Satuan Acara Penyuluhan HT
Satuan Acara Penyuluhan HT
Satuan Acara Penyuluhan pada Ny. E dalam penyakit hipertensi yang dilakukan di
Rumah Ny. E tepatnya di Desa Trunamanggala Perum Asabri Citramas Blok E 12 RT 01
RW 10, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang. Ada pula alasan dilakukan
penyuluhan pada Ny. E, agar Ny. E dapat mengetahui dan dapat melakukan pengaturan
pola diet hipertensi dalam kehidupan sehari-hari.
Topik : Gerontik-Hipertensi
Sasaran : Ny. E
C. Materi Penyuluhan
1. Definisi hipertensi..
2. Penyebab hipertensi.
3. Tanda dan gejala hipertensi.
4. Pencegahan dan pengobatan hipertensi.
5. Diet sehat bagi penderita hipertensi.
6. Pengobatan dan perawatan untuk penderita hipertensi.
7. Bahaya dari hipertensi.
8. Pengobatan tradisional untuk penderita hipertensi.
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media Penyuluhan
1. Leaflat
2. Lembar balik
F. Setting Tempat
Saling berhadapan, dengan jarak 60 cm dan dengan sudut 450
G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran
Pengkajian
1 Pembukaan 2 menit - Membuka acara dengan - Menjawab
mengucapkan salam dan salam dan
perkenalan mendengarkan
- Menyampaikan topik dan perkenalan.
tujuan penyuluhan - Mendengarkan
kepada sasaran penyampaian
- Kontrak waktu untuk topik dan
kesepakatan penyuluhan tujuan.
dengan sasaran - Menyetujui
kesepakatan
pelaksanaan
Penkes.
2 Kegiatan Inti 5 menit - Mengkaji ulang tingkat - Menjawab
pengetahuan sasaran. pertanyaan
- Memberikan dari penyuluh.
reinforcement positif. - Mendengarkan
- Menjelaskan definisi materi yang
hipertensi. disampaikan.
- Menjelaskan penyebab - Menanyakan
hipertensi. hal-hal yang
- Menjelaskan tanda dan belum
gejala hipertensi. dipahami.
- Menjelaskan
pencegahan dan
pengobatan hipertensi.
- Menjelaskan diet sehat
bagi penderita
hipertensi.
- Menjelaskan pengobatan
dan perawatan untuk
penderita hipertensi.
- Menjelaskan bahaya dari
hipertensi.
- Menjelaskan pengobatan
tradisional untuk
penderita hipertensi.
- Menanyakan sasaran
apakah mengerti atau
tidak.
- Memberikan
kesempatan kepada
sasaran untuk bertanya.
- Menjelaskan tentang hal-
hal yang belum dipahami
sasaran.
3 Evaluasi / 3 menit - Memberikan pertanyaan - Menjawab
Penutup kepada sasaran tentang pertanyaan
materi yang telah - Mendengarkan
disampaikan oleh kesimpulan
penyuluh - Menjawab
- Memberikan salam
reinforcement positif
- Menyimpulkan materi
- Menutup acara dengan
mengucapkan salam
H. Evaluasi
1. Ny. E memperhatikan dan mendengarkan materi dengan baik.
2. Ny. E memahami dan mengerti tentang gizi seimbang pada ibu hamil.
3. Ny. E mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan benar.
LAMPIRAN
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan darah sistolik (atas) 140 mmHg
atau lebih dan tekanan darah diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih. Keadaan ini
akibat dari penyempitan pembuluh darah atau arteriosklerosis, karena
meningkatnya volume darah dan karena meningkatnya kerja jantung. Penyakit
hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang
berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung
koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Disebut Hipertensi
apabila seseorang yang terkena:
1. Telah berumur 18 tahun atau lebih
2. Bila 2 kali kunjungan berbeda tekanan diastoliknya 90 atau lebih
3. Beberapa kali pengukuran dengan hasil tekanan sistolik menetap 140 atau
lebih.
B. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Yang tidak diketahui pasti penyebabnya (idiopatik), Hipertensi esensial
atau hipertensi primer. Menurut Prof. Dr. Kabo (2008), 95% penderita
hipertensi tergolong yang primer. Penyebab hipertensi primer sampai saat ini
masih spekulatif, termasuk didalamnya adalah:
a. Keturunan
Dari hasil penelitian, diungkapkan bahwa jika seseorang mempunyai
orang tua yang salah satunya menderita hipertensi maka orang tersebut
mempunyai risiko lebih besar untuk terkena hipertensi daripada orang
yang kedua orang tuanya normal (tidak menderita hipertensi). Namun
demikian, bukan berarti bahwa semua yang mempunyai keturunan
hipertensi pasti akan menderita penyakit hipertensi.
b. Jenis Kelamin
Pria pada umumnya lebih mudah terserang dibanding dengan
wanita. Hal ini mungkin disebabkan kaum pria lebih banyak mempunyai
faktor pendorong terjadinya hipertensi seperti stres, kelelahan, dan
makan yang tidak terkontrol. Biasanya, wanita akan mengalami
peningkatan risiko terkena hipertensi setelah masa menopause (sekitar
45 tahun).
c. Usia
Pada umumnya, hipertensi pada pria terjadi diatas umur 31 tahun,
sedangkan pada wanita terjadi setelah umur 45 tahun (setelah masa
menopause).
d. Kegemukan (Obesitas)
Wanita yang sangat gemk pada usia 30 tahun mempunyai risiko
terserang hipertensi 7 kali lipat dibandingkan wanita langsing pada usia
yang sama. Selain itu, dikatakan bahwa lebih dari 50% hipertensi, baik
pada pria maupun wanita berhubungan dengan kegemukan.
e. Kurang berolahraga
Orang yang kurang aktif melakukan olahraga pada umumnya
cenderung mengalami kegemukan. Telah disinggung diatas bahwa
kegemukan akan menaikkan tekanan darah. Efek positif lain dari
olahraga selain dapat menurunkan berat badan, juga dapat
menghilangkan rasa stres. Menurut para ahli, stres merupakan salah
satu faktor penunjang terjadinya hipertensi.
f. Merokok, kopi dan Konsumsi Alkohol
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Nikotin yang
terdapat dalam rokok sangat membahayakan kesehatan. Selain dapat
meningkatkan penggumpalan darah dalam pembuluh darah, nikotin juga
dapat menyebabkan pengapuran pada dinding pembuluh darah.
Mengonsumsi alkohol juga dapat membahayakan kesehatan karena
dapat meningkatkan sintesis katekholamin. Adanya katekholamin dalam
jumlah besar akan memicu kenaikan tekanan darah.
g. Konsumsi Garam Berlebih (termasuk mono-sodium glutamate)
Banyak orang yang mengatakan bahwa mereka tidak mengonsumsi
garam, tetapi masih menderita hipertensi. Selama ini, banyak orang yang
mengartikan konsumsi garam adalah garam meja atau garam yang
sengaja ditambahkan dalam makanan saja. Pendapat ini sebenarnya
kurang tepat karena hampir semua makanan mengandung garam, tetapi
jumlahnya berbeda satu sama lainnya. Diperkirakan ¼ sampai 1/3 dari
garam yang kita makan terdapat secara alamiah pada makanan itu
sendiri. Ada sekitar ½ nya berasal dari tambahan garam (sodium) yang
sengaja ditambahkan. Misalnya, pada bahan makanan yang dikalengkan
(canned food), roti (bakery), daging, ikan yang diawetkan, dan sayur
yang diasinkan (seperti acar maupun asinan). Bahkan ada obat-obatan
tertentu yang kandungan garamnya cukup tinggi, misalnya beberapa
obat batuk cair yang menggunakan garam sebagai bahan dasarnya.
h. Stres
Hubungan antara stress dengan hipertensi diduga melalui aktivitas
saraf simpatis peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah secara
intermiten (tidak menentu). Stress yang berkepanjangan dapat
mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Walaupun hal ini belum
terbukti akan tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi
dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan
pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota
(Rohaendi, 2003). Menurut Anggraini dkk, (2009) menagatakan Stress
akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung
sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Adapun stress ini
dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan
karakteristik personal
i. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh, kolesterol tinggi
j. Makanan yang diawetkan
k. Makanan yang bersifat panas, seperti daging kambing dan durian.
DAFTAR PUSTAKA