Anda di halaman 1dari 17

ANALISA PENGARUH CALCIUM DAN MAGNESIUM

TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

Disusun Oleh :

Karunia Romadhani 115040100111126


Hidayatul Fitriyah 115040100111129
Ema Rizqi Permata S 115040100111130
Yani Emirta 115040100111134
Yuniasih Triastuti 115040101111008

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
MALANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap tanaman memerlukan paling sedikit 16
unsur atau zat hara agar pertumbuhannya normal. Dari
ke-16 unsur tersebut, 3 unsur (karbon, hidrogen, dan
oksigen) diperoleh dari udara, sedangkan 13 unsur lagi
disediakan oleh tanah. Unsur esensial bagi tanaman
tersebut dibedakan lagi ke dalam unsur makro dan
mikro, dimana unsur makro merupakan unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah besar, dan mikro merupakan
unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Untuk
dapat tanaman tumbuh dengan normal, maka
keseluruhan unsur esensial tersebut harus terpenuhi.
Salah satu unsur hara makro esensial bagi
tanaman yang akan dibahas pada makalah ini adalah
unsur hara Mg (Magnesium) dan Ca (Kalsium). Kedua
unsur tersebut merupakan unsur yang banyak
dibutuhkan oleh tanaman. Mg (Magnesium) dan Ca
(Kalsium) memiliki fungsi dan peran penting, Fungsi
penting Mg antara lain sebagai aktivator yang berperan
dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam
tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di
daun, terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi
kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk
memperlancar proses fotosintesis.
Sedangkan fungsi unsur kalsium bagi tanaman
adalah sebagai pembentuk enzim. Fungsi utama
Kalsium (Ca) ialah berperan dalam proses pembelahan
dan perpanjangan sel, dan mengatur distribusi hasil
fotosintesis. Apabila tanaman mengalami kekurangan
ataupun kelebihan unsur Ca (Kalsium) dan Mg
(Magnesium), maka tanaman tersebut akan mengalami
atau menimbulkan gejala-gejala ketidaknormalan yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Untuk itu
sangat penting mempelajari dan membahas lebih lanjut
mengenai unsure Ca (Kalsium) dan Mg (Magnesium).

1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan dari
pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian unsur hara Ca
(Kalsium) dan Mg (Magnesium).
2. Untuk mengetahui fungsi unsur hara Ca (Kalsium)
dan Mg (Magnesium) bagi tanaman.
3. Untuk mengetahui gejala apa yang timbul akibat
kekurangan atau kelebihan Ca (Kalsium) dan Mg
(Magnesium)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Unsur Hara Ca (Kalsium) dan Mg (Magnesium).


Kalsium (Ca) merupakan salah satu unsur hara
makro sekunder yang memiliki peran cukup penting
dalam siklus hidup tanaman.Unsur hara ini menjadi
komponen utama penyusun struktur dinding sel dan
membran tanaman.Untuk jangka pendek, Ca dibutuhkan
untuk meminimalisir terjadinya infeksi dari organisme
penyebab penyakit yang bersinggungan dengan bagian
luar tanaman.Unsur Ca adalah yang paling berperan
dalam pertumbuhan sel. Unsur ini merupakan
komponen yang menguatkan, dan mengatur daya
tembus, serta merawat dinding sel. Perannya sangat
penting pada titik tumbuh akar. Bahkan bila terjadi
defiensi Ca, pembentukan dan pertumbuhan akar
terganggu , dan berakibat penyerapan hara terhambat.
Ca berperan dalam proses pembelahan dan
perpanjangan sel, dan mengatur distribusi hasil
fotosintesis.

Sedangkan Magnesium adalah aktivator yang


berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di
dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan
keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan
klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan
untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga
merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan
enzim di berbagai proses sintesis protein. Magnesium
merupakan bagian dari klorofil, pektih dan
fitin.Magnesium adalah unsur mobil dan sebagian besar
larut dalam cairan sel.

2.2 Fungsi Unsur Hara Ca (Kalsium) dan Mg


(Magnesium) bagi Tanaman
Fungsi kalsium bagi tanaman antara lain;(1)
merangsang pembentukan bulu-bulu akar, (2) berperan
dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari
tanaman, (3) memperkeras batang tanaman dan
sekaligus merangsang pembentukan biji, (4)
menetralisir asam-asam organik yang dihasilkan pada
saat metabolisme, (5) kalsium yang terdapat dalam
batang dan daun dapat menetralisirkan senyawa atau
suasana keasaman tanah
Sedangkan manfaat Magnesium terhadap
tanaman dan tanah antara lain; (1) menghasilkan
Klorofil dengan sempurna, (2) meningkatkan kualitas
dan kuantitas produksi, (3) meningkatkan kadar minyak
pada buah sawit dan lainnya, (4) meningkatkan pH
tanah dan memperbaiki struktur tanah akibat pemberian
pupuk kimia, (5) ketersediaan kandungan hara, phosfor
dalam tanah, dan (6) dapat mengurangi (menetralisir)
racun akibat kandungan Al dan Fe dalam tanah yang
tinggi.

