Anda di halaman 1dari 16

MATERI YANG DIBAHAS

1. Pemakaian Huruf Kapital, Huruf Miring, dan


Huruf Tebal
2. Penulisan Kata
3. Penulisan Unsur Serapan
4. Pemakaian Tanda Baca

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. agar mahasiswa mengenal dan mengetahui ejaan
bahasa Indonesia yang tepat,
2. agar mahasiswa memahami penggunaan ejaan
bahasa Indonesia secara tepat,
3. agar mahasiswa dapat mengaplikasikannya
secara terampil dalam semua jenis karya ilmiah
yang ditulisnya.

I. Pemakaian Huruf Kapital, Huruf Miring, Misalnya:


dan Huruf Tebal Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
"Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
A.Huruf Kapital
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ―Besok pagi,‖ kata Ani, ―mereka akan bertamasya.‖
pada awal kalimat, baik kalimat berita, kalimat tanya, Bandingkan:
maupun kalimat perintah. (cukup jelas) ―Besok pagi mereka akan bertamasya,‖ kata Ani.
Pada contoh terakhir, kata mereka ditulis dengan huruf
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan
kecil karena tidak mengawali petikan langsung, tetapi
langsung.
lanjutan dari frasa besok pagi seperti pada kalimat
kedua.

Tim Dosen Bahasa Indonesia 5 Tim Dosen Bahasa Indonesia 6

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 1


3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam Catatan:
ungkapan yang berhubungan dengan nama agama, Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur
kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan,
Tuhan. profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang
Misalnya: dipakai sebagai sapaan.
Hindu, Alquran, hamba-Mu, Yang Mahakuasa Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Sultan.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama Apa kabar, Prof?
gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang
diikuti nama orang. 5.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur
Misalnya: Haji Agus, Sultan Hasanuddin nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
Bandingkan: orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
Tahun ini ia pergi naik haji. orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Tim Dosen Bahasa Indonesia 7 Tim Dosen Bahasa Indonesia 8

Misalnya:

Wakil Presiden Adam Malik, Sekretaris Jenderal 6.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-
Departemen Pertanian, Gubernur Daerah Istimewa unsur nama orang, termasuk julukan
Yogyakarta
Misalnya:
Bandingkan contoh di atas dengan contoh di bawah ini! Amir Hamzah
Jenderal Kancil
Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi
mayor jenderal. (Jika nama orang seperti Diesel dan Ampere
dipakai untuk nama benda atau satuan, nama
tersebut ditulis dengan huruf kecil, misalnya,
mesin diesel dan lima ampere)

Tim Dosen Bahasa Indonesia 9 Tim Dosen Bahasa Indonesia 10

8.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama


7.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah
bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
(yang dipakai sebagai nama).
Misalnya:
bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris Misalnya:
Bandingkan: tahun Hijriah, bulan Agustus, hari Jumat, hari
mengindonesiakan, keinggris-inggrisan Galungan, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Catatan: Bandingkan:
Untuk nama mata pelajaran atau mata kuliah yang
menggunakan kata bahasa, nama mata kuliah tersebut Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan
ditulis kapital menjadi Bahasa Indonesia. bangsanya.

Tim Dosen Bahasa Indonesia 11 Tim Dosen Bahasa Indonesia 12

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 2


9.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama Nama yang disertai nama geografi dan merupakan
nama geografi (yang menjadi unsur nama diri). nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan
Misalnya: Gunung Semeru, Kali Brantas dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Catatan: Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa,
(1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak
gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.
ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
berlayar ke teluk Contoh berikut bukan nama jenis.
mandi di sungai Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik
Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura.
(2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama
jenis tidak ditulis dengan huruf kapital.
Selain film Hongkong, juga akan diputar film India,
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima) film Korea, dan film Jepang.
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
Tim Dosen Bahasa Indonesia 13 Tim Dosen Bahasa Indonesia 14

Bandingkan dengan contoh di bawah ini!


10.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
semua unsur nama negara, lembaga menjadi sebuah republik, beberapa badan hukum, kerja
pemerintah, dan ketatanegaraan, serta nama sama antara pemerintah dan rakyat, menurut undang-undang
dokumen resmi kecuali kata seperti dan. yang berlaku

Misalnya: 11.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap


Republik Indonesia, Majelis Permusyawaratan unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama
Rakyat, Keputusan Presiden Republik Indonesia, badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta
dokumen resmi.
Nomor 57, Tahun 1972
Misalnya:
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Rancangan Undang-
Undang Kepegawaian

Tim Dosen Bahasa Indonesia 15 Tim Dosen Bahasa Indonesia 16

12.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua 13.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur
kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul Misalnya:
karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, Dr.
untuk yang tidak terletak pada posisi awal. M.A.
Tn.
Misalnya: Ny.
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Sdr.
Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra. 14.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
Ia menyelesaikan makalah ―Asas-Asas Hukum penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu,
Perdata‖. saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan.

