Anda di halaman 1dari 10

edema otak, kerusakan neuron berkelanjutan, iskemia, peningkatan tekanan

intrakranial dan perubahan neurokimiawi (Hickey, 2009).

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI

Sistem persarafan terdiri atas otak, medulla spinalis, dan saraf perifer.

Struktur ini bertanggung jawab untuk mengendalikan dan mengordinasikan

aktivitas sel tubuh melalui serat-serat saraf dan jaras-jaras secara langsung

dan terus-menerus. Perubahan potensial elektrik menghasilkan respon yang

akan mentransmisikan sinyal-sinyal.

1. Otak

Otak dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu serebrum, batang otak, dan

serebellum. Batang otak dilindungi oleh tulang tengkorak dari cedera.

Empat tulang yang berhubungan membentuk tulang tengkorak, yaitu tulang


frontal, parietal, temporal, dan oksipital. Dasar tengkorak terdiri atas tiga

bagian fosa (fossa), yaitu bagian fosa anterior (berisi lobus frontal, serebral

bagian hemisfer), bagian fosa tengah (berisi batang otak dan medula)

2. Meningen

Bagian bawah tengkorak dan medulla spinalis ditutupi oleh tiga

membrane atau meningen. Komposisi meningen berupa jaringan serabut

penghubung yaitu melindungi, mendukung, dan memelihara otak.

Meningen terdiri dari duramater, arakhnoid, dan piamater.

a. Duramater

Adalah lapisan paling luar yang menutupi otak dan medulla

spinalis, duramater merupakan serabut berwarna abu-abu yang bersifat

liat, tebal, dan tidak elastis.


b. Arakhnoid

Arakhnoid merupakan membrane bagian tengah yang tipis dan

lembut yang menyerupai sarang laba-laba, membrane ini berwarna

putih karena tidak dialiri aliran darah. Pada dinding arakhnoid terdapat

pleksus khoroid yang memproduksi cairan cerebrospinal (CSS). Pada

orang dewasa, jumlah CSS normal yang diproduksi adalah 500 ml/hari

dan sebanyak 150 ml diabsorbsi oleh vili. Vili juga mengabsorbsi CSS

pada saat darah masuk ke dalam system (akibat trauma, pecahnya

aneurisma, stroke, dan lainnya) dan yang mengakibatkan sumbatan.

Bila vili arakhnoid tersumbat (peningkatan ukuran vertikal) dapat

menyebabkan hidrosefalus.

c. Piamater

Piamater adalah membrane yang paling dalam berupa dinding

tipis dan transparan yang menutupi otak dan meluas ke setiap lapisan

daerah otak.

3. Serebrum
Serebrum adalah bagian terbesar dari otak yang terdiri dari dua hemisfer

serebri dan dihubungkan oleh massa substansia alba yang disebut korpus

kalosum dan empat lobus, yaitu lobus frontal (terletak didepan sulkus pusat

sentralis) lobus parietal (terletak dibelakang sulkus pusat dan di atas sulkus

lateral), lobus oksipital (terletak dibawah sulkus parieto-oksipital) dan

lobus temporal (terletak dibawah sulkus lateral). Hemisfer dipisahkan oleh

suatu celah dalam yaitu fisura longitudinalis serebri, dimana ke dalamnya

terjulur falx serebri.

Lapisan permukaan hemisfer disebut korteks, disusun oleh substansi

grisea. Substansia griseria terdapat pada bagian luar dinding serebrum

bagian dalam. Pada prinsipnya komposisi substansia griseria yang

terbentuk dari badan-badan sel saraf memenuhi korteks serebri, nucleus,

dan basal ganglia. Substansia alba terdiri atas sel-sel saraf yang

menghubungkan bagian-bagian otak yang lain. Sebagian besar hemisfer

serebri berisi jaringan system saraf pusat. Area inilah yang mengontrol

fungsi motorik tertinggi, yaitu fungsi individu dan intelegensia.

