MUMPS
OLEH:
SUPRIADI
SURAEDA
DWI MAULIDTA
ARMIATY HASYYATI S
FAKULTAS KEDOKTERAN
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kritik dan
saran dari pembaca sangat penulis harapkan guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dalam rangka
keperawatannya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
A. LATARBELAKANG............................................................. 1
B. TUJUAN ................................................................................ 1
A. PENGERTIAN ..................................................................... 2
B. ETIOLOGI.............................................................................. 2
C. MANIFESTASIKLINIS ........................................................ 2
D. PATOFISIOLOGI................................................................... 3
E. PEMERISAAN PENUNJANG……………………………….. 4
F. PENATALAKSANAAN ...............................................….. 4
A. PENGKAJIAN………………………………………………… 5
C. INTERVENSI KEPERAWATA...................................... 5
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………… .9
KESIMPULAN……………………………………………………...9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
atau gondong tersebar diseluruh dunia,dapat timbul secara endemik atau epidemic
yang disebabkan oleh paramyxovirus yang menyerang pada kelenjar luda terutama
kelenjar parotis, penularannya melalui percikan ludah atau air droplet dan melalui
urine penderita, virus ini dapat menyerang laki-laki dan perampuan secara merata,dan
pada anak-anak 85% terjadi infeksi,akan tetapi penyakit ini sering menyerang pada
dewasa muda, sumber dari penyakit ini sangat susah di ketahui oleh karena 30-40%
infeksi ini bersifat subklinis, dimana ada terjadi penurunan insiden sejak adanya
Virus ini dapat diisolasi sebelum 2-6 hari terjadi pembesaran kelenjar
sudah dapat diisolasi dari faring. Virus ini dapat diketemukan pada urine sejak hari
pertama sampai hari ke 14 setelah terjadi pembesaran kelenjar parotis, baik infeksi
B. TUJUAN
mahasiswa tentang penyakit mumps atau penyakit yang sering disebut parotitis,dan
A. PENGERTIAN
paramyxovirus yang menyerang kelenjar ludah atau kelenjar paroti diantara telingah
dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi
menyerang kelenjar ludah terutama kelenjar parotis yang disertai nyeri, infeksi ini
,payudara dan organ lain, penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak
lasung,percikan ari ludah atau droplet, muntahan bisa pula melalui air kencing.
(Sumarmo,2008).
Pada penyakit ini tidak semua orang yang infeksi mengalami keluhan, bahkan
menjadi sumber penularan sama seperti penderita mumps yang Nampak sakit, masa
inkubasi virus ini dari 14-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari.
B. ETIOLOGI
Agen penyebab mumps atau parotitis epidemika adalah anggota dari
measles, dan virus newcastle disease. Ukuran dari partikel paramyxovirus sebesar 90
– 300 mµ. Virus telah diisolasi dari ludah, cairan serebrospinal, darah, urin, otak dan
protein. Virus ini juga memiliki dua komponen yang sanggup memfiksasi, yaitu :
antigen S atau yang dapat larut (soluble) yang berasal dari nukleokapsid dan antigen
Virus ini aktif dalam lingkungan yang kering tapi virus ini hanya dapat
bertahan selama 4 hari pada suhu ruangan. Paramyxovirus dapat hancur pada suhu
<4 ºC, oleh formalin, eter, serta pemaparan cahaya ultraviolet selama 30 detik. Virus
masuk dalam tubuh melalui hidung atau mulut.Virus bereplikasi pada mukosa saluran
napas atas kemudian menyebar ke kalenjar limfa local dan diikuti viremia umum
setelah 12-25 hari (masa inkubasi) yang berlangsung selama 3-5 hari. Selanjutnya
lokasi yang dituju virus adalah kalenjar parotis, ovarium, pancreas, tiroid, ginjal,
Virus masuk ke system saraf pusat melalui plexus choroideus lewat infeksi
pada sel mononuclear. Masa penyebaran virus ini adalah 2-3 minggu melalui dari
ludah, cairan serebrospinal, darah, urin, otak dan jaringan terinfeksi lain. Virus dapat
diisolasi dari saliva 6-7 hari sebelum onset penyakit dan 9 hari sesudah munculnya
pembengkakan pada kalenjar ludah. Penularan terjadi 24 jam sebelum pembengkakan
1033 ]
C. MANIFESTASI KLINIS
Adapun tanda dan gejala penyakit mumps yang timbul setelah terinfeksi
dan berkembangnya masa tunas atau masa inkubasi dapat digambarkan sebagai
berikut :
a. Pada tahap awal (1-2 hari) penderita mumps mengalami gejala: demam (suhu
badan 38,5 – 40 derajat celcius), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu
makan, nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai
mengempis.
