TUJUAN PEMBELAJARAN
1. agar mahasiswa mengenal dan mengetahui ejaan
bahasa Indonesia yang tepat,
2. agar mahasiswa memahami penggunaan ejaan
bahasa Indonesia secara tepat,
3. agar mahasiswa dapat mengaplikasikannya
secara terampil dalam semua jenis karya ilmiah
yang ditulisnya.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik, Sekretaris Jenderal 6.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-
Departemen Pertanian, Gubernur Daerah Istimewa unsur nama orang, termasuk julukan
Yogyakarta
Misalnya:
Bandingkan contoh di atas dengan contoh di bawah ini! Amir Hamzah
Jenderal Kancil
Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi
mayor jenderal. (Jika nama orang seperti Diesel dan Ampere
dipakai untuk nama benda atau satuan, nama
tersebut ditulis dengan huruf kecil, misalnya,
mesin diesel dan lima ampere)
Catatan: Bandingkan:
Untuk nama mata pelajaran atau mata kuliah yang
menggunakan kata bahasa, nama mata kuliah tersebut Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan
ditulis kapital menjadi Bahasa Indonesia. bangsanya.
12.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua 13.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur
kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul Misalnya:
karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, Dr.
untuk yang tidak terletak pada posisi awal. M.A.
Tn.
Misalnya: Ny.
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Sdr.
Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra. 14.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
Ia menyelesaikan makalah ―Asas-Asas Hukum penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu,
Perdata‖. saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan.
15.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata 2.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
ganti Anda.
menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
Misalnya:
kata, kata, atau kelompok kata.
Surat Anda telah kami terima.
Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Carnicia mangostana.
Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan
negara Indonesia.
Catatan:
Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang
akan dicetak miring diberi satu garis di bawahnya.
Tim Dosen Bahasa Indonesia 23 Tim Dosen Bahasa Indonesia 24
C. Kata Ulang
Catatan: Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan
1) Jika bentuk terikat diikuti oleh kata dengan huruf awal menggunakan tanda hubung. (cukup jelas)
huruf kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda
hubung (-). D. Gabungan Kata
Misalnya:
non-Indonesia, non-Jepang 1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk,
2) Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata
termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis
esa dan kata yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah.
terpisah. Misalnya:
Misalnya: duta besar, mata pelajaran, persegi panjang,
Tuhan Yang Maha Esa, Yang Maha Pemurah, Yang
Mahakuasa
Catatan:
2.Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang Kelompok yang lazim dianggap padu berikut ini
mendahuluinya. ditulis serangkai, misalnya adapun, andaipun,
ataupun, bagaimanapun, kendatipun, maupun,
Misalnya: meskipun, sungguhpun, walaupun.
Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi.
Jangankan dua kali, sekali pun ia belum pernah 3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap
datang ke rumahku.
ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului
atau mengikutinya.
Bandingkan contoh di atas dengan contoh di bawah ini!
Misalnya:
Sekalipun belum memuaskan, hasil pekerjaannya Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April.
dapat dijadikan pegangan. Mereka masuk satu per satu.
Harga kain itu Rp20.000,00 per helai.
Tim Dosen Bahasa Indonesia 35 Tim Dosen Bahasa Indonesia 36
c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih d.Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran,
diikuti satu tanda titik. timbangan, dan mata uang tidak tidak diikuti tanda
Misalnya: titik.
dsb.
hlm. Misalnya:
sda.
Cu
Yth.
TNT
Bandingkan dengan singkatan berikut ini!
s.d. cm
a.n. kVA
d.a. l
u.b. kg
u.p. Rp
Tim Dosen Bahasa Indonesia 39 Tim Dosen Bahasa Indonesia 40
2.Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan b.Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata
huruf awal, gabungan suku kata, ataupun atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
diperlakukan sebagai kata. Misalnya:
Akabri, Unpad
a.Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf
awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf c.Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan
kapital. huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata
dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya: Misalnya:
ABRI pemilu
LAN rapim
SIM
Tim Dosen Bahasa Indonesia 41 Tim Dosen Bahasa Indonesia 42
5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan 6.Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan
sebagai berikut. dengan cara berikut ini.
a. Bilangan utuh Misalnya:
Misalnya:
pada awal abad XX
dua puluh dua
pada awal abad ke-20
b. Bilangan pecahan pada awal abad kedua puluh
Misalnya
setengah (1/2) 7.Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran
tiga perempat (3/4) -an mengikuti cara berikut ini.
tiga dua pertiga (3 ⅔) Misalnya:
seperseratus (1/100) tahun ‘50-an
satu dua persepuluh(1,2) uang 5000-an
Tim Dosen Bahasa Indonesia 47 Tim Dosen Bahasa Indonesia 48
11.Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf III. Penulisan Unsur Serapan (akan dijelaskan pada
sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen bab selanjutnya)
resmi seperti akta dan kuitansi. (cukup jelas)
IV.Pemakaian Tanda Baca
12.Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan
huruf, penulisan harus tepat. A. Tanda Titik (.)
