Anda di halaman 1dari 5

DEPO KERETA JAKARTA KOTA (JAKK)

SARANA BARU PT KAI (PERSERO)

Oleh
WAHYU DWI SAPUTRO
70000162

KANTOR PUSAT
JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN NOMOR 1
BANDUNG
1.1. Tujuan
Tujuan dari program magang adalah pengenalan serta memberikan
gambaran dunia kerja di PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Sehingga,
hasilnya diharapkan dapat memberi bekal kemapuan dan pengalaman
kepada siswa PKM (Peserta Kontrak Magang) khususnya dalam unit RC
Sarana

1.2. Metodologi
Dalam setiap kegiatan dilakukan beberapa metodologi, diantaranya adalah
a) Studi literatur
Buku PD (Peraturan Dinas) sebagai salah satu acuan dalam
mengenal sistem yang ada dalam PT. kereta Api Indonesia (Persero).
b) Pembelajaran Kelas
Pembelajaran kelas atau pengarahan pada saat apel atau meeting
diharapkan siswa dapat mengerti struktur organisasi, jobdisk, dan
teori lapangan yang disampaikan oleh pembicara sebelum terjun
langsung ke lapangan.
c) Pengenalan Lapangan
Siswa berkelompok yang selanjutnya dibagi untuk menuju bagian-
bagian tertentu dengan masing-masing kelompok dibimbing oleh
pengawas atau supervisor yang di setiap unit. Mengenal dan
melakukan secara langsung perawatan atau pemeliharaan di depo
kereta Jakarta kota.
d) Kesimpulan
Menarik kesimpulan dari beberapa kegiatan yang telah dilakukan.
Serta mencoba memberikan solusi pada setiap permasalahan yang
ditemukan di lapangan.
Permasalahan Penyelesaian (saat ini) Penawaran Solusi
1. Terdapat induktansi  belum ada  Menggunkan filter harmonisa yang
yang sangat tinggi dipasang pada setiap kereta, karena
pada komponen setiap kereta mempunyai beban listrik
kelistrikan yang jauh yang berbeda – beda sehingga
dari pembangkit pemasangan pada setiap kereta, tujuan
sehingga terkadang dari filter harmonisa ini adalah
input tegangan/arus Menaikkan atau memperbaiki nilai
pada setiap power factor (keseimbangan
komponen menurun induktansi dan kapasitansi)
Menjaga level tegangan dan arus
kereta yang jauh dari pembangkit
Memperpanjang lifetime dari setiap
komponen penting kereta (AC,
motor listrik, lampu dst)
2. Hot engine pada  Mengindetifikasi pada  Pemasangan filter harmonisa di atas
generator setiap kereta yang juga dapat menjadi solusi karena hot
menyebabkan hot engine juga dapat dikarenakan oleh
engine dan melakukan generator yang terus melakukan
perbaikan pasokan daya reaktif pada rangkaian
kereta melebihi batas yang dia miliki.
Nilai induktansi yang terlalu tinggi ini
juga dapat akibat dari umur kompenen
yang telah tua. Dengan dipasang filter
harmonisa tersebut dapat menyuplai
daya reaktif sehingga poer factor dari
rangkaian dapat kembali mendekati 1
 Penggantian komponen yang sudah
tidak layak digunakan (cepat panas saat
komponen tersebut digunakan) karena
komponen yang terlalu induktif ini
dapat menambah beban daya reaktif
pembangkit
 Menggunakan sambungan sesuai
ketentuan agar panas yang terakumulasi
pada setiap sambungan ini tidak
membebani pembangkit
3. Sambungan  Belum mempunyai  Mempunyai standar tersendiri dalam
kelistrikan dalam standar sendiri dalam penyambungan kabel atau instalasi
setiap intalasi yang melakukan dalam kereta agar aman (seperti
renggang atau tidak penyambungan kabel penyambungan yang menggunakan
sesuai standar klem atau jack japit buaya) sehingga
meminimalisir panas atau konslet yang
diakibatkan oleh sambungan yang
merenggang
 Penambahan isolator untuk menutup
sambungan karena selama ini biasanya
hanya sekedar sambungan dan sangat
berbahaya apabila terkena air yang
bersifat asam atau merembet ke body
4. Seringnya claw putus  Melakukan perbaikan  Pengecekkan awal (perbedaan
yang mengakibatkan atau pemasangan claw ketinggian boffer) pada saat kereta baru
rangkain putus di yang putus saja dirangkai agar pada saat melalui
lintas jalan rel yang bergelombang kereta
masih dalam keadaan aman
 Penambahan pengikat vertical yang
ditujukan untuk membatasi agar boffer
tidak keluar dari pasangan sehingga
tidak putus rangkain. Pengikat ini
bertujuan agar tidak sampai terjadi
perbedaan yang dapat mengakibatkan
rangkaian lepas pada saat beroperasi
5. Baut wortel yang  Pengencngan kembali  Pemasangan plombir pada ujung depan
sering lebih atau pada saat pemeliharaan dan belakang sehingga jarak dari baut
kurang dari 26 cm wortel ini tidak sering dilakukan
mengencangan atau penyetelan ulang
 Bagian ujung belakang menggunakan
plombir sedangkan bagian depan
menggunakan seloptip atau gel yang
digunakan pada brake pipe
6. Over plat sambungan  Pengencangan  Penambahan penyangga overplat pada
yang sering dilakukan setelah bagian bawah sehingga dapat
mengalami bengkok ditemukan overplat menopang plat sambungan dan
yang rusak meminimalisir terjadinya plat
sambungan yang bengkok atau rusak
(penambahan penyangga overplat ini
dibuat silang atau zig zag dengan
harapan tidak menggangu saat
penyambungan kereta)
7. Kebocoran pada body  Pembersihan bogie  Mengganti instalisasi permukaan toilet
terutama pada daerah yang terdapat endapan dengan plat besi yang lebih tebal
toilet terutama bagian bawah daripada bagian lain sehingga
toliet memperlama lifetime dari komponen
yang lain
 Membuat 2 lapis plat pada interior
bawah toilet sehingga tidak perlu
mengganti cukup dengan penambahan
lapisan plat bawah
8. Prosedur  Pegawai yang  Membuat tempat khusus di gudang
pengambilan suku meminjam menuju persediaan yang terjangkau sehingga
cadang atau tools ruang lain (elektrik) barang yang keluar atau masuk dapat
yang kurang tercatat untuk pendataan barang terdata dengan baik
 Pihak gudang menyediakan langsung
ke bagiang losd atau elektrik item yang
dibutuhkan pada saat sebelum
perawatan sehingga mempermudah
dalam untuk pendataan.
9. kacer yang sering  Memperbaiki atau  Menyediakan suku cadang kacer yang
bermasalah mengganti komponen sesuai sehingga apabila ada kerusakan
yang rusak (terkadang dapat segera diperbaiki dengan cuku
komponen yang ada cadang yang sesuai
tidak sama sehingga  Membuat instalasi yang sudah
daya tekan kurang) terpasang pada depo. Karena yang
sudah fix pada tempat tertentu biasanya
lebih memiliki tingkat keandalan yang
lebih tinggi

Anda mungkin juga menyukai