NIM : PO.71.3.251.16.1.023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang
ditandai dengan peningkatan konsentrasi glukosa darah dan gangguan
metabolisme insulin. Penderita DM tidak dapat mensekresi insulin dalam
jumlah cukup atau menggunakan insulin secara efektif, maupun keduanya.
Diabetes mellitus dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu diabetes tipe 1 (Insulin
Dependent Diabetes Mellitus) dan diabetes tipe 2 (Non Insulin Dependent
Diabetes Mellitus). Diabetes tipe 1 biasanya timbul pada usia remaja (9-13
tahun) disebabkan karena adanya penyakit autoimun. Sedangkan diabetes tipe
2 timbull pada usia 30-40 tahun dan biasanya terjadii karena obesitas. DM
tipe 2 ini terjadi karena defisiensi insulin relative atau resisten insulin (Rolfes
SR, 2009).
Chang et al 2007 berpendapat bahwa banyak terapi alternatif seperti
suplemen gizi, obat-obatan herbal, saran gizi, penyembuhan spiritual dan
teknik relaksasi lebih disukai di antara penderita diabetes. Di antara obat
herbal, kayu manis sejati, labu pahit, bawang putih dan fenugreeks digunakan
untuk memasak serta untuk mengobati diabetes di banyak negara seperti
India, Amerika Serikat dan Cina, (Ching et al., 2013). Tetapi banyak tanaman
obat yang kurang dimanfaatkan karena mitos dan kepercayaan tetapi sekarang
telah perlahan-lahan dieksplorasi secara ilmiah. Ini jelas menunjukkan bahwa
ramuan lokal kurang dimanfaatkan dan selain itu tidak banyak penelitian
telah dilakukan pada ramuan lokal yang berguna dalam mengobati atau
mengendalikan diabetes. Dengan demikian, penelitian ini dikemukakan
sebagai upaya sederhana untuk mengatasi masalah tersebut dengan
memanfaatkan penggunaan herbal untuk mengendalikan diabetes.
Penelitian yang menyatakan banhwa ekstrak etanol Daun Kol Banda tidak
menghasilkan toksisitas dan menunjukkan penurunan yang signifikan dalam
kadar glikemik tikus jantan diabetik. Pengurangan signifikansi mungkin
disebabkan oleh adanya konstituen phyto yang dilaporkan dalam daun Pg.
Oleh karena itu, penelitian masa depan bertujuan untuk menyoroti anti
aktivitas diabetes serbuk daun Pg pada subyek manusia menggunakan
konsumsi makanan sehari-hari ( Vimalavalli S and Raji Sugumar V, 2015).
Sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Akah dkk (2011) dapat
diketahui bahwa ekstrak Daun Afrika (Vernonia amygdalina Del.)
mengandung banyak senyawa flavonoid. Dengan adanya kandungan senyawa
flavonoid tersebut maka Daun Afrika memiliki kemampuan sebagai
antidiabetes karena senyawa flavonoid dapat merangsang sekresi insulin.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Atangwho dkk (2010) memperoleh hasil
bahwa pemberian ekstrak Daun Afrika (Vernonia amygdalina Del.) pada
tikus yang telah diinduksi aloksan secara signifikan dapat menurunkan
glukosa darah 25,91% dan glukosa serum 41,70% dibandingkan kelompok
kontrol.
Tujuan penelitian ini untuk menilai efektivitas pemberian terapi kombinasi
apakah semakin baik dengan bekerja secara sinergis yang akan berefek
potensiasi yaitu kedua obat saling memperkuat khasiatnya ataukah efeknya
semakin berkurang karena terjadi interaksi obat yang satu mempengaruhi atau
mengubah proses absorbsi, distribusi (ikatan protein), metabolisme dan
eksresi dari obat yang lainnya atau bekerja antagonis pada reseptor yang
sama.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka disusun rumusan
masalah yaitu Bagaimana efektivitas kombinasi rebusan Daun Kol Banda
(Pisonia alba Span) dan Daun Insulin (Vernonia amygdalina Del) terhadap
penurunan kadar gula darah pada mencit (Mus musculus)?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek kombinasi
rebusan Daun Kol Banda (Pisonia alba Span) dan Daun Insulin (Vernonia
amygdalina Del) terhadap penurunan kadar gula darah pada mencit (Mus
musculus).
