudian turun menjadi 81 pada tahun 1993 dan turun lagi
menjadi 44,7 pada tahun 2000 sementara untuk Sulawesi Selatan, pada tahun
yang sama berada dibawah rata-rata nasional yakni sebesar 42,16 per 1.000
kelahiran hidup. Menurut hasil SUSENAS 2001 AKABA diperkirakan sebesar 64 per
1.000 kelahiran hidup. Namun, hasil SDKI 2002-2003 menunjukkan bahwa
AKABA di Sulawesi Selatan mencapai 72 per 1.000 kelahiran hidup dan menurun
menjadi 53 per 1.000 kelahiran hidup menurut SDKI 2007. Jumlah kematian balita
yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan pada
tahun 2010 kabupaten/kota melaporkan sebanyak 6,87% per 1.000 KH.
Dari hasil pengumpulan data profil kesehatan tahun 2011 jumlah kematian
balita yang dilaporkan sebanyak 977 balita atau 6.64 per 1.000 KH, tahun 2012
jumlah kematian balita yang dilaporkan sebanyak 991 atau 6,83 per 1.000
kelahiran hidup sedangkan untuk tahun 2013 jumlah kematian balita yang
dilaporkan sebanyak 691 atau 4,71 per 1.000 kelahiran hidup yaitu tertinggi dikota
Makassar sebanyak 236 kasus, kabupaten Bone sebanyak 67 kasus dan kabupaten
Luwu sebanyak 66 kasus dan terendah di kabupaten Takalar karena tidak terdapat

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :31


kasus kematian balita, kabupaten Bantaeng sebanyak 1 kasus dan kabupaten
Selayar sebanyak 3 kasus.

GAMBAR III.A.3
ANGKA KEMATIAN BALITA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2001-2013

80

70

60

50
PER 1000 KH

40

30

20

10

0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
SUR / PROYEKSI 64 72 51 46 53 53
LAPORAN 1.13 1.33 2.73 1.40 6.87 6.64 6.83 4.71

Sumber: Susenas dan SDKI 2007 serta Profil Kes Kab/ Kota

Dari gambaran Estimasi SUPAS 1995 dan SUSENAS 2001 pada awalnya
dapat dikatakan sama, namun demikian hasil SUSENAS 2001 menunjukkan adanya
peningkatan yang perlu mendapat perhatian bila dibandingkan dengan hasil
estimasi SUPAS tahun 1995. Perbedaan ini dapat dimaklumi karena hasil estimasi
yang didasarkan atas SUPAS 1995 tidak mempertimbangkan berbagai perubahan
faktor resiko yang terjadi di masyarakat dalam kurun waktu setelah SUPAS,
sedangkan pada SUSENAS 2001 merupakan hasil yang dijumpai di lapangan pada
saat survey dilaksanakan selama tahun 2001 dengan berbagai perkembangan
faktor resiko yang terjadi di masyarakat, salah satunya sebagai akibat dari krisis
ekonomi. Gambaran perkembangan AKABA dalam 13 tahun terakhir dapat dilihat
pada tabel III.A.1.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :32


TABEL III.A.1
ANGKA KEMATIAN ANAK BALITA (1-4 TH)
DI SULAWESI SELATAN DAN INDONESIA, TAHUN 1995-2011

AKABA per 1000 KH


Tahun Sumber
Nasional Propinsi
1 2 3 4
1999 59,55 Estimasi SUPAS 1995
2000 44,7 42,16 Estimasi SUPAS 1995
2001 64 Estimasi SUSENAS
2003 46 72 Estimasi SUSENAS
2004 51 Estimasi SUSENAS
2005 46 Estimasi SUSENAS
2006 1,13 Dilaporkan dari Dinkes Kab.
2007 44 53 SDKI 2007
2007 1,33 Dilaporkan dari Dinkes Kab.
2008 2,73 Dilaporkan dari Dinkes Kab.
2009 1,40 Dilaporkan dari Dinkes Kab
2010 1,09 Dilaporkan dari Dinkes Kab
2011 0.74 Dilaporkan dari Dinkes Kab
2012 40 0,69 Dilaporkan dari Dinkes Kab
2013 1.00 Dilaporkan dari Dinkes Kab
Sumber: Data Sekunder

Sementara itu, dari hasil penelitian mendalam terhadap semua kasus


kematian AKABA yang ditemukan dalam RISKESDAS diperoleh gambaran besarnya
proporsi sebab utama kematian Balita dapat dilihat pada tabel III.A.2.

TABEL III.A.2
PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN BALITA DI INDONESIA
HASIL RISKESDAS TAHUN 2007
No Penyebab kematian %
1 Diare 25,2
2 Pneumonia 15,5
3 Nicroticans Entero Collitis (NEC) 10,7
4 Meningitis/Encefalitis 8,8
5 Demam Berdarah Dengue 6,8
6 Campak 5,8
7 Tenggelam 4,9
8 TB 3,9

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :33


9 Malaria 2,9
10 Leukemia 2,9
Sumber : Riskesdas 2007

Tabel III.A.2 menunjukkan bahwa pola penyakit penyebab kematian balita


menurut Hasil Riskesdas tahun 2007 masih didominasi oleh penyakit infeksi.

GAMBAR III.A.4
PERSENTASE BBLR, KUNJUNGAN BAYI, DAN ASI EKSKLUSIF
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009-2013

100
90
80
70
60
50
PERSEN

40
30
20
10
0
2009 2010 2011 2012 2013
BBLR 1.36 1.73 2.35 3.12 2.94
KUNJUNGAN BAYI 71.71 72.33 88.57 90.09 94.84
ASI EKSKLUSIF 59.8 67.58 41.32 53.33 62.70

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013


Angka kematian Bayi dan Balita untuk tingkat kecamatan, kabupaten
maupun provinsi tidak tepat jika diperoleh dari survey yang berskala nasional. Hal
ini karena rancangan sampel diperuntukkan untuk menggambarkan angka
kematian bayi dan balita tingkat nasional.
Di Provinsi Sulawesi Selatan telah dilakukan pengesahan Peraturan Daerah
yakni PERDA No.6 Tahun 2010 tentang ”ASI Eksklusif” PERDA ini dapat menjadi
salah satu solusi untuk meningkatkan status gizi balita, karena PERDA ASI
merupakan Perangkat hukum yang akan meningkatkan cakupan ASI ekslusif dan
juga mengendalikan peredaran dan penggunaan susu formula sebagai pengganti
Air Susu Ibu utamanya pelayanan kesehatan yang ada dalam lingkup Provinsi
Sulawesi Selatan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka untuk menggambarkan angka
kematian bayi dan balita di Sulawesi Selatan dapat digambarkan dengan indikator
program yang dilaksanakan dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan
balita, Dari data profil kesehatan pada tahun 2010 persentase BBLR mengalami

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :34


peningkatan menjadi 1,73% dari kelahiran hidup, cakupan kunjungan bayi
meningkat menjadi 78,45%, dan cakupan ASI Eksklusif meningkat menjadi
67,58%, sedangkan pada tahun 2011 persentase BBLR mengalami peningkatan
menjadi 2,35% dari kelahiran hidup, cakupan kunjungan bayi meningkat menjadi
145.381 bayi (88.57%), cakupan ASI Eksklusif mengalami penurunan dari tahun
lalu menjadi 41,32%.
Tahun 2012 persentase BBLR meningkat menjadi 3,12% dari kelahiran
hidup, cakupan kunjungan bayi menjadi 138.379 bayi (90,09%) sedangkan untuk
tahun 2013 persentase BBLR menurun menjadi 2,94% dari kelahiran hidup,
cakupan ASI Eksklusif (62,70%) dan cakupan kunjungan bayi menjadi 138.379
bayi (94.84%)

4. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting
menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita
yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan
kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insedentil)
selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)
tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian
dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya
kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena
kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan, terjatuh, dan lain-lain, atau banyaknya wanita yang meninggal dari
suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan.
Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan tingkat kesadaran perilaku
hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat
pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu
melahirkan dan masa nifas. Untuk mengantisipasi masalah ini maka diperlukan
terobosan-terobosan dengan mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran
Bidan. Harapan kita agar bidan di desa benar-benar sebagai ujung tombak dalam
upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR).

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :35


GAMBAR. III. A. 5
ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL PER 100.000 KH
DI INDONESIA HASIL SDKI & SKRT 1982 - 2007
500
450 450 450
425
400 390 373
350 334
300 307
250 248
200
150
100
50
0
SDKI
SDKI SKRT SKRT SKRT SKRT SDKI SDKI
2002 -
1982 1986 1992 1994 1995 1997 2007
2003
Series1 450 450 425 390 373 334 307 248

Sumber : SDKI, SKRT Tahun 1982 – 2007

Angka Kematian Ibu (AKI) diperoleh melalui berbagai survey yang


dilakukan secara khusus seperti survey di rumah sakit dan beberapa survey di
masyarakat dengan cakupan wilayah yang terbatas. Dengan dilaksanakannya
Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dan Survey Demografi & Kesehatan
Indonesia (SDKI), maka cakupan wilayah penelitian AKI menjadi lebih luas
dibanding survey-survey sebelumnya.
Untuk melihat kecenderungan AKI di Indonesia secara konsisten, digunakan
data hasil SKRT. Menurut SKRT, AKI menurun dari 450 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 1986 menjadi 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
1992, kemudian menurun lagi menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 1995. Pada SKRT 2001 tidak dilakukan survey mengenai AKI. Pada tahun
2002-2003, AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup diperoleh dari hasil
SDKI, kemudian menjadi 248 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Hal ini
menunjukkan AKI cenderung terus menurun. Tetapi bila dibandingkan dengan
target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010, yaitu sebesar 125 per
100.000 kelahiran hidup dan target MDGs 2015 yaitu 102/100.000 KH, maka
apabila penurunannya masih seperti tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan target
tersebut di masa mendatang sulit tercapai.
Jumlah kematian ibu maternal yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan pada tahun 2009 menurun menjadi 118 orang
atau 78,84 per 100.000 KH. Kematian ibu maternal tersebut terdiri dari kematian
ibu hamil (19%), kematian ibu bersalin (46%), dan kematian ibu nifas (35%).

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :36


GAMBAR III.A.6
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2006-2013

120

100

80

60

40

20

0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
LAPORAN 101.56 92.89 85.17 78.84 77.13 78.88 110.26 78.38

Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov.Sulsel tahun 2013

Berdasarkan hasil laporan tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat tahun


2010 jumlah kematian ibu sebanyak 121 orang disebabkan karena perdarahan
sebanyak 63 orang (52,07%), Infeksi 2 orang (0.02%), Hipertensi dalam
kehamilan 28 orang (1.65%), Abortus 1 orang (0.82%), Partus lama 1 orang
(0,82%), karena penyebab lain sebanyak 26 orang (21,48%).
Jumlah kematian ibu pada tahun 2010 menurut profil kesehatan
kabupaten/kota menurun menjadi 114 orang atau 77,13 per 100.000 KH.
Kematian ibu terdiri dari kematian ibu hamil (15,78%), kematian ibu bersalin
sebesar (64,03%) dan kematian ibu nifas sebesar (20,17%). Sedangkan untuk
tahun 2011 meningkat menjadi 116 orang atau 78,88 per 100.000 KH terdiri dari
kematian ibu hamil sebanyak 34 orang (29.31%), ibu bersalin 48 orang (41.37%)
dan ibu nifas 34 orang (29.31%) dan adapun kematian ibu menurut umur yaitu
<20 Tahun yaitu 11 orang, umur 20-34 Tahun yaitu 62 orang dan ≥35 Tahun
sebanyak 43 orang. Tahun 2012 jumlah kematian ibu yang dilaporkan menjadi
160 orang atau 110,26 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian ibu
hamil 45 orang (28,1%), kematian ibu bersalin 60 orang (40%), kematian ibu
nifas 55 orang (30%). Adapun kematian ibu menurut umur yaitu <20 tahun
sebanyak 12 orang, umur 20-34 tahun sebanyak 102 orang, dan ≥35 tahun
sebanyak 46 orang.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :37


GAMBAR III.A.7
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL
DISULAWESI SELATAN TAHUN 2013

IBU HAMIL, 18

IBU NIFAS, 38

IBU
BERSALIN, 59

Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov.Susel Tahun 2013

Tahun 2013 jumlah kematian ibu yang dilaporkan menjadi 115 orang atau
78.38 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian ibu hamil 18 orang
(15,65%), kematian ibu bersalin 59 orang (51,30%), kematian ibu nifas 38 orang
(33,04%). Adapun kematian ibu menurut umur yaitu <20 tahun sebanyak 6
orang, umur 20-34 tahun sebanyak 77 orang, dan ≥35 tahun sebanyak 32 orang.

5. Angka Harapan Hidup (AHH)

Angka harapan hidup (AHH) dapat digunakan untuk menilai status derajat
kesehatan. Selain itu, AHH juga menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan
dalam menilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Umur Harapan Hidup (UHH)
dihitung dari jumlah kelahiran sampai pada kelompok umur tertentu dalam tahun
tertentu dibagi jumlah kelahiran sampai pada kelompok umur tersebut pada
pertengahan tahun. Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi
kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya,
dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang
rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan,
dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan
kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.
Umur Harapan Hidup (UHH) bermanfaat untuk mengetahui berapa lama
orang dapat hidup sejak dari usia tertentu. Jika umur harapan hidup tinggi, itu

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :38


menunjukkan tingkat taraf hidup suatu negara juga tinggi, begitupun sebaliknya.
Umur harapan hidup juga digunakan untuk menilai derajat kesehatan dan kualitas
hidup masyarakat baik Kabupaten/Kota, provinsi, maupun negara. UHH menjadi
salah satu indikator dalam mengukur Indeks Pembangunan Manusia. Adanya
perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada
sektor kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan umur harapan
hidup saat lahir.
Penurunan Angka Kematian Bayi sangat berpengaruh pada kenaikan Umur
Harapan Hidup (UHH) waktu lahir. Angka Kematian Bayi sangat peka terhadap
perubahan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan
derajat kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan Umur Harapan
Hidup pada waktu lahir. Meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir ini secara
tidak langsung juga memberikan gambaran kepada kita tentang adanya
peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat.
Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan terus
meningkat dari 43 pada tahun 1971 meningkat menjadi 52 tahun 1980, kemudian
10 tahun kemudian meningkat lagi menjadi 60 tahun 1990 dan turun menjadi
63,64 dan 68 pada tahun 1996, 1998 dan tahun 2001. Sedangkan untuk tahun
2003, Angka Harapan Hidup di Sulawesi Selatan tetap 68 tahun dan 68,70 tahun
pada tahun 2005 (Susenas 2006) dan menjadi 69,20 tahun pada tahun 2006 (BPS
Sulawesi Selatan 2007). Menurut daerah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan,
Angka Harapan Hidup tahun 2003 relatif sama antar kabupaten di Sulawesi
Selatan yaitu berkisar antara 63-73 tahun. Sedangkan data proyeksi AHH yang
dikeluarkan Depkes RI untuk Sulawesi Selatan pada tahun 2007 sebesar 68,55
tahun tetapi berdasarkan SDKI 2007 sebesar 69,4 tahun, dan proyeksi AHH yang
dikeluarkan Depkes RI untuk Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 70,28
tahun, dan proyeksi tahun 2009 tetap 70,28 tahun, lebih tinggi dibanding AHH
nasional yaitu 69,09 tahun.
Berdasarkan data BPS Angka Harapan Hidup Tahun 2009 sebesar 69.80,
tahun 2010 meningkat menjadi 70,00 begitupula Tahun 2011 mengalami
peningkatan sebesar 70,20, tahun 2012 meningkat menjadi 70,45 dan untuk
tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 70.60.
Angka harapan hidup ini sering digunakan sebagai proxy terhadap keadaan
dan sistem pelayanan kesehatan suatu masyarakat (secara makro). Dari estimasi
hasil penelitian yang dilakukan oleh BPS, umur harapan hidup waktu lahir (E0)
penduduk Indonesia secara Nasional mengalami peningkatan dari 45,73 tahun
pada tahun 1967 menjadi 67,97 tahun pada tahun 2000. Berdasarkan proyeksi
penduduk Indonesia tahun 2000-2025, maka dapat diestimasi angka harapan
hidup sebesar 67,8 tahun 2000-2005, meningkat menjadi 69,8 pada tahun 2005-
2010 dan menjadi 73,6 pada tahun 2010-2025. Sementara itu, rata-rata Umur
Harapan Hidup (UHH) penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada
gambar berikut:

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :39


GAMBAR III.A.8
UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (Eo)
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2003-2013

71

70.5

70

69.5

69

68.5

68

67.5
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2012 2013
SUR / PROYEKSI 68.7 69.2 69.4 70.28 70.28 70.00 70.45 70.60

Sumber: Susenas,SDKI 2007,BPS 2011 dan proyeksi

Sedangkan pada tahun 2009 AHH menurut BPS pusat secara nasional AHH
69,21 dan khusus Sulawesi Selatan AHH 69,80 lebih tinggi di banding dengan
angka nasional dan berada di peringkat 9 dari 33 provinsi di seluruh Indonesia,
untuk tahun 2010 AHH menurut BPS Sulawesi Selatan dalam angka yaitu 70.00
adapun kabupaten tertinggi angka harapan hidup yaitu kabupaten Enrekang 77,99
dan terendah di kabupaten Jeneponto yaitu 60,00. Angka Harapan Hidup untuk
tahun 2011 secara nasional 69,65 dan untuk Provinsi Sulawesi Selatan 70,00.
,untuk tahun 2012 AHH sebanyak 70.45 sedangkan untuk tahun 2013 BPS belum
mengeluarkan angka AHH.

B. MORBIDITAS (Angka Kesakitan)

Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari


masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui survei, dan hasil
pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta dari sarana
pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui sistem
pencatatan dan pelaporan.
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari
suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatus

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :40


populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian
terhadap derajat kesehatan masyarakat.

1. Penyakit Menular

Penyakit Menular adalah Penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit


tertentu atau oleh produk toxin yang didapatkan melalui penularan bibit penyakit
atau toxin yang diproduksi oleh bibit penyakit tersebut dari orang yang terinfeksi,
dari binatang atau dari reservoir kepada orang yang rentan, baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui tumbuh-tumbuhan atau binatang penjamu, melalui
vektor atau melalui lingkungan.
Dewasa ini tingkat angka kematian baik di Indonesia maupun di dunia
secara global relatif meningkat pertahunnya, hal ini baik disebabkan kecelakaan,
proses penuaan yang menyebabkan kelemahan fungsi organ tubuh ataupun karena
menderita berbagai macam penyakit. Penyakit menular yang juga dikenal sebagai
penyakit infeksi dalam istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh
sebuah agen biologi (seperti virus, bakteri, atau parasit), bukan disebabkan faktor
fisik (seperti luka bakar dan trauma benturan) atau bahan kimia seperti keracunan,
yang mana bisa ditularkan atau menular kepada orang lain melalui media tertentu
seperti udara (TBC, Infulenza dll), tempat makan dan minum yang kurang bersih
pencuciannya (hepatitis, typhoid/tipes dll), jarum suntik dan transfusi darah (HIV
Aids, hepatitis, dll). Penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain:
- Penyakit menular langsung : Diare, Pneumonia, Typhus, penyakit
HIV/AIDS, penyakit TB Paru dan Kusta.
- Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
- Penyakit bersumber binatang : Demam Berdarah Dengue, rabies, filaria,
malaria.

a. Penyakit Menular Langsung

1) Penyakit Diare

Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk


dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya
frekuensi berak lebih dari biasanya, tiga kali atau lebih dalam sehari atau penyakit
terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses dari frekuensi buang air besar.
Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila
buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak
berdarah dalam waktu 24 jam.
Penyakit diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat,
walaupun secara umum angka kesakitan masih berfluktuasi, dan kematian diare
yang dilaporkan oleh sarana pelayanan dan kader kesehatan mengalami
penurunan namun penyakit diare ini masih sering menimbulkan KLB yang cukup
banyak bahkan menimbulkan kematian.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :41


Hasil Riskesdas 2013 mengumpulkan informasi insiden diare agar bisa
dimanfaatkan program, danperiod prevalens diare agar bisa dibandingkan dengan
Riskesdas 2007.Period prevalen diare pada Riskesdas 2013 (5,2%) lebih kecil dari
Riskesdas 2007 (7,9%).Penurunan period prevalen dimungkinkan juga karena
waktu pengambilan sampel yang tidak sama antara 2007 dan 2013. Insiden diare
yang didiagnosis untuk semua kelompok umur di Sulawesi Selatan adalah 2,8
persen.Pemetaan angka kesakitan diare di Sulawesi Selatan pada tahun 2013 dapat
dilihat pada gambar III.B.1.

GAMBA R III.B.1
PEMETAAN JUMLAH PENDERITA DIARE
MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

Luw u Utara
Luw u Timur

Kota Palopo
Tana Toraja
Luw u

Enrekang
Pinrang
Sidenreng Rappang
Wajo
Kota Pare-Pare

Soppeng
Barru
Bone
Pangkajene Kepulauan
Maros
Kota Ujung Pandang
Sinjai
Gow a
TakalarBantaeng
Bulukumba
Jeneponto

Selayar

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2013

Gambar III.B.1 menunjukkan bahwa kabupaten/kota dengan angka


kesakitan diare tertinggi (13.689-28.908) yaitu Kabupaten Makassar, Gowa,
Bulukumba, Takalar, Pangkep, dan Luwu Utara, sedangkan terendah (2,679-

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :42


6.398) yaitu Kabupaten Selayar, Sinjai, Maros, Barru, Luwu, Tana Toraja, dan
Kota Parepare.
Tindakan dalam pencegahan diare ini antara lain dengan perbaikan
keadaan lingkungan, seperti penyediaan sumber air minum yang bersih,
penggunaan jamban, pembuangan sampah pada tempatnya, sanitasi perumahan
dan penyediaan tempat pembuangan air limbah yang layak. Perbaikan perilaku
ibu terhadap balita seperti pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun,
perbaikan cara menyapih, kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah
beraktivitas, membuang tinja anak pada tempat yang tepat, memberikan imunisasi
morbilitas. Masyarakat dapat terhindar dari penyakit asalkan pengetahuan tentang
kesehatan dapat ditingkatkan, sehingga perilaku dan keadaan lingkungan sosialnya
menjadi sehat. Bila dikelompokkan ke dalam kelompok umur maka jumlah kasus
yang tertinggi berada pada kelompok umur < 5 tahun sebanyak 93.560 kasus.

GAMBAR.III.B.2
PERSENTASE KASUS DIARE DITANGANI PER KABUPATEN/KOTA
DISULAWESI SELATAN TAHUN 2013

300.00

243.29
250.00
226.57
182.32
193.68 173.48
200.00 180.23
160.00 149.33
160.05
151.56 146.63
150.00 137.08 115.28
115.38 109.63 115.20
94.95 80.05
100.00 81.65 78.34
71.58
74.30 50.84
57.44
53.67
50.00

Sumber : Profil Dinkes kabupaten/kota tahun 2013

Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota pada tahun 2009 sebanyak


226,961 kasus, tertinggi di Kota Makassar (45.014 kasus) dan terendah di
Kabupaten Selayar. Pada tahun 2010 dari hasil pengumpulan data profil kesehatan
jumlah perkiraan kasus diare sebesar 339.871 kasus yaitu 166.003 laki laki dan
173.868 perempuan, tertinggi masih tetap di kota Makassar 56.625 kasus dan
terendah di kabupaten Selayar sebesar 5.163 kasus, sedangkan yang ditangani
sebesar 195.801 kasus (57,61%), sedangkan pada tahun 2011 perkiraan kasus

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :43


diare 353.753 kasus adapun diare yang ditangani 246.518 kasus (69.69%) adapun
kabupaten/kota yang tertinggi kasus diare ditangani di kabupaten Takalar sebesar
157.4% dan terendah di Kabupaten Bone sebesar 16.00%.
Tahun 2012 perkiraan diare sebanyak 346.446 kasus, adapun diare yang
ditangani sebanyak 242.041 kasus (69,86%). Dengan kejadian terbesar di Kota
Makassar dengan jumlah yang ditangani dilaporkan sebanyak 29.265 kasus dari
seluruh jumlah penduduk sebanyak 1.369.606 jiwa. Sedangkan untuk tahun 2013
perkiraan diare sebanyak 178.519 kasus, adapun diare yang ditangani sebanyak
243.669 kasus (136,49%). Dengan kejadian terbesar di Kabupaten Takalar dengan
jumlah yang ditangani dilaporkan sebanyak 15.272 kasus dari seluruh jumlah
penduduk sebanyak 293.331 jiwa.

2) Penyakit Typhus

Penyakit Typhus atau Demam Tiphoid (bahasa Inggris: Typhoid fever) yang
biasa juga disebut typhus atau tipes dalam bahasa Indonesianya, merupakan
penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya
yaitu Salmonella typhii terutama menyerang bagian saluran pencernaan. Demam
tiphoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di
Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa, bahkan lanjut usia.
Typhus termasuk infeksi sistematik dengan gejala yang khas yaitu demam.
Adapun demam yang dialami oleh pasien yang menderita penyakit ini umumnya
memiliki pola khusus dengan suhu yang meningkat (sangat tinggi) naik-turun. hal
ini terjadi pada sore dan malam hari sedangkan di pagi hari hampir tidak terjadi
demam. hal inilah yang biasanya tidak disadari oleh si penderita maupun keluarga
si penderita.
Penyakit typhus berdasarkan Riskesdas tahun 2007 secara nasional di
Sulawesi Selatan, tersebar di semua umur dan cenderung lebih tinggi pada umur
dewasa. Prevalensi klinis banyak ditemukan pada kelompok umur sekolah yaitu
1,9%, terendah pada bayi yaitu 0,8%.
Situasi penyakit Typhus (demam typhoid) di Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2009 penyakit typhus tercatat jumlah penderita sebanyak 18.661
(CFR=0,03%), kasus yang tertinggi yaitu di Kab. Enrekang (2.928 kasus) dan
terendah di Kab.Takalar (0 kasus) dan adapun pada tahun 2010 berdasarkan
laporan dari Bidang P2PL penyakit typhus tercatat sebesar 30,338 kasus
(CFR=0%), kasus yang tertinggi yaitu kabupaten Luwu Utara (4.675 kasus) dan
terendah di kabupaten Toraja Utara (182 kasus) dan adapun Insiden Rate sebesar
3.87%, pada tahun 2011 penyakit typhus tercatat sebesar 17.287 penderita,
Insiden Rate sebesar 2,07 per 1000 penduduk dan CFR sebesar 0,16%. pada tahun
2011 penyakit typhus tercatat sebesar 24.998 penderita, Insiden Rate sebesar 3,00
per 1000 penduduk dan CFR sebesar 0,02%, sedangkan pada tahun 2013
penyakit typhus meningkat yaitu sebesar 31.633 penderita, Insiden Rate sebesar
3,8 dan CFR sebesar 0,03%,

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :44


GAMBAR III.B.3
SITUASI INSIDENCE RATE (IR) CASE FATALITY RATE (CFR) KASUS TIFOID
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012 - 2013

3.8
4

3.5 3
3

2.5
IR
2
CFR
1.5

0.5 0.02 0.03

0
2012 2013

Sumber : Bidang P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

3) Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini
diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI).
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan
pengertian sebagai berikut:

 Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh


manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
 Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta
organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran
pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa
saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam
saluran pernafasan (respiratory tract)
 Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas
14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa
penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung
lebih dari 14 hari.
 Infeksi saluran pernapasan akut disebabkan oleh virus atau bakteri. Penyakit
ini diawali

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :45


 dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala: tenggorokan sakit atau
nyeri telan, pilek,
 batuk kering atau berdahak Period prevalence ISPA dihitung dalam kurun
waktu 1 bulan terakhir.
Pola 10 penyakit terbanyak di rumah sakit umum maupun data survei
(SDKI, Surkesnas) menunjukkan tingginya kasus ISPA. Prevalensi ISPA dalam
beberapa tahun menurut hasil SDKI dapat dilihat pada tabel berikut ini III.B.1

TABEL III.B.1
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT MENURUT KELOMPOK UMUR
DENGAN PREVALENSI TERTINGGI DI INDONESIA SELAMA
TAHUN 1991, 1994, 1997, 2002-2003 & 2007

Kelompok Umur dengan


Tahun Prevalensi
Prevalensi Tertinggi
1991 9,8% 12 – 23 bulan
1994 10% 6 – 35 bulan
1997 9% 6 – 11 bulan
2002-2003 8% 6 – 23 bulan
2007 11% 12 – 23 bulan
2013 39,0% 36-47 bulan
Sumber: Hasil SDKI Tahun 1991, 1994, 1997, 2002-2003& 2007

Dari hasil Riskesdas tahun 2007 prevalensi ISPA di Sulawesi Selatan tahun
2007 yaitu 22,9% dengan tertinggi di Kab.Tana Toraja (45,8%) dan terendah di
Kab. Maros (9,6%), dari 23 Kabupaten/Kota ada 10 Kabupaten/Kota yang
melebihi angka provinsi. Penyakit ISPA tertinggi pada balita dan terendah pada
kelompok umur 15-24 tahun, menurut jenis kelamin tertinggi pada laki-laki, dan
berada di pedesaan.
Period prevalence dan prevalensi ISPA berdasarkan hasil Riskesdas tahun
2013 Period prevalence ISPA dihitung dalam kurun waktu 1 bulan terakhir. Lima
kabupaten/kota dengan ISPA tertinggi adalah Tana Toraja (41,1%), Toraja Utara
(38,2%), Bantaeng (38,0%), Jeneponto (37,9%), dan Luwu (36,1%).
Sedangkan Period prevalence dan prevalensi berdasarkan hasil Riskesdas
tahun 2013 sebesar 2,8 persen dan 6,8 persen. Lima kabupaten/kota yang
mempunyai period prevalence dan prevalensi pneumonia tertinggi untuk semua
umur adalah Bantaeng (8,1% dan 17,0%), Tana Toraja (6,0% dan 14,9%), Luwu
(5,3% dan 10,8%), Toraja Utara (4,2% dan 11,4%), dan Makassar (3,8% dan
8,4%). Period Prevalence pneumonia tahun 2007 dan 2013 di Sulawesi Selatan
masing-masing 2,9 dan 2,0 persen. Penurunan tajam terjadi di Kabupaten Tana
Toraja sebelum pemekaran dan Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja setelah
pemekaran, yaitu dari 14,2 % menjadi 6,0 % dan 4,2 %.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :46


Pada tahun 2011 jumlah perkiraan balita penderita pneumonia sebesar
80.520 orang dan jumlah balita penderita pneumonia yang ditemukan dan
ditangani sebanyak 10.004 orang (12.42%). Untuk tahun 2012 jumlah perkiraan
balita penderita pneumonia sebesar 74.100 orang dan jumlah balita penderita
pneumonia yang ditemukan dan ditangani sebanyak 10.035 sedangkan untuk
tahun 2013 jumlah perkiraan balita penderita pneumonia sebesar 72.086 orang
dan jumlah balita penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani sebanyak
7.946 (11,02%). Data rincian pada lampiran Tabel 10.

4) HIV/AIDS dan Penyakit Menular Melalui Hubungan Seksual (PMS)

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat


menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4
sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak
dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak
Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel
darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan,
tubuh dapat diserang berbagai macam penyakit yang pada akhirnya dapat
menyebabkan kematian. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu
dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat
diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, and
Testing (VCT), sero survey, dan Survei Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP).
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang
merupakan dampak atau efek dari perkembangbiakan virus HIV dalam tubuh
makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom
AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh
melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena
sel CD4 pada sel darah putih banyak dirusak oleh Virus HIV. Ketika seseorang
terkena Virus HIV, tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan
waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang
mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini belum ada obat, serum
maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab
penyakit AIDS.
Saat ini Indonesia telah digolongkan sebagai negara dengan tingkat epidemi
yang terkonsentrasi (concentrated level epidemic), yaitu adanya prevalensi lebih
dari 5% pada sub populasi tertentu misalnya pada kelompok penjaja seks dan
pada para penyalahguna NAPZA. Tingkat epidemi ini menunjukkan tingkat
perilaku beresiko yang cukup aktif menularkan di dalam suatu sub populasi
tertentu. Selanjutnya perjalanan epidemi akan ditentukan oleh jumlah dan sifat
hubungan antara kelompok beresiko tinggi dengan populasi umum.
Penyakit yang kemunculannya seperti fenomena gunung es (iceberg
phenomena), yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil daripada
jumlah penderita yang sebenarnya, telah menyebar di sebagian besar provinsi di
Indonesia. Hal ini berarti bahwa jumlah pengidap infeksi HIV/AIDS yang

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :47


sebenarnya di Indonesia masih sangat sulit diukur dan belum diketahui secara
pasti. Diperkirakan jumlah orang dengan HIV di Indonesia pada akhir tahun 2003
mencapai 90.000–130.000 orang.
Hasil SDKI 2007 menunjukkan bahwa terdapat 61% wanita pernah kawin
dan 71% pria kawin pernah mendengar tentang AIDS. Angka ini serupa dengan
yang tercatat di SDKI 2002-2003 (59% pada wanita dan 73% pada pria). Wanita
dengan umur 20-39 tahun, wanita berstatus kawin, wanita yang tinggal di
perkotaan dan wanita berpendidikan lebih tinggi lebih banyak mendengar tentang
AIDS dibanding wanita lainnya. Tingkat pengetahuan pada pria kawin mengikuti
pola yang sama seperti pada wanita, dengan tingkat pengetahuan lebih tinggi
pada pria perkotaan dan pria berpendidikan lebih tinggi. Meskipun banyak wanita
dan pria Indonesia mempunyai pengetahuan dasar tentang AIDS, namun tingkat
pengetahuan tentang cara mengurangi resiko terinfeksi pada umumnya rendah.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya 42% wanita dan 52% pria mengetahui
bahwa membatasi seks hanya dengan satu partner yang tidak terinfeksi sebagai
cara mengurangi resiko penularan, 37% wanita dan 43% pria setuju bahwa tidak
berhubungan seks akan mengurangi kemungkinan terinfeksi dan 35% wanita dan
49% pria mengatakan penggunaan kondom secara teratur akan mengurangi
kemungkinan terinfeksi. Selanjutnya, pengetahuan tentang Konseling Sukarela
(Voluntary Counseling and Testing/VCT) menunjukkan hanya 8% wanita pernah
kawin dilaporkan pernah mendengar tentang adanya konseling sukarela.
Pengetahuan wanita umur 15-19 tahun sangat rendah tentang konseling sukarela
yakni sebesar 3%, sedangkan wanita umur 20-39 tahun, wanita perkotaan, dan
wanita lulus SMP, lebih banyak mendengar tentang konseling sukarela.
Pengetahuan tentang konseling sukarela lebih rendah pada wanita yang
mempunyai anak lebih banyak, wanita tanpa anak adalah yang paling banyak
mendengar tentang konseling sukarela dibanding wanita dengan anak lainnya.
Sementara itu, hanya 7% pria kawin melaporkan pernah mendengar tentang VCT.
Pria berumur 30-34 tahun, tinggal di perkotaan, dan berpendidikan tamat SLTP ke
atas sepertinya lebih banyak yang pernah mendengar tentang VCT daripada
wanita. Pengetahuan tentang VCT menurun seiring dengan banyaknya jumlah
anak; pria tanpa anak lebih banyak mengetahui VCT dibandingkan pria yang
memiliki anak. Persentase wanita pernah kawin dan pria kawin yang mengetahui
tempat pelayanan VCT dari rumah sakit pemerintah cukup tinggi, lebih dari 60%.
Hasil SDKI 2007 di Sulawesi Selatan terdapat 48% wanita dan 57,1% pria
yang pernah mendengar tentang AIDS. Tingkat pengetahuan tentang cara
mengurangi resiko terinfeksi pada umumnya rendah. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya 32% wanita dan 42,7% pria mengetahui bahwa membatasi seks hanya
dengan satu partner yang tidak terinfeksi sebagai cara mengurangi resiko
penularan, 28,4% wanita dan 43,3% setuju bahwa tidak berhubungan seks akan
mengurangi kemungkinan terinfeksi dan 27,5% wanita dan 40,5% pria
mengatakan penggunaan kondom secara teratur akan mengurangi kemungkinan
terinfeksi. Selanjutnya, pengetahuan tentang Konseling Sukarela (Voluntary
Counseling and Testing/VCT) menunjukkan hanya 6% wanita pernah kawin
dilaporkan pernah mendengar tentang adanya konseling sukarela. Persentase

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :48


wanita pernah kawin yang mengetahui tempat pelayanan VCT dari rumah sakit
pemerintah cukup tinggi yakni sebesar 78%.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2010 di Provinsi Sulawesi Selatan prevalensi
penduduk umur 15-24 yang pernah mendengar informasi tentang HIV/AIDS
adalah 71,8% laki-laki dan 72,5% perempuan, sedangkan prevalensi penduduk
dengan kelompok umur yang sama yang mempunyai pengetahuan komprehensif
tentangHIV/AIDS adalah 16,5% laki-laki dan 16,4% perempuan.
Menurut data profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2010, tercatat
penderita HIV sebanyak 56 kasus, AIDS sebanyak 23 kasus dan jumlah kematian
akibat AIDS sebesar 17 orang (lihat lampiran tabel. 14), namun laporan tahunan
Bidang P2PL Dinkes Prov. Sulawesi Selatan tahun 2010, kasus HIV (544 kasus) dan
AIDS (246 kasus).

GAMBAR III.B.4
JUMLAH KASUS HIV/AIDS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 - 2013

1000
844
800
650 629
607
544 486
600
419 410
354
400
246
200 107 118

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013

HIV AIDS

Sumber : Bidang P2PL Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013

Pada tahun 2011 pederita baru HIV sebanyak 607 kasus dan penderita
baru AIDS sebanyak 650 kasus, dan adapun persentase donor darah diskrining
terhadap HIV dan AIDS di UTD (Unit Transfusi Darah Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan) yaitu jumlah pendonor 16.623 orang yang positif HIV yaitu laki-
laki 21 orang dan Perempuan 4 orang. Meningkatnya kasus HIV /AIDS dari tahun
ke tahun disebabkan faktor-faktor seperti meningkatnya industri yang berkaitan
dengan seks seperti semakin banyaknya THM yang berkedok karaoke dan

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :49


menjamurnya panti-panti pijat, juga mobilitas penduduk yang tinggi termasuk
nelayan dari negara tetangga, meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran,
meningkatnya pengguna NAPZA suntik yang akan lebih mempercepat epidemi
lebih lanjut, dan akan menulari ibu-ibu rumah tangga, bayi-bayi, remaja
putra/putri.
Pada tahun 2013 penderita baru HIV sebanyak 844 kasus dan penderita
baru AIDS sebanyak 486 orang. Jika dilihat dari tahun 2008-2013, kasus HIV/AIDS
menunjukkan mengalami peningkatan, secara rinci dapat dilihat pada gambar
III.B.4.

5) Penyakit TB Paru

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang mudah sekali penularannya.


Seperti halnya penyakit flu biasa, dalam penyebarannya TBC juga melalui udara.
Penyakit tuberkulosis sangat mematikan apabila tidak segera dilakukan
penanganan. Di Indonesia, penanganan sejak dini sudah dilakukan dengan
memberikan paket imunisasi BCG pada balita.
Penyakit TB Paru menurut Millenium Development Goals (MDGs) sebagai
suatu penyakit yang menjadi target untuk diturunkan, selain malaria dan HIV &
AIDS. Pada level nasional, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan
penyakit ini, di antaranya melalui program Directly Observed Treatment
Shortcourse Chemotherapy (DOTS).
Angka kesakitan penyakit TB Paru yang terbaru belum diketahui secara
pasti, karena belum pernah dilakukan penelitian yang berskala nasional. Dari hasil
survei prevalensi di 15 provinsi yang dilaksanakan pada tahun 1979-1982
diperoleh gambaran angka kesakitan antara 200 - 400 penderita per 100.000
penduduk.
Menurut Surkesnas 2001, TB Paru termasuk urutan ke-3 penyebab kematian
secara umum. Sedangkan menurut laporan Rumah Sakit, selama tahun 2002 dan
2003 penyakit TB Paru termasuk 10 besar penyakit dari penderita yang dirawat di
RS sekaligus merupakan 10 besar penyebab kematian pasien rawat inap di rumah
sakit.
Data WHO Global Report yang dicantumkan pada laporan triwulan Sub
Direktorat Penyakit TB dari Direktorat Jenderal P2&PL tahun 2010 menyebutkan
estimasi kasus baru TB di Indonesia tahun 2006 adalah 275 kasus/100.000
penduduk/tahun (0.275%) dan pada tahun 2010 turun menjadi 244
kasus/100.000 penduduk/tahun (0,244%).
Data prevalensi Nasional hasil Survey Prevalensi TB pada tahun 2004
menunjukkan angka prevalensi nasional TB berdasarkan pemeriksaan mikrokopis
BTA suspek adalah sebesar 104 kasus/100.000 penduduk (0,104%), dan Angka
prevalensi nasional TB hasil Riskesdas 2010 sebesar (0,7%).
Dari hasil Laporan Riskesdas tahun 2007 TB paru klinis dengan prevalensi
1,03% Enam dari 23 Kabupaten/Kota di atas angka provinsi dan tertinggi di Kab.
Tana Toraja (6,8%). Prevalensi TB paru cenderung meningkat sesuai
bertambahnya umur, tertinggi pada umur 65 tahun. Menurut jenis kelamin,

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :50


tertinggi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan, hampir tiga kali lebih
tinggi di pedesaan dibandingkan dengan perkotaan dan lima kali lebih tinggi
tingkat pendidikan rendah daripada pendidikan tinggi sedangkan hasil Riskesdas
2010 yaitu prevalensi TB Paru yaitu 0,24% dan adapun proporsi kasus TB yang di
obat OAT program DOTS yaitu 83.2% dan Non DOTS yaitu 26,8%. Sedangkan
hasil laporan Riskesdas tahun 2010 di Sulawesi Selatan period prevalence (D) yaitu
0,6 %, period prevalence suspek TB (G) yaitu 5,2%.
Prevalensi penduduk Sulawesi Selatan yang didiagnosis TB paru oleh tenaga
kesehatan tahun 2007 dan 2013 masing-masing adalah 0,2 persen dan 0.3 persen.
Lima kabupaten/kota dengan TB paru tertinggi adalah Luwu Utara (0.54%), Wajo
(0.46%), Bantaeng (0.44%), Jeneponto (0.44%) dan Gowa (0.40%).

GAMBAR III.B.5
JUMLAH PENDERITA TB PARU PER KABUPATEN.KOTA
DISULAWESI SELATAN TAHUN 2013
100000

10000

1000

100

10

Sumber : Bidang P2PL Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013

Sedangkan pada tahun 2011 hasil pengumpulan data kabupaten.kota


jumlah penderita TB Paru sebesar 9.180 orang yaitu 5.367 laki-laki dan 3.813
perempuan, jumlah kasus baru TB paru sebesar 8.939 orang yaitu laki-laki 5.212
orang dan perempuan 3.727 orang, dan adapun perkiraan kasus sebesar 16.620
orang, jumlah TB klinis sebanyak 1.896 orang yaitu laki-laki 1.502 orang dan
perempuan 844 orang BTA positif sebesar 9.162 orang yaitu laki-laki 5.367 orang
dan perempuan 3.795 orang, BTA positif diobati sebesar 7.947 orang yaitu laki-
laki 4.661 orang dan perempuan 3.286 orang, sembuh sebesar 6.955 orang,
pengobatan lengkap sebesar 132 orang (1,66%), dengan angka kesuksesan bila
dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 9,14 % (SR

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :51


89,18%). Untuk tahun 2012 jumlah kasus BTA+ 9.366, 5.448 laki-laki dan 3.918
perempuan. Jumlah BTA+ diobati sebesar 8.935 orang yaitu 5.3209 laki-laki dan
3.726 perempuan, dengan kesembuhan 7.807 (87,38%). Adapun perkiraan kasus
sebesar 16.922 orang, jumlah TB klinis sebesar 45.300 orang yaitu laki-laki 17.200
orang dan perempuan 17.527. Pengobatan lengkap sebesar 130 orang (1,45%),
dengan angka kesuksesan 88,83%.
Untuk tahun 2013 jumlah kasus TB 7.182 laki-laki dan 4.994 perempuan.
Jumlah BTA+ sebesar 8.902 orang yaitu 5.259 laki-laki dan 3.643 perempuan,
dengan kesembuhan 7.807 (87,38%). Adapun perkiraan kasus sebesar 63.958
orang, jumlah TB anak 0-14 tahun sebesar 294 orang (2,41%), dan perempuan
17.527. Pengobatan lengkap sebesar 130 orang (1,45%), dengan angka kesuksesan
88,83%.

6) Penyakit Kusta

Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri


Mycobacterium leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan
kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, syaraf,
anggota gerak tubuh, dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya
kondisi sebagai berikut:
 Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa
 Penebalan syaraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati
rasa dan kelemahan /kelumpuhan otot
 Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA
Positif).
Faktor-faktor yang berperan dalam kejadian dan penyebaran kusta antara
lain iklim (cuaca panas dan lembab), diet, status gizi, status sosial ekonomi dan
riwayat keluarga. Meskipun belum diketahui pasti cara masuk Mycobacterium
leprae ke dalam tubuh manusia beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa
bakteri tersebut seringkali melalui kulit yang lecet pada bagian tubuh yang bersuhu
dingin dan pada mukosa nasal. Pengaruh Mycobacterium leprae terhadap kulit
bergantung pada faktor imunitas seseorang, pengaruh kemampuan hidup
Mycobacterium leprae pada suhu tubuh yang rendah, waktu regenerasi yang lama
dan nontoksis.
Penyakit kusta masih merupakan masalah kesehatan pada 55 negara di
dunia, tetapi sekitar 16 negara terbanyak di dunia dimana Indonesia termasuk
urutan ke tiga, di bawah India dan Brazil. Pada awal 1997 diperkirakan jumlah
penderita kusta di dunia sebanyak 1.150.000 orang dan sekitar 888.340 penderita
yang tercatat memperoleh pengobatan (distribusi jumlah penderita kusta yang
diperkirakan dan yang tercatat menurut WHO, 1997).
Strategi Global WHO menetapkan indikator eliminasi kusta yaitu angka
penemuan penderita (NCDR) yang menggantikan indikator utama sebelumnya
yaitu angka penemuan penderita terdaftar (prevalensi rate < 1/10.000 penduduk).
Masalah ini diperberat dengan masih tingginya stigma di kalangan masyarakat dan

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :52


sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian besar penderita dan mantan
penderita kusta dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan
serta pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan.
Menurut profil Kesehatan Kementerian Kesehatan tahun 2011 bahwa
Direktorat Jenderal pengendaliaan Penyakit dan Pengendalian Lingkungan (Ditjen
PP &PL) telah menetapkan 33 provinsi di Indonesia ke dalam 2 kelompok beban
kusta yaitu provinsi dengan beban kusta tinggi (high endemic) dan beban kusta
rendah (low endemic). Provinsi dengan high endemic jika NCDR ≥ 10 per
100.000 penduduk atau jumlah kasus baru lebih dari 1.000, sedangkan low
endemic jika NDCR < 10 per 100.000 penduduk.
Untuk Sulawesi Selatan, situasi penderita kusta hampir sama dengan pola
nasional, dimana jumlah penderita dan prevalensi rate per 10.000 penduduk
mengalami penurunan yang tidak signifikan dari tahun ke tahun.
Sementara untuk tahun 2007 jumlah penderita kusta yang terdaftar sebanyak
1.634 orang dengan RFT sebanyak 862 dengan prevalensi rate sebesar 2,1 per
10.000 penduduk.

GAMBAR III.B.6
KONDISI KASUS KUSTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2009 -2013

1200

1000

800

600

400

200

0
2009 2010 2011 2012 2013
PB 45 143 193 171 66
MB 1,044 539 1,065 944 1,067

Sumber : Bidang P2PL Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :53


Jumlah penderita kusta yang terdaftar di Sulawesi Selatan pada tahun 2010
bila dibandingkan pada tahun sebelumnya mengalami penurunan yaitu penderita
Kusta PB sebanyak 143 orang, penderita MB sebanyak 539 orang.
Berdasarkan pengumpulan data pada tahun 2011 jumlah penderita kusta
sebanyak 1.258 penderita yaitu penderita PB (Pausi Basiler) sebanyak 193 orang,
penderita Multi Basiler (MB) sebanyak 1.065 orang. Untuk tahun 2012 kasus baru
kusta sebanyak 1.115 orang, 685 laki-laki dan 430 perempuan. Penderita baru
kusta Pausi Basiler (PB) umur 0-14 tahun sebanyak 19 orang, 11 laki-laki dan 8
perempuan. Penderita baru kusta PB umur ≥15 tahun sebanyak 152 orang, 84 laki-
laki dan 68 perempuan. Total penderita baru kusta PB sebesar 171 orang, 95 laki-
laki dan 76 perempuan. Sedangkan penderita baru Multi Basiler (MB) umur 0-14
tahun sebanyak 48 orang, 27 laki-laki dan 21 perempuan. Penderita baru kusta
MB ≥15 tahun sebanyak 896 orang, 563 laki-laki dan 333 perempuan.
Untuk tahun 2013 kasus baru kusta sebanyak 1.172 orang, 771 laki-laki dan
401 perempuan. Penderita baru kusta Pausi Basiler (PB) sebanyak 137 orang, 91
laki-laki dan 46 perempuan. Penderita baru kusta PB umur sebanyak 1.035 orang,
680 laki-laki dan 355 perempuan. Total penderita baru kusta PB sebesar 66 orang,
MB sebanyak 1.067 orang. Sedangkan penderita baru umur 0-14 tahun sebanyak
70 orang. Penderita kusta yang selesai berobat sebanyak 955 (84,66%).

b. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

Kementerian Kesehatan melaksanakan Program Pengembangan Imunisasi


(PPI) pada anak dalam upaya menurunkan kejadian penyakit pada anak. Program
imunisasi untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
pada anak yang dicakup dalam PPI adalah satu kali imunisasi BCG, tiga kali
imunisasi DPT-HB,empat kali imunisasi polio, dan satu kali imunisasi campak.
PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan
dengan pelaksanaan program imunisasi. PD3I yang dibahas dalam bab ini
mencakup penyakit Tetanus Neonatorum, Campak, Difteri, Pertusis dan Hepatitis
B. Jumlah kasus PD3I yang dikumpulkan dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
Tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran Tabel 21.

1) Tetanus Neonatorum

Tetanus neonatorum merupakan suatu penyakit akut yang dapat berakibat


fatal namun dapat dicegah, yang disebabkan oleh produksi eksotoksin dari kuman
Clostridium tetani gram positif, dimana kuman ini mengeluarkan toksin yang
dapat menyerang sistem syaraf pusat. Masa inkubasi kuman 3-28 hari, namun
biasanya 6 hari, dimana kematian 100% terjadi terutama pada masa inkubasi <7
hari.
Secara nasional, jumlah kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 2010
sebanyak 147 kasus dengan jumlah meninggal 84 kasus, dengan demikian angka
kematian (CFR) 57,14 % terjadi di 19 provinsi dan 14 provinsi melaporkan adanya
kasus meninggal. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :54


Hal ini diduga karena sebagian besar penolong persalinan oleh pada kelompok
dengan penolong persalinan tradisional yaitu 99 kasus (67,3%) dan perawatan tali
pusat tradisional yaitu 53 kasus (36,1%). Namun secara keseluruhan CFR masih
tetap tinggi. Penanganan Tetanus Neonatorum memang tidak mudah, sehingga
yang terpenting adalah usaha pencegahan yaitu pertolongan persalinan yang
higienis ditunjang dengan imunisasi TT pada ibu hamil.
Di Sulawesi Selatan pada tahun 2010 jumlah kasus tetanus neonatorium
sebanyak 8 kasus terjadi di 3 kabupaten yaitu kabupaten Bantaeng 1 kasus,
kabupaten Gowa 3 kasus dan kabupaten Bone 4 kasus dan CFR (Case Fatality
Rate) sebesar 37,50% sedangkan pada tahun 2011 jumlah kasus neonatorium
sebanyak 3 kasus, hal ini mungkin disebabkan sebagian besar penolong persalinan
ditolong tenaga kesehatan dan adapun jumlah kasus non neonatorium sebanyak 3
kasus yaitu kabupaten Bulukumba 1 kasus, kabupaten Bone 1 kasus dan Kabupaten
Wajo 1 kasus.
Pada tahun 2012 jumlah kasus Tetanus Neonatorum ada tiga, satu laki-laki
dan dua perempuan dengan jumlah meninggal dua orang, sehingga Case Fatality
Rate sebesar 66,66%, terjadi di Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone dan untuk
tahun 2013 tidak ditemukan kasus Tetanus Neonatorum sehingga Case Fatality
Rate sebesar 0,00%.

2) Campak

Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi


virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis
(peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini
disebabkan karena infeksi virus campak golongan paramyxovirus. Penularan infeksi
terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa
menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan 4
hari setelah ruam kulit ada.
Penyakit campak merupakan penyakit yang dapat dicegah melalui
imunisasi. Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan
kejadian luar biasa (KLB). Sepanjang tahun 2003, secara nasional, frekuensi KLB
Campak menempati urutan ke empat, setelah DBD, diare dan chikungunya. KLB
Campak 2003 terjadi sebanyak 89 kali dengan jumlah kasus sebanyak 2.914 dan
10 kematian (CFR=0,34%).
Menurut hasil Riskesdas tahun 2007 di Sulawesi Selatan. prevalensi campak
klinis sebesar 1,32%, tertinggi di Kabupaten Tana Toraja (7,1%) dan terendah di
beberapa kabupaten dengan prevalensi 0,1%. Enam di antara 23 kabupaten
mempunyai prevalensi lebih tinggi dari angka provinsi, antara lain Tator (7,1%),
Luwu Utara (2,8%), Luwu (2,5%), Bantaeng (2,2%), Gowa (1,8%), dan Luwu
Timur (1,5%). Dari keempat jenis infeksi di atas, hanya ISPA yang angka
prevalensinya lebih rendah dari angka nasional.
Sedangkan pada tahun 2008, jumlah penderita campak menurun yaitu 675
orang dan tanpa kematian (CFR=0%) dan meningkat pada tahun 2009 menjadi
921 orang dan pada tahun 2010 jumlah penderita campak sebesar 243 orang dan

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :55


tanpa kematian (CFR=0%). Tahun 2012 jumlah kasus campak sebesar 764 orang,
368 laki-laki dan 396 perempuan dan tanpa kematian (CFR=0%).

GAMBAR III.B.7
PEMETAAN JUMLAH KASUS CAMPAK
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

Luw u Utara
Luw u Timur

Kota Palopo
Tana Toraja
Luw u

Enrekang
Pinrang
Sidenreng Rappang
Wajo
Kota Pare-Pare

Soppeng
Barru
Bone
Pangkajene Kepulauan
Maros
Kota Ujung Pandang
Sinjai
Gow a
TakalarBantaeng
Bulukumba
Jeneponto

Selayar

Sumber : Profil Kesehatan kabupaten/Kota Tahun 2013

Hasil Riskesdas 2010 cakupan imunisasi campak anak umur 12-23 secara
nasional sebesar 74,5, menurun di bandingkan pada tahun 2007 (75,4%),
sedangkan Sulawesi Selatan sebesar 76,5% lebih besar dari pencapaian nasional.
Cakupan imunisasi campak di Sulawesi Selatan pada tahun 2009 telah
memenuhi target provinsi yaitu 92,88% (melebihi 2,88% dari target provinsi).
Namun masih terdapat 6 kab/kota yang belum memenuhi target provinsi (di
bawah 90%), antara lain Kab. Selayar, Jeneponto, Barru, Pinrang, Tator dan
Palopo. Dan tidak ada kab/ kota yang telah memenuhi target nasional (100%),
sedangkan pada tahun 2010 cakupan imunisasi campak sebesar 93,08% bila di
bandingkan pada tahun 2009 terjadi peningkatan ini berati program imunisasi

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :56


telah mencapai target provinsi adapun kabupaten yang masih ada di bawah
target provinsi sebanyak 9 kabupaten/kota dan 6 kabupaten/kota yang memenuhi
target nasional yaitu kabupaten Bantaeng, kabupaten Maros, Kabupaten Luwu
Timur, Kota Makassar, Kota Parepare dan kabupaten Enrekang.
Menurut hasil pengumpulan data profil kesehatan kabupaten/kota tahun
2011 cakupan imunisasi campak sebesar 164.964 (100.50%) bila dibandingkan
tahun 2010 telah melebihi sebesar 26 dari target nasional. Dan adapun jumlah
penderita campak sebesar 490 yaitu laki-laki 223 orang dan perempuan 267
orang.
Sedangkan untuk tahun 2013 jumlah penderita campak sebesar 383 orang
ada 4 kabupaten/kota yang tertinggi yaitu kota Makassar 171 orang, kabupaten
Bantaeng 56 orang, kabupaten Barru 54 orang dan kabupaten Gowa 51 orang.
Dan terdapat 10 kabupaten /kota yang tidak ada kasus yaitu kabupaten Selayar,
Jeneponto, Takalar, Maros, Bone, Soppeng, Wajo, Tana Toraja, Luwu Timur dan
Toraja Utara. Menurut kabupaten/kota secara rinci dapat dilihat pada table 20.

3) Difteri

Penyakit Difteri adalah penyakit infeksi akut pada saluran pernafasan bagian
atas. Penyakit ini dominan menyerang anak-anak, biasanya bagian tubuh yang
diserang adalah tonsil, faring hingga laring yang merupakan saluran pernafasan
bagian atas.
Penyakit difteri termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphtheria. Bakteri tersebut bersarang dan berkembang biak
dalam tenggorokan dengan toksin yang sangat kuat. Penularannya bisa terjadi
melalui udara atau cipratan sewaktu penderita batuk atau bersin. Toksin dari
bakteri itu dapat merusak saluran pernafasan dan masuk ke dalam aliran darah
hingga bisa menyebabkan kelainan pada organ tubuh yang penting, misalnya
jantung. Penyakit tersebut terutama menyerang anak-anak usia balita, padahal
difteri bisa ditangkal dengan imunisasi DPT.
Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah.
Rendahnya kasus Difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi. Namun
KLB Difteri masih sering terjadi dan CFR-nya tinggi. Secara nasional, pada tahun
2003 terjadi 54 KLB dengan jumlah kasus sebanyak 86 dan CFR sebesar 23%.
Sementara itu, untuk tahun 2010 tidak terdapat kasus difteri. Sedangkan
untuk tahun 2011 menurut profil kesehatan kabupaten/kota kasus difteri sebanyak
10 kasus, yaitu laki-laki 3 orang dan perempuan 7 orang dan hanya terjadi di 4
kabupaten yaitu kabupaten Pinrang 5 kasus, Kota Parepare 2 kasus, Kabupaten
Takalar 1 kasus, Kabupaten Gowa 1 kasus, Kabupaten Bone 1 kasus, bila
dibandingkan pada tahun 2010 terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Untuk
tahun 2012 kasus difteri sebanyak 54 orang, dengan kasus kematian 12 orang, 10
orang di Kabupaten Gowa, satu orang di Kabupaten Bone, dan satu orang di Kota
Makassar, dengan CFR 22,22%.
Menurut profil kabupaten/kota tahun 2013 terdapat 12 kasus difteri yaitu
laki-laki 9 kasus dan perempuan 3 kasus dengan kasus kematian sebanyak 1 orang

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :57


berarti Case fatality Rate sebesar 8,33%. Dan hanya terjadi di 6 kabupaten/kota
yaitu kabupaten Gowa 7 kasus, kabupaten Jeneponto, Pangkep, Bone, dan kota
makassar masing-masing terdapat 1 kasus, Menurut kabupaten/kota secara rinci
dapat dilihat pada table 20.

4) Pertusis

Pertusis atau batuk rejan atau batuk seratus hari adalah suatu penyakit akut
yang disebabkan oleh Bordetella pertusis. Pertusis merupakan penyakit toxin
mediated, toksin yang dihasilkan kuman (melekat pada bulu getar saluran napas
atas) akan melumpuhkan bulu getar tersebut sehingga gangguan aliran sekret
saluran pernapasan, dan berpotensi menyebabkan pneumonia.
Di Indonesia, jumlah kasus Pertusis pada tahun 2003 sebanyak 2.788 kasus
dengan angka insiden tertinggi pada anak usia kurang dari 1 tahun. Pada tahun
yang sama juga terjadi 5 kali KLB Pertusis dengan jumlah kasus sebanyak 124.
Dari hasil pengumpulan data pada tahun 2009 hanya terjadi di Bulukumba
(111 kasus), pada tahun 2010 menurun menjadi 63 kasus yaitu kabupaten Pangkep
1 kasus, kabupaten Sidrap 11 kasus dan kabupaten Toraja Utara 51 kasus, untuk
tahun 2011 dan 2012 tidak terdapat kasus pertusis. Sedangkan pada tahun 2013
hanya terjadi di kabupaten Jeneponto sebanyak 91 kasus yaitu laki-laki 61 kasus
dan perempuan 30 kasus.

5) Hepatitis

Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver).
Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan,
termasuk obat tradisional. Hepatitis adalah penyakit infeksi hati yang disebabkan
oleh virus Hepatitis A, B, C, D atau E. Hepatitis dapat menimbulkan gejala
demam, lesu, hilang nafsu makan, mual, nyeri pada perut kanan atas, disertai uri
warna coklat yang kemudian diikuti dengan ikterus (warna kuning pada kulit
dan/sklera mata karena tingginya bilirubin dalam darah). Hepatitis dapat pula
terjadi tanpa menunjukkan gejala (asimptomatis).
Secara nasional, jumlah kasus Hepatitis pada tahun 2003 sebanyak 29.597
kasus dengan angka insiden 1,4 per 10.000 penduduk. Pada periode tahun 2000–
2003 angka insiden ini berfluktuasi, namun pada tahun 2003 terjadi sedikit
peningkatan.
Prevalensi hepatitis 2013 adalah 2,5 persen, tiga kali lebih tinggi
dibandingkan 2007 Lima kabupaten/kota dengan prevalensi hepatitis tertinggi
adalah Selayar (5,9%), Sinjai(5,5%), Wajo (5,2%), Tana Toraja (4,9%) dan
Toraja Utara (4,6%) Bila dibandingkan dengan Riskesdas 2007, Tana Toraja dan
Toraja Utara masih merupakan provinsi dengan prevalensi hepatitis tertinggi.
Berdasarkan kuintil indeks kepemilikan, kelompok terbawah menempati
prevalensi hepatitis tertinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya. Prevalensi
semakin meningkat pada penduduk berusia di atas 5 tahun. Jenis hepatitis yang

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :58


banyak menginfeksi penduduk Sulawesi Selatan adalah hepatitis A (17,8 %) dan
hepatitis B (15,1 %).
Di Sulawesi Selatan pada tahun 2009 sebanyak 195 kasus, terjadi di lima
Kabupaten/Kota yaitu Kab. Takalar 20 kasus, Maros 21 kasus, Enrekang 1 kasus,
Tator 32 kasus dan Kota Parepare 121 kasus. Sedangkan pada tahun 2010 tercatat
sebanyak 128 kasus terjadi di lima Kabupaten/kota yaitu Kabupaten Takalar 82
kasus, Kabupaten Bulukumba 18 kasus, Kabupaten Maros 17 kasus, Kabupaten
Sidrap 9 kasus dan Kabupaten Toraja Utara 2 kasus bila di bandingkan dengan
data tahun 2009 mengalami penurunan.

GAMBAR III.B.8
PEMETAAN CAKUPAN HEPATITIS DPT3/HB3
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

Luw u Utara
Luw u Timur

Kota Palopo
Tana Toraja
Luw u

Enrekang
Pinrang
Sidenreng Rappang
Wajo
Kota Pare-Pare

Soppeng
Barru
Bone
Pangkajene Kepulauan
Maros
Kota Ujung Pandang
Sinjai
Gow a
TakalarBantaeng
Bulukumba
Jeneponto

Selayar

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2013

Berdasarkan laporan hasil SDKI 2007, terdapat 59% anak usia 12-23 tahun
di Indonesia telah menerima semua jenis imunisasi yang dianjurkan, 9% anak tidak
pernah menerima imunisasi dan sisanya 33% anak hanya menerima sebagian

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :59


imunisasi. Cakupan imunisasi dasar berbeda sedikit menurut jenis kelamin anak,
tetapi beragam cukup bermakna menurut latar belakang karakteristik anak,
contohnya terdapat 68% anak perkotaan telah menyelesaikan imunisasi dasar
dibandingkan 52% anak perdesaan. Cakupan imunisasi lengkap meningkat dengan
meningkatnya tingkat pendidikan ibu, 19% anak dari ibu tanpa pendidikan
dibandingkan 73% anak dari ibu pendidikan menengah atau lebih. Adapun situasi
cakupan imunisasi di Sulawesi Selatan berdasarkan SDKI 2007 tercatat BCG 79,8%
(Nasional 85,4%), DPT3 61,8% (Nasional 66,7%), Polio4 53,6% (Nasional
55,5%), Campak 69% (Nasional 76,4%), Hepatitis B3 54,1% (Nasional 60,3%),
imunisasi lengkap 55,1% (Nasional 58,6%), tidak pernah imunisasi 17,8%
(Nasional 8,6%).
Untuk tahun 2012 berdasarkan profil kabupaten/kota sebanyak 93 kasus
yang tersebar di lima kabupaten/kota. Kabupaten Bulukumba 15 kasus, Kabupaten
Bantaeng 34 kasus, Kabupaten Jeneponto 21 kasus, Kabupaten Pinrang empat
kasus, dan Kabupaten Enrekang 19 kasus. Tidak ada laporan kematian untuk kasus
hepatitis. Sedangkan untuk tahun 2013 kasus hepatitis terdapat 68 kasus yaitu laki-
laki sebanyak 24 kasus dan perempuan 44 kasus yang terdapat di 2 kabupaten
kota yaitu kabupaten Bantaeng 63 kasus dan dikabupaten Pinrang 5 kasus.
Pada tahun 2010 tercatat BCG 98,18%, DPT1+HB1 99,58%, DPT3+HB3
96,80%, Polio3 (97,53%), Campak 94,60%, secara keseluruhan belum mencapai
target nasional (100%) dan pada tahun 2011 tercatat BCG 105,16%, DPT1+HB1
90,51%, DPT3+HB3 88,20%, Polio3 100,5%, Campak 86,92%. Capaian
imunisasi DPT3/HB3 Tahun 2011 dapat dilihat pada gambar III.B.10, terdapat
enam kabupaten yang tidak memenuhi standar provinsi (90%) yaitu Kabupaten
Selayar, Bulukumba, Jeneponto, Takalar, Maros dan Kota Makassar.
Untuk tahun 2013 tercatat imunisasi BCG 101,13%, Polio4 99,28%,
DPT1+HB1 103,58%, DPT3+HB3 101,72%, dan Campak 99,90%. Terdapat enam
kabupaten yang tidak memenuhi standar provinsi, yaitu Kabupaten Jeneponto,
Gowa, Tana Toraja, Sinjai, Barru dan Kota Makassar.

c. Penyakit bersumber binatang

1) Malaria

Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit


(plasmodium) yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles). Secara
epidemiologi penyakit malaria dapat menyerang manusia baik laki-laki maupun
perempuan, pada semua golongan umur, dari bayi sampai orang dewasa. Ada
beberapa macam plasmodium malaria yang dikenal saat ini, yaitu :

1. Plasmodium vivax
2. Plasmodium ovale
3. Plasmodium falcifarum
4. Plasmodium malariae
5. Plasmodium knowlesi (baru ditemukan di malaysia).

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :60


Insidens Parasit Malaria (API) dari hasil Riskesdas 2010 dalam satu tahun
terakhir (2009-2010) berdasarkan hasil pemeriksaan darah malaria 2,4%
sedangkan API di Jawa dan Bali adalah 0,8%, API lebih tinggi ditemukan pada
anak balita dan kelompok umur 25-54 tahun sebanyak 2,5%.
Terjadinya peningkatan kasus diakibatkan antara lain adanya perubahan
lingkungan seperti penambangan pasir yang memperluas genangan air sebagai
tempat perindukan nyamuk penular malaria, penebangan hutan bakau, mobilitas
penduduk dari pulau Jawa ke luar Jawa yang sebagian besar masih merupakan
daerah endemis malaria, juga resistensi terhadap obat malaria yang semakin
meluas.
Malaria merupakan penyakit menular yang menjadi perhatian global.
Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena sering
menimbulkan KLB, berdampak luas terhadap kualitas hidup dan ekonomi, serta
dapat mengakibatkan kematian. Penyakit ini dapat bersifat akut, laten atau kronis.
Kepada responden yang menyatakan “tidak pernah didiagnosis malaria oleh
tenaga kesehatan”, ditanyakan apakah pernah menderita panas disertai menggigil
atau panas naik turun secara berkala, dapat disertai sakit kepala, berkeringat,
mual,muntah dalam waktu 1 bulan terakhir atau 1 tahun terakhir. Ditanyakan pula
apakah pernah minum obat malaria dengan atau tanpa gejala panas. Untuk
responden yang menyatakan “pernah didiagnosis malaria oleh tenaga kesehatan”
ditanyakan apakah mendapat pengobatan dengan obat program kombinasi
artemisinin dalam 24 jam pertama menderita panas atau lebih dari 24 jam
pertama menderita panas dan apakah obat habis diminum dalam waktu 3 hari.
Hasil Riskesdas tahun 2013 Insiden Malaria pada penduduk Sulawesi Selatan
tahun 2013 adalah 3,1 persen meningkat dibanding tahun 2007 (1,4%), kecuali di
Luwu Timur dan Selayar mengalami sedikit penurunan jumlah penderita malaria
(gambar 6.7). Prevalensi malaria tahun 2013 adalah 8,1 persen. Lima
kabupaten/kota dengan insiden dan prevalensi tertinggi adalah Bantaeng (6,8%
dan 15,0%), Sinjai (6,7% dan 15,3%), Tana Toraja (5,5% dan 20,3%),
Bulukumba (5,2% dan 12,1%), dan Luwu (5,2% dan 13,2%) (tabel 6.9). Dari 24
kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, 15 kabupaten/kota mempunyai prevalensi
malaria di atas angka nasional.
Sedangkan pengobatan malaria sesuai program dan penduduk yang
mengobati sendiri penyakit malaria menuerut hasil Riskesdas tahun 2013.
Pengobatan malaria sesuai acuan program pengendalian malaria harus dilakukan
secara efektif. Pemberian jenis obat harus benar, dan cara meminumnya harus
tepat. Pengobatan efektif adalah pemberian ACT pada 24 jam pertama pasien
panas dan obat harus diminum habis dalam 3 hari. Penduduk Sulawesi Selatan
yang berobat ke tenaga kesehatan yang mendapatkan obat ACT dari program
adalah 29,8 persen. Dari yang mendapatkan obat program, hanya 35,8 persen
yang mendapatkan obat pada 24 jam pertama. Dari 35,8 persen penduduk yang
mendapatkan obat dalam 24 jam pertama, 74,1 persen diantaranya meminum
habis obat selama 3 hari. Dari 29,8 persen penduduk Sulawesi Selatan yang
mendapatkan obat ACT dari program, hanya 7,91 persen yang melakukan
pengobatan secara efektif. Lima kabupaten/kota yang tertinggi dalam mengobati

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :61


malaria secara efektif adalah Pangkajene dan Kepulauan (46,4%), Luwu Timur
(39,8%), Barru (28,4%), Luwu Utara (16,9%) dan Luwu (15,6%). Penduduk
Sulawesi Selatan yang yang mengobati sendiri penyakit malaria yang dideritanya
adalah 0,8 persen. Lima kabupaten/kota tertinggi yang penduduknya mengobati
sendiri penyakit malaria adalah Bantaeng (2,4%), Selayar (2,2%), Bulukumba
(2,1%), Luwu (1,9%) dan Palopo (1,3%).
Berdasarkan Profil Kesehatan kabupaten/kota tahun 2011 jumlah penderita
malaria klinis mengalami peningkatan menjadi 3.781 kasus dengan jumlah positif
sebanyak 14.567 kasus. Kasus tertinggi di Kabupaten Bulukumba, Selayar, Pangkep,
dan Luwu Utara) atau AMI sebesar 1,36 per 1000 penduduk. Jumlah penderita
malaria yang dikonfirmasi laboratorium dengan hasil positif tahun 2013 terbesar di
Kabupaten Toraja Utara, Pangkep, Enrekang dan TanaToraja. atau API sebesar
0,20 per 1000 penduduk, seperti pada gambar III.B.11

GAMBAR III.B.9
PEMETAAN KASUS MALARIA KLINIS DAN POSITIF
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

Luw u Utara
Luw u Timur

Kota Palopo
Tana Toraja
Luw u

Enrekang
Pinrang
Sidenreng Rappang
Wajo
Kota Pare-Pare

Soppeng
Barru
Bone
Pangkajene Kepulauan
Maros
Kota Ujung Pandang
Sinjai
Gow a
TakalarBantaeng
Bulukumba
Jeneponto

Selayar

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :62


Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menekan angka kesakitan
tersebut adalah pengendalian vektor di daerah endemis, pencegahan penyakit
dengan memakai kelambu berinsektisida, sosialisasi obat malaria ACT (Artemicin
Combination Based Therapy), ACT yang digunakan oleh program pada tahun
2004 (artesunat-amodiakuin dan pada tahun 2009 yang dimulai di Papua yaitu
dihidroartemicin-piperakuin, penemuan dan pengobatan penderita (active dan
passive) serta pengamatan vektor penyakit.
Selain itu dilakukan juga Survei malariometrik yang merupakan survei
malariometrik dasar. Survei ini bertujuan untuk mengetahui tingkat endemisitas
penyakit malaria di suatu wilayah, berdasarkan indikasi ditemukannya pembesaran
limpha atau kasus-kasus malaria yang berkunjung ke unit-unit pelayanan kesehatan
yang berasal dari suatu wilayah tertentu dan evaluasi terhadap dampak
pemberantasan vektor.
Cara-cara pencegahan malaria sebagai berikut :
Menghindari gigitan nyamuk, tidur memakai kelambu, menggunakan obat
nyamuk, memakai obat oles anti nyamuk, pasang kawat kasa pada ventilasi,
menjauhkan kandang ternak dari rumah, kurangi berada di luar rumah pada
malam hari.
Pengobatan pencegahan, 2 hari sebelum berangkat ke daerah malaria, minum
obat doksisilin 1 x 1 kapsul/ hari sampai 2 minggu setelah keluar dari lokasi
endemis malaria.
Membersihkan lingkungan, Menimbun genangan air, membersihkan lumut,
gotong royong membersihkan lingkungan sekitar.
Menekan kepadatan nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik, seperti
ikan kepala timah, nila merah, guppi, mujair, dll.

2) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue telah menyebar secara luas ke seluruh


kawasan dengan jumlah kabupaten/kota terjangkit semakin meningkat hingga ke
wilayah pedalaman. Penyakit ini sering muncul sebagai KLB sehingga angka
kesakitan dan kematian yang terjadi dianggap merupakan gambaran penyakit di
masyarakat.
Angka insiden DBD secara nasional berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada
awalnya pola epidemik terjadi setiap lima tahunan, namun dalam kurun waktu
lima belas tahun terakhir mengalami perubahan dengan periode antara 2–5
tahunan. Sedangkan angka kematian cenderung menurun.
Angka kematian (CFR) penyakit DBD di Indonesia pada tahun 2000
mengalami penurunan dibandingkan tahun 1999, yaitu dari 2,0 % menjadi 1,4 %.
Namun demikian jumlah kasus DBD meningkat dari 21.134 kasus dengan kematian
422 pada tahun 1999 menjadi 33.443 kasus dengan kematian 472 kematian pada
tahun 2000. Angka kesakitan meningkat dari 10,17 per 100.000 penduduk pada
tahun 1999 menjadi 15,75 per 100.000 penduduk pada tahun 2000. Sedangkan

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :63


untuk tahun 2001, peningkatan terjadi baik pada angka kesakitan (insidens rate)
maupun pada kematian (CFR) yakni masing-masing 17,1 per 100.000 penduduk
dengan CFR sebesar 4,7%. Masih terjadinya peningkatan kasus DBD ini
disebabkan antara lain dengan tingginya mobilitas dan kepadatan penduduk,
nyamuk penular penyakit DBD (Aedes aegypti) tersebar di seluruh pelosok tanah
air dan masih digunakannya tempat-tempat penampungan air (TPA) tradisional
(tempayan, bal, drum, dll). Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan penyakit
DBD dapat dilihat dengan masih rendahnya angka bebas jentik (ABJ) yakni rata-
rata 82,86% baik di rumah, sekolah maupun tempat-tempat umum.
Kasus DBD di Sulawesi Selatan pada tahun 2011 kategori tinggi pada
Kabupaten Bulukumba, Gowa, Maros, Bone dan Luwu (130-361 kasus) dan yang
terendah yaitu Selayar, Sinjai, dan Tana Toraja (0-19 kasus).

Adapun kabupaten yang tidak terdapat


kasus DBD yaitu Kabupaten Bantaeng,
Luw u Utara seperti pada gambar III.B.12.
Luw u Timur Berdasarkan laporan P2PL Insiden Rate
DBD di Sulawesi Selatan pada tahun
Kota Palopo
Tana Toraja 2013 sebesar 60.30 per 100.000
Luw u
penduduk dengan CFR 22,46%, angka
Enrekang IR tertinggi adalah kota Palopo 182,84
Pinrang
Sidenreng Rappang per 100.000, kabupaten Bulukumba
Wajo
Kota Pare-Pare 151,40 per 100.000 pddk, kota Parepare
142.01 per 100.000 pddk dan terendah
Soppeng
Barru di kabupaten Selayar 3,14 per 100.000
Bone pddk dan kabupaten Toraja Utara IR
Pangkajene Kepulauan
12,14 per 100.000 pddk. rata-rata angka
Maros
Kota Ujung Pandang insiden rate di Provinsi Sulawesi Selatan
Sinjai
Gow a
TakalarBantaeng
Bulukumba
cenderung mengalami penurunan bila
Jeneponto dibandingkan dengan target Nasional
(36/100.000 penduduk). Hal ini
menunjukkan upaya peningkatan
pencegahan dan penanggulangan kasus
Selayar
DBD semakin membaik, namun hal ini
masih perlu dukungan berbagai pihak.

Gbr. III.B.10. Pemetaan Kasus DBD di Sulawesi Selatan 2013

Kegiatan penanggulangan yang dilakukan antara lain pengasapan,


pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatisasi dan penyuluhan. Beberapa faktor
penyebab DBD di antaranya karena peningkatan kasus di daerah endemis,

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :64


beberapa daerah yang selama ini sporadis terjadi KLB, kemungkinan ada
kaitannya dengan pola musiman 3-5 tahunan bila dilihat dari hasil PJB. Angka
bebas jentik (ABJ) di beberapa daerah endemis masih dibawah 95% (tahun 2004
ABJ sebesar 92,0%), untuk tahun 2006, ABJ tercatat sebesar 68,48%.
Sedangkan untuk tahun 2007 ABJ tercatat 65,21% dan untuk tahun 2008 ABJ
mengalami peningkatan menjadi 68,90%.

3) Penyakit Filariasis

Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global


WHO tahun 2000 yaitu ”The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as
a Public Health Problem The Year 2020. Program eliminasi dilaksanakan melalui
pengobatan massal dengan DEC dan albendazol setahun sekali selama 5 tahun
dilokasi yang endemis dan perawatan kasus klinis baik yang akut maupun kronis
untuk mencegah kecacatan dan mengurangi penderitanya. Indonesia akan
melaksanakan eliminasi penyakit kaki gajah secara bertahap dimulai pada tahun
2002 di lima kabupaten percontohan. Perluasan wilayah akan dilaksanakan setiap
tahun. Penyebab penyakit kaki gajah adalah tiga spesies cacing filarial yaitu;
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Vektor penular di
Indonesia hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus
Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres yang dapat berperan sebagai
vektor penular penyakit kaki gajah.
Filariasis (penyakit kaki gajah) tetap merupakan masalah kesehatan
masyarakat terutama di daerah pedesaan di luar pulau Jawa, Bali dan NTB.
Dampak dari serangan penyakit ini adalah menurunkan derajat kesehatan
masyarakat karena menurunnya daya kerja dan produktivitas serta timbulnya
cacat anggota tubuh yang menetap. Di Indonesia, sampai dengan tahun 2003
kasus kronis Filariasis telah menyebar ke 30 provinsi pada lebih dari 231
kabupaten dengan jumlah kasus kronis 6.635 orang. Sampai saat ini di Indonesia
telah ditemukan tiga spesies cacing filaria, yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia
malayi dan Brugia timori.
Di Sulawesi Selatan, salah satu kegiatan program pemberantasan penyakit
Filaria adalah survei endemisitas filariasis berupa survei darah jari yang bertujuan
untuk mengetahui tingkat endemisitas berdasarkan mikrofilaria rate pada lokasi
yang ditentukan kasus klinis filariasis. Prevalensi nasional menurut Riskesdas 2007
yaitu 0,11%.
Pada tahun 2009 dari hasil pengumpulan data profil kesehatan, kasus
filariasis mengalami penambahan wilayah kejadian yaitu di 7 kab/kota, dimana
tertinggi di Kab. Enrekang 18 orang, Luwu Timur sebanyak 7 orang, Sidrap 7
orang, Barru 5 orang, Pinrang 2 orang, Gowa dan Jeneponto masing-masing 1
orang. Untuk tahun 2011 jumlah kasus filariasis terjadi di empat kabupaten yaitu
Kabupaten Gowa dua orang, Kabupaten Pangkep enam orang, Kabupaten Wajo
satu orang dan Kabupaten Enrekang 19 orang, sedangkan kasus baru 7 orang yaitu

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :65


satu laki-laki dan enam perempuan. Jika dibandingkan dengan tahun 2010 dari
jumlah wilayah maka terjadi pengurangan.
Dari hasil pengumpulan data profil kesehatan pada tahun 2010 kasus
filariasis terjadi pada 5 kabupaten yaitu dari kabupaten Toraja Utara 33 orang,
kabupaten Enrekang 20 orang, kabupaten Bone 5 orang, kabupaten Sidrap 7
orang dan kabupaten Gowa 2 orang sedangkan kasus baru di temukan sebesar 42
orang yaitu 26 laki-laki dan 16 perempuan dengan angka kesakitan yaitu 0,83 per
100.000 penduduk. Untuk tahun 2012 jumlah kasus filariasis sebanyak 206 orang
yang berada di tiga kabupaten. Kabupaten Pangkajene Kepulauan merupakan
kasus terbanyak dengan penderita 162 orang, kabupaten Luwu Timur 43 orang,
dan Kabupaten Toraja Utara satu orang.

GAMBAR III.B.11
PEMETAAN KASUS FILARIASIS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

Luw u Utara
Luw u Timur

Kota Palopo
Tana Toraja
Luw u

Enrekang
Pinrang
Sidenreng Rappang
Wajo
Kota Pare-Pare

Soppeng
Barru
Bone
Pangkajene Kepulauan
Maros
Kota Ujung Pandang
Sinjai
Gow a
TakalarBantaeng
Bulukumba
Jeneponto

Selayar

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :66


Pada gambar III.B.13 menunjukkan kasus filariasis tahun 2013 terdapat 192
kasus yaitu laki-laki sebanyak 110 kasus dan perempuan 82 kasus dan hanya terjadi
pada kabupaten Pangkep ( 146 kasus) yaitu laki-laki 84 kasus dan perempuan 62
kasus) dan kabupaten Luwu Timur 39 kasus yaitu laki-laki sebanyak 23 kasus dan
perempuan 16 kasus, dengan angka kesakitan per 100.000 pddk 2.30 yaitu laki –
laki 1.32 per 100.000 pddk dan perempuan 0.98 per 100.000 pddk.

2. Penyakit Tidak Menular yang Diamati

Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, telah banyak


membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat termasuk dalam
pola konsumsi makanan keluarga. Perubahan tersebut tanpa disadari telah
memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin
meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, tumor,
diabetes, hipertensi, gagal ginjal dan sebagainya.
Di Sulawesi Selatan berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, dari 23
kabupaten/kota prevelensi penyakit sendi adalah 26,6%. Menurut kabupaten
prevalensi penyakit sendi tertinggi dijumpai di Jeneponto 51,9% dan terendah di
kota Pare-pare 17,1%. Dari hasil pengukuran tekanan darah, prevalensi hipertensi
di Sulawesi Selatan 20,9%, menurut kabupaten/kota prevalensi tertinggi di
Soppeng 40,6% dan terendah di Sidenreng Rappang 23,3%. Terdapat 67,6%
kasus stroke di Sulawesi Selatan yang telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan,
prevalensi tertinggi dijumpai di Kabupaten Wajo 13,6% dan terendah di
Kabupaten Pangkajene Kepulauan 2,9%.
Untuk tahun 2011 berdasarkan laporan P2PL Pemberantasan Penyakit tidak
Menular terdapat lima penyakit tidak menular berbasis puskesmas sentinel yaitu
kardiovaskuler 62,54%, PKD 14,13%, Gakti 13,64%, diabetes mellitus 9,32%,
dan kanker 0,35%. Sedangkan penyebab kematian tertinggi penyakit tidak
menular yaitu kardiovaskuler di urutan pertama 52,96%, PKD 22,33%, diabetes
mellitus 11,26%, Gakti 11,26%, dan kanker 2,17%.

a. Diabetes melitus

Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu


kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar
glukosa darah di atas nilai normal. Penyakit ini disebabkan gangguan metabolisme
glukosa akibat kekurangan insulin baik secara absolut maupun relatif. Ada 2 tipe
diabetes melitus yaitu diabetes tipe I /diabetes juvenile yaitu diabetes yang
umumnya didapat sejak masa kanak-kanak dan diabetes tipe II yaitu diabetes yang
didapat setelah dewasa.
Gejala diabetes antara lain: rasa haus yang berlebihan (polidipsi), sering
kencing (poliuri) terutama malam hari, sering merasa lapar (poliphagi), berat
badan yang turun dengan cepat,keluhan lemah, kesemutan pada tangan dan kaki,
gatal-gatal, penglihatan jadi kabur, impotensi, luka sulit sembuh, keputihan,

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :67


penyakit kulit akibat jamur di bawah lipatan kulit, dan pada ibu-ibu sering
melahirkan bayi besar dengan berat badan >4 kg. Didefinisikan sebagai DM jika
pernah didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter atau belum pernah
didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter tetapi dalam 1 bulan terakhir
mengalami gejala: sering lapar dan sering haus dan sering buang air kecil dengan
jumlah banyak danberat badan turun.
Menurut hasil Riskesdas Tahun 2013 Prevalensi diabetes dan hipertiroid di
Sulawesi Selatan yang didiagnosis dokter sebesar 1,6 persen dan 0,5 persen. DM
yang didiagnosis dokter atau berdasarkan gejala sebesar 3,4 persen. Prevalensi
diabetes yang didiagnosis dokter tertinggi terdapat di Pinrang (2,8%), Makassar
(2,5%), Toraja Utara (2,3%) dan Palopo (2,1%). Prevalensi diabetes yang
didiagnosis dokter atau berdasarkan gejala, tertinggi di Tana Toraja (6,1%),
Makassar (5,3%), Luwu (5,2%) dan Luwu Utara (4,0%). Prevalensi hipertiroid
tertinggi di Barru (1,1%), Wajo, Soppeng dan Sinjai (masing-masing 1,0%).
Prevalensi diabetes melitus berdasarkan diagnosis dokter dan gejala meningkat
sesuai dengan bertambahnya umur, namun mulai umur ≥65 tahun cenderung
menurun. Prevalensi DM pada perempuan cenderung lebih tinggi daripada laki-
laki. Prevalensi DM, di perkotaan cenderung lebih tinggi daripada di perdesaan.
Prevalensi DM cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan tingkat pendidikan
lebih tinggi dan dengan kuintil indeks kepemilikan lebih atas
Berdasarkan data Survailans Penyakit tidak menular Bidang P2PL dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

b. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Penyakit jantung pada orang dewasa yang sering ditemui adalah penyakit
jantung koroner dan gagal jantung. Responden biasanya mengetahui penyakit
jantung yang diderita sebagai penyakit jantung saja. Cara membedakannya dengan
menanyakan gejala yang dialami responden.

 Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner adalah gangguan fungsi jantung akibat otot


jantung kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner.
Secara klinis, ditandai dengan nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada atau rasa
tertekan berat di dada ketika sedang mendaki/kerja berat ataupun berjalan
terburu-buru di jalan datar atau berjalan jauh.Didefinisikan sebagai PJK jika pernah
didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard) oleh dokter
atau belum pernah didiagnosis menderita PJK tetapi pernahmengalami
gejala/riwayat nyeri di dalam dada/rasa tertekan berat/tidak nyaman di dada dan
nyeri/tidak nyaman di dada yang dirasakan di dada bagian tengah/dada kiri
depan/menjalar kelengan kiri dan nyeri/tidak nyaman di dada yang dirasakan
ketika mendaki/naik tangga/berjalan tergesa-gesa dan nyeri/tidak nyaman di dada
yang hilang ketika menghentikan aktifitas/istirahat.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :68


Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 Prevalensi penyakit jantung koroner
(PJK) yang didiagnosis dokter serta yang didiagnosis dokter atau gejala meningkat
seiring dengan bertambahnya umur,tertinggi pada kelompok umur 65 -74 tahun
yaitu 2,1 persen, kemudian menurun pada kelompok umur ≥ 75 tahun. Prevalensi
PJK yang didiagnosis dokter maupun berdasarkan diagnosis dokter atau gejala
antara perempuan dengan laki-laki tidak begitu berbeda. Berdasarkan diagnosis
dokter prevalensi lebih tinggi di perkotaan dan kuintil kepemilikan teratas.
Kemudian berdasarkan diagnosis dokter dan gejala tidak berbeda antara
perkotaan dan perdesaan, namun cenderung lebih tinggi pada kuintil indeks
kepemilikan lebih bawah. Prevalensi penyakit gagal jantung meningkat seiring
dengan bertambahnya umur, tertinggi pada umur 55 – 64 tahun (0,4%) untuk
yang didiagnosis dokter, kemudian menurun dan meningkat setelah umur tersebut,
tetapi untuk yang didiagnosis dokter atau gejala tertinggi pada umur ≥75 tahun
(1,3%). Untuk yang didiagnosis dokter, prevalensi pada perempuan dan laki-laki
hampir sama (0,1%), sedang untuk yang berdasarkan diagnosis dokter atau gejala
prevalensi juga hampir sama antara laki-laki dan perempuan (0,5% dan 0.6%).
Prevalensi yang didiagnosis dokter atau gejala lebih tinggi pada masyarakat
dengan pendidikan rendah. Prevalensi yang didiagnosis dokter lebih tinggi di
perkotaan dan dengan kuintil indeks kepemilikan menengah dan menengah atas.
Untuk yang didiagnosis dokter atau gejala hampir sama antara perkotaan dan
perdesaan.
Prevalensi jantung koroner yang didiagnosis dokter di Sulawesi Selatan
sebesar 0,6 persen, dan yang didiagnosis dokter atau gejala sebesar 2,9 persen.
Prevalensi jantung koroner yang didiagnosis dokter tertinggi di Toraja Utara
(1,1%), diikuti Makassar, Tana Toraja, Pinrang dan Bulukumba masing-masing 1,0
persen. Kemudian prevalensi jantung koroner menurut diagnosis atau gejala
tertinggi di Tana Toraja (6,2%), diikuti Bantaeng (5,7%), Luwu (5,4%) dan
Toraja Utara (5,0%).
Berdasarkan data Survailans Penyakit tidak menular Bidang P2PL dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 terdapat penderita jantung
koroner sebanyak 60 kasus lama, 253 kasus baru, 1 kematian, infark miokard akut
46 kasus baru, 96 kasus lama terdapat 1 kematian, infark miokard Subsekuen 165
kasus baru dan 158 kasus lama.

 Asma

Asma merupakan gangguan inflamasi kronis di jalan napas. Dasar penyakit


ini adalah hiperaktivitas bronkus dan obstruksi jalan napas. Gejala asma adalah
gangguan pernapasan (sesak), batuk produktif terutama pada malam hari atau
menjelang pagi, dan dada terasa tertekan. Gejala tersebut memburuk pada malam
hari, adanya alergen (seperti debu, asap rokok) atau saat sedang menderita sakit
seperti demam. Gejala hilang dengan atau tanpa pengobatan. Didefinisikan
sebagai asma jika pernah mengalami gejala sesak napas yang terjadi pada salah
satu atau lebih kondisi: terpapar udara dingin dan/atau debu dan/atau asap rokok
dan/atau stres dan/atau flu atau infeksi dan/atau kelelahan dan/atau alergi obat

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :69


dan/atau alergi makanan dengan disertai salah satu atau lebih gejala: mengi
dan/atau sesak napas berkurang atau menghilang dengan pengobatan dan/atau
sesak napas berkurang atau menghilang tanpa pengobatan dan/atau sesak napas
lebih berat dirasakan pada malam hari atau menjelang pagi dan jika pertama kali
merasakan sesak napas saat berumur <40 tahun (usia serangan terbanyak).
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 Prevalensi asma tertinggi terdapat di
Luwu (11,7%), diikuti Bulukumba (9,5%), Makassar (8,6%), dan Tana Toraja
(8,3%). Prevalensi asma pada kelompok umur ≥45 tahun mulai menurun.
Prevalensi kanker meningkat pada umur ≥15 tahun, dan tertinggi pada umur ≥75
tahun.
Berdasarkan data Survailans Penyakit tidak menular Bidang P2PL dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan terdapat penderita asma sebanyak 851 kasus
lama, 1.116 kasus baru, 6 kematian.

 Stroke

Stroke adalah penyakit pada otak berupa gangguan fungsi syaraf lokal
dan/atau global, munculnya mendadak, progresif, dan cepat. Gangguan fungsi
syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non
traumatik. Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala antara lain: kelumpuhan
wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), mungkin
disertai perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain.
Didefinisikan sebagai stroke jika pernah didiagnosis menderita penyakit
stroke oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan) atau belum pernah
didiagnosis menderita penyakit stroke oleh nakes tetapi pernah mengalami secara
mendadak keluhan kelumpuhan pada satu sisi tubuh atau kelumpuhan pada satu
sisi tubuh yang disertai kesemutan atau baal satu sisi tubuh atau mulut menjadi
mencong tanpa kelumpuhan otot mata atau bicara pelo atau sulit
bicara/komunikasi dan atau tidak mengerti pembicaraan.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 Prevalensi penyakit stroke pada
kelompok yang didiagnosis nakes serta yang didiagnosis nakes atau gejala
meningkat seiring dengan bertambahnya umur, tertinggi pada umur ≥75 tahun
(38,5% dan 69,1%). Prevalensi stroke yang didiagnosis nakes maupun yang
didiagnosis atau berdasarkan gejala pada laki-laki lebih tinggi dari perempuan.
Prevalensi stroke cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan pendidikan
rendah baik yang didiagnosis nakes (16,0%) maupun yang didiagnosis nakes atau
gejala (37,0%). Prevalensi stroke di kota lebih tinggi dari di desa, baik berdasarkan
diagnosis nakes (7,8%) maupun berdasarkan diagnosis nakes atau gejala (21,8‰).
Prevalensi lebih tinggi pada masyarakat yang tidak bekerja baik yang didiagnosis
nakes (10,3%) maupun yang didiagnosis nakes atau gejala (22.2‰). Prevalensi
stroke berdasarkan diagnosis atau gejala tertinggi pada kuintil indeks kepemilikan
menengah atas masing masing 9,3 dan 20,3 per mil.
Berdasarkan data Survailans Penyakit tidak menular Bidang P2PL dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 bahwa terdapat stroke penderita
lama sebanyak 823 kasus dan penderita baru sebanyak 2.061 kasus.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :70


 Hipertensi/Tekanan darah tinggi

Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah


meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih
keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika
dibiarkan, penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama
organ-organ vital seperti jantung dan ginjal. Didefinisikan sebagai hipertensi jika
pernah didiagnosis menderita hipertensi/penyakit tekanan darah tinggi oleh tenaga
kesehatan (dokter/perawat/bidan) atau belum pernah didiagnosis menderita
hipertensi tetapi saat diwawancara sedang minum obat medis untuk tekanan
darah tinggi (minum obat sendiri). Kriteria hipertensi yang digunakan pada
penetapan kasus merujuk pada kriteria diagnosis JNC VII 2003, yaitu hasil
pengukuran tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90
mmHg. Kriteria JNC VII 2003 hanya berlaku untuk umur ≥18 tahun, maka
prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah dihitung hanya pada
penduduk umur ≥18 tahun. Mengingat pengukuran tekanan darah dilakukan pada
penduduk umur ≥15 tahun maka temuan kasus hipertensi pada umur 15-17 tahun
sesuai kriteria JNC VII 2003 akan dilaporkan secara garis besar sebagai tambahan
informasi.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 Prevalensi hipertensi di Sulawesi Selatan
yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 28,1 persen,
tertinggi di Enrekang (31,3%), diikuti Bulukumba (30,8%), Sinjai(30,4%) dan
Gowa (29,2%). Prevalensi hipertensi di Sulawesi Selatan yang didapat melalui
kuesioner yang didiagnosis tenaga kesehatan sebesar 10,3 persen, yang didiagnosis
tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 10,5 persen, sehingga ada 0,2
persen yang minum obat sendiri.
Berdasarkan data Survailans Penyakit tidak menular Bidang P2PL dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 terdapat penderita baru
hypertensi esensial (primer) sebanyak 4.518 kasus, penderita lama sebanyak 9.817
kasus, jantung hypertensi penderita lama 634 kasus, penderita baru 1.795 kasus,
ginjal hypertensi penderita baru sebanyak 146 kasus, penderita lama sebanyak 217
kasus, jantung dan ginjal hypertensi penderita lama sebanyak 296 kasus penderita
baru sebanyak 23 kasus dan hpertensi sekunder penderita lama sebanyak 794
kasus dan penderita baru sebanyak 1.505 kasus.

C. STATUS GIZI

Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan


secara umum, karena selain sebagai faktor predisposisi yang dapat memperparah
penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan
dan bayi yang sedang menyusu sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau
ibu menyusui.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :71


Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai indikator-indikator status gizi
masyarakat antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi
balita, status gizi wanita usia subur, Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia Gizi Besi
(AGB) pada ibu dan pekerja wanita, dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY) sebagaimana diuraikan berikut ini :

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Prevalensi bayi berat lahir rendah
(BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-
38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi
rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di negara
berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi
dengan berat lahir lebih dari 2500 gram. BBLR termasuk faktor utama dalam
peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta
memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di masa depan.
Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah
lain, yaitu berkisar antara 9%-30%, hasil studi di tujuh daerah multicenter
diperoleh angka BBLR dengan rentang 2.1% - 17,2%. Secara nasional berdasarkan
analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5%. Angka ini lebih besar dari target
BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia
Sehat 2010 yakni maksimal 7%.
Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu
faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR
dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang
dari 37 minggu) atau BBLR karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR),
yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara
berkembang, banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia,
malaria dan menderita penyakit menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau
pada saat hamil.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 Persentase BBLR pada perempuan
(14,5%) lebih tinggi daripada laki-laki (10,3%), namun persentase berat lahir
≥4000 gram pada laki-laki (6,1%) lebih tinggi dibandingkan perempuan (4,3%).
Menurut pendidikan dan kuintil indeks kepemilikan terlihat adanya
kecenderungan semakin tinggi pendidikan dan kuintil indeks kepemilikan, semakin
rendah prevalensi BBLR. Menurut jenis pekerjaan, persentase BBLR tertinggi pada
anak balita dengan kepala rumah tangga yang bekerja lainnya (21,8%), sedangkan
persentase terendah pada kelompok tidak bekerja dan wiraswasta (masing-masing
10,7%). Persentase BBLR di perdesaan (12,4%) tidak begitu berbeda dengan di
perkotaan (12,3%).
Tahun 2009 jumlah bayi dengan BBLR sebanyak 2.040 kasus (1,36% dari
total jumlah bayi lahir) dan yang ditangani sebanyak 2.025 (99,26%). Kasus

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :72


tertinggi di Kota Makassar 251 kasus, menyusul Kabupaten Sidrap 172 kasus, Kota
Parepare 158 kasus dan kasus terendah di Kabupaten Barru.
Pada tahun 2010 jumlah bayi baru lahir BBLR bila dibandingkan pada tahun
2009 mengalami peningkatan menjadi 2.412 (1,73% dari total jumlah bayi lahir)
dan kasus tertinggi di kota Makassar 432 kasus dan terendah di Kota Parepare
sebanyak 18 kasus, tahun 2011 jumlah bayi baru lahir BBLR bila dibandingkan pada
tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 3.370 (2,35%). Dan pada tahun
2012 jumlah bayi baru lahir hidup sebesar 145.115. Laki-laki 60.422 dan
perempuan 64.994. BBLR sebanyak 4.284, bayi laki-laki 1.783 (3,13%) dan bayi
perempuan 1,865 (3,07%). Jumlah BBLR terendah di Kabupaten Tana Toraja
sebanyak 33 kasus dengan jumlah lahir hidup 2,972 (1,11%) sedangkan BBLR
tertinggi terjadi di Kota Makassar sebanyak 473 kasus dengan jumlah lahir hidup
24.034 (1,97%).

GAMBAR III.C.1
PEMETAAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

Luw u Utara
Luw u Timur

Kota Palopo
Tana Toraja
Luw u

Enrekang
Pinrang
Sidenreng Rappang
Wajo
Kota Pare-Pare

Soppeng
Barru
Bone
Pangkajene Kepulauan
Maros
Kota Ujung Pandang
Sinjai
Gow a
TakalarBantaeng
Bulukumba
Jeneponto

Selayar

Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :73


Menurut profil kabupaten/kota tahun 2013 jumlah bayi lahir hidup sebesar
146.727, bayi lahir hidup ditimbang sebesar 145.076, dengan jumlah BBLR yaitu
4.260 kasus. Dan tertinggi dikota Makassar sebesar 611 kasus, kabupaten Wajo 324
kasus, dan kabupaten Gowa 286 kasus, dan terendah di kabupaten Bantaeng 60
kasus, kabupaten Luwu 70 kasus dan kabupaten Tana Toraja 77 kasus.

2. Status Gizi Balita

Menurut Standar WHO 2005 status gizi balita dinilai berdasarkan


parameter antropometri yang terdiri dari dari berat badan dan panjang/tinggi
badan. Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan
tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara yang diukur melalui indeks Berat
Badan menurut umur (BB/U) atau berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB).
Kategori yang digunakan adalah: gizi lebih (z-score>+2 SD); gizi baik (z-
score-2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai -3 SD) dan gizi
buruk (z-score<-3SD), sedangkan Indikator status gizi menurut MDGs (Millenium
Development Goals (MDGs) adalah BB/U dan angka prevalensi status
”underweight” (gizi kurang dan buruk).
Masalah gizi kurang pada anak balita dikaji kecenderungannya menurut
Susenas dan survei atau pemantauan lainnya. Secara nasional, menurut Susenas
tahun 1989, prevalensi gizi buruk dan kurang pada balita adalah 37,5% menurun
menjadi 24,7% tahun 2000, yang berarti mengalami penurunan sekitar 34%.
Dari hasil Susenas 2001 di Indonesia, persentase balita yang bergizi baik
adalah sebesar 64,14%, yang bergizi sedang 21,51% dan sisanya 9,35% adalah
balita bergizi kurang/buruk atau yang dikenal dengan istilah Kurang Kalori Protein
(KKP). Bila dibandingkan menurut jenis kelamin, persentase balita perempuan
bergizi baik relatif lebih tinggi daripada balita laki-laki, demikian pula gizi
kurang/buruk lebih tinggi pada balita laki-laki dibandingkan balita perempuan.
Berdasarkan Hasil Riskesdas secara nasional prevalensi balita gizi buruk dan
kurang menurun sebanyak 0,5% yaitu dari 18,4% pada tahun 2007 menjadi
17,9% pada tahun 2010, demikian pula halnya dengan prevalensi balita pendek
yang menurun sebanyak 1,2% yaitu 36,8% pada tahun 2007 menjadi 35,6%
pada tahun 2010 dan prevalensi balita kurus menurun sebanyak 0,3% yaitu 13,6%
pada tahun 2007 menjadi 13,3% pada tahun 2010.
Secara umum prevalensi gizi buruk di Sulawesi Selatan menurut hasil
Riskesdas 2007 adalah 5,1% dan gizi buruk 12,5% dari 23 Kabupaten/Kota
terdapat delapan Kabupaten/Kota di atas angka provinsi dan Sulawesi Selatan
sudah mencapai target pencapaian program perbaikan gizi pada RPJM 2015
sebesar 20% sedangkan pada tahun 2010 prevalensi balita gizi kurang dan buruk
menurut indikator BB/U sebanyak 25,0%, balita pendek dan sangat pendek
menurut indikator TB/U sebanyak 39,0% dan prevalensi balita gizi buruk kurus
dan sangat kurus menurut indikator BB/TB sebanyak 12,5%.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 prevalensi gizi buruk-kurang pada anak
balita sebesar 25,6 persen, yang berarti masalah gizi berat-kurang di Sulawesi
Selatan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan prevalensi tinggi.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :74


Diantara 24 kabupaten/kota, terdapat tiga kabupaten/kota termasuk kategori
prevalensi sangat tinggi, yaitu Bone, Pangkep dan Bantaeng.
Marasmus adalah gizi buruk yang disertai tanda-tanda seperti badan sangat
kurus (kulit membungkus tulang), wajah seperti orang tua (pipi kempot, mata
terlihat cekung), cengeng dan rewel, iga gambang, perut cekung, tulang belakang
terlihat menonjol, kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak
ada dan sering disertai penyakit infeksi serta diare.
Kasus gizi buruk jenis marasmus di Sulawesi Selatan pada tahun 2008
sebanyak 48 kasus, empat kabupaten/kota terbanyak antara lain Pinrang 12 kasus,
Bone 11 kasus, Luwu Timur 7 kasus dan Jeneponto sebanyak 6 kasus. Kwashiorkor
adalah keadaan gizi buruk yang disertai tanda-tanda klinis seperti edema di seluruh
tubuh, rambut tipis, wajah membulat dan sembab. Kasus gizi buruk jenis
kwashiorkor ditemukan terbanyak pada Kabupaten Wajo 5 kasus, Soppeng,
Pinrang, Selayar, Bulukumba dan Bantaeng masing-masing 3 kasus.

Sedangkan gizi buruk jenis


marasmus-kwashiorkor (M+K)
Luw u Utara
adalah gizi buruk dengan
Luw u Timur
gambaran klinis yang merupakan
Kota Palopo campuran dari beberapa gejala
Tana Toraja
Luw u klinis kwashiorkor dan marasmus
dengan BB/U <60% baku median
Enrekang
Pinrang WHO-NCHS disertai edema yang
Sidenreng Rappang tidak mencolok. Kasus M+K di
Wajo
Kota Pare-Pare Sulawesi Selatan pada tahun 2008
Soppeng terbanyak di Kabupaten Enrekang
Barru
7 kasus, Pangkep 6 kasus, dan
Bone Bone 5 kasus.
Pangkajene Kepulauan
Maros Pada Gambar IIIC.2
Kota Ujung Pandang menunjukkan kabupaten/kota yang
Sinjai
Gow a
TakalarBantaeng
Bulukumba paling tinggi (14-50) kasus gizi
Jeneponto buruk yaitu, Makassar, Bone,
Pinrang, Wajo, Maros dan Toraja
Utara dan adapun kabupaten
terendah (1-3) yaitu Kabupaten
Selayar Bulukumba, Bantaeng, Takalar,
Luwu Utara, Luwu Timur dan Kota
Palopo.

Gbr. III.C.2 Pemetaan Situasi Gizi Buruk di Sulsel, 2013

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :75


Berdasarkan laporan tahunan bidang Bina Kesehatan Masyarakat tahun
2010 hasil Penimbangan balita (D/S) di posyandu di kabupaten/kota sebesar
64,3% dengan kabupaten tertinggi tingkat pencapaiannya yaitu kabupaten
Soppeng 89.1% dan kabupaten terendah yaitu kabupaten Tana Toraja sebesar
31.20%. Hasil pengumpulan data pada tahun 2011 status gizi balita terdiri dari
balita ditimbang sebesar 508.661 balita, gizi lebih sebanyak 10.439 balita (2,05%),
gizi baik sebanyak 431.744 balita (84,88%), gizi kurang sebanyak 30.473 balita
(5,99%) dan gizi buruk sebanyak 2.527 balita (0,50%).
Untuk tahun 2012 berdasarkan pengumpulan data kabupaten/kota, balita
yang ditimbang 420.049, gizi lebih sebanyak 8,041 (1,91%), gizi baik sebanyak
380.393 (90,56%), gizi kurang sebanyak 28.653 (6,82%), dan gizi buruk 2,962
(0,71%). Sedangkan untuk tahun 2013 balita ditimbang Data selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran Tabel 47.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :76


BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan, Upaya kesehatan
masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat, Upaya
kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan
kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tiudak
menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan,
pengamanan penggunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman, pengamanan
narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan
bencana dan bantuan kemanusiaan.
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya
pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya
kesehatan khususnya untuk tahun 2013.

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat


penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan
pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian
besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan
kesehatan dasar yang dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatan adalah
sebagai berikut:

a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa upaya


kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu kesehatan sehingga mampu
melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian
ibu. Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang tersebut
meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Upaya pemeliharan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk
mempersiapkan generasi akan datang yang sehat, cerdas dan berkualitas serta
untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Upaya Pemeliharaan kesehatan
anak dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan
sampai 18 (delapan belas tahun).

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :77


Upaya kesehatan ibu dan anak diharapkan mampu menurunkan angka
kematian. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak
adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka
Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA). Berdasarkan hasil
survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI sebesar 228 per
100.000 ribu, sedangkan SDKI tahun 2012 menyebutkan bahwa AKB sebesar 32
per.1000 kelahiran hidup AKN sebesar 19 per.1000 kelahiran hidup, dan AKABA
sebesar 40 per.1000 kelahiran hidup.
Komitmen Global dalam MDGs menetapkan target terkait kematian ibu
dan kematian anak yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat
dalam kurun waku 1990-2015 dan menurunkan angka kematian anak hingga dua
pertiga dalam kurun waktu 1990-2015.

b. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

Upaya Kesehatan ibu hamil merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga


kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan
(SPK).sedangkan tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan
antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan
dan perawat. Masa kehamilan merupakan masa rawan kesehatan, baik kesehatan
ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa
kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna
menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan
terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan
gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas
pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai stándar yang
pertama kali pada masa kehamilan. Sedangkan cakupan K4 adalah ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai stándar paling sedikit empat kali, dengan
distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada
triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga
umur kehamilan.
Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas yang
mencakup minimal :
 Penimbangan berat badan dan Pengukuran tinggi badan,
 Pengukuran tekanan darah;
 Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
 Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus
toksoid sesuai status imunisasi;
 Pembelian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan,
 Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling termasuk keluarga berencana); serta

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :78


 Pelaksanaan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin
darah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah ( bila belum pernah
dilakukan sebelumnya).
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 bahwa 95,7 persen dari kelahiran yang
mendapat ANC (K1). Persentase K1 dan ANC minimal 4 kali merupakan indikator
ANC tanpa memperhatikan periode trimester saat melakukan pemeriksaan
kehamilan. Cakupan K1 bervariasi dengan rentang antara 86,2 persen (Sinjai) dan
100,0 persen (Selayar, Sidenreng Rappang dan Takalar). Untuk cakupan ANC
minimal 4 kali, terentang dari 57,2 persen (Tana Toraja) dan 99,6% (Takalar).
Selisih antara K1 dan ANC 4 kali menunjukkan adanya kehamilan yang tidak
optimal mendapat pelayanan ANC.
Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan
indikator cakupan K1 dan K4, cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, dibandingkan jumlah sasaran ibu
hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut
memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat
kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya.
Gambaran persentase cakupan pelayanan K1 menurut kabupaten/kota di
Sulawesi Selatan pelayanan K1 tahun 2010 bila dibandingkan tahun 2009
mengalami peningkatan yaitu pelayanan K1 tercatat sebesar 96,66% dan K4
sebesar 85,48% dan cakupan K4 berada di bawah target nasional (95%).

GAMBAR IV.A.1
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL
DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2013

94

92
90 91,64
90,63
88

86
84 85,48 85,48
82
80

78
78,95
76

74
72
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :79


Hasil pencapaian indikator kinerja “ Persentase Ibu Hamil Mendapat
Pelayanan Antenatal (Cakupan K4)” tahun 2013 dapat terealisasi dengan baik
yaitu mencapai 91,64%, jika dilibandingkan dengan target indikator cakupan K4
secara nasional masih berada dibawah target Standar Pelayanan Minimal (SPM)
yaitu 95% beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap pemeriksaan
kehamilan K4 yaitu tingkat pendidikan, jenis pekerjaan ibu, dan tingkat sosial
ekonomi.
Menurut hasil Riskesdas 2013 proporsi pelayanan ANC menurut tenaga dan
tempat menerima ANC. Bidan merupakan tenaga kesehatan yang paling berperan
(87,8%) dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil dan fasilitas kesehatan
yang banyak dimanfaatkan ibu hamil adalah puskesmas/pustu bidan (51,1%),
praktek bidan (17,4%) dan poskesdes/polindes (10,6%).

GAMBAR IV.A.2
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 IBU HAMIL
DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2013

120.00

100.00

80.00

60.00

40.00

20.00

0.00
SEL BUL BAN JEN TAK GOW SIN MAR PAN BAR BON SOP WAJ SID PIN ENR LUWU TATOR LUWUT LUTIM TORU MAK PAR PLP SULSEL
K1 100.0 97.11 100.0 97.56 104.2 97.97 101.9 98.09 98.21 100.9 97.23 92.01 100.1 99.27 96.94 100.4 91.54 105.3 93.38 95.92 96.13 103.0 98.20 102.4 98.85
K4 92.12 93.30 91.23 89.84 98.39 91.84 83.54 96.35 91.91 91.27 92.32 86.08 95.91 86.74 93.16 88.40 77.72 94.74 77.76 91.37 85.78 97.91 90.89 92.81 91.64

K1 K4

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Prov.Sulsel Tahun 2013

Pada Gambar IV.A.2 dapat diketahui bahwa persentase cakupan pelayanan


K1 tahun 2013 tercatat sebesar 98,85% yaitu kabupaten paling tinggi cakupannya
yaitu kabupaten Tana Toraja sebesar 105,35% dan terendah di kabupaten Luwu
sebesar 91,54% dan K4 sebesar 90,63% yaitu kabupaten paling tinggi yaitu
kabupaten Takalar sebesar 98,39% dan terendah di kabupaten Tanatoraja sebesar
83,54%.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :80


c. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya mendorong agar


setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan
di mulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian upaya
kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn), indikator ini memperlihatkan tingkat
kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan pelayanan persalinan
berkualitas yang ditolong tenaga kesehatan terlatih.
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa disekitar
GAMBAR. IV.A.3
persalinan. Hal ini antara
PERSENTASE PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN PER KAB./ KOTA lain disebabkan pertolongan
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 tidak dilakukan oleh tenaga
120.0 kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
100.0 (profesional).

80.0 Hasil Riskesdas tahun


2010 pertolongan persalinan
60.0
oleh tenaga kesehatan
berdasarkan karateristik
40.0
penduduk, dapat dilihat
kelompok penduduk yang
20.0
tinggal di perkotaan sebesar
0.0
91,%, terjadi disparitas yang
cukup lebar untuk kelompok
PAR
WAJ
MAR

SOP
BAR

PLP
PIN

TAT
LUT
PAN

BON

LUW

MAK
TOR
BAN
JEN

LIT
SEL

TAK

SIN

SID

SULSEL
GOW

ENR
BUL

penduduk yang tinggal di


pedesaan (72,9%).

Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

Berdasarkan hasil SDKI tahun 2012 persentase pemeriksaan kehamilan oleh


tenaga kesehatan secara nasional sebesar 95,7%, persentase melahirkan ditolong
tenaga kesehatan sebesar 83,1%, persentase melahirkan di fasilitas kesehatan
sebesar 63,2%, persentase melahirkan di faslitas kesehatan jika di lihat dari tepat
tinggal di perkotaan sebesar 80% dan di pedesaan sebesar 46,7 %.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 bahwa pada persalinan kualifikasi
tertinggi dan kualifikasi terendah, sebagian besar persalinan ditolong oleh bidan
(62,3% dan 59,3%). Sehingga penolong linakes (dokter atau bidan) untuk
kualifikasi tertinggi sebesar 81,2 persen dan kualifikasi terendah adalah 69,6
persen.
Pada tahun 2013, pencapaian indikator kinerja “ Persentase persalinan yang
ditolong tenaga kesehatan terlatih (cakupan Pn) dapat terealisasi dengan baik yaitu

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :81


mencapai 92,74% jika dibandingkan dengan target nasional Standar Pelayanan
Minimal (SPM) 90% berarti telah tercapai. Berdasarkan profil Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota tahun 2013 dengan cakupan tertinggi adalah Kabupaten Tana
Toraja sebesar 99,22% diikuti Kabupaten Takalar sebesar 98,28% dan Kabupaten
Wajo sebesar 96,98% dan Kabupaten/Kota dengan capaian terendah yaitu
Kabupaten Jeneponto sebesar 85,55% diikuti kabupaten Takalar sebesar 87,41%
dan Kabupaten Luwu sebesar 87,90%.
Pada gambar IV.A.4 berikut ini menyajikan indikator cakupan pelayanan
persalinan dengan pertolongan tenaga kesehatan tahun 2008 mengalami
peningkatan sebanyak (82.55%), kemudian pada tahun 2009 terjadi
penurunan menjadi 72,06% dan untuk tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi
88,66%, pada tahun 2011 sebanyak 92,17% , tahun 2012 meningkat menjadi
95,03% dan tahun 2013 sebanyak 92,74%. Data selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran Tabel 28.

GAMBAR IV.A.4
PERSENTASE PERKEMBANGAN CAKUPAN PERSALINAN
DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2009-2013

100
95.03
92.17 92.74

90 88.39

80

72.06

70

60
2009 2010 2011 2012 2013
Cakupan Pn 72.06 88.39 92.17 95.03 92.74

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/KotaTahun 2013

Analisis kematian ibu yang dilakukan Direktorat Bina Kesehatan Ibu


Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2010 membuktikan bahwa kematian ibu
terkait erat dengan penolong persalinan dan tempat/fasilitas persalinan. Persalinan
yang ditolong tenaga kesehatan terbukti berkontribusi terhadap turunnya resiko
kematian ibu. Demikian pula dengan tempat/fasilitas, jika persalinan dilakukan di
fasilitas kesehatan, juga akan semakin menekan risiko kematian ibu.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan tetap konsisten dalam menerapkan
kebijakan bahwa seluruh persalinan harus ditolong tenaga kesehatan dan didorong

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :82


untuk dilakukan di fasilitas kesehatan. Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK)
Bidang Kesehatan menggariskan bahwa pembangunan Puskesmas harus satu paket
dengan rumah dinas tenaga kesehatan. Demikian pula dengan Pembangunan
Poskesdes yang harus bisa sekaligus menjadi rumah tinggal bidan di desa. Dengan
disediakan rumah tinggal, maka tenaga kesehatan termasuk bidan akan siaga di
tempat tugasnya.
Berdasarkan penelitian Women Research Institusi pada tahun 2007-2008 di
tujuh kabupaten/kota di Indonesia salah satu hal yang menjadi alasan seorang ibu
melahirkan di rumah dan di bantu oleh dukun adalah kekurangan biaya,
penelitian tersebut membuktikan di kalangan masyarakat masih terdapat
kekhawatiran akan mahalnya biaya persalinan ditolong dokter atau bidan si
fasilitas kesehatan yang berakibat masyarakat menjatuhkan pilihan kepada dukun,
meskipun masyarakat tahu risikonya.
Menyadari hal tersebut, Kementerian Kesehatan sejak tahun 2011
meluncurkan Jaminan Persalinan (Jampersal) yang merupakan jaminan paket
pembiayaan sejak pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, hingga
pelayanan nifas termasuk pelayanan bayi baru lahir dan KB pasca persalinan.
Penyediaan Jampersal diyakini turut meningkatkan cakupan Pn di seluruh wilayah
Indonesia. Keberhasilan pencapaian target indikator Pn merupakan buah dari kerja
keras dan pelaksanaan berbagai program yang dilakukan oleh Pemerintah,
Pemerintah daerah, dan masyarakat termasuk sektor swasta.

d. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Masa nifas adalah masa pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas
adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar yang dilakukan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam
sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke 4 sampai dengan hari ke-28
pasca persalianan, dan pada hari ke-29 sampai denagn 42 pasca persalinan.
Selama masa nifas, vagina akan terus-menerus mengeluarkan darah yang
mengandung trombosit, sel-sel tua, sel-sel mati (nekrosis), serta sel-sel dinding
rahim (endometrium), yang disebut lokia.
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi :
a. Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah,nadi, nifas dan suhu);
b. Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus Uteri);
c. Pemeriksaan Lokhia dan cairan per vaginam lain;
d. Pemeriksaan payudara dan pemberian pemberian anjuran ASI
eksklusif
e. Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan ibu
nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana
f. Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan.

Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur melalui indikator cakupan


pelayanan kesehatan ibu nifas ( cakupan Kf-3) Indikator ini mengukur kemampuan

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :83


negara dalam menyediakan pelayanan kesehatan ibu nifas yang berkualitas sesuai
standar.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 Periode masa nifas yang berisiko
terhadap komplikasi pasca persalinan terutama terjadi pada periode 3 hari
pertama setelah melahirkan. Cakupan pelayanan kesehatan masa nifas periode 3
hari pertama setelah melahirkan bervariasi yaitu 81,2 adapun kabupaten/kota
yaitu tertinggi di Sidenreng Rappang (97,1%) dan terendah di Tana Toraja
(57,1%), KF2 (7-28 hari) yaitu 26,9%, KF 3 ( 29 - 49 hari) yaitu 29,4% dan KF
lengkap yaitu 15,5%.
Berdasarkan profil Dinas Kesehatan kabupaten/kota, capaian indikator Kf-3
dari tahun 2009 sampai tahun 2013 memperlihatkan turun naiknya cakupan
kunjungan nifas. Ini berarti masih perlunya perhatian dari pemerintah daerah dan
masyarakat termasuk sektor swasta dalam meningkatkan cakupan indikator Kf-3
termasuk program pegawai tidak tetap (PTT) dan bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) untuk puskesmas, poskesdes dan posyandu lebih mengintensifkan
implementasi upaya kesehatan termasuk pelayanan kesehatan kepada ibu nifas.

GAMBAR.IV.A.5
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

100 94,41
89,33 88,42
90 85,54

80

70

60
49,12
50

40

30

20

10

0
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2013

Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2013 menunjukkan gambaran


kabupaten/kota dengan capaian tertinggi kabupaten Takalar sebesar 98,29%,

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :84


diikuti oleh Kabupaten Tana Toraja sebesar 97,51% dan kota Parepare sebesar
97,38%. Kabupaten/kota dengan capaian terendah adalah kabupaten Sinjai
sebesar 62,25%, diikuti kabupaten Sidrap sebesar 72,04% dan kabupaten Luwu
Utara sebesar 79,31%. informasi lebih rinci menurut kabupaten/kota terkait
cakupan pelayanan ibu nifas yang dilaporkan dapat dilihat pada lampiran Tabel
29.

e. Pelayanan/Penanganan Komplikasi Maternal

Komplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu hamil, inu bersalin, ibu nias
dan atau janin dalam kandungan, baik langsungan maupun tidak langsung,
termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu
dan atau janin, yang tidak disebabkan oleh trauma/kecelakaan. Pencegahan dan
penanganan komplikasi maternal adalah pelayanan kepada ibu dengan komplikasi
maternal untuk mendapatkan perlingdungan /pencegahan dan penanganan
definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan
dasar dan rujukan.
Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/komplikasi
kebidanan perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) maupun dimasyarakat. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan
dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu
maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g %. Tekanan darah
tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg). Oedema nyata, eklampsia,
perdarahan pervagina, ketuban pecah dini, letak lintang usia kehamilan > 32
minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan
prematur.
Upaya Pencegahan dan penanganan komplikasi maternal diukur melalui
indikator cakupan penanganan komplikasi maternal (cakupan PK) . indikator ini
mengukur kemampuan negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
secara profesional kepada ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan komplikasi.
Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pencegahan dan
penaanganan komplikasi maternal adalah cakupan penanganan komplikasi
maternal (Cakupan PK). Indikator ini mengukur kemampuan Negara dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara professional kepada ibu (
hamil,bersalin,nifas) dengan komplikasi.
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk menurunkan angka
kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui : 1) peningkatan pelayanan
antaenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus resiko tinggi secara
memadai; 2) pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan
terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran; serta 3) pelayanan emergensi
obstetrik dan neonatal dasar (PONED) dan komprehensif (PONEK) yang dapat
dijangkau.
Gambar berikut menyajikan capaian indikator PK dari tahun 2009 sampai
dengan tahun 2013 terjadi fluktuasi. Peningkatan nampak terjadi pada tahun
2008, yaitu dari 31,32%, pada tahun 2009 menjadi 49,12%, tahun 2010

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :85


59,95% tahun 2011 56,44% dan tahun 2012 59,95% dan terjadi peningkatan
pada tahun 2013 menjadi 64,99 %.

GAMBAR.IV.A.6
PERSENTASE CAKUPAN IBU HAMIL RISTI/KOMPLIKASI YANG DITANGANI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

70 64.99

60
59.95
56.44
50
49.12
40

30

20 24.98

10

0
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Profil Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2013

Upaya terobosan dalam penurunan AKI dan AKB di Sulawesi Selatan adalah
melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang
menitikberatkan fokus totalitas monitoring yang menjadi salah satu upaya deteksi
dini, menghindari risiko kesehatan pada ibu hamil serta menyediakan akses dan
pelayanan kesehatan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar di tingkat
Puskesmas dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal komprehensif
di Rumah Sakit (PONEK).
Berdasarkan data hasil SDKI 2007, pemeriksaan kehamilan di Sulawesi
Selatan secara garis besar masih sangat rendah, hal ini ditunjukkan dengan
persentase pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan mencapai 92,2%
(Nasional 93,2%), yang memperoleh imunisasi TT paling sedikit 1 kali sebesar
82,5% (Nasional 73%), yang menerima tablet zat besi selama hamil sebesar
71,9% (Nasional 77,3%), yang melahirkan pada tenaga kesehatan sebesar 58,8%
(Nasional 73%) dan yang melahirkan pada fasilitas kesehatan sebesar 30,6%
(Nasional 46,1%).
Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2013
jumlah ibu hamil risti/komplikasi tercatat sebanyak 21.860 (27% dari ibu hamil)

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :86


dan hanya 64.99% Pada tahun 2013 cakupan penanganan komplikasi yang
dilaporkan Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 33.

f. Kunjungan Neonatal Komplikasi

Neonatal komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan atau kelainan


yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus,
hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir,BBLR (Berat Lahir <
2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan kongenital maupun
yang termasuk klasifikasi kuning pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu
Bayi Muda (MTBM). Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan
selain melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan
kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian
ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit
dan pemberian imunisasi), pemberian Vitamin K, manajemen terpadu balita muda
(MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.
Yang dimaksud dengan penanganan Neonatus komplikasi adalah neonatus
sakit dan atau neonatus kelainan yang mendapat pelayanan sesuai standar oleh
tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) baik dirumah, sarana pelayanan
kesehatan dasar maupun sarana pelayanan kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai
standar antara lain sesuai standar MTBM, manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir ,
Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah, pedoman pelayanan neonatal essensial
ditingkat pelayanan kesehatan dasar, PONED,PONEK atau sesuai standar
pelayanan lainnya.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :87


GAMBAR IV.A.7.
PERSENTASE CAKUPAN KOMPLIKASI NEONATUS YANG DITANGANI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

90.
80.
70.
60.
50.
40.
30.
20.
10.
0.
BULUKUMBA
SIDRAP

ENREKANG
MAROS

SINJAI

LUWU UTARA
BONE

SULSEL
MAKASSAR

LUWU TIMUR
PANGKEP
BANTAENG
PINRANG

TANA TORAJA
GOWA
BARRU

LUWU
WAJO

JENEPONTO

TORAJA UTARA
PARE-PARE

SELAYAR

TAKALAR
SOPPENG
PALOPO

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2013

Pada gambar diatas, nampak bahwa capaian penanganan neonatal


komplikasi pada tahun 2013 sebesar 56,22%, angka ini lebih rendah dibandingkan
tahun 2012 56,25%.
Rendahnya cakupan penanganan komplikasi neonatal disebabkan sistem
pencatatan dan pelaporan penanganan neonatus dengan komplikasi belum
mengakomodir semua laporan fasilitas kesehatan dasar dan rujukan swasta. Selain
itu juga dapat disebabkan masih banyak tenaga kesehatan yang belum memahami
definisi operasional dari terminologi penanganan neonatus dengan komplikasi.

g. Kunjungan Neonatal

Bayi baru lahir atau yang lebih dikenal dengan neonatal merupakan
salahsatu kelompok yang paling rentan terhadap gangguan kesehatan beberapa
upaya kesehatan dilakukan untuk mengendalikan risiko pada kelompok ini
diantaranya dengan mengupayakan agar persalinan dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan difasilitas kesehatan serta menjamin tersedianya pelayanan kesehatan
sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28%) merupakan kelompok umur yang
merupakan kelompok umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling
tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara
lain dengan melakukan pertolongan persalinan tenaga difasilitas kesehatan dan
memberikan pelayanan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :88


Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah pelayanan kesehatna
neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat kunjungan neonatal sebanyak 3
kali. Pelayanan yang diberikan saat kunjungan neonatal adalah pemeriksaan sesuai
standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan konseling perawatan bayi
baru lahir termasuk ASI eksklusif dan perawatan tali pusat. Pada kunjungan
neonatal peratma (KN1), bayi baru lahir mendapatkan vitamin K1 injeksi dan
imunisasi hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat lahir.
Hasil Riskesdas tahun 2010 secara nasional persentase cakupan pemeriksaan
neonatus oleh tenaga kesehatan (umur 3-7 hari) sebesar 60,6% tertinggi di
provinsi Yogyakarta (84,4%) dan terendah di provinsi Papua Barat (17,4%),
khusus Sulawesi Selatan sebesar 44,5%, sedangkan pemeriksaan neonatus (umur 8-
28 hari) sebesar 37,7%, tertinggi di Yogyakarta ( 66,7%) dan terendah di
Provinsi Sulawesi Barat (9,1%) khusus Sulawesi Selatan sebesar 29,2%.
Sedangkan perkembangan persentase cakupan kunjungan neonatus di
Sulawesi Selatan sejak tahun 2009-2013 pada tahun 2010 sebesar 82,81%, untuk
tahun 2011 mengalami penurunan yaitu sebesar 81,27% meskipun mengalami
penurunan 1,54%, tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 93,85% dan untuk
tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 91,58%, ini berarti sudah melebihi
standar nasional (Renstra Kemenkes RI 2011 86%).

GAMBAR IV.A.8.
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS LENGKAP (KN3)
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

150.00

130.00

110.00

90.00

70.00

50.00

30.00

10.00

-10.00

Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

Dari hasil pengumpulan data profil kesehatan cakupan kunjungan neonatus


KN1 di Sulawesi Selatan pada tahun 2013 sebesar 96,20%, dan untuk KN lengkap

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :89


sebesar 91,58% ini berarti sudah mencapai target di atas standar nasional (90%),
dapat dilihat pada gambar IV.A.8. dan Perkembangan Cakupan Neonatus pada
gambar IV.A.9.
Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko neonatus dengan
komplikasi antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu
kali pada umur 0-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam
melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan selain melakukan
pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.

GAMBAR IV.A.9
PERSENTASE PERKEMBANGAN CAKUPAN NEONATUS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009-2013

95.00 93.94

90.00
87.34

85.00
82.81
81.27
80.10
80.00

75.00

70.00
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Dinas kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013

h. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi

Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari – 11 bulan yang
memperoleh pelayanan kesehatan seuai dengan standar oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan dan perawat) minimal 4
kali. Pelayanan ini meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, polio 1-4
dan campak) stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi,

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :90


pemberian vitamin A pada bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta
penyuluhan ASI Eksklusif, MP ASI dan lain-lain.
Pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi
kepada ibu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal
dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan
eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan
pemberian imunisasi), pemberian Vitamin K, manajemen terpadu balita muda
(MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.
Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat menggambarkan upaya
pemerintah dan meningkatkan akses bayi untuk memperoleh pelayanan kesehatan
dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi.
Hasil pengumpulan data/indikator
kinerja SPM bidang kesehatan
Luw u Utara
menunjukkan bahwa persentase
Luw u Timur
cakupan kunjungan bayi di Indonesia.
Kota Palopo Adapun Tahun 2013 Kabupaten/Kota
Tana Toraja
Luw u yang memiliki cakupan kunjungan
bayi minimal 4 kali tertinggi
Enrekang
Pinrang (memenuhi standar nasional =90%)
Sidenreng Rappang yaitu Kab. Bulukumba, Takalar,
Kota Pare-PareWajo Gowa, Sinjai, Maros, Pangkep, Barru,
Soppeng Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap,
Barru
Pinrang, Tana Toraja, Luwu Utara,
Bone
Pangkajene Kepulauan Luwu Timur, Toraja Utara, Makassar,
Maros Parepare dan Palopo sedangkan
Kota Ujung Pandang Kabupaten/Kota dengan cakupan
Sinjai
Gow a
TakalarBantaeng
Bulukumba kunjungan bayi terendah adalah Kab.
Jeneponto Selayar, Bantaeng, Jeneponto,
Enrekang. Luwu, Toraja Utara. Data
terinci pada lampiran Tabel 40.

Selayar

Gbr.IV.A.10 Pemetaan Kunjungan Bayi di Sulsel 2013

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :91


i. Pelayanan Kesehatan pada Anak Balita

Pelayanan Kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan yang


dilakukan oleh tenaga kesehatan pada anak usia 12-59 bulan dalam upaya
meningkatkan kualitas hidup anak balita diantaranya adalah melakukan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dan stimulasi tumbuh kembang
pada anak dengan menggunakan instrumen SDIDTK, pembinaan posyandu,
pembinaan anak prasekolah (PAUD) dan konseling keluarga pada kelas ibu balita
dengan memanfaatkan buku KIA, perawatan anak balita dengan pemberian ASI
sampai 2 tahun, makanan gizi seimbang dan vitamin A.
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita pada tahun 2013 sebesar
57,34%. Angka ini lebih kecil dibandingkan tahun 2012 sebesar 61,46%, cakupan
tahun 2013 belum mencapai target Standar Pelayanan Minimal (SPM) 90%,
begitupula dengan target provinsi 90%.

GAMBAR IV.A.11.
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN ANAK BALITA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

8.75
BONE
ENREKANG 34.98
MAROS 46.24
PALOPO 48.78
LUWU TIMUR 52.19
SIDRAP 53.07
TORAJA UTARA 55.82
JENEPONTO 57.31
SULAWESI SELATAN 57.34
GOWA 58.39
LUWU UTARA 59.08
WAJO 64.51
BULUKUMBA 65.04
BARRU 65.36
SINJAI 66.16
PANGKEP 68.49
SELAYAR 72.50
TAKALAR 72.97
MAKASSAR 76.47
PARE-PARE 76.56
SOPPENG 80.92
BANTAENG 82.27
PINRANG 93.79
LUWU TIMUR 99.10
TANA TORAJA 113.03

0 20 40 60 80 100 120

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013

j. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat

Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan pelaksanaan


pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak
prasekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :92


pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta
tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil.
Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan terhadap siswa kelas 1 Sekolah Dasar atau yang setingkat
untuk memilah siswa yang mempunyai masalah kesehatan agar segera
mendapatkan penanganan sedini mungkin. Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan
kesehatan dalam penjaringan kesehatan siswa tersendiri dari pemeriksaan
kebersihan perorangan (rambut, kulit, dan kuku) pemeriksaan status gizi melalui
pengukuran antropometri, pemeriksaan ketajaman indera (penglihatan dan
pendengaran), pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan laboratorium
untuk anemia dan kecacingan, pengukuran kebugaran jasmani dan deteksi dini
masalah mental emosional.
Secara nasional pada tahun 2012, cakupan SD atau sederajat yang
melaksanakan penjaringan kesehatan untuk siswa kelas 1 di Indonesia sebesar
83,95%.

GAMBAR IV.A.12
PERSENTASE CAKUPAN PENJARINGAN SISWA SD DAN SETINGKAT
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

SULAWESI SELATAN - 77.95


PALOPO
LUWU UTARA -
TANA TORAJA -
LUWU -
SIDRAP -
BONE -
BANTAENG -
PINRANG 42.16
GOWA 60.53
BARRU 65.38
TORAJA UTARA 68.22
PARE-PARE 70.91
Target Renstra
MAROS 72.49
ENREKANG 73.62 2013 : 100
JENEPONTO 78.91
TAKALAR 83.60
WAJO 85.19
PANGKEP 85.99
MAKASSAR 95.16
BULUKUMBA 96.16
SINJAI 98.51
TANA TORAJA 100.00
LUWU TIMUR 100.00
SOPPENG 100.00
SELAYAR 100.00

0 20 40 60 80 100 120

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013

Pada gambar di atas diketahui bahwa hanya 8 kabupaten/kota yang telah


mencapai target yaitu kabupaten Tana Toraja (100%), kabupaten Luwu Timur

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :93


(100%), Kota Palopo (98,78%), kabupaten Selayar (98,10%), Sedangkan 20
kabupaten/kota yang lain belum mencapai target Renstra. Persentase cakupan
penjaringan Siswa SD dan setingkat di Sulawesi Selatan pada tahun 2013 data
terinci pada lampiran Tabel 49. Sulitnya tercapai target penjaringan SD/MI
disebabkan oleh beberapa masalah. Masalah utama yang sering ditemukan
dikabupaten/kota tenaga yang sudah dilatih dipindahkan ke bidang/tempat lain
dan juga kurangnya tenaga dipuskesmas untuk melaksanakan penjaringan
kesehatan karena membutuhkan waktu yang lama.

k. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari


cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang sedang menggunakan alat/metode
kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat/metode
kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.
Masa subur seorang wanita memiliki peranan bagi terjadinya kehamilan
sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil
penelitian usia subur seorang wanita rata-rata 15 – 49 tahun walaupun sebagaian
wanita mengalami menarche (haid pertama) pada usia 9 – 10 tahun. Oleh karena
itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, pasangan usia
subur ini lebih diperioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkat
pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari cakupan (KB aktif),
cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat
pelayanan KB dan jenis kontrasepis yang digunakan akseptor.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007, persentase wanita
berumur 10 tahun ke atas yang pernah kawin dengan jumlah anak yang dilahirkan
hidup terbesar adalah 2 orang (23,02%), 1 orang (19,52%) dan 3 orang (17,11%)
sedangkan rata- rata jumlah anak lahir hidup per wanita usia 15 –49 tahun adalah
1.79 untuk daerah perkotaan dan pedesaan, 1,57 di perkotaan dan 1.98 di
pedesaan.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :94


GAMBAR. IV.A.13
PERSENTASE PERKEMBANGAN CAKUPAN KAB AKTIF
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009 - 2013

100

90 Target Renstra
2013 : 70%

80 76.80
73.10

68.72
70
65.89
65.89

60
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Tahun 2013


Secara nasional, menurut hasil Riskesdas 2010 proporsi perempuan berstatus
kawin umur 15-49 tahun menggunakan alat/cara KB sebesar 56,0% dan adapun
proporsi penggunaan alat kotrasepsi pada perempuan berstatus kawin usia 15-49
tahun yaitu menggunakan sebesar 56,0%, pernah/tidak menggunakan lagi sebesar
25,6% dan tidak pernah sama sekali sebesar 18,4%.
Adapun proporsi perempuan berstatus kawin umur 15-49 tahun menurut
jenis penggunaan alat/cara KB yaitu sterilisasi wanita (2,2%, sterilisasi pria
(0,1%,PIL (12,8%, IUD/AKDR/Spiral (5,1%), Suntikan (32,4%), Implant (1,4%),
Kondom (1,1%), Amenorrhoe laktasi (0,1%), pantang berkala/kalender (0,4%),
senggama terputus (0,3%), lainnya (0,1%) dan tidak menggunakan (44,0%),
Riskesdas 2010.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :95


GAMBAR IV.A.14
PERSENTASE PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS
KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

OBAT LAINNYA, 0.56


VAGINA, 0.00

KONDOM, 13.45

SUNTIK, 47.39

PIL, 22.90

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2013

Di Sulawesi Selatan tahun 2013, persentase tertinggi alat/cara KB yang


dipakai peserta KB aktif adalah suntikan (47,39%), kemudian PIL (22,90%),
Kondom (13,45%), obat vagina (0,00%) dan lainnya (0,56%). Sedangkan
persentase penggunaan kontrasepsi bagi peserta KB baru yang terbanyak selama
tahun 2013 tersebut masing-masing Suntikan (44,61%), Pil (24,78%), Kondom
(16,85%), Implant (8,84%), IUD (3,21%), MOW (1,04%), MOP (0,25%), obat
vagina (0,00%) dan lainnya (0,28%).

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :96


GAMBAR IV.A.15
PERSENTASE KB BARU PERKABUPATEN/KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

MAKASSAR 115.43
WAJO 71.85
GOWA 53.05
TORAJA UTARA 52.25
BONE 45.34
TAKALAR 30.65
BARRU 26.90
TANA TORAJA 24.00
GOWA 20.34
LUWU UTARA 19.68
LUWU TIMUR 19.33
PALOPO 17.29
PINRANG 15.98
JENEPONTO 14.82
SOPPENG 9.96
BANTAENG 9.39
ENREKANG 8.59
PARE-PARE 3.79
BULUKUMBA 2.75
LUWU 2.68
SINJAI 1.86
PANGKEP 1.45
MAROS 1.42
SIDRAP 1.03
SELAYAR 0.66

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013

Di Sulawesi Selatan pada tahun 2010-2013 persentase peserta KB aktif


cenderung berfluktuasi. Data terinci pada lampiran Tabel 35. Gambaran persentase
peserta KB aktif di Sulawesi Selatan selama tahun 2010-2013 (gbr.IV.A.13) dan
gambaran peserta KB Baru menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan dapat
dilihat pada gambar (IV.A.15). Persentase peserta KB baru menurut Kab/ kota
tertinggi yaitu Kabupaten Gowa dan kemudian terendah di Kabupaten Pangkep
seperti pada gambar IV.A.15.

l. Pelayanan Imunisasi

Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 –


1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia subur/Ibu
Hamil (TT) dan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah
seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio
liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis.
Bayi dan anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular
dibandingkan kelompok penduduk dewasa. Penyakit menular yang kerap dikenal
sebagai penyakit Yang dapat dicegah imunisasi (PD3I) yaitu Difteri, Tetanus,
Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru, pertusis, dan polio. Dengan

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :97


keadaan tersebut, salah satu bentuk upaya pencegahan yang terbaik dan sangat
vital agar kelompok berisiko tersebut dapat melindungi adalah imunisasi.