Tim Dosen Bahasa Indonesia 17 Tim Dosen Bahasa Indonesia 18

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 3


Misalnya:
―Kapan Bapak berangkat?‖ tanya Harto.
Adik bertanya, ―Itu apa Bu?‖
Surat Saudara sudah saya terima.
Besok Paman akan datang.
Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.

Bandingkan contoh di atas dengan contoh di bawah ini!

Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.


Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

Tim Dosen Bahasa Indonesia 19 Tim Dosen Bahasa Indonesia 20

15.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata 2.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
ganti Anda.
menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
Misalnya:
kata, kata, atau kelompok kata.
Surat Anda telah kami terima.

B.Huruf Miring Misalnya:


1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk Huruf pertama kata abad ialah a.
menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar Ia bukan menipu, tetapi ditipu.
yang dikutip dalam tulisan.
3.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
Misalnya: menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing
majalah Bahasa dan Kesusastraan
kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
surat kabar Pikiran Rakyat
Tim Dosen Bahasa Indonesia 21 Tim Dosen Bahasa Indonesia 22

Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Carnicia mangostana.
Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan
negara Indonesia.

Bandingkan contoh di atas dengan contoh di bawah ini!

Negara itu telah mengalami empat kudeta.

Catatan:
Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang
akan dicetak miring diberi satu garis di bawahnya.
Tim Dosen Bahasa Indonesia 23 Tim Dosen Bahasa Indonesia 24

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 4


C. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang
ditulis miring.
Catatan: Misalnya:
(1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
organisasi, dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak
ditulis dengan huruf miring. 2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian
(2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab.
komputer), bagian yang akan dicetak miring ditandai Misalnya:
dengan garis bawah. 1.1 Latar Belakang dan Masalah
(3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa Kondisi kebahasaan di Indonesia yang diwarnai oleh satu
bahasa standar dan ratusan bahasa daerah—ditambah beberapa
daerah yang dikutip secara langsung dalam teks
bahasa asing, terutama bahasa Inggris—membutuhkan
berbahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring. penanganan yang tepat dalam perencanaan bahasa.

Tim Dosen Bahasa Indonesia 25 Tim Dosen Bahasa Indonesia 26

II. Penulisan Kata


3.Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata
A.Kata Dasar (cukup jelas)
mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur
gabungan kata itu ditulis serangkai.
B.Kata Turunan Misalnya:
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai menggarisbawahi, menyebarluaskan
dengan kata dasarnya. (cukup jelas)
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau 4.Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai
akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.
mengikuti atau mendahuluinya.
Misalnya:
Misalnya:
antarkota, dasawarsa, demoralisasi, mancanegara,
bertepuk tangan, garis bawahi narapidana, ultramodern.

Tim Dosen Bahasa Indonesia 27 Tim Dosen Bahasa Indonesia 28

C. Kata Ulang
Catatan: Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan
1) Jika bentuk terikat diikuti oleh kata dengan huruf awal menggunakan tanda hubung. (cukup jelas)
huruf kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda
hubung (-). D. Gabungan Kata
Misalnya:
non-Indonesia, non-Jepang 1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk,
2) Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata
termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis
esa dan kata yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah.
terpisah. Misalnya:
Misalnya: duta besar, mata pelajaran, persegi panjang,
Tuhan Yang Maha Esa, Yang Maha Pemurah, Yang
Mahakuasa

Tim Dosen Bahasa Indonesia 29 Tim Dosen Bahasa Indonesia 30

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 5


3.Gabungan kata berikut ditulis serangkai.
2.Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang
mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat Misalnya:
ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan acapkali, adakalanya, daripada, kepada,
pertalian unsur yang bersangkutan. darmawisata, dukacita, olahraga, peribahasa,
Misalnya: saputangan, segitiga, sukarela, akhirulkalam,
buku sejarah-baru, mesin-hitung tangan, ibu-bapak halalbihalal.
kami
E. Kata Ganti ku, kau, mu, nya
Bandingkan: Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya; ku, mu, dan nya ditulis
buku-sejarah baru, mesin hitung-tangan, ibu bapak- serangkai dengan kata yang mendahuluinya. (cukup
kami
jelas)
Tim Dosen Bahasa Indonesia 31 Tim Dosen Bahasa Indonesia 32