a. Lobus Frontal

Lobus frontal merupakan lobus terbesar yang terletak pada fosa

anterior, area ini mengontrol perilaku individu, membuat keputusan,

kepribadian, dan menahan diri


b. Lobus Parietal

Lobus parietal disebut juga lobus sensorik. Area ini

menginterpretasikan sensasi. Sensasi rasa yang tidak berpengaruh

adalah bau. Lobus parietal mengatur individu untuk mengetahui posisi

dan letak bagian tubuhnya. Kerusakan pada daerah ini menyebabkan

sindrom Hemineglect.

c. Lobus Temporal

Lobus temporal berfungsi untuk mengintegrasikan sensasi

pengecap, penciuman, dan pendengaran. Memori jangka pendek sangat

berhubungan dengan daerah ini.

d. Lobus Oksipital

Lobus oksipital terletak pada lobus posterior hemisfer serebri.

Bagian ini bertanggungjawab menginterpretasikan penglihatan.

e. Korpus Kalosum

Korpus kalosum adalah kumpulan serat-serat saraf tepi. Korpus

kalosum menghubungkan kedua hemisfer otak dan bertanggungjawab

dalam transmsi informasi dari salah satu sisi otak ke bagian lain.

Informasi ini meliputi sensorik memori dan belajar menggunakan alat

gerak kiri. Beberapa orang yang dominan menggunakan tangan kiri

mempunyai bagian serebri kiri dengan kemampuan lebih pada bicara,

bahasa, aritmatika, dan fungsi analisis. Daerah hemisfer yang tidak

dominan bertanggungjawab dalam kemampuan geometric, penglihatan,


serta membuat pola dan terletak di bagian terdalam hemisfer serebri,

bertanggungjawab mengontrol gerakan halus tubuh, kedua tangan, dan

ekstremitas bagian bawah.

4. Diensefalon

Merupakan bagian dalam dari serebrum yang menghubungkan

otak tengah dengan hemisfer serebrum, dan tersusun oleh talamus,

hipotalamus, epitalamus, dan subtalamus.

5. Talamus

Merupakan suatu kompleks inti yang berbentuk bulat telur dan

merupakan 4/5 bagian dari diensefalon. Bagian ini terletak di lateral

ventrikel III. Bagian atasnya berbatasan dengan velum interpositum dan

ventrikel lateral. Di bawahnya terdapat hipotalamus dan subtalamus.

Talamus sering disebut “gerbang kesadaran” mengingat fungsinya

sebagai stasiun penyampaian semua impuls yang masuk sebelum

mencapai korteks serebri.

6. Hipotalamus

Terletak tepat di bawah talamus dan dibatasi oleh sulkus

hipotalamus. Hipotalamus berlokasi di dasar diensefalon dan

sebagian dinding lateral ventrikel III. Hipotalamus meluas ke

bawah sebagai kelenjar yang terletak di dalam sela tursika os

sfenoid.

7. Epitalamus
Merupakan bagian yang terletak di posterior ventrikel III

dan terdiri dari nukleus dan komisura habenulare, korpus pineal

dan komisura posterior. Nukleus dan komisura habenulare

berhubungan dengan fungsi sistem limbik, sedangkan komisura

posterior berkaitan dengan reflek-reflek sistem optik. Korpus

pineal (kelenjar epifise) menghasilkan hormon melatonin yang

mempengaruhi modulasi pola bangun-tidur.

8. Subtalamus

Merupakan bagian dari diensefalon yang terletak antara

talamus dan hipotalamus. Bagian ini berperan penting dalam

meregulasi pergerakan yang dilakukan oleh otot rangka.

Subtalamus berkaitan dengan struktur penting dalam pergerakan

seperti basal ganglia dan substansia nigra.