Imunisasi Dasar pada Bayi

Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio (4


kali), Hepatitis-B (3 kali) dan Imunisasi Campak (1 kali), yang dilakukan melalui
pelayanan rutin di posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Cakupan
imunisasi dasar pada bayi (cakupan imunisasi campak) secara nasional di tahun
2011 sebesar 93,6%. data terinci pada lampiran tabel 23.
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan
proyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara
lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu,
berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalan
masyarakat (herd immunity) terhadap penularan PD3I. Suatu desa/kelurahan telah
mencapai target UCI apabila >80 % bayi didesa/kelurahan tersebut mendapat
imunisasi lengkap.

GAMBAR IV.A.16
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI
DI INDONESIA TAHUN 2002-2003, 2007 DAN 2012
100
89
90 83 85 80
80 72 74 76 72
76
67 66 66
70
58 59
60 52
50
40
30
20
10
0
BCG DPT3 POLIO3 CAMPAK LENGKAP

SDKI 2002-2003 SDKI 2007 SDKI 2012

Sumber : BPS hasil SDKI 2003,2007 dan 2012


Menurut hasil SDKI tahun 2007 pencapaian indikator imunisasi lengkap
secara nasional 59 % dengan provinsi tertinggi yaitu DIY Yogyakarta yaitu 93,8%
dan terendah di provinsi Papua yaitu 32,6% dan adapun hasil SDKI 2012
pencapaian indikator imunisasi lengkap secara nasional yaitu 66% dengan provinsi
tertinggi yaitu DIY Yogyakarta yaitu 93,5% dan terendah di provinsi Papua yaitu
34%.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :98


Sementara itu, pencapaian UCI tingkat desa/kelurahan pada tahun 2010
pencapaian UCI menurun menjadi 77,47%, pada tahun 2011 pencapaian UCI
meningkat menjadi 84,70%, pada tahun 2012 menjadi 90.32% dan untuk tahun
2013 terjadi penurunan menjadi 90,16%. Data terinci pada lampiran Tabel 41.

GAMBAR IV.A.17
PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

PARE-PARE 100.00
MAKASSAR 100.00
SOPPENG 100.00
WAJO 98.86
BANTAENG 98.51
ENREKANG 97.67
PINRANG 97.12
BULUKUMBA 96.32
SIDRAP 95.28
LUWU TIMUR 95.28
LUWU 95.15
LUWU UTARA 94.83
BARRU 94.44
Target Renstra
BONE 94.09
2013 : 100 %
PANGKEP 93.20
SULAWESI SELATAN 90.16
TAKALAR 88.78
TORAJA UTARA 87.42
PALOPO 81.25
GOWA 80.84
SINJAI 78.75
SELAYAR 76.14
MAROS 73.79
TANA TORAJA 71.07
JENEPONTO 66.37

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Sumber : Bidang P2PL Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013

Cakupan imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak yang


diberikan hanya satu kali pada umur 9-11 bulan dengan cara menyuntik pada
lengan kiri atas (subkutan). Cakupan imunisasi campak di Sulawesi Selatan pada
tahun 2013 telah memenuhi target provinsi yaitu 1% (melebihi 3,08% dari target
provinsi). Namun masih terdapat 11 kab/kota yang belum memenuhi target
provinsi (dibawah 90%), antara lain Kab. Selayar, Bulukumba, Jeneponto, Bone,
Sidrap, Enrekang, Luwu, Luwu Utara, Tator, Palopo dan Toraja Utara. Tetapi dua
kab/ kota yang telah memenuhi target nasional (100%) yaitu Bantaeng, Maros,
Parepare, Makassar, Enrekang dapat dilihat pada gambar IV.A.17.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :99


GAMBAR IV.A.18
PETA CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

Luw u Utara
Luw u Timur

Kota Palopo
Tana Toraja
Luw u

Enrekang
Pinrang
Sidenreng Rappang
Wajo
Kota Pare-Pare

Soppeng
Barru
Bone
Pangkajene Kepulauan
Maros
Kota Ujung Pandang
Sinjai
Gow a
TakalarBantaeng
Bulukumba
Jeneponto

Selayar

Sumber : Bidang P2PL Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013

Imunisasi pada ibu Hamil

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu


kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus
Tetanus Neonatal di setiap Kabupaten/Kota hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran
hidup pertahun. Pada masa lalu sasaran kegiatam MNTE adalah calon pengantin
dan ibu hamil namun pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan
kegiatan akselerasi berupa pemberian TT4 dosis pada seluruh wanita usia subur
termasuk ibu hamil (usia 15 – 39 tahun).
Imunisasi TT ibu hamil adalah pemberian imunisasi TT pada ibu hamil
sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum
kehamilan) yang berguna bagi kekebalan seumur hidup, pemberian TT2 selang
waktu pemberian minimal 4 minggu setelah TT1 dengan masa perlindungan 3
tahun, TT3 selang waktu pemberian minimal 6 bulan setelah TT2 dengan masa
perlindungan 5 tahun, TT4 selang waktu pemberian minimal 1 tahun setetelah TT3

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :100


dengan masa perlindungan 10 tahun, pemberian TT5 selang waktu pemberian
minimal 1 tahun setelah TT4 dengan masa perlindungan 25 tahun dan pemberian
TT2 imunisasi yang diberikan minimal 2 kali saat kehamilan (yang dimulai saat dan
atau sebelum kehamilan).
Adapun cakupan imunisasi TT ibu hamil pada tahun 2013 yaitu TT-1 sebesar
62,57%, TT-2 sebesar 51,11%, TT-3 sebesar 6,64%, TT-4 sebesar 3,67%, TT-5
sebesar 8,7% dan TT2+ sebanyak 70,09%. Data terinci pada lampiran Tabel 30.

GAMBAR IV.A.19
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT2+ PADA IBU HAMIL
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

MAROS 109.40
TAKALAR 107.29
BARRU 100.39
PANGKEP 100.27
BANTAENG 97.18
JENEPONTO 93.49
LUWU TIMUR 89.94
SOPPENG 88.22
MAKASSAR 86.16
LUWU UTARA 81.37
SIDRAP 79.10
SULAWESI SELATAN 78.53
BULUKUMBA 77.31
PINRANG 76.32
SINJAI 75.96
WAJO 75.92
TANA TORAJA 72.17
ENREKANG 67.29
SELAYAR 66.77
BONE 66.77
TORAJA UTARA 66.26
LUWU 59.97
GOWA 53.39
PALOPO 52.46
PARE-PARE 23.33

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013

m. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut

Pelayanan kesehatan untuk kelompok usia lanjut pada penyuluhan


kesehatan melalui pembentukan Posyandu Lansia. Keikutsertaan masyarakat
ditingkatkan melalui posyandu ini, di mana selain penyuluhan kesehatan juga
dilaksanakan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Pelayanan kesehatan yang
paripurna terhadap usila dilaksanakan oleh Puskesmas, baik dalam gedung
maupun diluar gedung.
Di Sulawesi Selatan cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila pada
tahun yang sama tercatat baru pada tahun 2010 persentase cakupan pelayanan
kesehatan prausila dan usila tercatat 33,30% bila di bandingkan data tahun 2009
mengalami penurunan dengan cakupan tertinggi di Kota Palopo sebesar 91,27%
dan terendah di kabupaten Sidrap sebesar 5.61%, pada tahun 2011 persentase

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :101


cakupan pelayanan kesehatan prausila dan usila tercatat 36,52 %, tahun 2012
cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut sebesar 37,40% dengan cakupan
tertinggi kota Parepare sebesar 100% dan terendah di kabupaten Wajo sebesar
5,80%. Sedangkan pada tahun 2013 cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut
sebesar 25.00 % dengan cakupan tertinggi Kabupaten Gowa sebesar 122,20%
dan terendah di kabupaten Bulukumba sebesar 7,90%. Persentase cakupan
pelayanan kesehatan pra usila dan usila menurut kabupaten/kota tahun 2013
disajikan pada lampiran Tabel 52.

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG

Upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas penunjang


merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Adapun kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan peningkatan
pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas
III di rumah sakit dll. Berikut adalah uraian singkat tentang pelayan kesehatan
rujukan dan penunjang tersebut.

a. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat


berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi
pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di
rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy
Rate /BOR), rata-rata lama hari perawatan (Length of stay/LOS), rata-rata tempat
tidur di pakai (Bed Turn Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat
tidur (Turn of interval/TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (Gross
Dateh/GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal >48 jam perawatan
(Net Death Rate/NDR).
Hasil pengumpulan data profil kesehatan tahun 2012 persentase
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit umum (BOR) tercatat sebesar 44,23%
rata-rata lama perawatan (LOS) sebesar 42,69%, persentasi rata-rata hari tempat
tidur tidak dipakai dari saat terisi ke saat terisi berikutnya (TOI) 4,77%, angka
kematian umum di Rumah Sakit untuk tiap-tiap 1,000 penderita keluar (GDR)
2,12% dan Jumlah Pasien mati >48 jam setelah dirawat (NDR) 0,99% bila
dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami penurunan karena masih ada Rumah
sakit belum melaporkan. Data terinci pada lampiran tabel 56.

b. Kunjungan Rawat Inap

Data dan informasi terkait kunjungan rawat inap pasien di rumah sakit
menggambarkan jumlah pasien rawat inap keluar hidup, jumlah pasien rawat inap
keluar mati ≤48 jam, jumlah pasien rawat inap keluar mati ≥48 jam, jumlah hari
perawatan, dan lama dirawat. Berdasarkan data dari tabel 55 dinas kesehatan

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :102


kabupaten/kota tahun 2013 jumlah kunjungan rawat inap sebesar 312.020 pasien,
jumlah pasien keluar mati pada tahun 2013 sebesar 5.031 pasien. Sedangkan
jumlah pasien keluar mati ≥48 jam menunjukkan bahwa 2.214 pasien.

c. Pelayanan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin


(JPK-MM) ASKESKIN

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) adalah suatu konsep


atau metode penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna (preventif,
promotif, rehabilitatif dan kuratif) berdasarkan azas usaha bersama dan
kekeluargaan yang berkesinambungan dengan mutu yang terjamin serta
pembiayaan yang dilaksanakan secara pra-upaya.
Tujuan penyelanggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
terhadap seluruh masyarakat miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat
yang optimal secara efektif dan efisen. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, menurunkan
angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angak kematian ibu,
menurunkan angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka kelahiran di
samping dapat terlayaninya kasus-kasus kesehatan bagi masyarakat miskin.
Kecenderungan meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan menyulitkan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya. Keadaan
ini terjadi terutama pada keadaan dimana pembiayaannya harus ditanggung
sendiri ("out of pocket") dalam sistem tunai ("fee for service"). Kenaikan biaya
kesehatan terjadi akibat penerapan teknologi canggih, karakter ‘supply induced
demand’ dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran tunai langsung ke
pemberi pelayanan kesehatan, pola penyakit kronik dan degeneratif, serta
inflasi. Kenaikan biaya pemeliharaan kesehatan itu semakin sulit diatasi oleh
kemampuan penyediaan dana pemerintah maupun masyarakat. Peningkatan biaya
itu mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan.
Berdasarkan hasil pengumpulan data profil tahun 2013 menunjukkan
penduduk yang dicakup Jaminan Pemeliharaan Kesehatan sebanyak 87,96%
terdiri dari Jamkesmas sebanyak ( 29,79%), Askes PNS (8,59%), JPK Jamsostek
(1,25%), TNI/Polri/PNS/Kemhan/PNS Polri (0,72%), Asuransi Perusahaan (0,0%),
Asuransi Swasta (0.095%) dan yang dicakup Jamkesda 47,52%. Data rinci
disajikan pada lampiran tabel 54.

C. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada


pelaksanaan surveilens epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara
dini yang ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui pengobatan

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :103


penderita dan pemutusan mata rantai penularan. Di samping itu pelayanan lain
yang diberikan adalah upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi, upaya
pengurangan faktor risiko melalui kegiatan untuk peningkatan kualitas lingkungan
serta peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit
menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan. Uraian singkat berbagai
upaya tersebut seperti berikut ini:

a. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa

Menurut UU No 24 tahun 2007 tentang Penanggulnagan Bencana,


bencana dikategorikan menjadi bencana alam dan bencana non alam dan bencana
sosial. Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana non alam antara lain
kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia, kecelakaan transportasi,
kegagalan konstruksi, dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan
dan kegiatan ke antariksaan. bencana sosial antara lain berupa kerusuhan sosial,
konflik sosial dalam masyarakat yang sering terjadi.
Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB) merupakan tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit
berpotensi KLB/wabah yang terjadi pada masyarakat. Upaya penanggulangan
yang dilakukan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran lebih luas dan
mengurangi dampak yang ditimbulkan. Penanggulangan KLB adalah upaya untuk
menemukan penderita atau tersangka penderita, penatalaksanaan penderita,
pencegahan, peningkatan, perluasan dan menghentikan suatu KLB.
Hasil pengumpulan data profil tahun 2010 jumlah desa/kelurahan yang
mengalami KLB dilaporkan sebanyak 288 desa/kelurahan dari jumlah tersebut,
sebanyak 2011 desa/kelurahan (69,79%) yang ditangani <24 jam dan adapun
kabupaten/kota dengan jumlah desa/kelurahan terbanyak terkena KLB adalah
Kabupaten Bulukumba, Gowa, Wajo, Enrekang, Luwu Utara, dan Makassar.
Capaian tahun 2011 menunjukkan bahwa jumlah desa/kelurahan yang mengalami
KLB dilaporkan sebanyak 118 desa/kelurahan, dari jumlah tersebut sebanyak 84
desa/kelurahan (71,19%) yang ditangani <24 jam. Sedangkan pada tahun 2012
menunjukkan jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB dilaporkan sebanyak
141 desa/kelurahan dari jumlah tersebut sebanyak 133 desa/kelurahan yang
ditangani <24 jam atau (94,33%), adapun kabupaten/kota dengan jumlah
desa/kelurahan terbanyak terkena KLB yaitu kabupaten Gowa, Luwu Utara, Wajo,
Pangkep dan Bone.
Untuk tahun 2013 menunjukkan bahwa jumlah desa/kelurahan yang
mengalami KLB dilaporkan sebanyak 127 desa/kelurahan, dari jumlah tersebut
sebanyak 123 desa/kelurahan (96,85%) yang ditangani <24 jam. Jika
dibandingkan dengan target kinerja SPM bidang kesehatan sudah mencapai
target, untuk kabupaten/kota terinci pada lampiran Tabel 28.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :104


GAMBAR IV.C.1
PETA DESA YANG TERKENA KLB
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

Luw u Utara
Luw u Timur

Kota Palopo
Tana Toraja
Luw u

Enrekang
Pinrang
Sidenreng Rappang
Wajo
Kota Pare-Pare

Soppeng
Barru
Bone
Pangkajene Kepulauan
Maros
Kota Ujung Pandang
Sinjai
Gow a
TakalarBantaeng
Bulukumba
Jeneponto

Selayar

Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Prov.Sulsel 2013

b. Pemberantasan Penyakit Polio

Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk PD3I. penyakit ini
disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang system syaraf hingga penderita
mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berusia
0-3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala,mual,kaku
dileher, serta sakit di tungkai dan lengan.
Eradikasi polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar indigenous
selama 3 tahun berturut-turut di suatu region yang dibuktikan dengan surveilans
AFP yang sesuai standar sertifikasi.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :105


Dasar pemikiran Eradikasi Polio adalah :
i. Manusia satu-satunya reservior dan tidak ada kongterm carrier pada
manusia.
ii. Sifat virus poli yang tidak tahan lama hidup di lingkungan
iii. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektifitas > 90% dan mudah
dalam pemberian.
iv. Layak dilaksanakan secara operasional.

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio telah dilakukan


melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan
surveilens epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flaccid Paralysis
(AFP) kelompok umur <15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk
mencari kemungkinan adanya virus Polio liar yang berkembang di masyarakat
dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai.
Adapun strategi dalam upaya pemberantasan polio yaitu 1). Imunisasi yang
meliputi peningkatan imuniasai rutin polio, PI dan Mop-up, 2). Surveilans AFP, 3).
Sertifikasi bebas polio, dan 4) pengamanan virus polio di laboratorium. Setiap
kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan intensifikasi surveilens, akan dilakukan
pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar yang
menyerang masyarakat. Gambaran AFP rate di Sulawesi Selatan tahun 2013 seperti
pada gambar IV.C.2.

GAMBAR IV.C.2
SITUASI AFP PERKABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

SULAWESI SELATAN 53
BONE 7
GOWA 6
PARE-PARE 5
BANTAENG 5
LUWU UTARA 4
BARRU 4
MAROS 3
JENEPONTO 3
LUWU TIMUR 2
PINRANG 2
SIDRAP 2
PALOPO 1
MAKASSAR 1
TORAJA UTARA 1
LUWU 1
ENREK ANG 1
WAJO 1
SOPPENG 1
PANGK EP 1
TAKALAR 1.
BULUK UMBA 1
TANA TORAJA -
SINJAI -
SELAYAR -

- 3 6 9

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013


Pada tahun 2010 dari hasil pengumpulan data profil kesehatan mengalami
peningkatan yaitu penemuan kasus AFP (non Polio) 59 penderita (8,36%).

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :106


Penemuan kasus AFP selama tahun 2011 berdasarkan hasil pelacakan ditemukan
kasus sebanyak 60 penderita dari 22 Kabupaten/Kota dengan AFP rate sebesar
2.51 per 100.000 anak umur < 15 tahun . Penemuan kasus AFP selama tahun 2012
berdasarkan hasil pelacakan ditemukan kasus sebanyak 51 penderita dari 24
Kabupaten/Kota dengan AFP rate sebesar 2.03 per 100.000 anak umur < 15
tahun. Sedangkan Penemuan kasus AFP selama tahun 2013 berdasarkan hasil
pelacakan ditemukan kasus sebanyak 53 penderita dari 24 Kabupaten/Kota
dengan AFP rate sebesar 2.03 per 100.000 anak umur < 15 tahun.

c. Pemberantasan TB Paru

Micobacterium tuberculosis (TB) telah menginfeksi sepertiga penduduk


dunia, menurut WHO sekitar 8 juta penduduk dunia diserang TB dengan kematian
3 juta orang per tahun (WHO, 1993). Di negara berkembang kematian ini
merupakan 25% dari kematian penyakit yang sebenarnya dapat dilakukan
pencegahan. Diperkirakan 95% penderita TB berada di negara-negara
berkembang Dengan munculnya epidemi HIV/AIDS di dunia jumlah penderita TB
akan meningkat. Kematian wanita karena TB lebih banyak dari pada kematian
wanita karena kehamilan, persalinan serta nifas (WHO). WHO mencanangkan
keadaan darurat global untuk penyakit TB pada tahun 1993 karena diperkirakan
sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman TB.
Prevalensi TB menurut WHO adalah angka penderita TB Paru positif pada
100.000 populasi berusia 15 tahun atau lebih, sementara definisi operasional untuk
TB paru Positif menurut Internasional Standard fo TB Care (ISTC) yang telah di
adopsi oleh Indonesia mulai tahun 2006 adalah suspek TB yang telah positif diuji
secara mikroskopis BTA (Basil Tahan Asam) apusan dahaknya dengan minimal
pembacaan terhadap apusan dahak yang dikumpulkan dua kali atau lebih baik tiga
kali (sewaktu, pagi, sewaktu) dan paling sedikit satu kali (pagi).
Tujuan utama pengendalian TB Paru adalah : (1) menurunkan insidens TB
Paru pada tahun 2015, (2) menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian
akibat TB Paru menjadi setengahnya pada tahun 2015 di bandingkan tahun 1990.
(3) sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA+ terdeteksi dan diobati melalui program
DOTS (Directly Observe Treatment Shortcource) atau pengobatan TB Paru dengan
pengawasan langsung oleh Pengawas minum Obat (PMO) dan (4) sedikitnya 85
% tercapai Succes rate.
Strategi pencegahan dan pemberantasan TB Paru jangka pendek dengan
melakukan pendekatan Directly Observe Treatment Shortcource (DOTS) atau
pengobatan TB-Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas minum Obat
(PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan
dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket
pengobatan.
Prevalensi TB Paru berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2010 secara nasional
dengan diagnosis 0,7% (D) dan gejala (DG) sebesar 3,3%. sedangkan untuk
Sulawesi Selatan tahun 2010 dengan diagnosis (D) 0,6%, dan (DG) 5,2%. Untuk
tahun 2011 angka insidens TB Paru BTA positif sebesar 9.162 per 100.000

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :107


penduduk yaitu 5.367 laki-laki dan 3.795 perempuan, prevalensi TB paru sebesar
107 per 100.000 penduduk yaitu 127 laki-laki dan 87 perempuan dan kematian
akibat TB Paru BTA positif sebesar 322 (3,7%) per 100.000 penduduk, angka
penemuan penderita TB Paru BTA positif Case Detection Rate (CDR) sebesar
55,13% sedangkan angka kesuksesan (Success Rate) sebesar 89,18% bila
dibandingkan pada tahun 2010 mengalami penurunan.
Pada gambar dibawah ini menunjukkan distribusi angka keberhasilan
pengobatan penderita TB Paru tahun 2013 ( penderita yang diobati tahun 2012)
menurut kabupaten/kota. Persentase keberhasilan pengobatan penderita TB Paru
menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan dapat dilihat pada Lampiran Tabel 9.

GAMBAR IV.C.3
PERSENTASE KEBERHASILAN PENGOBATAN PENDERITA TB PARU
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

120.0

100.0

80.0

60.0

40.0

20.0

0.0

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013

d. Pemberantasan Penyakit ISPA

Program Pemberantasan penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam dua


golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia (penyakit batuk pilek
seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya
digolongkan). Pneumonia terbagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia
berat dan pneumonia tidak berat. Klasifikasi Bukan-pnemonia mencakup
kelompok balita penderita batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan
frekuensi nafas dan tidak menunjukkan adanya penarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam. Penyakit ISPA di luar pnemonia ini antara lain: batuk-pilek biasa

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :108


(common cold), pharyngitis, tonsilitis dan otitis. Pharyngitis, tonsilitis dan otitis,
tidak termasuk penyakit yang tercakup dalam program ini.
Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tatalaksana
kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia Balita yang ditemukan.
Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan
balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih dikenal dengan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).

GAMBAR IV.C.4
CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
9000

8000

7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
TAKALAR

PALOPO
PARE-PARE

BONE
LUWU

TATOR

SINJAI

SULAWESI SELATAN
BARRU
SELAYAR

MAKASSAR

WAJO

MAROS
GOWA

SIDRAP
LUWU UTARA

ENREKANG

PINRANG
SOPPENG
BULUKUMBA

PANGKEP
LUWU TIMUR
BANTAENG

TORAJA UTARA
JENEPONTO

Sumber : Profil Kesehatan kab./kota tahun 2013


Cakupan penemuan penderita pneumonia belum memenuhi target yang
ditentukan. Hambatan yang ditemui dalam meningkatkan cakupan penemuan
Pneumonia balita di puskesmas yaitu:
 Sebagian besar pengelola program dan petugas ISPA di poliklinik
belum terlatih karena keterbatasan dana dan mutasi petugas yang
tinggi.
 Manajemen data :
- Under reported yang disebabkan karena kerancuan diagnose kerja
dan klasifikasi ISPA (Pneumonia, Pneumonia Berat, Batuk Bukan
Pneumonia,/ISPA biasa), sehingga banyak kasus Pnumonia
dimasukkan kedalam ISPA biasa
- Keterlambatan pelaporan secara berjenjang.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :109


 Pengendalian pneumonia balita masih berbasis puskesmas. Data
kasus pneumonia belum mencakup RS Pemerintah dan swasta,
klinik, praktek, dan sarana kesehatan lain.
 Pada beberapa kabupaten/kota masih yerjadi kesalahan perhitungan
target cakupan.

ISPA (infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan penyakit kematian


terbesar pada bayi maupun pada anak balita terutama di Negara berkembang
dimana 1 orang balita meninggal tiap 20 detik atau 3 orang permenit
(Unicef,2006), Diketahui bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian bayi
terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 22,3% dari seluruh kematian bayi. Studi
mortalitas pada Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa proporsi kematian pada
pada bayi (post neonatal) karena pneumonia sebesar 23,% pada anak balita
sebesar 15,5%.

e. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome.


Penyakit AIDS yaitu suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak
berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) di dalam tubuh
manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga
mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya
daya tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam
penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.
Upaya pelayanan dalam rangka pemberantasan penyakit HIV/AIDS selain
ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya
pencegahan yang dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap darah donor dan
upaya pemantauan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual (PMS),
penyalahgunaan obat dengan suntikan (IDUs), penghuni lapas (lembaga
permasyarakatan), atau melakukan penelitian pada kelompok berisiko rendah
seperti ibu rumah tangga dan sebagainya.
Target MDGs yaitu mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan
jumlah kasus baru HIV/AIDS hingga tahun 2015 dan adapun hasil Riskesdas tahun
2010 prevalensi penduduk 15-24 tahun mendengar tentang HIV/AIDS menurut
jenis kelamin laki-laki sebesar 75,4% dan perempuan sebesar 74,8%, adapun
menurut provinsi diatas rata-rata terdapat 10 provinsi yaitu Yogyakarta, Bali, DKI
Jakarta, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Papua, NTB, Jawa Timur
dan Papua Barat.
Tingginya kasus HIV/AIDS pada kelompok umur 25-49 tahun karena pada
kelompok umur tersebut merupakan kelompok usia dewasa muda yang sangat
produktif sehingga sangat berisiko terhadap penularan penyakit. Bila dilihat fakor
resiko dari kasus HIV & AIDS, penularan terutama melalui pada kelompok IDUs
dengan porsi sebesar 42,44% menggeser pola penularan yang tahun sebelumnya

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :110


dari kelompok Heteroseksual sebesar 23,83%. Sehingga menjadikan Sulsel
diperkirakan akan mengalami situasi epidemi ganda AIDS dan Narkoba.
Berdasarkan pengumpulan data profil kesehatan tahun 2013 jumlah kasus
HIV sebesar 844 kasus, AIDS sebesar 486 kasus, IMS (Infeksi Menular Seksual
Lainnya) tidak ada data dan tidak ada kematian yang di akibatkan AIDS. Jumlah
kasus HIV/AIDS dan IMS pada tahun 2013 menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi
Selatan dapat dilihat pada Lampiran Tabel 11.

TABEL IV.C.1
CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA HIV/AIDS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

Tahun Pengidap HIV Pengidap AIDS Total


2005 245 147 392
2006 511 137 648
2007 393 219 612
2008 456 90 546
2009 562 153 715
2010 548 246 794
2011 607 650 1257
2012 629 354 983
2013 844 486 1.330
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013

f. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) bahasa medisnya disebut Dengue


Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang
mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem
pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit
yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam
waktu singkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering
menimbulkan kejadian luar biasa di Indonesia. Penyebab DBD adalah virus dengue
yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan aedes albopictus yang hidup di
genangan air bersih sekitar rumah. Di Indonesia saat ini dikenal 4 serotipe virus
dengue yaitu Den-1, Den-2, Den-3, Den-4. Dari 4 serotipe tersebut yang paling
banyak bersirkulasi adalah serotipe Den-3. Kasus umumnya mulai meningkat pada
saat musim hujan yaitu antara bulan Oktober – Mei.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :111


DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) dibagi atas beberapa derajat, yaitu:

1. DHF derajat I: Tanda-tanda infeksi virus, dengan manifestasi perdarahan


yang tampak hanya dengan Uji Torniquet positif.
2. DHF derajat II: Tanda infeksi virus dengan manifestasi perdarahan spontan
(mimisan, bintik-bintik merah)
3. DHF derajat III: Disebut juga fase pre syok, dengan tanda DHF grade II
namun penderita mulai mengalami tanda syok; kesadaran menurun, tangan
dan kaki dingin, nadi teraba cepat dan lemah, tekanan nadi masih terukur.
4. DHF derajat IV: Atau fase syok (disebut juga dengue syok syndrome/DSS),
penderita syok dalam dengan kesadaran sangat menurun hingga koma,
tangan dan kaki dingin dan pucat, nadi sangat lemah sampai tidak teraba,
tekanan nadi tidak dapat diukur.
Upaya pemberantasan DBD terdiri dari tiga hal yaitu 1) Peningkatan
kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor, 2) Diagnosis dini dan
pengobatan dini 3). Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit
DBD dan upaya pemberantasan dititikberatkan pada penggerakan potensi
masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk
(gerakan 3M), juru pemantau jentik (Jumantik) untuk memantau angka bebas
jentik (ABJ), serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga.
Tahun 2013 jumlah kasus ditemukan sebesar 5.030 kasus, angka kesakitan
DBD Insidence Rate sebesar 50,89 per 100.000 penduduk dan meninggal 48 yaitu
laki-laki 29 orang dan perempuan 19 orang, Case Fatality Rate DBD (CFR) sebesar
22,46%. Kasus DBD menurut Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan tahun 2013
dapat dilihat pada lampiran tabel 21.

g. Pemberantasan Penyakit Malaria

Penyakit malaria merupakan masalah kesehatan dunia karena


mengakibatkan dampak yang luas, dan memungkinkan sebagai penyakit emerging
dan re-emeging karena adanya kasus import dan vektor potensial yang dapat
menularkan dan menyebarkan malaria. Selain itu malaria umumnya merupakan
penyakit di daerah terpencil atau sulit dijangkau dan di negara miskin atau
berkembang, sehingga tidak mengherankan malaria juga merupakan neglected
disease. Oleh sebab itu malaria menjadi salah satu penyakit menular yang menjadi
sasaran proritas komitmen global di Milinium Development Goals (MDGs).
Di indonesia eliminasi malaria dimulai sejak tahun 2009 untuk percepatan
penanggulangan malaria dilakukan berbagai intervensi: kelambu berinsektisida
untuk penduduk beresiko, pengobatan yang tepat utnuk subjek terinfeksi malaria
dengan artemisinin-based combination therapy (ACT), penyemprotan rumah
dengan insektisda dan pengobatan pencegahan pada ibu hamil.
Meningkatnya jumlah penderita malaria dan terjadinya Kejadian Luar Biasa
Malaria sangat berkaitan erat dengan beberapa hal sebagai berikut: 1)adanya
perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya tempat perindukkan nyamuk

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :112


penular malaria; 2)mobilitas penduduk yang cukup tinggi; 3)perubahan iklim yang
menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim kemarau; 4)krisis ekonomi
yang berkepanjangan memberikan dampak pada daerah tertentu dengan adanya
masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang
Malaria; 5)tidak efektifnya pengobatan karena terjadi Plasmodium falciparum
resisten klorokuin dan meluasnya daerah resisten, dan 6) menurunnya perhatian
dan kepedulian masyarakat terhadap upaya penanggulangan Malaria terpadu.
Di Indonesia dari hasil Riskesdas 2010 Insiden Parasit Malaria (API) sebesar
2,4% demikian pula period prevalensi malaria pada tahun 2010 (10,7%)
meningkat tajam dibandingkan API pada tahun 2007 (2,85%), sedangkan untuk
Sulawesi Selatan sebesar 2,0%.
Jumlah dan persentase penderita malaria yang diobati menurut
kabupaten/kota se Sulawesi Selatan pada tahun 2013 suspek penderita malaria
sebesar 18,628 orang, malaria dengan pemeriksaan persediaan darah positif
sebesar 42.371 orang sedangkan untuk malaria dengan pemeriksaan persediaan
darah positif sebesar 1.749 orang Angka kesakitan yang dilaporkan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota sebesar 0,21 per 1.000 penduduk dengan CFR sebesar
0,00 per 1.000 penduduk, untuk melihat data per kabupaten/kota dapat dilihat
pada lampiran tabel 22.
Upaya – upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi
Selatan untuk menekan angka kesakitan penyakit malaria adalah pengendalian
penyakit vector didaerah endemis dan reseptif selain itu juga dilakukan
penyemprotan pada daerah transmigrasi di kabupaten Luwu Timur, pencegahan
penyakit dengan mendistribusikan kelambu berinsektisida bagi ibu hamil dan bayi
imunisasi lengkap dengan maksud lain untuk pencegahan terhadap penyakit
malaria, kegiatan lain yang dilakukan dalam upaya pengendalian penyakit malaria
adalah meningkatkan kapasitas quality assurance para petugas mikroskopist
dengan pelaksanaan pelatihan, penemuan penderita melalui survey kontak, survey
migrasi dan Mass Blood Survey (MBS), selain itu juga dilakukan kerjasama lintas
sector dengan mulai menyusun kurikulum pengendalian malaria yang akan
diajarkan pada tingkat akademi kebidanan dan anak usia sekolah dasar, selain itu
juga telah dibentuk POSMALDES di kabupaten Selayar yang merupakan forum
kerjasama lintas sector yang bertujuan untuk kerjasama dalam pengendalian
malaria menuju Eliminasi Malaria.

h. Pemberantasan Penyakit Kusta

Penyakit kusta atau lepra (leprosy) atau disebut juga Morbus Hansen,
adalah sebuah penyakit infeksi menular kronis yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium leprae. Indonesia dikenal sebagai satu dari tiga negara yang paling
banyak memiliki penderita kusta. Bakteri Mycobacterium leprae ditemukan oleh
seorang ahli fisika Norwegia bernama Gerhard Armauer Hansen, pada tahun 1873
lalu. Umumnya penyakit kusta terdapat di negara yang sedang berkembang, dan
sebagian besar penderitanya adalah dari golongan ekonomi lemah.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :113


Penyakit kusta disebabkan oleh kuman yang disebut sebagai
mycobacterium, dimana mycobacterium ini adalah kuman aerob, tidak
membentuk spora, berbentuk batang yang tidak mudah diwarnai namun jika
diwarnai akan tahan terhadap dekolorisasi oleh asam atau alkohol sehingga oleh
karena itu dinamakan sebagai Basil Tahan Asam.
Pemberantasan penyakit kusta dapat dilakukan dengan cara penemuan
penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan
intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau
kontak dengan penderita penyakit kusta.
Pada penderita Kusta yang ditemukan, diberikan pengobatan paket MDT
yang terdiri atas Rifampicin, Lampren dan DDS yang diberikan dalam kurun waktu
tertentu. Berdasarkan rekapitulasi data profil kabupaten/kota tahun 2013 di
laporkan jumlah kasus yang tercatat PB sebesar 66 kasus dan MB sebesar 1.067
kasus, jumlah penderita baru PB sebesar 137 penderita, MB sebesar 1.035
penderita, jumlah kasus baru kusta 0-14 tahun PB dan MB sebesar 70 penderita,
adapun Angka Penemuan Kasus Baru NCDR (New Case Detection Rate) sebesar
11,86 Per 10.000 penduduk, cacat tingkat 2 sebesar 9,39%, angka prevalensi
penyakit kusta sebesar 1,15% per 10.000 penduduk. Jumlah dan persentase
penderita Kusta menurut Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan tahun 2013 dapat
dilihat pada lampiran Tabel 14,15,16 dan 17.

i. Pemberantasan Penyakit Filariasis

WHO sudah menetapkan Kesepakatan Global (The Global Goal of


Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year 2020).
Tahun 1997 Indonesia akan melaksanakan eliminasi penyakit kaki gajah secara
bertahap dimulai pada tahun 2002 di lima kabupaten percontohan. Perluasan
wilayah eliminasi akan dilaksanakan setiap tahun. Penyebab Penyakit Kaki Gajah
adalah tiga spesies cacing filarial yaitu Wucheria bancrofti, Brugia malayi dan
Brugia timori. Vektor penular di Indonesia hingga saat ini telah diketahui ada 23
spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres.
Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) yang disebabkan oleh cacing Filaria yang
ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. bersifat menahun (kronis) dan bila tidak
mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran
kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.

Program Eliminasi dilaksanakan melalui pilar kegiatan yaitu:

a. Pengobatan massal kepada semua penduduk di kabupaten endemis filariasis


dengan menggunakan DEC 6 mg/kg BB dikombinasikan dengan Albendazole
440 mg sekali setahun selama 5 tahun, guna memutuskan mata rantai
penularan.
b. Tatalaksana kasus klinis filariasis guna mencegah dan mengurangi kecacatan.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :114


Kegiatan tatalaksana kasus klinis filariasis harus dilakukan pada semua
penderita. Tatalaksana ini bertujuan untuk mencegah atau mengurangi kecacatan
penderita dan agar penderita menjadi mandiri dalam merawat dirinya. Setiap
penderita dibuatkan status rekam medis yang disimpan di Puskesmas, dan
mendapatkan kunjungan dari petugas minimal 6 kali dalam setahun. Hasil
Pengumpulan data profil kabupaten/kota yang dilaporkan tahun 2013 penderita
penyakit filariasis sebanyak 192 penderita dan tidak ada kasus baru ditemukan
rinciannya tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran tabel 23.

j. Pengendalian Penyakit Tidak menular

Pengendalian Penyakit Diabetes Militus

Ruang lingkup pengendalian penyakit diabetes militus yang ditangani seksi


Pengamatan Penyakit, Kesehatan Matra. Diabetes Militus disebabkan oleh pola
makan/nutrisi, kebiasaan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, dan stress. Tujuan
program pengendalian diabetes melitus adalah terselenggaranya peningkatan
kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan penganggulangan penyakit faktor
resiko dengan melibatkan pengelola program di pusat dan kabupaten/kota, UPT,
lintas program organisasi profesi LSM dan Mayarakat.

Kegiatan pengendalian penyakit Diabetes Militus dan penyakit metabolik


yang telah dilaksanakan terdiri dari pokok-pokok kegiatan yaitu:
1. Penyusunan pedoman
2. Peningkatan kapasitas SDM
3. Menjalin kemitraan

Pengendalian Jantung dan pembuluh Darah

Ruang lingkup pengendalian penyakit diabetes militus yang ditangani seksi


Pengamatan Penyakit, Kesehatan Matra. Penyakit jantung dan pembuluh darah
meliputi sebagai berikut : hipertensi essesial, penyakit ginjal hipertensi, penyakit
jantung hipertensi, stroke, gagal jantung, penyakit jantung koroner PJK),
kardiomiopathy, penyakit jantung rheumatic, penyakit jantung bawaan, dan
infark miocard.
Prioritas pengendalian penyakit tidak menular penyakit jantung dan pembuluh
darah oleh Kementerian Kesehatan RI yaitu ;
1. Penyusunan Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK).sampai dengan tahun
2012 NSPK yang telah disusun berupa :
2. Pengembangan sumber daya manusia.
3. Penyediaan alat stimulan berupa mascrening yang terdiri dari timbangan
badan, alat ukur tinggi badan, lingkar pinggang, tekanan darah, cardiocheck
dan EKG
4. Surveilans Epidemiologi

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :115


5. Pengendalian faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah berbasis
masyarakat.
6. Jejaring kerja berdasarkan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh
darah.

D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk


menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan
gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori
protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia
gizi besi.

a. Pemantauan Pertumbuhan Balita

Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak usia 12-59 bulan


dilaksanakan melalui pelayanan SDIDTK minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan)
dan tercatat pada kohort Anak Balita dan prasekolah atau pencatatan pelaporan
lainnya, pelayanan SDIDTK dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, ahli gizi,
penyuluh kesehatan masyarakat dan petugas sektor lain yang dalam menjalankan
tugasnya melakukan stimulasi dan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang
anak. Pemantauan pertumbuhan balita meliputi pengukuran berat badan per
tinggi/panjang badan (BB/TB). Di tingkat masyarakat pemantauan pertumbuhan
adalah pengukuran berat badan per umur (BB/U) setiap bulan di posyandu, taman
bermain, Pos PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Taman Penitipan Anak dan
Taman Kanak-Kanak dan Pemantauan perkembangan balita adalah penilaian
perkembangan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian, pemeriksaan daya dengar, daya lihat, jika ada keluhan atau
kecurigaan terhadap anak dilakukan pemeriksaan untuk gangguan mental
emosional, autisme serta pemusatan perhatian dan hiperaktifitas.
Hasil Riskesdas tahun 2010 secara nasional prevalensi balita gizi kurang dan
buruk (BB/U) menurut jenis kelamin yaitu laki-laki sebesar 19,1%, perempuan
sebesar 16,7%, prevalensi balita kurus dan sangat kurus (TB/U) yaitu laki-laki
sebesar 37,3%, perempuan sebesar 33,9%, prevalensi balita kurus dan sangat
kurus (BB/TB) laki-laki sebesar 13,5% dan perempuan sebesar 13,0%. Dan untuk
Sulawesi Selatan prevalensi gizi buruk menurut (BB/U) sebesar 6,40%, gizi kurang
sebesar 18,6% sedangkan prevalensi balita kurus dan sangat kurus yaitu 12,0%.
Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui
kegiatan penimbangan di Posyandu secara rutin setiap bulan. Pada tahun 2013
jumlah balita ditimbang 293.796 balita dengan gizi buruk sebesar 299 balita.
Rincian hasil penimbangan Balita menurut kabupaten/kota di Sulawesi Selatan
tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran Tabel 47.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :116


b. Pemberian Kapsul Vitamin A

Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang
berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata.
Anak yang kekurangan vitamin A, bila terserang campak, diare atau penyakit
infeksi lain, penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan
kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat
gizi dan pada saat yang sama akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam
tubuh. Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu lama juga kan mengakibatkan
terjadinya gangguan pada mata, bila anak tidak segera mendapat vitamin A akan
mengakibatkan kebutaan.
Adapun kelompok sasaran pemberian Vitamin A dosis tinggi yaitu
bayi,anak, balita dan ibu nifas.

a. Bayi
Kapsul Vitamin A 10.000 SI diberikan kepada semua anak bayi (umur 6-11
bulan) baik sehat maupun sakit. Diberikan setiap 6 bulan secara serempak
pada bulan Februari dan Agustus.
b. Anak Balita
Kapsul Vitamin A 200.000 SI diberikan kepada semua anak balita (umur 1-4
tahun) baik sehat maupun sakit. Diberikan setiap 6 bulan secara serempak
pada bulan Februari dan Agustus.
c. Ibu Nifas
Kapsul Vitamin A 200.000 SI diberikan kepada ibu yang baru melahirkan
(nifas) sehingga bayinya akan memperoleh Vitamin A yang cukup melalui ASI.
Diberikan paling lambat 30 hari setelah melahirkan.

Untuk tahun 2013 hasil capaian cakupan pemberian kapsul vitamin A pada
bayi (6-11 bulan) dilaporkan sebesar 67,34%, adapun kabupaten dengan cakupan
tertinggi yaitu kabupaten Soppeng sebesar 108,46%, sedangkan yang terendah
yaitu di kabupaten Sinjai sebesar 33,30%. Cakupan pemberian vitamin A pada
anak balita sebesar 83,56% jika dibandingkan dengan target provinsi (85%) sudah
mencapai target, dan Balita sebesar (99,64%). Data terinci dapat dilihat pada
lampiran Tabel 44.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :117


GAMBAR IV.D.1
PERSENTASE CAKUPAN BALITA YANG MENDAPAT VITAMIN A DUA KALI
DISULAWESI SELATAN TAHUN 2009-2013

100.00
90.00
86.62
80.00 79.66
81.87
78.60
70.00
60.00
50.00
40.00
41.00
30.00
20.00
10.00
0.00
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Profil Kesehatan Prov. Sulawesi Selatan Tahun 2009-2013

c. Pemberian Tablet Besi

Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan


ibu. Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada
ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lainnya. Oleh karena itu anemia
gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi bahwa
sekitar 70 % ibu hamil di Indonesia menderita anemia gizi. Anemia defisiensi zat
besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia dan menjangkiti lebih dari
600 juta manusia. Dengan frekuensi yang masih cukup tinggi berkisar antara 10 %
dan 20 %.
Untuk menentukan apakah seseorang menderita anemia atau tidak,
umumnya digunakan nilai-nilai batas normal yang tercantum dalam Keputusan
Menteri Kesehatan RI No.736a/Menkes/XI/1989, yaitu :
- Hb laki-laki dewasa: > 13 g/dl
- Hb perempuan dewasa:>12 g/dl
- Hb anak-anak:> 11 g/dl
- Hb ibu hamil:>11 g/dl

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :118


Seseorang dikatakan anemia bila kadar Hb-nya kurang dari nilai baku tersebut
diatas.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukkan konsumsi zat besi dan
variasi jumlah asupan zat besi selama hamil di Sulawesi Selatan sebesar 89,5
persen, lebih tinggi dari angka nasional 89,1 persen. Di antara yang mengonsumsi
zat besi tersebut, terdapat 21,9 persen mengonsumsi minimal 90 hari selama
kehamilannya, sehingga lebih rendah dari angka nasional 33,3 persen.

GAMBAR IV.D.2
PETA CAKUPAN PEMBERIAN F3 PADA IBU HAMIL
DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2013

Luw u Utara
Luw u Timur

Kota Palopo
Tana Toraja
Luw u

Enrekang
Pinrang
Sidenreng Rappang
Wajo
Kota Pare-Pare

Soppeng
Barru
Bone
Pangkajene Kepulauan
Maros
Kota Ujung Pandang
Sinjai
Gow a
TakalarBantaeng
Bulukumba
Jeneponto

Selayar

Sumber : Profil Kesehatan kabupaten/Kota Tahun 2013


Pemberian tablet besi (Fe) dimaksudkan untuk mengatasi kasus anemia serta
meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu
hamil. Pencapaian pemberian tablet Fe3 tersebut berdasarkan kabupaten/kota jika
dilihat pada gambar IV.E.2, maka yang memadai (92.33-98.39) hanya enam
kabupaten/kota Kabupaten Selayar, Maros, Bone, Wajo, Pinrang, Tana Toraja dan
Kota Parepare dan Kota Palopo yaitu cakupannya di atas 92%, sedangkan yang
tidak memadai (74.82-86.08) yaitu Kabupaten Sinjai, Soppeng, Sidrap, Enrekang,
Luwu, Luwu Utara, Toraja Utara dan Makassar. Cakupan yang kurang memadai

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :119


(86.09-92.32) yaitu Kabupaten Bulukumba, Jeneponto, Gowa, Pangkep, Barru,
dan Luwu Timur.
Perkembangan cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil selama tahun
2009-2013 di Sulawesi Selatan mengalami fluktuasi dari tahun 2009 dapat dilihat
pada gambar IV.E.3. Data terinci dapat dilihat juga pada lampiran tabel 32.

GAMBAR IV.D.3
PERSENTASE CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI PADA IBU HAMIL
DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2009 – 2013

100.00
90.00
89.80 88.92
80.00
82.18
70.00
71.69 74.87
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Profil Kesehatan Prov. Sulawesi Selatan Tahun 2009-2013

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :120


BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan tatanan yang menghimpun berbagai upaya


Perencanaan, Pendidikan, dan Pelatihan, serta pendayagunaan tenaga kesehatan
secara terpadu dan saling mendukung guna mencapai derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya. Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja
secara aktif dan profesional di bidang kesehatan, berpendidikan formal kesehatan
atau tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan upaya kesehatan Salah satu
faktor pendukung upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan
berhasil guna bila kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi yang
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan.
Dalam bab ini, gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan
dikelompokkan ke dalam sajian data dan informasi mengenai sarana kesehatan,
tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

A. SARANA KESEHATAN

Sarana Kesehatan yang diuraikan pada bagian ini meliputi tentang sarana
kesehatan di antaranya puskesmas, rumah sakit, sarana produksi dan distribusi
farmasi dan alat kesehatan, sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM), institusi pendidikan tenaga kesehatan serta pembiayaan kesehatan.

1. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah organisasi


fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran
serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus memberikan
pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui
upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM).
Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan.
Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan. Dalam
memberikan pelayanan di masyarakat, puskesmas biasanya memiliki sub unit
pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, pos
kesehatan desa maupun pos bersalin desa (polindes).
Jumlah Puskesmas seluruh Indonesia sebanyak 9.510 unit. Dengan rincian
jumlah puskesmas perawatan 3.152 unit dan puskesmas non perawatan sebanyak

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :121


6.358 unit. Di Sulawesi Selatan dari hasil pengumpulan data profil tahun 2013
jumlah puskesmas meningkat menjadi 440 unit terdiri dari puskesmas perawatan
sebanyak 225 unit dan puskesmas nonperawatan sebanyak 215 unit dengan 1.257
puskesmas pembantu. Adapun rasio puskesmas per 100.000 penduduk 4.45 per
100.000 penduduk.

GAMBAR V.A.1
RASIO PUSKESMAS PER 100.000 PENDUDUK MENURUT KAB/KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013

Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan


penduduk terhadap Puskesmas adalah rasio Puskesmas per 100.000 penduduk.
Bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dimana Dari hasil
Pengumpulan data di 24 kabupaten/kota Jumlah Puskesmas pada tahun 2013
sebanyak 440 unit, Adapun rasio puskesmas per 100.000 penduduk sebesar 5,26
dan gambaran jumlah puskesmas di Sulawesi Selatan selama tahun 2009 – 2013
dapat dilihat pada pada gambar V.A.1 dan gambar V.A.2.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :122


GAMBAR V.A.2
PERKEMBANGAN JUMLAH PUSKESMAS DI SULAWESI SELATAN
SELAMA TAHUN 2008 – 2013

440

440
431

430 423

420 413

410
401

400 395

390

380

370
2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013

Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat di


puskesmas, beberapa puskesmas telah ditingkatkan fungsinya menjadi puskesmas
dengan tempat perawatan. Puskesmas perawatan ini terutama yang berlokasi jauh
dari rumah sakit, di jalur-jalur jalan raya yang rawan kecelakaan, serta di wilayah
pulau-pulau yang terpencil.

2. Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang


bergerak dalam kegiatan kuratif & rehabilitatif dan berfungsi sebagai sarana
pelayanan kesehatan rujukan ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya
promotif dan preventif. Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan
sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan
yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta
rasionya terhadap jumlah penduduk.
Sejak tahun 2011, berdasarkan kepemilikan, rumah sakit dikelompokkan
menjadi rumah sakit publik dan rumah sakit privat. Pengelompokkan ini
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147/Menkes/PER/I/2010 tentang
perizinan Rumah Sakit. Rumah sakit publik adalah rumah sakit yang dikelola
Pemerintah, pemerintah daerah dan badan hukum yang bersifat nirlaba, dan

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :123


rumah sakit privat adalah rumah sakit yang dikelola oleh bahan hukum dengan
tujuan profit yang berbentuk perseroan terbatas atau persero.
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011 jumlah rumah sakit
publik di Indonesia berjumlah 1.406 unit sedangkan rumah sakit umum (RSU)
berjumlah 1.127 unit dan Rumah Sakit Khusus (RSK) berjumlah 279 unit. Rumah
sakit tersebut dikelola oleh Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI POLRI, departemen lain/BUMN serta swasta
non profit. Sedangkan jumlah rumah sakit privat sebanyak 315 unit, yang terdiri
atas rumah sakit umum (RSU) berjumlah 245 unit dan rumah sakit khusus (RSK)
berjumlah 70 unit. Rumah sakit privat tersebut dikelola oleh BUMN dan swasta.
Jumlah rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit yang telah terdata dan
mendapatkan kode rumah sakit melalui sistem informasi Rumah Sakit (SIRS).
Pada tahun 2009–2013, perkembangan jumlah rumah sakit (umum dan
khusus) di Sulawesi Selatan cenderung relatif stabil. Data terinci pada lampiran
Tabel 68. Adapun perkembangan jumlah rumah sakit (umum dan khusus) tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL V.A.1
PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT (UMUM & KHUSUS) MENURUT
KEPEMILIKAN/PENGELOLA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2009-2013

No Pengelola / 2009 2010 2011 2012 2013


Kepemilikan

1 Kementerian 1 2 2 2 2
Kesehatan
2 Pemerintah 38 38 37 37 37
Prov/Kab/Kota
3 TNI/POLRI 7 7 7 7 7
4 BUMN/Departemen 1 1 1 1 1
Lain
5 Swasta 39 39 39 39 48
Jumlah 85 86 86 86 95
Sumber: Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun 2009-2013

Rasio tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk juga dapat
menggambarkan kemampuan rumah sakit tersebut dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat Untuk tahun 2012, jumlah tempat tidur dan
rasionya terhadap 100.000 penduduk tercatat sebanyak 6.268 tempat tidur
dengan rasio sebesar 78 per 100.000 penduduk atau rata-rata setiap tempat tidur
rumah sakit melayani 128.187 penduduk dalam setahun.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :124


3. Sarana Produksi, Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

Obat merupakan salah satu komponen yang tergantikan dalam pelayanan


kesehatan. Akses terhadap obat terutama obat esensial merupakan salah satu hak
asazi manusia. Dengan demikian penyediaan obat esensial merupakan kewajiban
bagi pemerintah dan institusi pelayanan kesehatan baik publik dan privat. Sebagai
komoditi khusus, semua obat yang beredar harus terjamin keamanan, khasiat dan
mutunya agar dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu salah
satu upaya yang dilakukan untuk menjamin mutu obat hingga ke tangan
konsumen adalah menyediakan sarana penyimpanan obat dan alat kesehatan
yang dapat menjaga keamanan secara fisik serta dapat mempertahankan kualitas
obat di samping tenaga pengelola yang terlatih.
Salah satu kebijakan pelaksanaan dalam Program Obat dan Perbekalan
Kesehatan adalah pengendalian obat dan perbekalan kesehatan diarahkan untuk
menjamin keamanan, khasiat dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan. Hal ini
bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh
penyalahgunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan atau penggunaan yang
dilakukan sejak proses produksi, distribusi hingga penggunaanya di masyarakat.
Sarana produksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan menggambarkan tingkat
ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang melakukan upaya produksi di
bidang kefarmasian dan alat kesehatan. Yang termasuk sarana produksi di bidang
kefarmasian dan alat kesehatan antara lain Industri Farmasi, Industri Obat
Tradisional (IOT), industri kecil Obat Tradisional (IKOT), Produksi Alat Kesehatan,
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) dan Industri Kosmetika.
Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana
pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi
dan alat kesehatan. Jumlah sarana produksi farmasi di Sulawesi Selatan selama
tahun 2006 dan 2007 sudah tidak terdata lagi. Sedangkan untuk jumlah sarana
distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan tercatat 578 apotek dan 461 toko
obat dan untuk tahun 2008 tercatat 483 apotek, toko obat 344, pada tahun 2009
jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan 503 apotek dan 368
toko obat sedangkan pada tahun 2010 tercatat jumlah 504 apotek, toko obat 283
dan pada tahun 2011 tercatat 518 apotek dan toko obat 115 dan pada tahun 2012
jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan tercatat 732 apotek dan 398 toko obat.
Di kabupaten/kota, distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan milik
pemerintah dikelola oleh unit pengelola obat, dahulu disebut sebagai gudang
farmasi kabupaten. Adapun jumlah unit pengelola obat (ex gudang farmasi)
kabupaten/kota pada tahun 2008 di Sulawesi Selatan tercatat sebanyak 24.
Jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan tahun 2013
sebanyak 676 apotek, 377 toko obat, 101 pedagang besar farmasi, 57 penyalur
alat kesehatan dan 10 usaha kecil obat tradsional. Data terinci pada lampiran Tabel
68.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :125


4. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

Dalam mewujudkan masyarakat sehat, diperlukan kesadaran setiap anggota


masyarakat akan pentingnya perilaku sehat, berkeinginan, serta berdaya untuk
hidup sehat. Masyarakat bersinergi membangun kondisi lingkungan yang kondusif
untuk hidup sehat. Langkah tersebut tercermin dalam pengembangan sarana
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di desa dan kelurahan,
seperti adanya Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu).
UKBM yang ada di desa dan kelurahan menjadi ciri khas bahwa desa dan
kelurahan tersebut telah menjadi desa kelurahan siaga aktif. Dinyatakan demikian
karena penduduk di desa dan kelurahan siaga tersebut dapat mengakses dengan
mudah pelayanan kesehatan dasar dan mengembangkan UKBM serta
melaksanakan surveilans berbasis masyarakat (pemantauan penyakit, kesehatan ibu
dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku), kedaruratan kesehatan dan
penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, berbagai upaya
dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di
masyarakat. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di antaranya
adalah Posyandu, Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat
Keluarga), POD (Pos Obat Desa), Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja), desa
siaga dan sebagainya. Selain Posyandu, situasi dan kondisi upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat lainnya sudah sulit dideteksi/dipantau sejak
pemberlakuan otonomi daerah di masing-masing Kabupaten/Kota, kecuali desa
siaga yang baru muncul pada tahun 2007 ini. Oleh karena itu, pelaksanaan
kegiatan ini perlu mendapat perhatian yang optimal kembali dari masing-masing
pengelola program kesehatan.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di
masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal lima program prioritas, yaitu
Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan
Penanggulangan Diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu
dikelompokkan ke dalam empat strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu
Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri.
Menurut profil kesehatan pada tahun 2011 jumlah Posyandu tercatat
sebanyak 9.151 buah dan 54,77%, berstatus Posyandu Pratama dan Madya,
Posyandu Purnama dan Mandiri sebanyak 45,23%, posyandu yang aktif sebanyak
4.139 (45,23%) dan adapun rasio posyandu 1.12 per 100 Balita dan pada tahun
2012 jumlah Posyandu sebanyak 9.183 buah dan 45,05% berstatus Posyandu dan
Mandiri, Posyandu Pratama dan Mandiri sebanyak 54,95%, Posyandu yang aktif
sebanyak 4.137 (45,05%).
Untuk tahun 2013 jumlah Posyandu sebanyak 9.401 buah dan 19,67%
berstatus Pratama, 34,90% berstatus Madya, 35,33% berstatus Pratama, 10,11%
berstatus Mandiri, dan Posyandu yang aktif sebanyak 4.271 (45,43%).

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :126


Gambar V.A.3 menggambarkan proporsi posyandu pada tahun 2013
menurut strata atau tingkat perkembangannya dapat dilihat pada gambar V.A.3,
dan data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 70.

GAMBAR V.A.3
PROPORSI POSYANDU MENURUT STRATA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

MANDIRI, 10.11 PRATAMA, 19.60

PURNAMA, 35.33

MADYA, 34.90

Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013

5. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)

Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya


Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/
menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dapat
dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya-
upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanannya meliputi upaya-upaya
promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
(terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela Iainnya
Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
desa, Poskesdes memiliki kegiatan :
1. Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit terutama penyakit
menular yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan
faktor resikonya termasuk status gizi serta kesehatan ibu hamil yang
beresiko.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :127


2. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan KLB serta faktor resikonya termasuk kurang gizi.
3. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdarutan
kesehatan.
4. Pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensinya.
5. Promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lain-
lain.
Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki satu poskesdes. Jumlah
poskesdes tercatat pada Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008 sebayak 11.287
unit sedangkan hasil pengumpulan data tahun 2008, jumlah poskesdes di Sulawesi
Selatan sebanyak 881 unit, pada tahun 2009 meningkat sebesar 1.004 unit, pada
tahun 2010 meningkat menjadi 1.433 unit, pada tahun 2011 meningkat 1.435 unit,
pada tahun 2012 meningkat 1.706 unit sedangkan untuk tahun 2013 meningkat
sebesar 1,641 unit.

6. Desa Siaga

Desa siaga aktif merupakan desa/kelurahan yang penduduknya dapat


mengakses pelayanan kesehatan dasar mengembangkan UKBM yang dapat
melaksanakan surveilans berbasis masyarakat (pemantauan penyakit, kesehatan ibu
dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku) kedaruratan kesehatan dan
penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakat ber
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Desa Siaga juga dapat merupakan pengembangan dari konsep Siap-Antar-
Jaga, sehingga diharapkan pada gilirannya akan menjadi Desa Siaga dan
selanjutnya Desa Sehat yang dilengkapi komponen-komponen yaitu
dikembangkannya pelayanan kesehatan dasar dan UKBM, Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) di kalangan masyarakat, diciptakannya kesiapsiagaan,
masyarakat dalam menghadapi kegawatdaruratan dan bencana, serta sistem
pembiayaan kesehatan yang berbasis masyarakat.
Dari hasil pengumpulan data profil kesehatan di Sulawesi Selatan tahun
2008 tercatat jumlah desa siaga yaitu 2.185 desa, pada tahun 2009 jumlah desa
siaga yaitu 2.384 unit sedangkan pada tahun 2010 jumlah desa siaga yaitu 2.677
desa, desa siaga aktif yaitu 1.694 desa (63.28%), tahun 2011 jumlah desa sebanyak
2.966 desa/kelurahan, desa siaga yaitu 2.013 (67,87), sedangkan desa siaga aktif
sebanyak 2.013 (100%). Pada tahun 2012 jumlah desa sebanyak 2.895 desa
adapun desa siaga yaitu 2.722 desa (94,02%) dan desa siaga sebanyak 2.255 desa
(82,84%)
Gambar V.A.4 menunjukkan jumlah desa siaga pada tahun 2013
berdasarkan klasifikasi yaitu desa siaga pratama sebanyak 875 desa, desa siaga
Madya sebanyak 642 desa, desa siaga Purnama sebanyak 384 desa, dan desa
siaga Mandiri sebanyak 70 desa. Data terinci pada lampiran Tabel 72.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :128


GAMBAR V.A.4
JUMLAH DESA SIAGA BERDASARKAN KLASIFIKASI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

MANDIRI, 70

PURNAMA, 384 PRATAMA, 875

MADYA, 642

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013

B. TENAGA KESEHATAN

Dalam pembangunan kesehatan berkelanjutan membutuhkan tenaga


kesehatan yang memadai baik dari segi jumlah maupun kualitas diperlukan
berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya
kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan,
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan
dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan melalui
pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat.
Sumber Daya Manusia (SDM Kesehatan) di daerah terdiri dari SDM
Kesehatan yang bertugas di unit kesehatan (sarana pelayanan dan non pelayanan)
di kabupaten/kota dengan status kepegawaian PNS,CPNS, PTT, TNI/POLRI dan
swasta. SDM Kesehatan tersebut bekerja di Dinas Kesehatan provinsi dan unit
pelaksana teknis (UPT), dinas kabupaten/kota dan UPT termasuk puskesmas),
rumah sakit/poliklinik dan sarana kesehatan lainnya milik pemerintah pusat,
pemerintah daerah, TNI/POLRI dan swasta.
Saat ini, jumlah tenaga kesehatan di Sulawesi Selatan yang tercatat melalui
Profil Kesehatan Kabupaten/Kota pada tahun 2013 sebanyak 20.286 orang
(pegawai kesehatan) dengan proporsi tenaga kesehatan yang terbesar adalah

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :129


perawat 109,52% (9.136), bidan 44,51% (3.713 orang), kemudian medis sebesar
35.89% (2.994 orang). Sedangkan jumlah tenaga khusus dalam lingkup Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan hingga akhir 2013 berjumlah 219 orang.

d. Tenaga Medis

Tenaga medis adalah dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi dan dokter
keluarga. Hingga tahun 2013 di Sulawesi Selatan tercatat jumlah tenaga medis
sebanyak 2.994 orang terdiri dari dokter spesialis sebanyak 984 orang, dokter
umum sebanyak 1.462 orang, dokter gigi sebanyak 544 orang dan dokter spesialis
Gigi sebanyak 4 orang dengan rasio tenaga medis sebanyak 35,89 per 100.000
penduduk.
Sedangkan rasio masing-masing tenaga medis per 100.000 penduduk
berdasarkan data yang diterima melalui 24 Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
tahun 2013 diperoleh bahwa rasio dokter spesialis sebesar 11,80 per 100.000
penduduk, rasio dokter umum 17,53 per 100.000 penduduk dan rasio dokter gigi
sebesar 6,52 per 100.000, spesialis dokter gigi sebanyak 0,05 per.100.000 pddk
penduduk nampak bahwa rasio untuk tenaga dokter spesialis dan dokter umum
telah mencapai target (dokter spesialis 6 per 100.000 penduduk, dokter umum 40
per 100.000 penduduk), namun rasio dokter gigi belum mencapai target (dokter
gigi 11 per 100.000 penduduk). Data terinci pada lampiran Tabel 73.

GAMBAR V.B.1
PROPORSI TENAGA KESEHATAN MENURUT JENIS TENAGA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

Kesling, 2.99 Teknisi


Medis, 4.47
Kesmas, 5.74
Gizi, 3.53 Medis, 14.77
Farmasi, 5.40

Bidan, 18.55

Perawat, 44.55

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :130


e. Tenaga Kefarmasian dan Gizi

Untuk tenaga kefarmasian, saat ini (2013) telah berjumlah 1,090 orang
dengan rincian: tenaga teknis kefarmasian sebanyak 633 orang atau 7,59% dari
seluruh tenaga farmasi dan apoteker sebanyak 457 orang atau 5,48%. Rasio
tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk yaitu 13,07 per 100.000 penduduk.
Sementara itu, jumlah tenaga gizi hingga tahun 2013 di Sulawesi Selatan
sebanyak 785 orang dengan rasio sebesar 9,41 per 100.000 penduduk. Data terinci
pada lampiran Tabel 77.

GAMBAR V.B.2
RASIO TENAGA KESEHATAN PER 100.000 PENDUDUK
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

Perawat 109.52

Bidan 44.51

Medis 35.89

Kesmas 15.87

Farmasi 13.07

Teknisi Medis 15.12

Gizi 9.41

Sanitasi 7.36

0 50 100 150

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013

f. Tenaga Keperawatan

Tenaga keperawatan adalah Perawat dan Bidan. Rasio tenaga keperawatan


di Sulawesi Selatan hingga tahun 2013 sebesar 109.47 per 100.000 penduduk.
Namun bila dirinci menurut jenisnya maka di Sulawesi Selatan, pada tahun yang
sama tercatat jumlah perawat sebanyak 9.136 orang terdiri dari perawat sebesar
8.570 orang atau 102,73% dan perawat gigi sebesar 566 orang 6.78% dari
jumlah keseluruhan tenaga perawat. Proporsi tenaga perawat 54,76% dari seluruh
tenaga kesehatan.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :131


Jumlah tenaga bidan sebanyak 3.713 orang atau dengan proporsi sebesar
18,55% dari seluruh tenaga kesehatan, sementara rasio tenaga bidan sebesar 44,51
per 100.000 penduduk. Data terinci pada lampiran Tabel 74.

g. Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi

Jumlah tenaga Kesehatan Masyarakat di Sulawesi Selatan Dari hasil


pengumpulan profil kesehatan tahun 2007 tercatat sebanyak 1.143 orang dengan
rasio sebesar 15,86 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga sanitasi tercatat
sebanyak 580 orang dengan rasio sebesar 7,60 per 100.000 penduduk dan tahun
2008 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 886 dengan rasio
sebesar 11,40 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga sanitasi tercatat sebanyak
496 orang dengan rasio 7.40 per 100.000 penduduk, sedangkan pada tahun 2009
tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 1.393 dengan rasio sebesar
16.72 per 100.000 penduduk dan untuk sanitasi tercatat sebanyak 6,14 per
100.000 penduduk.
Dan pada tahun 2012 jumlah tenaga kesehatan masyarakat tercatat 2.237
orang dengan rasio sebesar 18,78 dari 100.000 penduduk dan adapun jumlah
tenaga sanitasi yang dilaporkan sebanyak 653 orang dengan rasio sebesar 6,65%
per 100.000 penduduk. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah tenaga kesehatan
masyarakat tercatat 1.324 orang dengan rasio sebesar 15.87 dari 100.000
penduduk dan adapun jumlah tenaga sanitasi yang dilaporkan sebanyak 614 orang
dengan rasio sebesar 7.36 per 100.000 penduduk Data terinci dapat dilihat pada
lampiran Tabel 76.

h. Tenaga Teknisi Medis

Tenaga teknisi medis terdiri dari analis laboratorium, TEM (Teknisi Elektro
Medis), Pranata Anestesi (seorang yang ahli melakukan anestesi bius), sebelum
pasien dirawat di puskesmas, rumah sakit, dan sarana pelayanan kesehatan.
Adapun jumlah tenaga teknisi medis tahun 2013 yang dilaporkan sebanyak 1064
orang dengan rasio sebesar 12.75 per 100.000 penduduk. Sedangkan fisiotherapis
yaitu seorang therapis yang mengobati kecelakaan atau disfungsi dengan latihan
dan pengobatan fisik lainnya pada bagian tubuh yang mengalami kerusakan (di
Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana,) adapun jumlah tenaga fisiotherapis sebanyak
198 orang, Terapi Okupasi, terapi Wicara dan akupuntur Ortetik prostetik, teknisi
kardiovaskuler tidak ada, Radiografer 119 orang, radioteraphis 3 orang, teknis
elektromedis sebanyak 268 orang, teknisi gigi sebanyak 36 orang, Analis
Kesehatan sebanyak 541 orang, Refraksionis Opitisien sebanyak 1 orang, Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan sebanyak 110 orang, dan Teknisi transfusi darah
sebanyak 2.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :132


C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Dengan perubahan Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Kesehatan, maka


beban kerja Kementerian Kesehatan Republik Indonesia cukup berat, luas dan
kompleks. Selain itu, kita juga diperhadapkan dengan permasalahan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat, meningkatkan kelembagaan
serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, pembiayaan
pembangunan kesehatan diarahkan agar dapat mendukung berbagai program
antara lain penerapan paradigma sehat, pelaksanaan desentralisasi, mengatasi
berbagai kedaruratan, peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan dan
pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM).
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut, pemerintah telah
melakukan berbagai upaya melalui upaya pelayanan kesehatan dasar yang
menitikberatkan pada upaya pencegahan dan penyuluhan kesehatan. Dalam
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan tersebut diperlukan pembiayaan, baik
yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat, termasuk swasta. Sejak
dilaksanakannya kebijakan desentralisasi pada tahun 2001, biaya untuk
pelaksanaan upaya kesehatan dari pemerintah diharapkan sebagian besar berasal
dari Pemerintah Daerah.
Pada tahun 2000, dalam pertemuan antara Departemen Keuangan dengan
seluruh Bupati/Walikota se-Indonesia, disepakati bahwa pemerintah daerah akan
mengalokasikan 15% dari APBD-nya untuk pembiayaan kesehatan. Pada tahun itu
juga (2000) pola anggaran mengalami perubahan waktu dari tahun fiskal lama
yang berlaku 1 April s/d 31 Maret ke tahun fiskal baru yang berlaku sesuai dengan
tahun takwim (kalender) yaitu 1 Januari s/d 31 Desember.
Sesuai dengan data yang berhasil dikumpulkan, untuk menggambarkan
situasi pembiayaan kesehatan di Sulawesi Selatan, berikut ini akan diuraikan
tentang pembiayaan kesehatan oleh pemerintah yaitu mengenai alokasi Anggaran
Pembangunan Nasional (APBN) dan alokasi APBD kabupaten/kota untuk
kesehatan, dan juga uraian tentang salah satu wujud pembiayaan kesehatan oleh
masyarakat yaitu mengenai jaminan pemeliharaan kesehatan.