2.3 Keterkaitan Unsur Hara Ca (Kalsium) dan Mg


(Magnesium) bagi Tanaman
2.3.1 Keterkaitan Unsur Hara Ca (Kalsium) bagi
Tanaman
Mineral kalsium banyak didapatkan di dalam
tanah, dan tumbuhan pada kondisi alami jarang
mengalami defisiensi terhadap elemen ini. Kalsium
penting dalam sintesis pektin pada lammela. Kalsium
juga terlibat dalam metabolism atau pembentukan ini
sel dalam mitokondria. Kalsium sangat penting bagi
kebanyakan tumbuhan dan kekurangan kalsium yang
parah dapat mengakibatkan kerusakan dan kematian
tumbuhan.
Daerah meristematik merupakan daerah yang
paling menderita, karena kekurangan kalsium akan
menghambat pembentukan dinding-dinding sel baru,
sehingga pembelahan sel pun terhambat. Pembelahan
sel yang tidak sempurna atau mitosis tanpa
pembentukan dinding sel baru, menghasilkan sel-sel
yang multinukleat dan merupakan gejala khas pada
defisiensi kalsium. Dinding sel, terutama dalam
menyokong struktur batang dan petiol akan menjadi
rapuh, dan perluasan sel dihambat.
Terjadinya klorosis sepanjang tepi daun yang
muda, ujung daun membengkok, pembentukan akar
yang tertahan, merupakan gejala defisiensi Ca yang
berat. Kalsium hanya sedikit berperan katalitik, yaitu
sebagai aktivator beberapa enzim seperti fosfolipase.
Disamping itu kalsium berperan dalam detoksifikasi
asam oksalat, membentuk Kristal Ca-oksalat yang
sering dijumpai dalam vakuola sel tumbuhan. Dibawah
ini lebih jelasnya akan dibahas mengenai
defisiensi/kekurangan serta kelebihan unsure Ca.
2.3.2 Metabolisme Unsur Ca (Kalsium)
Proses metabolisme Ca dalam mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dimana
diketahui bahwa unsur Ca ini didapatkan pada batang
dan daun tanaman dan bertugas merangsang
pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang dan
merangsang pembentukan biji (Lavon et al., 1995).
Dengan tidak adanya Ca maka pembentukan bulu-bulu
akar akan terhambat, sehingga terhambat pula dalam
menyerap unsur hara.
Menurut Marschner (1986) indikator defisiensi
hara Ca pertama kali terlihat pada daun yang masih
muda, sedangkan untuk tanaman yang defisiensi hara
N, K dan Mg akan tampak pada daun yang telah
dewasa. Hal itulah yang menyebabkan panjang dan
lebar daun pada tanaman defisiensi hara Ca lebih kecil-
kecil karena sejak daun masih muda sudah
menampakan gejala terhambat pertumbuhannya. Hal
itu sekaligus akan menghambat perkembangan
tanaman selanjutnya yang ditunjukkan oleh bobot
kering tanaman yang sangat kecil.