(terinfeksinya kelenjar parotis) antara lain akibat: Percikan ludah, Kontak langsung
Virus tersebut masuk tubuh bisa melalui hidung atau mulut. Biasanya kelenjar
yang terkena adalah kelenjar parotis. Infeksi akut oleh virus mumps pada kelenjar
parotis dibuktikan dengan adanya kenaikan titer IgM dan IgG secara bermakna dari
serum akut dan serum konvalesens. Semakin banyak penumpukan virus di dalam
terjadi viremia (ikurnya virus ke dalam aliran darah) dan selanjutnya virus berdiam di
demam, anoreksia, sakit kepala dan nyeri otot [ CITATION Man001 \l 1033 ]
unilateral kemudian bilateral, disertai nyeri rahang spontan dan sulit menelan. Pada
manusia selama fase akut, virus mumps dapat diisoler dari saliva, darah, air seni dan
a. Darah rutin
ringan yakni kadar leukosit dalam satu liter darah menurun. Normalnya
tingkat sedang.
b. Amilase serum
parotis dan kemudian kembali normal dalam kurang lebih 2 minggu. Kadar
c. Pemeriksaan serologis
Uji ini menerlukan dua spesimen serum, satu serum dengan onset cepat dan
serum yang satunya di ambil pada hari ketiga. Jika perbedaan titer spesimen
fibroblas embrio anak ayam dan kemudian diuji apakah terjadi hemadsorpsi.
yang paling dapat dipercaya untuk menemukan imunitas tetapi tidak praktis
secara lambat 2 tahun sampai suatu jumlah yang rendah dan tetap ada.
cepat, sering mencapai maksimum dalam satu minggu setelah timbul gejala,
d. Pemeriksaan Virologi
dilakukan dengan biakan virus yang terdapat dalam saliva, urin, likuor
hemardsorpsi dalam biakan yang diberi cairan fosfat-NaCl dan tidak ada
obstruksi jalan napas, mediastinitis, thrombosis vena jugulris interna, dan disfungsi
Hampir semua anak yang menderita gondongan akan pulih total tanpa
Keadaan seperti ini dapat menimbulkan komplikasi, dimana virus dapat menyerang
organ selain kelenjar liur. Hal tersebut mungkin terjadi terutama jika infeksi terjadi
miokraditis, artitis, kelainan pada mata kabur atau kebutaan, dan mata berair.
G. PENCEGAHAN
a. Pasif
mengurangi komplikasi.
b. Aktif
reaksi lain dan tidak menyebabkan ekskresi virus dan tidak menular.
Belum diketahui apakah vaksin akan mencegah infeksi bila diberikan setelah
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
b. Keluhan Utama :demam, nyeri pada rahang bagia belakang saat mengunyah,
c. Riwayat Penyakit Sekarang: panas 1 atau dua hari yang lalu, sakit pada rahang
belumpernah.
yang sama .
f. Pemeriksaan Fisik:
Palpasi : akral hangat ,teraba udem dan lunak pada daerah dibawa telinga,
a. Nyeri akut berhubungan dengan sensivitas serabut saraf lokal sekunder akibat
ih,kewaspadaan dingin.
10.hadir didepan pasien untuk memenuhi rasa
berlebihan,pekaterhadap
nyaman dan aktivitaslain untuk membantu
rangsangan,dan menghela
relaksasi meliputi tindakan sebagai berikut :
napas panjang.
-waja topeng (nyeri) masase punggung, dan relaksasi gantilinen
-fokus menyempit
tempat tidur bila diperlukan.
(misalnya :gangguan presepsi 11. berikan perawatan dengan sikap tidak
menyeringani.
2. Hipertermi berhubungan -Termoregulasi: 1. kaji keadaan umum,dan tanda-tanda hipertermi.
2. kaji tanda-tanda vital
dengan respson inflamasik keseimbangan antara 3. kaji ketepatan jenis pakaian yang digunakan.
4. pantau suhu tubuh minimal dua jam sesuai
instemik produksi panas, peningkatan
Batasan karakteristik : kebutuhan dan warna kulit.
Obyektif panas, dan kehilangan panas. 5. kolaborasi pemberian obat antipiretik
-Kuli merah -Tanda- tanda vital: nilai suhu 6.kompres hangat dingin pada aksila,kening,
-suhu tubuh meningkat
tubuh, denyut nadi,frekuensi tengkuk dan lipat paha.
diatas rentang normal 7.anjurkan asupan cairan oral sedikit 2liter perhari
-frekuensi napas meningkat pernapasan dan tekanan darah 8. gunakan kipas yang berputar di ruangan pasien.
-kulit teraba hangat 9. gunakan selimut pendingin.
-takikardi dalam batas normal.
Obyektif Criteria evaluasi
-tampak terlihat bengkak - Pasien akan menunjukan
peningkatan suhu
kulit,hipertermi,dehidrasi,
mengantuk,
-Klien akan menujukan
tanda-tanda vital dalam batas
normal.
-klien dan keluarga
mencegah atau
meminimalkan peningkatan
suhu tubuh.
3 Ketidak seimbangan nutrisi -Selera makan:keinginan 1.kaji status nutrisi, tentukan motivasi pasien
kurang dari kebutuhan untuk makan ketika dalam untuk mengubah kebiasan makan.
2.ketahui makanan kesukaan pasien.
tubuh berhubungandengan keadaan saikit atau sedang 3.tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi
bertambah.
-menoleransi diet yang
dianjurkan.
mempertahankan masa tubuh
normal.
-melaporkan tingkat energy
yang kuat.
-Memiliki nilai laboratorium
(misalnya:
transferin,albumin,dan
KESIMPULAN
Penyakit mumps atau biasa disebut dengan parotitis dan gondongan
kelembutan pada saluran kelenjar ludah dan dapat juga menyebabkan kelainan
saliva sehingga harus sidini mungkin penangana diawali dengan berbagai test
penanganan harus tepat dan salah satu pencegahan dengan imunisasi pasif dan
DAFTAR PUSTAKA
EGC.
willams, L. s., & Hopper, P. D. (2007). Understanding medical surgical nursing E book (3 ed.).