1. Anggaran Pembangunan Kementerian Kesehatan

Anggaran Pembangunan Kementerian Kesehatan Untuk Tahun 2007


anggaran dekonsentrasi yang dialokasikan di Sulawesi Selatan secara keseluruhan
sebanyak Rp.68.641.375.000,-, yang terdiri dari Rp. 66.937.697.000 dana Rupiah
Murni Rp.1.231.582.000,- dana RM pendamping dan Rp. 472.096.000.- dana
PHLN. Data ini adalah sebelum efisiensi anggaran. Sedangkan tahun 2008
anggaran dekosentrasi yang dialokasikan di Sulawesi Selatan secara keseluruhan
sebanyak Rp. 101.178.788.250,- yang terdiri dari Rupiah murni 66.594.109.000.-
RM pendamping sebanyak Rp. 5.042.188.00,- dan RK sebanyak 29.542.491.250.-

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :133


Total anggaran dekosentrasi pada tahun 2011 sebanyak Rp.
45.625.550.000,- terdiri dari rupiah murni dan RM Pendamping sebanyak Rp.
25.796.369.000.-, dan PHLN sebanyak Rp.19.829.181.000-, dan adapun total
realisasi sebanyak 36.097.404.361.- (79,12%), yang terdiri dari rupiah murni dan
RM pendamping sebanyak Rp.19.892.839.299.- (77,11%), dan PHLN sebanyak
16.204.565.062.- (81,72%).
Untuk tahun 2012 dana dekosentrasi sebanyak Rp. 38.134.061.000,- terdiri
dari rupiah murni sebanyak Rp. 22.047.828.000.- dan PHLN sebanyak
Rp.16.086.233.000-, dan adapun total realisasi sebanyak 36.266.212.761.-
(95,10%), yang terdiri dari rupiah murni sebanyak Rp 21.002.929.061.- (95,26%),
dan PHLN sebanyak Rp.15.263.283.700.- (94,88%). Dan dana DAK sebanyak
Rp.148.083.740.000.- yaitu pelayanan kesehatan dasar Rp.63.587.606.638.-,
pelayanan farmasi Rp.47.203.823.351.- dan pelayanan rujukan Rp.
37.726.086.725.- dengan realisasi sebanyak Rp. 117.821.221.050.- yaitu
pelayanan kesehatan dasar Rp.54.481.112.940.-, (86%) pelayanan farmasi
Rp.44.728.614.272.- (95%) dan pelayanan rujukan Rp. 18.611.493.838.- (40%)
Sedangkan dana alokasi dana program Jamkesmas–Jampersal tahun 2012 sebesar
Rp. 89.149.453.271.- dengan realisasi sebanyak Rp.73.928.402.449.-
Sedangkan untuk tahun 2013 dana dekosentrasi yang dialokasikan Dinas
kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak Rp. 33.891.931.000,- dan adapun
total realisasi sebanyak 30.141.987.405.- (88,94%), dengan realisasi fisik sebanyak
99,05%. Dan dana DAK sebanyak Rp.148.083.740.000.- yaitu pelayanan
kesehatan dasar Rp.62.375.221,515.-, pelayanan farmasi Rp.51.312.200.390.- dan
pelayanan rujukan Rp. 42.241.120.196.- dengan realisasi sebanyak Rp.
117.821.221.050.- yaitu pelayanan kesehatan dasar Rp.54.481.112.940.-, (86%)
pelayanan farmasi Rp.44.728.614.272.- (95%) dan pelayanan rujukan Rp.
18.611.493.838.- (40%) Sedangkan dana alokasi dana program Jamkesmas–
Jampersal tahun 2012 sebesar Rp. 89.149.453.271.- dengan realisasi sebanyak
Rp.73.928.402.449.-

2. Anggaran Pembangunan Daerah

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana


keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun
anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai
dengan tanggal 31 Desember.
Anggaran Pembangunan Daerah dalam kurun waktu lima tahun (1996/1997
s.d tahun 2000) bergerak tidak beraturan, baik anggaran pemerintah provinsi
maupun anggaran pemerintah kabupaten/kota. Perbedaan ini dikarenakan
pemerintah daerah belum menggunakan secara maksimal kemampuan daerahnya
(Pendapatan Asli Daerah), karena selama ini kekurangan anggaran untuk seluruh
kegiatan masih disubsidi oleh pemerintah pusat dengan berdasarkan kepada usulan
proyek dan kegiatan (DUP dan DUK). Kemampuan daerah dalam mengalokasikan

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :134


anggaran untuk sektor kesehatan dapat terlihat mulai tahun 2000 dimana undang-
undang mengenai otonomi daerah telah ditetapkan.
Dasar penganggaran yang digunakan adalah menurut Kepmendagri Nomor
29 Tahun 2003, dimana jenis penganggaran melalui APBD terdiri dari Aparatur
(administrasi dan operasional) dan Publik (biaya program), sedangkan untuk tahun
2007 digunakan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dimana jenis penganggaran
menjadi Belanja Langsung (publik dan operasional) dan Belanja Tidak Langsung
(biaya aparatur), dengan kata lain bahwa denominator dari belanja langsung
menjadi lebih besar oleh karena terhitung dengan biaya operasional sehingga
persentase nampak kecil sementara secara absolut, total APBD bidang kesehatan
mengalami peningkatan pada periode tahun yang sama.
Pada tahun 2011 alokasi pembiayaan kesehatan sebesar 29.022.576.587.-,
terdiri dari belanja langsung sebesar Rp. 14.258.798.200.- dan belanja tidak
langsung sebesar 14.763.778.387.- dengan jumlah realisasi keseluruhan sebesar Rp.
28.267.200.444.-,yang terdiri dari belanja langsung sebesar Rp. 13.757.785.802,-
(96,49%) dan belanja tidak langsung sebesar Rp.14.509.414.642.- (98.28%).
Sedangkan untuk tahun 2012 alokasi pembiayaan untuk Dinas Kesehatan sebesar
Rp.44.336.004.642.- yang terdiri dari dari belanja langsung sebesar
Rp.28.244.240.000.- dan belanja tidak langsung sebesar Rp.16.091.764.642.-,
dengan jumlah realisasi keseluruhan sebesar Rp.38.899.964.647.- (87,74) yang
terdiri dari belanja langsung sebesar Rp.22.859.769.478.- (95,56%), dan belanja
tidak langsung sebesar Rp.16.040.195.169.- (99,68%).
Tahun 2013 alokasi pembiayaan untuk Dinas Kesehatan sebesar
Rp.26.375.192.515.-.- yang terdiri dari dari belanja langsung sebesar
Rp.9.046.246.000.- dan belanja tidak langsung sebesar Rp.17.328.946.515.-,
dengan jumlah realisasi keseluruhan sebesar Rp.26.200.700.600.- (99,34) yang
terdiri dari belanja langsung sebesar Rp.8.872.686.527.- (98,08%), dan belanja
tidak langsung sebesar Rp.17.328.014.073.- (99,34%).

3. Bantuan Operasional Kesehatan

Bantuan Operasional Kesehatan merupakan bantuan dana dari Pemerintah


melalui Kementerian Keseahtan RI dalam membantu pemerintahan
kabupaten/kota untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan
masyarakat melalui kegiatan Puskesmas untuk mendukung tercapainya target
Millennium Develpoment Goals (MDGs) Bidang kesehatan tahun 2015, selain itu
diharapkan dengan bantuan ini dapat meningkatkan kualitas manajemen
Puskesmas, terutama dalam perencanaan tingkat puskesmas dan lokakarya mini
puskesmas, meningkatkan upaya untuk menggerakkan potensi masyarkat dalam
meningkatkan derajat kesehatannya, dan meningkatkan cakupan pelayanan
kesehatan yang bersifat promotif dan preventif yang dilakukan oleh Puskesmas
dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu.
Pemanfaatan dana BOK difokuskan pada beberapa upaya kesehatan
promotif preventif meliputi KIA-KB, imunisasi, perbaikan gizi masyarakat, promosi

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :135


kesehatan, kesehatan lingkungandan pengendalian penyakit, dan upaya kesehatan
lainnya sesuai risiko dan masalah utama kesehatan di wilayah setempat dan tetap
mengacu pada pencapaian target Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta target
MDGs bidang kesehatan tahun 2015.
Tahun 2012 realisasi pemanfaatan dana BOK menunjukkan alokasi
anggaran sebanyak 62.723.210.303.- dengan realisasi sebanyak
Rp.62.553.627.703.- (98,57%).
BOK salah satu program strategis Kementerian Kesehatan disamping
Jamkesmas/Jampersal sehingga terus diupayakan perbaikan agar BOK di
manfaatkan dengan optimal oleh Puskesmas. Dinas Kesehatan Provinsi memiliki
peran serta yaitu melakukan pembinaan dan evaluasi pelaksanaan BOK
dikabupaten/kota. Dengan adanya BOK diharapkan petugas kesehatan/kader
kesehatan tidak lagi mengalami kendala dalam melakukan kegiatan untuk
meningkatkan untuk mendekatkan akses pada masyarakat.

4. Pembiayaan Kesehatan Gratis

Salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yaitu


pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat. Program tersebut berjalan sejak
bulan Juli 2008. Kepesertaan pelayanan kesehatan gratis ini diperuntukkan bagi
seluruh penduduk Sulawesi Selatan yang belum mempunyai jaminan kesehatan
yang berasal dari program lain dan memiliki kartu identitas penduduk Sulawesi
Selatan.
Pelayanan Kesehatan gratis pada masyarakat diberikan sesuai fungsi dan
kemampuan sarana, prasarana dan tenaga kesehatan yang ada di setiap tingkat
fasilitas pelayanan kesehatan dan diberikan sesuai dengan indikasi medik. Jenis
pelayanan kesehatan yang diberikan berupa pelayanan kesehatan tingkat dasar
dan pelayanan kesehatan tingkat lanjut. Pelayanan kesehatan tingkat dasar berupa
Rawat Jalan Tingkat Dasar (RJTD), Rawat Inap Tingkat Dasar (RITD) dan
penanganan gawat darurat yang diberikan di Puskesmas dan jaringannya.
Pelayanan kesehatan tingkat lanjut berupa Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL),
Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) dan penanganan gawat darurat yang diberikan
di PPK milik Pemerintah yang telah ditunjuk. Sedangkan pelayanan pada kasus
gawat darurat (emergency), seluruh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) milik
Pemerintah wajib memberikan pelayanan tanpa terlebih dahulu meminta kartu
identitas korban/ pasien.
Kunjungan peserta kesehatan gratis di Sulawesi Selatan pada tahun untuk
tahun 2010 berdasarkan laporan dari tim 9 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan rumah sakit sebanyak 164.211 orang (rawat jalan) dan 55.902 orang
(rawat inap), dan untuk puskesmas sebanyak 5.916.136 orang dan 53.366 orang
(rawat inap).
Penyerapan dana kesehatan gratis yang dialokasikan oleh Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp. 286.322.152.000,- dan kelebihan dana
sebelumnya sebesar Rp.70.356.086.737.- dan terealisasi sebesar 319.503.265.231.-
(89,57%). Data tentang kesehatan gratis secara rinci dapat dilihat pada tabel V.C.1

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :136


TABEL V.C.1
JUMLAH, REALISASI DAN SISA DANA KESEHATAN GRATIS YANG BERSUMBER
APBD PROVINSI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013

REALISASI JUMLAHKUNJUNGAN
N0 KAB/KOTA KLAIM( Rp )
( Rp) Kasus
Rawat Jalan Rawat Inap UGD
Dirujuk
1 SELAYAR Rp 3,165,460,200 Rp 3,165,460,200 313,521 983 2,259
2 BULUKUMBA Rp 10,397,814,716 Rp 10,397,814,716 597,729 6,571 - 8,781
3 BANTAENG Rp 3,310,995,175 Rp 2,937,685,750 255,880 6542 0 6966
SINJAI
4 JENEPONTO Rp 5,178,842,600 Rp 5,178,842,600 294,677 2,754 35,706 1,214
5 TAKALAR Rp 4,311,018,060 Rp 4,311,018,060 305,574 3,907 - 1,052
6 GOWA Rp 4,500,151,998 Rp 3,990,435,648 768,669 6,980 - 21,870
8 MAKASSAR Rp 38,396,400,000 Rp 36,065,175,055 307,577 - - 9,963
9 MAROS Rp 3,215,523,100 Rp 3,215,523,100 169,821 1,200 - 8,213
10 PANGKEP Rp 4,428,030,027 Rp 4,428,030,027 264,183 5,755 15,333
11 BARRU Rp 2,899,268,000 Rp 2,672,383,000 134,710 2,651 0 8,139
12 BONE Rp 11,456,547,050 Rp 6,459,620,000 669,624 3,566 - 12,851
13 SOPPENG Rp 1,458,307,500 Rp 1,458,307,500 279,265 3,711 - 10,703
14 WAJO Rp 8,549,429,500 Rp 8,549,429,500 424,406 3,556 - 6,656
15 PARE - PARE Rp 2,512,896,466 Rp 2,512,896,466 113,693 1,590 9,931 910
16 SIDRAP Rp 4,729,422,450 Rp 4,729,422,450 229,592 3,623 - 9,235
17 PINRANG Rp 4,198,286,000 Rp 4,198,286,000 342,769 4,506 0 6,379
18 ENREKANG Rp 9,926,828,400 Rp 9,926,828,400 3,600 532 0 1,364
19 LUWU Rp 4,143,162,458 Rp 4,143,162,458 107,863 1,164 0 10,483
20 TANATORAJA Rp 2,577,649,500 Rp 2,412,931,500 153,479 699 0 4,899
21 TORAJAUTARA Rp 7,333,229,148 Rp 7,333,229,148 0 0 0 0
22 LUWUUTARA Rp 4,757,316,230 Rp 4,757,316,230 57,213 1,310 0 4,142
23 LUWUTIMUR Rp 5,847,305,800 Rp 5,847,305,800 571,602 9,810 0 33,955
24 PALOPO Rp 792,478,000 Rp 792,478,000 86,229 852 0 4,275
TOTAL Rp 148,086,362,378 Rp 139,483,581,608 7,519,613 74,767 45,637 227,733

Sumber : Sek. Tim 9 Kesehatan Gratis

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :137


TABEL V.C.1A
JUMLAH, REALISASI DAN SISA DANA KESEHATAN GRATIS YANG BERSUMBER
APBD PROVINSI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
JUMLAH KUNJUNGAN
KLAIM REALISASI
N0 KAB/KOTA
( Rp ) ( Rp ) Rawat Rawat Rujukan Kasus
UGD
Jalan Inap yg diterima dirujuk

1 SELAYAR Rp 1,563,665,952 Rp 1,563,665,952 4,514 933 1,494 0 0


2 BULUKUMBA Rp 1,381,879,009 Rp 1,381,879,009 5,394 2,280 1,079 98 0
3 BANTAENG Rp 7,232,852,868 Rp 7,232,852,868 14,583 3,281 3,754 0 25
4 SINJAI
5 JENEPONTO Rp 5,621,778,963 Rp 5,621,778,963 15,368 3,133 2,656 0 0
6 TAKALAR Rp 8,713,750,688 Rp 7,877,062,558 13,580 2,856 2,895 19,635 181
7 GOWA Rp 10,468,295,251 Rp 10,468,295,251 30,172 5,186 10,406 0 6,209
8 MAROS Rp 7,147,746,848 Rp 7,147,746,848 12150 3219 2365 7737 447
9 PANGKEP Rp 15,616,853,548 Rp 8,776,104,497 19877 7591 4188 27459 1139
10 BARRU Rp 4,225,732,430 Rp 4,225,732,430 17660 3657 5957 17459 123
11 RSU BONE Rp 28,917,126,275 Rp 28,917,126,275 43767 17340 8284 37373 83
12 WAJO Rp 8,919,769,238 Rp 8,919,769,238 9,811 4,294 2,199 91
13 PARE - PARE Rp 8,803,385,393 Rp 8,803,385,393 1,227 2,395 - - -
14 SIDRAP (Mallomo) Rp 2,442,440,343 Rp 2,442,440,343 8,676 1,945 2,403 1,966 108
15 RSU Arifin Nu'Mang Rp 1,416,798,691 Rp 1,132,747,729 5,379 516 1,459 - 33
16 PINRANG Rp 12,163,365,085 Rp 12,163,365,085 19,093 5,587 - - -
17 ENREKANG Rp 8,060,271,690 Rp 6,423,831,390 3,600 532 - 1,364
18 LUWU Rp 14,187,682,310 Rp 12,581,910,825 3,203 1,426 1,278 - -
19 TORAJA UTARA Rp 1,836,222,126 Rp 1,612,899,971 - - - - -
20 LUWU UTARA Rp 11,597,889,531 Rp 11,597,889,531 - - - - -
21 LUWU TIMUR Rp 7,441,832,620 Rp 7,441,832,620 - - - - -
22 PALOPO Rp 4,690,064,660 Rp 4,690,064,660 3,203 1,426 1,278 - -
23 RSUD LABUANG BAJI Rp 22,772,116,371 Rp 18,375,857,756 71,642 9,084 11,086 71,642 71,642
24 RSU HAJI Rp 4,887,390,501 Rp 4,887,390,501 9,905 4,465 6,371 -
25 RSB PERTIWI Rp 2,548,559,844 Rp 2,548,559,844 325 397 875 - -
26 RSIA FATIMAH Rp 4,021,905,648 Rp 3,301,415,791 9,397 1,172 1,203 193 -
27 RSKD SULSEL/DADI Rp 9,649,329,833 Rp 9,649,329,833 21,433 7,970 8 - -
28 BP4/BPK KULKEL Rp 500,938,250 Rp 465,644,650 - - - - -
29 PPKGM Rp 634,419,200 Rp 700,696,200 7,795 - - 3,824 -
30 RSU. Sayang Rakyat 4,716,714,632 4,420,195,405 20,641 1,592 - - -
31 RS DR. Wahidin Rp 22,731,916,951 Rp 22,731,916,951 1,702 5,824 2,368 - -
32 BKMM/BKIM Rp 1,471,566,830 Rp 123,422,807 4,730 140 - - -
33 BBKPM/BP4 Rp 1,788,533,199 Rp 1,632,929,109 24,129 - 491 17,892 1,118
34 RSU Tadjuddin Chalid Rp 3,528,938,594 Rp 2,876,755,166 16,389 2,836 2,703 2,232 -
TOTAL Rp 267,886,296,245 Rp 248,442,677,049 451,346 110,628 87,160 219,940 81,389

Demikian gambaran singkat mengenai situasi sumber daya kesehatan di


Sulawesi Selatan sampai dengan tahun 2013.
Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila
kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi. Dalam bab ini, gambaran
mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan ke dalam sajian data dan
informasi mengenai sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan
kesehatan.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :138


BAB VI
PENUTUP

Berdasarkan data-data yang telah dipaparkan, secara umum dapat


disimpulkan bahwa hingga tahun 2013 ini berbagai peningkatan derajat kesehatan
masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, sejalan
dengan perbaikan kondisi umum, perbaikan keadaan sosial dan ekonomi
masyarakat Sulawesi Selatan.
Situasi dan kondisi sektor kesehatan hingga tahun 2013 telah
memperlihatkan seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan yang
telah dicapai, menunjukkan kekurangan dan kelebihan dari setiap upaya-upaya
kesehatan yang dilaksanakan yang tentunya juga tidak terlepas dari kontribusi
lintas sektor terkait. Pada sisi output (hasil antara) nampak bahwa perilaku
masyarakat untuk hidup bersih dan sehat masih rendah, demikian juga dengan
sanitasi dasar lingkungan serta akses dan mutu pelayanan kesehatan. Sementara
pada sisi proses dan masukan, masih terdapat beberapa kriteria dari pelayanan
kesehatan, manajemen kesehatan dan sumber daya kesehatan yang masih belum
mencapai target, SPM Bidang Kesehatan maupun MDGs, demikian pula dengan
kontribusi lintas sektor terkait seperti pendidikan, dimana angka melek huruf dan
angka partisipasi sekolah di Sulawesi Selatan masih sangat rendah dibandingkan
angka nasional, masih rendahnya pelayanan KB dan juga penggunaan air bersih.
Gambaran tersebut merupakan fakta yang harus dikomunikasikan, baik
kepada para pimpinan dan pengelola program kesehatan maupun kepada lintas
sektor dan masyarakat di daerah yang dideskripsikan melalui data dan informasi,
apalagi dalam era desentralisasi pengumpulan data dan informasi dari
kabupaten/kota menjadi relatif lebih sulit. Hal ini berimplikasi pada kualitas data
dan informasi yang disajikan di dalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.
Disamping itu, dalam mencermati capaian setiap indikator masih perlu
penataan yang lebih maksimal lagi khususnya dalam menggunakan pendekatan-
pendekatan statistik seperti dengan menggunakan proksi yang lebih tepat agar
jelas numerator dan denominator masing-masing indikator.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :139


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik; Sosial dan Ekonomi Rumah Tangga Sulawesi Selatan Tahun
2010, BPS Provinsi Sulawesi Selatan, 2010.

Badan Pusat Statistik; Sulawesi Selatan Dalam Angka 2009, BPS Provinsi Sulawesi
Selatan, 2010.

Badan Pusat Statistik; Sulawesi Selatan Dalam Angka 2010, BPS Provinsi Sulawesi
Selatan, 2011.

Badan Pusat Statistik, BKKBN, Depkes RI; Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia 2007, Laporan Pendahuluan, MEASURE DHS, Macro
International Calverton, Maryland USA, Juni 2008.

Kemenkes RI; Petunjuk Teknis: Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi,


Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2011.

Kemenkes RI; Petunjuk Teknis: Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi,


Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2013.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi


Selatan 2004, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2005.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi


Selatan 2005, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2006.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi


Selatan 2006, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2007.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi


Selatan 2007, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2008.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi


Selatan 2008, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2009.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program


Lingkup Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun
2011, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2012.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program


Lingkup Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Tahun 2012, Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan, 2013.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :140


Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program
Lingkup Bidang Bina Pelayanan Kesehatan & Rujukan Tahun 2012, Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2013.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program


Lingkup Bidang Sumber Daya Kesehatan Tahun 2012, Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan, 2013.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program


Lingkup Sekretariat Dinas Kesehatan Prov. Sulawesi Selatan Tahun 2012,
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2013.

Profil Ke se hatan Prov . Sul sel Tahun 2 014 Hal :141


TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


KABUPATEN / JUMLAH
KODE WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
KOTA PENDUDUK
(km 2) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 1,199.91 74 127,200 36,097 3.52 106.01
7302 BULUKUMBA 1,170.10 126 404,900 125,937 3.22 346.04
7303 BANTAENG 397.06 67 181,000 68,369 2.65 455.85
7304 JENEPONTO 837.99 113 351,100 77,745 4.52 418.98
7305 TAKALAR 620.26 83 280,600 67,988 4.13 452.39
7306 GOWA 1,802.08 167 696,100 157,591 4.42 386.28
7307 SINJAI 924.15 80 234,900 54,847 4.28 254.18
7308 MAROS 1,538.44 103 331,800 118,472 2.80 215.67
7309 PANGKEP 814.95 102 317,100 89,650 3.54 389.10
7310 BARRU 1,192.39 54 169,300 41,928 4.04 141.98
7311 BONE 4,593.38 372 734,100 145,747 5.04 159.82
7312 SOPPENG 1,337.99 70 225,500 56,734 3.97 168.54
7313 WAJO 2,394.15 176 390,600 99,360 3.93 163.15
7314 SIDRAP 2,081.01 105 283,300 63,862 4.44 136.14
7315 PINRANG 1,892.42 104 361,300 86,840 4.16 190.92
7316 ENREKANG 1,821.41 129 196,400 44,981 4.37 107.83
7317 LUWU 2,940.51 227 343,800 84,931 4.05 116.92
7318 TANA TORAJA 2,149.67 159 226,200 54,135 4.18 105.23
7322 LUWU UTARA 7,365.51 176 297,300 68,655 4.33 40.36
7325 LUWU TIMUR 7,315.77 102 263,000 63,068 4.17 35.95
7326 TORAJA UTARA 1,169.95 151 222,400 46,652 4.77 190.09
7371 MAKASSAR 181.35 143 1,408,100 306,067 4.60 7764.54
7372 PARE-PARE 88.92 22 135,200 28,966 4.67 1520.47
7373 PALOPO 254.57 48 160,800 32,083 5.01 631.65
JUMLAH (KAB/KOTA) 46,083.94 2953 8,342,000 2,020,705 4.13 181.02

Sumber: - Kantor Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2013


- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 1


TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 425,200 408,500 833,700 104.09

2 5-9 414,100 394,700 808,800 104.92

3 10 - 14 415,900 396,100 812,000 105.00

4 15 - 19 405,300 394,900 800,200 102.63

5 20 - 24 357,300 367,100 724,400 97.33

6 25 - 29 319,500 342,100 661,600 93.39

7 30 - 34 301,400 331,600 633,000 90.89

8 35 - 39 293,100 315,900 609,000 92.78

9 40 - 44 272,200 293,200 565,400 92.84

10 45 - 49 229,400 253,000 482,400 90.67

11 50 - 54 183,300 206,900 390,200 88.59

12 55 - 59 145,700 163,200 308,900 89.28

13 60 - 64 111,200 129,100 240,300 86.13

14 65 - 69 81,900 105,100 187,000 77.93

15 70 - 74 57,600 77,700 135,300 74.13

16 75+ 58,300 91,500 149,800 63.72

JUMLAH 4,071,400 4,270,600 8,342,000 95.34

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 54

Sumber: - Kantor Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 2


TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF


DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 0


0
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
2 0 0.00
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3
DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD


1,469,357 0.00

b. SD/MI
2,627,353 0.00

c. SMP/ MTs
1,247,821 0.00

d. SMA/ MA
1,808,672 0.00

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


0 0.00

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
63,211 0.00

g. AKADEMI/DIPLOMA III
110,836 0.00

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
383,647 0.00

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
26,272 0.00

Sumber : Kantor Biro Pemerintahan Umum Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 3


TABEL 4

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH KELAHIRAN
KABUPATEN / JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
KODE
KOTA PUSKESMAS HIDUP + HIDUP + HIDUP +
HIDUP MATI HIDUP MATI HIDUP MATI
MATI MATI MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 1,000 10 1,010 965 9 974 1,965 19 1,984
7302 BULUKUMBA 19 3,309 33 3,342 3,517 41 3,558 6,826 74 6,900
7303 BANTAENG 12 1,550 26 1,576 1,487 13 1,500 3,037 39 3,076
7304 JENEPONTO 18 3,152 28 3,180 2,913 13 2,926 6,065 41 6,106
7305 TAKALAR 14 2,865 22 2,887 2,757 22 2,779 5,622 44 5,666
7306 GOWA 25 6,220 29 6,249 6,218 39 6,257 12,438 68 12,506
7307 SINJAI 16 2,050 49 2,099 1,906 34 1,940 3,956 83 4,039
7308 MAROS 14 2,265 12 2,277 3,400 10 3,410 5,665 22 5,687
7309 PANGKEP 23 3,104 17 3,121 2,828 11 2,839 5,932 28 5,960
7310 BARRU 10 1,524 7 1,531 1,632 10 1,642 3,156 17 3,173
7311 BONE 38 6,712 36 6,748 6,759 34 6,793 13,471 70 13,541
7312 SOPPENG 17 1,649 23 1,672 1,542 14 1,556 3,191 37 3,228
7313 WAJO 23 3,865 46 3,911 3,676 32 3,708 7,541 78 7,619
7314 SIDRAP 14 2,724 41 2,765 2,629 32 2,661 5,353 73 5,426
7315 PINRANG 15 3,604 33 3,637 3,402 21 3,423 7,006 54 7,060
7316 ENREKANG 13 1,867 31 1,898 1,711 30 1,741 3,578 61 3,639
7317 LUWU 21 2,386 14 2,400 2,275 13 2,288 4,661 27 4,688
7318 TANA TORAJA 21 2,326 14 2,340 2,068 9 2,077 4,394 23 4,417
7322 LUWU UTARA 13 2,698 39 2,737 2,584 22 2,606 5,282 61 5,343
7325 LUWU TIMUR 15 2,990 23 3,013 2,570 8 2,578 5,560 31 5,591
7326 TORAJA UTARA 25 1,887 19 1,906 1,676 8 1,684 3,563 27 3,590
7371 MAKASSAR 43 - - 0 - - 0 24,576 112 24,688
7372 PARE-PARE 6 584 4 588 581 6 587 1,165 10 1,175
7373 PALOPO 11 1,417 10 1,427 1,307 6 1,313 2,724 16 2,740
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 61,748 566 62,314 60,403 437 60,840 146,727 1,115 147,842
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 9.08 7.18 7.54

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 4


TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH KEMATIAN
KABUPATEN / JUMLAH LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
KODE
KOTA PUSKESMAS ANAK ANAK
NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI
BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
7301 SELAYAR 14 5 1 0 1 5 1 1 2 10 2
7302 BULUKUMBA 19 18 5 2 7 15 4 2 6 33 9
7303 BANTAENG 12 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1
7304 JENEPONTO 18 26 4 4 8 9 4 0 4 35 8
7305 TAKALAR 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13
7306 GOWA 25 40 8 1 9 32 7 2 9 72 15
7307 SINJAI 16 35 5 2 7 16 4 1 5 51 9
7308 MAROS 14 10 6 0 6 10 3 4 7 20 9
7309 PANGKEP 23 11 2 2 4 13 3 4 7 24 5
7310 BARRU 10 5 2 0 2 7 3 0 3 12 5
7311 BONE 38 - 39 1 40 - 27 0 27 0 66
7312 SOPPENG 17 19 7 1 8 3 4 1 5 22 11
7313 WAJO 23 19 12 2 14 16 6 2 8 35 18
7314 SIDRAP 14 15 6 3 9 10 2 2 4 25 8
7315 PINRANG 15 18 3 3 6 18 1 1 2 36 4
7316 ENREKANG 13 24 6 3 9 23 5 3 8 47 11
7317 LUWU 21 - 32 2 34 - 30 2 32 0 62
7318 TANA TORAJA 21 0 28 0 28 0 15 0 15 0 43
7322 LUWU UTARA 13 0 30 2 32 0 20 2 22 0 50
7325 LUWU TIMUR 15 26 4 5 9 8 5 0 5 34 9
7326 TORAJA UTARA 25 8 3 3 6 7 2 1 3 15 5
7371 MAKASSAR 43 0 0 0 0 0 0 0 0 60 165
7372 PARE-PARE 6 0 8 3 11 0 6 2 8 0 14
7373 PALOPO 11 - 10 4 14 - 6 2 8 0 16
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 279 221 43 264 192 159 32 191 531 558
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 4.52 3.57 0.70 4.27 3.18 2.64 0.53 3.17 3.62 3.80

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 5


TABEL 6 HAL: 1
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KEMATIAN IBU
KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN
KODE
KOTA PUSKESMAS HIDUP < 20 20-34 >35 < 20 20-34 >35
JUMLAH JUMLAH
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 1,965 0 0 0 0 0 1 0 1
7302 BULUKUMBA 19 6,826 0 1 0 1 0 5 1 6
7303 BANTAENG 12 3,037 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 18 6,065 0 0 1 1 0 0 0 0
7305 TAKALAR 14 5,622 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 GOWA 25 12,438 0 1 0 1 0 2 3 5
7307 SINJAI 16 3,956 0 2 0 2 0 1 0 1
7308 MAROS 14 5,665 0 2 0 2 0 3 3 6
7309 PANGKEP 23 5,932 1 0 0 1 0 0 0 0
7310 BARRU 10 3,156 0 0 0 0 0 3 1 4
7311 BONE 38 13,471 0 1 0 1 0 7 2 9
7312 SOPPENG 17 3,191 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 WAJO 23 7,541 0 0 0 0 0 0 1 1
7314 SIDRAP 14 5,353 0 0 0 0 0 2 0 2
7315 PINRANG 15 7,006 0 1 0 1 0 3 2 5
7316 ENREKANG 13 3,578 0 0 0 0 0 3 0 3
7317 LUWU 21 4,661 0 2 0 2 0 1 0 1
7318 TANA TORAJA 21 4,394 0 1 0 1 0 1 0 1
7322 LUWU UTARA 13 5,282 0 1 0 1 0 2 0 2
7325 LUWU TIMUR 15 5,560 0 0 0 0 0 1 1 2
7326 TORAJA UTARA 25 3,563 0 2 0 2 0 0 0 0
7371 MAKASSAR 43 24,576 0 0 0 0 1 3 0 4
7372 PARE-PARE 6 1,165 0 0 0 0 0 1 5 6
7373 PALOPO 11 2,724 0 2 0 2 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 146,727 1 16 1 18 1 39 19 59
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 6


TABEL 6 HAL: 2
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KEMATIAN IBU
KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
KODE
KOTA PUSKESMAS HIDUP < 20 20-34 20-34
>35 TAHUN JUMLAH < 20 TAHUN >35 TAHUN JUMLAH
TAHUN TAHUN TAHUN
1 2 3 4 13 14 15 16 17 18 19 20
7301 SELAYAR 14 1,965 0 0 0 0 0 1 0 1
7302 BULUKUMBA 19 6,826 0 2 0 2 0 8 1 9
7303 BANTAENG 12 3,037 0 1 0 1 0 1 0 1
7304 JENEPONTO 18 6,065 0 2 2 4 0 2 3 5
7305 TAKALAR 14 5,622 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 GOWA 25 12,438 0 1 3 4 0 4 6 10
7307 SINJAI 16 3,956 0 0 0 0 0 3 0 3
7308 MAROS 14 5,665 0 0 1 1 0 5 4 9
7309 PANGKEP 23 5,932 1 5 1 7 2 5 1 8
7310 BARRU 10 3,156 0 0 0 0 0 3 1 4
7311 BONE 38 13,471 0 0 0 0 0 8 2 10
7312 SOPPENG 17 3,191 1 0 1 2 1 0 1 2
7313 WAJO 23 7,541 0 4 1 5 0 4 2 6
7314 SIDRAP 14 5,353 0 2 1 3 0 4 1 5
7315 PINRANG 15 7,006 0 0 2 2 0 4 4 8
7316 ENREKANG 13 3,578 0 0 0 0 0 3 0 3
7317 LUWU 21 4,661 1 2 0 3 1 5 0 6
7318 TANA TORAJA 21 4,394 0 0 0 0 0 2 0 2
7322 LUWU UTARA 13 5,282 0 2 0 2 0 5 0 5
7325 LUWU TIMUR 15 5,560 1 0 0 1 1 1 1 3
7326 TORAJA UTARA 25 3,563 0 0 0 0 0 2 0 2
7371 MAKASSAR 43 24,576 0 0 0 0 1 3 0 4
7372 PARE-PARE 6 1,165 0 1 0 1 0 2 5 7
7373 PALOPO 11 2,724 0 0 0 0 0 2 0 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 146,727 4 22 12 38 6 77 32 115
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 78.38

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 7


TABEL 7 HAL : 1

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK,
DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH KASUS BARU BTA+


KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH PENDUDUK
KODE
KOTA PUSKESMAS L P
L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
7301 SELAYAR 14 61,000 66,200 127,200 105 58.99 73 41.01 178
7302 BULUKUMBA 19 191,300 213,600 404,900 226 57.80 165 42.20 391
7303 BANTAENG 12 87,400 93,600 181,000 125 55.80 99 44.20 224
7304 JENEPONTO 18 169,900 181,200 351,100 198 59.64 134 40.36 332
7305 TAKALAR 14 134,800 145,800 280,600 294 57.76 215 42.24 509
7306 GOWA 25 342,000 354,100 696,100 399 61.29 252 38.71 651
7307 SINJAI 16 113,600 121,300 234,900 79 56.03 62 43.97 141
7308 MAROS 14 162,100 169,700 331,800 255 62.50 153 37.50 408
7309 PANGKEP 23 152,900 164,200 317,100 202 59.06 140 40.94 342
7310 BARRU 10 81,200 88,100 169,300 121 57.35 90 42.65 211
7311 BONE 38 349,700 384,400 734,100 395 57.83 288 42.17 683
7312 SOPPENG 17 106,100 119,400 225,500 125 56.56 96 43.44 221
7313 WAJO 23 186,400 204,200 390,600 338 56.24 263 43.76 601
7314 SIDRAP 14 138,000 145,300 283,300 132 48.35 141 51.65 273
7315 PINRANG 15 175,100 186,200 361,300 300 52.63 270 47.37 570
7316 ENREKANG 13 98,600 97,800 196,400 39 48.75 41 51.25 80
7317 LUW U 21 169,200 174,600 343,800 128 53.78 110 46.22 238
7318 TANA TORAJA 21 114,600 111,600 226,200 72 55.81 57 44.19 129
7322 LUW U UTARA 13 149,400 147,900 297,300 152 68.78 69 31.22 221
7325 LUW U TIMUR 15 135,200 127,800 263,000 120 66.30 61 33.70 181
7326 TORAJA UTARA 25 112,000 110,400 222,400 65 60.19 43 39.81 108
7371 MAKASSAR 43 696,100 712,000 1,408,100 1,155 62.91 681 37.09 1,836
7372 PARE-PARE 6 66,300 68,900 135,200 136 69.04 61 30.96 197
7373 PALOPO 11 78,500 82,300 160,800 98 55.37 79 44.63 177
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 4,071,400 4,270,600 8,342,000 5,259 59.08 3,643 40.92 8,902
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 63.04 43.67 106.71
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK

Sumber: Seksi Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di
BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 8


TABEL 7 HAL : 2

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK,
DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH SELURUH KASUS TB


KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH PENDUDUK KASUS TB ANAK 0-14
KODE
KOTA PUSKESMAS L P TAHUN
L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 12 13 14 15 16 17 18
7301 SELAYAR 14 61,000 66,200 127,200 134 58.77 94 41.23 228 6 2.63
7302 BULUKUMBA 19 191,300 213,600 404,900 325 60.07 216 39.93 541 1 0.18
7303 BANTAENG 12 87,400 93,600 181,000 145 56.64 111 43.36 256 0 0.00
7304 JENEPONTO 18 169,900 181,200 351,100 237 57.95 172 42.05 409 4 0.98
7305 TAKALAR 14 134,800 145,800 280,600 330 56.99 249 43.01 579 0 0.00
7306 GOWA 25 342,000 354,100 696,100 482 58.42 343 41.58 825 17 2.06
7307 SINJAI 16 113,600 121,300 234,900 122 56.48 94 43.52 216 1 0.46
7308 MAROS 14 162,100 169,700 331,800 278 61.78 172 38.22 450 3 0.67
7309 PANGKEP 23 152,900 164,200 317,100 284 60.43 186 39.57 470 0 0.00
7310 BARRU 10 81,200 88,100 169,300 143 58.61 101 41.39 244 0 0.00
7311 BONE 38 349,700 384,400 734,100 438 57.94 318 42.06 756 5 0.66
7312 SOPPENG 17 106,100 119,400 225,500 134 56.30 104 43.70 238 0 0.00
7313 WAJO 23 186,400 204,200 390,600 459 56.39 355 43.61 814 4 0.49
7314 SIDRAP 14 138,000 145,300 283,300 193 51.88 179 48.12 372 43 11.56
7315 PINRANG 15 175,100 186,200 361,300 325 51.83 302 48.17 627 4 0.64
7316 ENREKANG 13 98,600 97,800 196,400 42 49.41 43 50.59 85 8 9.41
7317 LUWU 21 169,200 174,600 343,800 162 54.55 135 45.45 297 5 1.68
7318 TANA TORAJA 21 114,600 111,600 226,200 126 56.50 97 43.50 223 55 24.66
7322 LUWU UTARA 13 149,400 147,900 297,300 229 66.96 113 33.04 342 1 0.29
7325 LUWU TIMUR 15 135,200 127,800 263,000 143 65.90 74 34.10 217 2 0.92
7326 TORAJA UTARA 25 112,000 110,400 222,400 82 61.65 51 38.35 133 5 3.76
7371 MAKASSAR 43 696,100 712,000 1,408,100 2,054 61.39 1,292 38.61 3,346 127 3.80
7372 PARE-PARE 6 66,300 68,900 135,200 170 64.89 92 35.11 262 2 0.76
7373 PALOPO 11 78,500 82,300 160,800 145 58.94 101 41.06 246 1 0.41
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 4,071,400 4,270,600 8,342,000 7,182 58.98 4,994 41.02 12,176 294 2.41
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 86.09 59.87 145.96

Sumber: Seksi Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di
BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 9


TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2013

TB PARU
KABUPATEN / JUMLAH SUSPEK % BTA (+)
KODE BTA (+)
KOTA PUSKESMAS TERHADAP SUSPEK
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 - - 849 - - 0 0.00 0.00 0.00

7302 BULUKUMBA 19 - - 2,392 - - 0 0.00 0.00 0.00

7303 BANTAENG 12 - - 1,217 - - 0 0.00 0.00 0.00

7304 JENEPONTO 18 - - 1,720 - - 0 0.00 0.00 0.00

7305 TAKALAR 14 - - 4,146 - - 0 0.00 0.00 0.00

7306 GOW A 25 - - 5,892 - - 0 0.00 0.00 0.00

7307 SINJAI 16 - - 1,398 - - 0 0.00 0.00 0.00

7308 MAROS 14 - - 1,595 - - 0 0.00 0.00 0.00

7309 PANGKEP 23 - - 2,005 - - 0 0.00 0.00 0.00

7310 BARRU 10 - - 1,637 - - 0 0.00 0.00 0.00

7311 BONE 38 - - 3,611 - - 0 0.00 0.00 0.00

7312 SOPPENG 17 - - 2,806 - - 0 0.00 0.00 0.00

7313 WAJO 23 - - 3,934 - - 0 0.00 0.00 0.00

7314 SIDRAP 14 - - 1,773 - - 0 0.00 0.00 0.00

7315 PINRANG 15 - - 3,310 - - 0 0.00 0.00 0.00

7316 ENREKANG 13 - - 726 - - 0 0.00 0.00 0.00

7317 LUW U 21 - - 1,140 - - 0 0.00 0.00 0.00

7318 TANA TORAJA 21 - - 1,138 - - 0 0.00 0.00 0.00

7322 LUW U UTARA 13 - - 1,551 - - 0 0.00 0.00 0.00

7325 LUW U TIMUR 15 - - 2,028 - - 0 0.00 0.00 0.00

7326 TORAJA UTARA 25 - - 868 - - 0 0.00 0.00 0.00

7371 MAKASSAR 43 - - 16,008 - - 0 0.00 0.00 0.00

7372 PARE-PARE 6 - - 1,256 - - 0 0.00 0.00 0.00

7373 PALOPO 11 - - 958 - - 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 0 0 63,958 0 0 0 0.00 0.00 0.00

Sumber: Seksi Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yg ditemukan
di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 10


TABEL 9 HAL: 1

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+


SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2012

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)


JUMLAH BTA (+) DIOBATI
KODE KABUPATEN / KOTA L P L + P
PUSKESMAS
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 122 53 175 - 0.00 - 0.00 142 81.14

7302 BULUKUMBA 19 202 138 340 - 0.00 - 0.00 298 87.65


7303 BANTAENG 12 139 116 255 - 0.00 - 0.00 239 93.73

7304 JENEPONTO 18 153 110 263 - 0.00 - 0.00 173 65.78

7305 TAKALAR 14 342 253 595 - 0.00 - 0.00 560 94.12


7306 GOWA 25 420 285 705 - 0.00 - 0.00 634 89.93

7307 SINJAI 16 105 101 206 - 0.00 - 0.00 150 72.82

7308 MAROS 14 162 93 255 - 0.00 - 0.00 230 90.20


7309 PANGKEP 23 183 149 332 - 0.00 - 0.00 308 92.77

7310 BARRU 10 95 59 154 - 0.00 - 0.00 132 85.71

7311 BONE 38 456 380 836 - 0.00 - 0.00 759 90.79

7312 SOPPENG 17 147 110 257 - 0.00 - 0.00 223 86.77


7313 WAJO 23 323 214 537 - 0.00 - 0.00 498 92.74

7314 SIDRAP 14 184 158 342 - 0.00 - 0.00 309 90.35

7315 PINRANG 15 312 242 554 - 0.00 - 0.00 524 94.58


7316 ENREKANG 13 60 43 103 - 0.00 - 0.00 103 100.00

7317 LUWU 21 134 94 228 - 0.00 - 0.00 193 84.65

7318 TANA TORAJA 21 56 34 90 - 0.00 - 0.00 81 90.00


7322 LUWU UTARA 13 186 141 327 - 0.00 - 0.00 206 63.00

7325 LUWU TIMUR 15 131 70 201 - 0.00 - 0.00 189 94.03

7326 TORAJA UTARA 25 72 54 126 - 0.00 - 0.00 115 91.27


7371 MAKASSAR 43 1,032 703 1,735 - 0.00 - 0.00 1,459 84.09

7372 PARE-PARE 6 127 76 203 - 0.00 - 0.00 182 89.66

7373 PALOPO 11 66 50 116 - 0.00 - 0.00 100 86.21


JUMLAH (KAB/KOTA) 440 5,209 3,726 8,935 0 0.00 0 0.00 7,807 87.38

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK

Sumber: Profil Kesehatan Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 11


TABEL 9 HAL: 2

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2012

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KEBERHASILAN


(COMPLETE RATE) JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH PENGOBATAN
KODE KABUPATEN / KOTA SELAMA PENGOBATAN
PUSKESMAS L P L +P (SUCCESS RATE/SR)

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P


1 2 3 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
7301 SELAYAR 14 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0.00 0.00 81.14 - - 0
7302 BULUKUMBA 19 - 0.00 - 0.00 1 0.29 0.00 0.00 87.94 - - 0

7303 BANTAENG 12 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0.00 0.00 93.73 - - 0

7304 JENEPONTO 18 - 0.00 - 0.00 11 4.18 0.00 0.00 69.96 - - 0

7305 TAKALAR 14 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0.00 0.00 94.12 - - 0

7306 GOWA 25 - 0.00 - 0.00 8 1.13 0.00 0.00 91.06 - - 0

7307 SINJAI 16 - 0.00 - 0.00 18 8.74 0.00 0.00 81.55 - - 0


7308 MAROS 14 - 0.00 - 0.00 5 1.96 0.00 0.00 92.16 - - 0

7309 PANGKEP 23 - 0.00 - 0.00 3 0.90 0.00 0.00 93.67 - - 0

7310 BARRU 10 - 0.00 - 0.00 7 4.55 0.00 0.00 90.26 - - 0

7311 BONE 38 - 0.00 - 0.00 7 0.84 0.00 0.00 91.63 - - 0

7312 SOPPENG 17 - 0.00 - 0.00 8 3.11 0.00 0.00 89.88 - - 0

7313 WAJO 23 - 0.00 - 0.00 10 1.86 0.00 0.00 94.60 - - 0


7314 SIDRAP 14 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0.00 0.00 90.35 - - 0

7315 PINRANG 15 - 0.00 - 0.00 1 0.18 0.00 0.00 94.77 - - 0

7316 ENREKANG 13 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0.00 0.00 100.00 - - 0

7317 LUWU 21 - 0.00 - 0.00 11 4.82 0.00 0.00 89.47 - - 0

7318 TANA TORAJA 21 - 0.00 - 0.00 4 4.44 0.00 0.00 94.44 - - 0


7322 LUWU UTARA 13 - 0.00 - 0.00 7 2.14 0.00 0.00 65.14 - - 0

7325 LUWU TIMUR 15 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0.00 0.00 94.03 - - 0

7326 TORAJA UTARA 25 - 0.00 - 0.00 2 1.59 0.00 0.00 92.86 - - 0

7371 MAKASSAR 43 - 0.00 - 0.00 27 1.56 0.00 0.00 85.65 - - 0

7372 PARE-PARE 6 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0.00 0.00 89.66 - - 0

7373 PALOPO 11 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0.00 0.00 86.21 - - 0


JUMLAH (KAB/KOTA) 440 0 0.00 0 0.00 130 1.45 0.00 0.00 88.83 0 0 0

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0.00 0.00 0.00

Sumber: Bidang Bina P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2012


Dinas Kesehatan Kab / Kota Tahun 2012

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 12


TABEL 10 HAL : 1

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH PERKIRAAN
KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH BALITA
KODE PENDERITA
KOTA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7301 SELAYAR 14 4,661 5,077 9,738 466 508 974
7302 BULUKUMBA 19 21,392 15,326 36,718 2,139 1,533 3,672
7303 BANTAENG 12 9,478 9,871 19,349 948 987 1,935
7304 JENEPONTO 18 16,715 18,204 34,919 1,672 1,820 3,492
7305 TAKALAR 14 - - 27,342 - - 2,734
7306 GOWA 25 29,189 31,134 60,323 2,919 3,113 6,032
7307 SINJAI 16 8,913 8,992 17,905 891 899 1,791
7308 MAROS 14 1,218 1,828 3,046 122 183 305
7309 PANGKEP 23 16,504 16,801 33,305 1,650 1,680 3,331
7310 BARRU 10 8,847 8,999 17,846 885 900 1,785
7311 BONE 38 42,719 48,298 91,017 4,272 4,830 9,102
7312 SOPPENG 17 - - 10,957 - - 1,096
7313 WAJO 23 - - 38,817 - - 3,882
7314 SIDRAP 14 10,472 10,898 21,370 1,047 1,090 2,137
7315 PINRANG 15 12,240 15,580 27,820 1,224 1,558 2,782
7316 ENREKANG 13 - - 19,369 - - 1,937
7317 LUWU 21 13,589 14,453 28,042 1,359 1,445 2,804
7318 TANA TORAJA 21 11,622 11,254 22,876 1,162 1,125 2,288
7322 LUWU UTARA 13 12,301 12,125 24,426 1,230 1,213 2,443
7325 LUWU TIMUR 15 - - 26,973 - - 2,697
7326 TORAJA UTARA 25 17,365 15,575 32,940 1,737 1,558 3,294
7371 MAKASSAR 43 49,852 46,014 95,866 4,985 4,601 9,587
7372 PARE-PARE 6 2,755 3,290 6,045 276 329 605
7373 PALOPO 11 6,808 7043 13,851 681 704 1,385
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 296,640 300,762 720,860 29,664 30,076 72,086

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk
kasus yang ditemukan di RS

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 13


TABEL 10 HAL : 2

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH PERKIRAAN
KABUPATEN / JUMLAH PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
KODE PENDERITA
KOTA PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 7 8 9 10 11 12 13 14 15
7301 SELAYAR 14 466 508 974 42 9.01 103 20.29 145 14.89
7302 BULUKUMBA 19 2,139 1,533 3,672 277 12.95 510 33.28 787 21.43
7303 BANTAENG 12 948 987 1,935 - 0 - 0 338 17.47
7304 JENEPONTO 18 1,672 1,820 3,492 560 0 590 0 1,150 32.93
7305 TAKALAR 14 - - 2,734 - 0 - 0 516 18.87
7306 GOWA 25 2,919 3,113 6,032 - 0 - 0 959 15.90
7307 SINJAI 16 891 899 1,791 - 0 - 0 14 0.78
7308 MAROS 14 122 183 305 - 0 - 0 41 13.46
7309 PANGKEP 23 1,650 1,680 3,331 - 0 - 0 77 2.31
7310 BARRU 10 885 900 1,785 - 0 - 0 153 8.57
7311 BONE 38 4,272 4,830 9,102 65 0 170 0 235 2.58 *
7312 SOPPENG 17 - - 1,096 - 0 - 0 174 15.88
7313 WAJO 23 - - 3,882 96 0 96 0 192 4.95
7314 SIDRAP 14 1,047 1,090 2,137 181 0.00 252 0.00 433 20.26 *
7315 PINRANG 15 1,224 1,558 2,782 33 2.70 34 2.18 67 2.41
7316 ENREKANG 13 - - 1,937 70 0.00 46 0.00 116 5.99
7317 LUWU 21 1,359 1,445 2,804 84 0.00 53 0.00 137 4.89 *
7318 TANA TORAJA 21 1,162 1,125 2,288 21 1.81 15 1.33 36 1.57
7322 LUWU UTARA 13 1,230 1,213 2,443 768 62.43 852 70.27 1,620 66.32
7325 LUWU TIMUR 15 - - 2,697 - 0 - 0 135 5.01
7326 TORAJA UTARA 25 1,737 1,558 3,294 73 4.20 70 4.49 143 4.34
7371 MAKASSAR 43 4,985 4,601 9,587 240 4.81 198 4.30 438 4.57
7372 PARE-PARE 6 276 329 605 9 3.27 7 2.13 16 2.65
7373 PALOPO 11 681 704 1,385 11 1.62 13 1.85 24 1.73
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 29,664 30,076 72,086 2,530 8.53 3,009 10.00 7,946 11.02

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk
kasus yang ditemukan di RS

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 14


TABEL 11 HAL : 1

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

HIV AIDS
NO KELOMPOK UMUR PROPORSI PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK
UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 < 15 Tahun - - 24 2.84 - - 22 4.53

2 15 - 24 Tahun - - 146 17.30 - - 51 10.49

3 25 - 49 tahun - - 647 76.66 - - 399 82.10

4 >50 Tahun - - 27 3.20 - - 14 2.88

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 844 0 0 486

PROPORSI JENIS KELAMIN 0.00 0.00 0.00 0.00

Sumber: Seksi Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013


Ket: Jlh kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus ditemukan di RS

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 15


TABEL 11 HAL : 2

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS


NO KELOMPOK UMUR PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P
UMUR
1 2 11 12 13 14 15 16 17

1 < 15 Tahun - - 0 #DIV/0! - - 0

2 15 - 24 Tahun - - 0 #DIV/0! - - 0

3 25 - 49 tahun - - 0 #DIV/0! - - 0

4 >50 Tahun - - 0 #DIV/0! - - 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013


Ket: Jlh kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus ditemukan di RS

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 16


TABEL 12 HAL : 1

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP
NO UNIT TRANSFUSI DARAH JUMLAH PENDONOR HIV
L P L + P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 RSUD KH. HAYYUNG 723 118 841 501 69.29 53 44.92 554 65.87

2 UTD CAB. BULUKUMBA 1,047 243 1,290 1,047 100.00 243 100.00 1,290 100.00

3 UTD RS Prof. ANWAR MAKKATUTU 672 336 1,008 672 100.00 336 100.00 1,008 100.00

4 RSUD LANTO DG PASEWANG 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

5 RSUD KAB. TAKALAR 952 577 1,529 - 0.00 - 0.00 295 19.29

6 RSUD SYEKH YUSUF - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7 RSUD SINJAI 941 479 1,420 941 100.00 517 107.93 1,458 102.68

8 RSUD SALEWANGANG 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

9 RSUD PANGKEP 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

10 UTD RSUD LAPATARAI 192 50 242 192 100.00 50 100.00 242 100.00

11 RSUD TENRIAWARU - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

12 RSUD AJJAPANGE 1,050 420 1,470 1,050 100.00 420 100.00 1,470 100.00

13 UTD PMI CABANG WAJO 1,732 257 1,989 1,732 100.00 257 100.00 1,989 100.00

14 RSUD NENE MALLOMO 0 0.00 0.00 0 0.00

15 RS LASINRANG PINRANG 1,172 617 1,789 1,172 100.00 617 100.00 1,789 100.00

16 RSU MASEREMPULU 630 194 824 630 100.00 194 100.00 824 100.00

17 RSUD BATARA GURU - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

18 RSUD LAKIPADADA - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

19 UTD RSU ANDI DJEMMA MASAMBA 470 285 755 470 100.00 285 100.00 755 100.00

20 RSUD I LAGALIGO - - 0 0.00 - 0.00 0 0.00

21 RSUD DAYA - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

23 RS ANDI MAKKASAU 1,924 1,147 3,071 1,924 100.00 1,147 100.00 3,071 100.00

21 RSUD SAWERIGADING - - 0 - 0.00 - 0.00 - 0.00

24 UTD 883 474 1,357 - 0.00 - 0.00 0 0.00

JUMLAH 12,388 5,197 17,585 10,331 83.40 4,119 79.26 14,745 83.85

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 17


TABEL 12 HAL : 2

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

DONOR DARAH

NO UNIT TRANSFUSI DARAH POSITIF HIV


JUMLAH PENDONOR
L P L + P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 12 13 14 15 16 17

1 RSUD KH. HAYYUNG 723 118 841 8 1.60 0 0.00 8 1.44

2 UTD CAB. BULUKUMBA 1,047 243 1,290 0 0.00 0 0.00 0 0.00

3 UTD RS Prof. ANWAR MAKKATUTU 672 336 1,008 0 0.00 0 0.00 0 0.00

4 RSUD LANTO DG PASEWANG 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

5 RSUD KAB. TAKALAR 952 577 1,529 - 0.00 - 0.00 1 0.34

6 RSUD SYEKH YUSUF - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7 RSUD SINJAI 941 479 1,420 0 0.00 0 0.00 0 0.00

8 RSUD SALEWANGANG 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

9 RSUD PANGKEP 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

10 UTD RSUD LAPATARAI 192 50 242 0 0.00 1 2.00 1 0.41

11 RSUD TENRIAWARU - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

12 RSUD AJJAPANGE 1,050 420 1,470 0 0.00 0 0.00 0 0.00

13 UTD PMI CABANG WAJO 1,732 257 1,989 1 0.06 0 0.00 1 0.05

14 RSUD NENE MALLOMO 0 0.00 0.00 0 0.00

15 RS LASINRANG PINRANG 1,172 617 1,789 0 0.00 0 0.00 0 0.00

16 RSU MASEREMPULU 630 194 824 0 0.00 0 0.00 0 0.00

17 RSUD BATARA GURU - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

18 RSUD LAKIPADADA - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

19 UTD RSU ANDI DJEMMA MASAMBA 470 285 755 0 0.00 0 0.00 0 0.00

20 RSUD I LAGALIGO - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

21 RSUD DAYA - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

23 RS ANDI MAKKASAU 1,924 1,147 3,071 0 0.00 0 0.00 0 0.00

21 RSUD SAWERIGADING - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

24 UTD 883 474 1,357 0 0.00 0 0.00 0 0.00

JUMLAH 12,388 5,197 17,585 9 0.09 1 0 11 0.07

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 18


TABEL 13 HAL : 1

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

DIARE
KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH PENDUDUK
KODE JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
KOTA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7301 SELAYAR 14 64,883 68,612 133,495 1,388 1,468 2,857

7302 BULUKUMBA 19 262,094 273,392 535,486 5,609 5,851 11,459


7303 BANTAENG 12 107,954 110,147 218,101 2,310 2,357 4,667

7304 JENEPONTO 18 150,345 107,202 257,547 3,217 2,294 5,512

7305 TAKALAR 14 142,062 151,269 293,331 3,040 3,237 6,277


7306 GOWA 25 358,871 360,891 719,762 7,680 7,723 15,403

7307 SINJAI 16 137,955 141,653 279,608 2,952 3,031 5,984


7308 MAROS 14 236,244 239,306 475,550 5,056 5,121 10,177

7309 PANGKEP 23 174,448 182,326 356,774 3,733 3,902 7,635

7310 BARRU 10 114,979 118,289 233,268 2,461 2,531 4,992


7311 BONE 38 449,905 477,350 927,255 9,628 10,215 19,843

7312 SOPPENG 17 139,191 147,843 287,034 2,979 3,164 6,143

7313 W AJO 23 215,053 230,522 445,575 4,602 4,933 9,535


7314 SIDRAP 14 168,642 171,169 339,811 3,609 3,663 7,272

7315 PINRANG 15 235,270 238,722 473,992 5,035 5,109 10,143


7316 ENREKANG 13 128,997 123,397 252,394 2,761 2,641 5,401

7317 LUWU 21 202,568 198,364 400,932 4,335 4,245 8,580

7318 TANA TORAJA 21 120,953 113,997 234,950 2,588 2,440 5,028


7322 LUWU UTARA 13 186,393 180,211 366,604 3,989 3,857 7,845

7325 LUWU TIMUR 15 145,880 136,424 282,304 3,122 2,919 6,041

7326 TORAJA UTARA 25 175,002 166,589 341,591 3,745 3,565 7,310


7371 MAKASSAR 43 831,030 823,372 1,654,402 17,784 17,620 35,404

7372 PARE-PARE 6 98,901 99,435 198,336 2,116 2,128 4,244


7373 PALOPO 11 88,147 87,859 176,006 1,886 1,880 3,767

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 4,935,767 4,948,341 9,884,108 105,625 105,894 211,520

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214.00

Sumber: - Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2013
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus
yang ditemukan di RS

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 19


TABEL 13 HAL : 2

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2013

DIARE DIARE
KABUPATEN / JUMLAH DIARE DITANGANI
KODE JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
KOTA PUSKESMAS L P L + P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 7 8 9 10 11 12 13 14 15
7301 SELAYAR 14 1,388 1,468 2,857 2,059 148.29 2,207 150.31 4,266 149.33
7302 BULUKUMBA 19 5,609 5,851 11,459 5,900 105.19 7,322 125.15 13,222 115.38

7303 BANTAENG 12 2,310 2,357 4,667 2,976 128.82 3,422 145.18 6,398 137.08

7304 JENEPONTO 18 3,217 2,294 5,512 3,789 117.77 4,564 198.94 8,353 151.56
7305 TAKALAR 14 3,040 3,237 6,277 7,626 250.84 7,646 236.19 15,272 243.29

7306 GOW A 25 7,680 7,723 15,403 - 0.00 - 0.00 22,586 146.63


7307 SINJAI 16 2,952 3,031 5,984 1,931 65.41 2,352 77.59 4,283 71.58

7308 MAROS 14 5,056 5,121 10,177 - 0.00 - 0.00 5,174 50.84

7309 PANGKEP 23 3,733 3,902 7,635 6,719 179.98 7,201 184.56 13,920 182.32
7310 BARRU 10 2,461 2,531 4,992 - 0.00 - 0.00 2,679 53.67

7311 BONE 38 9,628 10,215 19,843 - 0.00 - 0.00 11,398 57.44


7312 SOPPENG 17 2,979 3,164 6,143 4,395 147.55 5,436 171.82 9,831 160.05

7313 W AJO 23 4,602 4,933 9,535 4,834 105.04 5,620 113.92 10,454 109.63

7314 SIDRAP 14 3,609 3,663 7,272 5,328 147.63 6,307 172.18 11,635 160.00
7315 PINRANG 15 5,035 5,109 10,143 - 0.00 - 0.00 7,537 74.30

7316 ENREKANG 13 2,761 2,641 5,401 5,220 189.09 5,241 198.47 10,461 193.68
7317 LUW U 21 4,335 4,245 8,580 3,101 71.53 3,767 88.74 6,868 80.05

7318 TANA TORAJA 21 2,588 2,440 5,028 2,946 113.82 2,850 116.83 5,796 115.28

7322 LUW U UTARA 13 3,989 3,857 7,845 6,630 166.21 7,510 194.74 14,140 180.23
7325 LUW U TIMUR 15 3,122 2,919 6,041 - 0.00 - 0.00 13,688 226.57

7326 TORAJA UTARA 25 3,745 3,565 7,310 3,266 87.21 3,675 103.09 6,941 94.95
7371 MAKASSAR 43 17,784 17,620 35,404 14,035 78.92 14,873 84.41 28,908 81.65

7372 PARE-PARE 6 2,116 2,128 4,244 808 38.18 933 43.85 3,325 78.34

7373 PALOPO 11 1,886 1,880 3,767 3,029 160.58 3,505 186.42 6,534 173.48
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 105,625 105,894 211,520 84,592 80.09 94,431 89.17 243,669 115.20

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214.00

Sumber: - Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2013
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus
yang ditemukan di RS

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 20


TABEL 14

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KASUS BARU
KABUPATEN / JUMLAH
KODE PAUSI BASILER ( PB )/ KUSTA KERING MULTI BASILER ( MB ) / KUSTA BASAH PB + MB
KOTA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 5 2 7 10 1 11 15 3 18
7302 BULUKUMBA 19 5 3 8 55 33 88 60 36 96

7303 BANTAENG 12 1 0 1 16 14 30 17 14 31

7304 JENEPONTO 18 0 1 1 60 31 91 60 32 92
7305 TAKALAR 14 3 0 3 21 9 30 24 9 33

7306 GOWA 25 10 3 13 52 29 81 62 32 94

7307 SINJAI 16 4 3 7 37 22 59 41 25 66
7308 MAROS 14 2 2 4 19 13 32 21 15 36

7309 PANGKEP 23 2 6 8 18 21 39 20 27 47
7310 BARRU 10 3 2 5 14 8 22 17 10 27

7311 BONE 38 20 11 31 87 74 161 107 85 192

7312 SOPPENG 17 4 3 7 18 6 24 22 9 31
7313 WAJO 23 4 1 5 29 11 40 33 12 45

7314 SIDRAP 14 2 2 4 13 12 25 15 14 29

7315 PINRANG 15 7 2 9 33 12 45 40 14 54
7316 ENREKANG 13 0 0 0 3 1 4 3 1 4

7317 LUW U 21 2 0 2 16 5 21 18 5 23
7318 TANA TORAJA 21 0 0 0 2 0 2 2 0 2

7322 LUW U UTARA 13 0 0 0 6 4 10 6 4 10

7325 LUW U TIMUR 15 1 0 1 9 3 12 10 3 13


7326 TORAJA UTARA 25 0 0 0 5 0 5 5 0 5

7371 MAKASSAR 43 7 5 12 61 28 89 68 33 101

7372 PARE-PARE 6 0 0 0 39 17 56 39 17 56
7373 PALOPO 11 0 0 0 2 0 2 2 0 2

RS W AHIDIN 9 0 9 55 1 56 64 1 65
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 91 46 137 680 355 1,035 771 401 1,172

PROPORSI JENIS KELAMIN 66.42 33.58 65.70 34.30 65.78 34.22

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 7.80 4.06 11.86

Sumber: Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 21


TABEL 15

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KASUS BARU
KABUPATEN / JUMLAH PENDERITA KUSTA
KODE PENDERITA KUSTA CACAT TINGKAT 2
KOTA PUSKESMAS 0-14 TAHUN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7301 SELAYAR 14 18 0 18 1 5.56 4 22.22

7302 BULUKUMBA 19 96 0 96 12 12.50 4 4.17

7303 BANTAENG 12 17 14 31 3 9.68 1 3.23

7304 JENEPONTO 18 92 0 92 11 11.96 1 1.09

7305 TAKALAR 14 33 0 33 1 3.03 5 15.15

7306 GOWA 25 94 0 94 5 5.32 10 10.64

7307 SINJAI 16 66 0 66 3 4.55 4 6.06

7308 MAROS 14 36 0 36 1 2.78 2 5.56

7309 PANGKEP 23 47 0 47 4 8.51 4 8.51

7310 BARRU 10 27 0 27 3 11.11 4 14.81

7311 BONE 38 192 0 192 7 3.65 25 13.02

7312 SOPPENG 17 31 0 31 1 3.23 2 6.45

7313 WAJO 23 45 0 45 5 11.11 8 17.78

7314 SIDRAP 14 29 0 29 1 3.45 7 24.14

7315 PINRANG 15 54 0 54 2 3.70 2 3.70

7316 ENREKANG 13 4 0 4 - 0.00 0 0.00

7317 LUWU 21 23 0 23 - 0.00 2 8.70

7318 TANA TORAJA 21 2 0 2 - 0.00 0 0.00

7322 LUWU UTARA 13 10 0 10 - 0.00 1 10.00

7325 LUWU TIMUR 15 13 0 13 - 0.00 7 53.85

7326 TORAJA UTARA 25 5 0 5 - 0.00 1 20.00

7371 MAKASSAR 43 101 0 101 6 5.94 5 4.95

7372 PARE-PARE 6 56 0 56 3 5.36 11 19.64

7373 PALOPO 11 2 0 2 1 50.00 0 0.00

RS DR WAHIDIN 65 0 65 0 0.00 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 1,158 14 1,172 70 5.97 110 9.39

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 1.11

Sumber: Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 22


TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KASUS TERCATAT
KABUPATEN / JUMLAH PAUSI BASILER/KUSTA KERING MULTI BASILER/KUSTA BASAH JUMLAH
KODE
KOTA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 - - 7 - - 15 0 0 22
7302 BULUKUMBA 19 - - 3 - - 88 0 0 91
7303 BANTAENG 12 - - 1 - - 30 0 0 31
7304 JENEPONTO 18 - - 0 - - 95 0 0 95
7305 TAKALAR 14 - - 0 - - 31 0 0 31
7306 GOWA 25 - - 6 - - 86 0 0 92
7307 SINJAI 16 - - 3 - - 55 0 0 58
7308 MAROS 14 - - 1 - - 33 0 0 34
7309 PANGKEP 23 - - 8 - - 42 0 0 50
7310 BARRU 10 - - 3 - - 23 0 0 26
7311 BONE 38 - - 14 - - 166 0 0 180
7312 SOPPENG 17 - - 0 - - 26 0 0 26
7313 WAJO 23 - - 1 - - 41 0 0 42
7314 SIDRAP 14 - - 2 - - 27 0 0 29
7315 PINRANG 15 - - 3 - - 44 0 0 47
7316 ENREKANG 13 - - 0 - - 3 0 0 3
7317 LUWU 21 - - 1 - - 25 0 0 26
7318 TANA TORAJA 21 - - 0 - - 2 0 0 2
7322 LUWU UTARA 13 - - 0 - - 10 0 0 10
7325 LUWU TIMUR 15 - - 1 - - 14 0 0 15
7326 TORAJA UTARA 25 - - 0 - - 6 0 0 6
7371 MAKASSAR 43 - - 5 - - 102 0 0 107
7372 PARE-PARE 6 - - 0 - - 55 0 0 55
7373 PALOPO 11 - - 0 - - 1 0 0 1
RS DR WAHIDIN - - 7 - - 47 0 0 54
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 0 0 66 0 0 1,067 0 0 1,133
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.00 0.00 1.15

Sumber: Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 23


TABEL 17 HAL: 1

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT)


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2013

KUSTA (PB)
KABUPATEN / JUMLAH RFT PB
KODE PENDERITA PB 2012
KOTA PUSKESMAS L P L + P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 - - 2 - - - - 2 100.00

7302 BULUKUMBA 19 - - 19 - - - - 18 94.74

7303 BANTAENG 12 - - 2 - - - - 2 100.00

7304 JENEPONTO 18 - - 2 - - - - 2 100.00

7305 TAKALAR 14 - - 5 - - - - 5 100.00

7306 GOW A 25 - - 19 - - - - 19 100.00

7307 SINJAI 16 - - 11 - - - - 8 72.73

7308 MAROS 14 - - 4 - - - - 4 100.00

7309 PANGKEP 23 - - 11 - - - - 10 90.91

7310 BARRU 10 - - 4 - - - - 4 100.00

7311 BONE 38 - - 26 - - - - 25 96.15

7312 SOPPENG 17 - - 10 - - - - 10 100.00

7313 W AJO 23 - - 5 - - - - 5 100.00

7314 SIDRAP 14 - - 4 - - - - 4 100.00

7315 PINRANG 15 - - 15 - - - - 15 100.00

7316 ENREKANG 13 - - 0 - - - - 0 0.00

7317 LUW U 21 - - 8 - - - - 7 87.50

7318 TANA TORAJA 21 - - 0 - - - - 0 0.00

7322 LUW U UTARA 13 - - 0 - - - - 0 0.00

7325 LUW U TIMUR 15 - - 3 - - - - 3 100.00

7326 TORAJA UTARA 25 - - 3 - - - - 3 100.00

7371 MAKASSAR 43 - - 16 - - - - 15 93.75

7372 PARE-PARE 6 - - 1 - - - - 1 100.00

7373 PALOPO 11 - - 0 - - - - 0 0.00

RS W AHIDIN 3 2 66.67

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 0 0 173 0 0.0 0 0.0 164 94.80

Sumber: Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
X = tahun data.

