Anda di halaman 1dari 12

SITI KHOIRIYAH PANJAITAN

T.A. 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat
Rahmat dan Karunia-Nya lah Saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Peranan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pengembangan Ilmu ini tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Saya berharap, informasi yang ada dalam makalah ini akan bermanfaat bagi
pembaca dalam memperoleh pengetahauan. Saya menyadari dalam buku ini
masih banyak terdapat kesalahan sehingga saya terbuka menerima saran dan
masukkan yang bersifat membangun untuk perbaikkan Makalah ini selanjutnya.
Terimakasih.

Tanjungbalai, 14 Desember 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa ................................................................................ 3


B. Pengertian Bahasa Indonesia ................................................................ 3
C. Peranan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pengembangan Ilmu ........ 4
1. Peran Bahasa Sebagai Media Berpikir ........................................... 5
2. Peran bahasa sebagai media komunikasi ....................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa memang sangat
penting digunakan. Karena bahasa merupakan simbol yang di hasilkan
menjadi alat ucap yang biasa digunakan oleh sesama masyarakat. Dalam
kehidupan sehari-hari hampir semua aktifitas kita menggunakan bahasa. Baik
menggunakan bahasa secara lisan maupun secara tulisan dan bahasa tubuh.
Bahkan saat kita tidur pun tanpa sadar kita menggunakan bahasa. berdiri
sebagai lambang kebanggan dan sebagai lambang identitas dari bangsa, bahasa
juga dapat diartikan sebuah simbol atau lambang bunyi yang berfungsi sebagai
alat komunikasi antara individu. Masyarakat berinteraksi satu sama lain dan
bersosialisasi. Oleh karena itu pentinganya peranan bahsa dalam kehidupan
bermasyarkat. Seiring perkembangannya bahasa terus berkembang dan
beradaptasi dengan lingkungan dibawah arus perkembangan pemakaian
bahasa di era globaliasi. Di lingkup kecil dan keluarga masyarakat kita
menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi dan pada lingkup yang luas
dan bersifat resmi digunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Dengan dicetuskannya Bahasa Melayu-Riau sebagai Bahasa Indonesia
pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 lalu, perkembangan bahasa terus
meningkat. Tentunya juga pada perkembangan bahasa Indonesia yang makin
berkembang dan beradaptasi, bahasa daerah pun tetap memiliki peranan dan
jabatan yang penting dalam pemakaian bahasa sehari-hari. Bahasa daerah tetap
di jaga eksistensinya di balik arus permasalahan kebahasaan yang terjadi di
Indonesia, menilik pada pemakaian bahasa Indonesia yang terjadi di kalangan
masyarakat.
Terjadi fenomena-fenomena negatif di tengah masyarakat kita,
misalnya banyak orang Indonesia yang dengan bangga memperlihatkan
kemahirannnya menggunakan bahasa Inggris walaupun mereka tidak
mengusai bahasa Indonesia dengan baik. Tak sedikit pula orang yang malu
tidak bisa berbahasa asing, oleh karena itu pentingnya perhatian dari

1
masyarakat untuk tetap mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan
Bahasa Indonesia telah melewati masa-masa dimana banyak sekali
peristiwa sejarah yang merupakan fase perjuangan bangsa dalam merebut dan
mempertahankan kemerdekaan, memerangi pemberontak-pemberontak, jaman
orde baru hingga sekarang. Seiring dengan adanya perubahan-perubahan
kosdisi tersebut, bahasa bahasa Indonesia pun mengalami beberapa, baik
dalam cara penulisan, pengucapan, penambahan dan pengurangan kosa kata.,
perbaikan ejaan dan lain-lain.
Semua ini bertujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan
penggunaan bahasa Indonesia agar lebih baik sampai sekarang bahasa
Indonesia tetap indah untuk diucapkan, tetap indah untuk di dengar, tetap
indah di baca. Perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi ( iptek)
telah mendorong bermunculnya banyak istilah baru yang digunakan untuk
memberikan aneka konsep yang diciptakan atau ditemukan manusia. Bahasa
Indonesia sebagai bahasa yang relatif baru juga tidak luput dari tuntutan
modrenisasi kosakata.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari bahasa dan bahasa Indonesia?
2. Bagaimana peran bahasa Indonesia dalam perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari bahasa dan bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui peran bahasa indonesia dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa
Bernard Bloch dan George L. Trager menyatakan bahwa bahasa adalah
suatu sistem simbol-simbol bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh suatu
kelompok sosial untuk berkomunikasi. Menurut Saussure, sebagaimana
disebutkan oleh Kaelan, bahasa adalah merupakan suatu sistem tanda. Sedang
menurut Wittgenstein bahwa ungkapan bahasa merupakan suatu ungkapan
kehidupan.1
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang
berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh
pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai
sarana integrasi dan adaptasi.
Bahasa pada hakikatnya merupakan suatu sistem simbol yang tidak hanya
merupakan urutan bunyi-bunyi secara empirik, melainkan memiliki makna yang
sifatnya non-empiris.2 Jadi bahasa merupakan sistem simbol yang memiliki
makna; bahasa merupakan alat komunikasi manusia; media penuangan emosi
serta merupakan sarana pengejawantahan pikiran manusia dalam kehidupan
sehari-hari.