Misalnya: 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp999,75 pertanyaan atau seruan. (cukup jelas)
(sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh
puluh lima perseratus rupiah). 2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf
Atau dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 Misalnya:
(sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh
1. Patokan Umum
puluh lima perseratus) rupiah.
1.1 Isi Karangan
Tim Dosen Bahasa Indonesia 51 Tim Dosen Bahasa Indonesia 52
Catatan:
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam,
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu
merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau Misalnya: 0.20.30 (20 menit, 30 detik)
huruf. 5. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul
3.Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan
menit, dan detik yang menunjukkan waktu. tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya: Misalnya:
pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik) Siregar, Merari.1920. Azab dan Sengsara.
Weltevreden: Balai Pustaka.
Misalnya: Misalnya:
Yth. Sdr. Moh.Hasan (tanpa titik) Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
Jalan Arif 43 (tanpa titik) Satu, dua, … tiga!
Palembang (tanpa titik)
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti
B. Tanda Koma (,)
tetapi, sedangkan, melainkan.
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam
Misalnya:
suatu perincian atau pembilangan.
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
Misalnya:
3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak Dia tahu bahwa soal itu penting.
kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan
Misalnya: penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya. kalimat, termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi,
lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu Misalnya:
mengiringi induk kalimatnya. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
Misalnya:
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama W.J.S. Poerwadaminta, Bahasa Indonesia untuk
yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Karang-Mengarang (Yogyakarta: UP Indonesia,
1967), hlm. 4.
Misalnya:
Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru
Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka 10.Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar
Rakjat. akademik yang mengikutinya untuk membedakannya
dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam
catatan kaki. Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
11.Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan 13.Tanda koma dapat dipakai–untuk menghindari salah
atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan baca–di belakang keterangan yang terdapat pada awal
dengan angka. kalimat.
Misalnya: Misalnya:
Rp12,50 Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima
kasih.
12.Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan
tambahan yang sifatnya tidak membatasi. 14.Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan
langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam
Misalnya:
kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan
Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali. tanda tanya atau tanda seru.
Tim Dosen Bahasa Indonesia 65 Tim Dosen Bahasa Indonesia 66
Misalnya:
Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: 4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan
kursi, meja, dan lemari. halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii)
di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv)
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
Misalnya:
Surah Yasin: 9
Hari : Senin
Waktu : 09.00 WIB E. Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang
terpisah oleh pergantian baris. (jelas)
Tim Dosen Bahasa Indonesia 69 Tim Dosen Bahasa Indonesia 70
Misalnya:
2. Tanda pisah menegaskan keterangan aposisi atau 1910−1945
keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih
jelas. tanggal 5−10 April 1970
Misalnya: Jakarta−Bandung
Rangkaian temuan ini−evolusi, teori kenisbian, dan
kini juga pembelahan atom−telah mengubah konsepsi
Catatan :
kita tentang alam semesta.
Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan
dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan
3.Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal sesudahnya.
dengan arti ‘sampai ke‘ atau ‘sampai dengan‘.
3. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang K. Tanda Kurung Siku ([…])
kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau
Misalnya: kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada
Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Surabaya. kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Tanda itu menyatakan bahwa keslahan atau
kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli
4. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang
memerinci satu urutan keterangan. Misalnya:
Misalnya: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b)
tenaga kerja, dan (c) modal.
Misalnya:
2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam ―Saya belum siap,‖ kata Mira, "tunggu sebentar!‖
kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, ‖Bahasa negara ialah
Misalnya: bahasa Indonesia.‖
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya
2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu,
dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38])
film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang
perlu dibentangkan di sini.
dipakai dalam kalimat.
L. Tanda Petik (―…‖) Misalnya:
Sajak ―Pahlawanku‖ terdapat pada halaman 125 buku itu.
1. Tanda petik mengapit, petikan langsung yang berasal Marilah kita menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”!
dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis Film ―Ainun dan Habibie‖ merupakan kisah nyata yang
lainnya. diangkat dari sebuah novel.
Tim Dosen Bahasa Indonesia 83 Tim Dosen Bahasa Indonesia 84