Anda di halaman 1dari 128

LAPORAN INDIVIDU

PRIMER DAN SEKUNDER

OLEH
RAPIKAH
NPM: 14.11.108.170207.001176

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA
TENGGARONG
2018 M/ 1439 H
Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar Semester Genap Tahun 2017/2018
SMK Negeri 2 Tenggarong

JAM SELASA KAMIS


07.15 - 07.55 1
07.55 - 08.35 2
08.35 - 09.15 3
09.15 – 09-55 4
09.55 – 10.10
10.10 – 10.50 5
10.50 – 11.30 6 X MULTIMEDIA
11.30 – 11.40
11.40 – 12.20 7 X KRIYA KAYU X MULTIMEDIA
12.20 – 13.00 8 X KRIYA KAYU X MULTIMEDIA

Tenggarong, 15 Januari 2018


Guru PPL

RAPIKAH
NPM. 14.11.108.170207.001176
Dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dimulai dari
tanggal 15 Januari 2018 hingga 10 Maret 2018 terdapat kegiatan primer dan
sekunder yang dilakukan mahasiswa di SMK N 2 Tenggarong, di samping itu
pula terdapat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disiapkan untuk
menjalankan kegiatan primer tersebut dan yang terakhir terdapat absen harian
ketika melaksanakan kegiatan PPL itu pula secara umum.
1. Kegiatan Primer dan Sekunder

Jenis Kegiatan Form


No Hari dan Kegiatan Ruangan/ Kelas
Tanggal Primer Sekunder Indiv Kel
1. Senin, Observasi Perkenalan dengan kepala
15 Jan 18 sekolah berserta guru- X KERAMIK
guru.
X Ruang rapat
Ramah tamah dengan X
lingkungan sekolah.
Penentuan guru pamong
dan pembagian kelas
Sholat Dzuhur berjamaah
2. Selasa, Mengajar
16 Jan 18 Sholat X KRIYA KAYU
Sholat Dzuhur berjamaah X X
Dzuhur Mushola
berjamaah
3. Rabu, - Rapat penentuan uang kas
17 Jan 18 Sholat Dzuhur berjamaah Ruang BK
X
Mushola
4. Kamis, X TSM B
18 Jan 18 Observasi
Sholat Dzuhur berjamaah X X MULTIMEDIA
Mengajar
Mushola
5. Sabtu, 20 Bersih-bersih Mushola
Jan 2018 - X Mushola
Sholat Dzuhur berjamaah
6. Senin, Upacara bendera Lapangan Sekolah
22 Jan 18 - Sholat Dzuhur berjamaah X Mushola

7. Selasa, 23 Mengajar Sholat Dzuhur berjamaah X X KRIYA KAYU


Jan 18
8. Rabu, - Sholat Dzuhur berjamaah X Mushola
24 Jan 18
9. Kamis, Kajian Rohis X MULTIMEDIA
25 Feb 18 Mengajar X X
Sholat Dzuhur berjamaah MUSHOLA
10. Sabtu, - Bersih-bersih Mushola Mushola
27 Feb 18 X
Sholat Dzuhur berjamaah
11. Senin, Upacara X TEKSTIL
29 Jan 18 Observasi X X
Sholat Dzuhur berjamaah Lapangan Sekolah
12. Selasa, Mengajar Sholat Dzuhur berjamaah X KRIYA KAYU
30 Jan 18 X
Mushola
13. Kamis, Kajian Rohis X MULTIMEDIA
01 Feb 18 Mengajar X X
Sholat Dzuhur berjamaah Mushola
14. Sabtu, Observasi Sholat Dzuhur berjamaah X X X TSM A
3 Jan 18
15. Senin, Observasi Upacara Bendera X X TEKSTIL
5 Feb 18 Sholat Dzuhur berjamaah X Lapangan Sekolah
16. Selasa, Mengajar Sholat Dzuhur berjamaah X X X KRIYA KAYU
6 Feb 18
17. Kamis, Kajian Rohis XI MULTIMEDIA
8 Feb 18 Mengajar X X
Sholat Dzuhur berjamaah Mushola
18. Sabtu, - Rapat Evaluasi X Mushola
10 Feb 18 Sholat Dzuhur berjamaah
19. Senin, Upacara bendera Lapangan Sekolah
12 Feb 18 - X
Sholat Dzuhur berjamaah Mushola
20. Selasa, Mengajar Sholat Dzuhur berjamaah X X X KRIYA KAYU
13 Feb 18 Mushola
25. Rabu, - Sholat Dzuhur berjamaah X Mushola
14 Feb 18
26. Kamis, X MULTIMEDIA
15 Feb 18 Mengajar Sholat Dzuhur berjamaah X X
Mushola
27. Sabtu, - X Mushola
Sholat Dzuhur berjamaah
17 Feb 18
28. Senin, Upacara bendera Lapangan sekolah
19 Feb 18 - X
Sholat Dzuhur berjamaah Mushola
29. Selasa, Mengajar X X X KRIYA KAYU
Sholat Dzuhur berjamaah
20 Feb 18 Mushola
30. Rabu, -
21 Feb 18 Sholat Dzuhur berjamaah X Mushola

31. Kamis, X MULTIMEDIA


22 Feb 18 Mengajar Sholat Dzuhur berjamaah X X
Mushola
34. Sabtu, X TSM A
24 Feb 18 Observasi Sholat Dzuhur berjamaah X X
Mushola
35. Senin, Upacara bendera X Lapangan sekolah
26 Feb 18 -
Sholat Dzuhur berjamaah Mushola
36. Selasa, X KRIYA KAYU
27 Feb 18 Mengajar Sholat Dzuhur berjamaah X X
Mushola
37. Rabu, - X Mushola
Sholat Dzuhur berjamaah
28 Feb 18
38. Kamis, Mengajar X X XI MULTIMEDIA
Sholat Dzuhur berjamaah
01 Maret 18
39. Jum’at, X
02 Maret 18 Observasi - X TGB

40. Sabtu, Rapat Acara Perpisahan


03 Maret 18 - Mahasiswa PPL X Mushola
Sholat Dzuhur berjamaah
41. Senin, Upacara Bendera Lapangan Sekolah
05 Maret 10 - X
Sholat Dzuhur berjamaah Mushola
42. Selasa, X KRIYA KAYU
06 Maret Mengajar Sholat Dzuhur berjamaah X X
Mushola
43. Rabu,
07 Maret 18
44. Kamis,
08 Maret 18
45. Jum’at,
09 Maret 18
46. Sabtu,
10 Maret 18
2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Di bawah ini terdapat RPP yang dibuat dalam mempersiapkan pengajaran
di dalam kelas X Teknik Komputer dan Jaringan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Tenggarong


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : X / Genap
Jurusan : Teknik Komputer Jaringan ( TKJ ) dan Kriya Logam A
Materi Pokok : Beragama Secara Utuh melalui Hukum Islam
Alokas Waktu : 3 Pertemuan (6x45 Menit)

A. Kompetensi Inti:
(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
(K3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
(K4) : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.8 Memahami kedudukan Al-Qur’an, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber
hukum Islam.
4.6 Menyajikan macam-macam sumber hukum Islam.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mampu menjelaskan pengertian dari Al-Qur’an, Hadits, dan Ijtihad sebagi
sumber hukum Islam.
2. Mampu memahami kedudukan Al-Qur’an, Hadits, dan Ijtihad sebagai
sumber hukum Islam.
3. Mampu menyajikan macam-macam sumber hukum Islam.

D. Tujuan Pembelajaran
Diharapkan siswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian dari Al-Qur’an, Hadits, dan Ijtihad sebagai
sumber hukum Islam.
2. Memahami kedudukan Al-Qur’an, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber
hukum Islam.
3. Menyajikan dalam bentuk tulisan terkait macam-macam sumber hukum
Islam.

E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Al-Qur’an, Hadits, dan Ijtihad.
Menurut bahasa, Al-Qur’an berarti bacaan atau dibaca. Menurut istilah,
Al-Qur’an berarti kalam Allah SWT yang diturunkan dengan perantaraan
malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dengan bahasa Arab dan
membacanya dianggap beribadah. Al-Qur’an adalah kalamullah atau
firman Allah. Artinya Al-Qur’an bukanlah kata-kata manusia, jin, setan,
atau bahkan malaikat. Bukan pula produk seorang penyair ataupun tukang
sihir, sebagaimana ditegaskan dalam QS. Al-Haqqah (69) ayat 40-43.
َ‫يًل َما تَذَك َُّرون‬
‫( َو ََل بِقَ ْو ِل كَا ِه ٍن ۚ َق ِل ا‬41) َ‫يًل َما ت ُؤْ ِمنُون‬
‫( َو َما ه َُو بِقَ ْو ِل شَا ِع ٍر ۚ قَ ِل ا‬40) ‫يم‬ ُ ‫إِنَّهُ لَقَ ْو ُل َر‬
ٍ ‫سو ٍل ك َِر‬
َ ْ
(43) َ‫ب ال َعال ِمين‬ِ ‫( ت َ ْن ِزي ٌل ِم ْن َر‬42)
Artinya “Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah
yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, dan Al Quran itu bukanlah
perkataan seorang penyair. sedikit sekali kamu beriman kepadanya. Dan
bukan pula perkataan tukang tenung. sedikit sekali kamu mengambil
pelajaran daripadanya. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan
semesta alam”.
Hadits, secara etimologi, kata hadits berasal dari kata benda (isim) at-
tahdis yang diartikan al-ikhbar yang berarti pemberitaan, kemudian
menjadi termin nama suatu perkataan, perbuatan, dan persetujuan yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Al-Hadits dalah sumber hukum Islam yang kedua. Kebenarannya mutlak,
sebab perbuatan (fi’li), ketetapan (takriri) maupun perkataan (kauli) Nabi
atas petunjuk Allah. Maka dari itu petunjuknya wajib diikuti, perintahnya
wajib dilaksanakan, dan larangannya wajib dihindari.
Sabda Nabi saw :
ُ ‫ســنَّةَ َر‬
‫س ْـو ِل ِه‬ َ َ ‫ت َ َركْتُ فِ ْي ُك ْم أ َ ْم َري ِْن َما إِ ْن ت َ َمسـ ْكت ُ ْم بِ ِه َما لَ ْن ت َ ِضلُّ ْوا أَبَداا ِكت‬
ُ ‫اب هللاِ َو‬
“Telah aku tinggalkan bagi kamu dua perkara yang jika kamuberpedoman
pada keduanya niscaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu
kitab Allah ( Al-Qur’an ) dan sunnah rosul-Nya ( Al-Hadits )”. HR. Al-
Malik dan Al-Hakim.
Ijtihad, secara etimologis berarti bersungguh-sungguh dalam
menggunakan tenaga, baik fisik maupun pikiran. Menurut kalangan ulama
Hanafiah, ijtihad sebagai pengerahan kemampuan untuk menemukan
kesimpulan hukum syar’i sampai ketingkat dzanni (dugaan keras) sehingga
mujtahid itu merasakan tidak lagi dapat melakukan upaya melebihi dari
apa yang dilakukannya itu. Menurutt istilah, ijtihad adalah mencurahkan
seluruh kemampuan secara maksimal, baik untuk mengistimbatkan
(mengeluarkan) hukum syar’i maupun dalam penerapannya. Berdasarkan
pengertian diatas, banyak alasan yang menunjukkan kebolehan melakukan
ijtihad antara lain dalam QS An-nisa (4) ayat 59.
َ ‫سو َل َوأُو ِلي ْاْلَ ْم ِر ِم ْن ُك ْم ۖ فَ ِإ ْن ت َ َن‬
َّ ‫از ْعت ُ ْم فِي ش َْيءٍ فَ ُردُّوهُ ِإ َلى‬
ِ‫َّللا‬ َّ ‫َّللاَ َوأَ ِطيعُوا‬
ُ ‫الر‬ َّ ‫يَا أَيُّهَا ا َّل ِذينَ آ َمنُوا أ َ ِطيعُوا‬
ْ َ َ َٰ
‫سنُ تَأ ِو ا‬
‫يًل‬ َ ْ‫اَّللِ َوا ْليَ ْو ِم ْاْل ِخ ِر ۚ ذ ِلكَ َخي ٌْر َوأح‬
َّ ‫سو ِل إِ ْن ُك ْنت ُ ْم ت ُؤْ ِمنُونَ ِب‬
ُ ‫الر‬
َّ ‫َو‬
Artinya “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya”.
2. Kedudukan Al-Qur’an, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
Al-Qur’an mempunyai kedudukan yang amat penting dalam kehidupan
manusia. Kekhususan-kekhususan yang dimiliki Al-Qur’an baik lafadh
maupun makna yang datang dari Allah, keindahan gaya bahasa yang tidak
tertandingi, kemu’jizatannya yang mampu menundukkan manusia serta
diturunkan secara mutawattir, ini melahirkan suatu kebenaran yang qath’i
dan periwayatan secara mutlak. Dari segi kuantitas, Al-Quran terdiri dari
30 Juz, 114 surat, 6.236 ayat, 323.015 huruf dan 77.439 kosa kata, dan dari
segi kualitas, isi pokok Al-Qur’an (ditinjau dari segi hukum) terbagi
menjadi 3 (tiga) bagian:
a. Hukum yang berkaitan dengan ibadah: hukum yang mengatur
hubungan rohaniyah dengan Allah SWT dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan keimanan. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu
Tauhid atau Ilmu Kalam
b. Hukum yang berhubungan dengan Amaliyah yang mengatur
hubungan dengan Allah, dengan sesama dan alam sekitar. Hukum ini
tercermin dalam Rukun Islam dan disebut hukum syariat. Ilmu yang
mempelajarinya disebut Ilmu Fiqih
c. Hukum yang berkaitan dngan akhlak. Yakni tuntutan agar setiap
muslim memiliki sifat-sifat mulia sekaligus menjauhi perilaku-
perilaku tercela.
Secara terperinci dapat dijelaskan beberapa hal yang menunjukkan
validitas al-Qur’an sebagai sumber hukum, yaitu:
a. Al-Qur’anul Karim diturunkan Allah kepada Muhammad disampaikan
kepadanya dengan jalan mutawattir, tidak ada yang dapat merubah
atau menggantinya karena Allah telah menjamin untuk menjaganya,
sehingga menguatkan bahwa Al-Qur’an benar-benar firman Allah.
b. Adanya keshahihan penisbatan Al-Qur’an kepada Allah, juga
diperkuat oleh dalil rasio yang kuat yaitu jika Al-Qur’an datang bukan
dari Allah SWT, maka sudah dipastikan banyak perbedaan dan
kesimpangsiuran di dalamnya.
c. Al-Qur’an merupakan mu’jizat yang terus lestari sepanjang masa
baik lafal maupun redaksi bahkan substansinya, sehingga tidak ada
yang mampu menghadapi tantangan Al-Qur’an untuk mendatangkan
satu surat saja yang semisal dengan Al-Quran.
d. Dengan adanya keyakinan mendalam terhadap eksistensi Al-Qur’an
sebagai kitab terakhir yang paling lengkap dan sempurna, maka
mengambil ajaran yang terdapat di dalamnya baik akidah, ibadah,
ahlak serta etika adalah merupakan kewajiban yang harus diikuti.
Adapun hadits Rasulullah SAW terkait dengan hal tersebut dibawah
ini yang artinya “Dari Abu Huraitrah ra berkata, Rasulullah saw
bersabda : “Aku tinggalkan kepadamu sekalian dua perkara yang
kamu tidak akan sesat selama-lamanya selama kamu berpegang
kepada keduanya yaitu, Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.” (HR
Bukhari Muslim).
Kemudian Hadits atau Sunnah merupakan sumber syariat Islam setelah Al-
Quran. Sunnah berfungsi merinci garis besar Al-Quran, menjelaskan yang
musykil, membatasi yang muthlak, dan memberikan penjelasan hukum.
Sunnah juga merupakan sumber hukum independent (mustaqil) yang tidak
ada hukumnya dalam Al-Quran seperti warisan untuk nenek yang dalam
sunnah disebutkan mendapatkan warisan 1/6 dari harta warisan. Namun
demikian Sunnah mengikut Al-Quran sebagai penjelas sehingga sunnah
tidak akan keluar dari kaidah-kaidah umum dalam Al-Quran. Maka
memahami Sunnah secara umum merupakan susuatu yang pasti dalam
memahami Al-Quran karena jika tidak kitab suci ini tidak mungkin bisa
dipahami dan dipraktikkan dengan benar. Sunnah sampai ke kita dengan
melalui jalan periwayatan secara berantai hingga ke Rasulullah saw. Sebab
masa kenabian sudah usai. Namun krediblititas agama dan moral para
perawi (pembawa hadis) itu sudah melalaui seleksi ketat oleh para ahli
hadis. Sehingga keotentikan hadis dan kebenarannya sudah melalui
pembuktian yang ketat. Hadis shahih dan hasan saja yang bisa dijadikan
sumber hukum. Sementara hadis hadis yang berstatus lemah (dlaif), atau
bahkan palsu (maudlu') yang tidak bisa dijadikan referensi dan sumber
hukum syariat.
Ijtihad, Imam Syafi’i dalam bukunya “Ar-Risalah” menjelaskan bahwa
hukum yang dikandung oleh Al-Qur’an dapat menjawab berbagai
permasalahan kehidupan manusia, maka harus digali dengan kegiatan
ijtihad. Oleh karena itu menurutnya, Allah SWT mewajibkan hambaNya
untuk berijtihad dalam upaya menimba hukum dari sumbernya (Al-Qur’an
dan As-Sunnah). Hal ini menggambarkan betapa pentingnya kedudukan
ijtihad disamping Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ijtihad berfungsi;
a. Untuk menguji kebenaran riwayat hadits yang tidak sampai ketingkat
hadits mutawatir, seperti hadits ahad.
b. Sebagai upaya memahami redaksi ayat atau hadits yang pengertiannya
tidak tegas sehingga secara langsung dapat difahami kecuali dengan
ijtihad.
c. Untuk mengembangkan prinsip hukum yang terdapat dalam Al-
Qur’an dan As-Sunnah, seperti dengan Qiyas, Ihtisan, Maslahah
mursalah.
d. Pengembangan prinsip hukum dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah,
karena ayat dan hadits hukum yang jumlahnya sangat terbatas dapat
menjawab berbagai masalah yang jumlahnya tak terbatas.
Adapun kedudukan lain dari Ijtihad sebagai berikut:
a. Untuk menjawab problematika kehidupan manusia yang muncul setiap
saat yang tidak ditemukan hukum yang baku dalam Al Qur’an dan
Hadits, contoh shalat dalam pesawat.
b. Islam sangat menghargai peran akal dalam menyelesaikan
permasalahan, asalkan tidak menyimpang dan sesuai dengan prinsip
yang ada dalam Al Qur’an dan Hadits. Sebagaimana sabda Rasulullah
SAW:

‫َاب َفلَهُ أَجْ َرا ِن َوإِذَا َح َك َم فَاجْ ت َ َه َدث ُ َّم أ َ ْخ َطأ َ َفلَهُ أَجْ ٌر (رواه البخا‬
َ ‫إِذَا َح َك َم الحَا ِك ُم فَاجْ تَ َه َدث ُ َّم أَص‬
)‫ري و مسلم‬
Yang artinya “Apabila seorang hakim memutuskan perkara, kemudian ia
melakukan ijtihad dan ternyata hasil ijtihadnya benar, maka ia
memperoleh dua perkara, namun apabila ijtihadnya salah, maka ia
memperoleh satu pahala”. (HR Bukhari & Muslim ).
3. Macam-macam sumber hukum Islam
a. Al-Qur’an (sumber hukum Islam pertama)
b. Hadits (sumber hukum Islam kedua)
c. Ijtihad (sumber hukum Islam ketiga)
Bentuk ijtihad yakni yang pertama; Ijma’, adalah merupakan kesepakatan
para pakar Islam tentang hukum suatu masalah yang belum disebutkan
dalam Al-Qur’an dan hadits. Kesepakatan seluruh mujtahid tentang hukum
syara’ ini belum ditentukan hukumnya setelah Rasulullah SAW wafat.
Yang kedua; Qiyas, adalah menyamakan (menganalogikan) suatu perkara
dengan perkara (yang sudah ada ketetapan hukumnya) dalam hukum
syariat kedua kedua perkara ini ada kesamaan illat (pemicu hukum).
Menurut ulama ushul qiyas adalah, “Memberlakukan suatu hukum yang
sudah ada nashnya kepada hukum yang tidak ada nashnya berdasarkan
kesamaan 'illat. Sebagai contoh, yang Allah haramkan hanya khamar saja
di dalam Al-Quran. Khamar adalah perasan buah anggur yang sudah
sampai pada kondisi tertentu sehingga peminumnya bisa mabuk.
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Inkuiri
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, dan Tanya jawab.

G. Media dan Alat Pembelajaran


1. Media Pembelajaran : Lembar kerja, Microsoft Word, Al-Qur’an Digital.
2. Alat Pembelajaran : Buku, Laptop

H. Sumber Belajar
1. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
2. Internet

I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap
basmalah dan kemudian berdoa bersama.
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada. 15 Menit
Merefleksikan materi yang sudah diajarkan sebelumnya.
Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan
dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar, indikator serta
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyiapkan kitab suci al-Qur’an Jika ada.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa Mencermati dan menuliskan pengertian dari Al-Qur’an
dan Hadits sebagai sumber hukum Islam yang guru
sampaikan.
Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi
power point atau media lainnya yang ditayangkan guru.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru
siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan Al-Qur’an
diturunkan kepada Nabi Siapa?
Ayat apa yang diturunkan terlebih dahulu lewat perantara
Malaikat Jibril?
Mengeksperimen/Eksplorasi
Peserta didik mendiskusikan ayat apa yang terlebih dahulu 65 Menit
diturunkan atau yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad,
dimana tempat turunnya ayat tersebut, termasuk ayat
makiyyah atau madaniyah serta kenapa surah Al-Fatihah
sebagai surah pertama dalam Al-Qur’an.
Guru mengamati perilaku murid disaat menyampaikan
pendapat kepada sesama melalui diskusi.
Asosiasi
Membuat kesimpulan tentang Al-Qur’an dan Hadits tentang
sumber hukum Islam pertama dan kedua.
Komunikasi
Mempresentasikan atau menyampaikan hasil diskusi ayat apa
yang terlebih dahulu diturunkan atau yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad, dimana tempat turunnya ayat
tersebut, termasuk ayat makiyyah atau madaniyah serta
kenapa surah Al-Fatihah sebagai surah pertama dalam Al-
Qur’an.
3. Penutup
Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan
penguatan materi terkait pengertian serta kedudukan Al-
Qur’an dan Hadits sebagai sumber hukum Islam. 10 Menit
Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
membaca hamdalah atau berdoa.
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
Pertemuan Kedua
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap
basmalah dan kemudian berdoa bersama.
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada. 15 Menit
Mengingat kembali pelajaran minggu lalu yang sudah
diajarkan.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa Mencermati dan menuliskan pengertian dari Ijtihad,
Ijma’ dan Qiyas sebagai sumber hukum Islam yang guru
sampaikan serta hukum Taklif.
Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi
power point atau media lainnya yang ditayangkan guru.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru
siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan
menanyakan apakah tidak cukup Al-Qur’an dan Hadits
sebagai sumber hukum Islam?
Mengeksperimen/Eksplorasi 65 Menit
Peserta didik mendiskusikan makna dan contoh kasus yang
memakai acuan Ijtihad, Ijma, ataupun Qiyas dikeadaan saat
ini.
Guru mengamati perilaku berdiskusi dalam
menyampaikannya kepada sesama melalui diskusi.
Asosiasi
Membuat kesimpulan tentang contoh kasus yang memakai
acuan Ijtihad, Ijma, Qiyas, ataupun Taklif di keadaan yang
saat ini.
Komunikasi
Menyampaikan hasil diskusi tentang pengertian Ijtihad, Ijma,
serta Qiyas sebagai sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an
dan Hadits, serta hukum Taklif.
Presentasi atau menyampaikan secara individu maupun
kelompok terkait kasus yang memakai acuan Ijtihad, Ijma,
ataupun Qiyas dikeadaan saat ini.
3. Penutup
Melaksanakan refleksi terkait materi keseluruhan yang
disampaikan dan penguatan materi terkait pengertian Al-
Qur’an, Hadits, Ijtihad, Ijma, serta Qiyas sebagai sumber
hukum Islam serta hukum Taklif. 10 Menit
Membahas kedudukan keseluruhan terkait sumber hukum
Islam.
Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
membaca hamdalah atau berdoa.
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
Pertemuan ketiga
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap
basmalah dan kemudian berdoa bersama. 15 Menit
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada.
Merefleksikan materi yang sudah diajarkan sebelumnya.
Menyiapkan kitab suci al-Qur’an Jika ada.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa Mencermati dan menuliskan pengertian dari hukum
Taklif yang guru sampaikan.
Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi
power point atau media lainnya yang ditayangkan guru.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru
siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan kenapa manusia
harus bertaklif?
Mengeksperimen/Eksplorasi
Peserta didik mendiskusikan ataupun tanya jawab terkait
dengan pembagian hukum taklif 65 Menit
Guru mengamati perilaku murid disaat menyampaikan
pendapat kepada sesama melalui diskusi ataupun ketika tanya
jawab.
Asosiasi
Membuat kesimpulan tentang hukum taklif yang berisi
pengertian, pembagian hukum, kedudukan, fungsi serta
hikmah bertaklif.
Komunikasi
Mempresentasikan atau menyampaikan hasil diskusi ataupun
hasil tanya jawab terkait hukum taklif.
3. Penutup
Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan
penguatan materi terkait hukum taklif.
Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. 10 Menit
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
membaca hamdalah atau berdoa.
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.

J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Jenis : Perbuatan dan Tertulis
2. Bentuk : Produk
3. Prosedur Penilaian :
No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1 Sikap Non Tes (Pengamatan) Proses KBM
2 Pengetahuan Tes Proses KBM
3 Keterampilan Non Tes (Pengamatan) Proses KBM
Format Penilaian Sikap:
No Nama Siswa Disiplin Tanggung Kerja
Jawab Keras
A B C A B C A B C
1. Adhitya Windhi Agustinigsih
2. Ahmad gunawan
3. Andi Asma
4. Bayu Angga Lesmana
5. Dadang Eko Suwanto
Format Penilaian Pengetahuan:
No Nama Siswa Menjawab Menyerap
Pertanyaan Materi
A B C A B C
1. Andi Aswandy
2. Budiman
3. Eko Puguh Prayoga
4. Febi Alfianto
5. Ferry Firman Nur WAhyu
Format Penilaian Keterampilan:
No Nama Siswa Mengemukakan Keaktifan Membuat
Pendapat Berdiskusi Laporan
A B C A B C A B C
1. Fikri Aldi
2. Ihza Mahendra
3. Ilham Yoga Pratama
4. Khoirul Amir Mu’minin
5. Lukman Nur Hakim
Panduan penilaian:
A = 80-100 A = Sangat Baik
B = 65-79 B = Baik
C = 64 kebawah C = Cukup

4. Instrumen Tes (Tugas Tertulis)


Membuat tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan essay serta jawaban
dari materi yang ada terkait beragama secara utuh melalui hukum
Islam.

Soal Pilihan Ganda:


1. Pernyataan dibawah ini yang bukan merupakan fungsi Al-Qur’an
adalah sebagai ...
a. Mukjizat Rasulullah SAW
b. Pedoman hidup bagi manusia
c. Pelengkap dari kebutuhan manusia
d. Menyempurnakan kitab yang datangnya terdahulu
e. Mengoreksi kesalahan terhadap kitab yang datangnya lebih
dulu
2. Al-Qur’an sebagai pedoman bagi manusia memuat ajaran-ajaran
berikut, kecuali ...
a. Akidah
b. Akhlak
c. Kisah-kisah
d. Ibadah
e. Mengadu Nasib
3. Surah yang diturunkan di Mekkah disebut dalam Al-Qur’an dengan
surah ...
a. Makiyyah
b. Madaniyah
c. Syariah
d. Rubuiyah
e. Uluhiyah
4. Jumlah surah yang terdapat dalam Al-Qur’an adalah ...
a. 112
b. 113
c. 114
d. 115
e. 116
5. Salah satu keistimewaan Al-Qur’an adalah bahwa terjaga
kemurniannya langsung dengan campur tangan Allah SWT, seperti
termuat dalam ayat berikut, yaitu ...
a. ‫فا حكم بينهم بما انزل هللا‬
b. ‫لكل جعلنا منكم شر عة ومنها جا‬
c. ‫انا نحن نزلنا الذ و انا له لحفظون‬
d. ‫ذلك الكتب َلريب فيه هدى للمتقين‬
e. ‫شهر رمظن الذي انزل فيه القران هدى للناس‬
6. Hadits fi’li adalah hadits Rasulullah SAW yang berupa ...
a. Perbuatan
b. Perkataan
c. Perintah
d. Persetujuan
e. Persamaan
7. Hukum wajib yang dibebankan kepada masing-masing individu
dikenal dengan nama atau istilah ...
a. Fardu
b. Wajib
c. Fardu ‘ain
d. Wajib syar’i
e. Fardu kifayah
8. Kesepakatan para ulama tentang hukum suatu masalah yang belum
disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits adalah pengertian dari ...
a. illat
b. istihsan
c. ihtisab
d. ijma’
e. qiyas
9. Di bawah ini merupakan fungsi hadits terhadap Al-Qur’an, kecuali
...
a. Sebagai penegas akidah dan ibadah
b. Merinci ayat-ayat yang masih global
c. Memberikan penjelasan ayat-ayat yang bersifat umum
d. Menguatkan hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an
e. Menetapkan hukum-hukum yang tidak terdapat dalam Al-
Qur’an
10. Pernyataan di bawah ini yang merupakan contoh dari qiyas adalah
...
a. Mengumpulkan Al-Qur’an
b. Pencangkokan ginjal dan kornea mata
c. Transplantasi organ-organ tubuh manusia
d. Diharamkannya minuman beralkohol
e. Tidak disalatkannya korban tsunami di Aceh

Soal Essay:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sumber hukum islam
2. Sebutkan dan jelaskan apa-apa saja sumber hukum islam itu
3. Jelaskan perbedaan antara hadits kauli, fi’li dan takriri
4. Jelaskan perbedaan ijma’ dan qiyas
5. Sebutkan perilaku yang sesuai dengan hukum taklif
Jawaban dari soal pilihan ganda:
1. C 6. A
2. E 7. C
3. A 8. D
4. C 9. A
5. A 10. D

Jawaban dari soal essay:


1. Sumber hukum islam adalah segala sesuatu yang dijadikan dasar aturan
atau pedoman dalam berperilaku oleh setiap muslim.
2. Macam-macam sumber hukum islam:
a. Sumber hukum islam pertama adalah Al-Qur’an, yaitu kumpulan
wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui Malaikat Jibril.
b. Sumber hukum kedua adalah hadits, yaitu segala perilaku Nabi
Muhammad SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapannya.
c. Sumber hukum ketiga adalah ijtihad, yaitu secara bahasa berarti
bersungguh-sungguh dalam menggunakan tenaga, baik fisik maupun
pikiran. Sedangkan secara istilah berarti mencurahkan seluruh
kemampuan secara maksimal, baik untuk meng-istimbat-kan
(mengeluarkan) hukum syar’i maupun dalam penerapannya.
3. Tiga komponen hadits:
a. Hadits perkataan, disebut hadits kauli, yaitu hadits yang didasarkan
atas segala perkataan dan ucapan Nabi Muhammad SAW.
b. Hadits perbuatan, disebut hadits fi’li, yaitu hadits yang didasarkan atas
segenap perilaku dan perbuatan Nabi Muhammad SAW.
c. Hadits persetujuan, disebut hadits takriri, yaitu hadits yang didasarkan
atas persetujuan Nabi Muhammad SAW terhadap apa yang dilakukan
oleh sahabatnya.
4. Perbedaan antara ijma’ dan qiyas:
a. Ijma’ adalah kesepakatan para ulama tentang hukum suatu masalah
yang belum disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits.
b. Menetapkan hukum suatu masalah atau kejadian yang tidak ada
hukumnya dengan masalah yang sudah ada hukumnya karena diantara
keduanya ada persamaan illat (sebab-sebab hukum).
5. Perilaku yang sejalan dengan hukum taklif:
a. Melaksanakan hal-hal yang wajib dan sunah, misalnya terbiasa
melaksanakan salat lima waktu.
b. Meninggalkan perbuatan yang haram dan makruh yang dapat
membawa kesengsaraan di dunia dan akhirat.
c. Banyak meningkatkan ibadah, baik secara mahdah ataupun secara
gairu mahdah.
d. Menunjukkan akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat.
e. Berlomba-lomba dalam mencari kebaikan (fastabiqul khairat).

Panduan Penskoran Tes Tertulis:


 Skor pilihan ganda 10 soal berbobot 25
 Skor essay lima soal berbobot 75
 Jawaban pilihan ganda yang benar di kali nilai 2,5
 Jawaban essay yang benar di kali nilai 15
 Skor akhir = 100
 Nilai akhir diambil dari jumlah atau nilai dari jawaban benar pilihan ganda
dan essay
Tenggarong, 24 Januari 2017

Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa PPL

Harita, S.Ag Irfani


NIP. 19730827 2008 01 2008 NPM. 13.11.108.170207.001063
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Tenggarong


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : X / Genap
Jurusan : Teknik Komputer Jaringan ( TKJ ) dan Kriya Logam A
Materi Pokok : Meningkatkan Kesejahteraan Umat Melalui Wakaf
Alokas Waktu : 2 Pertemuan (4x45 Menit)

A. Kompetensi Inti:
(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
(K3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
(K4) : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.9 Memahami pengelolaan wakaf.


4.7.1. Menyajikan dalil tentang ketentuan wakaf.
4.7.2. Menyajikan pengelolaan wakaf

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menjelaskan pengertian dari wakaf
2. Menjelaskan hukum dan dalil tentang wakaf
3. Menyebutkan syarat dan rukun wakaf
4. Mencontohkan perilaku berwakaf
5. Menyebutkan hikmah serta pentingnya wakaf
6. Menyebutkan dasar perundang-undangan tentang wakaf di Indonesia

D. Tujuan Pembelajaran
Diharapkan siswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian dari wakaf.
2. Menjelaskan hukum dan dalil tentang wakaf.
3. Menyebutkan syarat dan rukun wakaf.
4. Mencontohkan perilaku berwakaf.
5. Menyebutkan hikmah serta pentingnya wakaf.
6. Menyebutkan dasar perundang-undangan tentang wakaf di Indonesia.

E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian, hukum, dan dalil tentang wakaf
Menurut bahasa wakaf berarti menahan, mencegah, dan menghentikan.
Menurut istilah, wakaf berarti menyerahkan barang atau benda yang
sifatnya tahan lama untuk dimanfaatkan dijalan Allah Subhanahu wata’ala.
Adapun hukum wakaf pada dasarnya jaiz atau diperbolehkan. Serta
dalilnya sebagai berikut dalam Al-Qur’an surah Ali Imran (3) ayat 92
‫ع ِليم‬ َّ َّ‫لَ ْن تَنَالُوا ا ْل ِب َّر حَ تَّ َٰى ت ُ ْن ِفقُوا ِم َّما ت ُِح ُّبونَ ۚ َو َما ت ُ ْن ِفقُوا ِم ْن ش َْيءٍ فَ ِإن‬
َ ‫َّللاَ ِب ِه‬
Artinya “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang
sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu
cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah
mengetahuinya”.
Serta Al-Qur’an surah Al-Hajj (22) ayat 77
۩ َ‫س ُجدُوا َوا ْعبُدُوا َربَّ ُك ْم َوا ْفعَلُوا ا ْل َخي َْر لَعَلَّ ُك ْم تُ ْف ِل ُحون‬ ْ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا‬
ْ ‫ار َكعُوا َوا‬
Artinya “Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu,
sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat
kemenangan”
2. Syarat, rukun, serta ketentuan harta yang diwakafkan
Syarat wakaf antara lain:
a. Berlaku untuk selamanya dan tidak dibatasi waktu
b. Tunai penyerahannya disaat sigat (akad)
c. Harus jelas kepada siapa barang tersebut diwakafkan, baik berupa
perorangan, kelompok, organisasi, atau badan hukum serta lembaga.
Adapun rukun sahnya wakaf ada empat yaitu:
a. Waqif, merupakan pihak yang menyerahkan wakaf
b. Mauquf’alaih, merupakan pihak yang menerima wakaf
c. Mauquf bih, merupakan harta atau benda yang diwakafkan
d. Sigat, merupakan ikrar atau akad serah terima wakaf kepada nazir
Selanjutnya ada ketentuan harta yang diwakafkan harus memenuhi
ketentuan berikut:
a. Segala benda yang bergerak atau tidak, tetapi keadaanya baik dan
berfaedah
b. Harta yang diwakafkan adalah milik sendiri
c. Harta yang diwakafkan atas kehendak sendiri
d. Harta yang diwakafkan atas dasar berhak berbuat baik. Dalam hal ini
berarti wakif nonmuslim pun bisa menerima.
e. Harta wakaf tidak boleh dijual, kecuali jika rusak atau tidak bisa
diambil manfaatnya kemudian diganti yang baru dengan menggunakan
hasil penjualan barang tersebut
3. Hukum mengganti atau memindahkan wakaf serta pentingnya berwakaf
Mengganti atau memindahkan wakaf pada dasarnya dibolehkan asalkan
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Alasannya jelas, rasional dan membawa manfaat
b. Lebih membawa manfaat bahkan sangat bermanfaat dari sebelumnya
Perubahan wakaf dari ikrar sebelumnya diperbolehkan asalkan disetujui
oleh ulama dan pemerintah setempat dengan beberapa syarat antara lain
sebagai berikut:
a. Tidak sesuai lagi dengan tujuan awal wakaf
b. Ada kepentingan dan kemaslahatan umum yang lebih bermanfaat besar
4. Hikmah serta dasar undang-undang wakaf di Indonesia
Hikmah wakaf antara lain:
a. Ganjaran wakaf akan mengalir terus menerus selama barang wakaf itu
berguna (sedekah jariyah)
b. Generasi baru dapat memanfaatkan peninggalan masa lalu demi
kemajuan pembangunan.
c. Dapat mengurangi kemiskinan dan kebodohan umat.
d. Dengan wakaf, benda-benda bersejarah dapat terpelihara dan terhindar
dari kerusakan.
Adapun dasar wakaf di Indonesia sebagai berikut:
a. Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1977
b. Peraturan Mendagri No. 6 tahun 1877
c. Peraturan Menag No. 1 tahun 1978
d. Peraturan Dirjen Bimas Islam No. Kep/P/75/1978
e. UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf

F. Model dan Metode Pembelajaran


1. Model Pembelajaran : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Praktek, dan Tanya jawab.
G. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Buku atau materi pendidikan Agama Islam, Power
Point, Microsoft Word, Al-Qur’an Digital.
2. Alat Pembelajaran : Laptop
H. Sumber Belajar
1. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
2. Internet
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap
basmalah dan kemudian berdoa bersama.
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada.
Merefleksikan materi yang sudah diajarkan sebelumnya. 15 Menit
Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan
dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar, indikator serta
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyiapkan kitab suci al-Qur’an Jika ada.

2. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa Mencermati dan menuliskan pengertian dari wakaf,
hukum dan dalil tentang wakaf, syarat dan rukun wakaf, serta
ketentuan harta yang diwakafkan.
Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi
power point atau media lainnya yang ditayangkan guru serta
tulisan yang ada di papan tulis.
65 Menit
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru
siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan barang apa saja
yang boleh kita wakafkan?
Apakah jasa bisa kita wakafkan?
Mengeksperimen/Eksplorasi
Peserta didik mendiskusikan apa perbedaan wakaf, zakat,
sedekah, infaq, serta hadiah.
Guru mengamati perilaku murid disaat menyampaikan
pendapat kepada sesama melalui diskusi.

Asosiasi
Membuat kesimpulan tentang pengertian serta perbedaan
wakaf, zakat, sedekah, infaq, serta hadiah.

Komunikasi
Mempresentasikan atau menyampaikan hasil diskusi tentang
pengertian serta perbedaan wakaf, zakat, sedekah, infaq, serta
hadiah.

3. Penutup
Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan
penguatan materi terkait pengertian dari wakaf, hukum dan
dalil tentang wakaf, syarat dan rukun wakaf, serta ketentuan
harta yang diwakafkan. 10 Menit
Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
membaca hamdalah atau berdoa.
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.

Pertemuan Kedua
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap
basmalah dan kemudian berdoa bersama.
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada. 15 Menit
Mengingat kembali pelajaran minggu lalu yang sudah
diajarkan.

2. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mencermati dan menyimak penjelasan tentang
ketentuan harta yang diwakafkan, hukum mengganti atau
memindahkan wakaf, contoh wakaf, hikmah dan pentingnya
wakaf, serta dasar perundang-undangan wakaf di Indonesia.
Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi
power point atau media lainnya yang ditayangkan guru serta
tulisan yang ada di papan tulis.

Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)


Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru
siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan 65 Menit
menanyakan apakah boleh mewakafkan barang yang bukan
barang kita?

Mengeksperimen/Eksplorasi
Peserta didik mendiskusikan contoh atau praktek berwakaf
dikeadaan saat ini.
Guru mengamati perilaku berdiskusi dalam
menyampaikannya kepada sesama.
Asosiasi
Membuat kesimpulan tentang contoh atau praktek berwakaf
dikeadaan saat ini.

Komunikasi
Menyampaikan hasil diskusi terkait contoh atau praktek
berwakaf dikeadaan saat ini.
Presentasi atau menyampaikan secara individu maupun
kelompok terkait contoh atau praktek berwakaf dikeadaan saat
ini.

3. Penutup
Melaksanakan refleksi terkait materi keseluruhan yang
disampaikan dan penguatan materi terkait pengertian dari
wakaf, hukum dan dalil tentang wakaf, syarat dan rukun
wakaf, serta ketentuan harta yang diwakafkan, ketentuan harta
yang diwakafkan, hukum mengganti atau memindahkan
wakaf, contoh wakaf, hikmah dan pentingnya wakaf, serta 10 Menit
dasar perundang-undangan wakaf di Indonesia.
Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
membaca hamdalah atau berdoa.
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.

J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Jenis : Perbuatan dan Tertulis
2. Bentuk : Produk
3. Prosedur Penilaian :
No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1 Sikap Non Tes (Pengamatan) Proses KBM
2 Pengetahuan Tes Proses KBM
3 Keterampilan Non Tes (Pengamatan) Proses KBM

Format Penilaian Sikap:


No Nama Siswa Disiplin Tanggung Kerja
Jawab Keras
A B C A B C A B C
1. Ahmad Dani Fauzi
2. Aldianur
3. Andriyan Edy Pratama
4. Desi Susilowati
5. Erlin Diana Sari

Format Penilaian Pengetahuan:


No Nama Siswa Menjawab Menyerap
Pertanyaan Materi
A B C A B C
1. Doni Aris Setiawan
2. Dwi Wahyu Pambuji
3. Gunawan Andi Prasetya
4. Julia Tri Rejeki Prihatin
5. Julio Setiawan
Format Penilaian Keterampilan:
No Nama Siswa Mengemukakan Keaktifan Membuat
Pendapat Berdiskusi Laporan
A B C A B C A B C
1. M. Andre Ariyandi Putra
2. M. Maulidianur
3. Mario Ahmad Toyiban
4. Luluk Agustiyasih
5. M. Ridho Nugroho

Panduan penilaian:
A = 80-100 A = Sangat Baik
B = 65-79 B = Baik
C = 64 kebawah C = Cukup

4. Instrumen Tes (Tugas Tertulis)


Membuat tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan essay serta jawaban
dari materi yang ada terkait beragama secara utuh melalui hukum
Islam.

Soal Pilihan Ganda:


1. Wakaf merupakan salah satu upaya untuk pemberdayaan umat.
Adapun inti dari wakaf terletak pada ...
a. Kemampuan untuk memberi
b. Amanah yang harus disampaikan
c. Segi manfaat dan keutuhan barang
d. Perlunya penataan masalah manajemen
e. Profesional dalam pengelolaan
2. Hal-hal di bawah ini yang tidak termasuk rukun dari wakaf adalah
...
a. Wakif d. Mauquf alaih
b. Sigat e. mauquf bih
c. Nisab
3. Anda adalah seorang pengusaha yang memiliki perusahaan dengan
jumlah karyawan 75 ribu orang. Bila hendak berwakaf, waktunya
adalah ...
a. Setiap tahun atau dua tahun
b. Jika ada yang membutuhkan
c. Setiap saat atau kapan saja
d. Bila memperoleh keuntungan
e. Kalau tidak mengalami rugi
4. Ketentuan harta wakaf adalah segala benda yang bergerak atau
tidak bergerak, yang termasuk benda bergerak adalah ...
a. Tanah d. Sawah
b. Kendaraan e. Kebun
c. Ladang
5. Bagi seseorang yang ingin memberikan wakafnya perlu
memperhatikan sesuatu yang disebut dengan sigat. Apa yang
dimaksud dengan sigat ...
a. Batas minimal harta yang dimiliki
b. Jenis harta yang harus diwakafkan
c. Batas waktu masa kepemilikan harta
d. Akad serah terima barang yang diwakafkan
e. Jumlah harta yang wajib dikeluarkan waqif
6. Terwujudnya masyarakat yang sejahtera merupakan salah satu
hikmah pelaksanaan wakaf di kalangan umat Islam. Hikmah
lainnya adalah ...
a. Generasi baru dapat memanfaatkan peninggalan masa lalu
b. Contoh dari implementasi agama yang bermartabat
c. Mengurangi kematian angka kelahiran bayi prematur
d. Sebagai pemelihara dari kebudayaan bangsa Indonesia
e. Terberantasnya premanisme di kota-kota besar
7. Wakaf merupakan infak yang bersifat sunah dan memiliki
persyaratan. Dibawah ini yang tidak merupakan syarat-syarat
wakaf adalah ...
a. Tunai ketika diserahkan
b. Tidak dibatasi oleh waktu
c. Harus jelas penyerahannya
d. Sudah mencapai nisab
e. Berlaku selamanya
8. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan contoh dari nazir
yang termasuk rukun wakaf adalah ...
a. Iuran jariah dari masyarakat untuk pembangunan TPA dikelola
Hj. Sa’diyah
b. Sumbangan wakaf untuk pembangunan panti jompo diterima
H. Musa
c. Panitia pembangunan Masjid Jami’ Multazam di Jagakarsa
d. H. Amir, ketua panitia renovasi Pondok Pesantren Al-Hikmah
e. Hj. Khodijah meyerahkan sejumlah uang untuk anak yatim
piatu
9. Untuk membangun generasi lebih baik, Ir. Abdullah menyerahkan
sebidang tanah sebagai wakaf untuk dibangun sebuah sekolah.
Syarat penyerahan sebidang tanah tersebut adalah ...
a. Dibatasi waktu pemakaiannya
b. Tunai penyerahan ketika sigat
c. Barang harus diserahkan kepada lembaga
d. Ketika sigat barang boleh diutang
e. Barang boleh diserahkan kepada siapa saja
10. Perubahan zaman membawa problematika terhadap ,asalah
pengelolaan wakaf, umpamanya wakaf yang tidak berfungsi
dengan baik. Oleh karena itu, memindahkan harta wakaf
diperbolehkan dengan syarat ...
a. Disetujui oleh aparat pemerintah setempat
b. Tidak ada kemampuan untuk mengelolanya
c. Tidak ada lagi yang mengurusnya dengan baik
d. Sulit untuk menemukan orang yang merawatnya
e. Lebih membawa manfaat kalau dipindahkan

Soal Essay
1. Jelaskan pengertian wakaf menurut bahasa dan istilah.
2. Sebutkan syarat-syarat wakaf.
3. Sebutkan dan jelaskan rukun-rukun wakaf.
4. Sebutkan tiga dasar hukum wakaf di Indonesia.
5. Apa yang menjadi faktor utama terus mengalirnya pahala wakaf.

Jawaban Soal Pilihan Ganda


1. C 6. A
2. C 7. D
3. C 8. C
4. B 9. B
5. D 10. E

Jawaban Essay
1. Menurut bahasa wakaf berarti menahan, mencegah, dan menghentikan.
Menurut istilah, wakaf berarti menyerahkan barang atau benda yang
sifatnya tahan lama untuk dimanfaatkan dijalan Allah Subhanahu wata’ala.
2. Syarat-syarat wakaf:
a. Berlaku untuk selamanya dan tidak dibatasi waktu
b. Tunai penyerahannya di saat sigat (akad)
c. Harus jelas kepada siapa barang tersebut diwkafkan, baik berupa
perorangan, kelompok, organisasi, atau badan hukum dan lembaga
3. Rukun wakaf, antara lain:
a. Wakif, merupakan pihak yang meyerahkan wakaf, baik orang maupun
badan hukum dan instansi.
b. Maquf’ alaih, merupakan pihak yang menerima wakaf. Kelompok
orang atau badan hukum yang disertai tugas untuk mengelola harta
wakaf disebut juga nazir.
c. Mauquf bih, merupakan harta atau benda yang diwakafkan.
d. Sigat, merupakan ikrar atau akad serah terima wakaf kepada nazir.
4. Dasar hukum di Indonesia:
a. UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf
b. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1977
c. Peraturan Mendagri No. 6 Tahun 1877
d. Peraturan Menag No. 1 Tahun 1978
e. Peraturan Dirjen Bimas Islam No. Kep/P/75/1978
5. Selama benda yang diwakafkan masih bermanfaat, bersama dengan ini
pula pahalanya akan mengalir terus.

Panduan Penskoran Tes Tertulis:


 Skor pilihan ganda 10 soal berbobot 25
 Skor essay lima soal berbobot 75
 Jawaban pilihan ganda yang benar di kali nilai 2,5
 Jawaban essay yang benar di kali nilai 15
 Skor akhir = 100
 Nilai akhir diambil dari jumlah atau nilai dari jawaban benar pilihan ganda
dan essay
Tenggarong, 24 Januari 2017

Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa PPL

Harita, S.Ag Irfani


NIP. 19730827 2008 01 2008 NPM. 13.11.108.170207.001063
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Tenggarong


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : X / Genap
Jurusan : Teknik Komputer Jaringan ( TKJ ) dan Kriya Logam A
Materi Pokok : Meneladani Dakwah Rasulullah SAW Periode Mekah
Alokas Waktu : 2 Pertemuan (4x45 Menit)

A. Kompetensi Inti

(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


(K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
(K3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
(K4) : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.10.1 Memahami substansi dan strategi dakwah Rasulullah
Sallallahu’alaihi Wasallam.
4.8.1 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah
Sallallahu’alaihi Wasallam di Mekah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan proses dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam
periode Mekah.
2. Menyebutkan substansi dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam
periode Mekah.
3. Mencontohkan strategi dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam
periode Mekah.
4. Menyebutkan faktor-faktor sosial yang memengaruhi dakwah Rasulullah
Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah.
5. Meneladani strategi dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam
periode Mekah dalam konteks Ke-Indonesiaan dan Globalisasi.
6. Menunjukkan kesadaran berperilaku sesuai dengan dakwah Rasulullah
Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah.
D. Tujuan Pembelajaran

Diharapkan siswa mampu:


1. Menjelaskan proses dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam
periode Mekah.
2. Menyebutkan substansi dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam
periode Mekah.
3. Mencontohkan strategi dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam
periode Mekah.
4. Menyebutkan faktor-faktor sosial yang memengaruhi dakwah Rasulullah
Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah.
5. Meneladani strategi dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam
periode Mekah dalam konteks Ke-Indonesiaan dan Globalisasi.
6. Menunjukkan kesadaran berperilaku sesuai dengan dakwah Rasulullah
Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah.
E. Materi Pembelajaran
1. Proses dakwah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasaalam periode Mekah
Adapun tahapannya sebagai berikut:
a. Dakwah secara diam-diam (sembunyi-sembunyi)
Dakwah secara diam-diam dilakukan setelah turunnya perintah
dalam QS Al-Muddassir (74) ayat 1-6.
Ada pun orang-orang yang pertama mengikuti dakwah Islam adalah:
1) Kelompok perempuan; yaitu Siti Khadijah RA, isterinya yang
sejak awal sudah meyakini bahwa Muhammad SAW adalah
seorang Nabi dan Rasul.
2) Kelompok laki-laki dewasa; yaitu Abu Bakar As Siddiq RA,
sahabatnya. Kemudian Zaid bin Harisah, budaknya yang telah
dimerdekakan. Dari Abu Bakar As Siddiq, kemudian masuk
Islam pula Usman bin Affan, Talhah, Abu Ubadah bin Jarrah,
Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqas, Arqam, dan
Abdurrahman bin Auf. Mereka itulah yang disebut Assabiqunal
Awwalun.
3) Kelompok anak-anak; yaitu Ali bin Abi Thalib, saudara sepupu
Rasulullah SAW.
b. Dakwah di kalangan keluarga
Setelah turunnya QS Asy-Syu’ara (26) ayat 214 yang artinya: “Dan
berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”
Nabi Muhammad SAW mengumpulkan keluarganya (Bani Hasyim
dan Bani Abdul Muthalib) untuk berseru tauhid kepada Allah SWT
dan meyakini bahwa beliau adalah Rasul Allah SWT.
c. Dakwah secara terang-terangan
Setelah kurang lebih tiga tahun berdakwah secara diam-diam
dilakukan, turunlah QS Al-Hijr (15) ayat 94 yang artinya: “Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang
musyrik”.
Dakwah cara ini dilakukan dengan menyeru dari bukit Safa. Setelah
orang-orang berkumpul, Rasulullah SAW bertanya kepada mereka:
“bagaimana jika aku memberitahu kepada kalian tentang sesuatu,
apakah kalian akan mendustakanku ?” mereka menjawab: “kami
belum pernah melihat Engkau melakukan kebohongan. “setelah itu
Beliau bersabda: “selamatkanlah diri kalian dari siksa api neraka,
dan sesungguhnya aku memberi peringatan kepada kalian dari siksa
yang sangat pedih.”
2. Substansi dakwah Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam periode Mekah
Adapun substansinya sebagai berikut:
a. Masalah yang berkaitan dengan tauhid, dengan mengajak kaumnya
untuk menyembah Allah SWT dan menjelaskan hakikat Allah SWT,
menjauhkan diri dari sifat-sifat kemusyrikan, dan menganggap
bodoh orang yang menyembah berhala.
b. Penerapan akhlakul karimah, dengan mengajak kaumnya untuk
menyucikan dan membersihkan jiwa dan hati dari sifat-sifat tercela.
c. Menggalang persatuan dan persaudaraan sesama muslim dan
bersikap tegas terhadap orang kafir.
d. Menebarkan kasih sayang dan menghindarkan peperangan.
e. Meleburkan kepentingan diri pribadi kedalam kepentingan jamaah.
3. Strategi dakwah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam periode Mekah.
Adapun strategi dakwah yang dimaksud adalah dakwah yang dilakukan
seperti yang dijelaskan dalam QS An-Nahl (16) ayat 25 adalah sebagai
berikut:
a. Hikmah, adalah dakwah yang menyesuaikan objeknya. Dakwah
terhadap orang awam, para pembesar, anak muda, dan orang tua
memiliki metodologi yang berbeda sehingga mudah diterima oleh
seluruh lapisan masyarakat.
b. Mauziah hazanah, dakwah ini dilakukan atas kaum muslimin sendiri
dan sering pula disebut dengan istilah amar ma’ruf nahi munkar.
c. Mujadalah, dakwah yang dilakukan terhadap kaum cendekiawan,
yaitu melalui dialog atau berdebat yang baik.
d. Tabsyir dan Tanzir, yaitu dengan cara memberikan kabar gembira
bagi yang mau berima dan beramal sholeh serta ancaman terhadap
yang ingkar dengan kebenaran.
e. Targib dan tarhib, menyampaikan kabar yang menyenangkan dan
menakutkan.
f. Al-Wadu’ dan Al-Wa’id yaitu memberi tahu adanya janji-janji dan
ancaman Allah SWT.
4. Faktor-faktor sosial yang memengaruhi dakwah Rasulullah Sallallahu
Alaihi Wasallam periode Mekah.
Pada saat itu disebut dengan bangsa jahiliah, yang berarti bodoh, bukan
bodoh secara intelektual tetapi yang berkaitan dengan hati nurani.
Contohnya kebiasaan menyembah berhala, berjudi, mabuk-mabukan, dan
perilaku amoran yang lain. Terdapat adanya kasta-kasta yang didominasi
oleh para laiki-laki. Para budak dan perempuan tidak memiliki hak dan
kehormatan. Atas dasar itulah kebiasaan bangsa arab mengubur anak
perempuan mereka hidup-hidup karena ada ketakutan pada diri mereka
bahwa anak mereka akan jadi tawanan ketika perang, takut miskin, dan
alasan lainnya. Terjadi perubahan yang signifikan terhadap kehidupan
masyarakat di Arab karena dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah yang
berdakwah terang-terangan dan sudah banyak pengikutnya, maka mulai
lah ada penolakan dari bangsa mayoritas disana yakni kaum Quraisy.
Adapun penolakannya sebagai berikut:
a. Aspek Ideologis
Taklid kepada nenek moyang sangat kuat atau total yang menjadi
kebiasaan yang berakar dan berurat dilakukan, oleh karenanya sangat
sulit untuk meninggalkan ajaran nenek moyang tersebut untuk
mengikuti ajaran baru dari Nabi Muhammad SAW.
b. Aspek Sosial
Bangsa Arab hidup dengan berkasta-kasta yang sudah pada jalurnya.
Sementara Islam menawarkan hak yang sama kepada semua manusia,
tidak ada budak dan bangsawan. Dan akan meruntuhkan tradisi
tersebut apabila mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.
c. Aspek Ekonomi
Salah satu mata pencaharian tetap kaum Quraisy yakni membuat dan
memperjualbelikan patung (lata, Uzza, Manah, dan Hubal). Dan
ajaran Islam melarang hal tersebut, dan para saudagar patung tersebut
menganggap Islam sebagai penghalang rejeki dan para penjaga ka’bah
pun beranggapan akan kehilangan pengaruhnya sebagai bagian
terhadap pelayan dari orang-orang yang datang berziarah.
d. Aspek Politik
Kaum Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan
kekuasaan atau antara kenabian dan kerajaan. Mereka mengira
memeluk Islam berarti tunduk pada kekuasaan Bani Abdul Muthalib,
sedangkan suku dan bangsa Arab selalu bersaing untuk merebut
kekuasaan dan pengaruh.
Disamping penolakan tersebut, kaum Quraisy pun berusaha
menghalangi dakwah Rasulullah SAW, diantaranya:
a. Memberi julukan yang buruk, seperti al-majnun, as-sahir, atau al-
kazib.
b. Menawarkan kepada Rasulullah SAW jabatan, kekayaan, dan
wanita.
c. Mengajak mencampur-adukkan agama.
d. Mendatangi Abu Thalib, pamannya, agar membujuk untuk
berhenti berdakwah.
e. Menyiksa para penganutnya.
f. Merencanakan dan berupaya membunuh Nabi Muhammad SAW.
5. Meneladani strategi dakwah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam
periode dalam konteks ke-Indonesiaan dan Globalisasi.
Dasar aturan berdakwah dalam Islam sudah sangat jelas diterangkan
dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
a. QS Al-Baqarah (2) ayat 256
ْ ‫اَّللِ َفقَ ِد ا‬
َ ‫ست َ ْم‬
َ‫سك‬ َّ ‫ت َويُؤْ ِم ْن ِب‬ ُ ‫ش ُد ِمنَ ا ْلغَي ِ ۚ فَ َم ْن َي ْكفُ ْر ِبال َّطا‬
ِ ‫غو‬ ُّ َ‫ِين ۖ َق ْد ت َ َب َّين‬
ْ ‫الر‬ ِ ‫ََل ِإك َْرا َه ِفي الد‬
‫ع ِلي ٌم‬
َ ‫س ِمي ٌع‬ َّ ‫ِبا ْلعُ ْر َو ِة ا ْل ُوثْقَ َٰى ََل ا ْن ِفصَا َم لَهَا ۗ َو‬
َ ُ‫َّللا‬
Artinya “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);
Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang
sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan
beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang
kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lahi Maha Mengetahui”
b. QS Al-Kafirun (109) ayat 6

ِ ‫لَ ُك ْم دِينُ ُك ْم َو ِل َي د‬
‫ِين‬
Artinya “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
6. Menunjukkan kesadaran berperilaku sesuai dengan strategi dakwah
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam periode Mekah.
Dakwah adalah satu usaha yang dilakukan seseorang untuk mengajak
orang lain berperilaku, bersikap, dan berkehidupan sesuai dengan aturan
Allah SWT. Adapun strategi dakwah Rasulullah yang dapat kita ambil
pelajaran adalah sebagai berikut:
a. Mengajak kepada manusia dengan cara yang baik, penuh hikmah,
dan bijaksana serta memberikan contoh dalam kehidupan.
b. Berdebat, berdialog, atau berdiskusi haruslah dengan cara yang
santun.
c. Satunya kata dengan perbuatan.
d. Batas-batas dalam berdakwah:
1) Tidak memaki orang kafir yang menyebabkan ia memaki Allah
SWT (QS Al-An’am (6) ayat 108)
2) Tidak memaksa kehendak (QS Al-Baqarah (2) ayat 256)
3) Tekanan dalam akidah adalah sebuah aniaya (QS An-Nahl (16)
ayat 41)
4) Bersikap keras terhadap orang kafir yang memerangi (QS Al-
Baqarah (2) ayat 193)
5) Mempermudah urusan muslimin (QS Al-Baqarah (2) ayat 62,
83, 109, 139, dan 256)
6) Tidak boleh berlebih-lebihan dalam Din (agama) (QS Al-
Baqarah (2) ayat 256)
e. Hanya Allah SWT yang Maha mengetahui siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan siapa yang mendapat hidayah atau petunjuk-Nya.