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 24


TABEL 17 HAL: 2

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT)


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2013

KUSTA (MB)
KABUPATEN / JUMLAH RFT MB
KODE PENDERITA MB 2011
KOTA PUSKESMAS L P L + P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 13 14 15 16 17 18 19 20 21
7301 SELAYAR 14 - - 14 - - - - 9 64.29

7302 BULUKUMBA 19 - - 107 - - - - 85 79.44

7303 BANTAENG 12 - - 49 - - - - 46 93.88

7304 JENEPONTO 18 - - 125 - - - - 107 85.60

7305 TAKALAR 14 - - 44 - - - - 41 93.18

7306 GOW A 25 - - 68 - - - - 66 97.06

7307 SINJAI 16 - - 45 - - - - 31 68.89

7308 MAROS 14 - - 38 - - - - 32 84.21

7309 PANGKEP 23 - - 45 - - - - 38 84.44

7310 BARRU 10 - - 25 - - - - 23 92.00

7311 BONE 38 - - 175 - - - - 140 80.00

7312 SOPPENG 17 - - 40 - - - - 35 87.50

7313 WAJO 23 - - 57 - - - - 47 82.46

7314 SIDRAP 14 - - 25 - - - - 21 84.00

7315 PINRANG 15 - - 38 - - - - 32 84.21

7316 ENREKANG 13 - - 5 - - - - 4 80.00

7317 LUW U 21 - - 31 - - - - 25 80.65

7318 TANA TORAJA 21 - - 3 - - - - 2 66.67

7322 LUW U UTARA 13 - - 6 - - - - 4 66.67

7325 LUW U TIMUR 15 - - 16 - - - - 14 87.50

7326 TORAJA UTARA 25 - - 9 - - - - 7 77.78

7371 MAKASSAR 43 - - 113 - - - - 98 86.73

7372 PARE-PARE 6 - - 33 - - - - 32 96.97

7373 PALOPO 11 - - 2 - - - - 2 100.00

RS WAHIDIN - - 15 - - - - 14 93.33

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 0 0 1,128 0 0 0 0 955 84.66

Sumber: Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
X = tahun data.

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 25


TABEL 18

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH JUMLAH KASUS


JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA PENDUDUK AFP
PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
7301 SELAYAR 14 - 0
7302 BULUKUMBA 19 - 1
7303 BANTAENG 12 - 5
7304 JENEPONTO 18 - 3
7305 TAKALAR 14 - 1
7306 GOW A 25 - 6
7307 SINJAI 16 - 0
7308 MAROS 14 - 3
7309 PANGKEP 23 - 1
7310 BARRU 10 - 4
7311 BONE 38 - 7
7312 SOPPENG 17 - 1
7313 WAJO 23 - 1
7314 SIDRAP 14 - 2
7315 PINRANG 15 - 2
7316 ENREKANG 13 - 1
7317 LUW U 21 - 1
7318 TANA TORAJA 21 - 0
7322 LUW U UTARA 13 - 4
7325 LUW U TIMUR 15 - 2
7326 TORAJA UTARA 25 - 1
7371 MAKASSAR 43 - 1
7372 PARE-PARE 6 - 5
7373 PALOPO 11 - 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 0 53


AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0.00
Sumber: Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 26


TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH KASUS PD3I


TETANUS (NON
KABUPATEN / JUMLAH DIFTERI TETANUS NEONATORUM
KODE PERTUSIS NEONATORUM)
KOTA 'PUSKESMAS
JUMLAH KASUS MENING JUMLAH KASUS MENING JUMLAH KASUS MENING
L P L+P GAL L P L+P L P L+P GAL L P L+P GAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

7301 SELAYAR 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 BULUKUMBA 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7303 BANTAENG 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7304 JENEPONTO 18 0 1 1 1 61 30 91 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7306 GOWA 25 6 1 7 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
7307 SINJAI 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7308 MAROS 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 23 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7310 BARRU 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 BONE 38 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7312 SOPPENG 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 WAJO 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7314 SIDRAP 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 PINRANG 15 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7316 ENREKANG 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7317 LUWU 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 TANA TORAJA 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7322 LUWU UTARA 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1


7325 LUWU TIMUR 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7326 TORAJA UTARA 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


7371 MAKASSAR 43 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7372 PARE-PARE 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 PALOPO 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 9 3 12 1 61 30 91 0 0 0 0 1 1 2 1


CASE FATALITY RATE (%) 8.33 0.00 50.00

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 27


TABEL 20

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH KASUS PD3I


KABUPATEN / JUMLAH CAMPAK
KODE POLIO HEPATITIS B
KOTA 'PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGG
L P L+P AL L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
7301 SELAYAR 14 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0
7302 BULUKUMBA 19 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
7303 BANTAENG 12 0 0 56 0 0 0 0 20 43 63
7304 JENEPONTO 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 GOWA 25 31 20 51 0 0 0 0 0 0 0
7307 SINJAI 16 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 23 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
7310 BARRU 10 21 33 54 0 0 0 0 0 0 0
7311 BONE 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 WAJO 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 SIDRAP 14 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0
7315 PINRANG 15 3 5 8 0 0 0 0 4 1 5
7316 ENREKANG 13 5 9 14 0 0 0 0 0 0 0
7317 LUWU 21 2 5 7 0 0 2 2 0 0 0
7318 TANA TORAJA 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 13 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0
7325 LUWU TIMUR 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7326 TORAJA UTARA 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 MAKASSAR 43 84 87 171 0 0 0 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 6 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0
7373 PALOPO 11 4 3 7 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 161 166 383 0 0 4 4 24 44 68
CASE FATALITY RATE (%) 0.00

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 28


TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


KABUPATEN / JUMLAH
KODE JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
KOTA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 3 1 4 0 0 0 0.00 0.00 0.00

7302 BULUKUMBA 19 247 366 613 0 1 1 0.00 0.27 0.16

7303 BANTAENG 12 70 69 139 1 0 1 1.43 0.00 0.72

7304 JENEPONTO 18 63 78 141 0 2 2 0.00 2.56 1.42

7305 TAKALAR 14 153 114 267 1 0 1 0.65 0.00 0.37

7306 GOWA 25 172 152 324 2 5 7 1.16 3.29 2.16

7307 SINJAI 16 37 35 72 1 1 2 2.70 2.86 2.78

7308 MAROS 14 118 127 245 0 0 0 0.00 0.00 0.00

7309 PANGKEP 23 185 177 362 2 1 3 1.08 0.56 0.83

7310 BARRU 10 - - 87 - - 0 0.00 0.00 0.00


7311 BONE 38 317 323 640 3 1 4 0.95 0.31 0.63

7312 SOPPENG 17 80 36 116 1 0 1 1.25 0.00 0.86

7313 WAJO 23 60 53 113 2 2 4 3.33 3.77 3.54

7314 SIDRAP 14 85 88 173 1 0 1 1.18 0.00 0.58

7315 PINRANG 15 205 189 394 1 0 1 0.49 0.00 0.25

7316 ENREKANG 13 32 23 55 0 0 0 0.00 0.00 0.00

7317 LUWU 21 18 30 48 0 0 0 0.00 0.00 0.00

7318 TANA TORAJA 21 12 19 31 0 0 0 0.00 0.00 0.00

7322 LUWU UTARA 13 103 138 241 1 2 3 0.97 1.45 1.24

7325 LUWU TIMUR 15 100 87 187 0 0 0 0.00 0.00 0.00

7326 TORAJA UTARA 25 15 12 27 0 0 0 0.00 0.00 0.00

7371 MAKASSAR 43 135 130 265 7 4 11 5.19 3.08 4.15

7372 PARE-PARE 6 103 89 192 4 0 4 3.88 0.00 2.08

7373 PALOPO 11 154 140 294 2 0 2 1.30 0.00 0.68

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 2,467 2,476 5,030 29 19 48 25.56 18.16 22.46

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 24.96 25.05 50.89

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 29


TABEL 22 HAL: 1

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

MALARIA
KABUPATEN / JUMLAH SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
KODE SUSPEK
KOTA PUSKESMAS POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
7301 SELAYAR 14 - - 0 - - 4,696 42 0 17 0 59 1.26
7302 BULUKUMBA 19 - - 0 - - 6,716 43 0 8 0 51 0.76
7303 BANTAENG 12 - - 1 - - 426 8 0 1 0 9 2.11
7304 JENEPONTO 18 - - 0 - - 559 39 0 4 0 43 7.69
7305 TAKALAR 14 - - 0 - - 4,334 33 0 10 0 43 0.99
7306 GOWA 25 - - 26 - - 4,086 23 0 8 0 31 0.76
7307 SINJAI 16 - - 0 - - 345 32 0 4 0 36 10.43
7308 MAROS 14 - - 6 - - 450 41 0 16 0 57 12.67
7309 PANGKEP 23 - - 16 - - 395 105 0 40 0 145 36.71
7310 BARRU 10 - - 0 - - 335 22 0 8 0 30 8.96
7311 BONE 38 - - 2 - - 2,618 34 0 14 0 48 1.83
7312 SOPPENG 17 - - 0 - - 3,413 22 0 7 0 29 0.85
7313 WAJO 23 - - 3 - - 154 43 0 8 0 51 33.12
7314 SIDRAP 14 - - 3 - - 78 7 0 4 0 11 14.10
7315 PINRANG 15 - - 0 - - 2,108 70 0 14 0 84 3.98
7316 ENREKANG 13 - - 1 - - 1,431 92 0 30 0 122 8.53
7317 LUWU 21 - - 0 - - 464 56 0 16 0 72 15.52
7318 TANA TORAJA 21 - - 75 - - 349 60 0 48 0 108 30.95
7322 LUWU UTARA 13 - - 15 - - 1,586 85 0 13 0 98 6.18
7325 LUWU TIMUR 15 - - 89 - - 2,851 78 0 21 0 99 3.47
7326 TORAJA UTARA 25 - - 51 - - 980 161 0 47 0 208 21.22
7371 MAKASSAR 43 - - 0 1,103 1,386 2,489 153 13.87 43 3.10 196 7.87
7372 PARE-PARE 6 - - 0 - - 1,047 26 0 8 0 34 3.25
7373 PALOPO 11 - - 0 - - 461 47 0 38 0 85 18.44

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 0 0 288 1,103 1,386 42,371 1,322 119.85 427 30.81 1,749 4.13

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 8,342,000

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0.16 0.05 0.21

Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 30


TABEL 22 HAL: 2

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

MALARIA
KABUPATEN / JUMLAH MENINGGAL CFR
KODE
KOTA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
1 2 3 16 17 18 19 20 21
7301 SELAYAR 14 0 0 0 0 0 0
7302 BULUKUMBA 19 0 0 0 0 0 0
7303 BANTAENG 12 0 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 18 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 14 0 0 0 0 0 0
7306 GOWA 25 0 0 0 0 0 0
7307 SINJAI 16 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS 14 0 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 23 0 0 0 0 0 0
7310 BARRU 10 0 0 0 0 0 0
7311 BONE 38 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 17 0 0 0 0 0 0
7313 WAJO 23 0 0 0 0 0 0
7314 SIDRAP 14 0 0 0 0 0 0
7315 PINRANG 15 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG 13 0 0 0 0 0 0
7317 LUWU 21 0 0 0 0 0 0
7318 TANA TORAJA 21 0 0 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 13 0 0 0 0 0 0
7325 LUWU TIMUR 15 0 0 0 0 0 0
7326 TORAJA UTARA 25 0 0 0 0 0 0
7371 MAKASSAR 43 0 0 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 6 0 0 0 0 0 0
7373 PALOPO 11 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO


ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO

Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 31


TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2013

PENDERITA FILARIASIS
KABUPATEN / JUMLAH
KODE KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
KOTA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7301 SELAYAR 14 0 0 0 0 0 0

7302 BULUKUMBA 19 0 0 0 0 0 0

7303 BANTAENG 12 0 0 0 0 0 0

7304 JENEPONTO 18 0 0 0 0 0 0

7305 TAKALAR 14 0 0 0 0 0 0

7306 GOWA 25 0 0 0 0 0 0

7307 SINJAI 16 0 0 0 0 0 0

7308 MAROS 14 0 0 0 0 0 0

7309 PANGKEP 23 0 0 0 84 62 146

7310 BARRU 10 0 0 0 0 0 0

7311 BONE 38 0 0 0 0 0 0

7312 SOPPENG 17 0 0 0 0 0 0

7313 W AJO 23 0 0 0 0 0 0

7314 SIDRAP 14 0 0 0 0 0 0

7315 PINRANG 15 0 0 0 0 0 0

7316 ENREKANG 13 0 0 0 3 4 7

7317 LUW U 21 0 0 0 0 0 0

7318 TANA TORAJA 21 0 0 0 0 0 0

7322 LUW U UTARA 13 0 0 0 0 0 0

7325 LUW U TIMUR 15 0 0 0 23 16 39

7326 TORAJA UTARA 25 0 0 0 0 0 0

7371 MAKASSAR 43 0 0 0 0 0 0

7372 PARE-PARE 6 0 0 0 0 0 0

7373 PALOPO 11 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 0 0 0 110 82 192

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 1.11 0.83 1.94

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 32


TABEL 24

CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH


JUMLAH PENDUDUK ? 15 TAHUN LAKI-LAKI +
KABUPATEN / JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN
KODE PEREMPUAN
KOTA PUSKESMAS
LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 40,590 46,790 87,380 - 0.00 - 0.00 0 0.00


7302 BULUKUMBA 19 133,169 148,717 281,886 11,828 8.88 20,478 13.77 32,306 11.46

7303 BANTAENG 12 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7304 JENEPONTO 18 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7305 TAKALAR 14 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7306 GOWA 25 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00


7307 SINJAI 16 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7308 MAROS 14 72,439 81,815 154,254 34,053 47.01 44,532 54.43 78,585 50.95

7309 PANGKEP 23 - - 227,009 84,141 0.00 121,713 0.00 205,854 90.68

7310 BARRU 10 31,116 35,024 66,140 23,609 75.87 23,973 68.45 47,582 71.94

7311 BONE 38 240,616 281,545 522,161 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7312 SOPPENG 17 31,202 29,431 60,633 10,659 34.16 3,670 12.47 14,329 23.63
7313 WAJO 23 48,226 46,312 94,538 6,497 13.47 14,927 32.23 21,424 22.66

7314 SIDRAP 14 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7315 PINRANG 15 110,937 128,008 238,945 110,937 100.00 128,008 100.00 238,945 100.00

7316 ENREKANG 13 61,499 62,839 124,338 5,282 8.59 8,862 14.10 14,144 11.38

7317 LUW U 21 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00


7318 TANA TORAJA 21 73,052 72,960 146,012 0 0.00 0 0.00 0 0.00

7322 LUW U UTARA 13 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7325 LUW U TIMUR 15 19,488 18,729 38,217 16,955 87.00 19,892 106.21 36,847 96.42

7326 TORAJA UTARA 25 40,870 42,594 83,464 29,465 72.09 24,739 58.08 54,204 64.94

7371 MAKASSAR 43 - - 0 3,353 0.00 5,873 0.00 9,226 0.00


7372 PARE-PARE 6 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7373 PALOPO 11 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 903,204 994,764 1,897,968 336,779 37.29 416,667 41.89 753,446 39.70

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 33


TABEL 25

CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS


KABUPATEN / JUMLAH JARINGANNYA BERUSIA ? 15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
KODE
KOTA PUSKESMAS
LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7302 BULUKUMBA 19 11,828 20,478 32,306 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7303 BANTAENG 12 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7304 JENEPONTO 18 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7305 TAKALAR 14 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7306 GOWA 25 - - 0 241 0.00 211 0.00 452 0.00

7307 SINJAI 16 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7308 MAROS 14 72,439 81,815 154,254 2 0.00 7 0.01 9 0.01

7309 PANGKEP 23 84,141 121,722 205,863 28 0.03 19 0.02 47 0.02

7310 BARRU 10 5,119 5,661 10,780 2,601 50.81 2,626 46.39 5,227 48.49

7311 BONE 38 240,616 281,545 522,161 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7312 SOPPENG 17 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7313 WAJO 23 - - 0 145 0.00 833 0.00 978 0.00

7314 SIDRAP 14 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7315 PINRANG 15 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7316 ENREKANG 13 61,499 62,839 124,338 3 0.00 3 0.00 6 0.00

7317 LUWU 21 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7318 TANA TORAJA 21 122,104 117,616 239,720 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7322 LUWU UTARA 13 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7325 LUWU TIMUR 15 9,352 11,229 20,581 99 1.06 67 0.60 166 0.81

7326 TORAJA UTARA 25 26,162 26,366 52,528 0 0.00 0 0.00 0 0.00

7371 MAKASSAR 43 - - 0 63 0.00 85 0.00 148 0.00

7372 PARE-PARE 6 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7373 PALOPO 11 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00


JUMLAH (KAB/KOTA) 440 633,260 729,271 1,362,531 3,182 0.50 3,851 0.53 7,033 0.52

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 34


TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2013

PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA


JUMLAH PEREMPUAN PEMERIKSAAN IVA
KODE KABUPATEN / KOTA (CBE)
PUSKESMAS USIA 30-49 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8

7301 SELAYAR 14 - 0.00 0.00

7302 BULUKUMBA 19 58,944 0 0.00 0 0.00

7303 BANTAENG 12 - 0.00 0.00

7304 JENEPONTO 18 - 0 0.00 0 0.00

7305 TAKALAR 14 29 29 100.00 0 0.00

7306 GOWA 25 3,209 850 26.49 850 26.49

7307 SINJAI 16 - - 0.00 - 0.00

7308 MAROS 14 - - 0.00 - 0.00

7309 PANGKEP 23 - - 0.00 - 0.00

7310 BARRU 10 6,463 - 0.00 5 0.08

7311 BONE 38 77,976 - 0.00 - 0.00

7312 SOPPENG 17 - - 0.00 - 0.00

7313 WAJO 23 - - 0.00 - 0.00

7314 SIDRAP 14 - - 0.00 - 0.00

7315 PINRANG 15 - 0 0.00 0 0.00

7316 ENREKANG 13 23,963 2 0.01 21 0.09

7317 LUWU 21 - - 0.00 - 0.00

7318 TANA TORAJA 21 - - 0.00 - 0.00

7322 LUWU UTARA 13 - - 0.00 - 0.00

7325 LUWU TIMUR 15 1,914 1 0.05 2 0.10

7326 TORAJA UTARA 25 8,323 - 0.00 - 0.00

7371 MAKASSAR 43 - - 0.00 - 0.00

7372 PARE-PARE 6 - - 0.00 - 0.00

7373 PALOPO 11 - - 0.00 - 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 180,821 882 0.49 878 0.49

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 35


TABEL 27 HAL: 1

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

YANG TERSERANG
JENIS WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA
NO KEJADIAN JUMLAH
JUMLAH
LUAR BIASA DESA/KE DITANGGU-
KEC DIKETAHUI AKHIR L P L+P
L LANGI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 K. Makanan 1 1 28 Jan 2013 28 Jan 2013 28 Jan 2013 2 1 3

1 1 04 Mei 2013 04 Mei 2013 17 22 39

1 1 9-Mar-2013 9-Mar-2013 2 9 11

1 1 10 Apr 2013 10 Apr 2013 9 16 25

1 1 10 Sept 2013 10 Sept 2013 6 10 16

1 1 10 Sept 2013 11 Sept 2013 1 3 4

1 1 19 Apr 2013 19 Apr 2013 8 8 16

1 1 24 Okt 2013 24 Okt 2013 8

1 1 19 Nop 2013 19 Nop 2013 16 5 21

1 23 Nop 2013 23 Nop 2013 4 11 15

1 1 17 Jun 2013 17 Jun 2013 2 99 101

1 1 14 Jun 2013 15 Jun 2013 3 5 8

1 1 01 Jul 2013 01 Jul 2013 3 6 9

1 1 14 Nop 2013 14 Nop 2013 20 22 42

1 1 11 Mei 2013 11 Mei 2013 10 7 17

1 1 12 Des 2013 12 Des 2013 12 10 22

1 1 05 Jan 2013 05 Jan 2013 01 Jan 2013 1 1 2

1 1 03 Feb 2013 03 Feb 2013 5 0 5

1 1 05 Des 2013 05 Des 2013 13 22 35

1 1 07 Mei 2013 07 Mei 2013 12

1 1 30 Nop 2013 30 Nop 2013 16 8 24

328 454 846

Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 36


TABEL 27 HAL: 1A

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH
JUMLAH
JENIS KELOMPOK UMUR PENDERITA PENDUDUK ATTACK RATE (%) CFR (%)
KEMATIAN
NO KEJADIAN TERANCAM
LUAR BIASA 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 K. Makanan 2 1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 5 4 18 2 4 4 1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

11 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 2 2 15 2 1 1 1 0 0 0 - - 0 - - - - - -
16 0 0 0 - - 0 - - - - - -

2 1 1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 2 4 5 2 2 0 0 0 - - 0 - - - - - -

0 0 1 0 1 2 0 0 0 0 2 2 0 0 0 - - 0 - - - - - -

2 3 2 2 10 2 - - 1 - - 0 - - - - - 4.76

6 1 1 6 1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

0 0 0 1 2 1 31 66 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 5 2 0 0 0 - - 0 - - - - - -
2 4 1 2 0 0 0 - - 0 - - - - - -

34 8 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 6 10 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 2 3 4 5 6 1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 - - - - - -

5 0 0 0 - - 0 - - - - - -

6 5 6 13 3 2 0 0 0 - - 0 - - - - - -
7 3 2 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 2 3 2 13 1 1 1 - - 1 - - 0 - - - - - 4.17

Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 37


TABEL 27 HAL: 2

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2013

YANG TERSERANG
JENIS W AKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA
NO KEJADIAN JUMLAH
JUMLAH
LUAR BIASA DESA/KE DITANGGU-
KEC DIKETAHUI AKHIR L P L+P
L LANGI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Rabies 1 1 23 Jan 2013 23 Jan 2013
1 1 10 Jan 2013 11 Jan 2013 1 1
1 1 17 Apr 2013 17 Apr 2013 17 Apr 2013 1 1
1 1 09 Feb 2013 09 Feb 2013 1 1
1 1 25 Feb 2013 26 Feb 2013 5
1 1 23 Jun 2013 23 Jun 2013 0 1 1
1 17 Juli 2013 17 Juli 2013 1 0 1
1 1 14 Nop 2013 14 Nop 2013 1 1
3 DBD 1 1 28 Jan 2013 28 Jan 2013 1 0 1
1 1 29 Agus 2013 29 Agus 2013 1 1 2
1 1 08 Jan 2013 08 Jan 2013 02 Feb 2013 6 5 11
1 1 13 Mar 2013 13 Mar 2013 1 1
1 1 25 Feb 2013 26 Feb 2013 0 1 1
1 1 03 Mar 2013 04 Mar 2013 1 1
1 1 19 Mar 2013 19 Mar 2013 0 1 1
1 1 29 Apr 2013 29 Apr 2013 0 1 1
1 1 01 Apr 2013 01 Apr 2013 0 1 1
1 1 12 Mar 2013 12 Mar 2013 1 1
1 1 09 Des 2013 09 Des 2013 5 6 11
1 1 26 Jan 2013 26 Jan 2013 5 6 11
1 1 16 Juli 2013 16 Juli 2013 39
1 1 17 Jan 2013 17 Jan 2013 17 Jan 2013 1 1
1 1 21 Mar 2013 21 Mar 2013 21 Mar 2013 1 1
1 1 30 Apr 2013 30 Apr 2013 0 3 3
1 1 26 Juni 2013 26 Juni 2013 3 6 9
1 1 11 Juni 2013 11 Juni 2013 5 7 12
1 1 25 Juli 2013 25 Juli 2013 7 6 13
1 1 18 Agus 2013 18 Agus 2013 24 Agus 2013 1 1 2
1 1 09 Okt 2013 09 Okt 2013 1 2 3
1 1 24 Des 2013 24 Des 2013 1 1

Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 38


TABEL 27 HAL: 2A

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH
JENIS JUMLAH
KELOMPOK UMUR PENDERITA PENDUDUK ATTACK RATE (%) CFR (%)
KEJADIAN KEMATIAN
NO TERANCAM
LUAR
BIASA 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
2 Rabies - - 0 - - 0 - - - - - -
1 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00
1 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00
1 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00
0 0 0 1 3 1 0 0 0 0 0 0 - - 1 - - 0 - - - - - 20.00
1 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00
1 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00
1 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00
3 DBD 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 - - - - - -
2 - - 1 - - 0 - - - - - 50.00
0 0 0 2 5 1 1 1 1 0 0 0 - - 1 - - 0 - - - - - 9.09
1 0 0 0 - - 0 - - - - - -
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 - - - - - -
1 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00
1 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00
2 6 3 0 0 0 - - 0 - - - - - -
1 1 4 2 2 1 - - 1 - - 0 - - - - - 9.09
1 5 8 9 8 7 1 0 0 0 - - 0 - - - - - -
1 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00
1 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00
1 1 1 0 0 0 - - 0 - - - - - -
5 4 - - 2 - - 0 - - - - - 22.22
1 5 4 2 - - 1 - - 0 - - - - - 8.33
1 5 4 1 1 1 - - 1 - - 0 - - - - - 7.69
1 1 - - 1 - - 0 - - - - - 50.00
1 2 - - 1 - - 0 - - - - - 33.33
1 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00

Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 39


TABEL 27 HAL: 3

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

YANG TERSERANG
JENIS WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA
NO KEJADIAN JUMLAH
JUMLAH
LUAR BIASA DESA/KE DITANGGU-
KEC DIKETAHUI AKHIR L P L+P
L LANGI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4 Difteri 1 1 14 Jan 2013 15 Jan 2013 1 1

1 20 Feb 2013 20 Feb 2013 1 0 1

1 1 24 Jun 2013 24 Jun 2013 1 0 1

1 1 25 Jun 2013 25 Jun 2013 1 0 1

1 06 Juli 2013 06 Agus 2013 0 1 1

1 1 13 Feb 2013 13 Feb 2013 1 0 1

1 1 07 Mei 2013 07 Juni 2013 1 0 1

1 1 07 Juni 2013 07 Juni 2013 1 0 1

1 1 19 Mei 2013 19 Mei 2013 25 Mei 13 0 1 1

1 1 09 Jan 2013 10 Jan 2013 3 0 3

1 1 03 Juli 2013 03 Juli 2013 1 0 1

1 24 Mei 2013 24 Mei 2013 1 1

Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 40


TABEL 27 HAL: 3A

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH
JENIS JUMLAH
KELOMPOK UMUR PENDERITA PENDUDUK ATTACK RATE (%) CFR (%)
KEJADIAN KEMATIAN
NO TERANCAM
LUAR
BIASA 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

4 Difteri 1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00

1 1 1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 41


TABEL 27 HAL: 4

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

YANG TERSERANG
JENIS W AKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA
NO KEJADIAN JUMLAH
JUMLAH
LUAR BIASA DESA/KE DITANGGU-
KEC DIKETAHUI AKHIR L P L+P
L LANGI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 AFP 1 1 16 Mei 2013 17 Mei 2013 1 1

1 1 31 Juli 2013 31 Juli 2013 1 1

1 1 17 Agus 2013 17 Agus 2013 1 1

1 1 14 Agus 2013 14 Agus 2013 1 1

1 1 24 Agus 2013 24 Agus 2013 1 1

1 1 09 Juni 20139 09 Juni 2013 1 1

1 02 okt 2013 02 okt 2013 1 1

1 1 07 Juli 2013 07 Juli 2013 1 1

1 27 Nop 2013 27 Nop 2013 1 1

1 1 23 Apr 2013 23 Apr 2013 1 1

1 1 29 Mei 2013 30 Mei 2013 1 1

1 02 Okt 2013 03 Okt 2013 1 1

1 1 21 Agus 2013 21 Agus 2013 1 1

1 1 10 Jul 2013 11 Jul 2013 1 1

1 1 14 Sep 2013 14 Sep 2013 1 1

1 1 22 Jul 2013 23 Jul 2013 1 1

1 1 11 Apr 2013 12 Apr 2013 1 1

1 03 Okt 2013 03 Okt 2013 1 1

1 04 Okt 2013 05 Okt 2013 1 1

1 1 02 Jul 2013 02 Jul 2013 1 1

1 1 17 Sep 2013 17 Sep 2013 1 1

1 1 01 Mar 2013 05 Mar 2013 1 1

1 1 04 Juni 2013 08 Juni 2013 1 1

1 1 07 Jun 2013 07 Jun 2013 1 1

1 1 18 Agus 2013 18 Agus 2013 1 1

1 1 17 Agus 2013 17 Agus 2013 1 1

1 15 Nop 2013 16 Nop 2013 1 1

Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 42


TABEL 27 HAL: 4A

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH
JENIS JUMLAH
KELOMPOK UMUR PENDERITA PENDUDUK ATTACK RATE (%) CFR (%)
KEJADIAN KEMATIAN
NO TERANCAM
LUAR
BIASA 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
5 AFP 1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 43


TABEL 27 HAL: 5

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

YANG TERSERANG
JENIS WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA
NO KEJADIAN JUMLAH
JUMLAH
LUAR BIASA DESA/KE DITANGGU-
KEC DIKETAHUI AKHIR L P L+P
L LANGI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
AFP 1 1 27 Agus 2013 27 Agus 2013 1 1

1 1 30 Agus 2013 30 Agus 2013 1 1

1 1 16 Okt 2013 16 Okt 2013 1 1


1 17 Okt 2013 17 Okt 2013 1 1

1 1 28 Jan 2013 28 Jan 2013 1 1

1 1 01 Feb 2013 01 Feb 2013 1 1


1 1 26 sep 2013 26 sep 2013 1 1

1 16 Okt 2013 16 Okt 2013 1 1


1 1 19 Agus 2013 19 Agus 2013 1 1

1 1 20 Agus 2013 20 Agus 2013 1 1

1 1 10 Apr 2013 11 Apr 2013 1 1


1 1 29 Mei 2013 29 Mei 2013 1 1

1 1 10 Jan 2013 11 Jan 2013 1 1

1 1 17 Agus 2013 19 Agus 2013 1 1


1 1 21 Agus 2013 21 Agus 2013 1 1

1 1 21 Agus 2013 22 Agus 2013 1 1

1 1 12 Agus 2013 12 Agus 2013 1 1


1 1 20 Agus 2013 20 Agus 2013 1 1

1 1 24 Agus 2013 24 Agus 2013 1 1

1 1 20 Agus 2013 20 Agus 2013 1 1


1 1 20 Agus 2013 21 Agus 2013 1 1

1 1 22 Agus 2013 22 Agus 2013 1 1

04 Nop 2013 06 Nop 2013 1 1

Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 44


TABEL 27 HAL: 5A

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH
JENIS JUMLAH
KELOMPOK UMUR PENDERITA PENDUDUK ATTACK RATE (%) CFR (%)
KEJADIAN KEMATIAN
NO TERANCAM
LUAR
BIASA 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

AFP 1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 45


TABEL 27 HAL: 6

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

YANG TERSERANG
JENIS
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA
KEJADIAN JUMLAH
NO JUMLAH
LUAR DESA/KE
BIASA KEC DITANGGU-
L DIKETAHUI
LANGI
AKHIR L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6 Antraks 1 1 29 Jan 2012 29 Jan 2012 3 0 3

1 1 29 Mei 2013 29 Mei 2013 5 6 11

1 1 23 Okt 2013 23 Okt 2013 2 2 4

7 TN 1 1 17 Mar 2013 18 Mar 2013 20 Mar 2013 1 1

1 1 23 Apr 2013 23 Apr 2013 1 0 1

1 05 Juli 2013 05 Juli 2013 07 Juli 2013 1 1

8 Campak 1 1 06 Jun 2013 06 Jun 2013 15 0 15

9 Diare 1 1 11 Jul 2013 11 Jul 2013 19 Jul 2013 48 82 130

1 1 17 Juli 2013 18 Juli 2013 20 Juli 2013 17 26 43


TOTAL 328 454 846

Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 46


TABEL 27 HAL: 6A

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH
JENIS JUMLAH
KELOMPOK UMUR PENDERITA PENDUDUK ATTACK RATE (%) CFR (%)
KEJADIAN KEMATIAN
NO TERANCAM
LUAR
BIASA 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
6 Antraks 2 1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

9 2 - - 1 - - 0 - - - - - 9.09

3 1 0 0 0 - - 0 - - - - - -

7 TN 1 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00

0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00

1 - - 1 - - 0 - - - - - 100.00

8 Campak 15 0 0 0 - - 0 - - - - - -

9 Diare 3 12 7 14 9 39 25 3 13 5 0 0 0 - - 0 - - - - - -

5 8 4 2 20 3 1 0 0 0 - - 0 - - - - - -
TOTAL 1 2 5 78 106 151 137 255 58 15 27 11 0 0 31 - - - - - - - - -

Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 47


TABEL 28

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KLB DI DESA/KELURAHAN
KABUPATEN / JUMLAH
KODE DITANGANI <24
KOTA PUSKESMAS JUMLAH %
JAM
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 14 2 2 100.00
7302 BULUKUMBA 19 3 3 100.00
7303 BANTAENG 12 0 0 0.00
7304 JENEPONTO 18 2 2 100.00
7305 TAKALAR 14 3 3 100.00
7306 GOW A 25 24 24 100.00
7307 SINJAI 16 4 4 100.00
7308 MAROS 14 3 3 100.00
7309 PANGKEP 23 8 8 100.00
7310 BARRU 10 5 5 100.00
7311 BONE 38 11 9 81.82
7312 SOPPENG 17 3 3 100.00
7313 WAJO 23 7 7 100.00
7314 SIDRAP 14 0 0 0.00
7315 PINRANG 15 4 4 100.00
7316 ENREKANG 13 3 3 100.00
7317 LUWU 21 6 6 100.00
7318 TANA TORAJA 21 1 1 100.00
7322 LUWU UTARA 13 10 9 90.00
7325 LUWU TIMUR 15 2 2 100.00
7326 TORAJA UTARA 25 8 7 87.50
7371 MAKASSAR 43 12 12 100.00
7372 PARE-PARE 6 5 5 100.00
7373 PALOPO 11 1 1 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 127 123 96.85

Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 48


TABEL 29

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS


PERSALINAN
KABUPATEN / JUMLAH MENDAPAT IBU NIFAS
KODE K1 K4 DITOLONG
KOTA PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH YANKES NIFAS MENDAPAT VIT A
NAKES
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

7301 SELAYAR 14 2170 2170 100.00 1999 92.12 2072 1906 91.99 1,812 87.45 1,906 91.99

7302 BULUKUMBA 19 7,854 7,627 97.11 7,328 93.30 7,495 6,692 89.29 6,522 87.02 6,854 91.45

7303 BANTAENG 12 3331 3333 100.06 3039 91.23 3181 3023 95.03 3,023 95.03 3,023 95.03
7304 JENEPONTO 18 7375 7195 97.56 6626 89.84 7039 6022 85.55 5,687 80.79 5,687 80.79

7305 TAKALAR 14 6021 6274 104.20 5924 98.39 5742 5643 98.28 5,644 98.29 5,643 98.28

7306 GOWA 25 14,310 14,019 97.97 13,142 91.84 13,647 12,403 90.88 11,728 85.94 12,488 91.51

7307 SINJAI 16 4,733 4,824 101.92 3,954 83.54 4,519 3,950 87.41 2,813 62.25 3,766 83.34

7308 MAROS 14 6,380 6,258 98.09 6,147 96.35 6,090 5,718 93.89 5,726 94.02 5,715 93.84

7309 PANGKEP 23 6,993 6,868 98.21 6,427 91.91 6,667 5,942 89.13 5,851 87.76 5,939 89.08

7310 BARRU 10 3,575 3,607 100.90 3,263 91.27 3,385 3,114 91.99 3,058 90.34 3,139 92.73

7311 BONE 38 15,464 15,035 97.23 14,276 92.32 14,749 13,536 91.78 13,101 88.83 13,536 91.78

7312 SOPPENG 17 3,744 3,445 92.01 3,223 86.08 3,576 3,197 89.40 3,192 89.26 3,197 89.40

7313 WAJO 23 8,196 8,207 100.13 7,861 95.91 7,824 7,588 96.98 7,483 95.64 7,288 93.15

7314 SIDRAP 14 5,867 5,824 99.27 5,089 86.74 5,603 5,385 96.11 5,180 92.45 5,385 96.11

7315 PINRANG 15 7,649 7,415 96.94 7,126 93.16 7,301 7,015 96.08 7,006 95.96 7,015 96.08
7316 ENREKANG 13 3,889 3,905 100.41 3,438 88.40 3,715 3,596 96.80 3,051 82.13 3,607 97.09

7317 LUWU 21 7,424 6,796 91.54 5,770 77.72 7,088 6,230 87.90 5,753 81.17 6,216 87.70

7318 TANA TORAJA 21 4,165 4,388 105.35 3,946 94.74 3,976 3,945 99.22 3,877 97.51 3,951 99.37

7322 LUWU UTARA 13 6,013 5,615 93.38 4,676 77.76 5,737 5,159 89.93 4,550 79.31 4,938 86.07

7325 LUWU TIMUR 15 6,421 6,159 95.92 5,867 91.37 6,129 5,548 90.52 5,400 88.11 5,548 90.52

7326 TORAJA UTARA 25 4,191 4,029 96.13 3,595 85.78 4,000 3,531 88.28 3,416 85.40 3,564 89.10

7371 MAKASSAR 43 26,772 27,579 103.01 26,212 97.91 25,555 24,576 96.17 18,411 72.04 24,576 96.17

7372 PARE-PARE 6 2,559 2,513 98.20 2,326 90.89 2,443 2,348 96.11 2,379 97.38 2,348 96.11

7373 PALOPO 11 3,073 3,149 102.47 2,852 92.81 2,934 2,755 93.90 2,607 88.85 2,755 93.90

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 168,169 166,234 98.85 154,106 91.64 160,467 148,822 92.74 137,270 85.54 148,084 92.28

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 49


TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


KABUPATEN / JUMLAH
KODE PUSKES TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
KOTA IBU HAMIL
MAS JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
7301 SELAYAR 14 2,170 1,064 49.03 933 43.00 230 10.60 152 7.00 134 6.18 1,449 66.77
7302 BULUKUMBA 19 7,854 5,712 72.73 5,165 65.76 348 4.43 211 2.69 348 4.43 6,072 77.31
7303 BANTAENG 12 3,331 3,319 99.64 3,237 97.18 0 0.00 0 0.00 0 0.00 3,237 97.18
7304 JENEPONTO 18 7,375 7,195 97.56 6,570 89.08 132 1.79 97 1.32 96 1.30 6,895 93.49
7305 TAKALAR 14 6,021 6,274 104.20 5,924 98.39 341 5.66 115 1.91 80 1.33 6,460 107.29
7306 GOWA 25 14,310 6,367 44.49 3,606 25.20 2,412 16.86 1,214 8.48 408 2.85 7,640 53.39
7307 SINJAI 16 4,733 1,927 40.71 1,964 41.50 833 17.60 443 9.36 355 7.50 3,595 75.96
7308 MAROS 14 6,380 6,258 98.09 6,147 96.35 439 6.88 248 3.89 146 2.29 6,980 109.40
7309 PANGKEP 23 6,993 6,868 98.21 6,427 91.91 274 3.92 158 2.26 153 2.19 7,012 100.27
7310 BARRU 10 3,575 3,589 100.39 3,589 100.39 0 0.00 0 0.00 0 0.00 3,589 100.39
7311 BONE 38 15,464 10,207 66.00 9,352 60.48 891 5.76 34 0.22 48 0.31 10,325 66.77
7312 SOPPENG 17 3,744 438 11.70 718 19.18 1,377 36.78 965 25.77 243 6.49 3,303 88.22
7313 WAJO 23 8,196 6,027 73.54 6,018 73.43 44 0.54 4 0.05 156 1.90 6,222 75.92
7314 SIDRAP 14 5,867 1,005 17.13 1,668 28.43 1,513 25.79 780 13.29 680 11.59 4,641 79.10
7315 PINRANG 15 7,649 5,133 67.11 4,598 60.11 706 9.23 328 4.29 206 2.69 5,838 76.32
7316 ENREKANG 13 3,889 1,748 44.95 1,174 30.19 456 11.73 379 9.75 608 15.63 2,617 67.29
7317 LUWU 21 7,424 4,211 56.72 4,094 55.15 159 2.14 132 1.78 67 0.90 4,452 59.97
7318 TANA TORAJA 21 4,165 2,589 62.16 1,947 46.75 509 12.22 203 4.87 347 8.33 3,006 72.17
7322 LUWU UTARA 13 6,013 710 11.81 656 10.91 369 6.14 198 3.29 3,670 61.03 4,893 81.37
7325 LUWU TIMUR 15 6,421 849 13.22 1,428 22.24 2,143 33.37 1,337 20.82 867 13.50 5,775 89.94
7326 TORAJA UTARA 25 4,191 2,930 69.91 2,543 60.68 191 4.56 26 0.62 17 0.41 2,777 66.26
7371 MAKASSAR 43 26,772 27,579 103.01 16,312 60.93 0 0 0 0 6,756 25.24 23,068 86.16
7372 PARE-PARE 6 2,559 415 16.22 291 11.37 204 7.97 69 2.70 33 1.29 597 23.33
7373 PALOPO 11 3,073 1,430 46.53 928 30.20 502 16.34 142 4.62 40 1.30 1,612 52.46
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 168,169 113,844 67.70 95,289 56.66 14,073 8.37 7,235 4.30 15,458 9.19 132,055 78.53

Sumber: - Seksi P2, Imunisasi & Kesehatan Matra Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 50


TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS


JUMLAH
KABUPATEN / WUS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
KODE PUSKES
KOTA (15-39
MAS JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
TAHUN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

7301 SELAYAR 14 24,830 1,344 5.41 974 3.92 291 1.17 182 0.73 159 0.64 1,606 6.47

7302 BULUKUMBA 19 95,523 1,876 1.96 20 0.02 4 0.00 0 0.00 0 0.00 24 0.03

7303 BANTAENG 12 31,682 3,506 11.07 3,323 10.49 0 0 0 0.00 0 0.00 3,323 10.49

7304 JENEPONTO 18 - - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0

7305 TAKALAR 14 - 4,408 0 4,220 0 341 0 115 0 80 0 4,756 0

7306 GOWA 25 - 1,564 0 807 0 231 0 0 0 0 0 1,038 0

7307 SINJAI 16 50,733 1,148 2.26 723 1.43 243 0.48 166 0.33 106 0.21 1,238 2.44

7308 MAROS 14 56,119 102 0.18 8 0.01 0 - 0 - 0 - 8 0.01

7309 PANGKEP 23 76,218 536 0.70 302 0.40 260 0.34 255 0.33 30 0.04 847 1.11

7310 BARRU 10 48,658 3,607 7.41 3,607 7.41 0 - 0 - 0 - 3,607 7.41

7311 BONE 38 - 12,085 0 9,475 0 978 0 111 0 120 0 10,684 0

7312 SOPPENG 17 - 451 0 152 0 255 0 83 0 8 0 498 0

7313 WAJO 23 81,515 951 1.17 136 0.17 28 0.03 18 0.02 178 0.22 360 0.44

7314 SIDRAP 14 55,646 1,206 2.17 177 0.32 0 - 1 0.00 0 - 178 0.32

7315 PINRANG 15 66,440 5,361 8.07 5,361 8.07 5,361 8.07 5,361 8.07 5,361 8.07 21,444 32.28

7316 ENREKANG 13 42,416 481 1.13 71 0.17 38 0.09 22 0.05 17 0.04 148 0.35

7317 LUWU 21 68,935 1,015 1.47 978 1.42 13 0.02 39 0.06 21 0.03 1,051 1.52

7318 TANA TORAJA 21 54,784 2,503 4.57 1,856 3.39 431 0.79 163 0.30 326 0.60 2,776 5.07

7322 LUWU UTARA 13 - 2,111 0 1,157 0 529 0 299 0 338 0 2,323 0

7325 LUWU TIMUR 15 56,988 117 0.21 17 0.03 30 0.05 19 0.03 10 0.02 76 0.13

7326 TORAJA UTARA 25 62,990 1,339 2.13 974 1.55 163 0.26 163 0.26 0 - 1,300 2.06

7371 MAKASSAR 43 - 17,859 0 15,059 0 8,008 0 6,413 0 6,788 0 36,268 0

7372 PARE-PARE 6 - 1,093 0 768 0 391 0 231 0 118 0 1,508 0

7373 PALOPO 11 - 1,774 - 1,532 - 376 - 95 - 29 - 2,032 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 873,477 66,437 7.61 51,697 5.92 17,971 2.06 13,736 1.57 13,689 1.57 97,093 11.12

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 51


TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


KODE
KOTA PUSKESMAS IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
7301 SELAYAR 14 2170 2,170 100.00 1,999 92.12
7302 BULUKUMBA 19 7854 7,578 96.49 6,854 87.27
7303 BANTAENG 12 3331 3,333 100.06 3,039 91.23
7304 JENEPONTO 18 7375 7,195 97.56 6,626 89.84
7305 TAKALAR 14 6021 6,274 104.20 5,924 98.39
7306 GOWA 25 14310 14,019 97.97 13,142 91.84
7307 SINJAI 16 4733 4,824 101.92 3,887 82.13
7308 MAROS 14 6380 6,258 98.09 6,147 96.35
7309 PANGKEP 23 6993 6,868 98.21 6,427 91.91
7310 BARRU 10 3575 3,607 100.90 3,263 91.27
7311 BONE 38 15464 15,035 97.23 14,276 92.32
7312 SOPPENG 17 3744 3,445 92.01 3,223 86.08
7313 WAJO 23 8196 8,144 99.37 7,738 94.41
7314 SIDRAP 14 5867 5,824 99.27 5,089 86.74
7315 PINRANG 15 7649 7,415 96.94 7,126 93.16
7316 ENREKANG 13 3889 3,979 102.31 3,176 81.67
7317 LUWU 21 7424 6,796 91.54 5,770 77.72
7318 TANA TORAJA 21 4165 4,388 105.35 3,946 94.74
7322 LUWU UTARA 13 6013 5,549 92.28 4,499 74.82
7325 LUWU TIMUR 15 6421 6,159 95.92 5,867 91.37
7326 TORAJA UTARA 25 4191 4,029 96.13 3,595 85.78
7371 MAKASSAR 43 26772 27,519 102.79 22,696 84.78
7372 PARE-PARE 6 2559 2,513 98.20 2,356 92.07
7373 PALOPO 11 3073 3,149 102.47 2,875 93.56
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 168169 166,070 98.75 149,540 88.92

Sumber: Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 52


TABEL 33 HAL : 1

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2013

PERKIRAAN PENANGANAN KOMPLIKASI


KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH BUMIL DENGAN KEBIDANAN
KODE
KOTA PUSKESMAS IBU HAMIL KOMPLIKASI
KEBIDANAN S %
1 2 3 4 5 6 7
7301 SELAYAR 14 2,170 434 300 69.12
7302 BULUKUMBA 19 7,854 1,571 1,109 70.60
7303 BANTAENG 12 3,331 666 335 50.29
7304 JENEPONTO 18 7,375 1,475 855 57.97
7305 TAKALAR 14 6,021 1,204 962 79.89
7306 GOW A 25 14,310 2,862 1,459 50.98
7307 SINJAI 16 4,733 947 341 36.02
7308 MAROS 14 6,380 1,276 611 47.88
7309 PANGKEP 23 6,993 1,399 957 68.43
7310 BARRU 10 3,575 715 612 85.59
7311 BONE 38 15,464 3,093 2,512 81.22
7312 SOPPENG 17 3,744 749 689 92.01
7313 W AJO 23 8,196 1,639 1,434 87.48
7314 SIDRAP 14 5,867 1,173 1,158 98.69
7315 PINRANG 15 7,649 1,530 928 60.66
7316 ENREKANG 13 3,889 778 252 32.40
7317 LUWU 21 7,424 1,485 652 43.91
7318 TANA TORAJA 21 4,165 833 525 63.03
7322 LUWU UTARA 13 6,013 1,203 699 58.12
7325 LUWU TIMUR 15 6,421 1,284 947 73.74
7326 TORAJA UTARA 25 4,191 838 386 46.05
7371 MAKASSAR 43 26,772 5,354 3,373 62.99
7372 PARE-PARE 6 2,559 512 345 67.41
7373 PALOPO 11 3,073 615 419 68.17
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 168,169 33,634 21,860 64.99

Sumber: Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 53


TABEL 33 HAL : 2

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL


JUMLAH LAHIR HIDUP
KABUPATEN / JUMLAH KOMPLIKASI
KODE L P L+P
KOTA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
7301 SELAYAR 14 1,000 965 1,965 150 145 295 90 60.00 91 62.87 181 61.41
7302 BULUKUMBA 19 3,309 3,517 6,826 496 528 1,024 280 56.41 353 66.91 633 61.82
7303 BANTAENG 12 1,550 1,487 3,037 233 223 456 113 48.60 161 72.18 274 60.15
7304 JENEPONTO 18 3,152 2,913 6,065 473 437 910 0 0.00 0 0.00 443 48.69
7305 TAKALAR 14 2,865 2,757 5,622 430 414 843 0 0.00 0 0.00 323 38.30
7306 GOWA 25 6,220 6,218 12,438 933 933 1,866 273 29.26 391 41.92 664 35.59
7307 SINJAI 16 2,050 1,906 3,956 308 286 593 0 0.00 0 0.00 213 35.89
7308 MAROS 14 2,265 3,400 5,665 340 510 850 173 50.92 266 52.16 459 54.02
7309 PANGKEP 23 3,104 2,828 5,932 466 424 890 198 42.53 299 70.49 497 55.86
7310 BARRU 10 1,524 1,632 3,156 229 245 473 0 0.00 0 0.00 279 58.94
7311 BONE 38 6,712 6,759 13,471 1,007 1,014 2,021 0 0.00 0 0.00 1,677 82.99
7312 SOPPENG 17 1,649 1,542 3,191 247 231 479 0 0.00 0 0.00 231 48.26
7313 WAJO 23 3,865 3,676 7,541 580 551 1,131 0 0.00 0 0.00 915 80.89
7314 SIDRAP 14 2,724 2,629 5,353 409 394 803 264 64.61 255 64.66 519 64.64
7315 PINRANG 15 3,604 3,402 7,006 541 510 1,051 284 52.53 351 68.78 635 60.42
7316 ENREKANG 13 1,867 1,711 3,578 280 257 537 148 52.85 125 48.70 273 50.87
7317 LUWU 21 2,386 2,275 4,661 358 341 699 0 0.00 0 0.00 194 27.75
7318 TANA TORAJA 21 2,326 2,068 4,394 349 310 659 58 16.62 48 15.47 106 16.08
7322 LUWU UTARA 13 2,698 2,584 5,282 405 388 792 0 0.00 0 0.00 250 31.55
7325 LUWU TIMUR 15 2,990 2,570 5,560 449 386 834 183 40.80 166 43.06 349 41.85
7326 TORAJA UTARA 25 1,887 1,676 3,563 283 251 534 79 27.91 70 27.84 149 27.88
7371 MAKASSAR 43 - - 24,576 0 0 3,686 0 0.00 0 0.00 2,745 74.46
7372 PARE-PARE 6 584 581 1,165 88 87 175 0 0.00 0 0.00 143 81.83
7373 PALOPO 11 1,417 1,307 2,724 213 196 409 0 0.00 0 0.00 222 54.33
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 61,748 60,403 146,727 9,262 9,060 22,009 2,143 23.14 2,576 28.43 12,374 56.22

Sumber: Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 54


TABEL 34 Hal: 1

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

PESERTA KB AKTIF
KABUPATEN / JUMLAH MKJP
KODE
KOTA PUSKESMAS
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
7301 SELAYAR 14 335 2.14 8 0.05 0 0.00 1,739 11.09 2,082 13.28

7302 BULUKUMBA 19 4,083 8.32 0 0.00 285 0.58 5,899 12.01 10,267 20.91

7303 BANTAENG 12 3,050 4.31 31 0.04 399 0.56 4,111 5.81 7,591 10.74

7304 JENEPONTO 18 130 0.33 3 0.01 41 0.10 2,062 5.26 2,236 5.70

7305 TAKALAR 14 1,588 4.54 451 1.29 656 1.88 4,063 11.61 6,758 19.32
7306 GOWA 25 2,527 2.94 80 0.09 629 0.73 8,561 9.98 11,797 13.75

7307 SINJAI 16 338 1.10 27 0.09 204 0.67 3,642 11.88 4,211 13.74

7308 MAROS 14 880 6.38 15 0.11 118 0.86 494 3.58 1,507 10.93

7309 PANGKEP 23 525 1.53 7 0.02 343 1.00 1,776 5.17 2,651 7.71
7310 BARRU 10 588 3.00 13 0.07 315 1.61 1,148 5.87 2,064 10.55

7311 BONE 38 413 0.48 219 0.25 186 0.22 577 0.67 1,395 1.61

7312 SOPPENG 17 1,168 3.83 10 0.03 495 1.62 2,092 6.86 3,765 12.35

7313 WAJO 23 399 3.37 73 0.62 12 0.10 978 8.25 1,462 12.34
7314 SIDRAP 14 5,324 11.71 220 0.48 889 1.95 4,437 9.76 10,870 23.90

7315 PINRANG 15 5,439 6.33 0 0.00 1,622 1.89 7,452 8.67 14,513 16.89

7316 ENREKANG 13 589 3.28 45 0.25 325 1.81 3,337 18.56 4,296 23.89

7317 LUWU 21 1,043 2.66 7 0.02 1,017 2.59 2,326 5.92 4,393 11.19

7318 TANA TORAJA 21 4,589 18.59 3 0.01 935 3.79 3,371 13.66 8,898 36.05
7322 LUWU UTARA 13 1,997 4.70 91 0.21 792 1.86 9,065 21.34 11,945 28.12

7325 LUWU TIMUR 15 1,744 4.55 31 0.08 739 1.93 3,421 8.93 5,935 15.50

7326 TORAJA UTARA 25 1,274 5.21 8 0.03 421 1.72 2,426 9.92 4,129 16.89

7371 MAKASSAR 43 10,803 9.51 628 0.55 4,270 3.76 11,689 10.28 27,390 24.10
7372 PARE-PARE 6 115 2.16 3 0.06 206 3.87 229 4.30 553 10.39

7373 PALOPO 11 1,214 6.51 40 0.21 553 2.96 1,122 6.01 2,929 15.70

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 50,155 5.12 2,013 0.21 15,452 1.58 86,017 8.79 153,637 15.70

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 55


TABEL 34 Hal : 2

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

PESERTA KB AKTIF
JUMLAH NON MKJP
KABUPATEN / MKJP + % MKJP
KODE PUSKESM
KOTA OBAT LAIN NON + NON
AS KON DOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH %
VAGINA NYA MKJP MKJP
1 2 3 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
7301 SELAYAR 14 1,827 11.65 7,610 48.53 4,162 26.54 0 0.00 0 0.00 13,599 86.72 15,681 100.00

7302 BULUKUMBA 19 3,450 7.03 23,215 47.28 12,167 24.78 0 0.00 5 0.01 38,837 79.09 49,104 100.00

7303 BANTAENG 12 1,088 1.54 40,743 57.62 21,288 30.11 0 0.00 0 0.00 63,119 89.26 70,710 100.00

7304 JENEPONTO 18 233 0.59 31,338 79.94 5,234 13.35 0 0.00 159 0.41 36,964 94.30 39,200 100.00

7305 TAKALAR 14 1,638 4.68 13,717 39.21 12,869 36.79 0 0.00 0 0.00 28,224 80.68 34,982 100.00

7306 GOWA 25 6,066 7.07 43,033 50.14 24,923 29.04 0 0.00 0 0.00 74,022 86.25 85,819 100.00

7307 SINJAI 16 1,709 5.57 17,779 58.00 6,923 22.58 0 0.00 34 0.11 26,445 86.26 30,656 100.00

7308 MAROS 14 670 4.86 7,205 52.26 4,404 31.95 0 0.00 0 0.00 12,279 89.07 13,786 100.00

7309 PANGKEP 23 1,063 3.09 21,195 61.65 9,473 27.55 0 0.00 0 0.00 31,731 92.29 34,382 100.00

7310 BARRU 10 1,393 7.12 7,993 40.84 8,122 41.50 0 0.00 0 0.00 17,508 89.45 19,572 100.00

7311 BONE 38 47,880 55.43 32,443 37.56 4,669 5.40 0 0.00 0 0.00 84,992 98.39 86,387 100.00

7312 SOPPENG 17 1,950 6.39 11,771 38.60 13,011 42.66 0 0.00 0 0.00 26,732 87.65 30,497 100.00

7313 WAJO 23 1,251 10.56 4,811 40.60 4,327 36.51 0 0.00 0 0.00 10,389 87.66 11,851 100.00

7314 SIDRAP 14 13,312 29.27 17,750 39.03 3,549 7.80 0 0.00 0 0.00 34,611 76.10 45,481 100.00

7315 PINRANG 15 2,281 2.65 49,607 57.72 15,823 18.41 0 0.00 3,719 4.33 71,430 83.11 85,943 100.00

7316 ENREKANG 13 1,684 9.37 6,897 38.36 5,103 28.38 0 0.00 0 0.00 13,684 76.11 17,980 100.00

7317 LUWU 21 2,528 6.44 20,712 52.74 10,025 25.53 0 0.00 1,611 4.10 34,876 88.81 39,269 100.00

7318 TANA TORAJA 21 8,043 32.59 6,339 25.69 1,399 5.67 0 0.00 0 0.00 15,781 63.95 24,679 100.00

7322 LUWU UTARA 13 16,359 38.52 12,242 28.82 1,928 4.54 0 0.00 0 0.00 30,529 71.88 42,474 100.00

7325 LUWU TIMUR 15 2,261 5.90 17,018 44.44 13,080 34.16 0 0.00 0 0.00 32,359 84.50 38,294 100.00

7326 TORAJA UTARA 25 905 3.70 14,331 58.63 5,080 20.78 0 0.00 0 0.00 20,316 83.11 24,445 100.00

7371 MAKASSAR 43 4,160 3.66 48,989 43.10 33,115 29.14 0 0.00 0 0.00 86,264 75.90 113,654 100.00

7372 PARE-PARE 6 291 5.47 2,356 44.25 2,124 39.89 0 0.00 0 0.00 4,771 89.61 5,324 100.00

7373 PALOPO 11 9,617 51.55 4,734 25.38 1,376 7.38 0 0.00 0 0.00 15,727 84.30 18,656 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 131,659 13.45 463,828 47.39 224,174 22.90 0 0.00 5,528 0.56 825,189 84.30 978,826 100.00

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 56


TABEL 35 Hal: 1

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

PESERTA KB BARU
JUMLAH NON MKJP
KABUPATEN /
KODE PUSKESM
KOTA
AS IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
7301 SELAYAR 14 3 2.05 0 0.00 0 0.00 9 6.16 12 8.22
7302 BULUKUMBA 19 59 2.90 0 0.00 0 0.00 135 6.63 194 9.52
7303 BANTAENG 12 51 1.71 4 0.13 53 1.77 837 28.00 945 31.62
7304 JENEPONTO 18 25 0.28 0 0.00 15 0.17 545 6.06 585 6.50
7305 TAKALAR 14 117 0.83 114 0.80 435 3.07 4,113 29.03 4,779 33.73
7306 GOWA 25 156 0.62 7 0.03 18 0.07 2,161 8.52 2,342 9.24
7307 SINJAI 16 3 0.39 0 0.00 4 0.52 24 3.14 31 4.05
7308 MAROS 14 6 0.73 6 0.73 22 2.67 39 4.74 73 8.87
7309 PANGKEP 23 2 0.25 0 0.00 6 0.75 44 5.47 52 6.46
7310 BARRU 10 121 1.48 0 0.00 27 0.33 347 4.24 495 6.05
7311 BONE 38 539 0.93 175 0.30 250 0.43 685 1.19 1,649 2.86
7312 SOPPENG 17 63 1.57 4 0.10 46 1.15 273 6.82 386 9.65
7313 WAJO 23 1,992 4.03 298 0.60 433 0.88 6,478 13.11 9,201 18.63
7314 SIDRAP 14 64 11.87 4 0.74 4 0.74 54 10.02 126 23.38
7315 PINRANG 15 237 2.32 1 0.01 31 0.30 456 4.47 725 7.11
7316 ENREKANG 13 82 2.59 16 0.50 38 1.20 524 16.53 660 20.82
7317 LUWU 21 17 0.96 0 0.00 9 0.51 116 6.54 142 8.00
7318 TANA TORAJA 21 443 4.95 0 0.00 156 1.74 1,136 12.69 1,735 19.38
7322 LUWU UTARA 13 225 2.13 97 0.92 83 0.78 1,636 15.47 2,041 19.30
7325 LUWU TIMUR 15 490 5.11 6 0.06 90 0.94 1,291 13.47 1,877 19.58
7326 TORAJA UTARA 25 1,274 6.19 2 0.01 421 2.04 2,426 11.78 4,123 20.02
7371 MAKASSAR 43 3,454 6.39 22 0.04 930 1.72 2,710 5.01 7,116 13.17
7372 PARE-PARE 6 15 1.79 0 0.00 3 0.36 64 7.64 82 9.79
7373 PALOPO 11 199 4.53 2 0.05 56 1.28 430 9.79 687 15.65
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 9,637 3.21 758 0.25 3,130 1.04 26,533 8.84 40,058 13.35

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 57


TABEL 35 Hal : 2

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

PESERTA KB BARU
JUMLAH NON MKJP MKJP + % MKJP
KABUPATEN /
KODE PUSKESM NON + NON
KOTA OBAT LAIN
AS KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGI NYA
NA
1 2 3 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
7301 SELAYAR 14 6 4.11 100 68.49 28 19.18 0 0.00 0 0.00 134 91.78 146 100.00
7302 BULUKUMBA 19 178 8.74 1,201 58.96 464 22.78 0 0.00 0 0.00 1,843 90.48 2,037 100.00
7303 BANTAENG 12 48 1.61 1,632 54.60 364 12.18 0 0.00 0 0.00 2,044 68.38 2,989 100.00
7304 JENEPONTO 18 139 1.55 6,982 77.61 1,273 14.15 0 0.00 17 0.19 8,411 93.50 8,996 100.00
7305 TAKALAR 14 772 5.45 5,912 41.72 2,048 14.45 0 0.00 659 4.65 9,391 66.27 14,170 100.00
7306 GOWA 25 2,319 9.15 11,429 45.07 8,882 35.03 385 1.52 0 0.00 23,015 90.76 25,357 100.00
7307 SINJAI 16 100 13.07 457 59.74 177 23.14 0 0.00 0 0.00 734 95.95 765 100.00
7308 MAROS 14 24 2.92 500 60.75 226 27.46 0 0.00 0 0.00 750 91.13 823 100.00
7309 PANGKEP 23 22 2.73 503 62.48 228 28.32 0 0.00 0 0.00 753 93.54 805 100.00
7310 BARRU 10 477 5.83 3,894 47.57 3,319 40.55 0 0.00 0 0.00 7,690 93.95 8,185 100.00
7311 BONE 38 27,190 47.14 24,484 42.45 4,359 7.56 1 0.00 0 0.00 56,034 97.14 57,683 100.00
7312 SOPPENG 17 249 6.22 2,225 55.61 1,141 28.52 0 0.00 0 0.00 3,615 90.35 4,001 100.00
7313 WAJO 23 4,870 9.86 16,191 32.78 19,138 38.74 0 0.00 0 0.00 40,199 81.37 49,400 100.00
7314 SIDRAP 14 163 30.24 218 40.45 32 5.94 0 0.00 0 0.00 413 76.62 539 100.00
7315 PINRANG 15 440 4.31 3,980 39.00 5,059 49.58 0 0.00 0 0.00 9,479 92.89 10,204 100.00
7316 ENREKANG 13 258 8.14 1,452 45.80 800 25.24 0 0.00 0 0.00 2,510 79.18 3,170 100.00
7317 LUWU 21 80 4.51 1,035 58.34 352 19.84 0 0.00 165 9.30 1,632 92.00 1,774 100.00
7318 TANA TORAJA 21 2,853 31.87 3,192 35.65 1,173 13.10 0 0.00 0 0.00 7,218 80.62 8,953 100.00
7322 LUWU UTARA 13 3,212 30.37 3,370 31.86 1,953 18.47 0 0.00 0 0.00 8,535 80.70 10,576 100.00
7325 LUWU TIMUR 15 921 9.61 3,687 38.47 3,100 32.34 0 0.00 0 0.00 7,708 80.42 9,585 100.00
7326 TORAJA UTARA 25 905 4.39 10,484 50.91 5,080 24.67 0 0.00 0 0.00 16,469 79.98 20,592 100.00
7371 MAKASSAR 43 2,675 4.95 29,616 54.80 14,636 27.08 0 0.00 0 0.00 46,927 86.83 54,043 100.00
7372 PARE-PARE 6 559 66.71 157 18.74 40 4.77 0 0.00 0 0.00 756 90.21 838 100.00
7373 PALOPO 11 2,107 47.98 1,124 25.60 473 10.77 0 0.00 0 0.00 3,704 84.35 4,391 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 50,567 16.85 133,825 44.61 74,345 24.78 386 0.13 841 0.28 259,964 86.65 300,022 100.00

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 58


TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KABUPATEN / JUMLAH PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


KODE JUMLAH PUS
KOTA PUSKESMAS JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
7301 SELAYAR 14 22,191 146 0.66 15,681 70.66
7302 BULUKUMBA 19 74,192 2,037 2.75 49,104 66.19
7303 BANTAENG 12 31,847 2,989 9.39 70,710 222.03
7304 JENEPONTO 18 60,695 8,996 14.82 39,200 64.59
7305 TAKALAR 14 46,229 14,170 30.65 34,982 75.67
7306 GOWA 25 124,654 25,357 20.34 85,819 68.85
7307 SINJAI 16 41,210 765 1.86 30,656 74.39
7308 MAROS 14 57,996 823 1.42 13,786 23.77
7309 PANGKEP 23 55,467 805 1.45 34,382 61.99
7310 BARRU 10 30,424 8,185 26.90 19,572 64.33
7311 BONE 38 127,215 57,683 45.34 86,387 67.91
7312 SOPPENG 17 40,188 4,001 9.96 30,497 75.89
7313 WAJO 23 68,750 49,400 71.85 11,851 17.24
7314 SIDRAP 14 52,229 539 1.03 45,481 87.08
7315 PINRANG 15 63,862 10,204 15.98 85,943 134.58
7316 ENREKANG 13 36,912 3,170 8.59 17,980 48.71
7317 LUWU 21 66,092 1,774 2.68 39,269 59.42
7318 TANA TORAJA 21 37,303 8,953 24.00 24,679 66.16
7322 LUWU UTARA 13 53,736 10,576 19.68 42,474 79.04
7325 LUWU TIMUR 15 49,575 9,585 19.33 38,294 77.24
7326 TORAJA UTARA 25 39,409 20,592 52.25 24,445 62.03
7371 MAKASSAR 43 46,820 54,043 115.43 113,654 242.75
7372 PARE-PARE 6 22,125 838 3.79 5,324 24.06
7373 PALOPO 11 25,401 4,391 17.29 18,656 73.45
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 1,274,522 300,022 23.54 978,826 76.80

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 59


TABEL 37 HAL: 1

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH BAYI BARU LAHIR DITIMBANG


KABUPATEN / JUMLAH LAHIR HIDUP
KODE PUSKESM L P L +P
KOTA
AS L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 1,000 965 1,965 1,965 196.50 1,895 196.37 3,860 196.44
7302 BULUKUMBA 19 3,309 3,517 6,826 3,230 97.61 3,430 97.53 6,660 97.57
7303 BANTAENG 12 1,550 1,487 3,037 1,487 95.94 1,550 104.24 3,037 100.00
7304 JENEPONTO 18 3,152 2,913 6,065 3,152 100.00 2,913 100.00 6,065 100.00
7305 TAKALAR 14 2,865 2,757 5,622 0 0.00 0 0.00 5,621 99.98
7306 GOWA 25 6,220 6,218 12,438 6,220 100.00 1,919 30.86 8,139 65.44
7307 SINJAI 16 2,050 1,906 3,956 2,011 98.10 1,868 98.01 3,879 98.05
7308 MAROS 14 2,265 3,400 5,665 2,395 105.74 3,590 105.59 5,985 105.65
7309 PANGKEP 23 3,104 2,828 5,932 3,104 100.00 2,828 100.00 5,932 100.00
7310 BARRU 10 1,524 1,632 3,156 1,524 100.00 1,633 100.06 3,157 100.03
7311 BONE 38 6,712 6,759 13,471 6,712 100.00 6,759 100.00 13,471 100.00
7312 SOPPENG 17 1,649 1,542 3,191 1,649 100.00 1,542 100.00 3,191 100.00
7313 WAJO 23 3,865 3,676 7,541 3,865 100.00 3,676 100.00 7,541 100.00
7314 SIDRAP 14 2,724 2,629 5,353 2,724 100.00 2,629 100.00 5,353 100.00
7315 PINRANG 15 3,604 3,402 7,006 3,637 100.92 3,424 100.65 7,061 100.79
7316 ENREKANG 13 1,867 1,711 3,578 1,879 100.64 1,702 99.47 3,581 100.08
7317 LUWU 21 2,386 2,275 4,661 - 0.00 - 0.00 3,011 64.60
7318 TANA TORAJA 21 2,326 2,068 4,394 2,326 100.00 2,068 100.00 4,394 100.00
7322 LUWU UTARA 13 2,698 2,584 5,282 2,697 99.96 2,579 99.81 5,276 99.89
7325 LUWU TIMUR 15 2,990 2,570 5,560 - 0.00 - 0.00 5,548 99.78
7326 TORAJA UTARA 25 1,887 1,676 3,563 1,876 99.43 1,664 99.27 3,540 99.35
7371 MAKASSAR 43 - - 24,576 12,660 0.00 11,682 0.00 24,342 99.05
7372 PARE-PARE 6 584 581 1,165 1,913 327.57 1,850 318.42 3,763 323.00
7373 PALOPO 11 1,417 1,307 2,724 1,362 96.12 1,307 100.00 2,669 97.98
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 61,748 60,403 146,727 68,388 110.75 62,508 103.48 145,076 98.87