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan, diharapkan dapat memberi
manfaat kepada pihak – pihak yang terkait, adapun manfaat yang ingin
dicapai yaitu :
1. Bagi peneliti
Menambah wawasan peneliti tentang efektivitas kombinasi rebusan Daun
Kol Banda (Pisonia alba Span) dan Daun Insulin (Vernonia amygdalina
Del) pada penurunan kadar gula darah pada mencit (Mus musculus).
2. Bagi masyarakat
Sebagai sumber informasi kepada masyarakat umum, tentang efektivitas
kombinasi rebusan Daun Kol Banda (Pisonia alba Span) dan Daun Insulin
(Vernonia amygdalina Del) pada penurunan kadar gula darah pada mencit
(Mus musculus).
3. Bagi pendidikan
Diharapkan dapat menambah referensi pengetahuan untuk penelitian
selanjutnya yang mengangkat topik yang sama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
1. Kol Banda (Pisonia alba Span)
Gambar 3.1
Mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini
sekarang ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia.
Mencit peliharaan memiliki periode kegiatan selama siang dan malam.
Tikus memakan makanan manusia dan barang-barang rumah tangga.
Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang
berukuran kecil (Tanri., 2011).
Hewan mencit atau Mus musculus adalah tikus rumah biasa termasuk
ke dalam ordo rodenita dan family muridae. Mencit merupakan hewan
yang tidak mempunyai kelenjar keringat, jantung terdiri atas empat ruang
dengan dinding atrium yang tipis dan dinding ventrikel yang tebal.
Percobaan dalam menangani hewan yang akan diuji cenderung memiliki
karakteristik yang berbeda, seperti mencit penakut dan fotofobik,
cenderung sembunyi dan berkumpul dengan sesama, mudah ditangani,
tidak bersifat fotofobik, lebih resisten terhadap infeksi, kecenderungan
berkumpul dengan sesama kurang,jika makanannya kurang atau
diperlakukan secara gigi seri pada keduanya sering digunakan untuk
mengerat/mengigit benda-benda yang keras (Rika., 2011).
2. Klasifikasi Mencit
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Sub Ordo : Myoimorphia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Karena masih termasuk dalam kingdom animalia dan kelas mamalia
(kelas yang sama dengan manusia), maka mencit ini memiliki beberapa
cirri-ciri yang sama dengan manusia dan mamalia lainnya (Tanri., 2011).
Mencit merupakan hewan yang paling banyak digunakan sebagai
hewan moDel laboratorium dengan kisaran penggunaan antara 40-80%.
Mencit banyak digunakan sebagai hewan laboratorium (khususnya
digunakan dalam penelitian biologi), karena memiliki keunggulan-
keunggulan seperti siklus hidup relative pendek, jumlah anak per kelahiran
banyak. Mencit dapat hidup mencapai umur 1-3 tahun tetapi terdapat
perbedaan usia dari berbagai jalur terutama berdasarkan kepekaan
terhadap lingkungan dan penyakit (Tanri., 2011).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen di laboratorium
dengan melakukan serangkaian penelitian untuk mengetahui efektivitas
kombinasi rebusan Daun Kol Banda dan Daun Insulin pada penurunan kadar
glukosa darah.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret s/d Juni 2019 di
Laboratorium Farmakologi Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar.
C. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan
Yaitu gelas ukur 100 ml, glukometer, spoit oral 1 cc, timbangan
analitik, batang pengaduk, timbangan hewan, strip tes gula darah, gunting.
2. Bahan yang digunakan
Yaitu air suling, rebusan Daun Kol Banda dan Daun Insulin, cairan
glukosa.