B. Pengertian Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa
resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa
Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di
Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari
banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau

1
Kaelan, Filsafat Bahasa, Semiotika dan Hermeneutika, Yogyakarta:Paradigma, 2009, 159-160.
2
Ibid, 6

3
(wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia
mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan
administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20.
Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28
Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama
bahasa Melayu tetap digunakan.Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa
Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun
Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang
hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun
penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.3
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia,
Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian
besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di
Indonesia sebagai bahasa ibu.
Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari
(kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau
bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di
perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat
resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa
bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

C. Peranan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pengembangan Ilmu


Ilmu dan bahasa merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Bahasa
berperan penting dalam upaya pengembangan dan penyebar luasan ilmu. Setiap
penelitian ilmiah tidak dapat dilaksanakan tanpa menggunaka bahasa. Upaya-
upaya pengenyebarluasan ilmu juga tidak mungkin dilaksanakan tanpa bahasa
sebagai media komunikasi. Setiap forum ilmiah pasti menggunakan bahasa
sebagai sarana utama.
Ilmu pengetahuan juga harus di sampaikan menggunakan bahasa yang
mudah di pahami, oleh karena itu apabila seebuah ilmu pengetahuan yang di

3
Kinayati Djojosuroto, Filsafat Bahasa, Yogyakarta:Penerbit Pustaka, 2006, 34-35

4
temukan oleh seorang ilmuan, dan di tulis menggunakan bahasa yang hanya di
kuasai oleh ilmuan.
Salah satu cara yang di tempuh adalah dengan menerjemahkan buku
kedalam berbagai bahasa, khususnya kedalam bahasa yang di pahami oleh orang
yang memerlukan ilmu pengetahuan tesebut,sehingga pemahaman terhadap ilmu
pengetahuan dalam buku tersebut menjadi maksimal. Selain penyampaian
informasi atau ilmu pengetahuan menggunakan bahasa yang di pahami oleh
pemakai informasi atau pemakai ilmu pengetahuan, maka di dalam
penyampaiannya harus memperhatikan struktur bahasa.
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan
untuk kepentingan pembangunan nasional, peranan lain yang telah dibuktian oleh
bahasa indonesai adalah dalam kedudukannya sebagai wahana transformasi ilmu
pengetahuan, penyarapan ilmu pengetahuan berbagai sumber melalui proses
belajar mengajar, dari jenjang sekolah dasar sampai pendidikan tinggi, dapat
terlaksana dengan baik dan lancar. Bahasa Indonesia mampu menyesuaikan diri
dengan berbagai perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi di dunia luar
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan
dan teknologi modern untuk kepentingan nasional kita. Bahasa adalah kunci untuk
membuka khasanah pengetahuan. Dalam buku ilmu pengetahuan terdapat ilmu
pengetahuan dan teknologi dari berbagai disiplin ilmu. Dengan bahasalah, kita
dapat menguasai ilmu tersebut.

1. Peran Bahasa Sebagai Media Berpikir


Peran bahasa dalam ilmu terungkap jelas dari fungsi bahasa sebagai media
berpikir. Melalui kegiatan berpikir, manusia memperoleh dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dengan cara menghimpun dan memanipulasi ilmu dan
pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai,
menalar, dan membayangkan. Selama melakukan aktivitas berpikir, bahasa
berperan sebagai simbol-simbol (representasi mental) yang dibutuhkan untuk
memikirkan hal-hal yang abstrak dan tidak diperoleh melalui penginderaan.
Contohnya seseorang yang sedang memikirkan seekor harimau, dia tidak perlu
menghadirkan seekor harimau dihadapannya.

5
Berkat kemampuannya dalam berbahasa, manusia dapat mengembangkan
kebudayaan. Tanpa bahasa, maka hilanglah kemampuan manusia untuk
meneruskan nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi lainnya.4 Melalui
bahasa pula manusia dapat berpikir secara sistematis dan teratur.
Cassirer mengatakan manusia adalah Animal Symbolicum, mahluk yang
menggunakan simbol, yang secara generik mempunyai cakupan lebih luas dari
homo sapiens, mahluk yang berpikir. Tanpa kemampuan menggunakan simbol
ini, kemampuan berpikir secara sistmatis dan teratur tidak dapat dilakukan.
Hakikat manusia yang dilambangkan sebagai animal rationale mengisyaratkan
bahwa manusia senantiasa melakukan aktifitas ‘berpikir’. Keberadaan bahasa
sebagai sesuatu yang khas milik manusia tidak hanya merupakan simbol belaka,
namun juga merupakan media pengembang pikiran manusia terutama dalam
mengungkapkan realitas segala sesuatu.
Bahasa memang tidak selalu identik dengan berpikir. Jika seseorang
ditanya apa yang sedang dipikirkannya, dia akan menggambarkan pikirannya
melalui bahasa. Meskipun pikirannya tidak berbentuk simbol-simbol linguistik
ketika dia ditanya, dia pasti mengungkapkan pikiran itu dalam bentuk simbol-
simbol linguistik agar proses komunikasi dengan penanya berjalan dengan baik.
Namun, meskipun bahasa tidak identik dengan berpikir, berpikir tidak dapat
dilakukan tanpa bahasa. Bahkan, karakteristik bahasa yang dimiliki seseorang
akan menentukan objek apa saja yang dapat dipikirkannya.
Pada umumnya, suatu pikiran yang kompleks dinyatakan dalam kalimat
yang kompleks pula. Begitu pula suatu kalimat yang kompleks umumnya
mengungkapkan suatu pikiran yang kompleks pula. Kompleksitas makna dalam
kalimat yang kompleks ini muncul karena dalam suatu kalimat yang kompleks
selalu terdapat proposisi yang jumlahnya lebih banyak.5
Dalam kaitannya dengan proses berpikir manusia, maka bahasa tidak hanya
dapat dipandang sebagai medium saja. Bahasa bukan hanya sekedar representasi
kenyataan, melainkan bahasa merupakan suatu ‘pikiran’, sebab tiada cara lain
untuk berpikir tentang kenyataan itu selain melalui bahasa.

