Ni Komang Wiardani1, Yenny Moviana2, I G.P. Sudita Puryana3 JSH V11N1 PDF
Ni Komang Wiardani1, Yenny Moviana2, I G.P. Sudita Puryana3 JSH V11N1 PDF
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit Terjadinya pergeseran pola makan ke arah
yang prevalensinya meningkat pesat setiap pola makan tinggi energi, lemak dan rendah
tahun di seluruh dunia. Data WHO (2009) serat memicu ketidakseimbangan asupan
menyebutkan bahwa penderita DM di dunia gizi yang mengarah pada perkembangan
pada 2000 berjumlah 171 juta jiwa, pada penyakit degeneratif seperti DM. DM
2011 menjadi 346 juta dan diperkirakan sampai saat ini merupakan masalah
meningkat a dua kali lipat pada 2030. kesehatan serius dan sulit diatasi2). Di
Indonesia menduduki peringkat ke empat Indonesia, DM merupakan penyebab utama
jumlah penderita DM terbanyak di dunia1) kematian akibat penyakit tak menular, yaitu
Diet dan gaya hidup sedentary merupakan 2,1% dari seluruh kematian3). Salah satu
faktor risiko yang berpengaruh terhadap ciri DM adalah kadar glukosa darah yang
peningkatan prevalensi DM. meningkat diatas normal.
1,2,3 Dosen Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Denpasar
59
Jurnal Skala Husada Volume 11Nomor 1 April 2014 : 59 - 66
Kadar glukosa darah yang tidak terkendali Salah satu buah yang bisa dimanfaatkan
menimbulkan berbagai komplikasi, sebagai terapi jus adalah buah naga
diantaranya adalah penyakit kardiovaskuler (Hylocereus) yang memiliki keunggulan
yang ditandai tingginya kadar kolesterol yaitu kaya serat, kalsium, magnesium,
dan lipida darah4). Survei Kesehatan kalium dan natrium. Setiap 100 g buah naga
Rumah Tangga (SKRT) 2004 menyatakan mengandung kadar air tinggi (85%), energi
16,5 % penderita DM meninggal akibat 50 Kal, serat 0,9-2,1 g, lemak 0,6 g,
komplikasi penyakit jantung. Upaya vitamin C 8-25 mg, kalsium 134 mg, fosfor
pencegahan komplikasi dan pengelolaan 36 mg dan magnesium 60,4 mg.
penderita DM ditekankan pada pengaturan Buah naga juga mengandung antioksidan
pola makan menyangkut jumlah, jenis dan yang bermanfaat dalam menjaga elastisitas
jadwal makan disamping memperhatikan pembuluh darah. Berbagai penelitian
faktor aktifitas fisik dan edukasi. menunjukkan buah naga mampu memper-
Pada pengaturan pola makan, penderita baiki sistem peredaran darah, menurunkan
DM dianjurkan untuk memperhatikan kadar glukosa darah dan kolesterol. Buah
asupan karbohidrat dan serat karena naga mampu meningkatkan metabolisme
penting artinya dalam pengendalian kadar tubuh dan mencegah peningkatan glukosa
glukosa darah. Kenyataannya, penderita darah8). Divisi Nutrisi Fakultas kedokteran
DM yang sudah menjalankan program diet Malaysia (2011) menyimpulkan pemberian
ternyata belum mampu mengendalikan buah naga 200-300 g/hari mampu
glukosa darah dengan baik sehingga kadar menurunkan kadar gula darah, trigliserida,
hariannya tetap tinggi. Penyebabnya adalah dan kolesterol penderita DMT2 9).
kurangnya asupan buah dan sayur sebagai Namun, belum ada penelitian tentang porsi
sumber serat dan antioksidan. Hasil buah naga yang paling tepat dalam menurun-
penelitian di Amerika Serikat menunjukkan kan kadar glukosa darah. Berdasarkan
asupan serat penderita DM <15 g/hari, lebih latar belakang tersebut dirumuskan
rendah dari anjuran yaitu 25 g/hari 5). Hasil permasalahan bagaimanakah efektifitas
penelitian terhadap penderita DM tipe 2 terapi jus buah naga pada program diet
(DMT2) di RSUP Sanglah Denpasar dalam menurunkan kadar glukosa darah
melaporkan rerata asupan serat mereka penderita DM? Dipilihnya buah naga untuk
hanya 8,9 g/hari6). menurunkan kadar glukosa darah,
Serat memiliki kemampuan memperlambat mengingat buah ini banyak beredar di
penyerapan glukosa dan lemak dengan cara pasaran dan sudah menjadi komoditi lokal
meningkatkan kekentalan feses yang secara terutama buah naga merah yang banyak
tidak langsung menurunkan kecepatan difusi dikonsumsi masyarakat .
