PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia konstruksi, tanah merupakan bagian yang sangat penting , karena
tanah mendukung seluruh beban konstruksi yang ada diatasnya. Hampir semua
kegiatan ketekniksipilan berhubungan dengan tanah. Jenis tanah di berbagai tempat
berbeda-beda.
Suatu tanah akan mengalami penurunan ketika diberi beban diatasnya.
Penurunan ini disebut konsolidasi tanah. Konsolidasi adalah suatu proses
berkurangnya volume atau berkurangnya rongga pori dari tanah jenuh yang
berpermeabilitas rendah akibat pembebanan, dimana prosesnya dipengaruhi oleh
kecepatan terperasnya air pori keluar dari rongga tanahnya. Oleh karena itu, jenis
tanah mempengaruhi konsolidasi karena tanah yang permeabilitasnya rendah akan
mengalami konsolidasi dengan waktu yang lebih cepat. Konsolidasi ini menyebabkan
adanya penyebaran tegangan dalam tanah sebesar nilai beban yang dipikul diatasnya.
Untuk itu, perlu diketahui berapa besar nilai distribusi tegangan pada kedalaman
tertentu .
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Konsolidasi ?
2. Apa yang dimaksud Distribusi tegangan tanah?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Konsolidasi
Konsolidasi adalah proses berkurangnya volume atau berkurangnya rongga
pori dari tanah jenuh berpemeabilitas rendah akibat pembebanan. Proses ini terjadi jika
tanah jenuh berpemeabilitas rendah dibebani, maka tekanan air pori tanah bertambah,
akibatnya air mengalir kelapisan tanah dengan tekanan air pori yang rendah yang diikuti
dengan penurunan tanah. karena permeabilitas tanah rendah, mka proses ini
membutuhkan waktu
Proses konsolidasi dilapangan dapat diamati dengan pemasangan piezometer.
Besarnya penurunan dapat diukur dari titik referensi yang ditetapkan.
Proses pada gambar disamping berjalan terus sampai tekanan air pori
nol, Kedudukan ini melukiskan kondisi terdrainase (drained) dan saat
angka pori menunjukan konsolidasi telah berakhir
Lempung normally consolidated (NC) adalah jika tegangan efektif pada suatu
titik dalam tanah lempung yang berlaku sekarang merupakan tegangan
maksimumnya.
Lempung Over Consolidated (OC) adalah jika tegangan efektif pada suatu titik
dalam tanah lempung karena sejarah geologinya pernah mengalami tegangan
yang lebih besar dari tegangan yang sekarang.
Tekanan Prokonsolidasi (pc’) adalah tekanan maksimum yang pernah dialami
tanah dalam sejarah geologinya.
Jadi kondisi normally consolidated jika tekanan overburden efektifnya pada waktu sekarang
(po’) = (pc’).
Dan kondisi over consolidated jika tekanan overburden efektifnya pada waktu sekarang
(po’)< (pc’).
Overconsilidation ratio (OCR) adalah angka yang menunjukan nilai banding antara
tekanan prakonsolidasi (pc’) dengan tegangan efektif yang ada sekarang. Secara rumus
dapat ditulis ;
OCR pc '
po '
Jadi tanah normally consolidated nili OCR = 1 dan Over Consolidated nilai OCR > 1, sedngkan
tanah yang sedang mengalami konsolidasi nilai OCR < 1.
Uji Konsolidasi.
Uji konsolidasi satu dimensi di laboratorium dilakukan dengan alat Oedometer atau
konsolidometer.
Contoh tanah dimasukan hati-hati kedalam cincin besi. Bagian atas dan bawah benda
uji dibatasi oleh batu tembus air (porous stone). Beban P dikerjakan, dan penurunan
diukur dengan arloji pembacaan, umumnya beban diterapkan selama 24 jam dengan
benda uji yang selalu terendam dalam air. Penambahan beban secara periodik
diterapkan, Leonard (1962) menyatakan penambahan beban dua kali sebelumnya
dengan urutan beban 0,25 ; 0,50; 1,00 ; 2,00; 4,00; 8,00; 16,00 kg/cm2. Setiap
penambahan beban deformasi dan waktu dicatat dan diplot dalam grafik semi
logaritmis hubungan antara penurunan (∆h) dengan waktu (log t).
Uji konsolidasi satu dimensi, perubahan tinggi (∆H) per tinggi awal (H) adalah sama
dengan perubahan volume (∆V) per satuan volume awal (V).
H V
H V
(fase konsolidasi)
Jika Vs = 1 dan angka pori awal = eo, maka kedudukan akhir proses konsolidasi adalah
e
H V e
sehingga H H
H V 1 eo
1 eo
Koefisien Pemampatan (av) dan Koefisien Perubahan Volume (mv).
V1 1 e1 1 e1
dengan :
e e1 e2
a
p
v
p ' p '
2 1
Indeks pemampatan adalah kemiringan dari bagian garis lurus grafik e – log p’.
