Sasmita Indriyani
1
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................
SURAT PENENGESAHAN...................................................................................
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat/ Kegunaan Penelitian 5
A. Kesimpulan 14
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi baru lahir adalah janin dengan berat mulai dari 2500-4000 gram
dengan masa konsepsi 36-42 minggu yang mengalami proses kelahiran dan terus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uteri.
Dalam kehidupan yang normal kelahiran bayi sangatlah dinantikan oleh
ayah, ibu dan keluarganya, sehingga kelahiran tersebut tentunya sangat
diharapkan dapat berjalan dengan baik, dari sisi proses kelahirannya,
penanganannya ketika telah baru lahir dan keperawatannya setelah lahir hingga
besar tentunya.
Angka kematian bagi bayi khususnya neonatus merupakan indikator dalam
menilai status kesehatan masyarakat suatu bangsa dan kini digunakan juga sebagai
ukuran untuk menilai kualitas pengawasan antenatal.
Dalam 30 tahun terakhir ini angka kematian bayi turun dengan mencolok,
tapi angka kematian perinatal dalam 10 tahun terakhir kurang lebih menetap. Misi
MPS (Making Pregnancy Safer) di Indonesia tahun 2001-2010 antara lain adalah
menurunkan angka kematian neonatal menjadi 16 per 1000 kelahiran hidup dari
77,3-137,7 per 1000 (referrai hospital) untuk mencapai sasaran tersebut.
Intervensi yang sangat kritis adalah tersedianya tenaga penolong persalinan yang
terampil dan dapat memberikan pelayanan medik. Dengan adanya standart
pelayanan medik. Dengan adanya standar tersebut para petugas kesehatan
mengetahui kinerja apa yang diharapkan dari mereka apa yang harus mereka
lakukan pada setiap tingkat pelayanan, serta kompetensiapa yang diperlukan.
Mengingat masa neonata/bayi baru lahir adalah masa penentu.
Perkembangan dan pertumbuhan bayi/anak selanjutnya serta diperlukan perhatian
dan penanganan yang terpadu dan berkesinambungan, maka penyusun tertarik
untuk mengambil kasus bayi baru lahir. Menurut hemat penulis bayi yang baru
lahir sangatlah penuh dengan resiko ketika tidak dilakukan tindakan yang
memenuhi standar pertolongan yang benar. Dengan pertolongan yang benar maka
dapat menjadikan bayi dapat terselamatkan dan dapat berproses sebagaimana
layaknya bayi. Tentunya dalam hal ini si penolong dalam proses bayi ketika baru
lahir harus mengetahui dengan pasti bagaimana bayi tersebut harus ditanganinya.
Si penolong tersebut juga harus tahu ciri-ciri apa saja yang terdapat pada bayi
3
yang baru lahir, perubahan-perubahan apa saja yang terjadi ketika bayi tersebut
baru lahir, dan langkah-langkah apa saja yang seharusnya si penolong tersebut
akan lakukan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan/Manfaat Penelitian
BAB II
4
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Bayi baru lahir adalah janin dengan berat mulai dari 2500-4000 gram
dengan masa konsepsi 36-42 minggu yang mengalami proses kelahiran dan terus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uteri. Beralih
dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Tiga faktor
yang mempengaruhi perubahan fungsi dan proses vital bayi baru lahir yaitu
maturasi, adaptasi, dan toleransi. Selain itu pengaruh kehamilan dan proses
persalinan mempunyai peranan penting dalam mordibitas dan mortalitas bayi.
Empat aspek transisi pada bayi baru lahir yang berlangsung cepat adalah sistem
metabolisme, suhu tubuh, pernafasan dan sirkulasi.
Bayi baru lahir normal adalah bayi dengan berat lahir 2500 gram sampai
4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan
kongenital (cacat bawaan).
Menurut DEPKES RI tahun 1993, ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah:
5
13. Graff refleks sudah baik, apabila diletakan sesuatu benda diatas telapak
tangan, bayi akan menggenggam
14. Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama
berwarna hitam kecoklatan.
