Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI EKONOMI MIKRO

ELASTISITAS

DISUSUN

INSAN FAHMI

71180712029

AGRIBISNIS

FAKULTAS PERANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA, atas
kehendak-Nya, Dan rasa syukur kami atas segala nikmatnya kami dapat
menyelesaikan menyusun makalah yang berjudul “Elastisitas”.
Semoga kita selalu mendapatkan pertolongan dan petunjuk-Nya. Makalah
ini di susun bermaksud memenuhi tugas mata praktikum“Teori Ekonomi Mikro”.
Oleh karena itu, kami mengharapkan saran serta masukan untuk
memperbaiki makalah ini. Kami juga untuk saling menghaturkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembelajaran pembuatan
makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………………………..ii

BAB I

PENDAHULUAN………………………………………………………….iii

A. Latar Belakang………………………………………………...iii
B. Rumusan Masalah……………………………………………..iii

BAB II

PEMBAHASAN…………………………………………………………….1

A. Pengertian Elastisitas Permintaan…………………………….1


B. Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan…………………………….2
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas
Permintaan……………………………………………………...5

BAB III

PENUTUP…………………………………………………………………..8

A. Kesimpulan……………………………………………………..8
B. Saran…………………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan


proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya.
Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau
reaksi konsumen terhadap perubahan harga.

Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk


meramalkan apa yang akan terjadi jika harga barang/jasa dinaikkan.
Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap
permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan
sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal
ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang
akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang
meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual
produknya. Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga ini
jelas akan menurunkan permintaan. Jika permintaan hanya menurun dalam
jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga
produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika peningkatan harga
ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan
keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat
menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita kerugian. Jelas di sini
bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat elastisitas barang
produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus memperkirakan
seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen akan
bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen,
dan seterusnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian elastisitas permintaan ?


2. Apa saja jenis-jenis elastisitas permintaan ?.
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan ?

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Elastisitas Permintaan

Elasstisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang


digunakanuntuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan jumlah
ataukualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan fa(tor yang mem
pengaruhi.

Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan


perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga. Ketika
harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut
biasanya naik —semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu
dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan
jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas
permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan
terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang
yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga. Sementara itu,
barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang
berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak
terlalu besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan
jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas
permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai
barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa
penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah
permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah
permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga
yang ditawarkan.

koefisien Elastisitas

n=0 Inelastis sempurna

0 < n < 1 Inelastis

n=1 Elastis uniter

1 < n < ∞ Elastis

n=∞ Elastis sempurna

1
Untuk barang-barang normal, penurunan harga akan berakibat pada
peningkatan jumlah permintaan. Permintaan terhadap sebuah barang dapat
dikatakan inelastis bila jumlah barang yang diminta tidak dipengaruhi oleh
perubahan harga. Barang dan jasa yang tidak memiliki substitusi biasanya
tergolong inelastis. Permintaan terhadap antibiotik, misalnya, dikatakan
sebagai permintaan inelastis karena tidak ada barang lain yang dapat
menggantikannya. Daripada mati terinfeksi bakteri, pasien biasanya lebih
memilih untuk membeli obat ini berapapun biayanya. Sementara itu,
semakin banyak sebuah barang memiliki barang substitusi, semakin elastis
barang tersebut.

Meskipun permintaan inelastis sering diasosiasikan dengan barang


"kebutuhan," banyak juga barang yang bersifat inelastis meskipun
konsumen mungkin tidak "membutuhkannya." Permintaan
terhadap garam, misalnya, menjadi permintaan inelastis bukan karena
konsumen sangat membutuhkannya, melainkan karena harganya yang
sangat murah.

B. Jenis- Jenis Elastisitas Permintaan

Koefisien Elastisitas

n=0 Inelastis sempurna

0<n<1 Inelastis

n=1 Elastis uniter

1<n<∞ Elastis

n=∞ Elastis sempurna

a) Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)

2
Permintaan Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan
jumlah yang diminta meskipun ada perubahan harga, atau ΔQd = 0,
meskipun ΔP ada. Secara matematis %ΔQd = 0, berapapun %ΔP. Dengan
kata lain perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh
terhadap jumlah yang diminta.

Kasus permintaan inelastis sempurna terjadi bila konsumen dalam


membeli barang tidak lagi memperhatikan harganya, melainkan lebih
memperhatikan pada seberapa besar kebutuhannya. Contoh: Pembelian
Garam dapur oleh suatu keluarga atau pembelian Obat ketika sakit.
Konsumen membeli garam atau obat lebih mempertimbangkan berapa
butuhnya, bukan pada berapa harganya.

b) Permintaan Inelastis (Ed < 1)

Permintaan Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu


berpengaruh terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan
kata lain kalau persentase perubahan jumlah yang diminta relatif lebih
kecil dibanding persentase perubahan harga. Secara matematis %ΔQd <
%ΔP. Permintaan Inelastis atau sering disebut Permintaan yang tidak peka
terhadap harga, misal harga berubah naik 10% maka perubahan
permintaannya akan turun kurang dari 10%. Elatisitas kurang dari satu
biasanya terjadi pada barang-barang kebutuhan pokok seperti gula, pupuk,
bahan bakar dan lain-lain.

3
c) Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)

Permintaan Elastis Uniter kalau perubahan harga


pengaruhnya sebanding terhadap perubahan kuantitas barang yang
diminta. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah yang
diminta sama dengan persentase perubahan harga. Jadi kalau harga
berubah turun sebesar 10% maka kuantitas yang diminta juga akan
berubah dalam hal ini akan naik sebesar 10%. Secara matematis
%ΔQd = %ΔP. Permintaan yang elastis uniter atau yang elastis
proporsional atau yang Ed tepat = 1 sulit ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah secara
kebetulan.

d) Permintaan Elastis (Ed > 1)

Permintaan Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya


cukup besar terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta.