F.Kata Depan di, ke, dari G.Kata si dan sang


Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang
yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata mengikutinya.
yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti
kepada dan daripada. Misalnya:
Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.
Misalnya: Surat itu dikirimkan kembali kepada si pengirim.
di mana, dari mana ke luar, ke mana
H.Partikel
Bandingkan contoh di atas dengan contoh di bawah 1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan
ini! kata yang mendahuluinya.(cukup jelas)

daripada, kepada, keluar, kemari, kemarikan


Tim Dosen Bahasa Indonesia 33 Tim Dosen Bahasa Indonesia 34

Catatan:
2.Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang Kelompok yang lazim dianggap padu berikut ini
mendahuluinya. ditulis serangkai, misalnya adapun, andaipun,
ataupun, bagaimanapun, kendatipun, maupun,
Misalnya: meskipun, sungguhpun, walaupun.
Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi.
Jangankan dua kali, sekali pun ia belum pernah 3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap
datang ke rumahku.
ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului
atau mengikutinya.
Bandingkan contoh di atas dengan contoh di bawah ini!
Misalnya:
Sekalipun belum memuaskan, hasil pekerjaannya Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April.
dapat dijadikan pegangan. Mereka masuk satu per satu.
Harga kain itu Rp20.000,00 per helai.
Tim Dosen Bahasa Indonesia 35 Tim Dosen Bahasa Indonesia 36

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 6


I.Singkatan dan Akronim b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah
1.Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta
terdiri atas satu huruf atau lebih. nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal
kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti
a.Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, dengan tanda titik.
jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Misalnya: DPR, NKRI, PBB, KUHP
Misalnya:
S.H. Kramawijaya Catatan:
Marlia S.S. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang
Marlia, S.S. bukan nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda
Sdr. titik.
Kol. Misalnya: PT, SD, NIP

Tim Dosen Bahasa Indonesia 37 Tim Dosen Bahasa Indonesia 38

c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih d.Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran,
diikuti satu tanda titik. timbangan, dan mata uang tidak tidak diikuti tanda
Misalnya: titik.
dsb.
hlm. Misalnya:
sda.
Cu
Yth.
TNT
Bandingkan dengan singkatan berikut ini!
s.d. cm
a.n. kVA
d.a. l
u.b. kg
u.p. Rp
Tim Dosen Bahasa Indonesia 39 Tim Dosen Bahasa Indonesia 40

2.Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan b.Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata
huruf awal, gabungan suku kata, ataupun atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
diperlakukan sebagai kata. Misalnya:
Akabri, Unpad
a.Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf
awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf c.Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan
kapital. huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata
dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya: Misalnya:
ABRI pemilu
LAN rapim
SIM
Tim Dosen Bahasa Indonesia 41 Tim Dosen Bahasa Indonesia 42

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 7


Catatan: J.Angka dan Lambang Bilangan
Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya
diperhatikan syarat-syarat berikut ini. Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai
lambang bilangan atau nomor.
1) Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah
suku kata yang lazim pada kata Indonesia. Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L
2) Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian (50), C (100), D (500), M (1.000)
kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan
pola kata Indonesia yang lazim.

Tim Dosen Bahasa Indonesia 43 Tim Dosen Bahasa Indonesia 44

1.Angka dipakai untuk menyatakan lambang


bilangan atau nomor. 3.Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor
jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.
2.Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran
panjang, berat, luas, dan isi, (ii) satuan waktu, (iii) Misalnya:
nilai uang, dan (iv) kuantitas. Jalan Tanah Abang I No. 15
Misalnya:
0,5 cm (0,5 sentimeter) 4.Angka digunakan juga untuk menomori bagian
Rp5.000,00 (5.000 rupiah) karangan dan ayat kitab suci.
US$50 (50 dolar Amerika)
Misalnya:
Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surat Yasin: 9
Tim Dosen Bahasa Indonesia 45 Tim Dosen Bahasa Indonesia 46

5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan 6.Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan
sebagai berikut. dengan cara berikut ini.
a. Bilangan utuh Misalnya:
Misalnya:
pada awal abad XX
dua puluh dua
pada awal abad ke-20
b. Bilangan pecahan pada awal abad kedua puluh
Misalnya
setengah (1/2) 7.Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran
tiga perempat (3/4) -an mengikuti cara berikut ini.
tiga dua pertiga (3 ⅔) Misalnya:
seperseratus (1/100) tahun ‘50-an
satu dua persepuluh(1,2) uang 5000-an
Tim Dosen Bahasa Indonesia 47 Tim Dosen Bahasa Indonesia 48