F. Model dan Metode Pembelajaran


1. Model Pembelajaran : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, dan Tanya jawab, dan
menjodohkan (Mencocokkan kata).

G. Media dan Alat Pembelajaran


1. Media Pembelajaran : Buku atau materi pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti Microsoft Word, Al-Qur’an Digital.
2. Alat Pembelajaran : Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti dan
Laptop
H. Sumber Belajar
1. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
2. Internet

I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap
basmalah dan kemudian berdoa bersama.
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada.
Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan 15 Menit
dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar, indikator serta
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyiapkan kitab suci al-Qur’an Jika ada.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mencermati dan menuliskan hal yang dikira penting
dalam penyampaian materi oleh guru.
Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi
power point atau media lainnya yang ditayangkan guru serta
tulisan yang ada di papan tulis.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru 65 Menit
siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan seperti apa
dakwah Rasulullah SAWcdengan sembunyi-sembunyi?
Mengeksperimen/Eksplorasi
Peserta didik mendiskusikan apa perbedaan dakwah yang
dilakukan Rasulullah SAW secara diam-diam, dalam
keluarga, dan secara terang-terangan.
Guru mengamati perilaku murid disaat menyampaikan
pendapat kepada sesama melalui diskusi.
Asosiasi
Membuat kesimpulan tentang proses dakwah, substansi
dakwah, serta strategi dakwah Rasulullah SAW periode
Mekah.
Komunikasi
Mempresentasikan atau menyampaikan hasil diskusi tentang
proses dakwah, substansi dakwah, serta strategi dakwah
Rasulullah SAW periode Mekah.
3. Penutup
Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan
penguatan materi terkait proses dakwah, substansi dakwah,
serta strategi dakwah Rasulullah SAW periode Mekah.
Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. 10 Menit
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
membaca hamdalah atau berdoa.
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
Pertemuan Kedua
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap
basmalah dan kemudian berdoa bersama.
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada. 15 Menit
Mengingat kembali pelajaran minggu lalu yang sudah
diajarkan.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mencermati dan menyimak penjelasan tentang faktor-
faktor sosial yang memengaruhi dakwah Rasulullah SAW,
meneladani strategi dakwah serta menunjukkan perilaku
sesuai strategi dakwah Rasulullah SAW periode Mekah.
Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi
power point atau media lainnya yang ditayangkan guru serta
tulisan yang ada di papan tulis.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru
siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan
menanyakan apa kendala Rasulullah SAW ketika berdakwah 65 Menit
di Kota Mekah?
Mengeksperimen/Eksplorasi
Peserta didik mendiskusikan atau mencari jawaban atas tugas
yang diberikan terkait materi yang disampaikan, mencari
jawaban atau menjodohkan antara pertanyaan dan jawaban
yang guru bagikan.
Guru mengamati perilaku berdiskusi dalam mencari jawaban
dan saat menyampaikannya kepada sesama.
Asosiasi
Membuat kesimpulan tentang tugas menjodohkan pertanyaan
serta jawaban yang sudah ditugaskan.
Komunikasi
Menyampaikan hasil diskusi terkait tugas menjodohkan
pertanyaan serta jawaban yang sudah ditugaskan.
Presentasi atau menyampaikan secara individu maupun
kelompok terkait tugas menjodohkan pertanyaan serta
jawaban yang sudah ditugaskan.
3. Penutup
Melaksanakan refleksi terkait materi keseluruhan yang
disampaikan dan penguatan materi terkait proses dakwah,
substansi dakwah, strategi dakwah, faktor sosial yang
mempengaruhi dakwah, meneladani strategi dakwah, serta
menunjukkan kesadaran berperilaku sesuai dengan strategi
dakwah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam periode 10 Menit
Mekah.
Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
membaca hamdalah atau berdoa.
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Jenis : Perbuatan dan Tertulis
2. Bentuk : Produk
3. Prosedur Penilaian :

No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


1 Sikap Non Tes (Pengamatan) Proses KBM
2 Pengetahuan Tes Proses KBM
3 Keterampilan Non Tes (Pengamatan) Proses KBM

Format Penilaian Sikap:


No Nama Siswa Disiplin Tanggung Kerja
Jawab Keras
A B C A B C A B C
1. Doni Aris Setiawan
2. Dwi Wahyu Pambuji
3. Gunawan Andi Prasetya
4. Julia Tri Rejeki Prihatin
5. Julio Setiawan

Format Penilaian Pengetahuan:


No Nama Siswa Menjawab Menyerap
Pertanyaan Materi
A B C A B C
1. M. Andre Ariyandi Putra
2. M. Maulidianur
3. Mario Ahmad Toyiban
4. Luluk Agustiyasih
5. M. Ridho Nugroho
Format Penilaian Keterampilan:
No Nama Siswa Mengemukakan Keaktifan Membuat
Pendapat Berdiskusi Laporan
A B C A B C A B C
1. M. Andre Ariyandi Putra
2. M. Maulidianur
3. Mario Ahmad Toyiban
4. Doni Aris Setiawan
5. Dwi Wahyu Pambuji
6. Gunawan Andi Prasetya

Panduan penilaian:
A = 80-100 A = Sangat Baik
B = 65-79 B = Baik
C = 64 kebawah C = Cukup

4. Instrumen Tes (Tugas Tertulis)


Membuat tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan essay serta jawaban
dari materi yang ada terkait beragama secara utuh melalui hukum
Islam.

Soal Pilihan Ganda:


1. Esensi dakwah Rasulullah SAW selama di kota Mekah adalah membenahi
masalah-masalah ...
a. Sosial d. Politik
b. Akidah e. Ekonomi
c. Syariat
2. Dibawah ini merupakan orang yang tidak termasuk Assabiqunal Awwalun
adalah ..
a. Talhah
b. Zubair bin Awwam
c. Abdurrahman bin ‘Auf
d. Umar bin Khattab
e. Usman bin Affan
3. Dalil naqli yang menunjukkan perintah Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW untuk menyebarkan agama Islam adalah ...
a. QS Al-Baqarah ayat 12 d. QS Al-Kafirun ayat 1-7
b. QS Al-An’am ayat 5-7 e. QS Al-Fatihah ayat 1-7
c. QS Al-Hijr ayat 94
3. Salah seorang paman Rasulullah SAW yang dengan keras mencegah
dakwah Islamiah bernama ...
a. Abu Salamah d. Abu Jahal
b. Abu Ubaidah e. Hamzah
c. Abu Talib
4. Orang yang masuk Islam pada waktu dakwah dengan tidak sembunyi-
sembunyi adalah ...
a. Salman Al-Farisi d. Zaid bin Harisah
b. Abu Bakar e. Ali bin Abi Talib
c. Khadijah
5. Orang yang pertama kali masuk Islam dikalangan hamba sahaya adalah ...
a. Bilal bin Rabah d. Zaid bin Sabit
b. Zaid bin Harisah e. Hamzah
c. Halimatus Sa’diyah
6. Perjuangan Rasulullah SAW dalam berdakwah mendapat tantangan begitu
besar dari kaum kafir Quaraisy. Dibawah ini yang bukan merupakan alsan
kaum kafir Quraisy menolak ajaran Islam adalah...
a. Keharusan mengikuti adat istiadat peninggalan nenek moyang
b. Adanya alam akhirat sebagai kelanjutan dari alam dunia
c. Hancurnya mata pencaharian karena Islam melarang menjualbelikan
patung
d. Kaum kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan
kekuasaan
e. Adanya konsep persamaan derajat dalam kehidupan bermasyarakat
7. Awalnya sikap masyarakat Mekah dalam menyikapi ajaran yang dibawa
Nabi Muhammad SAW adalah dengan...
a. Berdondong-bongdong untuk menyatakan keingkarannya di depan
Nabi Muhammad SAW
b. Mengejek dan bersikap acuh tak acuh
c. Menurut dan mengikuti apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW
d. Menentang ajaran Nabi Muhammad SAW
e. Berbondong-bondong untuk menyambut ajaran Nabi Muhammad
SAW
8. Di antara faktor penolakan orang Quraisy terhadap dakwah Nabi
Muhammad SAW adalah ...
a. Adanya ajaran persamaan hak antara kaum bangsawan dengan hamba
sahaya
b. Nabi Muhammad SAW mendukung sikap diskriminasi dan rasial di
Mekah
c. Nabi Muhammad SAW anak yatim piatu, juga tidak memiliki sanak
famili
d. Nabi Muhammad SAW bukan penduduk Arab asli tapi pendatang dari
Palestina
e. Nabi Muhammad SAW tidak menghormati nenek Moyang kaum
Quraisy
9. Selama tiga tahun dakwah diam-diam, Rasulullah SAW dapat
mengislamkan beberapa orang, diantaranya adalah ...
a. Siti khadijah, Abu Bakar, dan Abu Thalib
b. Abu Lahab, Abu Thalib, dan Abu Bakar
c. Siti Khadijah, Abu Bakar, dan Ali bin Abi Thalib
d. Siti Khadijah, Siti Aisyah, dan Ali bin Abi Thalib
e. Siti Khadijah, Waraqah bin Naufal, dan Usman bin Affan
Soal Esay:
1. Kapan Nabi Muhammad SAW menjadi Rasul?
2. Kapan dakwah Nabi Muhammad SAW dilakukan secara sembunyi-
sembunyi?
3. Tuliskan tokoh-tokoh yang dikenal dengan julukan Assabiqunal
awwalun
4. Sebutkan substansi dakwah Nabi Muhammad SAW selama di Mekah
5. Sebutkan strategi dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode
Mekah...

Jawaban soal pilihan ganda:


1. B 6. B
2. D 7. B
3. C 8. D
4. C 9. A
5. A 10.C

Jawaban essay:
1. Setelah menerima wahyu pertama pada tanggal 17 Ramadan 13 SH atau
bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M, menjadikan Muhammad bin
Abdullah diangkat menjadi seorang Rasul.
2. Dakwah secara sembunyi-sembunyi dilakukan setelah turun perintah dalam
QS. Al-Muddassir [74]: 1-6. Dakwah dimulai dari kalangan keluarga
terdekat dan sahabat-sahabat yang diyakini akan menerima dakwah Islam.
3. Dari Abu Bakar As-Siddiq, kemudian masuk Islam pula Usman bin Affan,
Talhah, Abu Ubadah bin Jarrah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqas,
Arqam, dan Abdurrahman bin Auf.
4. Substansi dakwah periode Mekah adalah tauhid, akhlak, persatuan dan
persaudaraan Islam dan mendahulukan kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi.
5. Strategi dakwah Rasulullah SAW adalah dengan cara hikmah, mauizah
hazanah, mujadalah, tabsyir dan tandzir, targib dan tarhib, serta al-wa’du
dan al-wa’id.
Panduan Penskoran Tes Tertulis:
 Skor pilihan ganda 10 soal berbobot 100
 Jawaban pilihan ganda yang benar di kali nilai 10
 Skor akhir = 100
 Nilai akhir diambil dari jumlah atau nilai dari jawaban benar pilihan ganda

Tenggarong, 24 Januari 2017


Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa PPL

Harita, S.Ag Irfani


NIP. 19730827 2008 01 2008 NPM. 13.11.108.170207.001063
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Tenggarong


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : XI / Genap
Jurusan : Kriya Teksil dan Desain Komunikasi Visual ( DKV )
Materi Pokok : Prinsip-prinsip Ekonomi Islam
Alokas Waktu : 2 Pertemuan (4x45 Menit)

A. Kompetensi Inti
(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
(K3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
(K4) : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
3.8. Menelaah prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam.
4.10. Mempresentasikan praktik-praktik ekonomi Islam.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mampu menyebutkan dasar-dasar perekonomian dalam Islam.
2. Mampu menjelaskan sistem ekonomi Islam dan kesejahteraan Umat.
3. Mampu memahami praktik ekonomi dalam Islam.

D. Tujuan Pembelajaran
Diharapkan siswa mampu:
1. Menyebutkan dasar-dasar perekonomian dalam Islam.
2. Menjelaskan sistem ekonomi Islam dan kesejahteraan Umat.
3. Memahami praktik ekonomi dalam Islam.

E. Materi Pembelajaran
1. Dasar-dasar perekonomian dalam Islam. Etika perekonomian yang
dikembangkan Islam adalah menciptakan kegiatan ekonomi yang
bertumpu pada pilar tauhid, keseimbangan, dan takziyah
(membersihkan harta) bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits. Firman
Allah SWT dalam QS. Al-Qasas (28) ayat 77.
َ َ‫َّللاُ إِ َل ْيكَ ۖ َو ََل تَب ِْغ ا ْلف‬
‫سا َد‬ َ ْ‫س نَ ِصيبَكَ ِمنَ ال ُّد ْنيَا ۖ َوأَحْ س ِْن َك َما أَح‬
َّ َ‫سن‬ َ ‫َّار ْاْل ِخ َرةَ ۖ َو ََل ت َ ْن‬ َّ َ‫َوا ْبت َ ِغ فِي َما آت َاك‬
َ ‫َّللاُ الد‬
َ‫س ِدين‬ ْ ْ
ِ ‫ب ال ُمف‬ ُّ ‫َّللاَ ََل يُ ِح‬ ِ ‫فِي ْاْل َ ْر‬
َّ َّ‫ض ۖ إِن‬
Artinya “Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.”
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membelanjakan hartanya di
jalan Allah SWT, niscaya Dia akan membalasnya dengan 700 kali
lipat.” (HR. Tirmizi).
2. Dasar-dasar etika ekonomi Islam. Dan adapun Landasan ekonomi
Islam sebagai berikut dalam QS. An-Nisa (4) ayat 29:
َ ُ‫اض ِم ْن ُك ْم ۚ َو ََل ت َ ْقتُلُوا أ َ ْنف‬
ۚ ‫س ُك ْم‬ ِ َ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ََل تَأ ْ ُكلُوا أ َ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم ِبا ْلب‬
َ ‫اط ِل ِإ ََّل أَ ْن تَكُونَ تِج‬
ٍ ‫َارةا ع َْن ت َ َر‬
‫َّللاَ كَانَ ِب ُك ْم َر ِحي اما‬
َّ َّ‫إِن‬
Artinya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu.”
Adapun dasar perekonomian Islam dalam dalil daqli sebagai berikut
a. Alam ini mutlak milik Allah SWT.
Sebagai khalifah fil ardi, manusia diberi pinjaman harta di muka
bumi ini. Manusia diberi wewenang mengelola alam semaksimal
mungkin untuk kehidupannya. Akan tetapi, kita harus ingat bahwa
semua ini adalah pinjaman belaka dan akan diambil sewaktu-waktu
tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
b. Status harta yang dimiliki manusia.
1) Harta adalah perhiasan dunia. (QS Ali-Imran (3) ayat 14).
2) Harta menjadi ujian keimanan (QS. Al-Alaq (96) ayat 6-7).
3) Menjadikan harta sebagai bekal ibadah (QS. Ali Imran (3) ayat
133-134, QS. Al-Mulk (67) ayat 15).
c. Pemanfaatan harta.
Keputusan harta itu akan dibelanjakan atau tidak merupakan hak
pribadi masing-masing orang, sebagaimana Allah swt. telah
menetapkan hak guna atas harta yang diperolehnya.
3. Sistem ekonomi Islam dan kesejahteraan umat.
a. Akhlak ekonomi Islam mengutamakan cara-cara yang benar, antara
lain dibawah ini adlah cara yang benar dalam mengambil keuntungan:
1. Tidak mengurangi dan mempermainkan takaran atau timbangan.
2. Tidak menimbun barang atau komoditas vital yang dibutuhkan
masyarakat.
3. Tidak memotong jalur distribusi untuk menimbun barang yang
mengakibatkan harga barang menjadi naik.
Dalam QS Al-Fatir ayat 29 terkait perniagaan yang tidak merugikan
dengan cara melakukan hal dibawah ini:
a. Senantiasa membaca kitabullah.
b. Mendirikan shalat, dan
c. Memanfaatkan sebagian dari rejeki yang Allah SWT berikan.
b. Kesejahteraan individu dan masyarakat. Dijelaskan dalam QS Al-
Jasiyah (45) ayat 13 yang artinya: “Dan dia Telah menundukkan
untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai
rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
berfikir.”
4. Praktik ekonomi dalam Islam.
1. Jual Beli
Menurut bahasa, jual beli adalah memberikan sesuatu dengan imbalan
sesuatu atau menukarkan sesuatu dengan yang lain. Adapun menurut
istilah, jual beli adlah kesepakatan tukar menukar barang atas dasar
kerelaan untuk memiliki barang tersebut dengan cara atau akad
tertentu.
Adapun hukum jual beli ada empat, yaitu:
a. Mubah atau boleh, artinya setiap muslim dalam mencari nafkahnya
boleh dengan cara jual beli (hukum asalnya).
b. Wajib, yaitu apabila dalam mempertahankan hidup ini hanya satu-
satunya (jual beli) yang dilaksankan oleh seseorang.
c. Haram, yaitu jika jual beli tidak memenuhi rukun dan syarat.
d. Sunnah, yaitu jual beli kepada seseorang yang membutuhkan
barang tersebut.
Kemudian dasar hukum jual beli sebagai berikut:
‫ش ْي َطانُ ِمنَ ا ْل َم ِس ۚ َٰذَ ِلكَ بِأَنَّ ُه ْم َقالُوا إِنَّ َما ا ْلبَ ْي ُع ِمثْ ُل‬
َّ ‫طهُ ال‬ ُ ‫الر َبا ََل يَقُو ُمونَ إِ ََّل َك َما يَقُو ُم الَّذِي يَت َ َخ َّب‬ ِ َ‫الَّ ِذينَ يَأ ْ ُكلُون‬
َّ ‫ف َوأَ ْم ُرهُ إِلَى‬
‫َّللاِ ۖ َو َم ْن عَا َد‬ َ َ‫سل‬ َ ‫الربَا ۚ فَ َم ْن جَا َءهُ َم ْو ِع َظةٌ ِم ْن َربِ ِه فَا ْنتَه ََٰى فَلَهُ َما‬ َّ ‫الربَا ۗ َوأ َ َح َّل‬
ِ ‫َّللاُ ا ْلبَ ْي َع َوح ََّر َم‬ ِ
َ‫َاب النَّ ِار ۖ ُه ْم ِفيهَا َخا ِل ُدون‬ ُ ْ ‫ح‬ ‫ص‬ َ ‫أ‬ َ‫ك‬‫ئ‬‫ل‬َ َٰ
ِ ُ ‫فَأ‬‫و‬
Artinya “orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka
baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan);
dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali
(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya.”
Dan hadits Nabi SAW yang artinya: Abu Sa’id Al-Khudri berkata,
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya jual beli itu harus
dilakukan dengan suka sama suka.” (HR. Ibnu Majah)
Selanjutnya rukun jual beli sebagai berikut:
1. Adanya penjual dan pembeli
2. Adanya barang yang diperjualbelikan
3. Adanya alat untuk menukar dalam kegiatan jual beli.
4. Adanya akad, yaitu ijab kabul antara penjual dan pembeli.
2. Larangan Riba
Riba menurut bahasa artinya tambahan atau kelebihan. Menurut istilah,
riba adalah akad atau transaksi yang pada waktu meminjam atau
menukar suatu barang tertentu ada tambahan persentase atau
kelebihan.
Adapun dalilnya sebagai berikut dalam QS Ali-Imran (3) ayat 130:
َّ ‫عفَةا ۖ َواتَّقُوا‬
َ‫َّللاَ لَ َع َّل ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون‬ ِ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ََل تَأ ْ ُكلُوا‬
ْ َ ‫الربَا أ‬
َ ‫ضعَافاا ُمضَا‬
Artinya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat keberuntungan.”
QS. Ar-Rum (30) ayat 39:
‫َّللاِ فَأُو َٰلَئِكَ ُه ُم‬ ِ َّ‫َو َما آت َ ْيت ُ ْم ِم ْن ِرباا ِل َي ْربُ َو فِي أ َ ْم َوا ِل الن‬
َّ ‫اس فَ ًَل َي ْربُو ِع ْن َد‬
َّ َ‫َّللاِ ۖ َو َما آت َ ْيت ُ ْم ِم ْن َزكَا ٍة ت ُِري ُدونَ َوجْ ه‬
َ‫ض ِعفُون‬ ْ ‫ا ْل ُم‬
Artinya “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, Maka riba itu tidak menambah pada
sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat
demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).”
QS. Al-Baqarah (2) ayat 278:
َّ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬
ِ َ‫َّللاَ َوذَ ُروا َما بَ ِق َي ِمن‬
َ‫الربَا إِ ْن ُك ْنت ُ ْم ُمؤْ ِمنِين‬
Artinya “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang
yang beriman.”
3. Lembaga Keuangan Bank
a. Pengertian bank syariah.
Bank syariah adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariat dan kegiatannya adalah
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Prinsip syariat
adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan
pihak lain untuk penyimpanan dana dan pembiayaan kegiatan
usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariat Islam.
b. Konsep pengelolaan bank syariah
1. Islam memandang harta yang dimiliki manusia adalah titipan
atau amanah Allah SWT, sehingga cara memperoleh,
mengelola, dan memanfaatkannya harus sesuai dengan ajaran
Islam.
2. Bank syariah mendorong nasabah untuk mengupayakan
pengelolaan harta nasabah atau simpanan sesuai dengan ajaran
Islam.
3. Bank syariah menempatkan karakter atau sikap, baik nasabah
atau pengelola bank pada posisi yang sangat penting sekaligus
menempatkan sikap akhlak terpuji/mulia sebagai sikap dasar
hubungan antar nasabah dan bank.
4. Adanya kesamaan ikatan emosional yang kuat didasarkan
prinsip keadilan, sederajat, dan ketentraman antara pemegang
saham, pengelola bank, dan nasabah atas jalannya usaha bank
syariah.
5. Prinsip bagi hasil dapat di jelaskan sebagai berikut:
a. Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu
akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung dan
rugi.
b. Besarnya bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan
yang diperoleh.
c. Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai peningkatan
jumlah pendapatan.
d. Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil.
4. Lembaga Keuangan Nonbank
a. Syirkah (perseroan), yaitu persetujuan dua orang lebih untuk
membuka perusahaan dengan tujuan berbagi keuntungan. Syirkah
dibagi dua, yaitu:
1. Syirkah inan (serikat harta), yaitu akad yang terjadi antara dua
orang atau lebih dalam permodalan untuk melakukan suatu
bisnis atas dasar membagi untung dan rugi sesuai dengan
jumlah modalnya masing-masing.
2. Syirkah ‘abdan (serikat kerja), yaitu perserikatan dua orang
atau lebih untuk melakukan suatu usaha/ pekerjaan yang
hasilnya dibagi diantara mereka menurut perjanjian.
Adapun macam-macam serikat kerja antara lain:
1. Qirad, yaitu pemberian modal dari seseorang kepada orang lain
untuk usaha atau dagang, sedangkan keuntungan dibagi antara
keduanya sesuai perjanjian.
2. Musaqah, yaitu kerja sama antara pemilik kebun dengan
pemelihara kebun disertai perjanjian bagi hasil yang jumlahnya
ditentukan menurut kesepakatan bersama.
3. Muzara’ah, yaitu kerja sama antara pemilik tanah
(sawah/ladang) dan penggarap dengan perjanjian bagi hasil
yang jumlahnya menurut kesepakatan bersama, sementara bibit
atau benih dari penggarap dan penggarap yang wajib
mengeluarkan zakatnya.
4. Mukhabarah, yaitu kerjasama antara pemilik tanah
(sawah/ladang) dan penggarap dengan perjanjian bagi hasil
yang jumlahnya menurut kesepakatan bersama, sementara bibit
atau benih dari pemilik tanah dan pemilik tanah yang wajib
mengeluarkan zakatnya.
b. Asuransi Syariah. Asuransi syariah adalah asuransi yang memiliki
landasan saling menanggung atau saling menjamin. Pengertian ini
mengandung pemahaman saling menanggung atas risiko yang
terjadi.
Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi Biasa:
1. Pada asuransi syariah ada Dewan Pengawas Syariah yang
bertugas mengawasi produk yang dipasarkan dan pengelola
investasi dana.
2. Akad yang akan dilaksanakan pada asuransi syariah
berdasarkan tolong menolong dan bukan akad jual beli.
3. Investasi dana pada asuransi syariah berdasarkan bagi hasil
(mudarabah) dan tidak ada unsur riba, maisir, dan garar sebagai
landasan investasi sebab mereka yang meninggal,
mengundurkan diri, atau membatalkan kontrak dapat
mengambil dananya kembali dengan dipotong sedikit dana
tabaruk walaupun baru membayar premi beberapa kali
angsuran.
4. Kepemilikan dana pada asuransi syariah merupakan hak
peserta.
5. Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelola,
sedangkan pada asuransi biasa, dana yang terkumpul dari
nasabah menjadi pemilik perusahaan sehingga perusahaan
bebas menentukan alokasi investasi.
6. Masalah klaim pada asuransi syariah diambil dari rekening
tabaruk seluruh nasabah. Oleh karena itu, sejak awal nasabah
sudah ikhlas ada sebagian dana yang dipakai untuk tolong
menolong bila diantara nasabah terjadi musibah. Adapun pada
asuransi biasa (konvensional) pembayaran klaim diambil dari
rekening perusahaan.