4
Dengan kata lain persentase perubahan jumlah yang
diminta relatif lebih besar dari persentase perubahan harga. Jadi
kalau harga turun 10% maka kuantitas barang yang diminta akan
mengalami kenaikan lebih dari 10%. Secara matematis %ΔQd >
%ΔP. Permintaan yang elastis atau peka terhadap harga (Ed >1)
dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada
barang-barang mewah, seperti mobil, alat-alat elektronik, pakaian
pesta dan lain-lain.

e) Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ∞ )

Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah


yang diminta meskipun tidak ada perubahan harga, atau ΔQd = Ada
perubahan, meskipun ΔP = 0 (Tidak ada perubahan harga). Secara
matematis %ΔQd = Ada, %ΔP = 0. Kasus permintaan elastis sempurna
terjadi pada bila permintaan suatu barang dapat berubah-ubah meskipun
harga barang tersebut tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi pada berbagai
produk, yang jelas kalau permintaan akan produk tersebut bisa berubah-
ubah walaupun harga produk itu tetap.

C. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan


a) Tingkat kebutuhan
Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting,
perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan, maka
permintaan terhadap barang ini bersifat inelastic, sebaliknya bila
kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka permintaan
bersifat elastis.

5
b) Banyaknya barang pengganti yang tersedia.
Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti,
permintaanyya cenderung untuk bersifat elastis. Maksudnya, perubahan
harga yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap
permintaan. Pada waktu harga naik para pembeli akan merasa enggan
membeli barang tersebut, mereka lebih suka menggunakan barang-barang
lain sebagai penggantinya, yang harganya tidak mengalami perubahan.
Sebaliknya pada waktu harga turun, para pembeli melihat bahwa barang
tersebut lebih mudah daripada barang-barang penggantinya dan beramai-
ramai membeli barang tersebut dan ini menyebabkan permintaannya
bertambah dengan cepat.
Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang
pengganti adalah bersifat tidak elastis, karena jika harga naik para
pembelinya sukar memperoleh barang pengganti dan oleh karenanya harus
tetap membeli barang tersebut, oleh sebab itu permintaannya tidak banyak
tambahan pembeli yang pindah dan jika harga turun permintaannya tidak
banyak bertambah karena tidak banyak tambahan pembeli yang pindah
dari membeli barang yang bersaingan dengannya. Dari uraian di atas
dapatlah dibuat rumusan berikut: semakin banyak jenis barang pengganti
terhadap sesuatu barang, semakin elastis sifat permintaannya.

c) Persentasi pendapatan yang dibelanjakan.


Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli
sesuatu barang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap
barang tersebut/. Perhatikanlah sikap orang dalam membeli barang-barang
yang sangat murah harganya. Jika seseorang itu sudah menyukai suatu
jenis minuman ringan tertentu, kenaikan harga minuman tidak akan
banyak mempengaruhi permintaannya. Tetapi perhatikanlah permintaan
terhadap barang-barang yang agak mahal. Sebelum memutuskan untuk
membeli sesuatu orang akan membandingkan harga dari berbagai jenis
barang yang diinginkan. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang
membatalkan untuk membeli barang dari suatu merek tertentu dan
membeli merek lain yang lebih murah. Jadi dapat dikatakan bahwa
semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu
barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.

6
d) Jangka waktu analisis.
Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis,
semakin elastis sifat permintaan suatu barang. Dalam jangka waktu yang
singkat permintaan besifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan
yang baru terjadi dalam pasar belum diketahui oleh permbeli. Oleh sebab
itu mereka cenderung untuk meminta barang-barang yang biasa dibelinya
walaupun harganya mengalami kenaikan. Dengan demikian dalam jangka
waktu yang lebih panjang para pembeli dapat mencari barang pengganti
yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi
permintaan terhadap barang yang disebutkan belakangan ini. Juga dalam
jangka panjang barang pengganti mengalami perubahan dalam mutu dan
desainnya dan akan menyebabkan orang lebih mudah pindah kepada
membeli barang pengganti.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak
permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya
berubah.Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase
perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen
perubahan harga.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran
barang dan jasa berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga
ditunjukkan dalam bentuk presentase perubahan atas kuantitas yang
ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta.
Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan
perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang
lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada
pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan
penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas
yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat
dari suatu perubahan harga.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini bisa memberikan
kemudahandalam mempelajari materi ekonomi mikro, khususnya
dalam pembahasan elastisitas.

8
DAFTAR PUSTAKA

Aprianto, 2003. Pengertian Elastisitas. Serial online (http://aprianto/pengertian/


elastisitas.com/). Diakses pada tanggal 26 Maret 2019. Pukul 16.15 wib.
Budiono, 2005. Elastisitas Permintaan. Serial Online (http//budiono.org.id/elastic
sitas/permintaan/). Diakses pada tanggal 26 Maret 2019. Pukul 16.35 wib.
Darmawan, 2007. Jenis – Jenis Elastisitas Permintaan. Serial online (http://darma
wan.com/jenis-jenis/elastisitas /permintaan/). diakses pada tanggal 26 Maret 2019.
Pukul 16.50 wib.
Ernawaty, 2009. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan.
Sserial online (http://ernawaty.org.id/faktor-faktor/elastisitas/permintaan/).
Diakses pada tanggal 26 Maret 2019. Pukul 17.00 wib.

Anda mungkin juga menyukai