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 8


8.Lambang bilangan yang dapat dinyatakan
dengan satu atau dua kata ditulis dengan Misalnya:
huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu.
pakai secara berurutan, seperti dalam perincian Pak Darmo mengundang 250 orang tamu.
dan pemaparan. Bukan
Misalnya: 15 orang tewas dalam kecelakaan itu.
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali. Dua ratus lima puluh orang tamu diundang Pak
Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku. Darmo.
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang
tidak setuju, dan 5 orang abstain. 10.Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang
besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah
9.Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan dibaca.
huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga Misalnya:
bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu Perusahaan itu mendapat pinjaman 250 juta rupiah.
atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.
Tim Dosen Bahasa Indonesia 49 Tim Dosen Bahasa Indonesia 50

11.Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf III. Penulisan Unsur Serapan (akan dijelaskan pada
sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen bab selanjutnya)
resmi seperti akta dan kuitansi. (cukup jelas)
IV.Pemakaian Tanda Baca
12.Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan
huruf, penulisan harus tepat. A. Tanda Titik (.)
Misalnya: 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp999,75 pertanyaan atau seruan. (cukup jelas)
(sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh
puluh lima perseratus rupiah). 2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf
Atau dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 Misalnya:
(sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh
1. Patokan Umum
puluh lima perseratus) rupiah.
1.1 Isi Karangan
Tim Dosen Bahasa Indonesia 51 Tim Dosen Bahasa Indonesia 52

Catatan:
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam,
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu
merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau Misalnya: 0.20.30 (20 menit, 30 detik)
huruf. 5. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul
3.Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan
menit, dan detik yang menunjukkan waktu. tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya: Misalnya:
pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik) Siregar, Merari.1920. Azab dan Sengsara.
Weltevreden: Balai Pustaka.

Tim Dosen Bahasa Indonesia 53 Tim Dosen Bahasa Indonesia 54

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 9


6a.Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan 7. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang
ribuan atau kelipatannya. merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi,
tabel, dan sebagainya.
Misalnya:
Misalnya:
Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
Acara Kunjungan Adam Malik
6b.Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan
ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan Salah Asuhan
jumlah.
8. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat
Misalnya: pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat
penerima surat.
Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
Tim Dosen Bahasa Indonesia 55 Tim Dosen Bahasa Indonesia 56

Misalnya: Misalnya:
Yth. Sdr. Moh.Hasan (tanpa titik) Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
Jalan Arif 43 (tanpa titik) Satu, dua, … tiga!
Palembang (tanpa titik)
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti
B. Tanda Koma (,)
tetapi, sedangkan, melainkan.
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam
Misalnya:
suatu perincian atau pembilangan.
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.

Tim Dosen Bahasa Indonesia 57 Tim Dosen Bahasa Indonesia 58

Misalnya:
3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak Dia tahu bahwa soal itu penting.
kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan
Misalnya: penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya. kalimat, termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi,
lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu Misalnya:
mengiringi induk kalimatnya. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.

Tim Dosen Bahasa Indonesia 59 Tim Dosen Bahasa Indonesia 60

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 10


5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti 7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat,
o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata yang lain yang (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal,
terdapat di dalam kalimat. dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang
Misalnya: ditulis berurutan.
O, begitu? Misalnya:
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan Surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas
langsung dari bagian lain dalam kalimat. Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya
Salemba 6, Jakarta.
Misalnya:
Surabaya, 10 Mei 1960
―Saya gembira,‖ kata Ibu, ―karena kamu lulus.‖
Kuala Lumpur, Malaysia
Tim Dosen Bahasa Indonesia 61 Tim Dosen Bahasa Indonesia 62

Misalnya:
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama W.J.S. Poerwadaminta, Bahasa Indonesia untuk
yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Karang-Mengarang (Yogyakarta: UP Indonesia,
1967), hlm. 4.
Misalnya:
Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru
Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka 10.Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar
Rakjat. akademik yang mengikutinya untuk membedakannya
dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam
catatan kaki. Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.