sehingga kadar glukosa darah, profil lipid Penelitian bertujuan untuk mengetahui
dan kolesterol menurun7). Antioksidan efektifitas pemberian terapi Jus buah naga
bermanfaat menjaga elastisitas dan permi- pada program diet terhadap penurunan
abilitas pembuluh darah. Untuk meningkat- glukosa darah dan kolesterol pada
kan asupan serat dan antioksidan penderita penderita DM. Penelitian ini diharapkan
DM, diperlukan perbaikan diet dengan memberikan manfaat sebagai upaya
menambah formula dalam bentuk terapi jus pengembangan alternatif pemberian terapi
yang bersumber dari buah-buahan sebagai diet pada penderita DM dan penyakit
sumber makanan kaya serat, vitamin, dan degeneratif lainnya, serta pentingnyan buah
karbohidrat dengan indeks glikemik rendah. khususnya buah naga dalam melaksanakan
Serat terutama serat larut dapat memper- kontrol glikemik.
baiki kontrol glukosa darah.5)
60
Wiardani, N K., Moviana, Y., Sudita Puryana, I G.P. (Jus buah naga...)
61
Jurnal Skala Husada Volume 11Nomor 1 April 2014 : 59 - 66
Gambar 1.
Sebaran Jenis Kelamin sampel
Gambar 2
Sebaran Status Gizi Sampel
Asupan Energi, Karbohidrat dan
Serat
Asupan zat gizi sampel berpedoman pada
standar diet yang diberikan oleh ahli Gizi
rumah sakit. Penilaian dilakukan sebelum
dan setelah terapi jus. Selama pemberian
terapi jus buah naga, sampel diminta untuk
menjalankan diet sesuai dengan standar
diet. Bagi kelompok yang mendapatkan
terapi jus, jumlah energi dan zat gizi yang
dikonsumsi dikurangi dengan jumlah
energi dari jus buah naga merah sesuai Kadar Glukosa Darah
perlakuan. DM merupakan suatu penyakit gangguan
Hasil penelitian menunjukkan adanya metabolik yang ditandai meningkatnya kadar
penurunan asupan zat gizi sampel sebelum glukosa darah akibat insufiensi insulin
dan sesudah intervensi, baik itu energi dan atau resistensi insulin. Penurunan dan
karbohidrat, namun terjadi peningkatan pengendalian kadar gula darah sangat
untuk asupan serat. Selama pemberian penting dimonitor untuk mencegah
terapi jus buah naga, sebagian besar tingkat terjadinya komplikasi lebih lanjut.
konsumsi sampel tergolong baik seperti Pengukuran kadar glukosa darah yang
pada Gambar 3. dilakukan adalah kadar glukosa 2 Jam
setelah makan (2 JPP).
62
Wiardani, N K., Moviana, Y., Sudita Puryana, I G.P. (Jus buah naga...)
Kadar glukosa 2 JPP yang masih dianggap Hasil penelitian menunjukkan bahwa
normal adalah <200 mg/dl. Gambaran terdapat kecenderungan penurunan kadar
kadar glukosa darah masing- masing glukosa darah sebelum dan setelah
kelompok perlakuan dapat dilihat pada diberikan perlakuan.
Tabel 2. Tabel 3 menunjukkan bahwa penurunan
kadar glukosa darah tertinggi terdapat
pada kelompok 2 dengan perlakuan
pemberian terapi jus buah naga 200 g pada
program diet. Rata-rata penurunan glukosa
darah adalah 79,1 mg/dl (29,1%) dan
terendah pada kelompok kontrol yaitu
9,1%. Hasil analisis statistik menunjukkan
adanya perbedaan signifikan pada kadar
glukosa darah sebelum dan setelah
pemberian terapi jus buah naga merah (p
<0,05).
Gambar 3
Tingkat Konsumsi Zat Gizi Sampel Selama Pemberian terapi Jus
63
Jurnal Skala Husada Volume 11Nomor 1 April 2014 : 59 - 66
Gambar 4
Kecendrungan Penurunan Kadar Glukosa Darah Sampel
64
Wiardani, N K., Moviana, Y., Sudita Puryana, I G.P. (Jus buah naga...)
65
Jurnal Skala Husada Volume 11Nomor 1 April 2014 : 59 - 66
66