Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN TAKE HOME TEORI PASAR MODAL

1. Jelaskan Mekanisme Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia:

Penjelasan:
1) investor menghubungi Perusahaan Efek baik untuk beli atau jual saham.
2) Order beli atau jual saham yang disampaikan investor, diteruskan petugas di Perusahaan
Efek (dealer) ke pialang yang ada di lantai bursa. Pialang di lantai bursa akan memasukkan
order tersebut ke sistem komputer BEJ (JATS). Jadi tugas pialang di lantai bursa pada
dasarnya adalah menerima dan memasukkan order ke dalam sistem komputer JATS. Jika
order terpenuhi, pialang memberitahukan ke dealer untuk selanjutnya disampaikan kepada
investor.
3) Semua transaksi yang terjadi di sistem JATS selanjutnya dikirim ke sistem komputer yang
ada di LKP dan LPP untuk memasuki tahap penyelesaian transaksi (settlement).
4) Netting merupakan proses yang ada di sistem komputer LKP yang bertujuan untuk
mengetahui hak dan kewajiban masing-masing Perusahaan Efek. Misalnya, Perusahaan
Efek A memiliki kewajiban untuk membayar sejumlah rupiah atas transaksi yang
dilakukannya, Perusahaan Efek B memiliki hak atas sejumlah saham atas transaksi beli
yang dilakukan, dan seterusnya.
5) Sistem komputer di LPP akan menyelesaikan transaksi yaitu dengan cara melakukan
pemindahbukuan antar rekening.
6) Hasil penyelesaian transaksi selanjutnya disampaikan kepada masing-masing Perusahaan
Efek, yang selanjutnya akan menyerahkan hak dan kewajiban para nasabahnya.
7) Proses penyelesaian transaksi diselesaikan dalam waktu 3 (tiga) hari atau dikenal dengan
istilah T+3.

2. Profesi apa saja yang berperan pada Bursa Efek Indonesia


1. Menteri Keuangan
Perannya menentukan kebijakan umum penyelenggaraan pasar modal.
2. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM)
Berfungsi mengawasi dan membina bursa efek, serta menilai perusahaan-perusahaan yang
akan menjual saham ke pasar modal.
Tugas BAPEPAM adalah:
 Bertanggung jawab kepada menteru keuangan
 Menyelenggarakan pasar modal
 Mengawasi dan membina bursa efek
 Menilai perusahaan-perusahaan yang akan menjual saham ke pasar modal
3. Bursa Efek
Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem serta sarana untuk
mempertemukan penawaran dan permintaan di pasar modal.
4. Lembaga Kliring dan Penjaminan
Berkewajiban menetapkan peraturan mengenai kegiatan kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa.
5. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Bertugas untuk menetapkan peraturan mengenai jasa kustodian sentral dan jasa
penyelesaian transaksi efek.
6. Perusahaan Efek
Pihak-pihak yang melakukan kegiatan:
Penjamin emisi : Pihak yang bertugas membuat kontrak dengan emiten
Perantara pedagang efek : pihak yang melakukan usaha jual beli efek
Manajer investasi : Berwenang memberi saran atau nasihat investasi bagi
nasabahnya
7. Lembaga Penunjang Pasar Modal
Kustodian : Pihak yang memberikan jasa penyimpanan dan
pengawasan efek.
Biro Administrasi Efek(BAE): Pihak yang mencatat kepemilikan efek.
Wali Amanat :Bank Umum dan pihak lain yang ditetapkan dengan
peraturan pemerintah untuk mewakili kepentingan pmegang
efek yang bersifat utang.
8. Profesi penunjang pasar modal
 Akuntan
 Konsultan hukum
 Penilai
 Notaris

9. Emiten
Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran untuk menjual efek kepada masyarakat
tata cara yang ditetapkan oleh Undang-undang.

3. Apa yang disebut IPO

Pengertian IPO (Initial Public Offering)


Dalam bahasa Indonesia, IPO disebut sebagai Penawaran Saham Perdana. Dengan demikian IPO
adalah saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk ditawarkan atau dijual kepada
masyarakat / publik. Karena itu perusahaan yang melakukan IPO sering disebut sedang "GO
PUBLIC".

Tujuan IPO
Mengapa suatu perusahaan mau melepas atau menjual sahamnya ke publik/masyarakat? Ada
berbagai macam tujuan perusahaan melakukan IPO, diantaranya adalah:

1. Mendapatkan dana murah. Perusahaan bisa mendapatkan dana dari berbagai sumber
misalnya mengeluarkan obligasi, meminjam uang dari bank. Tapi kedua cara tersebut
memiliki kewajiban, yaitu membayar bunga. Sedangkan kalau perusahaan melepas saham
untuk mendapat dana, perusahaan tidak terbebani bunga.
2. Kinerja keuangan perusahaan lebih baik. Dengan mendapatkan dana murah tersebut,
perusahaan bisa membayar utang dan memperbaiki laporan keuangannya dengan cepat.
3. Potensi pertumbuhan lebih cepat. Perusahaan bisa saja menggunakan dana internat untuk
ekspansi, misalnya untuk membuka cabang. Tetapi jika memiliki dana murah, ekspansi
bisa lebih cepat dan dalam jangka panjang potensi pertumbuhan perusahaan bisa lebih
besar.
4. Meningkatkan citra perusahaan. Perusahaan publik akan selalu disorot media. Bila mampu
dikelola dengan baik, sorotan media bisa menjadi alat marketing tidak langsung bagi
perusahaan.
5. Meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Dengan go publik, nilai perusahaan
berpeluang jauh meningkat di masa depan seiring dengan kenaikan harga sahamnya. Jika
perusahaan dipersepsi memiliki kinerja yang baik oleh investor, maka peluang kenaikan
saham juga meningkat.

Umumnya saham yang dilepas ke publik hanyalah sebagian kecil dari seluruh jumlah saham
perusahaan. Misalnya PT A melepas sahamnya ke publik sejumlah 10% dari total saham. Jumlah
saham yang dilepas ke publik aadlah 1 juta lembar. Harga saham perdana Rp 10.000 per lembar.
Maka nilai perusahaan secara keseluruhan adalah: (100 / 10) x harga saham x jumlah saham =
(100/10) x Rp 10.000 x 1.000.000 = 100 miliar

Misalnya harga saham setelah IPO meningkat menjadi Rp 20.000. Maka nilai perusahaan secara
keseluruhan sekarang adalah: (100 / 10) x harga saham x jumlah saham = (100/10) x Rp 20.000 x
1.000.000 = 200 miliar. Jadi meningkatnya harga saham perusahaan setelah IPO, juga akan
meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan.

Daftar Pustaka
https://blog.ruangguru.com/9-lembaga-dan-pelaku-pasar-modal-di-indonesia
https://juruscuan.com/saham/396-pengertian-ipo-initial-public-offering
http://triismiyati.blogspot.com/2014/01/mekanisme-bursa-efek-kelas-xi-ips.html

Anda mungkin juga menyukai