Anda di halaman 1dari 2

Traktus urinarius wanita :

 Ginjal : adalah sepasang organ berbentuk kacang yang terletak dibelakang rongga abdomen,
satu dimasing masing sisi kolumna vertebralis , sedikit diatas garis pinggang, setiap 1 ginjal
mendapat 1 arteri renalis dan 1 vena renalis yang masing masing masuk dan keluar ginjal di
identasi ( cekungan ) medial ginjal yang menyebabkan organ ini berbentuk seperti kacang,
ginjal bekerja pada plasma yang mengalir melaluinya untuk menghasilkan urin , stelah terbntuk
urin, mengalir kesuatu rongga pengumpul sentral ( pelvis ginjal )
 Pelvis ginjal : terletak di medial masing masing ginjal , dari sini urin disalurkan ke ureter
 Ureter : suatu saliran berdinding otot polos yang keluar dibatas dekat dengan arteri dan vena
renalis, ada 2 urethter , 1 mengangkut urin dari masing masing ginjal ke kandung kemih
 Kandung kemih : yang menampung urin secara temporer , lalu akibat kontraksi kdinding
kandung kemih; lalu urin di keluarkan melalui urethra
 Uretra ,stelah itu ke orifisum urethra eksternum.(sherwood 2011)

Pada pria :

Ginjal , Pelvis ginjal, Ureter, Kandung kemih, Kelenjar prostata, Kelenjar bulbourethtra, urethra,
orifisum urethra eksternum (Sherwood, 2011)

FUNGSI SISTEM URINARIUS

1.Mempertahankan keseimbangan H2O dalam tubuh.

2 .Mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian besar ion cairan ekstra sel (CES), termasuk Natrium, cl-
,ION kalium , HCO3- ,ion kalsium ,ion magnesium , SO42-, PO43-, ion hidrogen.Bahkan fluktuasi
minor padak o m p o n e n s e b a g a i n e l e k t r o l i t i n i d a l a m C E S d a p a t m e n i m b u l k a n
p e n g a r u h b e s a r , sebagai contoh, perubahan konsentrasi K + di CES dapat menimbulkan disfungsi
jantungyang fatal, Memelihara volume plasma yang sesuai, sehingga sangat berperan dalam
pengaturan jangka panjang tekanan darah arteri. Fungsi ini dilaksanakan melalui peran ginjalsebagai
pengatur keseimbangan garam dan H2O .

4.Membantu memelihara keseimbangan asam -basa tubuh dengan


m e n y e s u a i k a n pengeluaran H+ dan HCO3- melalui urin.

5.Memelihara osmolaritas (konsenterasi zat terlarut) berbagai cairan tubuh, terutama melalui
pengaturan keseimbangan H2O.

6.Mengeksresikan (mengeliminasi) produk -produk sisa (buangan) dari metabolismetubuh,


misalnya urea, asam urat, dan kreatinin. Jika dibiarkan menumpuk, zat -zat sisatersebut
bersifat toksik, terutama bagi otak.

7.Mengeksresikan banyak senyawa asing, misalnya obat, zat penambah pada


makanan, pestisida, dan bahan-bahan eksogen non nutrisi lainnya yang berhasil masuk dalamtubuh

8.Mengeksresikan eritropoietin, suatu hormon yang dapat merangsang pembentukan seldarah merah.

9.Menggasilkan renin, suatu hormon enzimatik yang memicu konservasi garam oleh ginjal.

10.Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya.

