Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIET SEHAT HIPERTENSI PADA LANSIA

Satuan Acara Penyuluhan pada Ny. E dalam penyakit hipertensi yang dilakukan di
Rumah Ny. E tepatnya di Desa Trunamanggala Perum Asabri Citramas Blok E 12 RT 01
RW 10, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang. Ada pula alasan dilakukan
penyuluhan pada Ny. E, agar Ny. E dapat mengetahui dan dapat melakukan pengaturan
pola diet hipertensi dalam kehidupan sehari-hari.

Topik : Gerontik-Hipertensi

Sub Pokok Bahasan : Diet Sehat Hipertensi Pada Lansia

Sasaran : Ny. E

Waktu : Pukul 09.30 WIB – selesai.

Hari, Tanggal : Kamis, 13 Desember 2018

Tempat : Rumah Ny. E di Desa Trunamanggala Perum Asabri Citramas


Blok E 12 RT 01 RW 10, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang

Nama Penyuluh : Siti Nurjali

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang diet sehat hipertensi pada lansia,
diharapkan Ny. E dapat memahami dan melakukan pengaturan pola diet
hipertensi pada lansia dalam kehidupan sehari-sehari .

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang gizi seimbang pada ibu hamil
diharapkan Ny. E dapat:
1. Mengetahui dan mengerti Definisi hipertensi..
2. Mengetahui dan mengerti Penyebab hipertensi.
3. Mengetahui dan mengerti Tanda dan gejala hipertensi.
4. Mengetahui dan mengerti Pencegahan dan pengobatan hipertensi.
5. Mengetahui dan mengerti Diet sehat bagi penderita hipertensi.
6. Mengetahui dan mengerti Pengobatan dan perawatan untuk penderita
hipertensi.
7. Mengetahui dan mengerti Bahaya dari hipertensi.
8. Mengetahui dan mengerti Pengobatan tradisional untuk penderita hipertensi

C. Materi Penyuluhan
1. Definisi hipertensi..
2. Penyebab hipertensi.
3. Tanda dan gejala hipertensi.
4. Pencegahan dan pengobatan hipertensi.
5. Diet sehat bagi penderita hipertensi.
6. Pengobatan dan perawatan untuk penderita hipertensi.
7. Bahaya dari hipertensi.
8. Pengobatan tradisional untuk penderita hipertensi.

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media Penyuluhan
1. Leaflat
2. Lembar balik

F. Setting Tempat
Saling berhadapan, dengan jarak 60 cm dan dengan sudut 450

G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran
Pengkajian
1 Pembukaan 2 menit - Membuka acara dengan - Menjawab
mengucapkan salam dan salam dan
perkenalan mendengarkan
- Menyampaikan topik dan perkenalan.
tujuan penyuluhan - Mendengarkan
kepada sasaran penyampaian
- Kontrak waktu untuk topik dan
kesepakatan penyuluhan tujuan.
dengan sasaran - Menyetujui
kesepakatan
pelaksanaan
Penkes.
2 Kegiatan Inti 5 menit - Mengkaji ulang tingkat - Menjawab
pengetahuan sasaran. pertanyaan
- Memberikan dari penyuluh.
reinforcement positif. - Mendengarkan
- Menjelaskan definisi materi yang
hipertensi. disampaikan.
- Menjelaskan penyebab - Menanyakan
hipertensi. hal-hal yang
- Menjelaskan tanda dan belum
gejala hipertensi. dipahami.
- Menjelaskan
pencegahan dan
pengobatan hipertensi.
- Menjelaskan diet sehat
bagi penderita
hipertensi.
- Menjelaskan pengobatan
dan perawatan untuk
penderita hipertensi.
- Menjelaskan bahaya dari
hipertensi.
- Menjelaskan pengobatan
tradisional untuk
penderita hipertensi.
- Menanyakan sasaran
apakah mengerti atau
tidak.
- Memberikan
kesempatan kepada
sasaran untuk bertanya.
- Menjelaskan tentang hal-
hal yang belum dipahami
sasaran.
3 Evaluasi / 3 menit - Memberikan pertanyaan - Menjawab
Penutup kepada sasaran tentang pertanyaan
materi yang telah - Mendengarkan
disampaikan oleh kesimpulan
penyuluh - Menjawab
- Memberikan salam
reinforcement positif
- Menyimpulkan materi
- Menutup acara dengan
mengucapkan salam