4
Ibid, 47
5
Soenjono Dardjowidjojo, Psikolinguistik: Pemahaman Bahasa Manusia, Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2003, 288.

6
2. Peran bahasa sebagai media komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu aspek penting dalam pengembangan
ilmu. Setiap ilmu dapat berkembang jika temuan-temuan dalam ilmu itu
disebarluaskan melalui tindakan berkomunikasi. Temuan-temuan itu kemudian
didiskusikan, diteliti ulang, dikembangkan, disintetiskan, diterapkan atau
diperbaharui oleh ilmuwan lainnya. Hasil-hasil diskusi, sintetis, penelitian ulang,
penerapan, dan pengembangan itu kemudian disebarluaskan lagi untuk
ditindaklanjuti oleh ilmuwan lainnya. Selama dalam proses penelitian, perumusan,
dan publikasi temuan-temuan tersebut, bahasa memainkan peran sentral, karena
segala aktivitas tersebut menggunakan bahasa sebagai media.
Dalam penelitian dan komunikasi ilmiah, setiap ilmuwan perlu
mengembangkan dan memahami bahasa yang digunakan dalam bidang yang
ditekuni. Tanpa bahasa yang mereka pahami bersama, kesalahpahaman akan sulit
dihindari dan mereka tidak dapat bersinergi untuk mengembangkan ilmu.
Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi manusia mencakup lima fungsi
dasar, yaitu fungsi ekspresi, fungsi informasi, fungsi eksplorasi, fungsi persuasi
dan fungsi entertainmen.6 Fungsi ekspresi mewadahi konsep bahwa bahasa
merupakan media manusia untuk melahirkan ungkapan-ungkapan batin yang
ingin disampaikan penutur kepada orang lain. Fungsi informasi adalah fungsi
untuk menyampaikan pesan atau amanat kepada orang lain. Fungsi eksplorasi
adalah penggunaan bahasa untuk menjelaskan suatu hal, perkara dan keadaan.
Fungsi persuasi merupakan penggunaan bahasa yang bersifat mengajak atau
mempengaruhi. Sedang fungsi entertainmen bahasa adalah penggunaan bahasa
untuk menghibur, menyenangkan dan memuaskan batin. Kelima fungsi ini sangat
mendukung proses pengembangan ilmu pengetahuan, terutama fungsi informasi
dan fungsi eksplorasi.

6
Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, Jakarta:Rineka Cipta, 2003, 33.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahasa memiliki peran yang sangat besar bagi ilmu pengetahuan,
karena bahasa mempunyai keterkaitan yang sangat kuat dengan pikiran.
Bahasa merupakan media berpikir manusia. Melalui kegiatan berpikir,
manusia memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan cara
menghimpun dan memanipulasi ilmu dan pengetahuan melalui aktivitas
mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, dan membayangkan.
Bahasa juga menjadi media yang sangat penting bagi proses
pengembangan ilmu pengetahuan dalam fungsinya sebagai alat komunikasi
dan eksplorasi. Manusia dapat menyampaikan gagasan dan pemikirannya
melalui bahasa. Gagasan yang disampaikan dan dipublikasikan dapat ditelaah
dan dikembangkan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.

B. Saran
Unsur bahasa yang mungkin berperan paling sentral dalam fungsinya
sebagai media berpikir dan media komunikasi adalah kata-kata. Oleh karena
itu, bahasa yang paling baik bagi pengembangan ilmu pengetahuan adalah
bahasa yang memiliki banyak ragam kosakata.

8
DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, Jakarta:Rineka Cipta, 2003.

Dardjowidjojo, Soenjono, Psikolinguistik: Pemahaman Bahasa Manusia, Jakarta:


Yayasan Obor Indonesia, 2003.

Djojosuroto, Kinayati, Filsafat Bahasa, Yogyakarta:Penerbit Pustaka, 2006.

Kaelan, Filsafat Bahasa, Semiotika dan Hermeneutika, Yogyakarta:Paradigma,


2009.

Anda mungkin juga menyukai