DISUSUN OLEH :
LATAR BELAKANG
Semua metodologi ini terfokus pada penyediaan kualitas barang dan jasa. Semua
pelanggan terfokus, dan produksi dioptimalkan melalui kerja tim, kepemimpinan
dan pengukuran statistik.
Dasar pemikiran perlunya TQM sangatlah sederhana, yakni bahwa cara terbaik
agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah dengan
menghasilkan kualitas terbaik. Untuk menghasilkan kualitas terbaik diperlukan
upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses, dan
lingkungan. Cara terbaik agar dapat memperbaiki kemampuan komponen-
komponen tersebut secara berkesinambungan adalah dengan menerapkan TQM.
Maka dari itu juga diperlukan prinsip dan metode TQM agar lancar dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berbau TQM
BAB 2
ISI
Evolusi gerakan total quality dimulai dari masa studi waktu dan oleh bapak
manajemen ilmiah frederick taylor pada tahun 1920-an. Aspek yang paling
fundamental dari manajemen ilmiah adalah adanya pemisahan antara perencanaan
dan pelaksanaan. Meskipun pembagian tugas telah menimbulkan peningkatan
besar dalam hal produktivitas, sebenarnya konsep pembagian tugas tersebut telah
menyisihkan konsep lama mengenai keahlian/keterampilan, dimana individu yang
sangat terampil melakukan semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk menghasilkan
produk yang berkualitas. Manajemen ilmiah Taylor mengatasi hal ini dengan
membuat perencanaan tugas manajemen dan tugas tenaga kerja. Untuk
mempertahankan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan maka dibentuklah
departemen kualitas yang terpisah.
Selama dekade 1980 an, dimana pangsa pasar Amerika menurun tajam,
pilihan para mahasiswa Amerika untuk jenjang pendidikan perguruan tinggi adalah
program MBA. Pada periode yang sama, sebagian besar mahasiswa universitas-
universitas teknik di Amerika adalah mahasiswa asing.
1. Kepuasan pelanggan
Dalam TQM, Konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas
tidak lagi hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi
tertentu., tetapi kualitas tersebut di tentukan oleh pelanggan. Pelanggan itu
sendiri meliputi pelanggan internal dan eksternal. Kebutuha pelanggan
diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek, termasuk didalam harga,
dan ketetepatan waktu. Oleh karena itu segala aktivitas perusahaan harus
dikordinasikan untuk memuaskan para pelanggan.
2. Respek terhadap setiap orang
Dalam perusahaan yang kualitasnya kelas dunia, setiap karyawan
dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas tersendiri
yang unik. Dengan demikian karyawan merupaka sumber daya organisasi
yang paling bernilai.
3. Manajemen berdasarkan fakta
Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta. Maksdnya bahwa setiap
keputusan selalu didasarkan pada data, bukan pada sekedar perasaan
(feeling). Ada dua konsep pokok berkaitan dengan hal ini, pertama,
Prioritasi yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada
semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan
sumberdaya yang ada.
Konsep kedua, variasi, variabilitas kinerja manusia. Data statistic
dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian
yang wajar dari siste organisasi.
4. Perbaikan Berkesinambungan
Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses secara
sistematis dalam melaksanaka perbaikan berkesinambungan. Konsep yang
berlaku disini adalah siklus PDCA (plan-do-check-act), yang terdiri dari
langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasil
pelaksana rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.
Crosby sangat populer dengan anjuran manajemen zero defect dan pencegahan
yang menentang tingkat kualitas yang bisa diterima dengan statistik (acceptable
quality level), pandangan-pandangan Crosby terangkum pada ringkasan yang ia
sebut dengan dalil-dalil manajemen kualitas yakni: