Anda di halaman 1dari 21

HAKEKAT MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BIO-PSIKO-SOCIO-CULTURAL “tindakan

manusia dipengaruhi oleh sistem tersebut : sistem organik, sistem kepribadian, sistem sosial dan
sistem budaya”

MAHLUK BIOLOGI
manusia sebagai mahluk hidup terdiri dari organ-organ dengan
fungsinya masing-masing yang berbeda satu sama lain, namun
saling berkaitan sebagai suatu sistem
MAHLUK PSIKOLOGI
MANUSIA manusia mempunyai kepribadian atau watak khas yang
berbeda antara manusia satu dengan lainya
( ID – EGO – SUPER EGO)
MAHLUK SOSIAL
(kesatuan hidup setempat----masyarakat)
MAHLUK SOSIO BUDAYA
manusia sebagai mahluk sosial yang selalu berhubungan
dengan manusia lainya, dan senantiasa menggunakan fikiran
dan akal dalam mempertahankan hidupnya.
KONSEP KEBUDAYAAN

PI
Kebudayaan menurut Spradley (1979) adalah
merupakan sistem kognitif, yang digunakan
orang untuk menginterpretasi pengalaman dan
melahirkan tingkah laku sosial

PK

Kebudayaan menurut Gerertz (1973) adalah


merupakan sistem makna simbolik yang
PI PI mengandung resep-resep, nilai dan simbol yang
digunakan untuk menginterpretasi lingkungan
PENJABARAN KONSEP KEBUDAYAAN

KEBUDAYAAN SEBAGAI SISTEM KOGNITIF

CULTURAL KNOWLEDGE
apa yang difikirkan orang

• CULTURE CULTURAL BEHAVIOR


(Spradley) apa yang dilakukan orang

CULTURAL ARTEFAK
apa yang digunakan orang
KEBUDAYAAN SEBAGAI SISTEM MAKNA SIMBOLIK

SISTEM IDE
tata nilai, norma, tradisi
resep, pola, aturan

• KEBUDAYAAN SISTEM PERILAKU


(Geerzt) segala kelakuan, tindakan
komunikasi, interaksi

SISTEM FISIK
benda-benda fisik dan segala
peralatan yang digunakan
KONSEP KEBUDAYAAN
MENURUT KOENTJARANINGRAT

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan


KONSEPSI dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar

Ideal (sistem gagasan)....nilai, norma, aturan, adat


WUJUD Sosial (sistem tindakan)….tindakan berpola
Fisik (materi)….benda hasil karya manusia

UNSUR 7 (tujuh) unsur kebudayaan universal


TUJUH UNSUR KEBUDAYAAN UNIVERSAL

• Sistem peralatan dan teknologi


peralatan dan teknik yang digunakan manusia untuk beraktifitas
• Sistem matapencaharian hidup
segala jenis pekerjaan yang dikerjakan manusia untuk dalam hidupnya
• Sistem Kesenian
kesenian beserta perangkat seni yang diciptakan manusia
• Sistem bahasa
bahasa yang digunakan manusia untuk berkomunikasi
• Sistem Pengetahuan
pengetahuan yang yang dimiliki manusia untuk memecahkan masalah
• Sistem organisasi kemasyarakatan
perkumpulan yang dibentuk manusia untuk suatu tujuan tertentu
• Sistem religi dan upacara keagamaan
agama yang dianut manusia untuk pemujaan terhadap Tuhan
KERANGKA KEBUDAYAAN
(Koentjaraninggrat)

WUJUD KEBUDAYAAN
a. IDEAL (SISTEM GAGASAN)
b. SOSIAL (SISTEM TINDAKAN)
C. FISIK (MATERI)
1 2
UNSUR KEBUDAYAAN
UNIVERSAL
c 1. SISTEM PERALATAN DAN
7 b
a 3 TEKNOLOGI
2. SISTEM MATAPENCAHARI-AN
HIDUP
3. SISTEM KESENIAN
6 4 4. SISTEM BAHASA
5. SISTEM PENGETAHUAN
6. SISTEM ORGANISASI
5
KEMASYARAKATAN
7. SISTEM RELIGI DAN UPC
KEAGAMAAN
PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN

INTERNALISASI : merupakan suatu proses belajar kebudayaan dalam


lingkungan keluarga dalam upaya pembentukan
kepribadian (pengenalan keluarga, aktifitas dalam
keluarga, norma yang berkembang dalam keluarga)

SOSIALISASI : suatu proses belajar kebudayaan dalam lingkungan sosial


(merupakan suatu proses sosial yang mendasar, sebagai
langkah-langkah terbentuknya tindakan berpola

ENKULTURASI : merupakan suatu proses pembudayaan ( dalam hal ini


terjadi penyerapan berbagai sistem gagasan, sistem
tindakan serta perilaku kedalam alam fikiran dan
mengendap sebagai kebudayaan)
KERANGKA KEBUDAYAAN
(sutan takdir alisyahbana)

1. Kerangka dibangun atas dasar nilai,


KONFIGURASI NILAI BUDAYA yaitu : nilai teori/ilmu (T/I), ekonomi
(E), solidaritas (Sd), agama (A), seni
(S) dan kuasa (K)
teori/ilmu ekonomi 2. Keenam nilai tersebut mempunyai
pasangan tersendiri, yaitu: (T/I—A),
(E—S) , dan (K—Sd)
3. Pasangan nilai tersebut berpasangan
secara dialektis dan berkolerasi secara
negatif, dalam artian meningkatnya
kuasa solidaritas
nilai tertentu membawa konskuensi
mendangkal-nya nilai pasanganya
4. Kebudayaan diartikan sebagai
penjelmaan dari budi atau akal
manusia yang selalu tersesun dalam
seni agama suatu pola/konfigurasi nilai
ANALISIS KERANGKA KEBUDAYAAN

Analisis dimensi I : tiga wujud kebudayaan (sistem gagasan, tindakan dan kebudayaan material)
yang digambarkan sebagai tiga lingkaran secara konsentrikal, dalam hal ini
sistem gagasan dilambangkan sebagai lingkaran paling dalam atau inti (a),
sistem tindakan dilambangkan sebagai lingkaran tengah (b), dan kebudayaan
material (fisik) dilambangkan sebagai lingkaran paling luar (c).

Analisis dimensi II : terdiri dari tujuh unsur universal kebudayaan, digambarkan pada bagian
lingkaran yang terbagi menjadi tujuh (7) sektor yang masing-masing
melambangkan salah satu dari tujuh unsur universal kebudayaan. Dengan
demikian akan terlihat bahwa setiiap unsur kebudayaan memiliki tiga wujud,
yaitu gagasan, tindakan dan materi.

Sebagai contoh unsur kebudayaan BAHASA - - - memiliki kaidah-kaidah tata bahasa, norma-
norma ujaran, dan aturan-aturan pemakaianya, semuanya termasuk dalam
sistem gagasan, selain itu bahasa juga memiliki aspek aktifitas atau tindakan,
seperti kominikasi antar penuturnya, juga memiliki aspek material, seperti
peralatan dalam komunikasi, buku-buku, kaset rekaman, disket dan
sebagainya.
FUNGSI KEBUDAYAAN

Bronislaw Malinowski, seorang pakar Antropologi mengajukan suatu orientasi teori yang
dinamakan FUNGSIONALISME KEBUDAYAAN dengan anggapan
dasar bahwa setiap unsur kebudayaan memiliki fungsi untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia yang paling mendasar (basic human needs)

unsur kebudayaan kebutuhan dasar

BAHASA KOMUNIKASI
KESENIAN ESTETIKA
PENGETAHUAN HASRAT INGIN TAHU
SISTEM RELIGI HASRAT SPIRITUAL

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup yang paling mendasar tersebut kerap pula dibarengi
munculnya berbagai jenis kebutuhan lain sebagai penunjang (scunder), misalnya
dalam rangka memenuhi kebutuhan makanan, manusia juga membutuhkan kerjasama
dengan sesamanya, sehingga lahirlah berbagai bentuk kelompok atau organisasi,
seperti kelompok berburu, organisasi subak, dsbnya
FUNGSI MANIFEST DAN LATEN KEBUDAYAAN

Robert K. Merton (seorang sosiolog) membedakan fungsi kebudayaan atas fungsi


internal atau manifest dan fungsi eksternal atau laten

Fungsi internal kebudayaan menyangkut manfaat-manfaat kebudayaan yang bersifat


manifest atau disadari oleh masyarakat pendukung kebudayaan
bersangkutan

Fungsi eksternal kebudayaan menyangkut manfaat-manfaat kebudayaan yang bersifat


laten atau tidak disadari oleh masyarakat pendukung kebudyaan
bersangkutan, fungsi laten ini disebut juga fungsi tersenbunyi dibalik
selubung budaya.

Logika rasionalitas tersebut umumnya tidak disadari oleh “orang dalam”, namun
disadari oleh “orang luar”, yakni hasil analisis para ilmuwan terhadap
fungsi kebudayaan bersangkutan
ORIENTASI NILAI BUDAYA
(C. Kluckhon)

Orientasi Nilai Budaya dalam istilah lain disebut dengan Sikap Mental atau lebih
populer disebut Mentalitas, yang terdiri dari dua konsep yaitu : (1)
NILAI (VALUE), mengenai sesuatu yang dianggap paling berharga
dalam kehidupan manusia, berfungsi sebagai pedoman yang memberi
arah dan orientasi dalam kehidupan; (2) SIKAP (ATTITUDE),
merupakan kondisi mental dari manusia terhadap reaksinya dengan
lingkun

NILAI
nilai (mentalitas) mempengaruhi sikap
terwujudlah perilaku.
SIKAP perilaku seseorang tergantung dari nilai
yang hidup di masyarakat dan sikap
individu di dalamnya.
PERILAKU hubungan langsung nilai dengan perila-
ku sering membawa efek negatif
KERANGKA ORIENTASI NILAI BUDAYA
KLUCKHON

masalah dasar variasi ONB segi kehidupan

MH baik buruk berubah agama

MK hidup kedudukan karya keluarga

MW lampau sekarang depan ekonomi

MA tunduk selaras kuasai ekologi

MM atasan sesama individu sosial

MH : manusia hidup, MK : manusia karya, MW : manusia waktu


MA : manusia alam, MM : manusia manusia
MASYARAKAT

Pemahaman (etimologis) : sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam


artian sekelompok orang yang saling berinteraksi antara satu sama
lainya

Pemahaman (definitif) : kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu


sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh
suatu rasa identitas bersama (Koentjaraninggrat, Selo Sumardjan,
1979)
Suatu kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja
bersama-sama, terorganisir dan merasakan diri mereka sebagai suatu
kesatuan (Ralph Linton, 1975)
1. ada satu kelompok manusia
2. kesatuan hidup, bergaul dan berinteraksi secara kontinyu
3. ada sistem adat-istiadat
4. ada identitas bersama
Pemahaman (morpologis) : merupakan bentuk-bentuk masyarakat yang
digolongkan atas dasar keanekaragaman diantara para anggotanya, yakni

1. Masyarakat Homogen : merupakan masyarakat yang tersusun dari para


anggotanya dengan ciri-ciri yang hampir sejenis dalam bidang
pekerjaan, agama, suku dan sebagainya (masyarakat organis)
Contoh : masyarakat petani di Bali
2. Masyarakat Heterogen : merupakan masyarakat yang tersusun dari para
anggotanya dengan ciri-ciri keanekaragaman, baik dalam bidang
pekerjaan maupun bidang lainya (masyarakat mekanis)
Contoh : berbagai komunitas dalam masyarakat...petani, dokter,
karyawan hotel, dan sebagainya
3. Masyarakat Majemuk : merupakan suatu masyarakat yang terdiri dari bagian-
bagian yang pada hakekatnya dapat mewujudkan diri sebagai suatu
masyarakat (societal system)
Contoh : masyarakat Bali, Masyarakat Jawa dan sebagainya
THE GRAND THEORY OF ACTION
(Talcott Parsons)

KONSEP KOMPONEN WUJUD UNSUR FUNGSI PROSES


TOTAL BELAJAR

SISTEM IDEAL NILAI MENATA ENKULTURASI


BUDAYA NORMA
ATURAN
HUKUM

KEBUDAYAAN SISTEM TINDAKAN STATUS INTERAKSI SOSIALISASI


MASYARAKAT SOSIAL BERPOLA PERANAN

SISTEM TINDAKAN SUPER MEMENUHI INTERNALISASI


KEPRIBA BERKEPRI EGO, HASRAT
DIAN BADIAN EGO, ID DAN MOTI
VASI

SISTEM FISIK ORGANIS ADAPTASI


ORGANIS MATERIAL ME MANU
SIA
TIGA WUJUD DALAM TUJUH UNSUR KEBUDAYAAN

IDENTIFIKASI WUJUD IDEAL TINDAKAN HASIL KARYA


KEBUDAYAAN UNSUR

sistem peralatan
dan teknologi
sistem mata pen-
caharian hidup
sistem
kesenian
sistem
bahasa
sistem
pengetahuan
organisasi kema-
syarakatan
sistem religi dan
kepercayaan
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA, MASYARAKAT
DAN KEBUDAYAAN

KONSEP MANUSIA
1. Manusia sebagai mahkuk Biologis
2. Manusia sebagai mahluk Psikologi
3. Manusia sebagai mahluk Sosial
4. Manusia sebagai mahluk Budaya

MANUSIA sebagai individu


sebagai personality

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL


Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa terkait dengan manusia lainya,
saling membutuhkan dan membentuk suatu ikatan bersama (kesatuan hidup
setempat) baik terwujud sebagai asosiasi maupun organisasi sosial
INTEGRASI DALAM SOSIOLOGI
(Emile Durkheim)

TEORI DURKHEIM tentang :


1. Fakta Individu dan Fakta Sosial
2. Representations Individuelles et Representations Collectives
3. Solidaritas Sosial dan Pembagian Kerja
4. Unsur-unsur Elementer dari Kehidupan Keagamaan
5. Bunuh Diri
6. Klasifikasi Primitif (bersama M. Maus)
FAKTA INDIVIDU DAN FAKTA SOSIAL: terjadinya proses psiko-logis
dalam organisme manusia (otak) berupa penangkapan pengalaman, rasa
sensasi, asosiasi dan persepsi, mengakibatkan adanya bayang-bayang, cita-
cita dan gagasan dalam alam fikiran individu, selanjutnya terintegrasi
kedalam suatu sistem terwujud sebagai tingkahlaku bersama atau gejala
sosial/fenomena saosial yang mempunyai kekuatan memaksa
FAKTA INDIVIDU DAN FAKTA SOSIAL
(dalam konstruksi)

FAKTA SOSIAL gagasan dari sebagian besar individu dalam


masyarakat tergabung menjadi kompleks
gagasan yang lebih tinggi, (diluar individu)

FI FI FI gagasan milik individu yang berbeda dengan


gagasan individu lain yang menjadi pedoman
baginya untuk bertingkah laku

REPRESENTATIONS INDIVIDUELLS DAN COLECTIVES


Dalam alam fikiran individu sebagai warga masyarakat, terjadi gagasan-
gagasan dari proses psikologi tercetus dalam berbagai tingkah laku,
berinteraksi dengan individu lainya tergabung dalam suatu sistem yang
disebutgagasan kolektif

Anda mungkin juga menyukai