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 60


TABEL 37 HAL: 2

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH BBLR
KABUPATEN / JUMLAH LAHIR HIDUP
KODE PUSKESM L P L +P
KOTA
AS L P L+ P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 13 14 15 16 17 18
7301 SELAYAR 14 1,000 965 1,965 55 2.79898 50 2.64 105 2.72
7302 BULUKUMBA 19 3,309 3,517 6,826 79 2.45 87 2.54 166 2.49
7303 BANTAENG 12 1,550 1,487 3,037 22 1.48 38 2.45 60 1.98
7304 JENEPONTO 18 3,152 2,913 6,065 72 2.28 65 2.23 137 2.26
7305 TAKALAR 14 2,865 2,757 5,622 0 0.00 0 0.00 196 3.49
7306 GOWA 25 6,220 6,218 12,438 132 2.12 154 8.03 286 3.51
7307 SINJAI 16 2,050 1,906 3,956 103 5.12 84 4.50 187 4.82
7308 MAROS 14 2,265 3,400 5,665 42 1.75 63 1.75 105 1.75
7309 PANGKEP 23 3,104 2,828 5,932 126 4.06 106 3.75 232 3.91
7310 BARRU 10 1,524 1,632 3,156 44 2.89 63 3.86 107 3.39
7311 BONE 38 6,712 6,759 13,471 91 1.36 72 1.07 163 1.21
7312 SOPPENG 17 1,649 1,542 3,191 76 4.61 92 5.97 168 5.26
7313 WAJO 23 3,865 3,676 7,541 156 4.04 168 4.57 324 4.30
7314 SIDRAP 14 2,724 2,629 5,353 98 3.60 142 5.40 240 4.48
7315 PINRANG 15 3,604 3,402 7,006 125 3.44 91 2.66 216 3.06
7316 ENREKANG 13 1,867 1,711 3,578 90 4.79 85 4.99 175 4.89
7317 LUWU 21 2,386 2,275 4,661 - 0.00 - 0.00 70 1.98
7318 TANA TORAJA 21 2,326 2,068 4,394 34 1.46 43 2.08 77 1.75
7322 LUWU UTARA 13 2,698 2,584 5,282 126 4.67 101 3.92 227 4.30
7325 LUWU TIMUR 15 2,990 2,570 5,560 66 0.00 56 0.00 122 2.20
7326 TORAJA UTARA 25 1,887 1,676 3,563 32 1.71 52 3.13 84 2.37
7371 MAKASSAR 43 - - 24,576 0 0.00 0 0.00 611 2.51
7372 PARE-PARE 6 584 581 1,165 79 4.13 47 2.54 126 3.35
7373 PALOPO 11 1,417 1,307 2,724 39 2.86 37 2.83 76 2.85
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 61,748 60,403 146,727 1,687 2.47 1,696 2.71 4,260 2.93

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 61


TABEL 38 HAL : 1

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)


KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH BAYI
KODE L P L + P
KOTA PUSKESMAS
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 943 1,027 1,970 905 95.97 936 91.14 1,841 93.45

7302 BULUKUMBA 19 3,468 3,673 7,141 3,309 95.42 3,517 95.75 6,826 95.59
7303 BANTAENG 12 1,472 1,555 3,027 1,487 101.02 1,550 99.68 3,037 100.33

7304 JENEPONTO 18 3,287 3,484 6,771 3,148 95.77 2,903 83.32 6,051 89.37

7305 TAKALAR 14 2,787 2,685 5,472 0 0.00 0 0.00 5,616 102.63


7306 GOW A 25 6,220 6,218 12,438 6,220 100.00 6,218 100.00 12,438 100.00

7307 SINJAI 16 2,194 2,112 4,306 2,050 93.44 1,906 90.25 3,956 91.87

7308 MAROS 14 2,319 3,480 5,799 2,265 97.67 3,400 97.70 5,665 97.69
7309 PANGKEP 23 3,116 3,279 6,395 3,104 99.61 2,828 86.25 5,932 92.76

7310 BARRU 10 1,579 1,655 3,234 1,524 96.52 1,633 98.67 3,157 97.62

7311 BONE 38 - - 14,064 - 0.00 - 0.00 11,178 79.48


7312 SOPPENG 17 1,649 1,542 3,191 1,649 100.00 1,542 100.00 3,191 100.00

7313 W AJO 23 3,552 3,898 7,450 3,855 108.53 3,675 94.28 7,530 101.07

7314 SIDRAP 14 2,717 2,619 5,336 2,730 100.48 2,623 100.15 5,353 100.32

7315 PINRANG 15 916 1,371 2,287 2,738 298.91 2,610 190.37 5,348 233.84
7316 ENREKANG 13 1,948 1,793 3,741 1,856 95.28 1,707 95.20 3,563 95.24

7317 LUWU 21 - - 3,568 - 0.00 - 0.00 3,117 87.36

7318 TANA TORAJA 21 2,326 2,068 4,394 2,016 86.67 1,941 93.86 3,957 90.05
7322 LUWU UTARA 13 2,701 2,581 5,282 2,639 97.70 2,498 96.78 5,137 97.25

7325 LUWU TIMUR 15 2,980 2,857 5,837 3,007 100.91 2,528 88.48 5,535 94.83

7326 TORAJA UTARA 25 2,020 1,790 3,810 1,883 93.23 1,675 93.58 3,558 93.39
7371 MAKASSAR 43 12,660 11,682 24,342 0 0.00 0 0.00 22,655 93.07

7372 PARE-PARE 6 584 582 1,166 470 80.48 453 77.84 923 79.16

7373 PALOPO 11 1,417 1,307 2,724 1,417 100.00 1,307 100.00 2,724 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 62,855 63,258 143,745 48,272 76.80 47,450 75.01 138,288 96.20

Sumber: - Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013


- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 62


TABEL 38 HAL : 2

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH BAYI
KODE L P L + P
KOTA PUSKESMAS
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 13 14 15 16 17 18

7301 SELAYAR 14 943 1,027 1,970 782 82.93 882 85.88 1,664 84.47

7302 BULUKUMBA 19 3,468 3,673 7,141 3,177 91.61 3,373 91.83 6,550 91.72

7303 BANTAENG 12 1,472 1,555 3,027 1,450 98.51 1,510 97.11 2,960 97.79

7304 JENEPONTO 18 3,287 3,484 6,771 2,831 86.13 2,559 73.45 5,390 79.60

7305 TAKALAR 14 2,787 2,685 5,472 0 0.00 0 0.00 5,562 101.64

7306 GOWA 25 6,220 6,218 12,438 6,034 97.01 5,673 91.24 11,707 94.12

7307 SINJAI 16 2,194 2,112 4,306 1,903 86.74 1,860 88.07 3,763 87.39

7308 MAROS 14 2,319 3,480 5,799 2,218 95.64 3,366 96.72 5,584 96.29

7309 PANGKEP 23 3,116 3,279 6,395 2,988 95.89 2,784 84.90 5,772 90.26

7310 BARRU 10 1,579 1,655 3,234 1,482 93.86 1,543 93.23 3,025 93.54

7311 BONE 38 - - 14,064 - 0.00 - 0.00 10,734 76.32

7312 SOPPENG 17 1,649 1,542 3,191 1,610 97.63 1,550 100.52 3,160 99.03

7313 WAJO 23 3,552 3,898 7,450 3,800 106.98 3,614 92.71 7,414 99.52

7314 SIDRAP 14 2,717 2,619 5,336 2,594 95.47 2,494 95.23 5,088 95.35

7315 PINRANG 15 916 1,371 2,287 2,600 283.84 2,478 180.74 5,078 222.04

7316 ENREKANG 13 1,948 1,793 3,741 1,650 84.70 1,505 83.94 3,155 84.34

7317 LUWU 21 - - 3,568 - 0.00 - 0.00 2,688 75.34

7318 TANA TORAJA 21 2,326 2,068 4,394 1,929 82.93 1,859 89.89 3,788 86.21

7322 LUWU UTARA 13 2,701 2,581 5,282 2,482 91.89 2,416 93.61 4,898 92.73

7325 LUWU TIMUR 15 2,980 2,857 5,837 2,842 95.37 2,473 86.56 5,315 91.06

7326 TORAJA UTARA 25 2,020 1,790 3,810 1,810 89.61 1,607 89.78 3,417 89.69

7371 MAKASSAR 43 12,660 11,682 24,342 0 0.00 0 0.00 21,693 89.12

7372 PARE-PARE 6 584 582 1,166 328 56.16 321 55.15 649 55.66

7373 PALOPO 11 1,417 1,307 2,724 1,387 97.88 1,207 92.35 2,594 95.23

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 62,855 63,258 143,745 45,897 73.02 45,074 71.25 131,648 91.58

Sumber: - Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013


- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 63


TABEL 39

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH BAYI USIA 0-6 BULAN
KODE
KOTA PUSKESMAS L P L + P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 380 379 759 277 72.89 285 75.20 562 74.04
7302 BULUKUMBA 19 1,141 1,311 2,452 1,034 90.62 555 42.33 1,589 64.80

7303 BANTAENG 12 643 668 1,311 428 66.56 447 66.92 875 66.74
7304 JENEPONTO 18 1112 1133 2,245 748 67.27 771 68.05 1,519 67.66

7305 TAKALAR 14 2,787 2,685 5,472 1,491 53.50 1,212 45.14 2,703 49.40

7306 GOWA 25 6,471 6,612 13,083 - 0 - 0 9,485 72.50


7307 SINJAI 16 944 808 1,752 731 77.44 640 79.21 1,371 78.25

7308 MAROS 14 1,218 1,828 3,046 859 70.53 1,288 70.46 2,147 70.49
7309 PANGKEP 23 - - 6,395 - 0 - 0 4,355 68.10

7310 BARRU 10 - - 2,175 - 0 - 0 1,124 51.68


7311 BONE 38 - - 8,330 - 0 - 0 4,788 57.48

7312 SOPPENG 17 - - 1,320 - 0 - 0 869 65.83

7313 WAJO 23 3,552 3,898 7,450 - 0 - 0 3,089 41.46


7314 SIDRAP 14 2,210 3,316 5,526 1,113 50.36 1,671 50.39 2,784 50.38

7315 PINRANG 15 916 1,371 2,287 916 100.00 1,371 100.00 2,287 100.00
7316 ENREKANG 13 689 697 1,386 600 87.08 552 79.20 1,152 83.12

7317 LUWU 21 - - 2,360 - 0 - 0 1,531 64.87


7318 TANA TORAJA 21 644 621 1,265 396 61.49 380 61.19 776 61.34

7322 LUWU UTARA 13 2,701 2,581 5,282 1,793 66.38 1,907 73.89 3,700 70.05

7325 LUWU TIMUR 15 1,201 1,125 2,326 1,007 83.85 957 85.07 1,964 84.44
7326 TORAJA UTARA 25 1,010 895 1,905 598 59.21 686 76.65 1,284 67.40

7371 MAKASSAR 43 6,867 6,336 13,203 3,833 55.82 5,117 80.76 8,950 67.79
7372 PARE-PARE 6 773 818 1,591 212 27.43 243 29.71 455 28.60

7373 PALOPO 11 1417 1307 2,724 314 22.16 296 22.65 610 22.39
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 36,676 38,389 95,645 16,350 44.58 18,378 47.87 59,969 62.70

Sumber: - Seksi Gizi Masyarakat Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013


- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 64


TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH PELAYANAN KESEHATAN BAYI


KABUPATEN / JUMLAH BAYI
KODE PUSKESM L P L+P
KOTA
AS L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 943 1,027 1,970 874 92.68 916 89.19 1,790 90.86
7302 BULUKUMBA 19 3,468 3,673 7,141 3,284 94.69 3,523 95.92 6,807 95.32
7303 BANTAENG 12 1,472 1,555 3,027 1,103 74.93 1,149 73.89 2,252 74.40
7304 JENEPONTO 18 3,287 3,484 6,771 3,102 94.37 2,926 83.98 6,028 89.03
7305 TAKALAR 14 2,787 2,685 5,472 2,866 102.83 2,687 100.07 5,553 101.48
7306 GOWA 25 6,220 6,218 12,438 5,973 96.03 6,210 99.87 12,183 97.95
7307 SINJAI 16 2,194 2,112 4,306 2,164 98.63 2,055 97.30 4,219 97.98
7308 MAROS 14 2,319 3,480 5,799 2,562 110.48 3,846 110.52 6,408 110.50
7309 PANGKEP 23 3,116 3,279 6,395 2,956 94.87 3,016 91.98 5,972 93.39
7310 BARRU 10 1,579 1,655 3,234 1,565 99.11 1,646 99.46 3,211 99.29
7311 BONE 38 - - 13,609 - 0.00 - 0.00 13,197 96.97
7312 SOPPENG 17 1,649 1,542 3,191 - 0.00 - 0.00 3,323 104.14
7313 WAJO 23 3,552 3,898 7,450 3,802 107.04 3,956 101.49 7,758 104.13
7314 SIDRAP 14 2,717 2,619 5,336 2,559 94.18 2,604 99.43 5,163 96.76
7315 PINRANG 15 3,500 3,523 7,023 3,359 95.97 3,619 102.72 6,978 99.36
7316 ENREKANG 13 1,948 1,793 3,741 1,338 68.69 1,276 71.17 2,614 69.87
7317 LUWU 21 - - 6,274 - 0.00 - 0.00 3,449 54.97
7318 TANA TORAJA 21 2,326 2,068 4,394 2,217 95.31 2,138 103.38 4,355 99.11
7322 LUWU UTARA 13 2,701 2,581 5,282 2,498 92.48 2,407 93.26 4,905 92.86
7325 LUWU TIMUR 15 2,980 2,857 5,837 2,867 96.21 2,593 90.76 5,460 93.54
7326 TORAJA UTARA 25 2,020 1,790 3,810 1,855 91.84 1,643 91.79 3,498 91.82
7371 MAKASSAR 43 12,660 11,682 24,342 - 0.00 - 0.00 23,528 96.66
7372 PARE-PARE 6 584 582 1,166 768 131.51 811 139.35 1,579 135.42
7373 PALOPO 11 1,417 1,307 2,724 1,430 100.92 1,296 99.16 2,726 100.07
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 65,439 65,410 150,732 49,142 75.10 50,317 76.93 142,956 94.84

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 65


TABEL 41

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH


KODE DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI
KOTA PUSKESMAS DESA/KELURAHAN

1 2 3 4 5 6

7301 SELAYAR 14 74 67 90.54

7302 BULUKUMBA 19 126 131 103.97

7303 BANTAENG 12 67 66 98.51

7304 JENEPONTO 18 113 75 66.37

7305 TAKALAR 14 83 87 104.82

7306 GOWA 25 167 135 80.84

7307 SINJAI 16 80 63 78.75


7308 MAROS 14 103 76 73.79

7309 PANGKEP 23 102 96 94.12

7310 BARRU 10 54 51 94.44

7311 BONE 38 372 350 94.09

7312 SOPPENG 17 70 70 100.00

7313 WAJO 23 176 174 98.86

7314 SIDRAP 14 105 101 96.19


7315 PINRANG 15 104 101 97.12

7316 ENREKANG 13 129 126 97.67

7317 LUWU 21 227 216 95.15

7318 TANA TORAJA 21 159 113 71.07

7322 LUWU UTARA 13 176 165 93.75

7325 LUWU TIMUR 15 102 121 118.63

7326 TORAJA UTARA 25 151 132 87.42


7371 MAKASSAR 43 143 143 100.00

7372 PARE-PARE 6 22 22 100.00

7373 PALOPO 11 48 39 81.25

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 2,953 2,720 92.11

Sumber: - Kantor Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2013


- Seksi Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 66


TABEL 42 HAL : 1

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH
KABUPATEN / JUMLAH BAYI DPT1+HB1
KODE PUSKESM
KOTA L P L + P
AS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 943 1,027 1,970 1,104 117.07 1,105 107.59 2,209 112.13
7302 BULUKUMBA 19 3,468 3,673 7,141 3,263 94.09 3,329 90.63 6,592 92.31
7303 BANTAENG 12 1,472 1,555 3,027 1,547 105.10 1,619 104.12 3,166 104.59
7304 JENEPONTO 18 3,287 3,484 6,771 3,400 103.44 2,878 82.61 6,278 92.72
7305 TAKALAR 14 2,787 2,685 5,472 2,638 94.65 2,636 98.18 5,274 96.38
7306 GOW A 25 6,220 6,218 12,438 6,905 111.01 7,062 113.57 13,967 112.29
7307 SINJAI 16 2,194 2,112 4,306 1,971 89.84 1,957 92.66 3,928 91.22
7308 MAROS 14 2,319 3,480 5,799 3,671 158.30 3,523 101.24 7,194 124.06
7309 PANGKEP 23 3,116 3,279 6,395 3,102 99.55 3,242 98.87 6,344 99.20
7310 BARRU 10 1,579 1,655 3,234 1,601 101.39 1,543 93.23 3,144 97.22
7311 BONE 38 6,061 7,548 13,609 6,670 110.05 7,365 97.58 14,035 103.13
7312 SOPPENG 17 1,649 1,542 3,191 1,829 110.92 1,611 104.47 3,440 107.80
7313 W AJO 23 3,552 3,898 7,450 3,922 110.42 3,682 94.46 7,604 102.07
7314 SIDRAP 14 2,717 2,619 5,336 2,792 102.76 2,585 98.70 5,377 100.77
7315 PINRANG 15 3,500 3,523 7,023 3,733 106.66 3,992 113.31 7,725 110.00
7316 ENREKANG 13 1,948 1,793 3,741 1,981 101.69 1,749 97.55 3,730 99.71
7317 LUWU 21 3,255 3,019 6,274 3,642 111.89 3,397 112.52 7,039 112.19
7318 TANA TORAJA 21 2,326 2,068 4,394 2,313 99.44 2,117 102.37 4,430 100.82
7322 LUWU UTARA 13 2,701 2,581 5,282 2,633 97.48 2,582 100.04 5,215 98.73
7325 LUWU TIMUR 15 2,980 2,857 5,837 2,947 98.89 2,671 93.49 5,618 96.25
7326 TORAJA UTARA 25 2,020 1,790 3,810 2,762 136.75 1,595 89.11 4,357 114.36
7371 MAKASSAR 43 12,660 11,682 24,342 12,695 100.28 12,814 109.69 25,509 104.79
7372 PARE-PARE 6 584 582 1,166 521 89.21 616 105.84 1,137 97.51
7373 PALOPO 11 1,417 1,307 2,724 1,456 102.75 1,365 104.44 2,821 103.56
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 74,755 75,977 150,732 79,098 105.81 77,035 101.39 156,133 103.58

Sumber: - Seksi P2, Imunisasi & Kesehatan Matra Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 67


TABEL 42 HAL : 2

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH
KABUPATEN / JUMLAH BAYI DPT3+HB3
KODE PUSKESM
KOTA L P L + P
AS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 13 14 15 16.0 17 18
7301 SELAYAR 14 943 1,027 1,970 1,054 111.77 1,016 98.93 2,070 105.08
7302 BULUKUMBA 19 3,468 3,673 7,141 3,195 92.13 3,273 89.11 6,468 90.58
7303 BANTAENG 12 1,472 1,555 3,027 1,575 107.00 1,662 106.88 3,237 106.94
7304 JENEPONTO 18 3,287 3,484 6,771 3,364 102.34 3,104 89.09 6,468 95.53
7305 TAKALAR 14 2,787 2,685 5,472 2,578 92.50 2,653 98.81 5,231 95.60
7306 GOWA 25 6,220 6,218 12,438 6,958 111.86 7,040 113.22 13,998 112.54
7307 SINJAI 16 2,194 2,112 4,306 1,897 86.46 1,951 92.38 3,848 89.36
7308 MAROS 14 2,319 3,480 5,799 3,384 145.92 3,232 92.87 6,616 114.09
7309 PANGKEP 23 3,116 3,279 6,395 3,029 97.21 3,174 96.80 6,203 97.00
7310 BARRU 10 1,579 1,655 3,234 1,549 98.10 1,560 94.26 3,109 96.13
7311 BONE 38 6,061 7,548 13,609 6,582 108.60 7,305 96.78 13,887 102.04
7312 SOPPENG 17 1,649 1,542 3,191 1,829 110.92 1,631 105.77 3,460 108.43
7313 WAJO 23 3,552 3,898 7,450 3,844 108.22 3,704 95.02 7,548 101.32
7314 SIDRAP 14 2,717 2,619 5,336 2,715 99.93 2,521 96.26 5,236 98.13
7315 PINRANG 15 3,500 3,523 7,023 3,649 104.26 3,475 98.64 7,124 101.44
7316 ENREKANG 13 1,948 1,793 3,741 1,922 98.67 1,656 92.36 3,578 95.64
7317 LUWU 21 3,255 3,019 6,274 3,678 113.00 3,438 113.88 7,116 113.42
7318 TANA TORAJA 21 2,326 2,068 4,394 2,291 98.50 2,114 102.22 4,405 100.25
7322 LUWU UTARA 13 2,701 2,581 5,282 2,430 89.97 2,577 99.85 5,007 94.79
7325 LUWU TIMUR 15 2,980 2,857 5,837 2,986 100.20 2,683 93.91 5,669 97.12
7326 TORAJA UTARA 25 2,020 1,790 3,810 2,586 128.03 1,581 88.32 4,167 109.38
7371 MAKASSAR 43 12,660 11,682 24,342 12,420 98.10 12,435 106.45 24,855 102.11
7372 PARE-PARE 6 584 582 1,166 644 110.27 537 92.27 1,181 101.29
7373 PALOPO 11 1,417 1,307 2,724 1,472 103.88 1,377 105.36 2,849 104.59
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 74,755 75,977 150,732 77,631 103.85 75,699 99.63 153,330 101.72

Sumber: - Seksi P2, Imunisasi & Kesehatan Matra Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 68


TABEL 42 HAL : 3

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH DO RATE (%)
KABUPATEN / JUMLAH BAYI CAMPAK
KODE PUSKESM
KOTA L P L+P
AS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 19 20 21 22 23 24 25 26 27
7301 SELAYAR 14 943 1,027 1,970 1,043 110.60 1,045 101.75 2,088 105.99 5.53 5.43 5.48
7302 BULUKUMBA 19 3,468 3,673 7,141 2,974 85.76 3,304 89.95 6,278 87.91 8.86 0.75 4.76
7303 BANTAENG 12 1,472 1,555 3,027 1,533 104.14 1,629 104.76 3,162 104.46 0.90 -0.62 0.13
7304 JENEPONTO 18 3,287 3,484 6,771 3,091 94.04 2,657 76.26 5,748 84.89 9.09 7.68 8.44
7305 TAKALAR 14 2,787 2,685 5,472 2,519 90.38 2,653 98.81 5,172 94.52 4.51 -0.64 1.93
7306 GOWA 25 6,220 6,218 12,438 6,669 107.22 6,922 111.32 13,591 109.27 3.42 1.98 2.69
7307 SINJAI 16 2,194 2,112 4,306 1,895 86.37 1,954 92.52 3,849 89.39 3.86 0.15 2.01
7308 MAROS 14 2,319 3,480 5,799 2,863 123.46 2,679 76.98 5,542 95.57 22.01 23.96 22.96
7309 PANGKEP 23 3,116 3,279 6,395 2,867 92.01 3,042 92.77 5,909 92.40 7.58 6.17 6.86
7310 BARRU 10 1,579 1,655 3,234 1,557 98.61 1,528 92.33 3,085 95.39 2.75 0.97 1.88
7311 BONE 38 6,061 7,548 13,609 6,499 107.23 7,330 97.11 13,829 101.62 2.56 0.48 1.47
7312 SOPPENG 17 1,649 1,542 3,191 1,708 103.58 1,654 107.26 3,362 105.36 6.62 -2.67 2.27
7313 WAJO 23 3,552 3,898 7,450 3,696 104.05 3,742 96.00 7,438 99.84 5.76 -1.63 2.18
7314 SIDRAP 14 2,717 2,619 5,336 2,697 99.26 2,589 98.85 5,286 99.06 3.40 -0.15 1.69
7315 PINRANG 15 3,500 3,523 7,023 3,418 97.66 4,182 118.71 7,600 108.22 8.44 -4.76 1.62
7316 ENREKANG 13 1,948 1,793 3,741 1,955 100.36 1,708 95.26 3,663 97.91 1.31 2.34 1.80
7317 LUWU 21 3,255 3,019 6,274 3,394 104.27 3,265 108.15 6,659 106.14 6.81 3.89 5.40
7318 TANA TORAJA 21 2,326 2,068 4,394 2,296 98.71 2,109 101.98 4,405 100.25 0.73 0.38 0.56
7322 LUWU UTARA 13 2,701 2,581 5,282 2,523 93.41 2,476 95.93 4,999 94.64 4.18 4.11 4.14
7325 LUWU TIMUR 15 2,980 2,857 5,837 3,028 101.61 2,895 101.33 5,923 101.47 -2.75 -8.39 -5.43
7326 TORAJA UTARA 25 2,020 1,790 3,810 2,530 125.26 1,524 85.14 4,054 106.41 8.40 4.45 6.95
7371 MAKASSAR 43 12,660 11,682 24,342 12,405 97.99 12,569 107.59 24,974 102.60 2.28 1.91 2.10
7372 PARE-PARE 6 584 582 1,166 577 98.80 547 93.99 1,124 96.40 -10.75 11.20 1.14
7373 PALOPO 11 1,417 1,307 2,724 1,408 99.36 1,435 109.79 2,843 104.37 3.30 -5.13 -0.78
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 74,755 75,977 150,732 75,145 100.52 75,438 99.29 150,583 99.90 5.00 2.07 3.55

Sumber: - Seksi P2, Imunisasi & Kesehatan Matra Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 69


TABEL 43 HAL : 1

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

BAYI DIIMUNISASI
KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH BAYI BCG
KODE
KOTA PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 943 1,027 1,970 1,031 109.33 1,039 101.17 2,070 105.08
7302 BULUKUMBA 19 3,468 3,673 7,141 3,396 97.92 3,339 90.91 6,735 94.31
7303 BANTAENG 12 1,472 1,555 3,027 1,550 105.30 1,581 101.67 3,131 103.44
7304 JENEPONTO 18 3,287 3,484 6,771 3,395 103.29 2,994 85.94 6,389 94.36
7305 TAKALAR 14 2,787 2,685 5,472 2,615 93.83 2,622 97.65 5,237 95.71
7306 GOWA 25 6,220 6,218 12,438 5,884 94.60 6,145 98.83 12,029 96.71
7307 SINJAI 16 2,194 2,112 4,306 2,091 95.31 2,023 95.79 4,114 95.54
7308 MAROS 14 2,319 3,480 5,799 3,435 148.12 3,318 95.34 6,753 116.45
7309 PANGKEP 23 3,116 3,279 6,395 3,013 96.69 3,193 97.38 6,206 97.04
7310 BARRU 10 1,579 1,655 3,234 1,607 101.77 1,552 93.78 3,159 97.68
7311 BONE 38 6,061 7,548 13,609 6,485 107.00 7,101 94.08 13,586 99.83
7312 SOPPENG 17 1,649 1,542 3,191 1,794 108.79 1,684 109.21 3,478 108.99
7313 WAJO 23 3,552 3,898 7,450 3,856 108.56 3,700 94.92 7,556 101.42
7314 SIDRAP 14 2,717 2,619 5,336 2,631 96.83 2,557 97.63 5,188 97.23
7315 PINRANG 15 3,500 3,523 7,023 3,488 99.66 3,920 111.27 7,408 105.48
7316 ENREKANG 13 1,948 1,793 3,741 1,903 97.69 1,788 99.72 3,691 98.66
7317 LUWU 21 3,255 3,019 6,274 3,549 109.03 3,341 110.67 6,890 109.82
7318 TANA TORAJA 21 2,326 2,068 4,394 2,267 97.46 2,180 105.42 4,447 101.21
7322 LUWU UTARA 13 2,701 2,581 5,282 2,694 99.74 2,606 100.97 5,300 100.34
7325 LUWU TIMUR 15 2,980 2,857 5,837 2,946 98.86 2,661 93.14 5,607 96.06
7326 TORAJA UTARA 25 2,020 1,790 3,810 2,636 130.51 1,686 94.19 4,322 113.44
7371 MAKASSAR 43 12,660 11,682 24,342 12,626 99.73 12,766 109.28 25,392 104.31
7372 PARE-PARE 6 584 582 1,166 406 69.52 431 74.05 837 71.78
7373 PALOPO 11 1,417 1,307 2,724 1,477 104.23 1,440 110.18 2,917 107.09
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 74,755 75,977 150,732 76,775 102.70 75,667 99.59 152,442 101.13

Sumber: - Seksi P2, Imunisasi & Kesehatan Matra Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 70


TABEL 43 HAL: 2

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH
KABUPATEN / JUMLAH BAYI POLIO4
KODE PUSKESM
KOTA L P L + P
AS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 13 14 15 16 17 18
7301 SELAYAR 14 943 1,027 1,970 1,009 107.00 1,053 102.53 2,062 104.67
7302 BULUKUMBA 19 3,468 3,673 7,141 3,240 93.43 1,296 35.28 4,536 63.52
7303 BANTAENG 12 1,472 1,555 3,027 1,563 106.18 1,660 106.75 3,223 106.48
7304 JENEPONTO 18 3,287 3,484 6,771 3,481 105.90 2,908 83.47 6,389 94.36
7305 TAKALAR 14 2,787 2,685 5,472 2,541 91.17 2,647 98.58 5,188 94.81
7306 GOWA 25 6,220 6,218 12,438 6,945 111.66 6,931 111.47 13,876 111.56
7307 SINJAI 16 2,194 2,112 4,306 1,886 85.96 1,947 92.19 3,833 89.02
7308 MAROS 14 2,319 3,480 5,799 3,371 145.36 3,261 93.71 6,632 114.36
7309 PANGKEP 23 3,116 3,279 6,395 3,082 98.91 3,192 97.35 6,274 98.11
7310 BARRU 10 1,579 1,655 3,234 1,608 101.84 1,646 99.46 3,254 100.62
7311 BONE 38 6,061 7,548 13,609 6,061 100.00 7,277 96.41 13,338 98.01
7312 SOPPENG 17 1,649 1,542 3,191 1,810 109.76 1,659 107.59 3,469 108.71
7313 WAJO 23 3,552 3,898 7,450 3,846 108.28 3,754 96.31 7,600 102.01
7314 SIDRAP 14 2,717 2,619 5,336 2,697 99.26 2,589 98.85 5,286 99.06
7315 PINRANG 15 3,500 3,523 7,023 3,509 100.26 4,000 113.54 7,509 106.92
7316 ENREKANG 13 1,948 1,793 3,741 1,976 101.44 1,735 96.77 3,711 99.20
7317 LUWU 21 3,255 3,019 6,274 3,255 100.00 3,395 112.45 6,650 105.99
7318 TANA TORAJA 21 2,326 2,068 4,394 1,701 73.13 1,626 78.63 3,327 75.72
7322 LUWU UTARA 13 2,701 2,581 5,282 2,474 91.60 2,541 98.45 5,015 94.95
7325 LUWU TIMUR 15 2,980 2,857 5,837 2,983 100.10 2,699 94.47 5,682 97.34
7326 TORAJA UTARA 25 2,020 1,790 3,810 2,559 126.70 1,596 89.16 4,155 109.06
7371 MAKASSAR 43 12,660 11,682 24,342 12,389 97.86 12,568 107.58 24,957 102.53
7372 PARE-PARE 6 584 582 1,166 447 76.54 455 78.18 902 77.36
7373 PALOPO 11 1,417 1,307 2,724 1,370 96.68 1,403 107.35 2,773 101.80
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 74,755 75,977 150,732 75,803 101.40 73,838 97.18 149,641 99.28

Sumber: - Seksi P2, Imunisasi & Kesehatan Matra Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 71


TABEL 43 Hal: 3

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH
KABUPATEN / JUMLAH BAYI IMUNISASI DASAR LENGKAP
KODE PUSKESM
KOTA L P L +P
AS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 19 20 21 22 23 24
7301 SELAYAR 14 943 1,027 1,970 991 105.09 985 95.91 1,976 100.30
7302 BULUKUMBA 19 3,468 3,673 7,141 3,097 89.30 3,164 86.14 6,261 87.68
7303 BANTAENG 12 1,472 1,555 3,027 1,522 103.40 1,605 103.22 3,127 103.30
7304 JENEPONTO 18 3,287 3,484 6,771 1,678 51.05 1,486 42.65 3,164 46.73
7305 TAKALAR 14 2,787 2,685 5,472 2,541 91.17 2,647 98.58 5,188 94.81
7306 GOWA 25 6,220 6,218 12,438 3,303 53.10 3,334 53.62 6,637 53.36
7307 SINJAI 16 2,194 2,112 4,306 1,835 83.64 1,935 91.62 3,770 87.55
7308 MAROS 14 2,319 3,480 5,799 3,328 143.51 3,128 89.89 6,456 111.33
7309 PANGKEP 23 3,116 3,279 6,395 2,716 87.16 3,052 93.08 5,768 90.20
7310 BARRU 10 1,579 1,655 3,234 1,446 91.58 1,416 85.56 2,862 88.50
7311 BONE 38 6,061 7,548 13,609 6,061 100.00 7,316 96.93 13,377 98.30
7312 SOPPENG 17 1,649 1,542 3,191 1,699 103.03 1,637 106.16 3,336 104.54
7313 WAJO 23 3,552 3,898 7,450 3,603 101.44 3,656 93.79 7,259 97.44
7314 SIDRAP 14 2,717 2,619 5,336 2,657 97.79 2,547 97.25 5,204 97.53
7315 PINRANG 15 3,500 3,523 7,023 5,361 153.17 5,361 152.17 10,722 152.67
7316 ENREKANG 13 1,948 1,793 3,741 1,812 93.02 1,792 99.94 3,604 96.34
7317 LUWU 21 3,255 3,019 6,274 3,255 100.00 3,257 107.88 6,512 103.79
7318 TANA TORAJA 21 2,326 2,068 4,394 1,965 84.48 1,922 92.94 3,887 88.46
7322 LUWU UTARA 13 2,701 2,581 5,282 2,352 87.08 2,963 114.80 5,315 100.62
7325 LUWU TIMUR 15 2,980 2,857 5,837 2,788 93.56 2,655 92.93 5,443 93.25
7326 TORAJA UTARA 25 2,020 1,790 3,810 2,308 114.27 1,494 83.46 3,802 99.80
7371 MAKASSAR 43 12,660 11,682 24,342 9,480 74.88 9,564 81.87 19,044 78.24
7372 PARE-PARE 6 584 582 1,166 532 91.10 585 100.52 1,117 95.80
7373 PALOPO 11 1,417 1,307 2,724 1,370 96.68 1,231 94.19 2,601 95.48
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 74,755 75,977 150,732 67,700 90.56 68,732 90.46 136,432 90.51

Sumber: - Seksi P2, Imunisasi & Kesehatan Matra Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 72


TABEL 44 HAL: 1

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2013

BAYI 6-11 BULAN


KABUPATEN / JUMLAH MENDAPAT VIT A
KODE JUMLAH BAYI
KOTA PUSKESMAS L P L + P
L P L+P S? % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 943 1,027 1,970 526 55.78 516 50.24 1,042 52.89

7302 BULUKUMBA 19 3,468 3,673 7,141 1,942 56.00 2,235 60.85 4,177 58.49

7303 BANTAENG 12 1,472 1,555 3,027 852 57.88 887 57.04 1,739 57.45

7304 JENEPONTO 18 3,287 3,484 6,771 3,378 0.00 3,766 0.00 7,144 105.51

7305 TAKALAR 14 2,787 2,685 5,472 - 0.00 - 0.00 2,771 50.64

7306 GOWA 25 6,220 6,218 12,438 - 0.00 - 0.00 7,243 58.23

7307 SINJAI 16 2,194 2,112 4,306 699 31.86 735 34.80 1,434 33.30

7308 MAROS 14 2,319 3,480 5,799 1,226 52.87 1,841 52.90 3,067 52.89

7309 PANGKEP 23 3,116 3,279 6,395 - 0.00 - 0.00 4,848 75.81

7310 BARRU 10 1,579 1,655 3,234 - 0.00 - 0.00 1,604 49.60

7311 BONE 38 6,061 7,548 13,609 - 0.00 - 0.00 7,581 55.71

7312 SOPPENG 17 1,649 1,542 3,191 - 0.00 - 0.00 3,461 108.46

7313 W AJO 23 3,552 3,898 7,450 - 0.00 - 0.00 3,535 47.45

7314 SIDRAP 14 2,717 2,619 5,336 1,994 73.39 2,990 114.17 4,984 93.40

7315 PINRANG 15 3,500 3,523 7,023 3,238 92.51 4,134 117.34 7,372 104.97

7316 ENREKANG 13 1,948 1,793 3,741 917 47.07 1,084 60.46 2,001 53.49

7317 LUW U 21 3,255 3,019 6,274 - 0.00 - 0.00 2,906 46.32

7318 TANA TORAJA 21 2,326 2,068 4,394 1,096 47.12 1,054 50.97 2,150 48.93

7322 LUW U UTARA 13 2,701 2,581 5,282 - 0.00 - 0.00 2,758 52.22

7325 LUW U TIMUR 15 2,980 2,857 5,837 - 0.00 - 0.00 3,104 53.17

7326 TORAJA UTARA 25 2,020 1,790 3,810 1,187 58.77 1,056 58.99 2,243 58.87

7371 MAKASSAR 43 12,660 11,682 24,342 7,917 62.54 13,687 117.16 21,604 88.75

7372 PARE-PARE 6 584 582 1,166 - 0.00 - 0.00 1,315 112.74

7373 PALOPO 11 1,417 1,307 2,724 698 0.00 728 0.00 1,426 52.35

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 74,755 75,977 150,732 25,670 34.34 34,713 45.69 101,508 67.34

Sumber: - Seksi Gizi Masyarakat Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013


- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 73


TABEL 44 HAL : 2

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


KABUPATEN / JUMLAH MENDAPAT VIT A
KODE JUMLAH
KOTA PUSKESMAS L P L +P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 13 14 15 16 17 18 19 20 21

7301 SELAYAR 14 3,892 3,544 7,436 3,578 91.93 3,190 90.01 6,768 91.02

7302 BULUKUMBA 19 16,111 18,790 34,901 15,508 96.26 17,839 94.94 33,347 95.55

7303 BANTAENG 12 8,607 8,960 17,567 8,028 93.27 8,354 93.24 16,382 93.25

7304 JENEPONTO 18 12,630 13,501 26,131 9,517 75.35 9,984 73.95 19,501 74.63

7305 TAKALAR 14 - - 15,619 - 0.00 - 0.00 12,334 78.97

7306 GOWA 25 - - 50,811 - 0.00 - 0.00 46,180 90.89

7307 SINJAI 16 3,604 3,760 7,364 3,128 86.79 3,253 86.52 6,381 86.65

7308 MAROS 14 13,985 20,974 34,959 11,734 83.90 17,601 83.92 29,335 83.91

7309 PANGKEP 23 - - 33,305 - 0.00 - 0.00 28,618 85.93

7310 BARRU 10 - - 12,375 - 0.00 - 0.00 11,500 92.93

7311 BONE 38 - - 70,940 - 0.00 - 0.00 65,051 91.70

7312 SOPPENG 17 - - 10,993 - 0.00 - 0.00 10,270 93.42

7313 WAJO 23 - - 41,970 - 0.00 - 0.00 27,932 66.55

7314 SIDRAP 14 8,302 12,455 20,757 7,263 87.48 10,864 87.23 18,127 87.33

7315 PINRANG 15 10,591 13,483 24,074 9,420 88.94 11,989 88.92 21,409 88.93

7316 ENREKANG 13 8,002 8,270 16,272 7,369 92.09 7,383 89.27 14,752 90.66

7317 LUWU 21 - - 25,309 - 0.00 0.00 19,231 75.98

7318 TANA TORAJA 21 11,622 11,254 22,876 0.00 0.00 12,483 54.57

7322 LUWU UTARA 13 19,612 0.00 0.00 18,106 92.32

7325 LUWU TIMUR 15 19,639 0.00 0.00 18,078 92.05

7326 TORAJA UTARA 25 10,767 9,549 20,316 8,029 74.57 7,124 74.60 15,153 74.59

7371 MAKASSAR 43 49,852 46,014 95,866 33,687 67.57 42,458 92.27 76,145 79.43

7372 PARE-PARE 6 - - 6,485 0.00 0.00 5,534 85.34

7373 PALOPO 11 6,808 7,043 13,851 - 0.00 - 0.00 10,027 72.39

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 164,773 177,597 649,428 117,261 71.17 140,039 78.85 542,644 83.56

Sumber: - Seksi Gizi Masyarakat Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013


- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 74


TABEL 44 HAL : 3

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

BALITA (6-59 BULAN)


KABUPATEN / JUMLAH MENDAPAT VIT A
KODE JUMLAH
KOTA PUSKESMAS L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 22 23 24 25 26 27 28 29 30

7301 SELAYAR 14 4,835 4,571 9,406 4,104 84.88 3,706 81.08 7,810 83.03

7302 BULUKUMBA 19 19,579 22,463 42,042 17,333 88.53 20,090 89.44 37,423 89.01

7303 BANTAENG 12 10,079 10,515 20,594 8,880 88.10 9,241 87.88 18,121 87.99

7304 JENEPONTO 18 15,917 16,985 32,902 12,895 81.01 13,750 80.95 21,632 65.75

7305 TAKALAR 14 - - 21,091 - 0.00 - 0.00 15,105 71.62

7306 GOWA 25 - - 63,249 - 0.00 - 0.00 53,423 84.46

7307 SINJAI 16 5,798 5,872 11,670 3,827 66.01 3,988 67.92 7,815 66.97

7308 MAROS 14 19,203 18,967 38,170 13,022 67.81 19,535 102.99 32,557 85.29

7309 PANGKEP 23 - - 39,700 - 0.00 - 0.00 33,466 84.30

7310 BARRU 10 - - 15,609 - 0.00 - 0.00 13,113 84.01

7311 BONE 38 6,061 7,548 84,549 - 0.00 - 0.00 72,632 85.91

7312 SOPPENG 17 - - 14,184 - 0.00 - 0.00 10,270 72.41

7313 WAJO 23 - - 49,420 - 0.00 - 0.00 31,467 63.67

7314 SIDRAP 14 11,019 15,074 26,093 9,257 84.01 13,854 91.91 23,111 88.57

7315 PINRANG 15 14,091 17,006 31,097 12,658 89.83 16,123 94.81 28,781 92.55

7316 ENREKANG 13 9,950 10,063 20,013 8,563 86.06 8,169 81.18 16,732 83.61

7317 LUWU 21 3,255 3,019 31,583 - 0.00 - 0.00 22,137 70.09

7318 TANA TORAJA 21 13,948 13,322 27,270 7,260 52.05 6,994 52.50 14,254 52.27

7322 LUWU UTARA 13 2,701 2,581 24,894 - 0.00 - 0.00 20,864 83.81

7325 LUWU TIMUR 15 2,980 2,857 25,476 - 0.00 - 0.00 21,182 83.14

7326 TORAJA UTARA 25 12,787 11,339 24,126 9,216 72.07 8,180 72.14 17,396 72.11

7371 MAKASSAR 43 62,512 57,696 120,208 41,604 66.55 56,145 97.31 97,749 81.32

7372 PARE-PARE 6 584 582 7,651 - 0.00 - 0.00 6,849 89.51

7373 PALOPO 11 8,225 8,350 16,575 - 0.00 - 0.00 11,453 69.10

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 223,524 228,810 797,572 148,619 66.49 179,775 78.57 635,341 79.66

Sumber: - Seksi Gizi Masyarakat Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013


- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 75


TABEL 45 HAL : 1

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)


JUMLAH
KABUPATEN / JUMLAH BADUTA DITIMBANG
KODE PUSKESM
KOTA DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S)
AS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 2,376 2,279 4,655 2,366 2,161 4,527 99.58 94.82 97.25

7302 BULUKUMBA 19 9,342 10,458 19,800 7,187 8,268 15,455 76.93 79.06 78.06

7303 BANTAENG 12 4,844 5,040 9,884 3,148 3,276 6,424 64.99 65.00 64.99

7304 JENEPONTO 18 8,741 9,647 18,388 6,820 7,530 14,350 78.02 78.06 78.04

7305 TAKALAR 14 - - 12,069 - - 10,150 0.00 0.00 84.10

7306 GOWA 25 17,068 18,389 35,457 11,729 12,218 23,947 68.72 66.44 67.54

7307 SINJAI 16 - - 8,060 - - 5,527 0.00 0.00 68.57

7308 MAROS 14 11,167 16,754 27,921 8,176 12,263 20,439 73.22 73.19 73.20

7309 PANGKEP 23 - - 13,949 - - 10,219 0.00 0.00 73.26

7310 BARRU 10 3,150 3,507 6,657 2,405 2,528 4,933 76.35 72.08 74.10

7311 BONE 38 - - 34,073 - - 24,014 0.00 0.00 70.48

7312 SOPPENG 17 - - 7,050 - - 5,619 0.00 0.00 79.70

7313 WAJO 23 - - 28,815 - - 25,960 0.00 0.00 90.09

7314 SIDRAP 14 - - 11,395 - - 8,800 0.00 0.00 77.23

7315 PINRANG 15 6,719 8,551 15,270 5,384 6,852 12,236 80.13 80.13 80.13

7316 ENREKANG 13 4,364 4,166 8,530 2,970 2,897 5,867 68.06 69.54 68.78

7317 LUWU 21 - - 13,125 - - 10,181 0.00 0.00 77.57

7318 TANA TORAJA 21 - - 10,289 - - 6,305 0.00 0.00 61.28

7322 LUWU UTARA 13 - - 11,072 - - 8,190 0.00 0.00 73.97

7325 LUWU TIMUR 15 6,044 6,030 12,074 5,237 5,289 10,526 86.65 87.71 87.18

7326 TORAJA UTARA 25 6,802 6,037 12,839 4,482 4,023 8,505 65.89 66.64 66.24

7371 MAKASSAR 43 21,985 26,866 48,851 17,369 21,229 38,598 79.00 79.02 79.01

7372 PARE-PARE 6 4,838 5,575 10,413 2,704 3,023 5,727 55.89 54.22 55.00

7373 PALOPO 11 6,808 7,083 13,891 3,485 3,812 7,297 51.19 53.82 52.53

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 114,248 130,382 394,527 83,462 95,369 293,796 73.05 73.15 74.47

Sumber: - Seksi Gizi Keluarga Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 76


TABEL 45 HAL : 2

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2013

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)


JUMLAH
KABUPATEN / JUMLAH BADUTA BGM
KODE PUSKESM
KOTA DILAPORKAN (S) L P L+P
AS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 13 14 15 16 17 18

7301 SELAYAR 14 2,376 2,279 4,655 21 0.89 25 1.16 46 1.02

7302 BULUKUMBA 19 9,342 10,458 19,800 78 1.09 82 0.99 160 1.04

7303 BANTAENG 12 4,844 5,040 9,884 77 2.45 81 2.47 158 2.46

7304 JENEPONTO 18 8,741 9,647 18,388 66 0.97 69 0.92 135 0.94

7305 TAKALAR 14 - - 12,069 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7306 GOW A 25 17,068 18,389 35,457 85 0.72 110 0.90 195 0.81

7307 SINJAI 16 - - 8,060 19 0.00 32 0.00 51 0.92

7308 MAROS 14 11,167 16,754 27,921 59 0.72 76 0.62 135 0.66

7309 PANGKEP 23 - - 13,949 - 0.00 - 0.00 114 1.12

7310 BARRU 10 3,150 3,507 6,657 16 0.67 22 0.87 38 0.77

7311 BONE 38 - - 34,073 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7312 SOPPENG 17 - - 7,050 0 0.00 0 0.00 13 0.23

7313 W AJO 23 - - 28,815 59 0.00 84 0.00 143 0.55

7314 SIDRAP 14 - - 11,395 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7315 PINRANG 15 6,719 8,551 15,270 100 1.86 128 1.87 228 1.86

7316 ENREKANG 13 4,364 4,166 8,530 51 1.72 40 1.38 91 1.55

7317 LUW U 21 - - 13,125 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7318 TANA TORAJA 21 - - 10,289 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7322 LUW U UTARA 13 - - 11,072 - 0.00 - 0.00 0 0.00

7325 LUW U TIMUR 15 6,044 6,030 12,074 23 0.44 15 0.28 38 0.36

7326 TORAJA UTARA 25 6,802 6,037 12,839 35 0.78 21 0.53 56 0.66

7371 MAKASSAR 43 21,985 26,866 48,851 452 2.60 517 2.44 969 2.51

7372 PARE-PARE 6 4,838 5,575 10,413 48 1.78 62 2.05 110 1.92

7373 PALOPO 11 6,808 7,083 13,891 0 0.00 14 0.37 14 0.19

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 114,248 130,382 394,527 1,189 1.42 1,378 1.45 2,694 0.92

Sumber: - Seksi Gizi Keluarga Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 77


TABEL 46

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


KABUPATEN / JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
KODE JUMLAH
KOTA PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 4,661 5,077 9,738 3,138 67.32 3,922 77.25 7,060 72.50
7302 BULUKUMBA 19 17,566 23,919 41,485 12,480 71.05 14,503 60.63 26,983 65.04
7303 BANTAENG 12 6,494 6,729 13,223 5,331 82.09 5,548 82.45 10,879 82.27
7304 JENEPONTO 18 14,664 15,577 30,241 8,408 57.34 8,923 57.28 17,331 57.31
7305 TAKALAR 14 - - 17,559 - 0.00 - 0.00 12,813 72.97
7306 GOWA 25 30,356 32,092 62,448 17,813 58.68 18,651 58.12 36,464 58.39
7307 SINJAI 16 11,735 11,362 23,097 7,316 62.34 7,964 70.09 15,280 66.16
7308 MAROS 14 16,884 25,326 42,210 7,843 46.45 11,674 46.09 19,517 46.24
7309 PANGKEP 23 16,504 16,801 33,305 11,344 68.73 11,466 68.25 22,810 68.49
7310 BARRU 10 7,268 7,344 14,612 4,738 65.19 4,813 65.54 9,551 65.36
7311 BONE 38 30,406 28,659 59,065 2,659 8.74 2,507 8.75 5,166 8.75
7312 SOPPENG 17 - - 10,957 - 0.00 - 0.00 8,866 80.92
7313 WAJO 23 21,718 22,609 44,327 13,491 62.12 15,106 66.81 28,597 64.51
7314 SIDRAP 14 10,786 10,166 20,953 5,725 53.08 5,395 53.07 11,120 53.07
7315 PINRANG 15 10,591 13,483 24,074 12,120 114.44 10,460 77.58 22,580 93.79
7316 ENREKANG 13 10,280 9,687 19,967 3,264 31.75 3,721 38.41 6,985 34.98
7317 LUWU 21 14,020 13,214 27,234 1,055 7.52 995 7.53 2,050 7.53
7318 TANA TORAJA 21 1,967 1,886 3,853 2,217 112.71 2,138 113.36 4,355 113.03
7322 LUWU UTARA 13 9,778 9,015 18,793 5,533 56.59 5,569 61.77 11,102 59.08
7325 LUWU TIMUR 15 10,933 10,124 21,057 9,669 88.44 1,321 13.05 10,990 52.19
7326 TORAJA UTARA 25 10,888 9,679 20,567 6,085 55.89 5,395 55.74 11,480 55.82
7371 MAKASSAR 43 49,852 46,014 95,866 38,119 76.46 35,188 76.47 73,307 76.47
7372 PARE-PARE 6 3,116 3,479 6,595 2,350 75.42 2,699 77.58 5,049 76.56
7373 PALOPO 11 6,808 7,043 13,851 3,327 48.87 3,429 48.69 6,756 48.78
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 317,275 329,285 675,077 184,025 58.00 181,387 55.09 387,091 57.34

Sumber: - Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013


- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 78


TABEL 47 HAL: 1

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2013

BALITA
JUMLAH
KABUPATEN / DITIMBANG
KODE PUSKESM JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
KOTA JUMLAH (D) % (D/S)
AS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 4,635 4,628 9,263 3,956 3,954 7,910 85.35 85.44 85.39

7302 BULUKUMBA 19 19,630 22,502 42,132 14,578 16,724 31,302 74.26 74.32 74.30

7303 BANTAENG 12 10,123 10,534 20,657 7,226 7,522 14,748 71.38 71.41 71.39

7304 JENEPONTO 18 17,312 19,014 36,326 13,249 13,719 26,968 76.53 72.15 74.24

7305 TAKALAR 14 - - 24,648 - - 19,607 0.00 0.00 79.55

7306 GOW A 25 17,068 18,389 35,457 11,729 12,218 23,947 68.72 66.44 67.54

7307 SINJAI 16 8,906 8,716 17,622 6,680 6,481 13,161 75.01 74.36 74.69

7308 MAROS 14 16,318 27,602 43,920 13,803 17,718 31,521 84.59 64.19 71.77

7309 PANGKEP 23 - - 39,700 - - 30,502 0.00 0.00 76.83

7310 BARRU 10 6,710 7,249 13,959 5,140 5,417 10,557 76.60 74.73 75.63

7311 BONE 38 - - 84,112 - - 56,993 - - 67.76

7312 SOPPENG 17 - - 10,957 - - 8,866 0.00 0.00 80.92

7313 WAJO 23 - - 46,113 - - 36,537 0.00 0.00 79.23

7314 SIDRAP 14 13,220 14,294 27,514 9,742 10,049 19,791 73.69 70.30 71.93

7315 PINRANG 15 12,240 15,580 27,820 11,234 14,295 25,529 91.78 91.75 91.76

7316 ENREKANG 13 10,281 9,687 19,968 6,426 6,016 12,442 62.50 62.10 62.31

7317 LUWU 21 - - 23,169 - - 18,088 - - 78.07

7318 TANA TORAJA 21 11,622 11,254 22,876 5,424 5,229 10,653 46.67 46.46 46.57

7322 LUWU UTARA 13 12,301 12,125 24,426 8,514 7,621 16,135 69.21 62.85 66.06

7325 LUWU TIMUR 15 12,537 12,789 25,326 10,495 10,622 21,117 83.71 83.06 83.38

7326 TORAJA UTARA 25 17,365 15,575 32,940 11,855 10,634 22,489 68.27 68.28 68.27

7371 MAKASSAR 43 43,125 52,711 95,836 33,518 40,977 74,495 77.72 77.74 77.73

7372 PARE-PARE 6 4,838 5,575 10,413 2,704 3,023 5,727 55.89 54.22 55.00

7373 PALOPO 11 - - 13,982 - - 11,847 - - 84.73

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 238,231 268,224 749,136 176,273 192,219 550,932 73.99 71.66 73.54

Sumber: - Seksi Gizi Keluarga Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 79


TABEL 47 HAL: 2

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2013

BALITA
JUMLAH
KABUPATEN / BGM
KODE PUSKESM JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
KOTA L P L+P
AS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 13 14 15 16 17 18

7301 SELAYAR 14 4,635 4,628 9,263 49 1.24 61 1.54 110 1.39

7302 BULUKUMBA 19 19,630 22,502 42,132 145 0.99 220 1.32 365 1.17

7303 BANTAENG 12 10,123 10,534 20,657 147 2.03 155 2.06 302 2.05

7304 JENEPONTO 18 17,312 19,014 36,326 222 1.68 212 1.55 434 1.61

7305 TAKALAR 14 - - 24,648 - 0.00 - 0.00 339 1.73

7306 GOW A 25 17,068 18,389 35,457 85 0.72 110 0.90 195 0.81

7307 SINJAI 16 8,906 8,716 17,622 75 1.12 125 1.93 200 1.52

7308 MAROS 14 16,318 27,602 43,920 115 0.83 176 0.99 291 0.92

7309 PANGKEP 23 - - 39,700 - 0.00 - 0.00 394 1.29

7310 BARRU 10 6,710 7,249 13,959 41 0.80 68 1.26 109 1.03

7311 BONE 38 - - 84,112 - 0.00 - 0.00 446 0.78

7312 SOPPENG 17 - - 10,957 - 0.00 - 0.00 296 3.34

7313 W AJO 23 - - 46,113 99 0.00 168 0.00 267 0.73

7314 SIDRAP 14 13,220 14,294 27,514 218 2.24 308 3.06 526 2.66

7315 PINRANG 15 12,240 15,580 27,820 100 0.89 128 0.90 228 0.89

7316 ENREKANG 13 10,281 9,687 19,968 184 2.86 217 3.61 401 3.22

7317 LUW U 21 - - 23,169 - 0.00 - 0.00 137 0.76

7318 TANA TORAJA 21 11,622 11,254 22,876 - 0.00 - 0.00 122 1.15

7322 LUW U UTARA 13 12,301 12,125 24,426 183 2.15 255 3.35 438 2.71

7325 LUW U TIMUR 15 12,537 12,789 25,326 54 0.51 43 0.40 97 0.46

7326 TORAJA UTARA 25 17,365 15,575 32,940 52 0.44 44 0.41 96 0.43

7371 MAKASSAR 43 43,125 52,711 95,836 652 1.95 833 2.03 1,485 1.99

7372 PARE-PARE 6 4,838 5,575 10,413 48 1.78 62 2.05 110 1.92

7373 PALOPO 11 - - 13,982 - 0.00 - 0.00 21 0.18

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 238,231 268,224 749,136 2,469 1.40 3,185 1.66 7,409 1.34

Sumber: - Seksi Gizi Keluarga Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 80


TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAW ATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KASUS BALITA GIZI BURUK


JUMLAH MENDAPAT PERAWATAN
KODE KABUPATEN / KOTA JUMLAH DITEMUKAN
PUSKESMAS
L P L + P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 4 3 7 4 100.00 3 100.00 7 100.00

7302 BULUKUMBA 19 2 1 3 2 100.00 1 100.00 3 100.00

7303 BANTAENG 12 - - 1 - 0.00 - 0.00 1 100.00

7304 JENEPONTO 18 8 3 11 8 0.00 3 0.00 11 100.00

7305 TAKALAR 14 - - 3 - 0.00 - 0.00 3 100.00

7306 GOWA 25 1 8 9 1 100.00 8 100.00 9 100.00

7307 SINJAI 16 1 3 4 1 100.00 3 100.00 4 100.00

7308 MAROS 14 11 18 29 11 100.00 18 100.00 29 100.00

7309 PANGKEP 23 6 1 7 6 100.00 1 100.00 7 100.00

7310 BARRU 10 7 5 12 7 100.00 5 100.00 12 100.00

7311 BONE 38 - - 39 - #DIV/0! - 0.00 39 100.00

7312 SOPPENG 17 4 0 4 4 100.00 0 0.00 4 100.00

7313 W AJO 23 13 10 23 13 100.00 10 100.00 23 100.00

7314 SIDRAP 14 6 4 10 6 100.00 4 100.00 10 100.00

7315 PINRANG 15 19 13 32 19 100.00 13 100.00 32 100.00

7316 ENREKANG 13 5 5 10 5 100.00 5 100.00 10 100.00

7317 LUWU 21 - - 6 - #DIV/0! - 0.00 6 100.00

7318 TANA TORAJA 21 2 3 5 2 100.00 3 100.00 5 100.00

7322 LUWU UTARA 13 2 0 2 2 100.00 0 0.00 2 100.00

7325 LUWU TIMUR 15 - - 2 - #DIV/0! - 0.00 2 100.00

7326 TORAJA UTARA 25 7 9 16 7 100.00 9 100.00 16 100.00

7371 MAKASSAR 43 - - 50 - #DIV/0! - 0.00 50 100.00

7372 PARE-PARE 6 9 4 13 9 100.00 4 100.00 13 100.00

7373 PALOPO 11 - - 1 - 0.00 - 0.00 1 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 107 90 299 107 100.00 90 100.00 299 100.00

Sumber: - Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013


- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 81


TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


SD DAN SETINGKAT
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
JUMLAH JUMLAH
KABUPATEN / L P L+P MENDAPAT
KODE PUSKES PELAYANAN
KOTA
MAS JUMLAH KESEHATAN %
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % (PENJARI
NGAN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
7301 SELAYAR 14 1,461 1,330 2,791 1,440 98.56 1,298 97.59 2,738 98.10 156 156 100.00
7302 BULUKUMBA 19 10,249 9,745 19,994 8,814 86.00 8,316 85.34 17,130 85.68 391 376 96.16
7303 BANTAENG 12 - - 0 - 0.00 - 0.00 0 0.00 - - 0.00
7304 JENEPONTO 18 5,371 4,876 10,247 4,738 88.21 4,354 89.29 9,092 88.73 275 217 78.91
7305 TAKALAR 14 15,729 19,111 34,840 11,962 76.05 13,929 72.88 25,891 74.31 250 209 83.60
7306 GOWA 25 21,838 20,497 42,335 2,280 10.44 2,178 10.63 4,458 10.53 413 250 60.53
7307 SINJAI 16 3,268 2,772 6,040 2,853 87.30 2,499 90.15 5,352 88.61 268 264 98.51
7308 MAROS 14 6,380 6,005 12,385 3,735 58.54 3,920 65.28 7,655 61.81 269 195 72.49
7309 PANGKEP 23 8,296 8,309 16,605 7,074 85.27 7,098 85.43 14,172 85.35 307 264 85.99
7310 BARRU 10 5,616 5,364 10,980 3,561 63.41 3,990 74.38 7,551 68.77 208 136 65.38
7311 BONE 38 43,386 39,672 83,058 6,867 15.83 6,638 16.73 13,505 16.26 - - 0.00 *
7312 SOPPENG 17 2,031 1,767 3,798 2,031 100.00 1,767 100.00 3,798 100.00 278 278 100.00
7313 WAJO 23 2,788 2,615 5,403 2,543 91.21 2,485 95.03 5,028 93.06 385 328 85.19
7314 SIDRAP 14 16,654 16,586 33,240 14,167 85.07 13,128 79.15 27,295 82.11 - - 0.00 *
7315 PINRANG 15 10,340 9,745 20,085 4,538 43.89 4,336 44.49 8,874 44.18 2,552 1,076 42.16
7316 ENREKANG 13 2,805 2,530 5,335 1,632 58.18 1,538 60.79 3,170 59.42 235 173 73.62
7317 LUWU 21 4,225 4,469 8,694 4,320 102.25 4,235 94.76 8,555 98.40 - - 0.00 *
7318 TANA TORAJA 21 2,943 2,546 5,489 2,943 100.00 2,546 100.00 5,489 100.00 - - 0.00
7322 LUWU UTARA 13 3,262 3,217 6,479 2,935 89.98 2,867 89.12 5,802 89.55 34,957 15,318 43.82
7325 LUWU TIMUR 15 3,177 2,847 6,024 3,177 100.00 2,847 100.00 6,024 100.00 6,024 6,024 100.00
7326 TORAJA UTARA 25 5,169 4,542 9,711 3,344 64.69 2,836 62.44 6,180 63.64 5,652 3,856 68.22
7371 MAKASSAR 43 - - 31,943 13,716 0.00 12,679 0.00 26,395 82.63 517 492 95.16
7372 PARE-PARE 6 152 162 314 144 94.74 144 88.89 288 91.72 1,743 1,236 70.91
7373 PALOPO 11 - - 3,691 - 0.00 - 0.00 3,646 98.78 3,691 3,646 98.78
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 175,140 168,707 379,481 108,814 62.13 105,628 62.61 218,088 57.47 58,571 34,494 58.89
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 62.13 62.61 57.47

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 82


TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


KABUPATEN / JUMLAH
KODE PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/
KOTA PUSKESMAS TUMPATAN GIGI TETAP
TETAP PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6

7301 SELAYAR 14 639 378 1.69

7302 BULUKUMBA 19 1,030 12,804 0.08

7303 BANTAENG 12 178 3,941 0.05 *

7304 JENEPONTO 18 145 10,424 0.01

7305 TAKALAR 14 1,111 12,864 0.09

7306 GOWA 25 153 855 0.18

7307 SINJAI 16 123 2,422 0.05

7308 MAROS 14 579 2,762 0.21

7309 PANGKEP 23 314 4,012 0.08

7310 BARRU 10 59 1,774 0.03

7311 BONE 38 776 4,927 0.16 *

7312 SOPPENG 17 1,632 3,190 0.51

7313 W AJO 23 390 2,968 0.13

7314 SIDRAP 14 941 3,737 0.25

7315 PINRANG 15 2,076 4,458 0.47

7316 ENREKANG 13 510 2,264 0.23

7317 LUW U 21 357 4,590 0.08 *

7318 TANA TORAJA 21 488 1,483 0.33

7322 LUW U UTARA 13 737 3,863 0.19

7325 LUW U TIMUR 15 151 4,504 0.03

7326 TORAJA UTARA 25 1,142 4,362 0.26

7371 MAKASSAR 43 3,458 12,999 0.27

7372 PARE-PARE 6 44 1,257 0.04

7373 PALOPO 11 161 5,355 0.03

PPKGM PROV. SULSEL 1,433 2,571 0.56

JUMLAH (KAB/ KOTA) 440 17,194 112,193 0.15

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


- PPKGM Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 83


TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH


JUMLAH JUMLAH
JUMLAH SD/MI SD/MI JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA
KABUPATEN /
KODE PUSKE JUMLAH DGN MENDA
KOTA % %
SMAS SD/MI SIKAT PAT
GIGI YAN. L P L + P L % P % L +P %
MASSAL GIGI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7301 SELAYAR 14 173 41 23.70 41 23.70 9,516 8,736 18,252 1,267 13.31 971 11.11 2,238 12.26

7302 BULUKUMBA 19 383 175 45.69 265 69.19 19,843 19,618 39,461 3,208 16.17 3,053 15.56 6,261 15.87

7303 BANTAENG 12 - - 0.00 - 0.00 - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0.00 0.00

7304 JENEPONTO 18 298 182 61.07 202 67.79 27,422 25,672 53,094 17,842 65.06 15,880 61.86 33,722 63.51

7305 TAKALAR 14 250 150 60.00 250 100.00 15,729 19,111 34,840 12,508 79.52 14,225 74.43 26,733 76.73

7306 GOWA 25 408 - 0.00 - 0.00 40,892 38,855 79,747 - 0.00 - 0.00 - 0.00

7307 SINJAI 16 266 85 31.95 256 96.24 3,268 2,772 6,040 2,853 87.30 2,499 90.15 5,352 88.61

7308 MAROS 14 314 110 35.03 172 54.78 8,542 8,104 16,646 8,542 100.00 8,104 100.00 16,646 100.00

7309 PANGKEP 23 307 237 77.20 283 92.18 19,920 19,263 39,183 6,359 31.92 6,609 34.31 12,968 33.10

7310 BARRU 10 222 64 28.83 119 53.60 25,110 3,042 0.00 3,581 0.00 6,623 26.38

7311 BONE 38 - - 0.00 - 0.00 - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0.00 0.00

7312 SOPPENG 17 276 174 63.04 238 86.23 12,091 9,793 21,884 4,206 34.79 4,367 44.59 8,573 39.17

7313 WAJO 23 387 245 63.31 1,729 446.77 - - 30,712 - 0.00 - 0.00 1,383 4.50

7314 SIDRAP 14 227 40 17.62 227 100.00 5,923 8,638 14,561 3,903 65.90 3,582 41.47 7,485 51.40

7315 PINRANG 15 363 53 14.60 402 110.74 12,804 13,057 25,861 7,986 62.37 6,275 48.06 14,261 55.14

7316 ENREKANG 13 235 71 30.21 94 40.00 15,973 14,322 30,295 2,229 13.95 2,074 14.48 4,303 14.20

7317 LUWU 21 - - 0.00 - 0.00 - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0.00 0.00

7318 TANA TORAJA 21 234 - 0.00 - 0.00 18,274 18,525 36,799 2,866 15.68 2,452 13.24 5,318 14.45

7322 LUWU UTARA 13 264 243 92.05 243 92.05 11,494 11,655 23,149 3,151 27.41 3,102 26.62 6,253 27.01

7325 LUWU TIMUR 15 59 42 71.19 42 71.19 - - 6,382 - 0.00 - 0.00 2,196 34.41

7326 TORAJA UTARA 25 1,991 1,167 58.61 2,051 103.01 - - 25,823 5,615 0.00 5,323 0.00 10,938 42.36

7371 MAKASSAR 43 430 196 45.58 411 95.58 39,941 31,882 71,823 21,653 54.21 23,797 74.64 45,450 63.28

7372 PARE-PARE 6 - - 0.00 - 0.00 - - 0.00 - 0.00 - 0.00 0.00 0.00

7373 PALOPO 11 383 27 7.05 - 0.00 - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/ KOTA) 440 7,470 3,302 44.20 7,025 94.04 261,632 250,003 599,662 107,230 40.99 105,894 42.36 216,703 36.14

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 84


TABEL 51 HAL : 2

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2013

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

KABUPATEN / JUMLAH PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAW ATAN


KODE
KOTA PUSKESMAS

L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 18 19 20 21 22 23 24 25 26
7301 SELAYAR 14 452 357 809 187 41.37 169 47.34 356 44.00

7302 BULUKUMBA 19 1,579 1,783 3,362 928 58.77 1,071 60.07 1,999 59.46

7303 BANTAENG 12 - - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00

7304 JENEPONTO 18 11,427 9,448 20,875 6,415 56.14 6,433 68.09 12,848 61.55

7305 TAKALAR 14 5,817 5,688 11,505 5,817 100.00 5,688 100.00 11,505 100.00

7306 GOW A 25 - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00

7307 SINJAI 16 1,530 1,472 3,002 - 0.00 - 0.00 1,202 40.04

7308 MAROS 14 5,758 5,751 11,509 - 0.00 - 0.00 2,414 20.97

7309 PANGKEP 23 3,877 3,966 7,843 3,177 81.94 3,219 81.16 6,396 81.55

7310 BARRU 10 1,920 2,443 4,363 792 41.25 825 33.77 1,617 37.06

7311 BONE 38 - - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00

7312 SOPPENG 17 2,040 2,266 4,306 1,374 67.35 1,580 69.73 2,954 68.60

7313 WAJO 23 - - 462 - 0.00 - 0.00 127 27.49

7314 SIDRAP 14 2,528 2,465 4,993 1,873 74.09 1,806 73.27 3,679 73.68

7315 PINRANG 15 3,154 3,553 6,707 3,499 110.94 4,422 124.46 7,921 118.10

7316 ENREKANG 13 1,720 1,519 3,239 1,125 65.41 1,116 73.47 2,241 69.19

7317 LUWU 21 - - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00

7318 TANA TORAJA 21 874 794 1,668 605 69.22 448 56.42 1,053 63.13

7322 LUWU UTARA 13 1,240 1,263 2,503 389 31.37 368 29.14 757 30.24

7325 LUWU TIMUR 15 649 751 1,400 649 100.00 751 100.00 1,400 100.00

7326 TORAJA UTARA 25 3,218 3,423 6,641 1,644 51.09 1,652 48.26 3,296 49.63

7371 MAKASSAR 43 8,737 10,338 19,075 5,281 60.44 6,673 64.55 11,954 62.67

7372 PARE-PARE 6 - - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00

7373 PALOPO 11 - - - - - - - - 0.00

JUMLAH (KAB/ KOTA) 440 56,520 57,280 114,262 33,755 59.72 36,221 63.23 73,719 64.52

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 85


TABEL 52

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

USILA (60TAHUN+)
KABUPATEN / JUMLAH
KODE
KOTA PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 5,017 5,461 10,478 2,188 43.61 2,512 46.00 4,700 44.86