2.3.3 Keterkaitan Unsur Magnesium bagi Tanaman


Hara makro Magnesium (Mg) merupakan unsur
hara esensial yang sangat dibutuhkan tanaman dalam
pembentukan hijau daun (klorofil) dan sebagai co-faktor
hampir pada seluruh enzim dalam proses metabolisme
tanaman seperti proses fotosintesa, pembentukan sel,
pembentukan protein, pembentukan pati, transfer
energi serta mengatur pembagian dan distribusi
karbohidrat keseluruh jaringan tanaman.
Pupuk Magnesium atau yang lebih dikenal sebagai
Kieserite, tergolong pupuk tunggal yang manfaatnya
mampu memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.
Diantaranya dapat meningkatkan pH tanah dan
Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah sekaligus
menambah nutrisi Mg didalam tanah untuk kebutuhan
tanaman.
Magnesium (Mg) juga memegang peranan penting
dalam transportasi Phosphat pada tanaman.
Manfaat Magnesium terhadap tanaman dan tanah
antara lain :
1. Menghasilkan Klorofil dengan sempurna.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
3. Meningkatkan kadar minyak pada buah sawit dan
lainnya.
4. Meningkatkan pH tanah dan memperbaiki struktur
tanah akibat pemberian pupuk kimia.
5. Ketersediaan kandungan hara, phosfor dalam tanah.
6. Dapat mengurangi (menetralisir) racun akibat
kandungan Al dan Fe dalam tanah yang tinggi.
Magnesium (Mg) diperlukan tumbuhan dalam
jumlah cukup besar.Magnesium memiliki beberapa
peranan penting dalam tumbuhan, diantaranya dalam
stabilisasi partikel-partikel ribosom. Magnesium terlihat
dalam sejumlah reaksi enzimatik dengan kapasitas
yang bervariasi.
Pertama dalam reaksi yang menyangkut
pemindahan fosfat dari ATP, magnesium berttindak
sebagai penghubung enzim terhadap substratnya.
Kedua, magnesium berfungsi dalam mengubah
konstanta keseimbangan reaksi dengan cara berikatan
dengan produk, misalnya pada reaksi-reaksi kinase
tertentu. Ketiga, bekerja membentuk kompleksitas
dengan suatu inhibitor enzim. Gejala defisiensi
magnesium sangat karakteristik.
Terjadinya klosrosis diantara tulang daun, dapat
timbul warna cerah dari pigmen merah, jingga, kuning
atau merah ungu, dan pada defisiensi yang parah
timbul daerah atau bintik nekrosis.Karena magnesium
sangat mudah larut dan mudah diangkut ke seluruh
tubuh, gejala defisiensi biasanya timbul pertama kali
pada daun dewasa.
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mg++
Fungsi magnesium bagi tanaman ialah:
a. Magnesium merupakan bagian tanaman dari klorofil
b. Merupakan salah satu bagian enzim yang disebut
Organic pyrophosphatse dan Carboxy peptisida
c. Berperan dalam pembentukan buah
Sumber-sumber Magnesium adalah:
a. Batuan kapur (Dolomit Limestone) CaCO3MgCO3
b. Garam Epsom (Epsom salt) MgSO4.7H2O
c. Kleserit MgSO4.H2O
d. Magnesia MgO
e. Zat ini berasal dari air laut yang telah mengalami
proses sedemikian:
Mg Cl2 + Ca(OH)2 ——– Mg (OH)2 + Ca Cl2
Mg (OH)2—-panas—— Mg O + H2O
f. Terpentin Mg3SiO2 (OH)4
g. Magnesit MgCO3
h. Karnalit MGCl2KCl. 6H2O
i. Basic slag
j. Kalium Magnesium Sulfat (Sulfat of Potash
Magnesium)
2.5 Gejala Defisiensi KekuranganUnsur Hara Mg
(Magnesium) dan Ca (Kalsium) pada Tanaman
Kekurangan Ca
Gejala kekurangan kalsium ditandai dengan
pertumbuhan kuncup yang terhenti dan mati,
pertumbuhan tanaman lemah dan merana, tepi daun
muda mengalami klorosis, buah muda banyak yang
rontok dan masak sebelum waktunya, warna buah
kurang sempurna. Gejala lain yaitu titik tumbuh lemah,
terjadi perubahan bentuk daun, mengeriting, kecil, dan
akhirnya rontok. Kalsium menyebabkan tanaman tinggi
tetapi tidak kekar. Karena berefek langsung pada titik
tumbuh maka kekurangan unsur ini menyebabkan
produksi bunga terhambat. Bunga gugur juga efek
kekurangan kalsium.
Secara rinci gejala kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)
yaitu:
a) Daun-daun muda selain berkeriput mengalami
perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis
(berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di
antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada
beberapa tempat mati
b) Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati
c) Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang
sempurna malah sering salah bentuk
d) Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita
e) Akarnya pendek-pendek dan seringkali ujungnya busuk,
f) Batang kurang kuat,
g) Daun-daun salah bentuk, kadang-kadang keriting atau
nekrotis.
Cara penanganan kekurangan unsur kalsium adalah
dengan menambahkan kapur dolomite (Ca=38%), kalsium
karbonat (Ca=90%), serta pupuk kalsium kandungan Ca
80-99%.
Kelebihan kalsium (Ca)
Kelebihan kalsium tidak berefek banyak, hanya
mempengaruhi pH tanah. Kelebihan kalsium, seperti pada
tanah berkapur, dapat merangsang timbulnya kekurangan
kalium dan unsur mikro, seperti besi, boron, seng, tembaga
dan mangan. Pemberian kapur yang berlebihan pada tanah
masam dapat menimbulkan masalah seperti tersebut di
atas. Kelainan hara dapat timbul karena kelebihan kalsium,
seperti terjadi pada tanah berkadar kalsium karbonat tinggi,
pengapuran yang berlebihan pada tanah masam atau
terjadinya akumulasi garam kalsium, baik melalui aliran
kapiler, maupun karena tidak adanya pencucian yang
intensif.