H. Evaluasi
1. Ny. E memperhatikan dan mendengarkan materi dengan baik.
2. Ny. E memahami dan mengerti tentang gizi seimbang pada ibu hamil.
3. Ny. E mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan benar.
LAMPIRAN

DIET SEHAT HIPERTENSI PADA LANSIA

A. Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan darah sistolik (atas) 140 mmHg
atau lebih dan tekanan darah diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih. Keadaan ini
akibat dari penyempitan pembuluh darah atau arteriosklerosis, karena
meningkatnya volume darah dan karena meningkatnya kerja jantung. Penyakit
hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang
berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung
koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Disebut Hipertensi
apabila seseorang yang terkena:
1. Telah berumur 18 tahun atau lebih
2. Bila 2 kali kunjungan berbeda tekanan diastoliknya 90 atau lebih
3. Beberapa kali pengukuran dengan hasil tekanan sistolik menetap 140 atau
lebih.

Klasifikasi hipertensi menurut WHO

B. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Yang tidak diketahui pasti penyebabnya (idiopatik), Hipertensi esensial
atau hipertensi primer. Menurut Prof. Dr. Kabo (2008), 95% penderita
hipertensi tergolong yang primer. Penyebab hipertensi primer sampai saat ini
masih spekulatif, termasuk didalamnya adalah:
a. Keturunan
Dari hasil penelitian, diungkapkan bahwa jika seseorang mempunyai
orang tua yang salah satunya menderita hipertensi maka orang tersebut
mempunyai risiko lebih besar untuk terkena hipertensi daripada orang
yang kedua orang tuanya normal (tidak menderita hipertensi). Namun
demikian, bukan berarti bahwa semua yang mempunyai keturunan
hipertensi pasti akan menderita penyakit hipertensi.
b. Jenis Kelamin
Pria pada umumnya lebih mudah terserang dibanding dengan
wanita. Hal ini mungkin disebabkan kaum pria lebih banyak mempunyai
faktor pendorong terjadinya hipertensi seperti stres, kelelahan, dan
makan yang tidak terkontrol. Biasanya, wanita akan mengalami
peningkatan risiko terkena hipertensi setelah masa menopause (sekitar
45 tahun).
c. Usia
Pada umumnya, hipertensi pada pria terjadi diatas umur 31 tahun,
sedangkan pada wanita terjadi setelah umur 45 tahun (setelah masa
menopause).
d. Kegemukan (Obesitas)
Wanita yang sangat gemk pada usia 30 tahun mempunyai risiko
terserang hipertensi 7 kali lipat dibandingkan wanita langsing pada usia
yang sama. Selain itu, dikatakan bahwa lebih dari 50% hipertensi, baik
pada pria maupun wanita berhubungan dengan kegemukan.
e. Kurang berolahraga
Orang yang kurang aktif melakukan olahraga pada umumnya
cenderung mengalami kegemukan. Telah disinggung diatas bahwa
kegemukan akan menaikkan tekanan darah. Efek positif lain dari
olahraga selain dapat menurunkan berat badan, juga dapat
menghilangkan rasa stres. Menurut para ahli, stres merupakan salah
satu faktor penunjang terjadinya hipertensi.
f. Merokok, kopi dan Konsumsi Alkohol
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Nikotin yang
terdapat dalam rokok sangat membahayakan kesehatan. Selain dapat
meningkatkan penggumpalan darah dalam pembuluh darah, nikotin juga
dapat menyebabkan pengapuran pada dinding pembuluh darah.
Mengonsumsi alkohol juga dapat membahayakan kesehatan karena
dapat meningkatkan sintesis katekholamin. Adanya katekholamin dalam
jumlah besar akan memicu kenaikan tekanan darah.
g. Konsumsi Garam Berlebih (termasuk mono-sodium glutamate)
Banyak orang yang mengatakan bahwa mereka tidak mengonsumsi
garam, tetapi masih menderita hipertensi. Selama ini, banyak orang yang
mengartikan konsumsi garam adalah garam meja atau garam yang
sengaja ditambahkan dalam makanan saja. Pendapat ini sebenarnya
kurang tepat karena hampir semua makanan mengandung garam, tetapi
jumlahnya berbeda satu sama lainnya. Diperkirakan ¼ sampai 1/3 dari
garam yang kita makan terdapat secara alamiah pada makanan itu
sendiri. Ada sekitar ½ nya berasal dari tambahan garam (sodium) yang
sengaja ditambahkan. Misalnya, pada bahan makanan yang dikalengkan
(canned food), roti (bakery), daging, ikan yang diawetkan, dan sayur
yang diasinkan (seperti acar maupun asinan). Bahkan ada obat-obatan
tertentu yang kandungan garamnya cukup tinggi, misalnya beberapa
obat batuk cair yang menggunakan garam sebagai bahan dasarnya.
h. Stres
Hubungan antara stress dengan hipertensi diduga melalui aktivitas
saraf simpatis peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah secara
intermiten (tidak menentu). Stress yang berkepanjangan dapat
mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Walaupun hal ini belum
terbukti akan tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi
dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan
pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota
(Rohaendi, 2003). Menurut Anggraini dkk, (2009) menagatakan Stress
akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung
sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Adapun stress ini
dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan
karakteristik personal
i. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh, kolesterol tinggi
j. Makanan yang diawetkan
k. Makanan yang bersifat panas, seperti daging kambing dan durian.