7302 BULUKUMBA 19 9,174 11,111 20,285 726 7.91 876 7.88 1,602 7.90

7303 BANTAENG 12 2,648 2,981 5,629 434 16.39 456 15.30 890 15.81

7304 JENEPONTO 18 8,538 10,085 18,623 1,251 14.65 1,658 16.44 2,909 15.62

7305 TAKALAR 14 4,894 5,868 10,762 1,098 22.44 1,315 22.41 2,413 22.42 *

7306 GOWA 25 540 969 1,509 629 116.48 1,215 125.39 1,844 122.20

7307 SINJAI 16 5,217 5,941 11,158 793 15.20 925 15.57 1,718 15.40

7308 MAROS 14 2,403 3,254 5,657 666 27.72 928 28.52 1,594 28.18

7309 PANGKEP 23 8,785 8,209 16,994 4,605 52.42 4,663 56.80 9,268 54.54

7310 BARRU 10 5,069 6,305 11,374 535 10.55 1,043 16.54 1,578 13.87

7311 BONE 38 9,329 10,820 20,149 1,262 13.53 1,695 15.67 2,957 14.68 *

7312 SOPPENG 17 25,834 29,332 55,166 7,903 30.59 8,030 27.38 15,933 28.88

7313 WAJO 23 9,116 9,972 19,088 934 10.25 1,472 14.76 2,406 12.60

7314 SIDRAP 14 14,356 15,639 29,995 1,193 8.31 1,789 11.44 2,982 9.94

7315 PINRANG 15 6,281 7,381 13,662 2,811 44.75 3,658 49.56 6,469 47.35

7316 ENREKANG 13 7,528 7,628 15,156 4,259 56.58 4,457 58.43 8,716 57.51

7317 LUWU 21 12,764 12,681 25,445 5,906 46.27 6,419 50.62 12,325 48.44 *

7318 TANA TORAJA 21 8,381 9,019 17,400 4,614 55.05 4,749 52.66 9,363 53.81

7322 LUWU UTARA 13 9,652 9,049 18,701 2,175 22.53 2,245 24.81 4,420 23.64

7325 LUWU TIMUR 15 18,219 17,392 35,611 2,392 13.13 2,505 14.40 4,897 13.75

7326 TORAJA UTARA 25 80,801 72,464 153,265 9,522 11.78 12,675 17.49 22,197 14.48

7371 MAKASSAR 43 13,948 15,988 29,936 - 0 - 0 5,354 17.88

7372 PARE-PARE 6 2,600 2,783 5,383 792 30.46 1,556 55.91 2,348 43.62

7373 PALOPO 11 5,856 6,133 11,989 5,094 86.99 6,888 112.31 11,982 99.94

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 276,950 286,465 563,415 61,782 22.31 73,729 25.74 140,865 25.00

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 86


TABEL 53

JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

KODE KABUPATEN / KOTA JUMLAH PUSKESMAS JUMLAH KEGIATAN JUMLAH


PENYEBARAN
PENYULUHAN KUNJUNGAN
INFORMASI
KESEHATAN RUMAH
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 14 870 0 0
7302 BULUKUMBA 19 5,264 0 2337
7303 BANTAENG 12 11,385 18761 36
7304 JENEPONTO 18 6,217 0 0
7305 TAKALAR 14 228,902 49221 0
7306 GOWA 25 5,013 0 0
7307 SINJAI 16 2,369 36,712 2,833
7308 MAROS 14 1,107 5,593 623
7309 PANGKEP 23 1,662 9,041 575
7310 BARRU 10 717 0 0
7311 BONE 38 4,275 - - *
7312 SOPPENG 17 27,711 29,180 29,180
7313 WAJO 23 8,886 50,441 8,160
7314 SIDRAP 14 1,074 34,866 354
7315 PINRANG 15 742 16,150 3,876
7316 ENREKANG 13 4,845 40,773 45,618
7317 LUWU 21 410 - - *
7318 TATOR 21 2,534 - 205 *
7322 LUWU UTARA 13 2,362 - -
7325 LUWU TIMUR 15 214 6,299 56
7326 TORAJA UTARA 25 2,331 13,347 627
7371 MAKASSAR 43 5,767 5,904 1,145
7372 PARE-PARE 6 817 244 156
7373 PALOPO 11 1,672 - -
SUB JUMLAH I 440 325,474 316,532 95,781
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 16 0 10
2 Rumah Sakit 33 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 325,523 316,532 95,791

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 87


TABEL 54

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN


NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH %
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

1 JAMKESMAS - - 2,944,969 #DIV/0! #DIV/0! 29.79

2 ASKES PNS - - 849,317 #DIV/0! #DIV/0! 8.59

3 JPK JAMSOSTEK - - 123,404 #DIV/0! #DIV/0! 1.25

TNI/POLRI/PNS/
4 - - 71,159 #DIV/0! #DIV/0! 0.72
KEMHAN/PNS POLRI

5 ASURANSI PERUSAHAAN - - 0 #DIV/0! #DIV/0! 0.00

6 ASURANSI SWASTA - - 8,658 #DIV/0! #DIV/0! 0.09

7 JAMKESDA - - 4,696,903 #DIV/0! #DIV/0! 47.52

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 8,694,410 #DIV/0! #DIV/0! 87.96

Sumber: Seksi Pembiayaan JPKM Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 88


TABEL 55 HAL : 1

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KUNJUNGAN
JUMLAH KUNJUNGAN
GANGGUAN JIWA
KODE SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

7301 SELAYAR 148,421 149,359 297,780 488 495 983 15 27 42

7302 BULUKUMBA 50,673 76,010 126,683 2,633 3,950 6,583 462 694 1,156
7303 BANTAENG - - 259,623 - - 1,678 - - 39

7304 JENEPONTO - - 399,309 - - 3,254 - - 263

7305 TAKALAR - - 433,550 - - 3,529 - - 0

7306 GOWA - - 1,134,781 - - 11,274 - - 290


7307 SINJAI - - 56,599 - - 2,452 - - 121

7308 MAROS - - 164,782 - - 1,279 94 63 157

7309 PANGKEP - - 397,414 - - 7,609 1,338 531 1,869


7310 BARRU - - 68,687 - - 2,517 838 956 1,794

7311 BONE - - 521,052 - - 0 - - 0

7312 SOPPENG - - 353,591 - - 4,492 - - 1,552

7313 WAJO - - 219,923 - - 3,414 - - 624


7314 SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0

7315 PINRANG 204,008 259,646 463,654 2,676 3,406 6,082 3,358 2,956 6,314

7316 ENREKANG 182,695 206,106 388,801 1,249 2,115 3,364 769 597 1,366
7317 LUWU - - 0 - - 0 - - 0

7318 TANA TORAJA 119,508 119,742 239,250 231 236 467 285 366 651

7322 LUWU UTARA 45,478 72,884 118,362 425 668 1,093 0 0 0

7325 LUWU TIMUR - - 413,202 - - 8,681 - - 1,465


7326 TORAJA UTARA 173,614 221,649 395,263 10,473 1,108 11,581 286 278 564

7371 MAKASSAR - - 1,435,439 - - 539,737 - - 0

7372 PARE-PARE 70,493 100,544 171,037 667 1,493 2,160 228 154 382
7373 PALOPO 0 - - 0 - - 681
SUB JUMLAH I 202,692 304,039 2,211,775 2,633 3,950 29,706 2,665 2,210 5,515

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 89


TABEL 55 HAL : 2

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KUNJUNGAN
JUMLAH KUNJUNGAN
GANGGUAN JIWA
KODE SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
7301 RS KH. HAYYUNG 7,803 9,600 17,403 965 1,440 2,405 0 0 0
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA 12,399 14,654 27,053 4,331 5,451 9,782 153 82 235
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKATUTU - - 49,887 - - 516 - - 0
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG - - 37,969 - - 8,784 - - 0
7305 RSUD H. PADJONGA DG. NGALLE - - 57,152 - - 14,137 - - 2,217
7306 RSUD SYEKH YUSUF - - 579,224 - - 18,138 - - 0
RB MATTIRO BAJI - - 6,189 - - 747 - - 0
7307 RSUD SINJAI 11,555 15,928 27,483 1,892 3,158 5,050 - - 0
7308 RSUD SALEWANGANG 15,641 21,812 37,453 3,535 4,863 8,398 733 451 1,184
7309 RSUD PANGKEP - - 4,146 - - 13,339 - - 62
7310 RSUD LAPATARAI 9,842 9,063 18,905 1,352 2,154 3,506 182 203 385
7311 RSUD TENRIAWARU - - 416,854 - - 4,168 - - 0
7312 RSUD AJJAPANGE 16,959 20,370 37,329 4,485 2,928 7,413 1,016 840 1,856
7313 RSU LAMADDUKELLENG 13,630 16,877 30,507 4,165 6,411 10,576 347 276 623
RS PRIMA HUSADA 320 176 496 720 693 1,413 2 1 3
RS. SIWA 12,882 12,737 25,619 993 1,094 2,087 50 40 90
7315 RSUD LASINRANG 8,862 11,279 20,141 3,527 4,488 8,015 0 0 0
7316 RSUD MASEREMPULU 10,378 11,833 22,211 2,404 3,733 6,137 - - 0
RSB PUANG SABBE 213 678 891 8 59 67 - - 0
7317 RSUD BELOPA - - 112,574 - - 2,933 - - 0
7318 RSUD LAKIPADADA - - 33,699 - - 99,240 - - 0
7322 RSUD ANDI DJEMMA MASAMBA 15,359 18,398 33,757 6,375 7,983 14,358 - - 0
7325 RSUD I LAGALIGO - - 344,291 - - 7,256 - - 0
7371 RSU DAYA - - 57,420 - - 7,034 - - 0
7372 RSUD ANDI MAKKASAU 25,249 41,182 66,431 6,906 8,661 15,567 35 21 56
RS FATIMA 10,624 13,288 23,912 2,876 4,281 7,157 12 6 18
RS SUMANTRI 1,148 2,993 4,141 329 414 743 7 2 9
RS KUSTA LAULENG 11,150 13,466 24,616 78 121 199 43 14 57
RS BERSALIN ST KHADIJAH 202 611 813 992 649 1,641 0 0 0
RS BERSALIN DHARMA HUSADA 280 599 879 201 178 379 0 0 0
7373 RSUD SAWERIGADING - - 145,282 - - 1,129 - - 0
SUB JUMLAH II 184,496 235,544 2,264,727 46,134 58,759 282,314 2,580 1,936 6,795
JUMLAH (KAB/KOTA) 387,188 539,583 4,476,502 48,767 62,709 312,020 5,245 4,146 12,310
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 4,935,767 4,948,341 9,884,108 4,935,767 4,948,341 9,884,108
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 7.84 10.90 45.29 0.99 1.27 3.16

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 90


TABEL 56 HAL : 1

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MA


PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
KODE NAMA RUMAH SAKITa TEMPAT (HIDUP + MATI) ? 48 JAM DIRAWAT
TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
7301 RS KH. HAYYUNG 110 - - 2,443 - - 62 - - 37 0 0 25.38 0 0 15.15
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA 244 4,331 5,452 9,783 191 134 325 46 38 84 44.10 24.58 33.22 10.62 6.97 8.59
7303 RSUD Prof. DR. H. M ANWAR MAKATUTU 93 - - 7,379 - - 172 - - 55 0 0 23.31 0 0 7.45
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG 111 - - 8,776 - - 56 - - 25 0 0 6.38 0 0 2.85
7305 RSUD H PADJONGA DG NGALLE 249 - - 13,318 - - 131 - - 48 0 0 9.84 0 0 3.60
7306 RSUD SYEKH YUSUF 185 - - 17,899 - - 239 - - 82 0 0 13.35 0 0 4.58
7307 RSUD SINJAI 137 1,892 3,158 5,050 63 50 113 33 27 60 33.30 15.83 22.38 17.44 8.55 11.88
7308 RSUD SALEWANGANG 145 3,531 4,860 8,391 136 120 256 43 28 71 38.52 24.69 30.51 12.18 5.76 8.46
7309 RSUD PANGKEP 177 - - 3,297 - - 27 - - 30 0 0 8.19 0 0 9.10
7310 RSUD LAPATARAI 120 - - 1,068 - - 6 - - - 0 0 5.62 0 0 0
7311 RSUD TENRIAWARU 268 - - 20,860 - - 797 - - 287 0 0 38.21 0 0 13.76
RS M YASIN - - - 2,894 - - 19 - - 8 0 0 6.57 0 0 2.76
RS BAYANGKARA - - - 1,096 - - 1 - - - 0 0 0.91 0 0 -
7312 RSUD AJJAPANGE 116 2,928 4,485 7,413 93 95 188 52 36 88 31.76 21.18 25.36 17.76 8.03 11.87
7313 RSUD LAMADDUKELLENG 191 - - 7,938 262 - - 364 0 0 33.01 0 0 45.86
RS. PRIMA HUSADA 35 720 693 1,413 16 14 30 10 9 19 22.22 20.20 21.23 13.89 12.99 13.45
RSU SIWA 53 - - 2,087 7 11 18 2 1 3 0 0 8.62 0 0 1.44
7314 RSUD NENE MALLOMO 139 - - 6,493 - - 217 - - 156 0 0 33.42 0 0 24.03
RSUD ARIFIN NUMANG 58 - - 4,434 - - 127 - - 58 0 0 28.64 0 0 13.08
7315 RSUD LASINRANG 197 - - 12,098 - - 410 - - 146 0 0 33.89 0 0 12.07
RS KHADIJAH 34 1,701 2,164 3,865 7 9 16 3 3 6 4.12 4.16 4.14 1.76 1.39 1.55
RS D'DELLA 50 674 857 1,531 - - - - - - - - - - - -

Sumber : - Seksi Pelayanan Keseharan Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 91


TABEL 56 HAL : 2

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MA


PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
KODE NAMA RUMAH SAKIT
a
TEMPAT (HIDUP + MATI) ? 48 JAM DIRAWAT
TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
7316 RSUD MASSEREMPULU 110 1,943 3,281 5,224 79 63 142 20 15 35 40.66 19.20 27.18 10.29 4.57 6.70
RSB PUANG SABBE 36 - - 54 - - - - - - - - - - - -
7317 RSUD BATARA GURU 171 - - - - - - - - - 0 0 - 0 0 0
7318 RSUD LAKIPADADA 184 - - 10,745 - - 259 - - 90 0 0 24.10 0 0 8.38
7322 RSUD ANDI DJEMMA MASAMBA 220 655 8,116 8,771 180 133 313 65 57 122 274.81 16.39 35.69 99.24 7.02 13.91
7325 RSUD I LAGALIGO 133 - - 9,066 - - 312 - - 141 0 0 34.41 0 0 15.55
RS INCO SOROWAKO 63 - - 1,644 - - - - - - 0 0 - 0 0 -
7371 RSU DAYA 157 - - 7,034 31 38 69 - - 31 0 0 9.81 0 0 4.41
7372 RSUD ANDI MAKKASAU 264 - - - - - - - - - 0 0 0 0 0 0
7373 RSUD SAWERIGADING 186 - - 14,781 - - 375 - - 146 0 0 25.37 0 0 9.88
7300 RSUD SAYANG RAKYAT 116 - - 2,509 - - 12 - - 4 0 0 4.78 0 0 1.59
7300 RSKD PROV. SULSEL 454 - - - - - - - - - 0 0 0 0 0 0
7300 RSUD LABUANG BAJI 329 - - 13,682 - - - - 0 0 - 0 0 -
7300 RSU HAJI MAKASSAR 237 - - - - - - - - - 0 0 0 0 0 0
7300 RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 82 - - 6,426 - - 48 - - 18 0 0 7.47 0 0 2.80
7300 RSKDIA PERTIWI 102 - - 7,719 - - 29 - - - 0 0 3.76 0 0 -
TATOL 5,556 18,375 33,066 237,181 803 667 5,031 274 214 2,214 4.37 2.02 2.12 1.49 0.65 0.93

Sumber : - Seksi Pelayanan Keseharan Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 92


TABEL 57 HAL: 1

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH
a JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI BOR BTO TOI ALOS
KODE NAMA RUMAH SAKIT LAMA
TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN (%) (KALI) (HARI) (HARI)
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7301 RS KH. HAYYUNG 110 2,443 24,076 9,029 59.97 22.21 6.58 3.70
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA 244 9,783 37,732 38,432 42.37 40.09 5.25 3.93
7303 RSUD Prof. DR. H. M ANWAR MAKATUTU 93 7,379 24,925 29,314 73.43 79.34 1.22 3.97
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG 111 8,776 31,029 22,350 76.59 79.06 1.08 2.55
7305 RSUD H PADJONGA DG NGALLE 249 13,318 50,332 11,568 55.38 53.49 3.04 0.87
7306 RSUD SYEKH YUSUF 185 17,899 52,143 55,964 77.22 96.75 0.86 3.13
7307 RSUD SINJAI 137 5,050 25,766 20,778 51.53 36.86 4.80 4.11
7308 RSUD SALEWANGANG 145 8,391 30,797 31,519 58.19 57.87 2.64 3.76
7309 RSUD PANGKEP 177 3,297 51,665 37,220 79.97 18.63 3.92 11.29
7310 RSUD LAPATARAI 120 1,068 16,871 14,442 38.52 8.90 25.21 13.52
7311 RSUD TENRIAWARU 268 20,860 70,250 69,953 71.82 77.84 1.32 3.35
RS M YASIN - 2,894 10,528 - 0.00 0.00 0.00 0.00
RS BAYANGKARA - 1,096 258 - 0.00 0.00 0.00 0.00
7312 RSUD AJJAPANGE 116 7,413 31,672 30,421 74.80 63.91 1.44 4.10
7313 RSUD LAMADDUKELLENG 191 7,938 41,506 43,484 59.54 41.56 3.55 5.48
RS. PRIMA HUSADA 35 1,413 7,069 5 55.33 40.37 4.04 0.00
RSU SIWA 53 2,087 13,500 11,568 69.79 39.38 2.80 5.54
7314 RSUD NENE MALLOMO 139 6,493 26,041 23,495 51.33 46.71 3.80 3.62
RSUD ARIFIN NUMANG 58 4,434 14,262 14,348 67.37 76.45 1.56 3.24
7315 RSUD LASINRANG 197 12,098 32,150 42,871 44.71 61.41 3.29 3.54
RS KHADIJAH 34 3,865 5 4,247 0.04 113.68 3.21 1.10
RS D'DELLA 50 1,531 5 4,593 0.03 30.62 11.92 3.00

Sumber : - Seksi Pelayanan Keseharan Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 93


TABEL 57 HAL: 2

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH
JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI BOR BTO TOI ALOS
KODE NAMA RUMAH SAKITa LAMA
TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN (%) (KALI) (HARI) (HARI)
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7316 RSUD MASSEREMPULU 110 5,224 25,874 26,112 64.44 47.49 2.73 5.00
RSB PUANG SABBE 36 54 201 134 1.53 1.50 239.61 2.48
7317 RSUD BATARA GURU 171 - - - 0.00 0.00 0.00 0.00
7318 RSUD LAKIPADADA 184 10,745 259 90 0.39 58.40 6.23 0.01
7322 RSUD ANDI DJEMMA MASAMBA 220 8,771 54,775 55,298 68.21 39.87 2.91 6.30
7325 RSUD I LAGALIGO 133 9,066 36,649 25,407 75.49 68.17 1.31 2.80
RS INCO SOROWAKO 63 1,644 0.00 26.10 13.99 0.00
7371 RSU DAYA 157 7,034 27,970 26,440 48.81 44.80 4.17 3.76
7372 RSUD ANDI MAKKASAU 264 - - - 0.00 0.00 0.00 0.00
7373 RSUD SAWERIGADING 186 14,781 52,290 51,519 77.02 79.47 1.06 3.49
7300 RSUD SAYANG RAKYAT 116 2,509 9,681 8,876 22.86 21.63 13.02 3.54
7300 RSKD PROV. SULSEL 454 - - - 0.00 0.00 0.00 0.00
7300 RSUD LABUANG BAJI 329 13,682 71,059 78,328 59.17 41.59 3.58 5.72
7300 RSU HAJI MAKASSAR 237 - - - 0.00 0.00 0.00 0.00
7300 RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 82 6,426 25,704 15,422 85.88 78.37 0.66 2.40
7300 RSKDIA PERTIWI 102 7,719 0.00 75.68 4.82 0.00
TATOL 5556 237181 897044 803227 44.23 42.69 4.77 3.39

Sumber : - Seksi Pelayanan Keseharan Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 94


TABEL 58

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS)


MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

RUMAH TANGGA
JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA JUMLAH JUMLAH
PUSKESMAS JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
7301 SELAYAR 14 31,183 25,922 83.13 7,224 27.87
7302 BULUKUMBA 19 98,733 98,733 100.00 56,092 56.81
7303 BANTAENG 12 42,073 18,761 44.59 14,277 76.10
7304 JENEPONTO 18 79,104 23,265 29.41 12,551 53.95
7305 TAKALAR 14 54,316 49,271 90.71 37,915 76.95
7306 GOWA 25 163,277 36,385 22.28 9,202 25.29
7307 SINJAI 16 54,847 36,712 66.94 15,259 41.56
7308 MAROS 14 63,470 35,322 55.65 14,192 40.18
7309 PANGKEP 23 89,650 54,868 61.20 37,345 68.06
7310 BARRU 10 44,906 40,066 89.22 18,253 45.56
7311 BONE 38 162,401 43,459 26.76 9,920 22.83 *
7312 SOPPENG 17 59,624 59,624 100.00 27,933 46.85
7313 WAJO 23 91,439 50,441 55.16 14,823 29.39
7314 SIDRAP 14 63,620 34,866 54.80 17,559 50.36
7315 PINRANG 15 83,914 25,566 30.47 17,602 68.85
7316 ENREKANG 13 43,528 40,773 93.67 24,551 60.21
7317 LUWU 21 149,308 77,466 51.88 25,491 32.91 *
7318 TANA TORAJA 21 54,135 54,135 100.00 25,493 47.09
7322 LUWU UTARA 13 69,192 67,086 96.96 34,049 50.75
7325 LUWU TIMUR 15 62,292 49,504 79.47 31,369 63.37
7326 TORAJA UTARA 25 46,050 38,353 83.29 12,669 33.03
7371 MAKASSAR 43 250,973 256,835 102.34 187,215 72.89 *
7372 PARE-PARE 6 28,966 492 1.70 402 81.71
7373 PALOPO 11 32,083 14,157 44.13 6,643 46.92
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 1,919,084 1,232,062 64.20 658,029 53.41

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 95


TABEL 59

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

2012 2013
RUMAH JUMLAH
RUMAH DIBINA RUMAH MEMENUHI
JUMLAH JUMLAH MEMENUHI RUMAH
KABUPATEN / RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT (RUMAH
KODE PUSKESM SELURUH SYARAT (RUMAH YANG
KOTA SYARAT SEHAT)
AS RUMAH SEHAT) BELUM
MEMENUHI
JUMLAH % SYARAT JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

7301 SELAYAR 14 33724 11,753 34.85 16,233 9,064 55.84 9,064 100 20,817 61.73
7302 BULUKUMBA 19 95641 22,228 23.24 55,030 20,322 36.93 9,956 48.99 32,184 33.65
7303 BANTAENG 12 44072 16,852 38.24 27,085 27,085 100.00 9,484 35.02 26,336 59.76
7304 JENEPONTO 18 79104 17,091 21.61 59,090 10,051 17.01 2,016 20.06 19,097 24.14
7305 TAKALAR 14 57264 14,650 25.58 25,611 2,110 8.24 1,221 57.87 15,871 27.72
7306 GOWA 25 164134 88,300 53.80 60,800 69,793 114.79 54,878 78.63 143,178 87.23
7307 SINJAI 16 54847 36,608 66.75 16,947 16,947 100.00 10,444 61.63 47,052 85.79
7308 MAROS 14 63205 14,146 22.38 30,827 25,889 83.98 11,958 46.19 37,999 60.12
7309 PANGKEP 23 73505 35,317 48.05 38,188 24,198 63.37 13,851 57.24 49,168 66.89
7310 BARRU 10 34552 17,016 49.25 30,245 26,276 86.88 15,680 59.67 19,161 55.46
7311 BONE 38 156488 56,090 35.84 - - 0.00 - 0.00 56,090 35.84 *
7312 SOPPENG 17 55757 29,332 52.61 21,887 6,119 27.96 2,295 37.51 31,627 56.72
7313 WAJO 23 57777 20,063 34.72 33,248 7,807 23.48 2,954 37.84 23,017 39.84
7314 SIDRAP 14 60787 26,081 42.91 10,637 10,637 100.00 2,407 22.63 28,488 46.87
7315 PINRANG 15 73413 13,484 18.37 7,752 26,620 343.40 18,868 70.88 32,352 44.07
7316 ENREKANG 13 40255 21,936 54.49 12,839 2,255 17.56 1,133 50.24 23,069 57.31
7317 LUWU 21 69357 27,251 39.29 - - 0.00 - 0.00 27,251 39.29 *
7318 TANA TORAJA 21 54135 14,033 25.92 41,870 - 0.00 - 0.00 14,033 25.92
7322 LUWU UTARA 13 67537 3,873 5.73 - - 0.00 - 0.00 26,864 39.78
7325 LUWU TIMUR 15 50623 41,061 81.11 9,562 2,839 29.69 1,012 35.65 42,073 83.11
7326 TORAJA UTARA 25 46225 18,389 39.78 24,558 17,886 72.83 4,724 26.41 23,113 50.00
7371 MAKASSAR 43 170984 138,023 80.72 32,953 23,629 71.71 16,719 70.76 154,742 90.50
7372 PARE-PARE 6 28966 10,798 37.28 3,990 1,830 45.86 1,499 81.91 12,297 42.45
7373 PALOPO 11 32083 15,132 47.17 - - 0.00 - 0.00 13,139 40.95
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 1,664,435 709,507 42.63 559,352 331,357 59.24 190,163 57.39 919,018 55.22

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 96


TABEL 60 HAL : 1

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA

K
U

U
A

A
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

D
N

N
JUMLAH
KABUPATEN /

U
A

A
A

A
KODE PUSKES PENDUDUK

N
R

R
D

D
KOTA

A
K

K
U

U
N

N
A

A
MAS

N
U

U
G

G
H

H
A

A
HS

HS
E

E
U

U
D

D
N

N
LA

LA

LA

LA
G

G
HP

HP
G

G
U

U
A

A
EN

EN
LA

LA
M

M
G

G
R

D
LA

LA
EN

EN
JU

JU

JU

JU
A

A
M

M
N

N
P

P
S

S
M

M
E

E
JU

JU
P

P
P

P
JU

JU
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14
7301 SELAYAR 14 127,200 294 10,821 294 10,218 - - - -

7302 BULUKUMBA 19 404,900 21,322 125,523 18,493 111,317 12,879 79,540 11,592 71,417

7303 BANTAENG 12 181,000 2,436 21,286 3,526 21,386 225 5,326 225 5,326

7304 JENEPONTO 18 351,100 4,154 34,480 4,154 34,480 3,149 24,402 3,149 24,402

7305 TAKALAR 14 280,600 8,551 53,363 6,190 43,775 5,673 60,395 4,538 48,296

7306 GOWA 25 696,100 57,383 197,482 37,124 78,765 48,734 191,439 62,724 70,654

7307 SINJAI 16 234,900 8,510 64,524 6,112 37,393 4,714 44,487 4,072 13,165

7308 MAROS 14 331,800 49,058 119,751 27,642 82,674 495 2,436 202 1,915

7309 PANGKEP 23 317,100 26,386 111,872 15,067 101,180 2,592 29,957 1,799 28,304

7310 BARRU 10 169,300 5,603 35,942 4,961 35,942 4,084 14,668 3,141 12,683

7311 BONE 38 734,100 - - - - - - - -

7312 SOPPENG 17 225,500 2,473 19,591 1,559 12,184 18,051 101,646 11,369 67,739

7313 WAJO 23 390,600 2,171 14,674 1,370 7,434 5,502 29,463 5,249 30,437

7314 SIDRAP 14 283,300 - - - - - - - -

7315 PINRANG 15 361,300 16,967 91,087 12,893 69,577 17,101 77,429 13,347 59,506

7316 ENREKANG 13 196,400 730 10,610 730 10,610 5,284 32,037 211 5,495

7317 LUWU 21 343,800 - - - - - - - -

7318 TANA TORAJA 21 226,200 - - - - - - - -

7322 LUWU UTARA 13 297,300 - - - - - - - -

7325 LUWU TIMUR 15 263,000 13,987 82,254 13,987 82,254 20,631 97,715 20,631 97,715

7326 TORAJA UTARA 25 222,400 1,857 25,585 1,346 12,496 756 11,830 612 11,461

7371 MAKASSAR 43 1,408,100 34,707 1,205,013 3,427 17,135 1,503 95,430 382 1,910

7372 PARE-PARE 6 135,200 131,266 2,915 14,575 2,271 11,355 753 3,765 652

7373 PALOPO 11 160,800 - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 8,342,000 387,855 2,226,773 173,450 771,091 162,728 898,953 147,008 551,077

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 97


TABEL 60 HAL : 2

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK)


MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR

NA
JUMLAH MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

A
A
K

K
KABUPATEN /

N
U

U
H

H
A
KODE PUSKES PENDUDUK

A
K

K
U

U
D

D
A
N
KOTA

LA

LA

LA
N

N
U

U
G

G
H

H
A

A
HS
MAS

U
A

U
D

D
N

N
M

M
LA

LA

LA

LA
G

G
R

D
G

G
U

U
A

A
N

N
JU

JU

JU
N

N
LA
M

M
G

G
R

D
S

E
E

E
N

N
JU

JU

JU

JU
A

A
N

N
M
P

P
P

P
S

S
E

E
E

E
JU
P

P
P

P
1 2 3 4 15 16 17 18 19 20 21 22
7301 SELAYAR 14 127,200 - - - - - - - -

7302 BULUKUMBA 19 404,900 1,134 8,746 1,126 8,668 253 10,103 219 8,949

7303 BANTAENG 12 181,000 37 1,521 37 1,521 - - - -

7304 JENEPONTO 18 351,100 16,818 77,342 16,818 77,342 637 5,519 637 5,519

7305 TAKALAR 14 280,600 18,314 83,326 15,567 70,861 28 230 24 21,750

7306 GOW A 25 696,100 41,147 54,716 16,310 50,265 27 6,965 3 714

7307 SINJAI 16 234,900 39 1,190 39 1,190 26 907 26 907

7308 MAROS 14 331,800 1,550 6,078 1,484 5,778 9 - - -

7309 PANGKEP 23 317,100 1,444 21,228 1,131 19,442 78 8,383 63 8,233

7310 BARRU 10 169,300 779 4,229 858 4,845 17 - 17 -

7311 BONE 38 734,100 - - - - - - - -

7312 SOPPENG 17 225,500 3,503 18,270 2,206 11,388 8 180 6 113

7313 WAJO 23 390,600 10,608 51,979 4,144 23,135 12 357 12 357

7314 SIDRAP 14 283,300 - - - - - - - -

7315 PINRANG 15 361,300 23,030 108,429 25,030 108,420 - - - -

7316 ENREKANG 13 196,400 211 5,495 - - - - 1,086 53,315

7317 LUWU 21 343,800 - - - - - - - -

7318 TANA TORAJA 21 226,200 - - - - - - - -

7322 LUWU UTARA 13 297,300 - - - - - - - -

7325 LUWU TIMUR 15 263,000 3,278 17,097 3,278 17,097 671 2,702 341 1,705

7326 TORAJA UTARA 25 222,400 484 6,074 456 5,803 - 16 - 10

7371 MAKASSAR 43 1,408,100 - - - - - - - -

7372 PARE-PARE 6 135,200 3,260 6,293 31,465 5,683 28,415 - - -

7373 PALOPO 11 160,800 - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 8,342,000 125,636 472,013 119,949 411,438 30,181 35,362 2,434 101,572

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 98


TABEL 60 HAL : 3

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK)


MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN

A
N

N
JUMLAH MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

A
A

A
K

K
KABUPATEN /

N
R

U
H

H
KODE PUSKES PENDUDUK

A
K

K
U

U
D

D
A

A
KOTA

LA

LA
N

N
U

U
G

G
H

H
A

A
HS

HS
MAS

U
U

U
D

D
N

N
M

M
LA

LA

LA

LA
G

G
D

D
G

G
U

U
A

A
N

N
JU

JU
N

N
LA

LA
M

M
G

G
R

D
E

E
E

E
N

N
JU

JU

JU

JU
A

A
N

N
M

M
P

P
P

P
S

S
E

E
E

E
JU

JU
P

P
P

P
1 2 3 4 23 24 25 26 27 28 29 30
7301 SELAYAR 14 127,200 3,899 23,253 3,899 23,253 592 3,221 592 3,221

7302 BULUKUMBA 19 404,900 308 53,189 232 41,929 562 2,425 479 2,195

7303 BANTAENG 12 181,000 - - - - - - - -

7304 JENEPONTO 18 351,100 6,514 39,306 6,514 39,306 - - - 39,306

7305 TAKALAR 14 280,600 - - - - 614 4,552 246 1,820

7306 GOW A 25 696,100 11,367 44,144 8,739 52,342 511 12,860 316 1,236

7307 SINJAI 16 234,900 565 25,802 522 2,285 1,824 13,420 1,554 4,997

7308 MAROS 14 331,800 112 13,833 66 8,894 2,260 2,693 214 1,083

7309 PANGKEP 23 317,100 4,797 25,753 1,233 13,548 8,996 52,285 5,125 38,154

7310 BARRU 10 169,300 3,970 32,226 3,868 32,226 391 2,570 374 2,570

7311 BONE 38 734,100 - - - - - - - -

7312 SOPPENG 17 225,500 449 22,891 294 11,761 106 880 66 551

7313 WAJO 23 390,600 1 134 - - 1,936 5,168 14 52

7314 SIDRAP 14 283,300 - - - - - - - -

7315 PINRANG 15 361,300 14 2,483 8 2,193 26 190 26 190

7316 ENREKANG 13 196,400 553 49,815 96 666 96 666 817 105,324

7317 LUWU 21 343,800 - - - - - - - -

7318 TANA TORAJA 21 226,200 - - - - - - - -

7322 LUWU UTARA 13 297,300 - - - - - - - -

7325 LUWU TIMUR 15 263,000 3,081 15,477 3,081 15,477 153 787 112 584

7326 TORAJA UTARA 25 222,400 3,829 23,172 3,076 13,445 - - - -

7371 MAKASSAR 43 1,408,100 - - - - 676 13,246 - -

7372 PARE-PARE 6 135,200 - 179 895 134 670 23 115 13

7373 PALOPO 11 160,800 - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 8,342,000 39,459 371,657 32,523 257,459 19,413 114,986 10,050 201,296

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 99


TABEL 60 HAL : 4

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK)


MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2013

PENDUDUK YANG
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) MEMILIKI AKSES
AIR MINUM

A
N
JUMLAH MEMENUHI SYARAT

A
A

K
KABUPATEN /

N
R

U
H

H
KODE PUSKES PENDUDUK

A
K
U
D
A

A
KOTA

N
U
G

H
A
S

%
MAS

L
U
M

M
D
N
G

A
D
H

G
U
A
N
U

U
N
A

G
R

D
E

E
J

J
L

N
M

U
A

N
P

E
J

J
U

P
J
1 2 3 4 31 32 33 34 35 36
7301 SELAYAR 14 127,200 2,044 23,813 2,044 23,813 60,505 47.57

7302 BULUKUMBA 19 404,900 18,859 95,739 18,026 92,883 337,358 83.32

7303 BANTAENG 12 181,000 32,930 133,281 32,920 173,282 201,515 111.33

7304 JENEPONTO 18 351,100 7,949 41,777 7,949 41,777 262,132 74.66

7305 TAKALAR 14 280,600 6,933 34,714 5,801 24,615 211,117 75.24

7306 GOW A 25 696,100 12,711 50,612 - - 253,976 36.49

7307 SINJAI 16 234,900 11,051 58,136 9,467 32,676 92,613 39.43

7308 MAROS 14 331,800 7,694 32,951 5,733 32,872 133,216 40.15

7309 PANGKEP 23 317,100 13,492 74,830 12,171 46,935 255,796 80.67

7310 BARRU 10 169,300 8,255 19,344 5,510 27,344 115,610 68.29

7311 BONE 38 734,100 - - - - - 0.00

7312 SOPPENG 17 225,500 7,544 51,359 4,751 31,653 135,389 60.04

7313 W AJO 23 390,600 7,025 50,965 4,944 39,347 100,762 25.80

7314 SIDRAP 14 283,300 - - - - - 0.00

7315 PINRANG 15 361,300 76,759 39,174 58 39,179 279,065 77.24

7316 ENREKANG 13 196,400 817 105,324 817 105,324 280,734 142.94

7317 LUW U 21 343,800 - - - - - 0.00

7318 TANA TORAJA 21 226,200 - - - - - 0.00

7322 LUW U UTARA 13 297,300 - - - - - 0.00

7325 LUW U TIMUR 15 263,000 8,485 61,962 8,485 61,962 276,794 105.24

7326 TORAJA UTARA 25 222,400 5,202 40,966 13,060 30,683 73,898 33.23

7371 MAKASSAR 43 1,408,100 185,493 1,225,003 185,493 927,465 946,510 67.22

7372 PARE-PARE 6 135,200 65 25,114 125,570 4,402 125,570 92.88

7373 PALOPO 11 160,800 - - - - - 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 8,342,000 413,308 2,165,064 442,799 1,736,212 4,142,560 49.66

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 100


TABEL 61

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

MEMENUHI SYARAT
JUMLAH JUMLAH SAMPEL
KABUPATEN / JUMLAH (FISIK, BAKTERIOLOGI,
KODE PENYELENGGARA DIPERIKSA
KOTA PUSKESMAS DAN KIMIA)
AIR MINUM
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
7301 SELAYAR 14 23 23 100.00 23 100
7302 BULUKUMBA 19 106 58 54.72 58 100.00
7303 BANTAENG 12 11,797 123 1.04 2 1.63
7304 JENEPONTO 18 37 34 91.89 31 91.18
7305 TAKALAR 14 65 27 41.54 27 100.00
7306 GOWA 25 231 148 64.07 125 84.46
7307 SINJAI 16 56 45 80.36 45 100.00
7308 MAROS 14 45 20 44.44 20 100.00
7309 PANGKEP 23 7,580 2,702 35.65 2,295 84.94
7310 BARRU 10 55 41 74.55 41 100.00
7311 BONE 38 - - 0.00 - 0.00
7312 SOPPENG 17 7 7 100.00 7 100.00
7313 WAJO 23 101 84 83.17 75 89.29
7314 SIDRAP 14 44 22 50.00 19 86.36
7315 PINRANG 15 - - 0.00 - 0.00
7316 ENREKANG 13 139 8 5.76 1 12.50
7317 LUWU 21 - - 0.00 - 0.00
7318 TANA TORAJA 21 - - 0.00 - 0.00
7322 LUWU UTARA 13 - - 0.00 - 0.00
7325 LUWU TIMUR 15 106 72 67.92 72 100.00
7326 TORAJA UTARA 25 7,294 3,219 44.13 3,219 100.00
7371 MAKASSAR 43 138 289 209.42 118 40.83
7372 PARE-PARE 6 - - 0.00 - 0.00
7373 PALOPO 11 - - 0.00 - 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 27,824 6,922 24.88 6,178 89.25

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 101


TABEL 62 HAL: 1

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT)
MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JENIS SARANA JAMBAN


KOMUNAL LEHER ANGSA

PENDUDUK
JUMLAH
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
KABUPATEN / JUMLAH

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK
KODE

%PENDUDUK

%PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK
KOTA PUSKESMAS

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
7301 SELAYAR 14 133,495 558 1,972 558 1,972 100.00 14,572 33,646 12,329 24,053 71.49
7302 BULUKUMBA 19 535,486 934 9,809 768 9,026 92.02 70,665 335,758 66,012 305,980 91.13
7303 BANTAENG 12 218,101 531 18,825 531 18,825 100.00 24,277 118,336 24,277 118,336 100.00
7304 JENEPONTO 18 257,547 4 4 - - 0.00 32,893 180,231 30,243 165,135 91.62
7305 TAKALAR 14 293,331 0 0 0 0 0.00 33,214 42,400 34,591 42,400 100.00
7306 GOWA 25 719,762 970 4,995 4,925 4,261 85.3053 107,358 408,160 107,358 262,759 64.38
7307 SINJAI 16 279,608 0 0 0 0 0 30,661 135,540 29,760 130,678 96.41
7308 MAROS 14 475,550 21,111 12,594 80 437 3.47 30,121 110,710 21,305 88,992 80.38
7309 PANGKEP 23 356,774 1,963 12,180 1,098 8,259 67.81 37,914 206,089 29,923 144,186 69.96
7310 BARRU 10 233,268 - - - - 0 24,405 67,956 19,122 61,604 90.65
7311 BONE 38 927,255 - - - - 0 - - - - 0
7312 SOPPENG 17 287,034 11 191 11 191 100 39,104 122,753 42,386 108,873 88.69
7313 WAJO 23 445,575 1,754 5,768 1,754 5,768 100 41,499 155,394 35,098 155,329 99.96
7314 SIDRAP 14 339,811 3,465 6,736 2,772 5,721 84.93 44,990 227,163 43,447 218,251 96.08
7315 PINRANG 15 473,992 - - - - 0 105,928 257,662 78,745 176,605 68.5413
7316 ENREKANG 13 252,394 - - - - 0 30,599 181,321 27,909 164,715 90.84
7317 LUWU 21 400,932 - - - - 0 - - - - 0
7318 TANA TORAJA 21 234,950 - - - - 0 - - - - 0
7322 LUWU UTARA 13 366,604 - - - - 0 - - - - 0
7325 LUWU TIMUR 15 282,304 - - - - 0 28,358 141,790 28,358 141,790 100
7326 TORAJA UTARA 25 341,591 3,835 1,233 1,748 1,179 95.62 29,087 140,928 26,749 88,440 62.76
7371 MAKASSAR 43 1,654,402 219 5,905 211 5,905 100 120,465 896,432 117,326 896,432 100
7372 PARE-PARE 6 198,336 - - - - 0 19,001 106,625 33,065 112,990 105.97
7373 PALOPO 11 176,006 - - - - 0 - - - - 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 9,884,108 35,355 80,212 14,456 61,544 76.73 865,111 3,868,894 808,003 3,407,548 88.0755

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 102


TABEL 62 HAL: 2

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT)
MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JENIS SARANA JAMBAN PENDUDUK DENGAN


PLENGSENGAN CEMPLUNG AKSES SANITASI
LAYAK
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
KABUPATEN / JUMLAH

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK
KODE

% PENDUDUK

% PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK
KOTA PUSKESMAS

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH %

1 2 3 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
7301 SELAYAR 14 - - - - 0 33 10,796 30 1,269 11.75 27,294 20.45
7302 BULUKUMBA 19 1 3 1 3 100 6,198 31,878 5,175 25,047 78.57 340,056 63.50
7303 BANTAENG 12 20 90 - - 0 2,103 2,123 2,103 2,123 100.00 139,284 63.86
7304 JENEPONTO 18 862 12,763 1,520 12,763 100 8,398 458 497 348 75.98 178,246 69.21
7305 TAKALAR 14 869 1,330 869 1,330 100 2,599 3,871 2,599 3,871 100 47,601 16.23
7306 GOWA 25 239 178 12 48 26.97 16,549 68,026 16,549 22,007 32.351 289,075 40.16
7307 SINJAI 16 216 637 112 637 100 7,368 34,389 6,125 27,401 79.68 158,716 56.76
7308 MAROS 14 1,328 6,835 182 1,074 15.71 3,903 19,743 2,688 8,917 45.17 99,420 20.91
7309 PANGKEP 23 261 2,081 185 1,504 72.27 2,404 12,766 1,762 8,071 63.22 162,020 45.41
7310 BARRU 10 - - - - 0 1,296 9,165 592 5,991 65.37 67,595 28.98
7311 BONE 38 - - - - 0 - - - - 0 - 0.00
7312 SOPPENG 17 - - - - 0 1,303 3,894 664 2,471 63.46 111,535 38.86
7313 WAJO 23 396 1,173 4 22 1.8755 9,630 39,308 3,466 16,711 42.513 177,830 39.91
7314 SIDRAP 14 - - - - 0 2,014 6,546 804 3,353 51.22 227,325 66.90
7315 PINRANG 15 - - - - 0 940 6,077 - - 0 176,605 37.26
7316 ENREKANG 13 516 3,010 395 2,959 98.31 1,022 5,232 201 1,259 24.06 168,933 66.93
7317 LUWU 21 - - - - 0 - - - - 0 - 0.00
7318 TANA TORAJA 21 - - - - 0 - - - - 0 - 0.00
7322 LUWU UTARA 13 - - - - 0 - - - - 0 - 0.00
7325 LUWU TIMUR 15 3,478 17,320 - - 0 10,422 52,110 - - 0 141,790 50.23
7326 TORAJA UTARA 25 7,491 28,697 7,921 10,030 34.95 3,765 16,539 980 1,135 6.86 100,784 29.50
7371 MAKASSAR 43 25 200 25 200 100 21 87 13 87 100.00 902,624 54.56
7372 PARE-PARE 6 161 805 101 505 62.73 83 999 45 225 22.52 113,720 57.34
7373 PALOPO 11 - - - - 0 - - - - 0 - 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 15,863 75,122 11,327 31,075 41.366 80,051 324,007 44,293 130,286 40.21 3,630,453 36.73

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 103


TABEL 63

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH DESA/ DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS
KODE DESA STBM
KOTA PUSKESMAS KELURAHAN STBM (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7301 SELAYAR 14 74 10 13.51 1 1.35 22 29.73
7302 BULUKUMBA 19 126 72 57.14 8 6.35 72 57.14
7303 BANTAENG 12 67 - 0.00 0 0.00 - 0.00
7304 JENEPONTO 18 113 29 25.66 16 14.16 2 1.77
7305 TAKALAR 14 83 28 33.73 3 3.61 - 0.00
7306 GOWA 25 167 79 47.31 2 1.20 63 37.72
7307 SINJAI 16 80 0 0.00 0 0.00 0 0.00
7308 MAROS 14 103 - 0.00 0 0.00 - 0.00
7309 PANGKEP 23 102 24 23.53 13 12.75 23 22.55
7310 BARRU 10 54 21 38.89 1 1.85 - 0.00
7311 BONE 38 372 - 0.00 14 3.76 79 21.24
7312 SOPPENG 17 70 60 85.71 6 8.57 59 84.29
7313 WAJO 23 176 70 39.77 42 23.86 - 0.00
7314 SIDRAP 14 105 77 73.33 19 18.10 77 73.33
7315 PINRANG 15 104 55 52.88 7 6.73 - 0.00
7316 ENREKANG 13 129 76 58.91 20 15.50 76 58.91
7317 LUWU 21 227 - 0.00 0 0.00 10 4.41
7318 TANA TORAJA 21 159 - 0.00 25 15.72 61 38.36
7322 LUWU UTARA 13 176 - 0.00 6 3.41 20 11.36
7325 LUWU TIMUR 15 102 30 29.41 5 4.90 0 0.00
7326 TORAJA UTARA 25 151 58 38.41 42 27.81 39 25.83
7371 MAKASSAR 43 143 67 46.85 47 32.87 66 46.15
7372 PARE-PARE 6 22 15 68.18 0 0 15 68.18
7373 PALOPO 11 48 - 0.00 0 0 21 43.75
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 2,953 771 26.11 277 9.38 705 23.87

Sumber: - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


- Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 104


TABEL 64 HAL : 1

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

TEMPAT-TEMPAT UMUM

YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA PENDIDIKAN
SARANA
JUMLAH SARANA PENDIDIKAN HOTEL

JUMLAHTTU
KABUPATEN / KESEHATAN
KODE PUSKES SD SLTP SLTA
KOTA
MAS

SAKITUMUM
PUSKESMAS

BINTANG

BINTANG

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
RUMAH
SLTP

SLTA

NON
SD

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7301 SELAYAR 14 133 55 19 14 1 - 10 232 108 81.20 51 92.73 15 78.95

7302 BULUKUMBA 19 378 96 40 19 1 8 65 607 221 58.47 55 57.29 25 62.50

7303 BANTAENG 12 154 46 34 12 1 - 7 254 122 79.22 30 65.22 21 61.76

7304 JENEPONTO 18 294 92 44 18 1 - 3 452 171 58.16 64 69.57 29 65.91

7305 TAKALAR 14 234 42 26 14 1 - - 317 140 59.83 45 107.14 14 53.85

7306 GOWA 25 420 110 52 25 1 1 4 613 290 69.05 73 66.36 39 75.00

7307 SINJAI 16 266 70 49 16 1 - 16 418 213 80.08 56 80.00 39 79.59

7308 MAROS 14 314 65 49 14 1 - 8 451 314 100.00 53 81.54 39 79.59

7309 PANGKEP 23 289 76 41 23 2 - 8 439 167 57.79 51 67.11 32 78.05

7310 BARRU 10 241 39 18 10 1 - - 309 132 54.77 19 48.72 10 55.56

7311 BONE 38 - - - 38 1 - - 39 - 0 - 0 - 0

7312 SOPPENG 17 275 63 28 17 1 - 16 400 233 84.73 51 80.95 25 89.29

7313 WAJO 23 369 73 26 23 2 - 12 505 195 52.85 40 54.79 15 57.69

7314 SIDRAP 14 241 56 25 14 4 - 9 349 218 90.46 53 94.64 25 100.00

7315 PINRANG 15 346 64 27 15 1 - 6 459 228 65.90 48 75.00 20 74.07

7316 ENREKANG 13 234 53 25 13 1 - 6 332 102 43.59 27 50.94 12 48.00

7317 LUWU 21 - - - 21 1 - - 22 - 0 - 0 - 0

7318 TANA TORAJA 21 - - - 21 1 - - 22 - 0 - 0 - 0

7322 LUWU UTARA 13 - - - 13 1 - - 14 - 0 - 0 - 0

7325 LUWU TIMUR 15 183 50 30 15 1 - 11 290 152 83.06 49 98.00 30 100.00

7326 TORAJA UTARA 25 191 63 29 25 1 6 21 336 136 71.20 60 95.24 25 86.21

7371 MAKASSAR 43 329 129 118 43 20 31 67 737 250 75.99 96 74.42 84 71.19

7372 PARE-PARE 6 165 16 12 6 1 4 21 225 165 100.00 16 100.00 12 100.00

7373 PALOPO 11 - - - 11 1 - - 12 - 0 - 0 - 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 5,056 1,258 692 440 48 50 290 7,834 3,557 70.35 937 74.48 511 73.84

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 105


TABEL 64 HAL : 2

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

TEMPAT-TEMPAT UMUM

YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA KESEHATAN HOTEL


SARANA TEMPAT-
JUMLAH HOTEL

JUMLAHTTU
KABUPATEN / KESEHATAN RUMAH SAKIT TEMPAT UMUM
KODE PUSKES PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
KOTA UMUM
MAS

SAKITUMUM
PUSKESMAS

BINTANG

BINTANG

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
RUMAH

NON

%
1 2 3 7 8 9 10 11 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

7301 SELAYAR 14 14 1 - 10 232 14 100.00 1 100.00 0 - 5 50.00 194 83.62

7302 BULUKUMBA 19 19 1 8 65 607 19 100.00 - - 8 100.00 48 73.85 376 61.94

7303 BANTAENG 12 12 1 - 7 254 12 100.00 1 100.00 0 - 1 14.29 187 73.62

7304 JENEPONTO 18 18 1 - 3 452 18 100.00 1 100.00 0 - 1 33.33 284 62.83

7305 TAKALAR 14 14 1 - - 317 14 100.00 - - 0 - - - 213 67.19

7306 GOWA 25 25 1 1 4 613 25 100.00 1 100.00 1 100.00 4 100.00 433 70.64

7307 SINJAI 16 16 1 - 16 418 16 100.00 1 100.00 0 - 12 75.00 337 80.62

7308 MAROS 14 14 1 - 8 451 14 100.00 1 100.00 0 - 8 100.00 429 95.12

7309 PANGKEP 23 23 2 - 8 439 23 100.00 2 100.00 0 - 4 50.00 279 63.55

7310 BARRU 10 10 1 - - 309 10 100.00 1 100.00 0 - - - 172 55.66

7311 BONE 38 38 1 - - 39 38 0 - 0 - 0 - 0 38 97.44

7312 SOPPENG 17 17 1 - 16 400 17 100.00 1 100.00 0 - 14 87.50 341 85.25

7313 WAJO 23 23 2 - 12 505 23 100.00 2 100.00 0 - 9 75.00 284 56.24

7314 SIDRAP 14 14 4 - 9 349 14 100.00 4 100.00 0 - 8 88.89 322 92.26

7315 PINRANG 15 15 1 - 6 459 15 100.00 - - 0 - - - 311 67.76

7316 ENREKANG 13 13 1 - 6 332 13 100.00 1 100.00 0 - 2 33.33 157 47.29

7317 LUWU 21 21 1 - - 22 21 0 - 0 - 0 - 0 21 95.45

7318 TANA TORAJA 21 21 1 - - 22 21 0 - 0 - 0 - 0 21 95.45

7322 LUWU UTARA 13 13 1 - - 14 13 0 - 0 - 0 - 0 13 92.86

7325 LUWU TIMUR 15 15 1 - 11 290 15 100.00 1 100.00 0 - 11 100.00 258 88.97

7326 TORAJA UTARA 25 25 1 6 21 336 25 100.00 1 100.00 6 100.00 21 100.00 274 81.55

7371 MAKASSAR 43 43 20 31 67 737 43 100.00 21 105.00 21 67.74 49 73.13 564 76.53

7372 PARE-PARE 6 6 1 4 21 225 6 100.00 6 600.00 4 100.00 21 100.00 230 102.22

7373 PALOPO 11 11 1 - - 12 11 0 - 0 - 0 - 0 11 91.67

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 440 48 50 290 7,834 440 100.00 46 95.83 40 80.00 218 75.17 5,749 73.39

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 106


TABEL 65 HAL : 1

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI


KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH RUMAH DEPOT AIR
KODE MAKANAN
KOTA PUSKESMAS TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN
RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7301 SELAYAR 14 817 - 19 15 91 125 15.30
7302 BULUKUMBA 19 684 12 114 59 134 319 46.64
7303 BANTAENG 12 675 8 40 21 230 299 44.30
7304 JENEPONTO 18 742 8 67 34 321 430 57.95
7305 TAKALAR 14 360 - 27 65 121 213 59.17
7306 GOW A 25 1,793 18 239 119 723 1,099 61.29
7307 SINJAI 16 308 1 53 18 130 202 65.58
7308 MAROS 14 623 31 85 75 132 323 51.85
7309 PANGKEP 23 705 2 37 10 146 195 27.66
7310 BARRU 10 367 - 131 23 98 252 68.66
7311 BONE 38 - - - - - - 0.00
7312 SOPPENG 17 575 4 17 36 89 146 25.39
7313 WAJO 23 526 12 58 71 164 305 57.98
7314 SIDRAP 14 495 4 112 43 159 318 64.24
7315 PINRANG 15 498 21 57 63 115 256 51.41
7316 ENREKANG 13 438 4 70 30 119 223 50.91
7317 LUW U 21 - - - - - - 0.00
7318 TANA TORAJA 21 - - - - - - 0.00
7322 LUW U UTARA 13 - - - - - - 0.00
7325 LUW U TIMUR 15 1,226 20 114 71 770 975 79.53
7326 TORAJA UTARA 25 421 5 44 18 182 249 59.14
7371 MAKASSAR 43 2,438 116 548 639 574 1,877 76.99
7372 PARE-PARE 6 657 17 262 46 254 579 88.13
7373 PALOPO 11 - - - - - - 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 14,348 283 2,094 1,456 4,552 8,385 58.44

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 107


TABEL 65 HAL : 2

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI


KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH RUMAH DEPOT AIR
KODE MAKANAN
KOTA PUSKESMAS TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN
RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 11 12 13 14 15 16
7301 SELAYAR 14 817 - 82 5 539 626 76.62
7302 BULUKUMBA 19 684 6 96 18 245 365 53.36
7303 BANTAENG 12 675 5 83 5 283 376 55.70
7304 JENEPONTO 18 742 6 64 2 297 369 49.73
7305 TAKALAR 14 360 - 6 - 141 147 40.83
7306 GOWA 25 1,793 7 139 66 383 595 33.18
7307 SINJAI 16 308 - 10 31 65 106 34.42
7308 MAROS 14 623 26 84 19 173 302 48.48
7309 PANGKEP 23 705 15 122 11 362 510 72.34
7310 BARRU 10 367 - 75 6 76 157 42.78
7311 BONE 38 - - - - - - 0.00
7312 SOPPENG 17 575 1 12 2 73 88 15.30
7313 WAJO 23 526 5 41 20 149 215 40.87
7314 SIDRAP 14 495 - 39 3 135 177 35.76
7315 PINRANG 15 498 3 18 18 68 107 21.49
7316 ENREKANG 13 438 - 23 - 195 218 49.77
7317 LUWU 21 - - - - - - 0.00
7318 TANA TORAJA 21 - - - - - - 0.00
7322 LUWU UTARA 13 - - - - - - 0.00
7325 LUWU TIMUR 15 1,226 - 52 34 165 251 20.47
7326 TORAJA UTARA 25 421 4 28 11 120 163 38.72
7371 MAKASSAR 43 2,438 12 154 106 289 561 23.01
7372 PARE-PARE 6 657 2 26 - 57 85 12.94
7373 PALOPO 11 - - - - - - 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 14,348 92 1,154 357 3,815 5,418 37.76

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 108


TABEL 66

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

PERSENTASE TPM

PERSENTASE TPM
MEMENUHI SYARAT

MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPMTIDAK
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

HIGIENESANITASI
JUMLAHTPM

DIUJI PETIK
RUMAHMAKAN/

RUMAHMAKAN/
MINUM(DAM)

MINUM(DAM)
JASA BOGA

JASA BOGA
RESTORAN

DIBINA

RESTORAN
DEPOT AIR

DEPOT AIR
JUMLAH

MAKANAN

MAKANAN
JAJANAN

JAJANAN
KABUPATEN

TOTAL

TOTAL
KODE PUSKES
/ KOTA
MAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

7301 SELAYAR 14 626 0 23 15 114 152 24.28 125 0 16 21 85 122 97.60


7302 BULUKUMBA 19 365 6 75 16 192 289 79.18 319 12 116 57 134 319 100.00
7303 BANTAENG 12 376 5 70 5 227 307 81.65 299 0 27 16 44 87 29.10
7304 JENEPONTO 18 369 4 63 6 305 378 102.44 430 0 0 0 0 0 0.00
7305 TAKALAR 14 147 - - - - 0 0.00 213 - - - - 0 0.00
7306 GOWA 25 595 188 134 108 625 1055 177.31 1099 0 0 0 0 0 0.00
7307 SINJAI 16 106 0 10 31 65 106 100.00 202 0 0 0 0 0 0.00
7308 MAROS 14 302 41 48 28 107 224 74.17 297 49 10 19 65 143 48.15
7309 PANGKEP 23 510 3 79 7 132 221 43.33 195 0 0 0 0 0 0.00
7310 BARRU 10 157 0 82 12 32 126 80.25 252 0 6 2 19 27 10.71
7311 BONE 38 0 - - - - 0 0.00 0 - - - - 0 0.00
7312 SOPPENG 17 88 1 10 3 61 75 85.23 146 0 6 32 13 51 34.93
7313 WAJO 23 215 1 36 36 120 193 89.77 305 0 0 61 12 73 23.93
7314 SIDRAP 14 177 0 39 3 135 177 100.00 318 4 112 43 159 318 100.00
7315 PINRANG 15 107 1 18 15 75 109 101.87 256 18 38 27 151 234 91.41
7316 ENREKANG 13 218 0 23 0 127 150 68.81 223 0 20 30 108 158 70.85
7317 LUWU 21 0 - - - - 0 0.00 0 - - - - 0 0.00
7318 TANA TORAJA 21 0 - - - - 0 0.00 0 - - - - 0 0.00
7322 LUWU UTARA 13 0 - - - - 0 0.00 0 - - - - 0 0.00
7325 LUWU TIMUR 15 251 0 55 32 164 251 100.00 975 20 7 71 0 98 10.05
7326 TORAJA UTARA 25 163 0 31 7 171 209 128.22 249 5 40 7 99 151 60.64
7371 MAKASSAR 43 561 11 121 92 224 448 79.86 1877 83 279 466 321 1149 61.21
7372 PARE-PARE 6 85 85 2 23 0 45 52.94 579 16 227 46 211 500 86.36
7373 PALOPO 11 0 - - - - 0 0.00 0 - - - - 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 5418 346 919 439 2876 4515 83.33 8359 207 904 898 1421 3430 41.03

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 109


TABEL 67 HAL: 1

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 5,850 4,000 3,300 7,300 124.79

2 Aminofilin tablet 200 mg tablet - - - - -

3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet - - - - -

4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 5,000 - - - -

5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 37,980 101,780 23,040 124,820 328.65

6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 500,000 502,900 800 503,700 100.74

7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 500 100 200 300 60.00

8 Metampiron tablet 500 mg tablet 150,000 287,300 13,400 300,700 200.47

9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - - - - -


Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium
10 Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg tablet 80,550 338,100 500 338,600 420.36
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +
11 polimiksin 10.000 IU/g tube 900 1,350 300 1,650 183.33
Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +
12 Heksaklorofen 250 mg supp 100 - - - -
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam
13 Salisilat 3% pot - 336 864 1,200 -

14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 2,850 1,100 1,100 38.60


Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
15 Levodopa 250 mg tablet - - 500 500 -
Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 110


TABEL 67 HAL: 2

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8

16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial - - - - -

17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 822,000 2,084,000 54,000 2,138,000 260.10

18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet - - - - -

19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - - - - -

20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - - - - -

21 Atropin tetes mata 0,5% botol - - - - -

22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul - - - - -

23 Betametason krim 0,1 % krim 1,250 1,915 285 2,200 176.00

24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 4,200 200 200 4.76

25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 67,200 358,700 150,800 509,500 758.18

26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - - - - -

27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 250 70 176 246 98.40

28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 221,100 204,200 96,000 300,200 135.78

29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul - - - - -

30 Diazepam tablet 2 mg tablet 243,000 9,600 9,600 3.95

31 Diazepam tablet 5 mg tablet 37,500 16,250 - 16,250 43.33

32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul - - - - -

33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet - - - - -

34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet - 17,000 2,250 19,250 -

35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 286,500 220,000 220,000 76.79

Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 111


TABEL 67 HAL: 3

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8

36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul - - - - -

37 Etakridin larutan 0,1% botol - - - - -

38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - - - - -

39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul - - - - -

40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 255,600 35,700 35,700 13.97

41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - - - - -

42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - - - - -

43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol - - - - -

44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul - - - - -

45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet - - - - -

46 Furosemid tablet 40 mg tablet - - - - -

47 Gameksan lotion 1 % botol - - - - -


Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium
48 klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g sach 12,750 2,100 - 2,100 16.47

49 Gentian Violet Larutan 1 % botol - - - - -

50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet - - - - -

Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 112


TABEL 67 HAL: 4

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8

51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 397,500 290,000 12,000 302,000 75.97

52 Gliserin botol - - - - -

53 Glukosa larutan infus 5% botol 250 - - - -

54 Glukosa larutan infus 10% botol - - - - -

55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul - - - - -

56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 5,000 9,200 10,000 19,200 384.00

57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet - - - - -

58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 5,000 - - - -

59 Haloperidol tablet 5 mg tablet - - - - -

60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet - - - - -

61 Hidrkortison krim 2,5% tube 6,948 19,059 117 19,176 275.99

62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 5,000 8,000 2,500 10,500 210.00

63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 19,500 14,800 900 15,700 80.51

64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet - - - - -

65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 24,000 - - - -

66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet - - - - -

67 Kaptopril tablet 25 mg tablet - 53,100 2,100 55,200 -

Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 113


TABEL 67 HAL: 5

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8

68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 1,000 - - - -

69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - - - -

70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - - - -

71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul - 12,500 - 12,500 -

72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol - 30 20 50 -

73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet - 598,000 58,000 656,000 -

74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - - - - -

75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul - - - - -

76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 10,000 - - - -

77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 10,000 - - - -


Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
78 Sulfadoxin 500 mg tablet - - - - -
Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg
79 + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml botol 100 211 49 260 260.00
Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi :
80 Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg tablet 520,050 258,500 4,900 263,400 50.65
Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :
81 Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg tablet 9,000 24,000 24,000 266.67

82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet - - - - -

83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - - - - -

84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 22,500 7,800 7,800 34.67

85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial - - - - -


Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 114


TABEL 67 HAL: 6

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8

86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial - - - - -

87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - - - -

88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - - - - -

89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - - - - -


Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125
90 mg tablet 5,100 900 - 900 17.65

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul - - - - -

92 Metronidazol tablet 250 mg tablet - 24,600 10,000 34,600 -

93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet - - 36,000 36,000 -

94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - - - -

95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 200 410 - 410 205.00

96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - - - -

97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet - - - - -

98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet - - - - -

99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 240 289 - 289 120.42

100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube - - - - -

101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial - - - - -

102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul - - - - -

Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 115


TABEL 67 HAL: 7

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8

103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol - 520 190 710 -

104 Paracetamol tablet 100 mg tablet - - - - -

105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 150,000 153,530 3,300 156,830 104.55

106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - - - -

107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet - 500 6,300 6,800 -

108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 150,000 389,000 21,000 410,000 273.33

109 Povidon Iodida larutan 10 % botol - - - - -

110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 98 249 81 330 336.73

111 Prednison tablet 5 mg tablet 375,000 188,000 1,000 189,000 50.40

112 Primakuin tablet 15 mg tablet - - - - -

113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 23,400 22,400 - 22,400 95.73

114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet - - - - -

115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - - - -

116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet - 25,000 - 25,000 -

117 Ringer Laktat larutan infus botol 4,391 3,490 - 3,490 79.48
Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap
118 4% tube 2,736 2,879 - 2,879 105.23

119 Salisil bedak 2% kotak - 200 585 785 -

120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial - - - - -


Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 116


TABEL 67 HAL: 8

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8

121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - - - -

122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - - - -

123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul - - - - -

124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - - - -

125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul - 5,600 2,400 8,000 -

126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol - - - - -

127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - - - -

128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 30,000 100,000 - 100,000 333.33

129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 75,000 39,500 900 40,400 53.87

130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul - - - - -

131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 750,000 445,000 16,000 461,000 61.47

132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - - - -

133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 5,000 - - - -

134 Vaksin Rabies Vero vial - - - - -

135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 250,000 599,000 10,000 609,000 243.60

Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 117


TABEL 67 HAL: 9

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8

VAKSIN - - - - -

136 BCG vial - - - - -

137 T T vial - - - - -

138 D T vial - - - - -

139 CAMPAK 10 Dosis vial - - - - -

140 POLIO 10 Dosis vial - - - - -

141 DPT-HB vial - - - - -

142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial - - - - -

143 POLIO 20 Dosis vial - - - - -

144 CAMPAK 20 Dosis vial - - - - -

Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 118


TABEL 68

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9

RUMAH SAKIT

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 3 25 7 1 23 60

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 3 1 0 0 19 24


PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

1 PUSKESMAS RAWAT INAP - - 225 - - - 225

- JUMLAH TEMPAT TIDUR - - - - - - -

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP - - 215 - - - 215

3 PUSKESMAS KELILING - - 445 - - - 445


4 PUSKESMAS PEMBANTU - - 1257 - - - 1,257

SARANA PELAYANAN LAIN

1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 46 46

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 1 2 1 232 236

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 17 0 0 75 92


4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 257 0 0 440 697

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 987 987

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1 2 20 1 0 0 24

7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 1 7 0 0 0 8


SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 -

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 10 10

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 -

5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 101 101


6 APOTEK 0 0 0 0 0 676 676

7 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 377 377

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 57 57

Sumber: - Seksi Farmasi, Makanan, Minuman & Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 119


TABEL 69

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 28 28 100.00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 4 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 32 32 100.00

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 120


TABEL 70

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH STRATA POSYANDU


KABUPATEN / POSYANDU AKTIF
KODE PUSKESM PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
KOTA JUMLAH
AS JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
7301 SELAYAR 14 28 7.82 145 40.50 166 46.37 19 5.31 358 185 51.68
7302 BULUKUMBA 19 170 31.54 245 45.45 119 22.08 5 0.93 539 124 23.01
7303 BANTAENG 12 9 3.81 95 40.25 118 50.00 14 5.93 236 132 55.93
7304 JENEPONTO 18 52 11.09 101 21.54 310 66.10 6 1.28 469 316 67.38
7305 TAKALAR 14 126 29.86 193 45.73 88 20.85 15 3.55 422 103 24.41
7306 GOWA 25 365 51.48 192 27.08 121 17.07 31 4.37 709 152 21.44
7307 SINJAI 16 8 2.47 52 16.05 194 59.88 70 21.60 324 264 81.48
7308 MAROS 14 69 17.78 184 47.42 123 31.70 12 3.09 388 135 34.79
7309 PANGKEP 23 71 18.83 133 35.28 117 31.03 56 14.85 377 173 45.89
7310 BARRU 10 55 22.63 64 26.34 105 43.21 19 7.82 243 124 51.03
7311 BONE 38 362 39.35 454 49.35 86 9.35 18 1.96 920 104 11.30
7312 SOPPENG 17 0 0.00 180 56.60 137 43.08 1 0.31 318 138 43.40
7313 WAJO 23 61 14.25 155 36.21 181 42.29 31 7.24 428 212 49.53
7314 SIDRAP 14 40 12.94 70 22.65 153 49.51 46 14.89 309 199 64.40
7315 PINRANG 15 114 36.08 192 60.76 8 2.53 2 0.63 316 10 3.16
7316 ENREKANG 13 0 0.00 82 28.08 181 61.99 29 9.93 292 210 71.92
7317 LUWU 21 176 46.93 109 29.07 84 22.40 6 1.60 375 90 24.00
7318 TANA TORAJA 21 18 6.72 149 55.60 70 26.12 31 11.57 268 101 37.69
7322 LUWU UTARA 13 21 5.92 193 54.37 137 38.59 4 1.13 355 141 39.72
7325 LUWU TIMUR 15 0 0.00 24 9.09 166 62.88 74 28.03 264 240 90.91
7326 TORAJA UTARA 25 52 21.14 95 38.62 76 30.89 23 9.35 246 99 40.24
7371 MAKASSAR 43 0 0.00 62 6.33 490 50.05 427 43.62 979 917 93.67
7372 PARE-PARE 6 24 20.17 38 31.93 48 40.34 9 7.56 119 57 47.90
7373 PALOPO 11 28 19.05 74 50.34 43 29.25 2 1.36 147 45 30.61

JUMLAH (KAB/KOTA) 440 1849 19.67 3281 34.90 3321 35.33 950 10.11 9401 4271 45.43
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 0.10

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 121


TABEL 71

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH
KODEKABUPATEN / KOTA DESA/ UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
PUSKESMAS
KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA
1 2 3 6 7 8 9 10 11
7301 SELAYAR 14 74 28 2 0 0 0
7302 BULUKUMBA 19 126 70 25 0 0 0
7303 BANTAENG 12 67 38 0 12 0 0
7304 JENEPONTO 18 113 53 3 0 0 0
7305 TAKALAR 14 83 83 0 0 0 0
7306 GOWA 25 167 151 0 0 0 0
7307 SINJAI 16 80 15 0 5 0 0
7308 MAROS 14 103 70 1 0 0 0
7309 PANGKEP 23 102 85 0 0 0 0
7310 BARRU 10 54 23 23 10 0 0
7311 BONE 38 372 144 90 - - -
7312 SOPPENG 17 70 60 0 0 0 0
7313 WAJO 23 176 73 26 150 0 0
7314 SIDRAP 14 105 69 0 0 0 0
7315 PINRANG 15 104 51 10 0 0 0
7316 ENREKANG 13 129 54 7 15 0 0
7317 LUWU 21 227 125 5 - - -
7318 TANA TORAJA 21 159 94 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 13 176 79 19 0 0 0
7325 LUWU TIMUR 15 102 96 3 0 0 0
7326 TORAJA UTARA 25 151 91 13 0 0
7371 MAKASSAR 43 143 30 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 6 22 11 0 0 0 0
7373 PALOPO 11 48 48 - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 2,953 1,641 227 192 0 0