Tim Dosen Bahasa Indonesia 63 Tim Dosen Bahasa Indonesia 64

11.Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan 13.Tanda koma dapat dipakai–untuk menghindari salah
atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan baca–di belakang keterangan yang terdapat pada awal
dengan angka. kalimat.
Misalnya: Misalnya:
Rp12,50 Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima
kasih.
12.Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan
tambahan yang sifatnya tidak membatasi. 14.Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan
langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam
Misalnya:
kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan
Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali. tanda tanya atau tanda seru.
Tim Dosen Bahasa Indonesia 65 Tim Dosen Bahasa Indonesia 66

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 11


Misalnya:
2. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata
―Di mana Saudara tinggal?‖ tanya Karim. penghubung untuk memisahkan bagian kalimat yang setara
di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
C.Tanda titik koma (;)
Ayah mengurus tanamannya di kebun; Ibu bekerja di dapur;
1.Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan Adik menghafal nama-nama pahlawan; saya sendiri
bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. mendengarkan siaran radio.
Misalnya:
Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga. D. Tanda Titik Dua (:)
1.Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan
lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Tim Dosen Bahasa Indonesia 67 Tim Dosen Bahasa Indonesia 68

Misalnya:
Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: 4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan
kursi, meja, dan lemari. halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii)
di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv)
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
Misalnya:
Surah Yasin: 9
Hari : Senin
Waktu : 09.00 WIB E. Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang
terpisah oleh pergantian baris. (jelas)
Tim Dosen Bahasa Indonesia 69 Tim Dosen Bahasa Indonesia 70

E. Tanda Hubung (-)


4. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang
terpisah oleh pergantian baris. (jelas) satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Misalnya :
2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di
belakang atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada p-a-n-i-t-i-a
pergantian baris.(jelas)
(Akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu 8-4-1973
huruf saja pada pangkal baris. 5. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i)
hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii)
3. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
(Angka 2 sebagai tanda ulang hanya digunakan pada tulisan
penghilang bagian kelompok lain.
cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan

Tim Dosen Bahasa Indonesia 71 Tim Dosen Bahasa Indonesia 72

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 12


Misalnya: 7. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa
ber-evolusi, dua puluh lima-ribuan (20x5000), Indonesia dengan unsur bahasa asing.
tanggung-jawab dan kesetiakawanan-sosial Misalnya:
di-smash, pen-tackle-an
6. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se-
dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf
kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan -an, F. Tanda Pisah (−)
(iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau 1. Tanda pisah memmbatasi penyisipan kata atau kalimat
kata, dan (v) nama jabatan rangkap. yang memberi penjelasan di luar bagian kalimat.
Misalnya:
Misalnya: Kemerdekaan bangsa itu−saya yakin akan
Se-Indonesia, hadiah ke-2, tahun 50-an, hari-H, tercapai−diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
sinar- X; Menteri-Sekretaris Negara.
Tim Dosen Bahasa Indonesia 73 Tim Dosen Bahasa Indonesia 74

Misalnya:
2. Tanda pisah menegaskan keterangan aposisi atau 1910−1945
keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih
jelas. tanggal 5−10 April 1970
Misalnya: Jakarta−Bandung
Rangkaian temuan ini−evolusi, teori kenisbian, dan
kini juga pembelahan atom−telah mengubah konsepsi
Catatan :
kita tentang alam semesta.
Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan
dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan
3.Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal sesudahnya.
dengan arti ‘sampai ke‘ atau ‘sampai dengan‘.

Tim Dosen Bahasa Indonesia 75 Tim Dosen Bahasa Indonesia 76

G.Tanda Elipsis (…)


Catatan:
1.Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus- Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah
putus. kalimat, perlu dipakai empat buah titik; tiga buah
untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk
Misalnya: menandai akhir kalimat.
Kalau begitu…ya, marilah kita bergerak. Misalnya:
2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan
kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan. hati hati….
Misalnya: H. Tanda Tanya (?)
Sebab-sebab kemerosotan…akan diteliti lebih lanjut. 1.Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.(jelas)

Tim Dosen Bahasa Indonesia 77 Tim Dosen Bahasa Indonesia 78

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 13


J. Tanda Kurung ((…))
2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk 1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau
menyatakan bagian kallimat yang disangsikan atau yang penjelasan.
kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Misalnya:
Misalnya: Bagian perencanaan sudah selesai menyusun DIK
(Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.
Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang. 2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan
yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
I. Tanda Seru (!)
Misalnya:
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan Sajak Tranggono yang berjudul ―Ubud‖ (nama tempat
yang berupa seruan atau perintah yang yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan,
atupun rasa emosi yang kuat.(jelas)
Tim Dosen Bahasa Indonesia 79 Tim Dosen Bahasa Indonesia 80

3. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang K. Tanda Kurung Siku ([…])
kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau
Misalnya: kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada
Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Surabaya. kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Tanda itu menyatakan bahwa keslahan atau
kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli
4. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang
memerinci satu urutan keterangan. Misalnya:
Misalnya: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b)
tenaga kerja, dan (c) modal.