2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal


Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahui seperti penyakit
ginjal, tumor kelenjar suprarenalis, kelainan hormonal, atau kelainan
pembuluh darah.

C. Tanda dan Gejala Hipertensi


Penyakit hipertensi sering disebut sebagai “The silent disease” atau penyakit
tersembunyi. Sebutan tersebut berawal dari banyaknya orang yang tidak sadar
telah mengidap penyakit hipertensi sebelum mereka melakukan pemeriksaan
tekanan darah. Hipertensi dapat menyerang siapa saja, dari berbagai kelompok
umur dan status social ekonomi. Secara umum hipertensi merupakan suatu
keadaan tanpa gejala, dimana tekanan darah yang tinggi didalam arteri
menyebabkan meningkatnya resiko terhadap penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan kardiovaskuler seperti stroke, gagal jantung, serangan
jantung, dan kerusakan ginjal. Walaupun penyakit ini dianggap tidak memiliki
gejala awal, sebenarnya ada beberapa gejala yang tidak terlalu tampak sehingga
sering tidak dihiraukan oleh penderita.
1. Sakit kepala
2. Pusing
3. Mudah marah
4. Telinga berdengung
5. Mata terasa berat atau pandangan kabur
6. Mudah lelah
7. Susah tidur
8. Terasa sakit di tengkuk
9. Tekanan darah lebih dari normal

D. Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi


1. Pertahankan berat badan ideal
2. Melakukan olahraga secara teratur
3. Mengurangi konsumsi garam dan lemak jenuh
4. Hindarkan mengkonsumsi alkohol
5. Tidak/mengehentikan kebiasaan merokok
6. Makan banyak sayuran dan buah
7. Atasi stres
8. Cek tensi secara teratur

Bila sudah terkena hipertensi, maka perlu:


1. Berobat secara teratur
2. Mentaati aturan minum obat
3. Konsultasi bila akan minum obat lain

E. Diet Sehat Bagi Penderita Hipertensi


Sebenarnya mudah untuk mendeteksi gejala awal hipertensi sehingga
dapt diatasi sebelum terlambat. Sedangkan untuk para penderita hipertensi,
langkah-langkah untuk mengatasi penyakit ini dapat dilakukan dengan
pengobatan dan perawatan, mulai dari metode terapi hingga pengobatan secara
klinis. Tindakan pencegahan dapat dilakukan, baik yang belum maupun yang
pernah menderita hipertensi agar tidak kembali terserang penyakit tersebut.
Untuk perawatan dapat dilakukan oleh penderita hipertensi agar tidak semakin
parah. Makanan yang dikonsumsi memiliki peran besar terhadap tekanan darah.
Terdapat beberapa kriteria makanan, yaitu makanan yang harus dihindari dan
makanan yang dianjurkan untuk dikonsumi.
Makanan yang dianjurkan bagi penderita hipertensi adalah yaitu:
1. Makanan Tinggi Serat
Makanan yang banyak mengandung serat sangat penting untuk
keseimbangan kadar kolesterol. Serat terdapat dalam tumbuhan,
terutama pada sayur, buah, padi-padian, kacang-kacangan, dan biji-
bijian. Selain dapat menurunkan kadar kolesterol karena bermanfaat
untuk mengangkut asam empedu, serat juga dapat mengatur kadar gula
darah dan menurunkan tekanan darah.
Serat yang terkandung dalam sayur dan buah-buahan dapat
mempertahankan tekanan darah yang normal. Bagi mereka yang
memiliki kelebihan berat badan dianjurkan untuk mengonsumsi makanan
dengan kandungan serat yang tinggi agar berat badan kembali normal
karena ada kecenderungan kenaikan berat badan akan meningkatkan
tekanan darah. Di samping itu, asupan serat yang cukup dapat
menetralisir kenaikan kadar lemak darah (kolesterol, trigliserid, LDL, dan
HDL). Yang termasuk makanan tinggi serat adalah serealia, kacang-
kacangan, labu, jagung, apel, dan sayuran.
Sayuran banyak mengandung vitamin dan serat. Sayur yang
dapat digunakan untuk pencegahan hipertensi adalah seledri, bawang,
dan beberapa sayuran hijau. Bawang putih misalnya, mampu
menurunkan tekanan darah tinggi serta menurunkan kolesterol. Seledri
memiliki kandungan kalium yang cukup tinggi yang berfungsi untuk
membantu menurunkan tekanan darah. Bawang dikenal sebagai obat
kuno penurun tekanan darah yang cukup efektif. Cara kerjanya adalah
dengan merelaksasikan otot-otot pembuluh darah menjadi longgar.
Substansi yang terkadnung dalam bawang disebut adenosine, yang
dapat membantu otot berelaksasi.
Buah-buahan sangat baik untuk melawan penyakit hipertensi.
Dengan mengonsumsi buah dan sayur segar secara teratur dapat
menurunkan resiko tinggi tekanan darah. Selain menurunkan tekanan
darah, mengonsumsi buah dan sayur segar secara teratur juga dapat
mencegah penyakit lain akibat radikal bebas. Buah dan sayur
mengandung zat kimia tanaman yang penting, seperti flavonoids, sterol,
dan phenol. Flavonoids yang terdapat pada buah anggurdan apel dapat
mengurangi bahaya kolesterol dan mencegah penggumpalan darah.
Buah jenis berry bersifat antioksidan, buah yang berwarna gelap juga
banyak mengandung serat. Selain itu, buah yang sering dikonsumsi
untuk mengatasi hipertensi adalah buah pisang. Secara umum
kandungan gizi yang terkandung dalam buah pisang yang matang
dianggap cukup baik untuk mengatasi hipertensi.
2. Karbohidrat Komplek
Karbohidrat komplek seperti nasi, kentang, gandung lebih aman
dikonsumsi dibandingkan karbohidrat sederhana karena karbohidrat
komplek memiliki proses metabolism yang panjang dalam tubuh.
Sedangkan karbohidrat sederhana misalnya gula, jalur metabolismenya
pendek sehingga lebih mudah meningkatkan kadar gula darah. Hal
tersebut berimplikasi kepada hipertensi akibat perubahan kekentalan.
3. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral juga sangat penting untuk menyeimbangkan
proses-proses fisiologi di dalam tubuh, termasuk menyeimbangkan
tekanan darah. Tekanan darah tinggi lebih banyak terjadi pada orang
yang kekurangan vitamin C. Beberapa contoh sumber vitamin C adalah
daun singkong, manga, jeruk, brokoli, sawo dan jambu biji.
Makanan yang mengandung kalium cukup tinggi merupakan
salah satu obat bagi penderita hipertensi. Di dalam tubuh, kalium
berfungsi untuk memelihara keseimbangan garam (natrium) dan cairan
serta membantu mengontrol tekanan darah yang normal. Makanan yang
mengandung kalium antara lain kedelai, kacang hijau, seledri, kacang
tanah, bayam, dan pisang. Asupan kalsium ynag memadai dapat
mencegah naiknya tekanan darah sebagai efek dari kandungan natrium.
Bertambahnya usia menyebabkan penurunan kemampuan tubuh dalam
menyerap kalsium. Dengan pertimbangan tersebut, para lansia
terkadang membutuhkan suplemen untuk mencukupi kebutuhan
kalsiumnya. Bahan makanan yang mengandung kalsium diantaranya
belut, teri, rebon, susu dan bayam merah.
4. Antioksidan
The terkenal sebagai antioksidan yang efektif. Selain itu, the juga
dapat mengurangi resiko hipertensi ataupun stroke. Mengonsumsi the
secara teratur dan seimbang dapat menjaga pola hidup sehat. Semua
antioksidan memiliki pengaruh yang sangat baik bagi kesehatan, namun
ada beberapa bahan yang selain mengandung antioksidan juga
mengandung zat-zat lain yang dapat merugikan tubuh.
5. Sumber Lemak Tidak Jenuh dan Omega 3
Minyak zaitun dapat digunakan sebagai pelnegkap diet sehari-hari.
Minyak tersebut mengandung lemak tidak jenuh tunggal cukup banyak
yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Bahan makanan
yang mengandung asam lemak omega 3 antara lain berbagai jenis ikan
laut (teri, sarden, tengiri, dan tembang) serta minyak ikan.

Pengidap hipertensi harus jeli untuk menghindari makanan-


makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah secara cepat.
Beberapa makanan yang berpotensi besar menaikkan tekanan darah
dan harus dibatasi antara lain:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi, misalnya jeroan, otak,
minyak kelapa, santan dan gajih.
2. Makanan yang diolah menggunakan garam natrium, misalnya
biscuit, cracker, keripik, dan makanan kering yang asin.
3. Makanan awetan seperti sarden, sosis, kornet atau minuman kaleng
(soft drink). Makanan dan minuman kemasan kaleng atau awetan
pada umumnya mengandung pengawet yang berdampak buruk bagi
kesehatan.
4. Makanan yang diawetkan seperti asinan, ikan asin, telur asin, selai
kacang, dan pindang.
5. Susu full cream, mentega, margarin, keju, mayonnaise, serta sumber
protein hewani yang mengandung banyak kolesterol, seperti daging
merah (baik sapi maupun kambing), kuning telur, dan kulit ayam.
6. Penyedap makanan terutama yang berbahan monosodium
glutamate (MSG) serta minuman beralkohol.
7. Kafein yang terkandung didalam kopi memilii potensi terhadap
terjadinya peningkatan tekanan darah, terutama dalam keadaan
stress.
Mengingat dampak yang ditimbulkannya, baik jangka panjang maupun
jangka pendek maka penyakit hipertensi membutuhkan penanggulangan
jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. Angka mortalitas (kematian)
yang disebabkan karena penyakit hipertensi di Indonesia cukup tinggi
sehingga harus mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat.
Contoh menu makan sehari:

F. Pengobatan dan Perawatan untuk Penderita Hipertensi


Untuk pengobatan penyakit hipertensi yang masih dalam taraf ringan,
biasanya dokter akan menganjurkan pasien untuk mengubah gaya hidup seperti
menghindari garam, lemak, dan makanan lain yang bisa mengakibatkan
gangguan pembuluh darah. Selain itu berolahraga dan mengurangi penggunaan
obat dengan cara mengatur pola hidup.
Jika didiagnosa terkena hipertensi, langkah awal yang paling penting
adalah menurunkan tekanan darah dengan mengikuti gaya hidup sehat dan
mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter. Selain itu dianjurkan juga untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium dengan panel evaluasi awal hipertensi
atau panel hidup sehat dengan hipertensi. Keberhasilan penanganan hipertensi
tidak hanya tergantung pada obat yang diberikan oleh dokter, tetapi diperlukan
kerjasama dan upaya yang gigih dari penderita, antara lain:
1. Lakukan pemeriksaan laboratorium.
2. Pantau tekanan darah secara berkala menurut anjuran dokter sesuai tingkat
tekanan darah tinggi yang dialami.
3. Konsumsi obat sesuai dengan petunjuk dokter.
4. Amati perubahan tubuh terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah.
5. Atur diet atau pola makan rendah garam, rendah kolesterol, dan rendah
lemak jenuh serta tingkatan konsumsi buah dan sayuran.
6. Berhenti merokok dan mengonsumsi alcohol.
7. Turunkan berat badan bagi yang obesitas.
8. Tingkatkan aktifitas fisik dengan olahraga terkontrol (sesuai anjuran).
9. Lakukan gerak-gerak ringan teknik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas
pengalihan.
10. Usahakan untuk menciptakan lingkungan yang tenang, nyaman, dan
kurangi aktivitas yang menguras tenaga.
11. Lakukan relaksasi yang nyaman seperti pijatan relaksasi punggung dan
leher.

G. Bahaya dari Hipertensi


Menurut Sustrani (2006), membiarkan hipertensi membiarkan jantung
bekerja lebih keras dan membiarkan proses perusakan dinding pembuluh darah
berlangsung dengan lebih cepat. Hipertensi meningkatkan resiko penyakit
jantung dua kali dan meningkatkan resiko stroke delapan kali dibanding dengan
orang yang tidak mengalami hipertensi.
Selain itu hipertensi juga menyebabkan terjadinya payah jantung, gangguan
pada ginjal dan kebutaan. Penelitian juga menunjukkan bahwa hipertensi dapat
mengecilkan volume otak, sehingga mengakibatkan penurunan fungsi kognitif
dan intelektual. Yang paling parah adalah efek jangka panjangnya yang berupa
kematian mendadak.
1. Penyakit jantung koroner dan arteri
Ketika usia bertambah lanjut, seluruh pembuluh darah di tubuh akan semakin
mengeras, terutama di jantung, otak dan ginjal. Hipertensi sering
diasosiasikan dengan kondisi arteri yang mengeras ini.
2. Payah jantung
Payah jantung (Congestive heart failure) adalah kondisi dimana jantung tidak
mampu lagi memompa darah yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini terjadi
karena kerusakan otot jantung atau system listrik jantung.
3. Stroke
Hipertensi adalah faktor penyebab utama terjadinya stroke, karena tekanan
darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah yang sudah
lemah menjadi pecah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah di otak, maka
terjadi perdarahan otak yang dapat berakibat kematian. Stroke juga dapat
terjadi akibat sumbatan dari gumpalan darah yang macet di pembuluh yang
sudah menyempit.
4. Kerusakan ginjal
Hipertensi dapat menyempitkan dan menebalkan aliran darah yang menuju
ginjal, yang berfungsi sebagai penyaring kotoran tubuh. Dengan adanya
gangguan tersebut, ginjal menyaring lebih sedikit cairan dan membuangnya
kembali kedarah. Gagal ginjal dapat terjadi dan diperlukan cangkok ginjal
baru.
5. Kerusakan penglihatan
Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di mata, sehingga
mengakibatkan mata menjadi kabur atau kebutaan.

H. Pengobatan Tradisional Untuk Hipertensi


1. Dua buah timun dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas, diambil airnya
diminum pagi dan sore.
2. Dua buah belimbing dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas dan
diambil airnya diminum pagi dan sore
3. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam 2 gelas air sampai rebusannya
tinggal 1 gelas, diminum pagi dan sore
4. Satu genggam daun seledri ditumbuk dengan sedikit air diperas lalu diminum
pagi dan sore.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4.

Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Dengan Pasien Gangguan


Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.

Sustrani L. 2006. Hipertensi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka.

Sutanto. (2010). CEKAL (Cegah dan Tangkal) Penyakit Modern. Yogyakarta: CV


ANDI OFFSET.

Wijoyo, P. (2011). Rahasia Penyembuhan Hipertensi Secara Alami. Bogor: Bee


Media AGRO.

Anda mungkin juga menyukai