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 122


TABEL 72

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

JUMLAH DESA/KELURAHAN SIAGA


JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA DESA/
PUSKESMAS
KELURAHAN PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7301 SELAYAR 14 74 2 12 14 0 28 37.84
7302 BULUKUMBA 19 126 25 79 32 0 136 107.94
7303 BANTAENG 12 67 52 9 3 0 64 95.52
7304 JENEPONTO 18 113 81 32 0 0 113 100.00
7305 TAKALAR 14 83 - - - - 83 100.00
7306 GOWA 25 167 102 27 17 13 159 95.21
7307 SINJAI 16 80 8 27 17 28 80 100.00
7308 MAROS 14 103 51 16 - 0 67 65.05
7309 PANGKEP 23 102 39 32 10 2 83 81.37
7310 BARRU 10 54 14 30 10 0 54 100.00
7311 BONE 38 372 - - - - 372 100.00
7312 SOPPENG 17 70 42 26 2 0 70 100.00
7313 WAJO 23 176 137 29 - 0 166 94.32
7314 SIDRAP 14 105 48 43 10 5 106 100.95
7315 PINRANG 15 104 29 35 11 0 75 72.12
7316 ENREKANG 13 129 84 25 17 3 129 100.00
7317 LUWU 21 227 81 110 36 0 227 100.00
7318 TATOR 21 159 - - - - 133 83.65
7322 LUWU UTARA 13 176 - - - - 171 97.16
7325 LUWU TIMUR 15 102 23 62 30 8 123 120.59
7326 TORAJA UTARA 25 151 57 44 22 10 133 88.08
7371 MAKASSAR 43 143 - 0 143 0 143 100.00
7372 PARE-PARE 6 22 - 4 10 1 15 68.18
7373 PALOPO 11 48 - - - - 48 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 2,953 875 642 384 70 2,778 94.07

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 123


TABEL 73 HAL: 1

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

DOKTER
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA SPESIALIS GIGI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

7301 KABUPATEN SELAYAR 0 0 0 6 5 11 6 5 11 1 1 2 0 0 0 1 1 2


7302 KABUPATEN BULUKUMBA 0 0 0 9 26 35 9 26 35 1 9 10 0 0 0 1 9 10
7303 KABUPATEN BANTAENG 0 0 0 5 8 13 5 8 13 7 4 11 0 0 0 7 4 11
7304 KABUPATEN JENEPONTO 0 0 0 4 14 18 4 14 18 0 7 7 0 0 0 0 7 7
7305 KABUPATEN TAKALAR 0 0 0 4 17 21 4 17 21 5 15 20 0 0 0 5 15 20
7306 KABUPATEN GOWA 0 1 1 7 40 47 7 41 48 6 25 31 0 0 0 6 25 31
7307 KABUPATEN SINJAI 0 0 0 3 14 17 3 14 17 1 9 10 0 0 0 1 9 10
7308 KABUPATEN MAROS 0 0 0 9 26 35 9 26 35 4 24 28 0 0 0 4 24 28
7309 KABUPATEN PANGKEP 0 0 0 4 32 36 4 32 36 7 17 24 0 0 0 7 17 24
7310 KABUPATEN BARRU 0 0 0 2 16 18 2 16 18 2 5 7 0 0 0 2 5 7
7311 KABUPATEN BONE 0 0 0 0 0 30 0 0 30 0 0 17 0 0 0 0 0 17
7312 KABUPATEN SOPPENG 0 0 0 5 12 17 5 12 17 2 13 15 0 0 0 2 13 15
7313 KABUPATEN WAJO 0 0 0 7 16 23 7 16 23 1 9 10 0 0 0 1 9 10
7314 KABUPATEN SIDRAP 0 0 0 3 15 18 3 15 18 2 7 9 0 0 0 2 7 9
7315 KABUPATEN PINRANG 0 0 0 7 19 26 7 19 26 0 11 11 0 0 0 0 11 11
7316 KABUPATEN ENRAKANG 0 0 0 6 16 22 6 16 22 0 0 11 0 0 0 0 0 11
7317 KABUPATEN LUWU 0 0 0 9 10 19 9 10 19 1 6 7 0 0 0 1 6 7
7318 KABUPATEN TANA TORAJA 0 0 0 0 0 14 0 0 14 2 6 8 0 0 0 2 6 8
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 0 0 0 5 14 19 5 14 19 0 8 8 0 0 0 0 8 8
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 0 0 0 9 16 25 9 16 25 2 13 15 0 0 0 2 13 15
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 0 0 0 13 8 21 13 8 21 3 16 19 0 0 0 3 16 19
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 5 0 0 113 0 0 118 0 0 61 0 0 0 0 0 61
7372 KOTA PARE-PARE 0 0 0 6 25 31 6 25 31 1 12 13 0 0 0 1 12 13
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 7 17 24 7 17 24 4 9 13 0 0 0 4 9 13
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 1 6 130 366 653 130 367 659 52 226 367 0 0 0 52 226 367

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk S3

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 124


TABEL 73 HAL: 2

DOKTER
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA SPESIALIS GIGI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

RUMAH SAKIT
7301 RSU KH HAYYUNG 3 2 5 7 6 13 10 8 18 0 2 2 0 0 0 0 2 2
7302 RSUD H. A. SUTHAN DG RADJA 11 2 13 5 5 10 16 7 23 0 3 3 0 0 0 0 3 3
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU 8 7 15 6 9 15 14 16 30 0 3 3 0 0 0 0 3 3
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG 7 1 8 3 10 13 10 11 21 1 5 6 0 0 0 1 5 6
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE 6 11 17 8 10 18 14 21 35 0 3 3 0 0 0 0 3 3
7306 RSUD SYEKH YUSUF 9 13 22 5 15 20 14 28 42 0 6 6 0 0 0 0 6 6
7307 RSUD SINJAI 4 3 7 1 7 8 5 10 15 1 0 1 0 0 0 1 0 1
7308 RSUD SALEWANGANG 4 9 13 1 11 12 5 20 25 1 6 7 0 0 0 1 6 7
7309 RSUD PANGKEP 3 10 13 2 8 10 5 18 23 0 3 3 0 0 0 0 3 3
7310 RSUD LAPATARAI 2 1 3 4 11 15 6 12 18 2 3 5 0 0 0 2 3 5
7311 RS TENRIAWARU 0 0 17 - - 16 0 0 33 0 0 3 0 0 0 0 0 3*
RS M. YASIN 0 0 0 3 2 5 3 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0*
RS BAYANGKARA 0 0 0 2 1 3 2 1 3 0 1 1 0 0 0 0 1 1*
7312 RSUD AJJAPANGE 2 4 6 2 9 11 4 13 17 0 0 0 3 1 4 3 1 4
7313 RSU LAMADDUKELLENG 3 7 10 1 10 11 4 17 21 0 2 2 0 0 0 0 2 2*
RS PRIMA HUSADA 2 7 9 2 8 10 4 15 19 - - 1 - - 0 0 0 1
RSU SIWA 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7314 RSUD NENE'MALLOMO 5 3 8 3 5 8 8 8 16 0 2 2 - - 0 0 2 2*
RSUD ARIFIN NU'MANG 1 1 2 1 4 5 2 5 7 0 2 2 0 0 0 0 2 2
7315 RSU LASINRANG 7 6 13 2 9 11 9 15 24 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7316 RSUD MASSEREMPULU 4 1 5 1 4 5 5 5 10 - - 2 - - 0 0 0 2
7317 RSUD BATARA GURU BELOPA 1 1 2 1 8 9 2 9 11 1 2 3 0 0 0 1 2 3*

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk S3

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 125


TABEL 73 HAL: 3

DOKTER
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA SPESIALIS GIGI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

7318 RSUD LAKIPADADA 6 1 7 5 6 11 11 7 18 2 0 2 - - 0 2 0 2


7322 RSUD ANDI DJEMMA 5 5 10 2 6 8 7 11 18 0 2 2 - - 0 0 2 2
7325 RS I LAGALIGO 3 3 6 4 11 15 7 14 21 0 2 2 - - 0 0 2 2
7371 RSU DAYA 9 13 22 1 10 11 10 23 33 - - 9 - - 0 - - 9
7372 RSUD ANDI MAKKASAU 10 7 17 2 9 11 12 16 28 0 3 3 - - 0 0 3 3
RS FATIMAH 0 0 0 2 3 5 2 3 5 0 1 1 - - 0 0 1 1
RS SUMANTRI 1 0 1 2 3 5 3 3 6 1 0 1 - - 0 1 0 1
RS KUSTA LAULENG 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 - - 0 0 1 1
RS KHADIJAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 0 0 0
RS DHARMA HUSADA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 0 0 0
7373 RSUD SAWERIGADING 0 0 17 0 0 14 0 0 31 0 0 3 - - 0 0 0 3
7300 RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO 0 0 168 0 0 35 0 0 203 0 0 14 - - 0 0 0 14 *
RSUD LABUANG BAJI 0 0 40 0 0 24 0 0 64 0 0 10 - - 0 0 0 10 *
RS BHAYANGKARA 0 0 36 0 0 6 0 0 42 0 0 5 - - 0 0 0 5 *
RS PELAMONIA 0 0 19 0 0 18 0 0 37 0 0 2 - - 0 0 0 2 *
RS AKADEMIS 0 0 98 0 0 8 0 0 106 0 0 2 - - 0 0 0 2 *
RS DADI 0 0 24 0 0 27 0 0 51 0 0 6 - - 0 0 0 6 *
RS STELLA MARIS 0 0 95 0 0 106 0 0 201 0 0 2 - - 0 0 0 2 *
RS HIKMAH 0 0 64 0 0 70 0 0 134 0 0 0 - - 0 0 0 0 *
RS ISLAM FAISAL 0 0 50 0 0 53 0 0 103 0 0 5 - - 0 0 0 5 *
RS GRESTELINA 0 0 65 0 0 70 0 0 135 0 0 2 - - 0 0 0 2 *
RSU LURAMAY 0 0 13 0 0 17 0 0 30 0 0 1 - - 0 0 0 1 *
RS JALA AMMARI 0 0 5 0 0 12 0 0 17 0 0 0 - - 0 0 0 0 *
RS MITRA HUSADA 0 0 18 0 0 3 0 0 21 0 0 4 - - 0 0 0 4 *
RS Dr. TADJUDDIN CHALID 0 0 13 0 0 35 0 0 48 0 0 8 - - 0 0 0 8 *
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 116 118 976 79 205 798 195 323 1774 9 54 142 3 1 4 12 55 146

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk S3

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 126


TABEL 73 HAL: 4

DOKTER
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA SPESIALIS GIGI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN


7301 KABUPATEN SELAYAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 KABUPATEN BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 KABUPATEN TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 KABUPATEN GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 KABUPATEN SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 KABUPATEN MAROS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 KABUPATEN PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 KABUPATEN BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 KABUPATEN BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 KABUPATEN SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 KABUPATEN WAJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 KABUPATEN SIDRAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 KABUPATEN PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 KABUPATEN ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 KABUPATEN LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA PAREPARE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk S3

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 127


TABEL 73 HAL: 5

DOKTER
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA SPESIALIS GIGI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT


7301 KABUPATEN SELAYAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 KABUPATEN BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 KABUPATEN TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 KABUPATEN GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 KABUPATEN SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 KABUPATEN MAROS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 KABUPATEN PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 KABUPATEN BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 KABUPATEN BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 KABUPATEN SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 KABUPATEN WAJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 KABUPATEN SIDRAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 KABUPATEN PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 KABUPATEN ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 KABUPATEN LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA PAREPARE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk S3

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 128


TABEL 73 HAL: 6

DOKTER
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA SPESIALIS GIGI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA


7301 KABUPATEN SELAYAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 KABUPATEN BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 KABUPATEN TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 KABUPATEN GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 KABUPATEN SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 KABUPATEN MAROS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 KABUPATEN PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 KABUPATEN BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 KABUPATEN BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 KABUPATEN SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 KABUPATEN WAJO 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 2 0 0 0 1 1 2
7314 KABUPATEN SIDRAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 KABUPATEN PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 KABUPATEN ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 KABUPATEN LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA PAREPARE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KLINIK DI DINKES KAB/KOTA 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 2 0 0 0 1 1 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 116 119 982 210 571 1452 326 690 2434 62 281 511 3 1 4 65 282 515

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk S3

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 129


TABEL 73 HAL: 7

DOKTER
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA SPESIALIS GIGI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI


1 UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA 1 1 2 0 1 1 1 2 3 0 0 0 - - 0 0 0 0
2 UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL - - 0 - - 0 0 0 0 1 28 29 - - 0 1 28 29
3 UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL - - 0 4 4 8 4 4 8 0 4 4 - - 0 0 4 4
4 UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH - - 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 - - 0 0 0 0
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROV. 1 1 2 4 6 10 5 7 12 1 32 33 0 0 0 1 32 33
TOTAL 117 120 984 214 577 1462 331 697 2446 63 313 544 3 1 4 66 314 548
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2,87 2,81 11,80 5,26 13,51 17,53 8,13 16,32 29,32 1,55 7,33 6,52 0,07 0,02 0,05 1,62 7,35 6,57

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk S3

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 130


TABEL 74 HAL: 1

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9

7301 KABUPATEN SELAYAR 50 34 108 142 2 5 7


7302 KABUPATEN BULUKUMBA 81 33 126 159 7 13 20
7303 KABUPATEN BANTAENG 52 15 40 55 1 11 12
7304 KABUPATEN JENEPONTO 175 34 108 142 7 12 19
7305 KABUPATEN TAKALAR 94 30 113 143 8 29 37
7306 KABUPATEN GOWA 158 50 125 175 18 28 46
7307 KABUPATEN SINJAI 71 42 145 187 6 24 30
7308 KABUPATEN MAROS 136 24 90 114 7 15 22
7309 KABUPATEN PANGKEP 132 63 157 220 7 21 28
7310 KABUPATEN BARRU 86 23 134 157 6 9 15
7311 KABUPATEN BONE 192 0 0 158 0 0 0
7312 KABUPATEN SOPPENG 80 25 120 145 2 15 17
7313 KABUPATEN WAJO 193 50 147 197 3 12 15
7314 KABUPATEN SIDRAP 88 47 64 111 5 5 10
7315 KABUPATEN PINRANG 62 21 126 147 0 15 15
7316 KABUPATEN ENRAKANG 88 28 116 144 1 13 14
7317 KABUPATEN LUWU 144 50 162 212 2 9 11
7318 KABUPATEN TANA TORAJA 232 0 0 124 0 0 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 151 39 113 152 0 0 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 167 35 180 215 0 21 21
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 161 26 108 134 3 10 13
7371 KOTA MAKASSAR 187 0 0 318 0 0 71
7372 KOTA PARE - PARE 65 42 133 175 1 8 9
7373 KOTA PALOPO 76 21 127 148 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2921 732 2542 3874 86 275 432

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 131


TABEL 74 HAL: 2

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9

RUMAH SAKIT
7301 RSU KH HAYYUNG 14 6 47 53 0 2 2
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA 30 19 98 117 0 2 2
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU 45 37 120 157 0 5 5
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG 13 13 68 81 2 4 6
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE 21 15 117 132 0 5 5
7306 RSUD SYEKH YUSUF 40 - - 117 - - 5 *
RB MATTIRO BAJI 13 - - 3 - - 0 *
7307 RSUD SINJAI 35 19 109 128 0 4 4
7308 RSUD SALEWANGANG 21 12 83 95 1 5 6
7309 RSUD PANGKEP 19 14 64 78 0 4 4
7310 RSUD LAPATARAI 19 15 94 109 1 2 3
7311 RS TENRIAWARU 13 1 10 11 - - 0 *
RS M. YASIN 2 - - 3 - - 0 *
RS BAYANGKARA 0 - - 4 - - 0 *
7312 RSUD AJJAPANGE 19 7 87 94 - - 0
7313 RSU LAMADDUKELLENG 45 46 170 216 2 2 4
RS PRIMA HUSADA 3 16 13 29 0
RSU SIWA 21 10 41 51 0 2 2
7314 RSUD NENE'MALLOMO 20 18 92 110 0 3 3
RSUD ARIFIN NU'MANG 11 14 36 50 1 4 5
7315 RSU LASINRANG 25 10 95 105 0 5 5
7316 RSUD MASSEREMPULU 21 5 39 44 0 2 2
RSB H. PUANG SABBE 6 0 2 2 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 132


TABEL 74 HAL: 3

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9

7317 RSUD BATARA GURU BELOPA 16 17 45 62 - - 0 *


7318 RSUD LAKIPADADA 31 - - 142 - - 0
7322 RSUD ANDI DJEMMA 19 19 123 142 0 0 0
7325 RS I LAGALIGO 19 - - 73 2
7371 RSU DAYA 30 11 78 89 0 2 2
7372 RSUD ANDI MAKKASAU 23 49 110 159 1 3 4
RS FATIMAH 9 4 80 84 1 1 2
RS SUMANTRI 3 3 6 9 2 0 2
RS KUSTA LAULENG 2 3 4 7 1 0 1
RS KHADIJAH 5 1 1 2 0 0 0
RS DHARMA HUSADA 4 1 1 2 0 0 0
7373 RSUD SAWERIGADING 30 - - 150 - - 0
7300 RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO 39 - - 558 - - 8 *
RSUD LABUANG BAJI 18 - - 206 - - 5 *
RS BHAYANGKARA 14 - - 199 - - 7 *
RS PELAMONIA 17 - - 178 - - 1 *
RS AKADEMIS 9 - - 17 - - 0 *
RS DADI 5 - - 219 - - 9 *
RS STELLA MARIS 8 - - 238 - - 0 *
RS HIKMAH 6 - - 73 - - 0 *
RS ISLAM FAISAL 6 - - 104 - - 0 *
RS GRESTELINA 5 - - 100 - - 0 *
RSU LURAMAY 4 - - 22 - - 0 *
RS JALA AMMARI 9 - - 22 - - 0 *
RS MITRA HUSADA 1 - - 20 - - 0 *
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 788 385 1833 4666 12 57 106

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 133


TABEL 74 HAL: 4

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN


7301 KABUPATEN SELAYAR - - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - - 0 - - 0
7371 KOTA MAKASSAR - - - 0 - - 0
7372 KOTA PAREPARE - - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - - 0 - - 0
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 134


TABEL 74 HAL: 5

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT


7301 KABUPATEN SELAYAR - - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA 3 4 7 11 0 0 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - - 0 - - 0
7371 KOTA MAKASSAR - - - 0 - - 0
7372 KOTA PAREPARE - - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - - 0 - - 0
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 3 4 7 11 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 135


TABEL 74 HAL: 6

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA


7301 KABUPATEN SELAYAR - - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO 1 0 2 2 0 0 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - - 0 - - 0
7371 KOTA MAKASSAR - - - 0 - - 0
7372 KOTA PAREPARE - - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - - 0 - - 0
JUMLAH KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 0 2 2 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3713 1121 4384 8553 98 332 538

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 136


TABEL 74 HAL: 7

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9

FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI


1 UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA 0 1 7 8 0 0 0
2 UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL 0 0 0 0 3 23 26
3 UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL 0 1 1 2 0 2 2
4 UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH 0 1 6 7 0 0 0
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 0 3 14 17 3 25 28
TOTAL 3713 1124 4398 8570 101 357 566
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 44,51 102,73 6,78

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 137


TABEL 75 HAL : 1

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

TENAGA KEFARMASIAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
7301 KABUPATEN SELAYAR 0 2 2 0 1 1 0 3 3
7302 KABUPATEN BULUKUMBA 3 15 18 0 1 1 3 16 19
7303 KABUPATEN BANTAENG 0 10 10 2 2 4 2 12 14
7304 KABUPATEN JENEPONTO 4 18 22 0 1 1 4 19 23
7305 KABUPATEN TAKALAR 1 13 14 1 3 4 2 16 18
7306 KABUPATEN GOWA 2 13 15 2 23 25 4 36 40
7307 KABUPATEN SINJAI 2 8 10 0 2 2 2 10 12
7308 KABUPATEN MAROS 3 13 16 3 5 8 6 18 24
7309 KABUPATEN PANGKEP 1 14 15 1 4 5 2 18 20
7310 KABUPATEN BARRU 1 17 18 0 2 2 1 19 20
7311 KABUPATEN BONE - - 6 - - 4 - - 10
7312 KABUPATEN SOPPENG 0 13 13 0 3 3 0 16 16
7313 KABUPATEN WAJO 2 17 19 0 2 2 2 19 21
7314 KABUPATEN SIDRAP 0 7 7 2 5 7 2 12 14
7315 KABUPATEN PINRANG 0 3 0 0 0 0 0 3 0
7316 KABUPATEN ENRAKANG 1 11 12 2 3 5 3 14 17
7317 KABUPATEN LUWU 1 5 6 2 6 8 3 11 14
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 19 - - 1 - - 20
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 0 6 6 0 2 2 0 8 8
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 3 26 29 0 4 4 3 30 33
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 2 6 8 0 4 4 2 10 12
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 29 0 0 32 0 0 61
7372 KOTA PARE - PARE 2 6 8 2 9 11 4 15 19
7373 KOTA PALOPO 2 6 8 1 5 6 3 11 14
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 30 229 310 18 87 142 48 316 452

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 138


TABEL 75 HAL : 2

TENAGA KEFARMASIAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
RUMAH SAKIT
7301 RSU KH HAYYUNG 0 2 2 0 7 7 0 9 9
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA 1 4 5 3 3 6 4 7 11
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU 3 12 15 1 3 4 4 15 19
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG 1 1 2 0 6 6 1 7 8
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE 0 7 7 0 7 7 0 14 14
7306 RSUD SYRKH YUSUF 2 4 6 - 5 5 2 9 11 *
RB MATTIRO BAJI - 1 1 - 1 1 0 2 2 *
7307 RSUD SINJAI 0 8 8 1 9 10 1 17 18
7308 RSUD SALEWANGANG 1 7 8 3 8 11 4 15 19
7309 RSUD PANGKEP 0 2 2 0 5 5 0 7 7
7310 RSUD LAPATARAI 0 5 5 0 7 7 0 12 12
7311 RSUD TENRIAWARU 2 6 8 1 4 5 3 10 13 *
RS M. YASIN - - 1 - - 1 0 0 2 *
RS BAYANGKARA - - - - - 0 0 0 0 *
7312 RSUD AJJAPANGE 0 4 4 2 5 7 2 9 11
7313 RSU LAMADDUKELLENG - - 32 - - 7 0 0 39
RS PRIMA HUSADA - - 6 - - 1 0 0 7
RSU SIWA - - 1 - - 1 0 0 2
7314 RSUD NENE'MALLOMO 1 7 8 1 6 7 2 13 15
RSUD ARIFIN NU'MANG 0 8 8 1 5 6 1 13 14
7315 RSU LASINRANG 2 8 10 3 4 7 5 12 17
7316 RSUD MASSEREMPULU 1 4 5 1 3 4 2 7 9
RSB H. PUANG SABBE 0 1 1 0 0 0 0 1 1

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 139


TABEL 75 HAL : 3

TENAGA KEFARMASIAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
7317 RSUD BATARA GURU BELOPA 2 5 7 0 8 8 2 13 15 *
7318 RSUD LAKIPADADA 0 3 3 0 3 3 0 6 6
7322 RSUD ANDI DJEMMA 1 9 10 2 5 7 3 14 17
7325 RS I LAGALIGO 6 3 0 0 9
7371 RSU DAYA 0 3 3 3 4 7 3 7 10
7372 RSUD ANDI MAKKASAU 4 5 9 2 5 7 6 10 16
RS FATIMAH 0 7 7 0 1 1 0 8 8
RS SUMANTRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS KUSTA LAULENG 0 0 0 2 1 3 2 1 3
RS KHADIJAH 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RS DHARMA HUSADA 0 1 1 - - 0 0 1 1
7373 RSU SAWERIGADING - - 8 - - 2 0 0 10
7300 RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO - - 29 - - 34 - - 63 *
RS IBNU SINA - - 15 - - 6 - - 21 *
RSUD LABUANG BAJI - - 9 - - 10 - - 19 *
RS BHAYANGKARA - - 16 - - 50 - - 66 *
RS PELAMONIA - - 6 - - 1 - - 7 *
RS AKADEMIS - - 1 - - 6 - - 7 *
RS DADI - - 13 - - 9 - - 22 *
RS STELLA MARIS - - 5 - - 14 - - 19 *
RS HIKMAH - - 8 - - 1 - - 9 *
RS ISLAM FAISAL - - 2 - - 6 - - 8 *
RS GRESTELINA - - 7 - - 3 - - 10 *
RSU LURAMAY - - 1 - - 1 - - 2 *
RS JALA AMMARI - - 2 - - 6 - - 8 *
RS MITRA HUSADA - - 4 - - 1 - - 5 *
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 21 125 318 26 115 304 47 240 622

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 140


TABEL 75 HAL : 4

TENAGA KEFARMASIAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0
7302 UPTD INSTALASI FARMASI 0 1 1 0 2 2 0 3 3
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 1 1 0 2 2 0 3 3

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 141


TABEL 75 HAL : 5

TENAGA KEFARMASIAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP 0 1 1 1 1 2 1 2 3
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 1 1 1 1 2 1 2 3

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 142


TABEL 75 HAL : 6

TENAGA KEFARMASIAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 1 - - 1 - - 2
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0
JUMLAH KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 1 0 0 1 0 0 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 51 356 631 45 205 451 96 561 1082

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 143


TABEL 75 HAL : 7

TENAGA KEFARMASIAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI
1 UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA 0 1 1 1 2 3 1 3 4
2 UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL 0 0 0 0 1 1 0 1 1
3 UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL 0 1 1 0 2 2 0 3 3
4 UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 0 2 2 1 5 6 1 7 8
TOTAL 51 358 633 46 210 457 97 568 1090
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 13,07

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 144


TABEL 76 HAL:1

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

7301 KABUPATEN SELAYAR 1 6 7 9 10 19


7302 KABUPATEN BULUKUMBA 11 19 30 11 20 31
7303 KABUPATEN BANTAENG 2 8 10 3 10 13
7304 KABUPATEN JENEPONTO 13 19 32 11 12 23
7305 KABUPATEN TAKALAR 12 11 23 7 21 28
7306 KABUPATEN GOWA 14 27 41 10 16 26
7307 KABUPATEN SINJAI 7 22 29 13 15 28
7308 KABUPATEN MAROS 13 45 58 5 17 22
7309 KABUPATEN PANGKEP 14 52 66 4 9 13
7310 KABUPATEN BARRU 7 32 39 3 16 19
7311 KABUPATEN BONE - - 121 - - 12
7312 KABUPATEN SOPPENG 2 6 8 5 19 24
7313 KABUPATEN WAJO 2 14 16 6 10 16
7314 KABUPATEN SIDRAP 20 21 41 4 16 20
7315 KABUPATEN PINRANG 10 27 37 5 12 17
7316 KABUPATEN ENRAKANG 8 21 29 3 9 12
7317 KABUPATEN LUWU 12 27 39 9 18 27
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 4 - - 22
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 7 14 21 2 16 18
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 2 19 21 4 12 16
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 0 0 17 2 13 15
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 72 0 0 54
7372 KOTA PARE - PARE 4 19 23 6 6 12
7373 KOTA PALOPO 5 27 32 1 17 18
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 166 436 816 123 294 505

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 145


TABEL 76 HAL:2

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

RUMAH SAKIT
7301 RSU KH HAYYUNG 4 4 8 0 1 1
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA 0 3 3 1 0 1
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU 0 16 16 4 6 10
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG 3 8 11 4 2 6
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE 0 8 8 0 10 10
7306 RSUD SYEKH YUSUF KAB.GOWA 2 11 13 2 1 3 *
RB MATTIRO BAJI - - 0 0 1 1 *
7307 RSUD SINJAI 3 3 6 1 1 2
7308 RSUD SALEWANGANG 0 2 2 2 5 7
7309 RSUD PANGKEP 3 9 12 1 0 1
7310 RSUD LAPATARAI 4 6 10 0 4 4
7311 RSU TENRIAWARU 12 16 28 0 1 1 *
RS M. YASIN 0 0 0 0 1 1 *
RS BAYANGKARA 0 0 0 0 0 0 *
7312 RSUD AJJAPANGE 1 14 15 1 2 3
7313 RSU LAMADDUKELLENG 7 7 14 0 2 2
RS PRIMA HUSADA 1 0 1 0 1 1
RSU SIWA 0 6 6 1 1 2
7314 RSUD NENE'MALLOMO 12 24 36 1 3 4
RSUD ARIFIN NU'MANG 5 15 20 0 2 2
7315 RSU LASINRANG 3 0 3 2 4 6
7316 RSUD MASEREMPULU 4 4 8 1 1 2
RSB H. PUANG SABBE 2 1 3 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 146


TABEL 76 HAL:3

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

7317 RSUD BATARA GURU BELOPA 4 18 22 1 7 8 *


7318 RSUD LAKIPADADA - - 22 0 1 1
7322 RSUD ANDI DJEMMA 5 11 16 1 3 4
7325 RS I LAGALIGO - - 8 - - 4
7371 RSU DAYA 0 5 5 0 1 1
7372 RSUD ANDI MAKKASAU 8 19 27 0 5 5
RS FATIMAH 0 0 0 0 0 0
RS SUMANTRI 2 0 2 1 0 1
RS KUSTA LAULENG 2 2 4 1 1 2
RS KHADIJAH 0 1 1 0 0 0
RS DHARMA HUSADA 0 1 1 0 0 0
7373 RSUD SAWERIGADING - - 5 - - 0
7300 RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO - - 54 - - 1 *
RS IBNU SINA - - 5 - - - *
RSUD LABUANG BAJI - - 17 - - 5 *
RS BHAYANGKARA - - 14 - - - *
RS PELAMONIA - - 17 - - - *
RS AKADEMIS - - 0 - - - *
RS DADI - - 45 - - - *
RS STELLA MARIS - - 4 - - - *
RS HIKMAH - - 0 - - - *
RS ISLAM FAISAL - - 4 - - 4 *
RS GRESTELINA - - 2 - - 1 *
RSU LURAMAY - - 1 - - - *
RS JALA AMMARI - - 5 - - - *
RS MITRA HUSADA - - 0 - - - *
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 87 214 504 25 67 107

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 147


TABEL 76 HAL:4

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN


7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0
7302 UPTD INSTALASI FARMASI 2 1 3 1 0 1
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 2 1 3 1 0 1

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 148


TABEL 76 HAL:5

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT


7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 149


TABEL 76 HAL:6

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA


7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0
JUMLAH KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 255 651 1323 149 361 613

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 150


TABEL 76 HAL:7

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI


1 UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA 0 0 0 0 0 0
2 UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL 0 0 0 0 0 0
3 UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL 0 0 0 0 0 0
4 UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH 0 1 1 0 1 1
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 0 1 1 0 1 1
TOTAL 255 652 1324 149 362 614
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 15,87 7,36

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 151


TABEL 77 HAL: 1

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

7301 KABUPATEN SELAYAR 0 1 1 0 0 0 0 1 1


7302 KABUPATEN BULUKUMBA 6 28 34 0 0 0 6 28 34
7303 KABUPATEN BANTAENG 1 16 17 0 0 0 1 16 17
7304 KABUPATEN JENEPONTO 4 19 23 0 0 0 4 19 23
7305 KABUPATEN TAKALAR 3 19 22 0 0 0 3 19 22
7306 KABUPATEN GOWA 3 24 27 0 0 0 3 24 27
7307 KABUPATEN SINJAI 0 19 19 0 0 0 0 19 19
7308 KABUPATEN MAROS 1 30 31 0 0 0 1 30 31
7309 KABUPATEN PANGKEP 2 23 25 0 0 0 2 23 25
7310 KABUPATEN BARRU 5 16 21 0 0 0 5 16 21
7311 KABUPATEN BONE 0 0 23 0 0 0 0 0 23
7312 KABUPATEN SOPPENG 1 25 26 0 0 0 1 25 26
7313 KABUPATEN WAJO 3 11 14 0 0 0 3 11 14
7314 KABUPATEN SIDRAP 1 24 25 0 0 0 1 24 25
7315 KABUPATEN PINRANG 0 10 10 0 0 0 0 10 10
7316 KABUPATEN ENREKANG 2 15 17 0 0 0 2 15 17
7317 KABUPATEN LUWU 3 16 19 - - - 3 16 19
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 2 - - 14 - - 16
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 3 18 21 - - - 3 18 21
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 0 0 24 0 0 0 0 0 24
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 3 14 17 0 0 0 3 14 17
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 55 0 0 0 0 0 55
7372 KOTA PARE - PARE 3 6 9 0 5 5 3 11 14
7373 KOTA PALOPO 0 0 14 0 0 0 0 0 14
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 44 334 496 0 5 19 44 339 515

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 152


TABEL 77 HAL: 2

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

RUMAH SAKIT
7301 RSU KH HAYYUNG 0 4 4 0 0 0 0 4 4
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA 0 8 8 0 0 0 0 8 8
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU 0 9 9 0 0 0 0 9 9
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG 1 6 7 0 0 0 1 6 7
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE 1 12 13 0 0 0 1 12 13
7306 RSUD SYRKH YUSUF 0 9 9 - - 0 0 9 9*
RB MATTIRO BAJI 0 3 3 - - 0 3 3*
7307 RSUD SINJAI 0 7 7 0 0 0 0 7 7
7308 RSUD SALEWANGANG 1 10 11 0 0 0 1 10 11
7309 RSUD PANGKEP 0 2 2 0 0 0 0 2 2
7310 RSUD LAPATARAI 0 10 10 0 0 0 0 10 10
7311 RSU TENRIAWARU 2 10 12 - - 0 2 10 12 *
RS M. YASIN - - 0 - - 0 0 0 0*
RS BAYANGKARA - - 0 - - 0 0 0 0*
7312 RSUD AJJAPANGE 0 11 11 0 0 0 0 11 11
7313 RSU LAMADDUKELLENG 6 6 12 0 0 0 6 6 12
RS PRIMA HUSADA 1 1 2 1 0 1 2 1 3
RSU SIWA 2 2 4 0 0 0 2 2 4
7314 RSUD NENE'MALLOMO 0 7 7 0 0 0 0 7 7
RSUD ARIFIN NU'MANG 0 4 4 0 0 0 0 4 4
7315 RSU LASINRANG 1 5 6 0 0 0 1 5 6
7316 RSUD MASEREMPULU 0 4 4 0 0 4 4
RSB H. PUANG SABBE - - 0 - - 0 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 153


TABEL 77 HAL: 3

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

7317 RSUD BATARA GURU BELOPA 1 6 7 - - 0 1 6 7 *


7318 RSUD LAKIPADADA 0 0 0 0 3 3 0 3 3
7322 RSUD ANDI DJEMMA 1 4 5 - - 0 1 4 5
7325 RS I LAGALIGO - - 6 - - 0 0 0 6
7371 RSU DAYA 0 11 11 0 0 0 0 11 11
7372 RSUD ANDI MAKKASAU 2 1 3 0 1 1 2 2 4
RS FATIMAH 0 0 0 0 1 1 0 1 1
RS SUMANTRI 1 1 2 0 1 1 1 2 3
RS KUSTA LAULENG 0 1 1 0 1 1 0 2 2
RS KHADIJAH 0 2 2 0 0 0 0 2 2
RS DHARMA HUSADA 0 1 1 0 1 1 0 2 2
7373 RSUD SAWERIGADING - - 7 - - 0 0 0 7
7300 RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO - - 30 - - 0 0 0 30 *
RS IBNU SINA - - 6 - - 0 0 0 6 *
RSUD LABUANG BAJI - - - - - 0 0 0 - *
RS BHAYANGKARA - - 8 - - 0 0 0 8 *
RS PELAMONIA - - 3 - - 0 0 0 3 *
RS AKADEMIS - - 4 - - 0 0 0 4 *
RS DADI - - 10 - - 0 0 0 10 *
RS STELLA MARIS - - 3 - - 0 0 0 3 *
RS HIKMAH - - 2 - - 0 0 0 2 *
RS ISLAM FAISAL - - 2 - - 0 0 0 2 *
RS GRESTELINA - - 2 - - 0 0 0 2 *
RSU LURAMAY - - 1 - - 0 0 0 1 *
RS JALA AMMARI - - - - - 0 0 0 - *
RS MITRA HUSADA - - - - - 0 0 0 - *
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 20 157 261 1 8 9 21 165 270

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 154


TABEL 77 HAL: 4

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN


7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0
7302 UPTD INSTALASI FARMASI - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 155


TABEL 77 HAL: 5

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT


7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 156


TABEL 77 HAL: 6

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA


7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0
JUMLAH KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 64 491 757 1 13 28 65 504 785

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 157


TABEL 77 HAL: 7

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI


1 UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 64 491 757 1 13 28 65 504 785
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 9,41

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 158


TABEL 78 HAL: 1

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013
TENAGA TEKNISI MEDIS
TOTAL
NO UNIT KERJA FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

7301 KABUPATEN SELAYAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


7302 KABUPATEN BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 KABUPATEN BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7305 KABUPATEN TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 KABUPATEN GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 KABUPATEN SINJAI 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
7308 KABUPATEN MAROS 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
7309 KABUPATEN PANGKEP 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7310 KABUPATEN BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 KABUPATEN BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 KABUPATEN SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 KABUPATEN WAJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 KABUPATEN SIDRAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 KABUPATEN PINRANG 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7316 KABUPATEN ENRAKANG - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 KABUPATEN LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
7372 KOTA PARE - PARE 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 9 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 9 16

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 159


TABEL 78 HAL: 2

TENAGA TEKNISI MEDIS


TOTAL
NO UNIT KERJA FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
RUMAH SAKIT
7301 RSU KH HAYYUNG 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA 1 5 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5 6
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 5
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 4
7306 RSUD SYEKH YUSUF 2 5 7 - - 0 - - 0 - - 0 2 5 7*
RB MATTIRO BAJI - - - - - 0 - - 0 - - 0 - - - *
7307 RSUD SINJAI 1 5 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5 6
7308 RSUD SALEWANGANG 3 7 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 7 10
7309 RSUD PANGKEP 1 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6 7
7310 RSUD LAPATARAI 1 6 7 - - 0 - - 0 - - 0 1 6 7*
7311 RSUD TENRIAWARU 1 3 4 - - 0 - - 0 - - 0 1 3 4*
RS M. YASIN - - - - - 0 - - 0 - - 0 - - - *
RS BAYANGKARA - - - - - 0 - - 0 - - 0 - - - *
7312 RSUD AJJAPANGE 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 5
7313 RSU LAMADDUKELLENG - - 5 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 5
RS PRIMA HUSADA - - 1 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 1
RSU SIWA - - 1 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 1
7314 RSUD NENE'MALLOMO 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3
RSUD ARIFIN NU'MANG 3 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 5
7315 RSU LASINRANG 1 7 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 8
7316 RSUD MASEREMPULU 2 6 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 6 8
RSB H. PUANG SABBE - - - - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 160


TABEL 78 HAL: 3

TENAGA TEKNISI MEDIS


TOTAL
NO UNIT KERJA FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

7317 RSUD BATARA GURU BELOPA 1 5 6 - - 0 - - 0 - - 0 1 5 6 *


7318 RSUD LAKIPADADA 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 5
7322 RSUD ANDI DJEMMA 0 7 7 - - 0 - - 0 - - 0 0 7 7
7325 RS I LAGALIGO 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4
7371 RSU DAYA 3 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 5
7372 RSUD ANDI MAKKASAU 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3
RS FATIMAH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
RS SUMANTRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS KUSTA LAULENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS KHADIJAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS DHARMA HUSADA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 RSUD SAWERIGADING - - 7 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 7
7300 RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO - - 12 - - - - - - - - - - - 12 *
RS IBNU SINA - - - - - - - - - - - - - - - *
RSUD LABUANG BAJI - - 5 - - - - - - - - - - - 5 *
RS BHAYANGKARA - - - - - - - - - - - - - - - *
RS PELAMONIA - - 5 - - - - - - - - - - - 5 *
RS AKADEMIS - - - - - - - - - - - - - - - *
RS DADI - - 7 - - - - - - - - - - - 7 *
RS STELLA MARIS - - - - - - - - - - - - - - - *
RS HIKMAH - - - - - - - - - - - - - - - *
RS ISLAM FAISAL - - - - - - - - - - - - - - - *
RS GRESTELINA - - - - - - - - - - - - - - - *
RSU LURAMAY - - - - - - - - - - - - - - - *
RS JALA AMMARI - - 2 - - - - - - - - - - - 2 *
RS MITRA HUSADA - - - - - - - - - - - - - - - *
RS Dr. TADJUDDIN CHALID - - 16 - - - - - - - - - - - 16 *
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 29 92 182 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29 92 182

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 161


TABEL 78 HAL: 4

TENAGA TEKNISI MEDIS


TOTAL
NO UNIT KERJA FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7302 UPTD INSTALASI FARMASI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 162


TABEL 78 HAL: 5

TENAGA TEKNISI MEDIS


TOTAL
NO UNIT KERJA FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 163


TABEL 78 HAL: 6

TENAGA TEKNISI MEDIS


TOTAL
NO UNIT KERJA FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA


7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
JUMLAH KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 31 101 198 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31 101 198

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 164


TABEL 78 HAL: 7

TENAGA TEKNISI MEDIS


TOTAL
NO UNIT KERJA FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI
1 UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 31 101 198 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31 101 198
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2,37

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 165


TABEL 79 HAL: 1

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013
TENAGA TEKNISI MEDIS

TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS


NO UNIT KERJA RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

7301 KABUPATEN SELAYAR 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0


7302 KABUPATEN BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12 18 0 0 0
7303 KABUPATEN BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4 8 0 0 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 9 9 0 0 0
7305 KABUPATEN TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 3 0 0 0 0 0
7306 KABUPATEN GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 KABUPATEN SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 6 10 16 0 0 0
7308 KABUPATEN MAROS 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 10 13 0 0 0
7309 KABUPATEN PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3 21 24 0 0 0
7310 KABUPATEN BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 8 11 0 0 0
7311 KABUPATEN BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0
7312 KABUPATEN SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 16 17 0 0 0
7313 KABUPATEN WAJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 16 0 0 0
7314 KABUPATEN SIDRAP 0 2 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4 9 13 0 0 0
7315 KABUPATEN PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 5 1 4 5 0 0 0
7316 KABUPATEN ENRAKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 13 16 0 0 0
7317 KABUPATEN LUWU 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 10 11 0 0 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 7 12 19 0 0 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 5 8 13 0 0 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 0 0 0 0 44 0 0 0
7372 KOTA PARE - PARE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3 2 2 4 0 0 0
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 14 15 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 3 3 0 0 0 0 11 31 4 8 10 53 178 285 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 166


TABEL 79 HAL: 1A

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013
TENAGA TEKNISI MEDIS
REKAM MEDIS TEKNISI TEKNISI
ORTETIK
NO UNIT KERJA DAN INFORMASI TRANSFUSI KARDIOVAS JUMLAH
PROSTETIK
KESEHATAN DARAH KULER
L P L + P L P L + P L P L +P L P L + P L P L + P
1 2 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

7301 KABUPATEN SELAYAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3


7302 KABUPATEN BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12 18
7303 KABUPATEN BANTAENG 0 0 0 1 3 4 0 0 0 0 0 0 5 7 12
7304 KABUPATEN JENEPONTO 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 12 12
7305 KABUPATEN TAKALAR 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0
7306 KABUPATEN GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 KABUPATEN SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12 18
7308 KABUPATEN MAROS 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 4 12 16
7309 KABUPATEN PANGKEP 0 0 0 1 3 4 0 0 0 0 0 0 4 25 29
7310 KABUPATEN BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 8 11
7311 KABUPATEN BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 KABUPATEN SOPPENG 0 0 0 1 11 12 0 0 0 0 0 0 2 27 29
7313 KABUPATEN WAJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 7
7314 KABUPATEN SIDRAP 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 4 14 18
7315 KABUPATEN PINRANG 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 0 3 12 15
7316 KABUPATEN ENRAKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 13 16
7317 KABUPATEN LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 12
7318 KABUPATEN TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 14 21
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 0 0 0 0 8 8 0 0 0 0 0 0 5 17 22
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 64
7372 KOTA PARE - PARE 0 0 0 3 2 5 0 0 0 0 0 0 7 5 12
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 14 15
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 7 37 43 0 0 0 0 0 0 64 228 356

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 167


TABEL 79 HAL: 2

TENAGA TEKNISI MEDIS

TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS


NO UNIT KERJA RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

RUMAH SAKIT
7301 RSU KH HAYYUNG 3 3 6 0 0 0 2 1 3 0 0 0 1 7 8 0 0 0
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA 1 7 8 0 0 0 2 0 2 0 1 1 1 9 10 0 0 0
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU 3 7 10 0 0 0 5 0 5 0 0 0 10 13 23 0 0 0
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG 1 5 6 0 0 0 2 2 4 0 0 0 0 7 7 0 0 0
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE 3 8 11 0 0 0 4 9 13 0 0 0 1 8 9 0 0 0
7306 RSUD SYEKH YUSUF - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 5 10 15 - - 0
RB MATTIRO BAJI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 1 1 - - 0
7307 RSUD SINJAI 0 7 7 0 0 0 2 0 2 0 1 1 2 6 8 0 0 0
7308 RSUD SALEWANGANG 2 8 10 0 0 0 3 0 3 0 0 0 2 7 9 0 0 0
7309 RSUD PANGKEP 0 8 8 0 0 0 1 3 4 0 0 0 1 9 10 1 0 1
7310 RSUD LAPATARAI 0 0 0 0 0 0 3 7 10 0 0 0 3 8 11 0 0 0
7311 RSUD TENRIAWARU - - 0 - - 0 3 2 5 - - 0 6 6 12 - - 0
RS M. YASIN - - 0 - - 0 - 1 1 - - 0 - - 0 - - 0
RS BAYANGKARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7312 RSUD AJJAPANGE 1 5 6 0 0 0 3 1 4 0 0 0 1 5 6 0 0 0
7313 RSU LAMADDUKELLENG 2 4 6 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 3 4 0 0 0
RS PRIMA HUSADA 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0
RSU SIWA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0
7314 RSUD NENE'MALLOMO 2 5 7 0 0 0 4 1 5 0 0 0 1 6 7 0 0 0
RSUD ARIFIN NU'MANG 1 4 5 0 0 0 0 2 2 0 0 0 2 4 6 0 0 0
7315 RSU LASINRANG 3 3 6 0 0 0 2 1 3 0 5 5 0 0 0 0 0 0
7316 RSUD MASEREMPULU 0 1 1 0 0 0 0 4 4 0 2 2 1 5 6 0
RSB H. PUANG SABBE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 168


TABEL 79 HAL: 2A

TENAGA TEKNISI MEDIS


REKAM MEDIS TEKNISI TEKNISI
ORTETIK
NO UNIT KERJA DAN INFORMASI TRANSFUSI KARDIOVAS JUMLAH
PROSTETIK
KESEHATAN DARAH KULER
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

RUMAH SAKIT
7301 RSU KH HAYYUNG 0 0 0 1 3 4 0 0 0 0 0 0 7 14 21
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 17 21
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU 0 0 0 1 4 5 0 0 0 0 0 0 19 24 43
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 3 17 20
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE 0 0 0 5 5 10 0 0 0 0 0 0 13 30 43
7306 RSUD SYEKH YUSUF - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 5 10 15 *
RB MATTIRO BAJI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 1 1 *
7307 RSUD SINJAI 0 0 0 0 7 7 0 0 0 0 0 0 4 21 25
7308 RSUD SALEWANGANG 0 0 0 2 8 10 0 0 0 0 0 0 9 23 32
7309 RSUD PANGKEP 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 0 3 25 28
7310 RSUD LAPATARAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 15 21
7311 RSUD TENRIAWARU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 9 8 17 *
RS M. YASIN - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 1 1 *
RS BAYANGKARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 *
7312 RSUD AJJAPANGE 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 0 5 16 21
7313 RSU LAMADDUKELLENG 0 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 5 9 14
RS PRIMA HUSADA 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3 1 4
RSU SIWA 0 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 2 4 6
7314 RSUD NENE'MALLOMO 0 0 0 0 3 3 1 1 2 0 0 0 8 16 24
RSUD ARIFIN NU'MANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 10 13
7315 RSU LASINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 9 14
7316 RSUD MASEREMPULU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 1 12 13
RSB H. PUANG SABBE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 *

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 169


TABEL 79 HAL: 3

TENAGA TEKNISI MEDIS

TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS


NO UNIT KERJA RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN

L P L +P L P L +P L P L +P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

7317 RSUD BATARA GURU BELOPA - - 0 - - 0 - 2 2 - - 0 1 3 4 - - 0


7318 RSUD LAKIPADADA 0 3 3 0 3 3 0 0 0 1 0 1 1 6 7 0 0 0
7322 RSUD ANDI DJEMMA 0 0 0 0 0 0
7325 RS I LAGALIGO - - 0 - - 0 - - 9 - - 0 - - 8 - - 0
7371 RSU DAYA - - 7 - - 0 - - 1 - - 0 - - 4 - - 0
7372 RSUD ANDI MAKKASAU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4 2 2 4 0 0 0
RS FATIMAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0
RS SUMANTRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0
RS KUSTA LAULENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 2 0 0 0
RS KHADIJAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS DHARMA HUSADA 0 0 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7373 RSUD SAWERIGADING - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 3 - - 0
7300 RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO - - 0 - - 0 - - 122 - - 0 - - 36 - - 0
RS IBNU SINA - - 0 - - 0 - - - - - 0 - - - - - 0
RSUD LABUANG BAJI - - 0 - - 0 - - 13 - - 0 - - 22 - - 0
RS BHAYANGKARA - - 0 - - 0 - - - - - 0 - - - - - 0
RS PELAMONIA - - 0 - - 0 - - - - - 0 - - 1 - - 0
RS AKADEMIS - - 0 - - 0 - - - - - 0 - - - - - 0
RS DADI - - 0 - - 0 - - 9 - - 0 - - 6 - - 0
RS STELLA MARIS - - 0 - - 0 - - - - - 0 - - - - - 0
RS HIKMAH - - 0 - - 0 - - - - - 0 - - - - - 0
RS ISLAM FAISAL - - 0 - - 0 - - - - - 0 - - - - - 0
RS GRESTELINA - - 0 - - 0 - - - - - 0 - - - - - 0
RSU LURAMAY - - 0 - - 0 - - - - - 0 - - - - - 0
RS JALA AMMARI - - 0 - - 0 - - - - - 0 - - 3 - - 0
RS MITRA HUSADA - - 0 - - 0 - - - - - 0 - - - - - 0
RS Dr. TADJUDDIN CHALID - - 0 - - 0 - - 6 - - 0 - - 8 - - 0
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 23 79 109 0 3 3 39 36 235 5 12 17 45 128 264 1 0 1

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 170


TABEL 79 HAL: 3A

TENAGA TEKNISI MEDIS


REKAM MEDIS TEKNISI TEKNISI
ORTETIK
NO UNIT KERJA DAN INFORMASI TRANSFUSI KARDIOVAS JUMLAH
PROSTETIK
KESEHATAN DARAH KULER
L P L+ P L P L +P L P L+P L P L +P L P L +P
1 2 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

7317 RSUD BATARA GURU BELOPA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 1 5 6 *


7318 RSUD LAKIPADADA 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0 0 0 2 16 18
7322 RSUD ANDI DJEMMA 0 0 0 0 0 0 0
7325 RS I LAGALIGO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 17
7371 RSU DAYA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 12
7372 RSUD ANDI MAKKASAU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4 8
RS FATIMAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
RS SUMANTRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
RS KUSTA LAULENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3
RS KHADIJAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS DHARMA HUSADA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7373 RSUD SAWERIGADING - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 3
7300 RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 158 *
RS IBNU SINA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 *
RSUD LABUANG BAJI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 35 *
RS BHAYANGKARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 *
RS PELAMONIA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 1 *
RS AKADEMIS - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 *
RS DADI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 15 *
RS STELLA MARIS - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 *
RS HIKMAH - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 *
RS ISLAM FAISAL - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 *
RS GRESTELINA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 *
RSU LURAMAY - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 *
RS JALA AMMARI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 3 *
RS MITRA HUSADA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 *
RS Dr. TADJUDDIN CHALID - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 14 *
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 12 51 63 1 1 2 0 0 0 126 310 694

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 171


TABEL 79 HAL: 4

TENAGA TEKNISI MEDIS

TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS


NO UNIT KERJA RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN


7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
JLH SARANA PEL. KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 172


TABEL 79 HAL: 4A

TENAGA TEKNISI MEDIS


REKAM MEDIS TEKNISI TEKNISI
ORTETIK
NO UNIT KERJA DAN INFORMASI TRANSFUSI KARDIOVAS JUMLAH
PROSTETIK
KESEHATAN DARAH KULER
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN


7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
JLH SARANA PEL. KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 173


TABEL 79 HAL: 5

TENAGA TEKNISI MEDIS

TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS


NO UNIT KERJA RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT


7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
JLH KLINIK DI INSTI. DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 174


TABEL 79 HAL: 5A

TENAGA TEKNISI MEDIS


REKAM MEDIS TEKNISI TEKNISI
ORTETIK
NO UNIT KERJA DAN INFORMASI TRANSFUSI KARDIOVAS JUMLAH
PROSTETIK
KESEHATAN DARAH KULER
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT


7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
JLH KLINIK DI INSTI. DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 175


TABEL 79 HAL: 6

TENAGA TEKNISI MEDIS

TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS


NO UNIT KERJA RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA


7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG 3 3 6 0 0 0 2 1 3 1 7 8 0 5 5 0 0 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 3 6 0 0 0 2 1 3 1 7 8 0 5 5 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 85 118 0 3 3 41 48 269 10 27 35 98 311 554 1 0 1

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 176


TABEL 79 HAL: 6A

TENAGA TEKNISI MEDIS


REKAM MEDIS TEKNISI TEKNISI
ORTETIK
NO UNIT KERJA DAN INFORMASI TRANSFUSI KARDIOVAS JUMLAH
PROSTETIK
KESEHATAN DARAH KULER
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA


7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6 17 23
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6 17 23
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 19 89 107 1 1 2 0 0 0 196 555 1073

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 177


TABEL 79 HAL: 7

TENAGA TEKNISI MEDIS

TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS


NO UNIT KERJA RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI


1 UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
2 UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
3 UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0
4 UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 2 0 0 0
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 5 6 0 0 0
TOTAL 26 86 119 0 3 3 41 49 270 11 27 36 99 316 560 1 0 1
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 178


TABEL 79 HAL: 7A

TENAGA TEKNISI MEDIS


REKAM MEDIS TEKNISI TEKNISI
ORTETIK
NO UNIT KERJA DAN INFORMASI TRANSFUSI KARDIOVAS JUMLAH
PROSTETIK
KESEHATAN DARAH KULER
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI


1 UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2
2 UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 2 3
3 UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 4 4
4 UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 0 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 3 9 12
TOTAL 0 0 0 20 91 110 1 1 2 0 0 0 199 564 1085
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 13,01

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 179


TABEL 80 HAL: 1

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

TENAGA KESEHATAN LAINNYA


TOTAL
NO UNIT KERJA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN
KESEHATAN LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

7301 KABUPATEN SELAYAR 9 32 41 0 0 0 9 32 41


7302 KABUPATEN BULUKUMBA 0 0 0 4 5 9 4 5 9
7303 KABUPATEN BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 KABUPATEN TAKALAR 0 0 0 0 6 6 0 6 6
7306 KABUPATEN GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 KABUPATEN SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 KABUPATEN MAROS 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 KABUPATEN PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 KABUPATEN BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 KABUPATEN BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 KABUPATEN SOPPENG 0 0 0 4 9 13 4 9 13
7313 KABUPATEN WAJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 KABUPATEN SIDRAP 0 0 0 15 40 55 15 40 55
7315 KABUPATEN PINRANG 9 32 41 5 10 15 14 42 56
7316 KABUPATEN ENRAKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 KABUPATEN LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 2 25 27 2 5 7 4 30 34
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 KOTA PARE - PARE 2 4 6 1 1 2 3 5 8
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 22 93 115 31 76 107 53 169 222

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 180


TABEL 80 HAL: 2

TENAGA KESEHATAN LAINNYA


TOTAL
NO UNIT KERJA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN
KESEHATAN LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

RUMAH SAKIT
7301 RSU KH HAYYUNG 5 9 14 0 0 0 5 9 14
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA 0 0 0 0 3 3 0 3 3
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU 0 0 0 2 0 2 2 0 2
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG - - 0 - - 0 0 0 0
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE 0 0 0 2 7 9 2 7 9
7306 RSUD SYEKH YUSUF - - 0 - - 0 0 0 0
RB MATTIRO BAJI - - 0 - - 0 0 0 0
7307 RSUD SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 RS SALEWANGAN - - 0 - - 0 0 0 0
7309 RSUD PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 RSUD LAPATARAI - - 0 - - 0 0 0 0
7311 RSUD TENRIAWARU - - 0 - - 0 0 0 0
RS M. YASIN - - 0 - - 0 0 0 0
RS BAYANGKARA - - 0 - - 0 0 0 0
7312 RSUD AJJAPANGE - - 0 - - 0 0 0 0
7313 RSU LAMADDUKELLENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS PRIMA HUSADA 1 0 1 0 6 6 1 6 7
RSU SIWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 RSUD NENE'MALLOMO 0 0 0 16 16 32 16 16 32
RSUD ARIFIN NU'MANG 0 0 0 12 5 17 12 5 17
7315 RSU LASINRANG 18 22 40 1 0 1 19 22 41
7316 RSUD MASEREMPULU - - 0 - - 0 0 0 0
RSB H. PUANG SABBE - - 0 - - 0 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 181


TABEL 80 HAL: 3

TENAGA KESEHATAN LAINNYA


TOTAL
NO UNIT KERJA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN
KESEHATAN LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

7317 RSUD BATARA GURU BELOPA - - 0 - - 0 0 0 0


7318 RSUD LAKIPADADA - - 0 - - 0 0 0 0
7322 RSUD ANDI DJEMMA - - 0 - - 0 0 0 0
7325 RS I LAGALIGO - - 3 - - 0 0 0 3
7371 RSU DAYA 0 0 0 1 31 32 1 31 32
7372 RSUD ANDI MAKKASAU 1 2 3 2 2 4 3 4 7
RS FATIMAH 1 1 2 1 1 2 2 2 4
RS SUMANTRI 1 0 1 1 0 1 2 0 2
RS KUSTA LAULENG 0 1 1 0 1 1 0 2 2
RS KHADIJAH 0 0 0 0 1 1 0 1 1
RS DHARMA HUSADA 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7373 RSUD SAWERIGADING - - 0 - - 0 0 0 0
7300 RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO - - 0 - - 0 0 0 0
RS IBNU SINA - - 0 - - 0 0 0 0
RSUD LABUANG BAJI - - 0 - - 0 0 0 0
RS BHAYANGKARA - - 0 - - 0 0 0 0
RS PELAMONIA - - 0 - - 0 0 0 0
RS AKADEMIS - - 0 - - 0 0 0 0
RS DADI - - 0 - - 0 0 0 0
RS STELLA MARIS - - 0 - - 0 0 0 0
RS HIKMAH - - 0 - - 0 0 0 0
RS ISLAM FAISAL - - 0 - - 0 0 0 0
RS GRESTELINA - - 0 - - 0 0 0 0
RSU LURAMAY - - 0 - - 0 0 0 0
RS JALA AMMARI - - 0 - - 0 0 0 0
RS MITRA HUSADA - - 0 - - 0 0 0 0
RS Dr. TADJUDDIN CHALID - - 0 - - 0 0 0 0
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 27 35 65 38 74 112 65 109 177

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 182


TABEL 80 HAL: 4

TENAGA KESEHATAN LAINNYA


TOTAL
NO UNIT KERJA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN
KESEHATAN LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN


7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0
7302 UPTD INSTALSI FARMASI - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 183


TABEL 80 HAL: 5

TENAGA KESEHATAN LAINNYA


TOTAL
NO UNIT KERJA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN
KESEHATAN LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7301 KABUPATEN SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0
JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 184


TABEL 80 HAL: 6

TENAGA KESEHATAN LAINNYA


TOTAL
NO UNIT KERJA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN
KESEHATAN LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA


7301 KABUPATEN SELAYAR 5 7 12 0 0 0 5 7 12
7302 KABUPATEN BULUKUMBA - - 0 - - 0 - - 0
7303 KABUPATEN BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0
7305 KABUPATEN TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0
7306 KABUPATEN GOWA - - 0 - - 0 - - 0
7307 KABUPATEN SINJAI - - 0 - - 0 - - 0
7308 KABUPATEN MAROS - - 0 - - 0 - - 0
7309 KABUPATEN PANGKEP - - 0 - - 0 - - 0
7310 KABUPATEN BARRU - - 0 - - 0 - - 0
7311 KABUPATEN BONE - - 0 - - 0 - - 0
7312 KABUPATEN SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0
7313 KABUPATEN WAJO - - 0 - - 0 - - 0
7314 KABUPATEN SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0
7315 KABUPATEN PINRANG - - 0 - - 0 - - 0
7316 KABUPATEN ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0
7317 KABUPATEN LUWU - - 0 - - 0 - - 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0
7371 KOTA PAREPARE - - 0 - - 0 - - 0
7372 KOTA MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0
7373 KOTA PALOPO - - 0 - - 0 - - 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 5 7 12 0 0 0 5 7 12
JUMLAH (KAB/KOTA) 54 135 192 69 150 219 123 285 411

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 185


TABEL 80 HAL: 7

TENAGA KESEHATAN LAINNYA


TOTAL
NO UNIT KERJA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN
KESEHATAN LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI


1 UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA - - 0 - - 0 0 0 0
2 UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL - - 0 - - 0 0 0 0
3 UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL - - 0 - - 0 0 0 0
4 UPTD BALAI KESEHATAN KERJA MASYARAKAT - - 0 - - 0 0 0 0
5 UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH - - 0 - - 0 0 0 0
6 BALAI KESEHATAN OLAHRAGA MASYARAKAT - - 0 - - 0 0 0 0
7 AKPER ANGIN MAMMIRI - - 0 - - 0 0 0 0
8 DINAS KESEHATAN PEMPROV SULSEL - - 0 - - 0 0 0 0
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 54 135 192 69 150 219 123 285 411

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 186


TABEL 81 HAL: 1

JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

TENAGA NON KESEHATAN


STAF STAF STAF TENAGA TOTAL
NO UNIT KERJA PEJABAT TENAGA
PENUNJANG PENUNJANG PENUNJANG KEPENDIDIK JURU
STRUKTURAL PENDIDIK
ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN AN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

7301 KABUPATEN SELAYAR 12 5 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 5 17


7302 KABUPATEN BULUKUMBA 25 13 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 13 38
7303 KABUPATEN BANTAENG 7 2 9 4 7 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 13 9 22
7304 KABUPATEN JENEPONTO 0 0 0 12 14 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 14 26
7305 KABUPATEN TAKALAR 10 4 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 4 14
7306 KABUPATEN GOWA 0 0 0 9 16 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 16 25
7307 KABUPATEN SINJAI 6 0 6 5 11 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 14 11 25
7308 KABUPATEN MAROS 11 12 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 12 23
7309 KABUPATEN PANGKEP 19 11 30 25 21 46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 44 32 76
7310 KABUPATEN BARRU 2 1 3 8 10 18 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 12 22
7311 KABUPATEN BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 KABUPATEN SOPPENG 15 17 32 5 4 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 21 41
7313 KABUPATEN WAJO 4 5 9 22 18 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26 2 28 52 25 77
7314 KABUPATEN SIDRAP 16 12 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 12 28
7315 KABUPATEN PINRANG 17 12 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 12 29
7316 KABUPATEN ENRAKANG 13 13 26 8 10 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 23 44
7317 KABUPATEN LUWU 20 15 35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 15 35
7318 KABUPATEN TANA TORAJA 0 0 0 4 6 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 6 10
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 3 7 10 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 4 7 12 19
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 KOTA PARE - PARE 0 0 0 3 3 6 0 0 0 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 10
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 180 129 309 106 124 243 0 1 1 2 2 4 0 0 0 0 0 0 34 3 37 322 259 594

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 187


TABEL 81 HAL: 2

TENAGA NON KESEHATAN


STAF STAF STAF TENAGA TOTAL
NO UNIT KERJA PEJABAT TENAGA
PENUNJANG PENUNJANG PENUNJANG KEPENDIDIK JURU
STRUKTURAL PENDIDIK
ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN AN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

RUMAH SAKIT
7301 RSU KH HAYYUNG 5 4 9 1 2 3 0 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 8 15
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA 11 3 14 13 14 27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 8 13 29 25 54
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU 4 3 7 10 12 22 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 32 10 42 49 26 75
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG 4 1 5 9 5 14 3 2 5 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 9 25
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE 4 10 14 14 13 27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 23 41
7306 RSUD SYEKH YUSUF - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RB MATTIRO BAJI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7307 RSUD SINJAI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7308 RSUD SALEWANGANG 4 8 12 14 26 40 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 35 53
7309 RSUD PANGKEP 9 3 12 5 5 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 15 27 26 23 49
7310 RSUD LAPATARAI 1 0 1 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4
7311 RSUD TENRIAWARU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RS M. YASIN - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
RS BAYANGKARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
7312 RSUD AJJAPANGE - - 15 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 15
7313 RSU LAMADDUKELLENG 3 2 5 15 10 25 0 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 14 33
RS PRIMA HUSADA 2 0 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 4 2 6
RSU SIWA 0 4 4 6 6 12 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 10 18
7314 RSUD NENE'MALLOMO 8 5 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 5 13
RSUD ARIFIN NU'MANG 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4
7315 RSU LASINRANG 4 10 14 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12 18
7316 RSUD MASSEREMPULU - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RSB H. PUANG SABBE 1 - 1 0 1 1 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 1 1 2

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 188


TABEL 81 HAL: 3

TENAGA NON KESEHATAN


STAF STAF STAF TENAGA TOTAL
NO UNIT KERJA PEJABAT TENAGA
PENUNJANG PENUNJANG PENUNJANG KEPENDIDIK JURU
STRUKTURAL PENDIDIK
ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN AN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
7317 RSUD BATARA GURU BELOPA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7318 RSUD LAKIPADADA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7322 RSUD ANDI DJEMMA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7325 RS I LAGALIGO - - 0 7 17 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 17 24
7371 RSU DAYA 7 14 21 2 6 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 9 22 31
7372 RSUD ANDI MAKKASAU 2 0 2 4 5 9 0 0 0 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 6 14
RS FATIMAH 0 0 0 1 1 2 0 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 5
RS SUMANTRI 0 0 0 2 0 2 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 4
RS KUSTA LAULENG 0 0 0 1 1 2 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3
RS KHADIJAH 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3
RS DHARMA HUSADA 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7373 RSUD SAWERIGADING - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RS IBNU SINA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RSUD LABUANG BAJI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RS BHAYANGKARA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RS PELAMONIA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RS AKADEMIS - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RS DADI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RS STELLA MARIS - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RS HIKMAH - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RS ISLAM FAISAL - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RS GRESTELINA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RSU LURAMAY - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RS JALA AMMARI - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RS MITRA HUSADA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
RS Dr. TADJUDDIN CHALID - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 70 70 155 107 133 240 6 3 9 9 11 20 2 0 2 0 1 1 49 34 83 243 252 510

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 189


TABEL 81 HAL: 4

TENAGA NON KESEHATAN


STAF STAF STAF TENAGA TOTAL
NO UNIT KERJA PEJABAT TENAGA
PENUNJANG PENUNJANG PENUNJANG KEPENDIDIK JURU
STRUKTURAL PENDIDIK
ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN AN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7301 KABUPATEN SELAYAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 UPTD INSTALASI FARMASI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 KABUPATEN BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 KABUPATEN TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 KABUPATEN GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 KABUPATEN SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 KABUPATEN MAROS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 KABUPATEN PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 KABUPATEN BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 KABUPATEN BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 KABUPATEN SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 KABUPATEN WAJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 KABUPATEN SIDRAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 KABUPATEN PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 KABUPATEN ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 KABUPATEN LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA PAREPARE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 190


TABEL 81 HAL: 5

TENAGA NON KESEHATAN


STAF STAF STAF TENAGA TOTAL
NO UNIT KERJA PEJABAT TENAGA
PENUNJANG PENUNJANG PENUNJANG KEPENDIDIK JURU
STRUKTURAL PENDIDIK
ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN AN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7301 KABUPATEN SELAYAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 KABUPATEN BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 KABUPATEN TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 KABUPATEN GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 KABUPATEN SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 KABUPATEN MAROS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 KABUPATEN PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 KABUPATEN BARRU 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7311 KABUPATEN BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 KABUPATEN SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 KABUPATEN WAJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 KABUPATEN SIDRAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 KABUPATEN PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 KABUPATEN ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 KABUPATEN LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA PAREPARE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JLH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 191


TABEL 81 HAL: 6

TENAGA NON KESEHATAN


STAF STAF STAF TENAGA TOTAL
NO UNIT KERJA PEJABAT TENAGA
PENUNJANG PENUNJANG PENUNJANG KEPENDIDIK JURU
STRUKTURAL PENDIDIK
ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN AN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA


7301 KABUPATEN SELAYAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 KABUPATEN BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 KABUPATEN JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 KABUPATEN TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 KABUPATEN GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 KABUPATEN SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 KABUPATEN MAROS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 KABUPATEN PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 KABUPATEN BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 KABUPATEN BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 KABUPATEN SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 KABUPATEN WAJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 KABUPATEN SIDRAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 KABUPATEN PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 KABUPATEN ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 KABUPATEN LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA PAREPARE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH DINKES KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 250 199 464 214 257 484 6 4 10 11 13 24 2 0 2 0 1 1 83 37 120 566 511 1105

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 192


TABEL 81 HAL: 7

TENAGA NON KESEHATAN


STAF STAF STAF TENAGA TOTAL
NO UNIT KERJA PEJABAT TENAGA
PENUNJANG PENUNJANG PENUNJANG KEPENDIDIK JURU
STRUKTURAL PENDIDIK
ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN AN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI


1 UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA 1 1 2 2 7 9 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 10 13
2 UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL 1 1 2 3 5 8 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 2 7 6 13
3 UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL 1 1 2 0 3 3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5 6
4 UPTD BKKM 1 1 2 4 3 7 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 4 11
5 UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1 2 0 4 4 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 4 0 4 6 5 11
6 BKOM 1 1 2 2 1 3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 6
7 AKPER ANGIN MAMMIRI 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12 18 12 8 20 0 0 0 19 21 40
8 DINAS KESEHATAN PEMPROV SULSEL 12 9 21 27 24 51 4 5 9 6 10 16 0 0 0 0 0 0 18 0 18 67 48 115
JLH FASILITAS KESEHATAN DI PROV. 19 16 35 38 47 85 4 5 9 10 14 24 6 12 18 12 8 20 24 0 24 113 102 215
JUMLAH 269 215 499 252 304 569 10 9 19 21 27 48 8 12 20 12 9 21 107 37 144 679 613 1320

Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013

- Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 193


TABEL 82

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 1,371,946,471,243 82.19


a. Belanja Langsung 661,414,232,581 39.62

b. Belanja Tidak Langsung 710,532,238,662 42.57

2 APBD PROVINSI 26,375,192,515 1.58

3 APBN : 270,946,441,101 16.23

- Dana Dekonsentrasi 33,891,931,000 2.03

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 155,928,542,101 9.34

- ASKESKIN 81,125,968,000 4.86


- Lain-lain (sebutkan) 0.00

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.00


(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 1,669,268,104,859 100.0

TOTAL APBD KAB/KOTA 18,004,847,528,559

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 7.62

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 200,104.06

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013

P rof il Kese hat an Pr ov. Sulsel T ahun 2 014 Hal : 194

Anda mungkin juga menyukai