3. Hewan uji
Mencit (Mus musculus) dengan berat badan antara 20-30 gram.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Seluruh mencit (mencit betina dan jantan)
2. Sampel
Mencit jantan sebanyak 15 ekor
E. Prosedur Kerja
1. Pengambilan Bahan
Bahan yang digunakan adalah Daun Kol Banda (Pisonia alba Span)
dan Daun Insulin (Vernonia amygdalina Del) diambil di Di Kota
Makassar, Sulawesi Selatan.
2. Pengolahan Bahan
Daun Kol Banda dan Daun Insulin dicuci bersih terlebih dahulu,
kemudian digunting-gunting kecil, lalu di angin-anginkan. Setelah daun
kering, kemudian ditimbang sesuai dengan konsentrasi yang digunakan.
Setelah itu, Daun Kol Banda dan Daun Insulin di rebus dengan cara satu-
satu (terpisah) hingga mendidih, lalu ditunggu 5 menit setelah mendidih.
Konsentrasi masing-masing Daun Kol Banda dan Daun Insulin dengan
perbandingan yang digunakan yaitu Kelompok I (100% Daun Kol Banda),
Kelompok II ( 75% Daun Kol Banda + 25% Daun Insulin), Kelompok III (
50% Daun Kol Banda + 50% Daun Insulin) Kelompok IV( 25% Daun Kol
Banda + 75% Daun Insulin) Kelompok V ( 100% Daun Insulin)
3. Pembuatan larutan glukosa 20% b/v
Sebanyak 20 gram glukosa dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml lalu
ditambahkan air suling sebanyak 50 ml, dikocok hingga larut kemudian
dicukupkan volumenya hingga 100 ml.
4. Penyiapan hewan uji
Disiapkan 15 ekor mencit dengan berat badan 20-30 gram, yang dibagi
menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3 ekor mencit yang
berbadan sehat dengan bobot yang sudah diukur sebelumnya dan telah
diberi kode.
5. Perlakuan terhadap hewan uji
Sebelum perlakuan, mencit dipuasakan selama 8 jam kemudian
ditimbang, lalu diambil darah puasa mencit tersebut. Setelah itu, diinduksi
menggunakan larutan glukosa 20% b/v, di tunggu hingga 30 menit,
kemudian diambil darah kedua sebagai kadar gula darah induksi.
Selanjutnya mencit diberi masing-masing rebusan Daun Kol Banda dan
Daun Insulin dengan perbandingan yang digunakan yaitu Kelompok I
(100% Daun Kol Banda), Kelompok II ( 75% Daun Kol Banda + 25%
Daun Insulin), Kelompok III ( 50% Daun Kol Banda + 50% Daun Insulin)
Kelompok IV( 25% Daun Kol Banda + 75% Daun Insulin) Kelompok V (
100% Daun Insulin) , kemudian mencit dibiarkan selama 30 menit,
kemudian diukur kadar gula darah (sebagai perlakuan) diulangi
pengukuran 2 x 30 menit berikutnya.
6. Pengamatan dan pengolahan data
Hasil pengukuran kadar gula darah pada percobaan dikumpulkan dan
diolah secara statistik yaitu analisis varian dengan menggunakan SPSS.
DAFTAR PUSTAKA
Akah P., Jelemi OA., Salawu TC., Offiah NV. 2009. Effects of Vernonia
amygdalina on Biochemical and Hematological Parameters in Diabetic
Rats. Asian Journal of Medical Sciences 1(3): 108-113.
American Diabetes Association., 2016. Standars Of Medicine Care in Diabetes
2016. The Jurnal Of Clinical and Applied Research and Education.39,
supplement
Atangwho IJ., Ebong PE., Egbung GE., Obi AU. 2010. Extract of Vernonia
amygdalina Del. (African Bitter Leaf Can Reverse Pancreatic Cellular
Lesion after Alloxan Damage in the Rat. Australian Journal of Basic and
Applied Sciences 4(5): 711-716.
Dian M.A (2015). Potensi Insulin Plant (Vernonia amygdalina) Sebagai Obat
Alami Diabetes Mellintus. Artikel Pusat Penelitian Bioteknologi dan
Bioindistri Indonesia : 9.
Fardiyanti, Z., (2017). Efektivitas Rebusankombinasi Daun Pepaya(Carica
Papaya L.)Dan Daun Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees)
Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus).