Tim Dosen Bahasa Indonesia 81 Tim Dosen Bahasa Indonesia 82

Misalnya:
2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam ―Saya belum siap,‖ kata Mira, "tunggu sebentar!‖
kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, ‖Bahasa negara ialah
Misalnya: bahasa Indonesia.‖
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya
2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu,
dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38])
film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang
perlu dibentangkan di sini.
dipakai dalam kalimat.
L. Tanda Petik (―…‖) Misalnya:
Sajak ―Pahlawanku‖ terdapat pada halaman 125 buku itu.
1. Tanda petik mengapit, petikan langsung yang berasal Marilah kita menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”!
dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis Film ―Ainun dan Habibie‖ merupakan kisah nyata yang
lainnya. diangkat dari sebuah novel.
Tim Dosen Bahasa Indonesia 83 Tim Dosen Bahasa Indonesia 84

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 14


3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal 5.Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat
atau kata yang mempunyai arti khusus. ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit
kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus
Misalnya: pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
“Tetikus” komputer ini sudah tidak berfungsi.
Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas! Misalnya:
Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan ―si
4.Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang Hitam‖.
mengakhiri petikan langsung.
Misalnya:
Catatan:
Kata Rae,‖Kamu memang hebat!‖
Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada
Pasangan itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.
Tim Dosen Bahasa Indonesia 85 Tim Dosen Bahasa Indonesia 86

N.Tanda garis miring


M. Tanda Petik Tunggal (‗…‘)
1.Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan
1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di
dalam petikan lain.
nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun
yang terbagi dalam dua tahun takwin.
Misalnya:
Tanya Basri, ‖Kau dengar bunyi ‘kring-kring‘ tadi?‖ Misalnya:
No. 7/PK/1973
Jalan Kramat III/10
2. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau Tahun anggaran 1985/1986
penjelasan kata atau ungkapan asing. (Lihat pemakaian
tanda kurung, Bab V, Pasal J.) 2.Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata
Misalnya: atau dan tiap.
Feed-back ‗balikan‘
Tim Dosen Bahasa Indonesia 87 Tim Dosen Bahasa Indonesia 88

Misalnya: O.Tanda Penyingkat atau Apostrof ( ′ )


Dikirim lewat darat/laut Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian
Harganya Rp25,00/lembar kata atau bagian angka tahun.

3. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, Misalnya:


kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau Dia 'kan kusurati. ('kan = akan)
pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam Mereka sudah datang, 'kan? ('kan = bukan)
naskah asli yang ditulis orang lain. 5 Mei ‗13 (‗13 = 2013)
Misalnya:
Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verhaar dicetak
beberapa kali.
Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang
macapat budaya Jawa.
Tim Dosen Bahasa Indonesia 89 Tim Dosen Bahasa Indonesia 90

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 15


Latihan
DAFTAR PUSTAKA
Salinlah teks di bawah ini dengan menyempurnakan ejaan!
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Mungkin beberapa diantara Anda merasa sedikit repot jika harus melakukan
presentasi hanya duduk berdiam diri didepan laptop. Fokus harus terbagi antara
“Peraturan Menteri Pendidikan dan laptop, layar presentasi, dan audience. Sekarang ada gadget yang bisa membuat
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 presentasi Anda menjadi tampak lebih canggih dan menarik, yaitu dengan
menggunakan wireless presenter. Laser pointer ini terdiri atas 2 bagian, yaitu USB
Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan dan remote control. Ketika USB ditancapkan pada laptop atau desktop dan
Bahasa Indonesia”. Jakarta: Kementerian dinyalakan, remote control pun bisa difungsikan untuk membantu Anda presentasi.
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Wireless presenter ini mempunyai jangkauan hingga 15 meter serta di desain
secara menarik dan mudah untuk dipegang, sehingga Anda nyaman
Indonesia. menggunakannya. Anda tidak akan direpotkan lagi dengan operasional mouse
yang terhubung ke laptop, yakni Anda harus menekan tombol untuk pindah
halaman.

Tim Dosen Bahasa Indonesia 91 Tim Dosen Bahasa Indonesia 92

Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 16

Anda mungkin juga menyukai