Anda di halaman 1dari 3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan atas limpahan rahmat-Nya kepada kita
semua. Rasa syukur itu dapat kita wujudkan dengan cara memelihara lingkungan dan
mengasah akal budi untuk memanfaatkan karunia Tuhan itu dengan sebaik-baiknya. Jadi rasa
syukur itu harus senantiasa kita wujudkan dengan rajin belajar dan mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan. Dengan cara itu, kita akan menjadi generasi bangsa yang tangguh dan
berbobot serta pintar.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah kami ini memiliki banyak
kekurangan ataupun kesalahan maka dari itu kami dari penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya dan kami juga tidak lupa untuk menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat dalam upaya menyampaikan hal-hal yang penting di
dalamnya dan kami membutuhkan kritik dan saran dari semua pihak agar selanjutnya
makalah kami dapat sempurna

Denpasar, 18 November 2018


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti "manusia", dan logos yang berarti
ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari
ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda
dari apa yang dikenal di Eropa.
Terbentuklah ilmu antropologi dengan beberapa bagian teori. Teori tersebut antara lain :
 Teori Orientasi Nilai Budaya
 Teori Evolusi Sosiokultural
 Teori Evolusi Kebudayaan
 Teori Evolusi Animisme dan Magic
 Teori Evolusi Keluarga
 Teori Upacara Sesaji

Sungguhpun demikian, kalau kita tinjau sebanyak mungkin bentuk religi dari sebanyak
mungkin suku bangsa di dunia maka akan tampak adanya 4 unsur pokok dari religi pada
umumnya, ialah:

a. Emosi keagamaan atau getaran jiwa yang menyebabkan manusia menjalankan kelakuan
religi.

b.System kepercayaan atau bayangan-bayangan manusia tentang bentuk dunia, alam


ghaib, hidup, mati, surga, neraka.

c.Sistem upacara keagamaan yang bertujuan mencari hubungan dengan dunia gaib
berdasarkan atas sistem kepercayaan tersebut.

d.Kelompok keagamaan atau kesatuan-kesatuan sosial yang mengkosepsikan dan


mengaktifkan religi bserta sistem upacara-upacara keagamaannya.

Para ahli antropologi, terutama yang berasal dari abad ke-19 dan ke-20, sampai kira-kira
menjelang zaman perang dunia ke-II, dalam hal membicarakan gejala religi sering mengupas
berbagai bentuk macam religi.Agama, sebagaimana halnya kebudayaan, terdiri dari pola-pola
sistematis dari keyakinan, nilai dan perilaku yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat (Fedyani, 1992: 2). Sungguhpun demikian, agama dan kebudayaan itu berbeda.

B. Rumusan Masalah
1) Apa itu paham animisme?
2) Teori asal usul animisme menurut para ahli
3) Contoh paham animisme yang ada di masyarakat Indonesia
C. Tujuan
1) Mengetahui pemahaman animisme
2) Dapat memahami teori asal usul menurut para ahli
3) Mengetahui contoh paham animisme yang ada

BAB 2
PEMBAHASAN
A. Paham Animisme
Paham animisme dan dinamisme telah dianut oleh masyarakat Nusantara sejak zaman pra-
sejarah. Masyarakat Nusantara sejak zaman pra-sejarah telah memiliki kepercayaaan
animisme, yaitu suatu kepercayaan tentang adanya roh atau jiwa pada benda-benda,
tumbuh-tumbuhan, hewan, dan juga pada manusia sendiri. Kondisi seperti ini hingga
sekarang masih melakat dalam pribadi masyarakat di dunia. Walaupun ajaran-ajaran religi
atau agama yang murni ini telah diterima selama berabad abad lamanya. Animisme menurut
Masroer Ch. Jb dalam buku The History of Java yang dikutip oleh suatu kepercayaan suatu
kepercayaan tentang adanya roh atau jiwa pada benda-benda, tumbuhan, hewan, dan juga
manusia. Sebagaimana dinyatakan Koentjaraningrat yang dikutip oleh Darori Amin dalam
buku islam dan kebudayaan jawa, menyatakan semua yang bergerak dianggap hidup dan
mempunyai kekuatan ghaib atau memiliki roh yang berwatak buruk maupun baik. Dengan
kepercayaan tersebut mereka beranggapan bahwa di dunia ini terdapat roh yang berkuasa
lebih kuat dari manusia. Agar terhindari dari roh tersebut, mereka menyembah dengan
mengdakan upacara upacara dan disertai dengan hindangan kepada roh tersebut.
B. Teori asal usul menurut para ahli
 Animisme adalah kepercayaan pada kekuatan pribadi yang hidup di balik semua
benda. Animisme merupakan pemikiran yang sangat tua dari seluruh agama ( Pals
2001:41 )
 Asal mula religi adalah kesadaran manusia akan adanya jiwa, disebabkan dua hal,
yaitu (1) perbedaan yang tampak pada manusia antara hal-hal yang hidup dan mati.
Disitulah manusia menyadari pentingnya jiwa dari rasa takut atau hantu; (2)
peristiwa mimpi, dimana ia melihat dirinya di tempat yang lain ( bukan tempat ia
tidur atau mimpi) yang menyebabkan manusia membedakan antara tubuh jasmani
dan rohani atau jiwa ( Taylor, 1871/1903;429)
 Manusia memecahkan beberapa persoalan hidupnya selalu dengan akal dan system
pengetahuannya. Akan tetapi, kemampuan akal dan system pengetahuan manusia
terbatas makai a pun menggunakan magis atau ilmu gaib. Dalam pandangan Frazer
semua tindakan manusia untuk mencapai maksud melalui kekuatan-kekuatan yang
ada di alam, serta seluruh kompleks yang ada di belakangnya.
 Ilmu gaib mulanya hanya untuk memgatasi pemecahan masalah hidup manusia yang
berada diluar kemampuan akal dan system pengetahuannya, saat itu agama (religi)
belum ada.
 Karena penggunaan magic tidak selalu berhasil ( bahkan kebanyakan gagal ) maka
mulailah ia yakin bahwa alam semesta dihuni oleh makhluk makhluk halus yang lebih
berkuasa daripada manusia. Dari anggapan itu, kemudian manusia berusaha
menjalin hubungan dengan makhluk halus itu dan timbullah agama ( Koentjaningrat,
1987 : 54 )

Anda mungkin juga menyukai