(Basuki B. Purnomo. Dasar-Dasar Urologi, Jakarta. 2007 )

komposisi abnormal dalam urin:


1. Protein: tidak boleh lebih dari 200 mg/hari. Ekskresinya naik berarti terjadi proteinuria misal terjadi
glomeluronefritis sehingga ginjalnya bocor.
2. Glukosa: bila dengan Benedict positif berarti glikosuria, indikasi DM
3. Lain-lain: fruktosuria, galaktosuria, laktosuria, pentosuria.
4. Benda-benda keton (as. Asetoasetat, β-hodroksi butirat, aseton): normal ekskresinya hanya 3-15
mg/hari. Ekskresi naik pada kelaparan, gangguan metabolisme karbohidrat (DM), kehamilan,
pemberian anestesi dengan eter, asidosis. 5.Bilirubin dan garam-garam kolat: ada di dalam urine
berarti terjadi sumbatan pada saluran
empedu, empedu banyak masuk ke darah → diekskresi di urin →warna
urin seperti air teh. Jika tertimbun di jaringan subkutan menyebabkan ikterus.
6. Darah: di dalam urine → hematuria, misal pada penyakit radang ginjal atau saluran kencing di
bawahnya. Eritrosit pecah, Hb keluar dan da di urin → hemoglobinuria.
Pigmen darah (Hb) dapat dibuktikan dengan percobaan benzidin
7. Porfirin; Koproporfitin diekskresi 60-
200 μg/hari. Ekskresi naik →porfiria.
8. Indikan adalah k-indoksil sulfat, di urin orang obstipasi/abses sehingga triptofan → indol → indikan
(Trisnaningsih, 2009)

Zat normal yang terkandung dalam urine, yaitu:


1. Urea: hasil akhir utama dari katabolisme protein. Sehari diekskresikan 25 gr, tergantung intake
proteinnya. Ekskresi naik pada saat demam, penyakit kencing manis, aktivitas hormon
adrenokortikoid yang berlebihan. Di hepar, urea dibentuk dari siklus urea (ornitin dari CO2 dan NH3.
Pembentukan urea menurun pada penyakit hepar dan asidosis.
2 .Ammonia: dikeluarkan dari sel tubulus ginjal, pada asidosis pembentukan amonia akan naik.
3 .Kreatinin: hasil katabolisme kreatin. Koefisien kreatinin adalah jumlah mg kreatinin yang
diekskresikan dalam 24 jam/kg BB. Nilai normal pada laki-laki adalah 20-26 mg/kg BB. Sedang pada
wanita adalah 14-22 mg/kg BB. Ekskresi kreatinin meningkat pada penyakit otot
4. Asam urat: hasil oksidasi purin di dalam tubuh. Kelarutannya dalam air kecil tetapi larut dalam garam
alkali. Ekskresinya meningkat pada leukimia, penyakit hepar dan gout. Dengan arsenofosfotungstat
dan natrium sianida, memberi warna biru. Ini merupakan dasar penetapan asam urat secara kolometri
oleh Folin. Dengan enzim urikase akan menjadi allantoin.
5. Asam amino: pada dewasa kira-kira diekskresikan 150-200 mg N per hari
6. Allantoin: hasil oksidasi asam urat
7. Klorida : dikeluarkan dlm bentuk NaCl, tergantung intakenya. Ekskresi 9-16 g/hari
8. Sulfat: hasil metabolisme protein yang mengandung AA dg atom S, contohnya: sistein, sistin,
metionin. Sulfat da 3 bentuk: seulfat anorganik, sulfat ester (konjugasi) dan sulfat netral
9. Fosfat: di urin berikatan dg Na, K, Mg, Ca. Garam Mg dan Ca fosfat mengendap pada urin alkalis.
Ekskresinya dipengaruhi pemasukan protein, kerusakan sel, kerusakan tulang
pada osteomalasia dan hiperparatiroidisme →ekskresinya naik dan menurun pada
penyakit infeksi dan hipoparatiroidisme.
10. Oksalat: pada metab herediter, ekskresinya naik.
11. Mineral: Kationnya (Na, K, Ca, Mg). Ekskresi K naik pada kerusakan sel, pemasukan yang berlebih
dan alkalosis. Ekskresi ion K dan Na dikontrol korteks adrenal.
12. Vitamin, hormon dan enzim: pada pankreatitis→ amilase dan disakaridase meningkat.
Hormon Choriogonadotropin (HCG) terdapat pada urine wanita hamil (Trisnaningsih, 2009)

Anda mungkin juga menyukai