Jurusan Farmasi. Makassar. Politeknik Kesehatan Makassar
Gilman, A., G2012. Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi, Ed 10, Vol
4. Penerbit buku kedokteran EGC: Jakarta. Hal 1655.
Guyton, A. C & Hall, J. E., (2012). Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi
11.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Hafid, A.S. (2007). Pengaruh Rebusan Cacing Tanah (Pheretima aspergillum)
Terhadap Pertumbuhan Bakteri salmonella thypi Penyebab Penyakit Tifus.
Jurusan Farmasi. Makassar. Politeknik Kesehatan Makassar
Ibrahim, et al. (2004). Assessment of the antibacterial activity of Vernonia
amygdalina and Occimum gratissimum leaves on selected food borne
pathogens. Journal of Enviremental Agricultural and Food Chemistry. 8
(11) : 1212-1218. Dwisari Dillasamola (Penerjemah).
Ibrahim.G dan Katayal.U (2004). Pharmacognostic Studies on The Leaves of
Vernonia amygdalina Del. Nig. J. Nat. Orid. And Med. 08(1): 8-10.
Ijeh, I.L., dan Ejike, C.E.C.C, 2010. Current Perspectives on The Medicinal
Potentials of Vernonia amygdalina Del. (Asteraceae). Journal of
Medicinal Plant Research Coskun, O., Kanter M., Korkmaz A. & Oter S.
Nidya Zulfa (Penerjemah).
Linder M.C. (2006). Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan Pemakaian
Secara Klinis. Penerjemah: Aminuddin Parakkasi. UI Press. Jakarta.
Nindya., 2015.Uji Efektifitas Terapi Oksigen Hiperbarik Pada Pasien
DiabetesMelitus di Rumah sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo.
Jakarta :Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Syarif
Hidayatullah Jakarta
PERKENI., 2015.Konsensus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe
2 Di Indonesia. 2015. PB PERKENI: Jakarta
Rolfes SR, Pinna K, Whitney E. Diabetes mellitus. Dalam: Understanding
normaland clinical nutrition. Edisi ke-8. Canada: Wadsworth; 2009.
Suherman, dan Suharti, K., 2012.Farmakologi dan terapi. Edisi V. Departemen
Farmakologi dan Terapieutik FKUI: Jakarta.
Suryati S. et al. (2016). Pengaruh Ekstrak Daun Vernonia amygdalina Del
Terhadap Kadar Kreatinin Serum Mencit Putih Jantan. Jurnal Sains
Farmasi & Klinis. 3(1), 79-83.
Syaharuni., 2016. Pengaruh Pemberian Infusa Daun Kersen (Muntingia calabura
Liin) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darh Mencit (Mus
musculus).Kementrian Kesehatan RI Politeknik Kesehatan Makassar
Jurussan Farmasi: Makassar.
Tanri. A., 2011. http//mencit (Mus musculus) dan klasifikasinya.com. Diakses
pada 15 Desember 2017
Tjitrosoepomo, G., 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:
Gajah Mada University Press
Ulbricth, Seamon., 2011. Natural Standart Herbal pharmacotherapy. Missouri:
Elsevier inc, 488-48.
Wijayanti, M., 2013. Antidiabetes rebusan Daun Sukun pada Tikus Jantan Wistar
yang diinduksi Streptozotocin. Skripsi. Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta.
Xiang et al. Anti-diabetes Constituents In Leaves of Vernonia amygdalina Del,
Natural Product Communication, 5(1), 95-9. 2010. 11.
Lampiran 1
Skema Kerja
Sampel Daun Kol Banda dan
Daun Insulin
Hewan Uji (Mencit)
Pengukuran kadar
gula darah induksi
Kelompok I
rebusan Daun Kol
Banda 100% Pengukuran kadargula darah
Kelompok II 3 x 30 menit
rebusan Daun Kol
Banda : Daun
Insulin 75% :25%
Gambar . Skema Kerja Penelitian Kombinasi Rebusan Daun Kol Banda (Pisonia alba Span)
dan Daun Insulin (Vernonina amygdalina Del)