Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN

PERPUSTAKAAN

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang


Perpustakaan menyebutkan bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, perpustakaan sebagai wahanabelajar
sepanjang hayat mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demikratis serta bertanggung jawab dalam mendukung pendidikan nasional.
Pendidikan dapat melalui formal dan non-formal. Perpustakaan adalah
salah satu sarana pendidikan non-formal mempunyai arti sebagai institusi
pengelola koleksi karya tulis karya cetak, dan/atau karya rekam secara
profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Dalam Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
menyebutkan pada Bab VII Jenis-Jenis Perpustakaan, terdiri atas :
Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Umum, Perpustakaan
Sekolah/Madrasah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, dan Perpustakaan
Khusus.
Pembentukan dan penyelenggaraan perpustakaan dimaksud di atas
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Pembentukan perpustakaan paling sedikit memenuhi syarat : memiliki koleksi,
tenaga, sarana dan prasarana, sumber pendanaan serta memberitahukan
keberadaannya ke Perpustakaan Nasional. Sedangkan penyelenggaraan
perpustakaan dilakukan sesuai dengan standar nasional perpustakaan.
Sebuah lembaga perpustakaan apabila keberadaannya sudah
berpedoman dengan hal-hal tersebut di atas, selanjutnya tugas kepala
perpustakaan untuk dapat memberdayakan koleksinya atau memanfaatkan
koleksi yang dimiliki semaksimal mungkin guna mewujudkan budaya baca dan
meningkatkan kualitas pengetahuan serta wawasan pemustakanya.

JENIS KOLEKSI
Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis,
karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai
nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. Menurut jenisnya
biasanya berupa:
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

a. Karya Cetak
Karya Cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dan
diproduksi dalam bentuk cetak, seperti: Buku (buku teks dan buku rujukan) ,
Terbitan berseri (harian: surat kabar; majalah: mingguan, bulanan dan
lainnya; laporan: tahunan, triwulan dan sebagainya).
b. Karya Non Cetak
Karya non cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dan
diproduksi tidak dalam rekaman: Rekaman Suara, misalnya pita kaset,
CD/Compact Disk; Gambar hidup dan rekaman video, misalnya VCD, film
dan sejenisnya; Bahan Grafika, misalnya lukisan, bagan, foto, slide
transparan dan film strip; Bahan Kartografi, misalnya atlas, peta, bola dunia
dan sebagainya; Bentuk Mikro atau Microform: Microfische, bentuk mikro
dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 148 mm (standar) dan 75
mm dan 125 mm; Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film (ukuran film:
16 mm dan 35 mm); Microopaque, bentuk mikro, dimana informasinya
dicetak dalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya, ukuranya
sebesar mikrofis.

Ditinjau dari perolehannya dapat berasal dari pembelian, hadiah/hibah,


tukar-menukar atau berasal dari bahan pustaka titipan.
Koleksi perpustakaan desa terdiri atas: 1) Buku sumber/rujukan/referensi:
Kamus bahasa, ensiklopedia, dll 2) Buku bacaan umum: fiksi, non fiksi. 3)
Terbitan berkala: koran, majalah 4) Pamflet/leaflet/brosur 5) Media pendidikan
6) Alat peraga 7) Kliping

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

Sistem pengolahan bahan pustaka bertujuan membuat sarana temu


kembali koleksi yang dibutuhkan pemustaka. Untuk itu diperlukan kartu katalog
atau Opac (komputer) dan susunan koleksi di rak. Pengolahan meliputi:
inventarisasi, katalogisasi, klasifikasi, penyelesaian dan pengaturan koleksi.

INVENTARISASI
Inventarisasi bahan pustaka merupakan suatu kegiatan pencatatan
keterangan atau data setiap bahan pustaka yang diterima oleh suatu
perpustakaan kedalam buku inventaris atau buku induk. Tujuannya adalah agar
perpustakaan dapat mengontrol bahan pustaka kepemilikannya, membuat
laporan, menyusun statistik, memeriksa atau mengetahui bahan pustaka yang
sudah atau belum dimiliki perpustakaan. Selain itu juga untuk dapat mengetahui

2
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

jumlah bahan pustaka yang kondisinya rusak atau hilang dalam kurun waktu
tertentu.
a. Stempel, bahan pustaka yang sudah selesai diperiksa dibubuhi stempel:
Stempel tanggal penerimaan. penyetempelan tanggal penerimaan biasanya
kita jumpai pada halaman judul kanan atas (pojok);
Stempel kepemilikan. Lokasi pembubuhan stempel pada tiap nomor
halaman bahan pustaka. Masing-masing perpustakaan biasanya memiliki
kekhasan tersendiri, sebab pemberian stempel ini merupakan rahasia bagi
perpustakaan yang bersangkutan. Antar perpustakaan tidak harus perlu
sama halaman pembubuhan stempelnya. Sebagai contoh, pada
Perpustakaan Provinsi Jawa Timur pembubuhan stempel kepemilikannya
dijumpai pada balik halaman judul (halaman verso), hal. 8, hal 17, hal 45
dan halaman terakhir. Yang perlu diperhatikan bahwa pembubuhan stempel
tidak boleh mengganggu teks, data atau ilustrasi dalam buku/bahan
pustaka. Sekiranya tidak memungkinkan untuk dihindarkan atau terpaksa
karena ruang kosong sangat terbatas, agar diusahakan sesedikit mungkin
mengenai teks/data/ilustrasinya.
b. Pencatatan dalam buku induk (buku inventaris)
Informasi dari bahan pustaka yang perlu dicatat dalam buku induk dengan
kolom-kolom sebagai berikut: tanggal, nomor, pengarang, judul, penerbit,
tempat terbit, tahun terbit, cetakan/edisi, harga, asal, keterangan, dsb.
Adapun kolom-kolom tersebut dsapat disesuaikan dengan keperluan
masing-masing perpustakan sehingga kolom bisa bertambah atau
berkurang, umpama ingin menambah kolom bahasa ( Inggris, Jerman,
Prancis dsb.), hal ini terjadi bila akan membuat statistik bahan pustaka
berdasarkan bahasa.
c. Pemberian nomor induk
Bahan pustaka yang datanya sudah dimasukan dalam buku induk tersebut
isi nomor pada kolom nomor buku induk dituliskan kembali pada bahan
pustaka yang bersangkutan di bawah stempel kepemilikan di belakang
halaman judul, hal ini perlu sekali untuk mengetahui sejak kapan suatu
bahan telah menjadi inventaris dari suatu perpustakaan.

d. Penjelasan pengisian kolom


a. Tanggal
Kolom tanggal pencatatan bahan pustaka harus selalu diisi ketika
mencatat data bahan pustaka ke dalam buku induk, tanggal pencatatan
bahan pustaka belum tentu sama dengan tanggal penerimaannya oleh
karena bahan pustaka yang diterima belum sempat/belum selesai dicatat

3
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

semuanya ke dalam buku induk. Agar diperhatikan sungguh-sungguh


bahwa setiap penerimaan bahan pustaka untuk sesegera mungkin
dilaksanakan pencatatan pada buku induk. Kolom ini juga menunjukan
kepada kita sejak kapan suatu bahan pustaka telah menjadi barang
inventaris pada suatu perpustakaan.
b. Nomor
Yang dimaksud kolom nomor disini ialah tempat nomor urut (sebagai
nomor induk) dari bahan pustaka yang dicatatkan dalam buku induk
sebagai barang inventaris.Nomor induk adalah nomor urut dari semua
bahan pustaka yang ada di perpustakaan, mulai nomor satu hingga
nomor-nomor terakhir dari bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu
perpustakaan. Setiap eksemplar bahan pustaka memperoleh satu nomor
inventaris/nomor induk, dan nomor itu harus diterakan pada masing-
masing bahan pustaka di bawah stempel kepemilikan di belakang
halaman judul. Pencatatan nomor seperti tersebut untuk setiap
perpustakaan belum tentu sama. Ada perpustakaan yang pencatatan
nomor urutnya yang menganut sistem berkelanjutan (kontinuitas) terus-
menerus dari tahun ke tahun, artinya pencatatan bahan pustaka dimulai
dari nomor satu dan seterusnya secara urut tanpa merubahnya setiap
tahun. Kelebihan cara ini dengan mudah untuk mengetahui berapa
jumlah bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan dan
kekurangannya bila kita ingin mengetahui jumlah penambahan bahan
pustaka yang dilakukan setiap tahunnya (harus menghitung dahulu). Ada
pula perpustakaan yang pencatatan nomor urutnya menganut sistem
pertahun, artinya nomor urut itu setiap awal tahun dimulai lagi dari nomor
satu, demikian seterusnya. Kelebihan cara ini dapat dengan cepat untuk
mengetahui beberapa jumlah penambahan bahan pustaka setiap
tahunnya, sebagai perbandingan. Kesulitannya bila akan mengetahui
jumlah bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan, sebab harus
melakukan perhitungan penerimaan setiap tahun bahan pustaka yang
dimilikinya oleh sebab lebih dulu harus melakukan perhitungan
penerimaan setiap tahunnya.
c. Pengarang
Kolom ini diisi dengan siapa yang mengarang atau yang bertanggung
jawab terhadap nilai intrinsik dari suatu bahan pustaka, hal ini dapat
perorangan atau badan korporasi. Penulisan pengarang sama dengan
cara pencantuman nama pada tajuk. Semua jenis gelar tidak perlu
ditulis. Umpama: …”Prof. Dr. Slamet Imam Santoso“ penulisnnya
menjadi : … Slamet Imam Santoso. Demikian untuk seterusnya.
d. Judul
Kolom ini diisi judul bahan pustaka sebagaimana yang tercantum pada
halaman judul. Apabila judulnya panjang, maka dapat di persingkat

4
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

dengan memutuskan bagian yang di anggap kurang penting dengan


memberi tanda titik sebanyak 3 (tiga) kali. Umpama sebuah bahan
pustaka berjudul “Hamengku Buwono IX dan sistem birokrasi
pemerintahan Yogyakarta 1942-1974 sebuah tinjauan historis.”
Maka judul bahan pustaka tersebut dapat di tulis/diperpendek menjadi
“Hamengku Buwono IX dan sistem …”, dst.
e. Penerbit
Kolom ini diisi dengan nama suatu badan yang menerbitkan bahan
pustaka, baik dari pemerintah maupun swasta. Jenis-jenis badan seperti
CV, PT, UD, Yayasan dsb. Tidak perlu ditulis, cukup nama suatu badan
itu sendiri saja yang ditulis. Umpama: Yayasan Waluyo, maka cukup
ditulis Waluyo, CV Bina Pustaka ditulis Bina Pustaka, dsb.

f. Tempat terbit
Kolom ini diisi nomor/tempat/kota dimana bahan pustaka yang
bersangkutan diterbitkan.
g. Tahun Terbit
Kolom ini diisi kapan suatu bahan pustaka itu diterbitkan, tahun
penerbitan selalu dicantumkan pada bahan pustaka, apabila terdapat
dua tahun penerbitan dalam bahan pustaka itu maka yang diambil tahun
terakhir penerbitan.
h. Cetakan/Edisi
Kolom ini diisi Cetakan/Edisi yang tercantum dalam bahan pustaka untuk
mengetahui bahwa bahan pustaka itu Cetakan/Edisi lama atau baru.

i. Asal/Sumber
Kolom ini diisi asal dari bahan pustaka itu diterima (bisa dari pembelian,
hadiah, tukar menukar maupun titipan). Dari suatu perpustakaan
pemerintah biasanya ada dua (dua) macam pembelian yaitu pembelian
rutin dan pembelian proyek, dengan demikian pengisian kolom asal ada
kolom “R”, “P”. “R”untuk pembelian dari rutin dan “P” dari proyek, bahan
pustaka hadiah kolom “H” dan dari tukar menukar pada kolom “Tm”dan
bahan pustaka dari titipan kolom “T”. Hal itu akan menghilangkan
keragu-raguan bagi pelaksana (pustakawan/dalam memprosesnya dan
sebagainya)
j. Harga
Kolom ini dalam buku induk setiap perpustakaan hampir tidak pernah
diisi, sebab selama ini dianggap sebagai sesuatu yang rahasia. Padahal
kolom ini berfungsi untuk mengetahui berapa besar dana yang
dikeluarkan untuk penambahan koleksi. Selain sebagai tolok ukur bagi
pustakawan untuk dapat menyusun anggaran dalam alokasi pembelian
bahan pustaka. Harga juga berguna untuk mengetahui berapa

5
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

penggantian seorang pengguna yang telah menghilangkan bahan


pustaka yang telah dipinjam. Harga yang tercantum pada bahan pustaka
atau harga yang tertera pada daftar pembelian lah yang perlu diisi pada
kolom ini.
k. Keterangan
Kolom ini berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang sesuatu hal
yang dianggap penting bagi suatu bahan pustaka akan teteapi belum
tercantum pada kolom-kolom sebelumnya, umpamanya: ada suatu
bahan pustaka yang rusak berat ataupun hilang maka kolom keterangan
itu dapat dimanfaatkannya.
Termasuk bahan pustaka dari hadiah, tukar menukar maupun dari titipan
dsb, pada kolom tersebut pulalah harus ditulis dari siapa.

Contoh Format:
Menurut bentuknya pencatatan bahan pustaka dibedakan seperti:
 Bahan pustaka bentuk buku dicatat dalam buku induk.
 Bahan pustaka bentuk majalah dicatat dalam bentuk kartu majalah.
 Bahan pustaka surat kabar dicatat dalam kartu surat kabar.
 Bahan pustaka khusus (audio visual/bahan dengar pandang).

A. Contoh: Buku induk/inventaris berikut kolom-kolomnya

Asal
No Thn Cet
Pengar Jud Pene Kota P H Tm Tt Harga
Tgl indu Terbi / Ket.
ang ul rbit Terbit Rp
k t Ed.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

dst

B. Contoh Kartu Majalah

Judul :
Penerbit : Kala terbit : bulanan/3bln/ 6bln/dsb
Alamat : Harga langganan :

Tahun Jan Feb Mart Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
/Edisi

6
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

C. Contoh kartu surat kabar

Judul :
Penerbit : Kala terbit : harian/mingguan/dsb
Alamat : Harga langganan :
Tahun :
Tgl … …
No. Bln 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 dst 31
1 Jan
2 Peb
3 Mar
4 Apr
5 Mei
6 Jun
7 Jul
8 Ags
9 Sep
10 Okt
11 Nop
12 Des

PENGKATALOGAN
Pengkatalogan merupakan proses dimana seseorang memindahkan data
teknis tertentu tentang sesuatu butir informasi ke dalam catatan berdasarkan
aturan-aturan tertentu, sedangkan pengkatalogan deskriptif adalah
pengidentifikasian fisik bahan pustaka. Yang diidentifikasikan adalah judul,
pengarang, edisi/cetakan, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, jumlah dokumen,
seri dan nomor standar. Dengan demikian katalog sebagai alat penulusuran
informasi tentang koleksi yang diinginkan pemakai, dan dapat mewakili koleksi
yang dimiliki oleh perpustakaan.
Katalog dibuat bertujuan sebagai berikut:
1. Menunjukan koleksi yang dimiliki perpustakaan oleh pengarang tertentu
berdasarkan subjek tertentu, dalam jenis literatur tertentu.
2. Membantu pemakai dalam menemukan sebuah koleksi yang diketahui
berdasarkan pengarang, judul atau subjeknya.
3. Membantu pemakai dalam pemilihan buku berdasarkan edisi dan
karakternya.

1. Pengertian
Katalogisasi merupakan proses pembuatan daftar keterangan lengkap
suatu koleksi yang disusun berdasarkan aturan tertentu. Hasil pekerjaan
katalogisasi adalah katalog yang berisi keterangan-keterangan yang lengkap
tentang keadaan fisik suatu koleksi.

7
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

Katalog perpustakaan adalah daftar yang dimiliki dan disajikan oleh


perpustakaan, berisi berbagai informasi tentang identitas suatu buku seperti
judul, pengarang, edisi, penerbitan, jumlah halaman, ukuran fisik, subyek buku,
nomor klasifikasi, dll, yang disusun menurut sistem tertentu, dengan maksud
untuk memudahkan pemakai menemukan buku yang dibutuhkan secara
cermat.
2. Tujuan dan Fungsi
Tujuan pembuatan katalog :
a. Memudahkan pemakai menemukan suatu karya yang dibutuhkan.
b. Mengetahui koleksi yang dimiliki perpustakaan
c. Membantu pemilihan koleksi yang diinginkan.
Fungsi Katalog :
a. Sebagai alat bantuk penelusuran
b. Kunci pilihan suatu karya
c. Sumber alternatif pilihan karya lain.
3. Bentuk Katalog
a. Berupa kartu dengan ukurang panjang 12,5 cm dan lebar 7,5 cm.
b. Berupa buku (Katalog Induk, Daftar Tambahan Buku Baru)
c. Sheat berupa lembaran-lembaran lepas dengan ukuran 10 x 19.5 cm.
Berisi 500-600 lembar yang dijepit (loose leaf binder)
d. Berupa OPAC (online Public Access Catalog)
Dari keempat bentuk katalog tersebut yang sering digunakan oleh
perpustakaan yaitu katalog yang berbentuk kartu. Tapi seiring dengan
perkembangan teknologi maka katalog berbentuk OPAC yang digunakan.
Sebab lebih cepat untuk mendapatkan informasi.
4. Jenis Katalog
a. Katalog pengarang / katalog utama
b. Katalog judul
c. Katalog subyek
d. Katalog shelf list
Untuk katalog pengarang, judul, subyek letaknya diruangan layanan
sedangkan katalog shelf list letaknya diruangan petugas/pengelola. Fungsi
dari katalog shelf list untuk pengecekan bahan pustaka.

8
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

Contoh kerangka Katalog Kartu

Call Tajuk Entri Utama


Number Judul / Kepengarangan…… --Edisi….. --
Impresum …..
Kolasi

Catatan 7,5 cm

Jejakan

12,5 cm
Contoh Kartu Katalog Pengarang/Kartu Katalog Utama

371.100 7
SUH SUHARSIMI Arikunto, 1937-
p Penelitian tindakan kelas / Suharsimi
Arikunto, Suhardjono, Supardi. -- Cet.3. –
Jakarta : Bumi Aksara, 2008.
x, 150 hlm. ; 20 cm.
Bibliografi : Hlm. 112-113
ISBN 979-526-259-9
1. GURU -- PENELITIAN I. JUDUL
II. Suhardjono
III. Supardi

Contoh Kartu Katalog Judul

Penelitian tindakan kelas


371.100 7
SUH SUHARSIMI Arikunto, 1937-
p Penelitian tindakan kelas / Suharsimi
Arikunto, Suhardjono, Supardi. -- Cet.3. –
Jakarta : Bumi Aksara, 2008.
x, 150 hlm. ; 20 cm.
Bibliografi : Hlm. 112-113
ISBN 979-526-259-9
1. GURU -- PENELITIAN I. JUDUL

9
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

Contoh Kartu Katalog Subyek

GURU -- PENELITIAN
371.100 7
SUH SUHARSIMI Arikunto, 1937-
p Penelitian tindakan kelas / Suharsimi
Arikunto, Suhardjono, Supardi. -- Cet.3. –
Jakarta : Bumi Aksara, 2008.
x, 150 hlm. ; 20 cm.
Bibliografi : Hlm. 112-113
ISBN 979-526-259-9
1. GURU -- PENELITIAN I. JUDUL

Contoh Kartu Katalog Shelf List

371.100 7
SUH SUHARSIMI Arikunto, 1937-
p Penelitian tindakan kelas / Suharsimi
Arikunto, Suhardjono, Supardi. -- Cet.3. –
Jakarta : Bumi Aksara, 2008.
x, 150 hlm. ; 20 cm.
Bibliografi : Hlm. 112-113
ISBN 979-526-259-9
1. GURU -- PENELITIAN I. JUDUL

0001/BPP/P/2008
0002/BPP/P/2008

Nomor Induk Buku

5. Susunan Katalog
a. Katalog Kamus (Dictionary Catalog):
Katalog pengarang, judul, subyek disusun menjadi satu. A-Z
b. Katalog Terbagi (devided Catalog):
Katalog pengarang disusun dari abjad A-Z
Katalog Judul disusun dari abjad A-Z
Katalog Subyek disusun dari abjad A-Z
c. Katalog Sistematis (Clasified Catalog):

10
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

Katalog yang disusun berdasarkan nomor klasifikasi secara


sistematis.

6. Prinsip-Prinsip Katalogisasi
Pada dasarnya ada 2 prinsip dalam katalogisasi yaitu :
I. Menentukan Tajuk Entri Utama
II. Membuat Deskripsi Bibliografis

I. Menentukan Tajuk Entri Utama


1. Pengertian Tajuk Entri Utama adalah kata-kata pertama yang terdapat
dalam entri katalog sebagai dasar penyusunan katalog.
Sedangkan tajuk entri tambahan adalah semua entri dalam katalog yang
mendampingi entri utama. Bila perpustakaan menggunakan kartu yang
telah tercetak, maka ia merupakan duplikat dari entri utama dengan
tambahan tajuk diatas uraiannya.
2. Bentuk Tajuk Entri Utama ada 3 yaitu :
a. Tajuk Entri Utama Berupa Nama Orang
b. Tajuk Entri Utama Berupa Badan Korporasi
c. Tajuk Entri Utama berupa Judul

Cara Penulisan Tajuk Entri Utama Berupa Nama Orang


Pedoman untuk penulisan Tajuk Entri Utama adalah berdasarkan
Anglo American Cataloging Rules (AACR) II. Dimana penulisannnya
didahului nama keluarga baru namanya sendiri dipisah dengan tanda baca
(,).
Penulisan Nama Pengarang Pada Tajuk Entri

Nama Pengarang Contoh Tajuk Entri


Terdiri satu kata Hallberg Hallberg

Terdiri dari dua kata Dick Oliver Oliver, Dick

Terdiri dari tiga kata Jarry Alann Jackson Jackson, Jarry


Alann
Menggunakan Rusinah Syahril – Syahril–Pamuncak,
tanda penghubung Pamuncak Rusinah

Menggunakan gelar Drs. Hasto Hendarto, Hasto Hendarto


akademis MM, MH.
Menggunakan gelar Raden Ajeng Kartini Kartini, Raden
kebangsaan Ajeng

11
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

Menggunakan gelar Haji Mahmud Mahmud, Haji


keagamaan

Penulisan Nama Pengarang Indonesia Pada Tajuk Entri

Nama Pengarang Contoh Tajuk Entri


Nama diri /+ nama ayah Ahmad Tohari Ahmad Tohari
/+ nama suami, tajuk
Dewi Fortuna Dewi Fortuna Anwar
ditulis lengkap dan
dibalik bila ada Anwar
singkatan di depan
B. Abdillah Abdillah, B.
Nama dengan fam/ Hadely Hasibuan Hasibuan, Hadely
keluarga/marga, tajuk
Harun Nasution Nasution, Harun
pada marga
Nama pribadi + tempat, Abubakar Aceh Abubakar Aceh
ditulis lengkap Muhammad Daud Muhammad Daud
Beureuh Beureuh
Nama pribadi diikuti H. Sirojuddin Sirojuddin, Haji.
gelar KH. Ahmad Sanusi Ahmad Sanusi, Kiyai
Haji
Penulisan sesuai sejaan Koentjaraningrat Koentjaraningrat
yang dipakai Soetjahjanto Soetjahjanto

Berdasar Kep Kaperpusnas RI No 20/2005 tentang Kata utama dan


ejaan untuk tajuk nama pengarang Indonesia

PENENTUAN TAJUK ENTRI UTAMA


Tajuk
Jenis Karya
Entri Utama Entri Tambahan
Pengarang Tunggal Pengarang Judul
Pengarang Ganda : Pengarang Judul, Pengarang
- 2 s.d 3 orang pertama 2 dan 3
pengarang
- Lebih dari 3 pengarang Judul Judul, Pengarang
pertama
- Lebih dari 3 pengarang Badan Korporasi Judul, Pengarang
+ Badan Korporasi I (dkk)
Karya Editor Judul Editor

Karya Terjemah Pengarang asli Penerjemah

12
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

Karya Saduran Penyadur Judul, Pengarang

Karya Anonim Judul -

2.1 Tajuk Entri Utama Berupa Badan Korporasi


Apabila buku tersebut dikarang oleh lembaga atau Instansi. Dimana
lembaga atau Instansi tersebut bertanggung jawab atas isi buku
tersebut.
2.2 Tajuk Entri Utama Berupa Judul apabila :
a. Karya pengarang lebih dari 3 orang
b. Karya Anonim
c. Karya Editor

II. Membuat Deskripsi Bibliografis


Pengertian dari deskripsi Bibliografi adalah suatu set data bibliografi
yang mencatat dan mengidentifisir suatu publikasi.
Deskripsi Bibliografi berdasarkan ISBO, dibagi menjadi 7 daerah (area). Dan
tiap daerah terdiri dari atas beberapa unsur (elemen) Daerah-daerah dan
unsur-unsur dipisahkan denbgan tanda baca (pungtuasi) wajib. Tiap daerah,
kecuali yang pertama diawali tanda titik, spasi, garis, spasi, garis ( . -- )

Tanda Sumber
No Daerah Unsur
Baca Informasi
1 Judul dan Judul pengarang /
kepengarangan Judul: anak judul :
Judul pararel = Halaman judul
Judul: jumlah pengarang ,
Beda tingkatan ;
2 Edisi dan Keterangan edisi diawali . -- Balik halaman
Cetakan kalau ada cetakan , judul
3 Impresum Kota Penerbit diawali . -- Halaman judul
Nama Penerbit :
Tahun Terbit ,
4 Kolasi Paginasi dan jumlah halaman , Buku tersebut
Ada gambar :
Panjang/tinggi Buku ;
5 Keterangan Nama Seri dalam kurung , Buku tersebut
Seri Nomor seri ditutup :
kurung ;
6 Catatan Bibliografi , -- Buku tersebut
dengan halaman :
ISBN :
7 Jejakan Subyek Angka Buku tersebut

13
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

romawi (I,
II, dst)
Tajuk Entri Tambahan Angka
arab (1, 2,
dst)

Daftar Singkatan
- s.l = Sine Loco (Tanpa Kota Terbit)
- s.n = Sine nomine (Tanpa Penerbit)
- s.a = Sine anno (Tanpa Tahun Terbit)
- et.al = et alii = and other (dan kawan – kawan = dkk)

Contoh Katalog Pengarang tunggal

614
RAH RAHADYAN Sasongko.
p Petunjuk modern kesehatan keluarga / dr. Rahadyan
Sasongko.-- Cet 1 .-- Yogyakarta : Panji Pustaka, 2009.
vii, 587 hlm. : ilus. ; 23 cm.

Bibliografi : hlm. 597

1. KESEHATAN KELUARGA I. Judul

Contoh Katalog Pengarang Ganda

510
DAD DADANG S.
p Pengantar Matematika / Dadang S., Drs. Anton
Sihombing .-- Ed.1, Cet 2 .-- Jakarta : Gramedia, 2005.
vii, 128 hlm. : ilus. ; 23 cm.

Bibliografi : hlm. 128

1. MATEMATIKA I. Judul
II. Sihombing, Anton

14
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

Contoh Katalog Pengarang Lebih Dari 3 Orang

616.9
PEN PENGAWASAN terhadap penyakit menular /
p Mediana Antasari … (dkk). -- Ed.1, Cet 2 . --
Jakarta : Grramedia, 2004.
vi, 168 hlm. : ilus. ; 21 cm.

Bibliografi : hlm. 168.


ISBN 978-677-042-X

1. PENYAKIT MENULAR I. Mediana Antasari

Contoh Katalog Karya Anonim

005.1
APL APLIKASI komputer dengan program
a “BASIC” . -- Ed.1, Cet 2 . -- Surabaya :
Erlangga, 2002.
xii, 215 hlm. : ilus. ; 24 cm.

ISBN 979-651-044-X

1. KOMPUTER

Contoh Katalog Karya Editor

615
ADV ADVANCE in drugs research / editor
Testa Bernard. -- 3 rd. Cd . --
(s.l.) Academic Press, 1998
xiii, 256 hlm. : ilus. ; 28 cm

Bibliografi : hlm. 256


ISBN 979-651-044-X

1. OBAT-OBATAN I. Testa, Bernard

15
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

Contoh Katalog Karya Terjemahan

756.33
BAT BATTY, Eric C.
s Serangan : latihan sepak bola metode Bank /
Eric C. Batty ; penerjemahan Drs. Heru Setiawan . --
Cet . 2 . -- Bandung : Pionir Jaya, 2004.
xii, 162 hlm. : ilus. ; 21 cm

Judul asli : Coaaching modern soccer attack

1. SEPAK BOLA
I. Judul
II. Heru Setiawan

Contoh Katalog Karya Badan Korporasi

530
UNE UNESCO
s Sumber pelajaran IPA / UNESCO . -- Jakarta :
Pelita, 1985
iii, 75 hlm. : ilus. ; 21 cm

1. ILMU PENGETAHUAN ALAM I. Judul

KLASIFIKASI
Kegiatan pengelompokan atau pembentukan kelas disebut KLASIFIKASI,
yang kaitannya dengan temu kembali informasi sering disebut klasifikasi
perpustakaan (library classification) atau klasifikasi bibliografi (bibliograhic
classification). Klafikasi adalah proses pengelompokan secara tata urutan
sistematis. Yang tujuannya untuk: Penelusuran bahan pustaka, Azas
keseragaman, Pengaturan bahan pustaka pada rak koleksi, Mengetahui
kekuatan koleksi yang dimiliki.

16
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

PENYELESAIAN
Penyelesaian adalah kegiatan pekerjaan yang merupakan bagian dari
pengolahan bahan pustaka sampai siap dilayankan dan untuk mempermudah
pelayanan, penelusuran dan penempatan buku di rak.

Jenis-jenis Kelengkapan Bahan Pustaka


a. Kartu Katalog
Kartu Katalog dibuat dari bahan jenis kertas manila berwarna putih
mempunyai ukuran standar 7,5 x 12,5 cm. Di bagian bawah, 8 mm dari tepi
bawah ada lobang ditengah-tengah bergaris tengah 5 mm fungsinya untuk
memasukan kawat sebagai kunci kartu katalog agar tidak mudah dicabut
oleh pemakai. Pada perpustakaan yang masih menggunakan mesin ketik
manual menggunakan kartu katalog sejenis ini, sedangkan perpustakaan
yang sudah menggunakan komputer jenis kartu katalog yang digunakan
continus paper.

Contoh kartu katalog 12,5 cm

7,5 cm

b. Kartu buku
Kartu buku dibuat dari bahan sejenis kertas manila berwarna putih ukuran 5
x 10 cm di bagian depan atas kira-kira 4 cm untuk mengetik data buku:
1) Nomor panggil
2) Pengarang
3) Judul buku
4) Nomor induk
Di bagian bawah dan belakang bergaris dibagi 2 bagian masing-masing 2½
cm untuk kolom nama/nomor peminjam dan tanggal pengembalian buku.
Fungsi kartu buku sebagai pengendali terhadap peredaran buku, dari kartu
buku dapat diketahui beberapa hal:
a. Apakah buku ada dalam peminjaman dan jika dalam peminjaman kapan
seharusnya dikembalikan
b. Berapa kali buku tersebut dipinjam

17
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

Kartu buku ditempatkan dalam kantong kartu buku


Contoh kartu buku:
No. Induk
Nomor 813
Panggil 100/PD/2009 Pengarang
BUD BUDIONO Sumantri
b Bertempur melawan
srigala Judul Buku

c. Kantong kartu buku


Kantong kartu buku ukuran 5 x 7,5 cm dibuat dari kertas kising berwarna
coklat. Fungsi kantong kartu buku sebagai tempat kartu buku supaya tidak
mudah jatuh dan hilang.
Contoh Kantong kartu buku

100/PD/2009 100/PD/2009
813 813
BUD BUDIONO Sumantri BUD BUDIONO Sumantri
b Bertempur melawan b Bertempur melawan
srigala srigala

d. Slip tanggal kembali


Dibuat dari kertas HVS warna putih ukuran 7,5 x 12,5 cm. slip tanggal
kembali adalah lembar yang dipakai untuk mencatat tanggal pengembalian
dan mengingatkan kepada pemakai tanggal berapa mereka (pemakai) harus
mengembalikan buku.
Di bagian depan atas tertulis perpustakaan di bawahnya tertulis kembalikan
buku ini sebelum atau pada tanggal yang tertera di bawah/slip tanggal
kembali dibagi 2 bagian untuk tempat mencatat tanggal kembali.

18
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

Contoh Slip Tanggal Kembali :

Perpustakaan Desa Contoh


Kec. Kota – Kediri

Kembalikan buku ini sebelum atau


pada tanggal yang tertera di
bawah ini
1. 16.
2. 17.
3. 18.
4. 19.
5. 20.
6. 21.
7. 22.
8. 23.
9. 24.
10. 25.
11. 26.
12. 27.
13. 28.
14. 29.
15. 30.

e. Label buku
Label buku dibuat dari kertas HVS warna putih bagian atas ditulis nama
perpustakaan. Karena belum ada ukuran standar maka ukurannya kira-kira
4 x 5 cm.
Gunanya label buku adalah memudahkan pemakai menemukan buku di rak,
bagi petugas untuk memudahkan penataan buku di rak (shelving).

Contoh label buku


Perpustakaan ............
. ..................................

630
SUJ
b

19
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

Penempelan Kelengkapan
a. Slip tanggal kembali
Slip tanggal kembali ditempelkan pada halaman akhir suatu buku di tempat
kosong yang berdekatan dengan kartu dan kantong buku.
b. Kantong Kartu buku
Ditempelkan pada bagian dalam kulit buku belakang dan diisi dengan kartu
buku.
c. Label buku
Ditempatkan pada punggung buku dengan jarak 3 cm dari bawah punggung
buku dalam posisi berdiri, bila bukunya tebal tulisan harus kelihatan dan
bisa dibaca. Untuk buku tipis, call number di depan.
Penyusunan Statistik Penambahan Koleksi
Setelah pekerjaan pengetikan dan penempelan perlengkapan selesai
maka buku tersebut dicatat dalam statistik penambahan koleksi menurut jenis
golongan buku.
Pencatatan dalam statistik berdasarkan jenis statistik:
1. Statistik harian
2. Statistik bulanan
3. Statistik tahunan
Statistik dapat berupa berbagai bentuk grafik (balok, bar, garis dll)
Fungsi statistik penambahan koleksi untuk memudahkan mengetahui
berapa banyak penambahan buku yang telah selesai dikerjakan. Untuk
pembuatan statistik bahan yang diperlukan bisa triplek atau kertas manila
sesuai dengan kemampuan perpustakaan.

Pengaturan koleksi
Pekerjaan terakhir dari pengolahan adalah pengaturan koleksi dengan
penjajaran/penataan koleksi dalam rak. Penempatan koleksi diatur sedemikian
rupa agar pemustaka mudah mencari koleksi yang dibutuhkan. Pengaturan
koleksi buku menurut urutan nomor klas atau subyek buku.

20
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Prov. Jatim

Perpustakaan Desa Contoh


Perpustakaan Desa Contoh
Kec. Kota – Kediri Perpustakaan Desa Contoh
Kec. Kota – Kediri Perpustakaan Desa ContohPerpustakaan Desa Contoh
Kec. Kota – Kediri Perpustakaan Desa Contoh
Kec. Kota – Kediri Kec. Kota – Kediri Kec. Kota – Kediri
123.1 123.2
ANA 143.1 143.12 153.9
ANU AMI ANI 193.1
a b BNI BAI
a b b b
Perpustakaan Desa Contoh
Perpustakaan Desa Contoh
Perpustakaan Desa Contoh
Kec. Kota – Kediri Perpustakaan Desa Contoh
Kec. Kota – Kediri Kec. Kota – Kediri Perpustakaan Desa Contoh
Kec. Kota – Kediri Perpustakaan Desa Contoh
Kec. Kota – Kediri Kec. Kota – Kediri
123.1 123.1
ANA 123.1 123.1 123.1
ANU BAI 123.1
a a BAI BNI CAI
a b b b

Contoh Penjajaran:
Pengaturan majalah berdasar urutan judul majalah, dalam satu judul
diurutkan berdasar nomor, edisi dan tahun atau menurut nomor klas. Apabila
sudah lengkap edisinya biasanya majalah dibendel dan dikelola layaknya
koleksi lain. Pengaturan koran dengan penjepit koran yang dijajar berdasar
urutan judul dan kala terbit. Biasanya koran dikeluarkan dari penjepit setelah
seminggu, lalu disimpan menunggu proses pengolahan lebih lanjut, diantaranya
dikliping dan dibuatkan indek artikel.

Bahan Pustaka:

Daftar Tajuk Subyek Perpustakaan Nasional. Edisi Revisi. Jakarta:


Perpustakaan Nasional RI, 2002.
Dewey, Melvil, Decimal Classificasion and Relative Indeks, 22th ed. Alabany,
New York: Forest Press, 2003.
Hamakonda, Towa dan Tairas, J.N.B., Pengantar klasifikasi Persepuluhan
Dewey. Jakarta : BPK Gunung Mulya, 1995.
Muh. Kaelani Eryono, Pengolahan Badan Pustaka. Jakarta: Universitas
Terbuka, 1993.
Panduan Koleksi Perpustakaan Daerah. Jakarta: Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia , 1992.
Rompas, J.P., Buku Panduan Melaksanakan Tugas Pengembangan Koleksi,
Perpustakaan SLTP, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1990.
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1991.
Tim Pustakawan Baperpus Jatim, Panduan Dasar Pengolahan Bahan Pustaka,
Surabaya: Citra Wacana, 2006.
Yuyu Yulia, Pengadaan bahan pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka,
Depdiknas, 1992.

21

Anda mungkin juga menyukai