Anda di halaman 1dari 1

MAKSUD BAIK

(Hakim-hakim 8:27)
Pernahkah saat Anda mencoba membantu, pada kenyataannya Anda justru
menyusahkan orang yang dibantu? Mungkin Anda menawarkan bantuan untuk
membawakan kue bolu ke meja, tetapi tanpa sengaja Anda menjatuhkannya. Atau
barangkali Anda menawarkan diri untuk mengurus anjing tetangga, tetapi anjing itu
malah melarikan diri.

Dalam Hakim-hakim 8, tampaknya Gideon mencoba melakukan hal yang baik,


tetapi akibatnya justru sangat tragis. Mulanya bangsa Israel terkesan melihat
kemampuan militer Gideon, karena itu ia diminta untuk menjadi raja mereka. Ia
menolak (Hakim-hakim 8:22,23). Namun selanjutnya Gideon meminta mereka
mempersembahkan anting-anting emas, yang akan dibuatnya menjadi sebuah "efod"
(ayat 27). Efod itu dapat berupa jubah suci yang dipakai oleh iman agung atau
patung berhala. Mengapa ia melakukan hal ini? Kita tidak tahu alasan tepatnya,
mungkin Gideon mencoba menciptakan figur seorang pemimpin rohani. Namun apa
pun motivasinya, Allah tak pernah menyuruhnya melakukan hal ini.

Ketika Gideon menempatkan efod itu di Ofra, benda ini membuat orang tidak lagi
menyembah Tuhan, tetapi menyembah berhala (ayat 27). Itu sebabnya setelah Gideon
mati, bangsa itu dengan mudah kembali menyembah Baal (ayat 33).

Gideon mungkin bermaksud baik, tetapi ia salah karena bertindak tanpa meminta
nasihat Tuhan. Marilah kita berhati-hati agar tak ada yang akan mengalihkan
pandangan kita dari Allah yang kudus dan penuh kasih, sehingga kita dan orang lain
tak akan sesat -- Dave Branon

MAKSUD BAIK
TIDAK BISA MENGGANTIKAN KETAATAN

Anda mungkin juga menyukai