Dari penelitian (Terzaghi dan Peck, 1967) untul lempung normally consolidated ;
Cc = 0,009 (LL – 10)
Untuk tanah yang dibentuk kembali (remolded) ;
Cc = 0,007 (LL – 10)
Beberapa nilai Cc didasarkan kepada sifat-sifat tanah (Azzouz, 1976) ;
Cc = 0,01 WN (lempung Chikago)
= 0,0046 (LL – 9) (lempung Brasilia)
= 0,208 eo + 0,0083 (lempung Chikago)
= 0,0115 WN (tanah organik, gambut)
Dengan WN = kadar air asli dilapangan (%) dan e0 = angka pori.
Indeks Pemampatan Kembali (Cr)
Indeks pemampatan kembali adalah kemiringan dari kurva pelepasan beban dan
pembebanan kembali pada grafik e – log p’ (lihat Gambar IV.4).
Cr e e1 e2 e1 e2
log p' log p 'log p ' logp ' / p)
2.2 Distribusi Tegangan Di dalam Tanah
3. Teori Boussinesq
Beban Titik
1. Tanah merupakan b a h a n yang bersifat elastis, homogen, isotropis, dan semi tak terhingga
(semi-infinite).
2. Tanah tidak mempunyai berat.
3. Hubungan tegangan-regangan mengikuti hukum Hooke.
4. Distribusi t e g a n g a n a k i b a t b e b a n y a n g b e k e r j a tidak bergantung pada jenis
tanah.
5. Distribusi tegangan simetsi terhadap sumbu vertikal (z)
6. Perubahan volume tanah diabaikan
7. Tanah tidak sedang mengalami tegangan sebelum beban Q diterapkan.
Teori Boussinesq (1885) untuk tambahan tegangan vertical akibat beban titik dianalisis
dengan meninjau system tegangan p a d a k o o r d i n a t s i l i n d e r .
Beban garis.
Tambahan tegangan akibat bebab garis Q per satuan panjang pada sembarang titik
dalam tanah dinyatakan oleh
Karena dA = r dθ dr, maka integrasi dari persamaan ini akan diperoleh tambahan tegangan
dibawah pusat beban terbagi rata berbentuk lingkaran ;
dengan,
Beban terbagi rata segitiga memanjang tak berhingga fleksibel diperlihatkan sebuah
penampang segitiga dengan alas 2b dan tinggi q.
Gambar tegangan akibat beban terbagi rata segi tiga memanjang
dengan ;
Akhir pengujian , diukur kadar air (w) 24,5% berat jenis tanah Gs = 2,70 ;
a. Gambarkan hubungan angka pori vs tegangan efektifnya
b. Koef pemampatan (av) dan koef perubahan volume (mv) pada tegangan 250 s/d 350 kN/m2
c. Tentukanlah nilai Cc laboratorium tanah tersebut
d. Tentukan juga nilai Cr laboratorium
Penyelesaian ;
a. Pada tanah jenuh berlaku e = w Gs
Akhir pengujian w = 24,5% maka angka pori akhir pengujian e1 = 0,245 x 2,70 = 0,662
Maka angka pori awal pengujian eo = e1 + ∆e
H H e e 1 eo 1 e1 e
sehingga
1 eo H H
H
H H 20 20
Tabel 2
Tegangan
(p') H ∆H ∆e e
2
(kN/m ) (mm) (mm)
0 20,000 0,000 0,000 0,727
50 19,649 0,351 0,030 0,697
100 19,519 0,481 0,042 0,685
200 19,348 0,652 0,056 0,671
400 19,151 0,849 0,073 0,654
800 18,950 1,050 0,091 0,636
0 19,250 0,750 0,065 0,662
0,74
0,73
0,72
0,71
0,70
0,69
0,68
0,67
0,66
0,65
0,64
1 10 100 1000
v
p 350 250
av 0,00007
0,00042m2 / kN
mv 1 0,665
1 e1
2. Diketahui : P = 10 ton
B=4m
L=5m
Ditanya : Besar distribusi tegangan pada kedalaman 5 m
Penyelesaian :
10
σ pada permukaan : Δσ (0) = = 0,5 t/m2
4x5
10
σ pada kedalaman 5m : Δσ (z) = Δσ (5) = = 0,11 t/m2
(4+5) x (5+5)
Jadi, besar distribusi tegangan pada kedalaman 5m adalah 0,11 t/m2, lebih kecil daripada
tegangan pada permukaan yang sebesar 0,5 t/m2.
∆ = 1+
ℎ ∆
= =
0,750
= 20
Makin besar nilai Z (kedalaman tanah yang akan dihitung besar distribusi tegangannya) maka
20 ∆e = 1,2465 + 0,750 ∆e
makin kecil tegangan pada kedalaman tersebut (makin tidak terasa)
19,250 ∆e = 1,2465 diperoleh ∆e = 0,065 sehingga eo = 0,662 + 0,065 = 0,727
http://kahardiansyahsipil.blogspot.com/2017/05/contoh-makalah-konsolidasi-teknik-
sipil.html
https://www.coursehero.com/file/16535879/Pertemuan-1-Distribusi-Tegangan-di-Dalam-
Tanah/
http://coretanarisna.blogspot.com/2012/09/distribusi-tegangandi-dalam-tanahdi.html