Dalam waktu 2 jam setelah bayi lahir akan terjadi penurunan kadar
gula dalam darah, untuk menambah energi pada jam-jam pertama setelah
lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak. Apabila terjadi hipotermi
pada bayi maka metabolisme asam lemak tidak dapat memenuhi kebutuhan
pada bayi baru lahir, maka kemungkinan besar bayi akan mengalami
hipoglikemia, misalnya pada Berat Bayi Lahir Rendah, bayi dari ibu yang
menderita Diabetes Melitus, dan lain-lain.
Ketika bayi lahir, bayi berada dalam suhu lingkungan yang lebih
rendah dari suhu di dalam rahim ibu. Apabila bayi dibiarkan pada suhu
kamar 25° C maka bayi akan kehilangan panas melalui konveksi, radiasi,
dan evaporasi sebanyak 200 kal/kg BB/menit, sedangkan produksi panas
yang dihasilkan tubuh bayi hanya nya saja. Keadaan ini menyebabkan
penurunan suhu tubuh sebanyak 2° C dalam waktu 15 menit. Akibat suhu
yang rendah metabolisme jaringan tubuh dan kebutuhan oksigen meningkat.
3. Perubahan Pernafasan
Selama dalam uterus janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas
melalui plasenta. Setlah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-paru
bayi. Rangsangan untuk gerakan pernafasan pertama adalah:
a. Tekanan mekanis dari dada sewaktu melewati jalan lahir
b. Penurunan tekanan oksigen dan kenaikan tekanan karbon dioksida
merangsang kemoreseptor yang terletak di sinus karotis
c. Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang permukaan
gerakan pernafasan
d. Refleks deflaksi pada hering breur, pernafasan pertama pada bayi baru
lahir terjadi normal dalam 30 detik setelah lahir. Tekanan pada rongga
dada bayi saat lahir pervaginam mengeluarkan cairan pada paru-paru
6
sebanyak dari 80-100 mL, sehingga cairan yang hilang ini diganti
dengan udara.
4. Perubahan Sirkulasi
TANDA SKOR
0 1 2
A: Appearance Pucat Badan merah, tetapi Seluruh tubuh
Color (warna kulit) ekstremitas biru kemerah-merahan
7
P: Pulse/heart rate Tidak ada Dibawah 100 Diatas 100
(nadi/frekuensi
jantung)
G: Grimace (reaksi Tidak ada Sedikit gerakan Menangis, batuk,
terhadap rangsangan) mimik, menyeringai bersin
A: Activity (tonus Tidak ada, Ektremitas sedikit Gerakan aktif
otot) lumpuh fleksi
R: Respiration (usaha Tidak ada Lemah, tidak teratur Menangis kuat
nafas)
8
a. Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks mulai dari muka, kepala dan
bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan. Verniks akan membantu
menghangatkan tubuh bayi. Ganti handuk basah dengan handuk/kain kering.
Biarkan bayi diatas perut ibu.
b. Letakkan bayi tengkurap didada ibu agar ada kontak kulit ibu dan kulit bayi.
Luruskan bahu bayi dan usahakan menempel di dada atau perut ibu dengan
kepala bayi di antara payudara ibu dengan posisi sedikit lebih rendah dari puting
payudara ibu.
c. Selimuti ibu dan bayi dan pasang topi di kepala bayi. Kepala bayi mempunyai
luas permukaan yang relatif luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas
jika kepala tidfak ditutup.
d. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir, lakuakn
penimbangan setelah satu jam kontak kulit ibu ke kulit bayi dan bayi selesai
IMD. Sebelum melakukan penimbangan, terlebih dahulu selimuti bayi dengan
kain atau selimut yang bersih dan kering. Berat bayi dapat dinilai dari selisih
berat bayi pada saat berpakaian atau diselimuti dikurang dengan berat pakaian
atau selimut tersebut. Bayi sebaiknya dimandikan setelah kondisi bayi stabil
pada umumnya, tidak kurang dari enam jam untuk mencegah hipotermia.
