SKRIPSI
Oleh:
LUCKY WIJAYA
NIM. 148059
i
PENGARUH TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU)
TERHADAP HASIL BELAJAR CHEST PASS
PADA PERMAINAN BOLA BASKET
(Studi Peserta Didik SMP Unggulan At-Thoyyibah Mojoduwur Jombang
Tahun Pelajaran 2018/2019)
SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan program sarjana Pendidikian Jasmani dan Kesehatan
Oleh :
LUCKY WIJAYA
NIM. 148059
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi oleh Lucky Wijaya (148059) dengan judul Pengaruh Teaching Games
For Understanding (TGfU) Terhadap Hasil Belajar Chest Pass Pada
Permainan Bola Basket (Studi Peserta Didik SMP Unggulan At-Thoyyibah
Mojoduwur Jombang Tahun Pelajaran 2018/2019) ini telah diperiksa dan
disetujui untuk diuji.
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi oleh Lucky Wijaya ini telah dipertahankan di depan dewan penguji pada
tanggal 30 Januari 2019
Dewan Penguji
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 148059
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa SKRIPSI yang saya tulis ini benar-
benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi baik sebagian atau seluruhnya.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini hasil plagiasi, baik sebagian
atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
Lucky Wijaya
v
MOTTO
“Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi, dan saya menang”
(Lucky Wijaya)
(Gerakan Pramuka)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
ini dapat terselesaikan, karya ini dipersembahkan untuk semua yang telah mengisi
hari-hari yang indah dengan do’a dan dukungan kasih sayang yang tulus dan
1. Kedua orangtua saya Bapak M. Sidik dan Ibu Rina Praswani yang telah
memberikan do’a dan dukungan dalam bentuk apapun sehingga saya dapat
2. Kakak tercinta Tatak Setiadi dan Titin Yuliati yang selalu memberikan
vii
KATA PENGANTAR
2. Dr. Wahyu Indra Bayu, M.Pd, Ketua Prodi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
viii
8. Keluarga yang telah memberikan segenap kasih sayang kepadaku sehingga
Semoga amal baik bapak, ibu dan saudara-saudara mendapat balasan dari
ALLAH SWT dengan kerendahan hati penulis menyadari karya ini masih belum
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai
Peneliti,
LUCKY WIJAYA
148059
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii
MOTTO ................................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
B. Batasan Masalah.......................................................................................... 4
x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
xi
C. Pembahasan ................................................................................................. 44
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................................................... 47
B. Saran ............................................................................................................ 47
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Tabel Uji Normalitas Tes Hasil dan Tes Proses ..................................... 41
Tabel 4.3 Tabel Uji Homogenitas Tes Hasil dan Tes Proses .................................. 42
Tabel 4.4 Tabel Uji T-Test Penghitungan Tes Hasil dan Tes Proses...................... 44
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 : Lembar Penilaian Hasil Proses Chest Pass Bolabasket Posttest ....... 75
Lampiran 4 : Lembar Data Hasil Pretest Keterampilan Chest Pass Bolabasket .... 76
Lampiran 5 : Lembar Data Hasil Posttest Keterampilan Chest Pass bolabasket ... 77
Lampiran 6 : Lembar Perhitungan nilai Pretest dan Posttest chest pass ................ 78
Lampiran 7 : Lembar Perhitungan Uji Normalitas Tes Hasil dan Tes Proses ........ 79
Lampiran 9 : Lembar Perhitungan Uji T-Test Tes Hasil dan Tes Proses ............... 81
xv
ABSTRAK
xvi
ABSTRACT
Wijaya, Lucky. 2019. The Effect of Teaching Games For Understanding (Tgfu)
Against Chest Pass Learning Outcomes in Basketball
Games (Study of SMP Unggulan At-Thoyyibah Mojoduwur
Jombang Students Academic Year 2018/2019). Thesis,
Physical Education and Health Sciences Department.
STKIP PGRI Jombang. Nurdian Ahmad, M.Pd.
.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
suatu proses komunikasi yang harus diciptakan melalui tukar menukar pesan
atau informasi seorang guru kepada anak didik sehingga dapat diserap dan
dengan sarana prasarana, metode belajar yang monoton, serta ketidak aktifan
materi yang diajarkan antara lain mata pelajaran bola besar salah satunya
dalamnya.
mencegah lawan untuk mendapatkan nilai”. Mengoper bola adalah salah satu
usaha dari seorang pemain untuk membagi atau memberi bola kepada
dengan dua tangan dari depan dada (chest pass) merupakan operan yang
sering di lakukan dalam suatu pertandingan bola basket (Muhajir, 2016: 61).
3
memasukkan bola ke basket dan mencegah tim lain melakukan hal serupa.
peserta didik akan membuat keputusan yang tepat tentang “apa yang
peserta didik akan lebih aktif dan kreatif. Hal tersebut akan muncul pada
pengajaran permainan yang berpusat pada bermain itu sendiri (Saryono &
Nopembri, 2009:7).
inilah peneliti akan melakukan penelitiannya karena model ini memiliki cara
siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran ini. Dengan demikian proses
dan siswa siswi akan mempunyai wawasan yang berpikir kreatif dan dapat
berinteraksi degan peserta didik lainya. Hal inilah yang mendorong peneliti
meningkatkan hasil belajar chest pass pada permainan bola basket. Sehingga
B. Batasan Masalah
TGfU.
c. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelas VII SMP Unggulan At-
permainan bolabasket.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
tujuan untuk mengetahui pengaruh TGfU terhadap hasil belajar Chest Pass
pada permainan bola basket (studi peserta didik SMP Unggulan At-
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam
2. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan agar guru lebih aktif dan serius dalam
berlangsung.
3. Bagi sekolah
satu masukan inovasi baru bagi lembaga sekolah yang berkaitan bahwa
4. Bagi peneliti
bagi siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Penjasorkes
kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional Rahayu
keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap
8
9
meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
d. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang
tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan
aspek.
2. Tujuan Penjasorkes
akan dewasa dan mandiri, yang nantinya dapat digunakan dalam kehidupan
berikut:
pendidikan jasmani.
sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.
aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (outdoor
education).
orang lain.
rekreatif.
11
Inggris untuk merancang anak bermain. Pada tahun 1982, Bunker dan
ini cocok untuk berbagai tingkatan anak sekolah. Pendekatan ini akan
2009:5).
pokok yang merupakan pendekatan taktik yang berpusat pada siswa dan
Approach di Singapura.
dalam TGfU melalui beberapa proses yang dapat dilihat pada gambar
sebagai berikut:
1) Game (Permainan)
dan pengalaman mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagi guru
dan ruang, akan menentukan bagaimana poin (gol) dinilai, dan yang
diperlukan.
berjalan mulus dan taktik mesti diubah sesuai kebutuhan saat itu.
6) Performance (Penampilan)
a. Penyajian materi
pembelajaran.
permainan).
ketika seorang siswa salah dalam melakukan chest pass, pada saat
d. Evaluasi akhir
atau proyektil lain sejenis baik dilempar atau dipukul dengan terarah
mencapai sebuah sasaran yang sudah ditentukan dan semakin sedikit untuk
memberikan bola atau proyektil sejenis jatuh pada lapangan lawan agar
tidak bisa dikembalikan dengan jalan melewatkan bola melalui net dengan
bola dengan akurasi dan kecepatan tertentu untuk dijatuhkan pada daerah
tempat tertentu atau agar tidak tertangkap oleh pemain jaga sehingga si
pemukul dapat lari menuju pada daerah aman atau bahkan mampu
memukul bola yang bergerak dari pelempar untuk dipukul dalam lapangan
gawang lawan atau kedaerah tertentu lebih banyak dari lawan dan mampu
mencapai tujuan pendidikan. Disamping itu murid harus senang, sesuai dengan
dapat menggiring siswa agar mengerti makna atau nilai-nilai yang terkandung
telah ditetapkan.
yang digunakan guru masih tradisional dan membuat siswa cepat merasa
siswa tidak paham dengan materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Maka
yang akan disampaikan guru kepada siswa dapat dipahami siswa dengan baik.
diberikan kepada siswa yang sesuai dengan materi pelajaran dan konsep
penerapan teknik yang sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan.
memasukkan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal serupa.
dalam bentuk mini, seperti ukuran lapangan yang lebih kecil, jumlah pemain
permainan yang sudah baku diabaikan. Sama halnya yang telah diungkapkan
21
dalam bentuk mini, seperti ukuran lapangan diperkecil, tinggi ring basket
yang sudah baku diabaikan karena dalam kontek pembelajaran siswa yang
tim dimana skor diperoleh jika pemain secara beregu mampu memanipulasi
bola atau proyektil sejenis untuk dimasukkan ke gawang lawan atau kedaerah
gol (Saryono & Nopembri, 2009: 12). Berikut ini adalah bentuk permainan
kepada rekan satu tim di salah satu tim 4 kotak, mencoba menghindari
intersepsi.
b. Pemain bisa lari ke segala arah, bola tidak boleh dibawa lari
Penilaian
turut tertinggi.
Satu pemain mulai di zona tengah lapangan dengan bola, dan mengoper
Melakukan apa:
Peraturan:
penguasaan bola.
lebih baik atau sebaliknya. Pada penelitian ini juga tidak luput dari penelitian
terdahulu yang dijadikan sebagai acuan oleh peneliti, salah satunya yaitu :
25
pada proses eksperimen yang pada materi pembelajaran chest pass bola
pembelajaran dan menuntut siswa lebih aktif, kreatif, dan percaya diri dalam
Penjaskes.
27
E. Hipotesis penelitian
hasil belajar chest pass pada permainan bola basket (Studi Peserta
terhadap hasil belajar chest pass pada permainan bola basket (Studi
2018/2019).
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
untuk memperoleh penjelasan dari suatu teori dan hukum-hukum realitas yang
95). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest –
posttest design. Dalam desain ini tidak ada kelompok kontrol, dan subjek tidak
ditempatkan secara acak. Kelebihan desain ini adalah dilakukanya pretest dan
28
29
B. Variabel Penelitian
(2012: 29) variabel adalah suatu konsep yang memiliki variabilitas atau
keragaman yang menjadi fokus penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat dua
(dependent variable).
bolabasket”
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik baik laki-laki
2018/2019.
30
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian kecil individu atau objek yang dijadikan wakil
dalam penelitian (Maksum, 2012: 53). Sampel yang baik harus sejauh
sifat yang ada pada anggota sampel mencerminkan diri dan sifat populasi.
Maka dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah dari kelas VII peserta
Setelah adanya subyek atau obyek yang akan diteliti di dalam suatu
data penelitian yang dikerjakan. Pada metode atau teknik pengumpulan data
siswa dalam memahami chest pass pada permainan bola basket. Tes
merupakan rentetan pertanyaan atau latihan serta alat yang digunakan untuk
yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2013: 193). Tes
atau pretest dan di akhir pembelajaran setelah diberi perlakuan metode atau
post test.
1. Tahap Persiapan
ilegal.
dalam penelitian.
peserta didik.
dosen dan guru bidang studi dan melakukan revisi (jika diperlukan).
32
2. Tahap Pelaksanaan
ada aba-aba dari guru, penilaian dilakukan apabila bola di passing kan
b) Proses pembelajaran
peserta didik.
ada aba-aba dari guru, penilaian dilakukan apabila bola di passing kan
3. Tahap Akhir
peneliti pada tahap ini adalah menganalisa semua data yang diperoleh
dari penelitian.
E. Instrumen Penelitian
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan
penelitian ini adalah tes penilaian proses chest pass dan tes keterampilan
melakukan sebuah tes, yang dimana terdapat pedoman sebagai acuan untuk
proses chest pass adalah suatu penilaian proses chest pass dimana siswa
memperhatikan gerak awalan, gerak lanjutan, dan gerak akhir. Disisi lain
guru menilai gerak tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Adapun
untuk penilaian sebagai acuan peneliti member sebuah nilai, berikut ini
34
penilaian hasil chest pass sebagai peneliti memberi sebuah nilai sebagai
berikut: Pada aba-aba “SIAP”, siswa (testee) berdiri dibelakang garis (X),
Pada aba-aba “YA”, bola dipantulkan kearah sasaran gambar dan siswa
tidak bisa dikuasainya dan menggelinding jauh dari garis batas, maka siswa
diberikan tepat pada detik ke 30 dan stopwatch dihentikan. Pada waktu siswa
(testee) melakukan tes, pengawas mengamati pantulan bola pada sasaran dan
cara penilaian untuk setiap Passing mengenai target atau penghitungan satu
passing hingga kembali ketangan dihitung satu poin. Jumlah poin yang
Perolehan Nilai
Predikat Nilai
Putera Puteri Klasifikasi Nilai
........≥ 20 kali ........≥ 15 kali 86-100 Sangat Baik
17 – 19 kali 12 – 14 kali 71-85 Baik
14 – 16 kali 9 – 11 kali 56-70 Cukup
........≤ 13 kali ........≤ 8 kali ........≤55 Kurang
Sumber : Muhajir (2016:94)
pada kelas eksperimen tersebut, yang bertujuan untuk mengetahui hasil atau
hasil pretest dan posttest siswa menggunakan uji statistik. Berikut langkah-
1. Deskripsi Data
2. Uji Normalitas
for windows.
3. Uji Homogenitas
bertujuan untuk memastikan bahwa varian dari setiap kelompok sama atau
Sebaliknya, jika p-value lebih kecil dibanding 0,05 maka data dinyatakan
sigifikansi perbedaan dua buah mean yang berasal dari dua buah distribusi.
Ada dua jenis t-test yaitu untuk sampel yang berbeda (independent
38
174). Dalam penelitian ini, menggunakan rumus uji t sampel yang sejenis
BAB IV
A. Paparan Data
hasil belajar chest pass pada permainan bolabasket di smp unggulan at-
penelitian. Tes hasil belajar diberikan kepada siswa guna untuk mengetahui
hasil belajar yang dicapai. Instrumen yang diberikan dalam penelitian ini
adalah tes keterampilan chest pass yang sudah divalidasi terdahulu kepada
B. Analisis Data
mengetahui normal atau tidaknya data yang diperoleh peneliti dan melakukan
1. Deskripsi Data
deskripsi data yang telah dikumpulkan dari hasil pretest dan posttest.
Hasil pretest dan posttest yang dimaksud adalah mengetahui hasil belajar
39
40
SPSS 24.0 akan terlihat hasil nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah,
maximum pada nilai hasil untuk pretest sebesar 22.00 sedangkan untuk
posttest sebesar 24.00, untuk nilai minimum pada nilai hasil untuk pretest
sebesar 7.00 sedangkan untuk posttest sebesar 9.00 dan untuk mean pada
sebesar 15, 9048. Pada penghitungan nilai proses pretest untuk maximum
sebesar 8.00 sedangkan untuk posttest sebesar 9.00, untuk nilai minimum
pada nilai pretest sebesar 5.00 sedangkan untuk posttest sebesar 6.00 dan
untuk mean nilai pretest sebesar 6.3810 sedangkan untuk posttest sebesar
7.8571. Ada perbandingan selesih antara pretest dan posttest, hal tersebut
pada nilai posttest sudah melakukan treatmen sehingga nilai melebihi dari
pretest.
2. Uji Normalitas
kenormalannya adalah hasil uji pre-test dan post-test. Pengolahan data uji
sebagai berikut :
a. Menentukan hipotesis
b. Pengambilan keputusan
Tabel 4.2 Tabel Uji Normalitas Tes Hasil dan Tes Proses
Tes Hasil Tes Proses
Statistika Pretest Posttest Pretest Posttest
Sig 0,08 0,200 0,07 0,23
Alpha 0,05 0,05 0,05 0,05
Analisis 0,08 > alpha 0,200 > 0,08 > 0,23 > alpha
H0 diterima alpha alpha H0 diterima
H0 diterima H0 diterima
Kesimpulan Distribusi Distribusi Distribusi Distribusi
normal normal normal normal
Dalam uji normalitas tes hasil berlaku ketentuan: jika p-value lebih
Sebaliknya, jika p-value lebih kecil dibanding 0,05 maka data dinyatakan
tidak berdistribusi normal. Dari analisi diatas Nampak bahwa pada Pretest
p-value 0,08 , sementara itu pada Posttest p-value sebesar 0,200. Artinya,
value lebih besar dibanding 0,05. Sedangkan dalam uji normalitas tes
proses berlaku ketentuan: jika p-value lebih besar dibanding 0,05 maka data
dibanding 0,05 maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal. Dari analisi
diatas Nampak bahwa pada Pretest p-value sebesar .007 (atau 0,07),
sementara itu pada Posttest p-value sebesar 0,023. Artinya, melalui uji
3. Uji Homogenitas
program SPSS for windows versi 24.0 dalam mencari uji homogenitas,
Tabel 4.3 Tabel Uji Homogenitas Tes Hasil dan Tes Proses
Test of Homogeneity of Variances
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.017 1 40 .985
Proses
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.173 1 40 .680
lebih kecil dibanding 0,05 maka data dinyatakan tidak homogen. Dari hasil
analisis diatas didapat nilai signifakansi sebesar 0.985 dan 0.985 > 0.05
maka dapat disimpulkan data tersebut memiliki varian yang sama atau data
atas dari hasil analisis diatas didapat nilai signifakansi sebesar 0.680 dan
43
0.680 > 0.05 maka dapat disimpulkan data tersebut memiliki varian yang
dengan cara mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata dari nilai yang di
c. Mengambil Keputusan
perhitungan ternyata thitung sama dengan atau lebih besar dari harga ttabel
dan H0 ditolak. Akan tetapi jika thitung nilainya lebih kecil daripada harga
ttabel yang sesuai dengan taraf signifikan yang ditetapkan maka H0 diterima
dan H1 ditolak.
44
d. Pengambilan Keputusan
Tabel 4.4 Uji T-Test Penghitungan Tes Hasil dan Tes Proses
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Sig.
Std. Interval of the (2-
Std. Error Difference taile
Mean Deviation Mean Lower Upper t df d)
Tes Posttest - 2.66667 1.35401 0.29547 2.05033 3.28300 9.025 20 0.00
Hasil Pretest 0
Tes Posttest - 1.47619 0.92839 0.20259 1.05359 1.89879 7.287 20 0.00
Proses Pretest 0
Adapun hasil berdasarkan tabel paired samples t-test tes hasil dan tes
hasil tersebut adalah H0 diterima jika Sig. (2-tailed) ≥ 0,05. Karena nilai
Sig.(2-tailed) sebesar 0,000, berarti 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dengan kata
lain H1 diterima.
belajar chestpass bolabasket Pada Siswa Kelas VII SMP Unggulan At-
C. Pembahasan
mengatasi hasil belajar chest pass perlu adanya proses pembelajaran yang
kreatif, inovatif dan efektif dan menarik bagi siswa lebih mudah menerima
terjadi pada pembelajaran yang berbasis teknik. Para guru pendidikan jasmani
digunakan dalam pembelajaran yaitu: names player, 4 square, dan end ball.
(2015). Dengan permainan tersebut peserta didik akan lebih aktif, kreatif dan
& Nopembri, 2009: 13). Hal ini diperkuat dari pernyataan Caly & Nopembri
permainannya.
sample t-test maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha)
belajar chestpass bolabasket Pada Siswa Kelas VII SMP Unggulan At-
model pembelajaran TGfU menjadi salah satu cara latihan yang efisien untuk
pembelajaran.
47
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII SMP Unggulan At-thoyyibah
bolabasket pada siswa kelas VII SMP Unggulan At-Thoyibah tahun pelajaran
2018/2019.
B. Saran
materi olahraga yang lain. Yang memberi kesempatan pada siswa untuk
salah satu cara latihan yang efisien untuk meningkatkan kemampuan chest
pass dan dapat dijadikan solusi atau terobosan terbaru dalam mengatasi
47
48
DAFTAR PUSTAKA
Saryono & Nopembri. (2009). Gagasan dan Konsep Dasar Teaching Games for
Understanding (TGfU). Jurnal Nasional Pendidikan Jasmani dan Ilmu
Keolahragaan. Hal: 6-13.
Saryono & Rithaudin. (2011). Meta Analisis Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Taktik
(TGfU) Terhadap Pengembangan Aspek Kognitif Siswa Dalam Pendidikan
Jasmani. Jurnal Nasional Pendidikan Jasmani dan Ilmu Keolahragaan Vol 144
No: 2-144.
Setiono, P. (2014). Pengaruh Penerapan Tecahing Games for Understanding (TGfU)
Terhadap Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Pada Siswa Kelas VII SMP
Negeri 5 Jombang. Skripsi diterbitkan. Jombang, Indonesia: STKIP PGRI
Jombang
Tim Penyusun. (2017). Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jombang: STKIP PGRI
Jombang
Tomoliyus, (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelajaran Bola Basket
Konsep dan Metode. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online)
(http://staff.uny.ac.id/penelitian/Dr.Tomoliyus,M.S), diunduh 27 Maret 2018.
Usman E Y. (2014). Model Pembelajaran Teaching Games for Understanding (TGfU)
Terhadap Hasil Jump Shoot Bola Basket, Skrpsi tidak diterbitkan. Pontianak,
Indonesia: Universitas Tanjungpura.
Winarno. (2006). Dimensi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang,
Indonesia: Lab FIK UM
50
I. Kompetensi Inti
Menemukan variasi dan kombinasi teknik dasar chest pass serta sikap tubuh yang
baik dan benar pada waktu melakukan latihan teknik tersebut.
Menganalisa kelebihan dan kelemahan variasi dan kombinasi teknik dasar chest
pass serta sikap tubuh yang baik dan benar pada waktu melakukan latihan teknik
tersebut
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan siswa dapat:
Menemukan dan mendapatkan pengalaman gerak tahapan teknik dasar chest pass
serta sikap tubuh yang baik dan benar pada waktu melakukan latihan teknik
tersebut.
Menemukan pengalaman gerak dari latihan variasi dan kombinasi teknik dasar
chest pass serta sikap tubuh baik dan benar pada waktu melakukan latihan variasi
dan kombinasi teknik teknik tersebut.
Menganalisa kelebihan dan kelemahan variasi dan kombinasi teknik dasar chest
pass serta sikap tubuh pada waktu melakukan latihan teknik tersebut
V. Materi Ajar
Materi Pembelajaran :
Permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu yang berlawanan. Tiap-tiap regu yang
melakukan permainan di lapangan terdiri dari 5 orang, sedangkan pemain pengganti
sebanyak-banyaknya 7 orang, sehingga tiap regu paling banyak terdiri dari 12 orang pemain.
Permainan Bola Basket dimainkan di atas lapangan keras yang sengaja diadakan untuk itu,
baik di lapangan terbuka maupun di ruangan tertutup. Pada hakekatnya, tiap-tiap regu
mempunyai kesempatan untuk menyerangdan memasukkan bola sebanyak-banyaknya,
52
keranjang sendiri untuk sedapat mungkin tidak kemasukan. Secara garis besar permainan
Bola Basket dilakukan dengan mempergunakan tiga unsur teknik yang menjadi pokok
permainan, yakni : mengoper dan menangkap bola (pasing and catching), menggiring bola
(dribbling), serta menembak (shooting).
Teknik dasar permainan bola basket yaitu:
a) Cara memegang bola basket
b) Cara menangkap bola dilakukan dengan satu ataupun dua tangan, baik dalam
keadaan berhenti, berjalan maupun dalam keadaan berlari.
c) Cara mengoper bola menggunakan satu maupun dua tangan.
Macam-macam operan dalam bola basket:
operan setinggi dada (Chest pass)
operan dengan cara bola di pantulkan ke lantai (bounce pass)
operan diatas kepala (Over head pass)
operan samping (side arm pass)
operan lambung (lop pass)
operan sambil melompat (jump hand pass)
A. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Metode (Teaching Games for Understanding) TGfU
B. Media /Alat / Sumber Pembelajaran
Media
1. Lembar Penilaian
Alat
1. Peluit, Stopwatch. Kun.
2. Lapangan
Sumber Pembelajaran
1. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan kelas VII SMP.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
C. Kegiatan Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
• Menyiapkan peserta didik menjadi empat
barisan bersyaf (semua peserta didik dapat
PENDAHULUAN melihat guru). 20 menit
• Berdoa untuk keselamatan dalam
pembelajaran dan kebermanfaatan yang
dipimpin oleh salah satu peserta didik/ ketua
kelas
• Mengecek kehadiran semua peserta didik dan
menanyakan kesehatan mereka secara umum.
• Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada hari itu.
• Memotivasi peserta didik dengan menjelaskan
konsep gerak spesifik permainan bola basket
53
Tujuan :
1. Mengetahui hasil dari peserta didik
melakukan chest pass ke tembok
2. Mengetahui proses pelaksanaan dari peserta
didik melakukan chest pass ke tembok
• Guru melakukan refleksi dengan melibatkan
peserta didik,
• Guru memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil belajar yang dipelajari,
• Menyampaikan rencana kegiatan 20 menit
PENUTUP
pembelajaran pada pertemuan berikutnya
dengan pemberian tugas.
• Melakukan pendinginan secukupnya,
• Ketua kelas memimpin do’a bersama dan
menyampaikan salam
D. Penilaian
1. Teknik penilaian
1.1 Tes unjuk kerja (keterampilan):
54
Peserta didik diberi waktu 30 detik melakukan Chest Pass ke dinding dengan jarak
melempar 3 meter.
Mengetahui
Kepala SMP Unggulan At-Thoyyibah
Petunjuk Penilaian :
Penilaian keterampilan diberikan dalam bentuk kinerja, yaitu suatu proses yang bersifat
prosedural dalam melakukan suatu gerakan, mulai dari posisi awal, gerakan, dan akhir
gerakan. Berikan tanda cek (√) pada kolom perolehan skor yang sudah disediakan,
dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 3.
Lembar Observasi
Penilaian Kompetensi Keterampilan
Melakukan spesifik gerak permainan bola basket (chestpass)
I. Kompetensi Inti
Menemukan variasi dan kombinasi teknik dasar chest pass serta sikap tubuh yang
baik dan benar pada waktu melakukan latihan teknik tersebut.
Menganalisa kelebihan dan kelemahan variasi dan kombinasi teknik dasar chest
pass serta sikap tubuh yang baik dan benar pada waktu melakukan latihan teknik
tersebut
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan siswa dapat:
Menemukan dan mendapatkan pengalaman gerak tahapan teknik dasar chest pass
serta sikap tubuh yang baik dan benar pada waktu melakukan latihan teknik
tersebut.
Menemukan pengalaman gerak dari latihan variasi dan kombinasi teknik dasar
chest pass serta sikap tubuh baik dan benar pada waktu melakukan latihan variasi
dan kombinasi teknik teknik tersebut.
Menganalisa kelebihan dan kelemahan variasi dan kombinasi teknik dasar chest
pass serta sikap tubuh pada waktu melakukan latihan teknik tersebut
V. Materi Ajar
Materi Pembelajaran :
Permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu yang berlawanan. Tiap-tiap regu yang
melakukan permainan di lapangan terdiri dari 5 orang, sedangkan pemain pengganti
sebanyak-banyaknya 7 orang, sehingga tiap regu paling banyak terdiri dari 12 orang pemain.
Permainan Bola Basket dimainkan di atas lapangan keras yang sengaja diadakan untuk itu,
baik di lapangan terbuka maupun di ruangan tertutup. Pada hakekatnya, tiap-tiap regu
58
Cara memaikan:
1 tim berisikan 8 orang dengan 1 orang di
tengah.
Pemain dalam lingkaran melempar bola ke
pemain lain di lingkaran
Pemain melempar bola dengan memanggil
nama (penerima) dan mengoper bola ke
pemain itu.
• keterampilan gerak permainan bola basket
• Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan
untuk memberikan komentar atau
menanggapinya dengan bahasa yang baik dan
santun.
• Guru bersama peserta didik menyimpulkan
60
Peserta didik diberi waktu 30 detik melakukan Chest Pass ke dinding dengan jarak
melempar 3 meter.
Mengetahui
Kepala SMP Unggulan At-Thoyyibah
I. Kompetensi Inti
Menemukan variasi dan kombinasi teknik dasar chest pass serta sikap tubuh yang
baik dan benar pada waktu melakukan latihan teknik tersebut.
Menganalisa kelebihan dan kelemahan variasi dan kombinasi teknik dasar chest
pass serta sikap tubuh yang baik dan benar pada waktu melakukan latihan teknik
tersebut
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan siswa dapat:
Menemukan dan mendapatkan pengalaman gerak tahapan teknik dasar chest pass
serta sikap tubuh yang baik dan benar pada waktu melakukan latihan teknik
tersebut.
Menemukan pengalaman gerak dari latihan variasi dan kombinasi teknik dasar
chest pass serta sikap tubuh baik dan benar pada waktu melakukan latihan variasi
dan kombinasi teknik teknik tersebut.
Menganalisa kelebihan dan kelemahan variasi dan kombinasi teknik dasar chest
pass serta sikap tubuh pada waktu melakukan latihan teknik tersebut
V. Materi Ajar
Materi Pembelajaran :
Permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu yang berlawanan. Tiap-tiap regu yang
melakukan permainan di lapangan terdiri dari 5 orang, sedangkan pemain pengganti
sebanyak-banyaknya 7 orang, sehingga tiap regu paling banyak terdiri dari 12 orang pemain.
Permainan Bola Basket dimainkan di atas lapangan keras yang sengaja diadakan untuk itu,
baik di lapangan terbuka maupun di ruangan tertutup. Pada hakekatnya, tiap-tiap regu
64
A. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Metode (Teaching Games for Understanding) TGfU
B. Media /Alat / Sumber Pembelajaran
Media
1. Lembar Penilaian
Alat
1. Peluit, Stopwatch. Kun.
2. Lapangan
Sumber Pembelajaran
1. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan kelas VII SMP.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
C. Kegiatan Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
• Menyiapkan peserta didik menjadi empat
PENDAHULUAN barisan bersyaf (semua peserta didik dapat 20 menit
melihat guru).
• Berdoa untuk keselamatan dalam
pembelajaran dan kebermanfaatan yang
dipimpin oleh salah satu peserta didik/ ketua
kelas
• Mengecek kehadiran semua peserta didik dan
menanyakan kesehatan mereka secara umum.
• Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada hari itu.
65
Cara memainkan:
8 pemain dibagi menjadi 2 tim
Area bermain dibagi menjadi 4 dan pemain
dari masing-masing tim masuk ke persegi
(kotak)
Pemain bisa lari ke segala arah, bola tidak
boleh dibawa lari
Semua pemain harus tetap di dalam persegi
masing-masing
66
Peserta didik diberi waktu 30 detik melakukan Chest Pass ke dinding dengan jarak
melempar 3 meter.
Mengetahui
Kepala SMP Unggulan At-Thoyyibah
I. Kompetensi Inti
Menemukan variasi dan kombinasi teknik dasar chest pass serta sikap tubuh yang
baik dan benar pada waktu melakukan latihan teknik tersebut.
Menganalisa kelebihan dan kelemahan variasi dan kombinasi teknik dasar chest
pass serta sikap tubuh yang baik dan benar pada waktu melakukan latihan teknik
tersebut
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan siswa dapat:
Menemukan dan mendapatkan pengalaman gerak tahapan teknik dasar chest pass
serta sikap tubuh yang baik dan benar pada waktu melakukan latihan teknik
tersebut.
Menemukan pengalaman gerak dari latihan variasi dan kombinasi teknik dasar
chest pass serta sikap tubuh baik dan benar pada waktu melakukan latihan variasi
dan kombinasi teknik teknik tersebut.
Menganalisa kelebihan dan kelemahan variasi dan kombinasi teknik dasar chest
pass serta sikap tubuh pada waktu melakukan latihan teknik tersebut
V. Materi Ajar
Materi Pembelajaran :
Permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu yang berlawanan. Tiap-tiap regu yang
melakukan permainan di lapangan terdiri dari 5 orang, sedangkan pemain pengganti
sebanyak-banyaknya 7 orang, sehingga tiap regu paling banyak terdiri dari 12 orang pemain.
Permainan Bola Basket dimainkan di atas lapangan keras yang sengaja diadakan untuk itu,
baik di lapangan terbuka maupun di ruangan tertutup. Pada hakekatnya, tiap-tiap regu
70
a. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Metode (Teaching Games for Understanding) TGfU
b. Media /Alat / Sumber Pembelajaran
Media
1. Lembar Penilaian
Alat
2. Peluit, Stopwatch. Kun.
3. Lapangan
Sumber Pembelajaran
1. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan kelas VII SMP.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Kegiatan Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
• Menyiapkan peserta didik menjadi empat
PENDAHULUAN barisan bersyaf (semua peserta didik dapat 20 menit
melihat guru).
• Berdoa untuk keselamatan dalam
pembelajaran dan kebermanfaatan yang
dipimpin oleh salah satu peserta didik/ ketua
kelas
• Mengecek kehadiran semua peserta didik dan
menanyakan kesehatan mereka secara umum.
• Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada hari itu.
71
Cara memainkannya:
Bentuk 2 tim dan area bermain dengan 3
zona
Setiap tim mengirim pemain untuk
berpatroli di garis ujung yang berlawanan
(di belakang garis).
Satu pemain mulai di zona tengah
lapangan dengan bola, dan mengoper bola
ke rekan satu tim di setiap zona.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan bola
72
ke pemain akhir.
• keterampilan gerak permainan bola basket
• Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan
untuk memberikan komentar atau
menanggapinya dengan bahasa yang baik dan
santun.
• Guru bersama peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran yang telah dipelajari
• Guru bersama perserta didik mengidentifikasi
gerakan chest pass dan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk menanyakan yang
belum dipahami.
Selanjutnya dilakukan (Posttest)
- Peserta didik melakukan tes wall pass
selama 30 detik.
- Posttest dilaksanakan dengan jarak ke
tembok sejauh 3 meter.
- Peserta didik memulai posttest dengan aba-
aba tiupan peluit dari guru.
Peserta didik diberi waktu 30 detik melakukan Chest Pass ke dinding dengan jarak
melempar 3 meter.
73
Mengetahui
Kepala SMP Unggulan At-Thoyyibah
1 ANL P 8
2 BP L 12
3 DNL P 7
4 EG P 12
5 ERC P 12
6 INS P 12
7 JAA P 12
8 JJK L 19
9 LW P 14
10 LAM P 11
11 MIRL L 18
12 MFI L 17
13 MNAK P 14
14 NCM P 14
15 NRIN P 10
16 RAP L 13
17 RIU L 11
18 SNA P 13
19 SS L 13
20 STW P 22
21 SR P 14
77
1 ANL P 10
2 BP L 16
3 DNL P 9
4 EG P 15
5 ERC P 15
6 INS P 14
7 JAA P 13
8 JJK L 21
9 LW P 15
10 LAM P 15
11 MIRL L 19
12 MFI L 21
13 MNAK P 17
14 NCM P 15
15 NRIN P 16
16 RAP L 17
17 RIU L 14
18 SNA P 14
19 SS L 16
20 STW P 24
21 SR P 18
78
2 BP L 12 16
3 DNL P 7 9
4 EG P 12 15
5 ERC P 12 15
6 INS P 12 14
7 JAA P 12 13
8 JJK L 19 21
9 LW P 14 15
10 LAM P 11 15
11 MIRL L 18 19
12 MFI L 17 21
13 MNAK P 14 17
14 NCM P 14 15
15 NRIN P 10 16
16 RAP L 13 17
17 RIU L 11 14
18 SNA P 13 14
19 SS L 13 16
20 STW P 22 24
21 SR P 14 18
79
Lampiran 7: Lembar Perhitungan Uji Normalitas Tes Hasil dan Tes Proses
Lampiran 9: Lembar Perhitungan Uji T-Test Tes Hasil dan Tes Proses
Jurusan : PENJASKES
Jabatan : Guru
Sebagai : Validator
2018/2019.
mestinya.
Validator
(………………..……..……..)
88