9. Batang Otak

Batang otak terletak pada fosa anterior. Batang otak

terdiri atas mesenfalon, pons, dan medulla oblongata. Otak

tengah atau mesenfalon adalah bagian sempit otak yang

melewati incisura tertorii yang menghubungkan pons dan

serebellum dengan hemisfer serebrum. Bagian ini terdiri atas

jalur sensorik dan motorik serta sebagai pusat terletak di depan

serebellum, diantara mensefalon dan medulla oblongata dan


merupakan jembatan antara dua bagian serebrum, serta antara

medulla dan serebrum. Pons berisi jaras sensorik dan motorik.

Medulla oblongata meneruskan serabut-serabut motorik dari medulla

spinalis ke otak. Medulla oblongata berbentuk kerucut yang

menghubungkan pons dengan medulla spinalis. Serabut-serabut motorik

menyilang pada daerah ini. Pons juga berisi pusat-pusat penting dalam

mengontrol jantung, pernafasan, dan tekanan darah serta sebagai inti saraf

otak ke 5 s/d ke 8.

10. Serebellum (Otak kecil)

Serebellum dan batang otak menempati fosa kranialis posterior, yang

mempunyai atap tentorium sebagai pemisah serebellum dan serebrum.

Permukaan serebellum berbeda dengan serebrum, karena tampak berlapis-

lapis. Kedua hemisfer serebellum dipisahkan oleh suatu subdivisi kortikal

berbentuk seperti cacing yang disebut vermis. Bagian rostral vermis disebut

lingula dan bagian kaudalnya disebut nodulus. Korteks nodulus meluas ke

lateral sebagai subdivisi dengan nama flokulus.

SIRKULASI SEREBRAL

Sirkulasi serebral menerima kira-kira 20 % dari curah jantung atau 750

ml per menit. Sirkulasi ini sangat dibutuhkan karena otak tidak menyimpan

makanan, sementara kebutuhan metabolismenya tinggi. Aliran darah otak unik

karena melawan gravitasi. Darah arteri mengalir dari bawah dan darah vena
mengalir dari atas. Kurangnya penambahan aliran darah kolateral dapat

menyebabkan jaringan rusak secara permanen, ini berbeda dengan organ tubuh

lainnya yang cepat menoleransi bila aliran darah menurun karena aliran

kolateralnya adekuat.

1. Arteri

Otak diperdarahi oleh dua arteri karotis interna dan dua arteri

vertebralis, daerah arteri yang disuplai ke otak berasal dari dua arteri karotis

interna dan dua arteri vertebralis serta meluas ke system percabangan

karotis interna dibentuk dari percabangan dua karotis dan memberikan

sirkulasi darah otak bagian anterior. Arteri-arteri vertebralis adalah cabang

dari arteri subklavia yang mengalir ke belakang bagian vertical dan masuk

tengkorak melalui foramen magnum, lalu saling berhubungan menjadi

arteri basilaris pada batang otak. Arteri vertebrobasilaris paling banyak

memperdarahi otak bagian posterior. Arteri basilaris terbagi menjadi dua

cabang pada arteri serebralis bagian posterior.

2. Vena

Aliran vena untuk otak tidak menyertai sirkulasi arteri sebagaimana

pada struktur organ lain. Vena-vena pada otak menjangkau daerah otak dan

bergabung menjadi vena-vena besar. Persilangan pada subarachnoid dan

pengosongan sinus dural yang luas dapat mempengaruhi vascular yang

terbentang dalam duramater yang kuat. Jaringan kerja pada sinus-sinus


membawa vena jugularis interna menuju system sirkulasi pusat, vena-vena

serebri tidak berkatup sehingga tidak dapat mencegah aliran darah balik.

BARIER DARAH OTAK

System saraf pusat tidak dapat ditembus beberapa zat yang ada pada

sirkulasi darah (misalnya zat warna, obat-obatan, antibiotik). Setelah

disuntikkan ke dalam aliran darah, zat-zat ini tidak dapat menjangkau neuron

SSP. System ini disebut dengan barier darah otak. Sel endotel pada kapiler otak

membentuk pertautan yang kuat sehingga tercipta barier terhadap molekul

makro dan gabungan beberapa zat.

Anda mungkin juga menyukai