Puntung tali pusat yang sudah diikat atau diklem jangan dibungkua atau
dioleskan cairan atau bahan apapun ke puntung tali pusat. Mengoleskan alkohol
absolut 70% masih diperkenankan, tetapi tidak dikompreskan karena
menyebabkan tali pusat basah atau lembab. Bayi yang dipakaikan popok harus
dipakaikan dibawah puntung tali pusat, jika tali pusat kotor, bersihkan dengan
hati-hati menggunakan air DTT dan sabun, segera keringkan dengan kain basah.
9
5. Pencegahan perdarahan
Salep atau tetes mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan setelah
proses IMD. Pencegahan infeksi mata tersebut mengandung Tetraksilin 1% atau
antibiotika lain. Upaya pencegahan infeksi mata kurang efektif jika diberikan
lebih dari 1 jam setelah kelahiran.
7. Pemeriksaan fisik
10
membonjol saat bayi menangis.
7. Lihat mata Tidak ada kotoran/sekret.
8. Lihat bagian dalam mulut. Bibir, gusi, langit-langit utuh dan
Masukkan satu jari yang tidak ada bagian yang terbelah.
menggunakan sarung tangan ke Nilai kekuatan isap bayi. Bayi
dalam mulut, raba langit-langit. akan mengisap kuat tangan
pemeriksa
9. Lihat dan raba perut Perut bayi datar, teraba lemas.
Lihat tali pusat Tidak ada perdarahan,
pembengkakan, nanah, bau yang
tidak sedap pada tali pusat atau
kemerahan sekitar tali pusat.
10. Lihat punggung dan raba tulang Kulit terlihat utuh, tidak terdapat
belakang. lubang dan benjolan pada tulang
belakang.
11. Lihat lubang anus Terlihat lubang anus dan periksa
Hindari memasukkan alat atau apakah mekonium sudah keluar.
jari dalam memeriksa anus. Biasanya mekonium sudah
Tanyakan pada ibu apakah bayi keluar dalam 24 jam setelah lahir.
sudah buang air besar.
12. Lihat dan raba alat kelamin luar. Bayi perempuan kadang terlihat
Tanyakan pada ibu apakah bayi cairan vagina berwarna putih atau
sudah buang air kecil kemerahan.
Bayi laki-laki terdapat lubang
uretra pada ujun penis. Teraba testis
di skrotum.
Pastikan bayi sudah buang air
kecil dalam 24 jam setelah lahir.
13. Timbang bayi. Barat lahir 2,5-4 Kg.
Timbang bayi dengan Dalam minggu pertama, berat
menggunakan selimut, hasil bayi mungkin turun dahulu baru
dikurangi selimut kemudian naik kembali.
14. Mengukur panjang dan lingkar Panjang lahir normal 48-52 cm.
kepala Lingkar kepala normal 33-37
cm.
15 Menilai cara menyusui, minta ibu Kepala dan badan dalam garis
untuk menyusui bayinya lurus; wajah bayi menghadap
payudara; ibu mendekatkan bayi ke
tubuhnya.
Bibir bawah melengkung keluar,
sebagian besar areola berada dalam
mulut bayi.
Menghisap dalam dan pelan
kadang disertai berhenti sesaat.
8. Pemberian imunisasi
11
Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi Hepatitis B
terhadap bayi, terutama jalur penularan Ibu-Bayi. Imunisasi Hepatitis B pertama
diberikan 1-2 jam setelah pemberian vit. K, pada saat bayi berumur 2 jam.
Lakukan pencatatan dan anjurkan ibu untuk kembali untuk mendapatkan
imunisasi berikutnya sesuai jadwal pemberian imunisasi.
12
BAB III
PEMBAHASAN
Pada kasus By.Ny. S umur 30 menit apabila ditinjau dari segi teori ciri-ciri
bayi baru lahir yang mempuyai ciri-ciri sebagai berikut Berat badan 3100 gram,
Panjang badan 50 cm, Lingkar dada 34 cm, Lingkar kepala 34 cm, Frekuensi jantung
135 kali/menit, Pernafasan ± 40 kali/menit, Kulit kemerah - merahan dan licin karena
jaringan sub kutan cukup, Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah
sempurna, Kuku agak panjang dan lemas, Genetalia perempuan labiya mayor
menutupi labya minor urwtra berlubang, Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk
dengan baik, Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik, Reflek
graps atau menggenggam sudah baik, Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam
24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan. Dengan adanya tanda
tersebut menjadikan By.Ny.S termasuk kedalam bayi baru lahir sehat.
Pada kasus By.Ny. S umur 30 menit dapat dikategorikan dengan masa transisi
tahap pertama/periode reaktif jika dilihat dari segi waktu yang digunakan saat
pengkajian. Hal tersebut sangat sesuai dengan teori yang ada yang menyebutkan
bahwa masa transisi adalah waktu ketika bayi melakukan stabilitasi dan penyusaian
terhadap kehidupan diluar uterus. Ada 3 priode transisi, yaitu:
1). Tahap pertama /periode reaktif adalah dimulai segera setelah lahir dan
berakhir setelah 30 menit.
2). Tahap kedua/ periode interval adalah berlangsung mulai menit 30 sampai 2 jam
setelah lahir (biasanya pada priode ini banyak tidur).
3). Tahap ketiga /periode reaktif kedua adalah yang berlanjut dari dua jam sampai
enam jam.
13
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan penelitian terkait Bayi Baru Lahir maka dapatlah penulis
simpulkan bahwa:
1. Ciri-ciri Bayi baru lahir sangat senada dengan ciri-ciri yang dirumuskan oleh
Kementerian Kesehatan pada Tahun 1993 yang diantaranya adalah Berat
badan lahir 2500-4000 gram, Lingkar dada 30-38 cm, Panjang badan lahir 48-
52 cm, Lingkar kepala 33-37 cm, Bunyi jantung pada menit-menit pertama
cepat ± 180 kali per menit, kemudian menurun sampai 120-140 kali per
menit, Pernafasan pada menit-menit pertama cepat ± 80 kali per menit,
kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40 kali per menit, Kulit berwarna
kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan
diliputi verniks caseosa, Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala
biasanya sudah sempurna, Kuku telah agak panjang dan lemah, Genetalia:
labia mayora sudah menutupi labia minora (pada bayi perempuan), testis
sudah turun kedalam skrotum (pada bayi laki-laki), Refleks isap dan menelan
sudah terbentuk dengan baik, Refleks moro sudah baik, bila bayi dikagetkan
bayi akan memperlihatkan gerakan seperti memeluk, Graff refleks sudah
baik, apabila diletakan sesuatu benda diatas telapak tangan, bayi akan
menggenggam, Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam
pertama berwarna hitam kecoklatan.
2. Perubahan-perubahan terjadi terhadap Bayi yang baru lahir sesuai tinjauan
teori dan temuan dilapangan adalah sebagai berikut: Perubahan Metabolisme
Karbohidrat, Perubahan suhu tubuh, Perubahan pernafasan dan perubahan
sirkulasi.
3. Penilaian Bayi yang baru lahir secara normal dinilai dari beberapa unsur yaitu
warna kulit seluruh tubuh kemerah-merahan, frekuensi jantungnya di atas
100, reaksi terhadap rangsangan baik yang ditandai (menangis, batuk, bersin),
tonus otot baik yang ditandai dengan adanya gerakan aktif dan adanya usaha
nafas denag ditandai bayi tersebut menangis kuat.
4. Penatalaksanaan awal pada Bayi baru lahir normal ternyata perlu adanya hal-
hal sebagai berikut: Membebaskan/membersihkan jalan nafas, mencegah
14
kehilangan panas, Perawatan tali pusat, Inisiasi menyusu dini, Pencegahan
pendarahan, Pencegahan infeksi mata, Pemeriksaan fisik, Pemberian
Imunisasi.
B. SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
16