Bismillahirrohmanirrohiim.
Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas limpahan nikmat
kesempurnaan, disana sini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Ini tidak lain
referensi dan juga keterbasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kepada semua pihak kiranya dapat memberikan kritik dan saran demi perbaikan
khususnya kepada dosen, yang telah memberikan tugas sehingga makalah ini dapat
dibuat, mudah-mudahan amal baik yang diberikan akan mendapat imbalan dari
yang Maha Kuasa, amiin. Kami sangat berharap makalah ini bermanfaat bagi
pembaca. Oleh karena itu, sangat diharapkan saran dan kritik demi perbaikan
Februari 2019
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan ...................... 3
B. Pelayanan Keperawatan ............................................. 5
C. Mutu Pelayanan.......................................................... 10
D. Dimensi Mutu Pelayanan ........................................... 11
E. Penilaian mutu pelayanan .......................................... 13
F. Strategi Mutu.............................................................. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perawat. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh perawat akan terlihat dari asuhan
untuk menginterpretasi data pasien. Dalam aspek hukum, perawat tidak mempunyai
keperawatan pada klien yang akan meningkatkan kesehatan klien (Hidayat, 2008).
1
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit, telah
B. Rumusan Masalah
pelayanan keperawatan”
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
berwujud, tidak dapat dirasakan atau dinikmati, tidak dapat dilihat, didengar dan
dicium sebelum dibeli oleh konsumen. Misalnya: pasien dalam suatu rumah
akan tetap merupakan bagian dari pelayanan tersebut. Dengan kata lain,
3
perubahan tergantung dari siapa pemberi pelayanan, penerima
komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Misalnya :
yang biasanya terjadi akan hilang begitu saja karena tidak dapat disimpan
berikut:
b. Proses, semua kegiatan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan mulai
4
c. Output, hasil akhir kegiatan dan pelayanan professional yang telah
klien
B. Pelayanan Keperawatan
melakukan upaya aktivitas untuk membuat individu tersebut sehat atau sembuh
dari sakit atau meninggal dengan tenang (jika tidak dapat disembuhkan), atau
kebutuhan dan keinginan pasien, sehingga pasien dapat memperoleh kepuasan dan
5
keperawatan, praktek keperawatan, standar pendidikan keperawatan dan standar
masyarakat) baik sakit maupun sehat, dimana perawatan yang diberikan sesuai
pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan mereka, diberikan dengan cara yang
6
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat dikatakan bahwa mutu
derajat kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang maju, mutu pelayanan yang baik dan memenuhi standar
7
c. Sudut Pandang Manajer Keperawatan
dengan baik serta alokasi sumber daya yang tepat (Wijono, 2000).
keperawatan dan pasien sebagai individu, keluarga dan masyarakat. Selain itu
8
e. Sudut Pandang Organisasi Profesi
pelayanan sambil menyimpan uang pada program yang spesifik. Dan selain
dokumentasi klinik yang lengkap pada periode waktu tertentu dan sesuai
terbatas pada standar pendirian institusi tetapi juga membuat standar sesuai
9
a. Meningkatkan asuhan keperawatan.
D. Mutu Pelayanan
berarti mutu dilihat dari sisi pemakai pelayanan kesehatan dan penyelenggara
10
b. Dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan, mutu berhubungan dengan
dokter, paramedis, derajat mutu pemakaian dan playanan yang sesuai dengan
perkembangan teknologi.
dapat menimbulkan kepuasan klien sesuai dengan tingkat kepuasan penduduk, serta
pihak lain, pelayanan yang sesuai dengan kode etik dan standard pelayanan yang
pelayanan yang optimal sesuai dengan kode etik dan standard pelayanan
a. Wujud nyata (tangibles) adalah wujud Iangsung yang meliputi fasilitas fisik,
SDM perusahaan dan keselarasan antara fasilitas fisik dengan jenis jasa yang
diberikan.
11
b. Kehandalan (reliability) adalah aspek-aspek keandalan system pelayanan
karyawan
12
pribadi kepada konsumen, pemahaman akan kebutuhan konsumen, perhatian
ditawarkan
keinginan pelanggan
a. Struktur (Input)
manusia dan sumber daya lainnya dalam fasilitas keperawatan. Baik tidaknya
struktur sebagai input dapat diukur dari jumlah besarnya mutu, mutu struktur,
13
dipergunakan untuk pelayanan. Selain itu pada aspek fisik, penilaian juga
yang diberikan dan sumber daya yang memadai. Aspek dalam komponen
b. Proses (Process)
berlebihan).
14
Tappen (1995) juga menjelaskan bahwa pendekatan pada proses
c. Hasil (Outcome)
kepuasan baik positif maupun negatif. Sehingga baik tidaknya hasil dapat
Hasil ini dapat dinilai dari efektifitas dari aktivitas pelayanan keperawatan
dikatakan bahwa fokus pendekatan ini yaitu pada hasil dari pelayanan
15
keperawatan, dimana hasilnya adalah peningkatan derajat kesehatan pasien
dan kepuasan pasien. Sehingga kedua hal tersebut dapat dijadikan indikator
mutu sebaiknya dilakukan pada ketiga unsur dari sistem tersebut yang meliputi
G. Strategi Mutu
untuk menjaga mutu yang mencakup dua tujuan yaitu : organisasi mengikuti
16
b. Continuous Quality Improvement (Peningkatan Mutu Berkelanjutan)
yang komprehensif dan baik, tidak hanya memenuhi harapan aturan yang
17
c. Total quality manajemen (TQM)
meningkatkan performansi secara terus menerus pada setiap level operasi atau
menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia dan
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
20