Gambar 1. Kekurangan Unsur Kalsium

Kekurangan Mg
Gejala kekurangan magnesium ditandai mula-mula
timbul pada daun tua dengan gejala klorosis interveinal.
Warna klorosis dimulai pada pinggir daun yang berangsur
angsur masuk ke dalam dengan tulang-tulang daun tetap
hijau. Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah
unsur tidak terangkut karena energi yang tersedia sedikit.
Yang terbawa hanyalah unsur berbobot ‘ringan’ seperti
nitrogen. Akibatnya terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi
encer. Jaringan menjadi lemah dan jarak antar ruas
panjang. Ciri-ciri persis seperti gejala etiolasi-kekurangan
cahaya pada tanaman.Muncul bercak-bercak kuning di
permukaan daun tua.Hal ini terjadi karena Mg diangkut ke
daun muda. Daun tua menjadi lemah dan akhirnya mudah
terserang penyakit, terutama embun tepung (powdery
mildew).
Dalam keadaan kekurangan magnesium yang berat
daun gugur muda, pertumbuhan terhambat dan produksi
rendah. Kekurangan magnesium dapat diatasi dengan:
- pemupukan melalui tanah dan daun dengan garam
magnesium, seperti Kiserit (MgS04).
- Dapat digunakan 0,5 MgS04 untuk menyemprot
tanaman.
- Pada tanah masam, pupuk organik dan dolomit
dapat digunakan
Kelebihan Mg
Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.

Gambar 2. Kekurangan Magnesium


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Unsur Ca adalah yang paling berperan dalam
pertumbuhan sel. Unsur ini merupakan komponen
yang menguatkan, dan mengatur daya tembus, serta
merawat dinding sel. Perannya sangat penting pada
titik tumbuh akar.
 Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam
transportasi energi beberapa enzim di dalam
tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di
daun , terutama untuk ketersediaan klorofil.
 Gejala kekurangan kalsium ditandai dengan
pertumbuhan kuncup yang terhenti dan mati.
Kelebihan kalsium tidak berefek banyak, hanya
mempengaruhi pH tanah.
 Gejala kekurangan magnesium ditandai mula-mula
timbul pada daun tua dengan gejala klorosis
interveinal. Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala
ekstrim.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Calsium Deficiency.


http://translate.google.com/translate?hl=id&langpair=
en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Calcium_deficien
cy_%28plant_disorder%29. Diakses pada 05
Desember 2013.

Anonim. 2013. Magnesium-Kieserit Green Sumatera.


http://agrounited.wordpress.com/magnesium-
kieserit-green-sumatera/. Diakses pada 05
Desember 2013.

Anonim. 2013. Khasiat Unsur Hara Bagi Tanaman.


http://pusri.wordpress.com/2007/10/01/khasiat-
unsur-hara-bagi-tanaman/. Diakses pada 04
Desember 2013.

Anonim. 2013. Penuhi Asupan Kalsium dengan Fitomic


http://www.tanindo.com/index.php?option=com_cont
ent&view=article&id=468:penuhi-asupan-kalsium-
tanaman-dengan-fitomic&catid=492:penuhi-asupan-
kalsium-tanaman-dengan-fitomic&Itemid=126.
Diakses pada 05 Desember 2013.

Baligar, V.C. and R.R. Duncan. 1990. Crops as Enhancers


of Nutrient Use. Academic Press, Inc. Toronto. 574
p.

Hopkins, William G. , Norman 2009. PA Huner. Pengantar


Plant Physiology. London: Wiley & Sons.

Lavon, R., E.E. Goldschmidth, R. Salomon and A. Frank.


1995. Effect of Potassium, Magnesium and Calsium
Deficiencies On Carbohydrate Pools and Metabolism
In Citrus Leaves. J. Amer. Soc. Hort. Sci. 120(1):54-
58

Marschner, H. 1986. Mineral Nutrition in Higher Plants.


Academic Press Inc, London Ltd. 195- 68 ; 391-407.

Nguyen, Ivy. 2010. Peningkatan Vitamin D2 dengan


Ergosterol untuk Kalsium Penyerapan di Tebu. UC
Davis COSMOS. Juli 2009. 17 Oktober 2010.
NGUYEN_IVY.pdf

Simon, EW. 1978. Gejala Kekurangan Kalsium Tanaman.


New Phytologist 80 (1978) :1-15.

Anda mungkin juga menyukai