F. Model dan Metode Pembelajaran


1. Model Pembelajaran : Inkuiri
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, dan Tanya jawab

G. Media dan Alat Pembelajaran


1. Media Pembelajaran : Lembar Kerja, Power Point, Microsoft Word.
2. Alat Pembelajaran : Buku PAI, Laptop dan LCD

H. Sumber Belajar
1. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
2. Internet

I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap
basmalah dan kemudian berdoa bersama.
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada. 15 Menit
Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan
dengan menjelaskan kompetensi inti dan kompetensi dasar,
indikator serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyiapkan kitab suci al-Qur’an Jika ada.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mencermati dan menuliskan dasar-dasar perekonomian
dalam Islam serta dasar-dasar etika ekonomi Islam sera sistem
ekonomi Islam.
Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi
dengan ceramah, power point atau media lainnya yang
ditayangkan guru.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) 65 Menit
Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru
siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan
menanyakan apa perbedaan ekonomi Islam dan ekonomi pada
umumnya?
Apa keunggulan penerapan ekonomi Islam?
Mengeksperimen/Eksplorasi
Peserta didik mendiskusikan terkait perbedaan penerapan
ekonomi Islam serta ekonomi pada umumnya dalam
kehidupan sehari-hari.
Guru mengamati perilaku siswa dalam berdiskusi,
menyampaikan pendapat, serta menyampaikannya kepada
sesama melalui diskusi.
Asosiasi
Membuat kesimpulan tentang perbedaan mendasar penerapan
ekonomi Islam dan ekonomi secara umum dalam kehidupan
sehari-hari.
Komunikasi
Mempresentasikan atau menyampaikan hasil diskusi tentang
perbedaan mendasar penerapan ekonomi Islam dan ekonomi
secara umum dalam kehidupan sehari-hari.
3. Penutup
Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan
penguatan materi dengan cara pendidik menjelaskan kembali
secara singkat terkait dasar-dasar perekonomian dalam Islam,
dasar-dasar etika ekonomi Islam, serta sistem ekonomi Islam
dan kesejahteraan umat. 10 Menit
Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
membaca hamdalah dan berdoa bersama.
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
Pertemuan Kedua
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap
basmalah dan kemudian berdoa bersama.
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada. 15 Menit
Mengingat kembali pelajaran minggu lalu yang sudah
diajarkan.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa menyimak penjelasan materi tentang praktik ekonomi
dalam Islam melalui materi power point atau media lainnya
yang ditayangkan guru.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru
siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan
menanyakan seperti apa jual beli yang baik menurut Islam
serta contoh dari riba?
Mengeksperimen/Eksplorasi
Peserta didik mempraktikkan terkait akad dari jual beli serta
perilaku riba. 65 Menit
Guru mengamati perilaku siswa melalui diskusi kelompok
serta praktik yang dilaksanakan.
Asosiasi
Membuat kesimpulan singkat terkait materi praktik ekonomi
dalam Islam.
Komunikasi
Mempresentasikan atau menyampaikan dalam sebuah praktik
yang dilaksanakan siswa didepan kelas terkait materi akad
jual beli serta contoh riba.
Serta melihat tanggapan dari siswa lain yang meliputi kritik
maupun saran terkait materi yang disampaikan.
3. Penutup
Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan
penguatan materi sebagai penutup materi pembelajaran.
Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. 10 Menit
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan 15 e
membaca hamdalah atau berdoa. n
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik i
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam. t

J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Jenis : Perbuatan dan Tertulis
2. Bentuk : Produk
3. Prosedur Penilaian :
No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1 Sikap Non Tes (Pengamatan) Proses KBM
2 Pengetahuan Tes Proses KBM
3 Keterampilan Non Tes (Pengamatan) Proses KBM

Format Penilaian Sikap:


No Nama Siswa Disiplin Tanggung Kerja
Jawab Keras
A B C A B C A B C
1. ADHA ARIYANTI
2. AYU NINGSIH
3. DELLA ARINTA SARI
4. EKA DEWI ANUGRA WATI
5. ENDANG SRI ANDAYANI
Format Penilaian Pengetahuan:
No Nama Siswa Menjawab Menyerap
Pertanyaan Materi
A B C A B C
1. FATIMAH INDRA K
2. HANIFA RUSEPA NINA
3. IKA PUSPITA SARI
4. IZMI MAWAHTUL J
5. KARINA ANDRY
Format Penilaian Keterampilan:
No Nama Siswa Mengemukakan Keaktifan Membuat
Pendapat Berdiskusi Laporan
A B C A B C A B C
1. ADHA ARIYANTI
2. AYU NINGSIH
3. DELLA ARINTA SARI
4. IZMI MAWAHTUL J
5. KARINA ANDRY
Panduan penilaian:
A = 80-100 A = Sangat Baik
B = 65-79 B = Baik
C = 64 kebawah C = Cukup

4. Instrumen Tes
Membuat tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan essay serta jawaban
dari materi yang ada terkait prinsip-prinsip ekonomi Islam.

Soal Pilihan Ganda:


1. Saat ini jual beli dapat dilakukan lewat internet, asalkan sudah
memenuhi syarat dan rukunnya, pernyataan dibawah ini yang
termasuk rukun jual beli adalah ...
a. Penjual, pembeli, barang, akta, dan akad
b. Penjual, pembeli, saksi, alat tukar, dan akad
c. Penjual, pembeli, barang, alat tukar, dan saksi
d. Penjual, pembeli, barang, alat tukar, dan akad
e. Penjual, pembeli, barang, harga
2. Islam sangat luas. Meski demikian, saat melakukan transaksi
ekonomi harus menjaga rambu-rambunya, termasuk menghindari
jual beli garar yang berarti ...
a. Secara online
b. Yang modern
c. Tidak jelas kadarnya
d. Sangat dianjurkan
e. Dengan cara iklan
3. Akhlak atau etika berekonomi mendapat landasan penting dalam
Islam. Seorang penjual mengatakan kepada pembeli, “saya jual
barang ini dengan harga sekian”. Kalimat ini termasuk ... jual beli.
a. Rukun
b. Syarat
c. Bentuk
d. Mubah
e. Haram
4. Angga membeli mangga satu pohon yang masih dalam bentuk
putik di kebun dodi yang belum tahu bisa dipanen atau tidak.
Kegiatan ini disebut ...
a. Syirkah
b. Qirad
c. Jual beli syariah
d. Jual beli putik
e. Jual beli garar
5. Bapak Barep membutuhkan modal untuk mengembangkan
usahanya. Ia bekerja sama dengan Bapak Riski melalui perjanjian
bagi hasil yang jumlahnya ditentukan menurut kesepakatan
bersama. Kerjasama tersebut dinamakan ...
a. Qirad
b. Muzara’ah
c. Musaqah
d. Syirkah
e. Riba
6. Islam memuat sistem yang lengkap, termasuk etika berekonomi.
Kalimat yang menjelaskan dasar hukum jual beli pada potongan
ayat dibawah ini adalah ...
a. ‫ذلك بانهم قالوا انما البيع مثل الربوا‬
b. ‫واحل هللا البيع وحرم الربوا‬
c. ‫يا يحا الذين امنوا ال تا كلوا الربو اضعا فل مضعفه‬
d. ‫وال تتبعوا خطوت الشيطن‬
e. ‫انه لكم عدو مبين‬
7. Jual beli harus memenuhi asas keadilan, sehingga wajib adanya
rukun jual beli. Hal-hal yang berkaitan dengan rukun jual beli
adalah ...
a. Adanya kesepakatan antara kedua belah pihak
b. Perlu perjanjian kalau ada kerusakan di kemudian hari
c. Uang harus dikirim melalui rekening atau via wesel
d. Transaksi harus ditulis pada kuitansi
e. Adanya penjual dan pembeli
8. Timpangnya ekonomi dunia saat ini di sebabkan masih kuatnya
sistem riba yang diterapkan di berbagai belahan dunia. Arti riba
menurut bahasa adalah ...
a. Tambahan atau kelebihan
b. Ketidakpastian
c. Kekurangan
d. Keuntungan
e. Kerugian
9. Penyebab hancurnya perekonomian dunia adalah praktik riba di
semua sektor kehidupan. Salah satunya adalah riba fadli. Adapun
contoh riba fadli adalah ...
a. Praktik sistem ijon dikalangan petani
b. Memberi pinjaman dengan bunga tertentu
c. Tukar-menukar barang sejenis, tetapi berbeda kualitasnya
d. Adanya penambahan bunga sebagai kompensasi penangguhan
utang
e. Terjadinya transaksi tanpa serah terima barang yang belum
jelas
10. Menghindari perbuatan riba hendaknya memerhatikan hal-hal
sebagai berikut.
1) Transaksi dilakukan dengan tunai
2) Adanya serah terima langsung
3) Didasarkan suka sama suka
4) Sama timbangan dan ukurannya
5) Barangnya jelas dan berkualitas

Melalui pernyataan tersebut, cara terbaik menghindari riba adalah...


a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 2, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 3, 4, dan 5

Soal Essay
1. Sebutkan rukun jual beli!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip syariat dalam perbankkan
syariah!
3. Jelaskan pengertian jual beli garar!
4. Apa yang dimaksud dengan khiyar!
5. Sebutkan dan jelaskan empat macam pembagian riba!

Jawaban soal pilihan ganda:


1. D 6. B
2. C 7. E
3. A 8. A
4. E 9. C
5. C 10. B

Jawaban dari soal Essay


1. Rukun jual beli:
a. Adanya penjual dan pembeli
b. Adnya barang yang diperjualbelikan
c. Adanya alat untuk menukar dalam kegiatan jual beli
d. Adanya akad, yaitu ijab dan kabul antara penjual dan pembeli
2. Prinsip syariat adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara
bank dan pihak lain untuk penyimpanan dan dan pembiayaan kegiatan
usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariat.
3. Jual beli garar adalah jual beli yang tidak jelas takaran timbangan atau
benda yang diperjualbelikan.
4. Khiyar adalah masa memilih untuk melanjutkan transaksi atau
membatalkannya.
5. Empat macam pembagian riba:
a. Riba Fadli, yaitu tukar menukar dua barang atau sejenis, tetapi tidak
sama timbangan, ukuran, atau kualitasnya.
b. Riba Qardi, yaitu riba yang disebabkan utang-piutang yang dikenakan
bunga tinggi
c. Riba Nasi’ah, yaitu tambahan bunga atau rente berganda.
d. Riba Yad, yaituriba yang disebabkan terpisahnya tempat akad atau
transaksi sebelum serah terima barang, kecuali sudah jelas atau
disebutkan jumlah dan kualitasnya

Panduan Penskoran Tes Tertulis:


 Skor pilihan ganda sepuluh soal berbobot 25
 Skor essay lima soal berbobot 75
 Jawaban pilihan ganda yang benar di kali nilai 5
 Jawaban essay yang benar di kali nilai 15
 Skor akhir = 100
 Nilai akhir diambil dari jumlah atau nilai dari jawaban benar pilihan ganda
dan essay
Tenggarong, 24 Januari 2017

Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa PPL

Harita, S.Ag Irfani


NIP. 19730827 2008 01 2008 NPM. 13.11.108.170207.001063
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Tenggarong


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : XI / Genap
Jurusan : Kriya Teksil dan Desain Komunikasi Visual ( DKV )
Materi Pokok : Penyelenggaraan Jenazah
Alokas Waktu : 2 Pertemuan (4x45 Menit)

A. Kompetensi Inti:
(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
(K3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
(K4) : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar:
1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam penyelenggaraan jenazah.
3.9 Memahami pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah.
4.11 Memperagakan tata cara penyelenggaraan jenazah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mampu menerapkan ketentuan syariat Islam
dalam penyelenggaraan jenazah.
2. Mampu memahami pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah.
3. Memperagakan tata cara penyelenggaraan jenazah.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami masalah seputar kematian
2. Memahami tata cara penyelenggaraan jenazah
3. Mencontohkan tata cara penyelenggaraan jenazah.
E. Materi Pembelajaran
Penyelenggaraan Jenazah
Setiap orang pasti akan mengalami kematian. Mengingat mati harus sering
dilakukan agar setiap diri manusia menyadari bahwa dirinya tidaklah hidup kekal
selamanya didunia sehingga senantiasa mempersiapkan diri dengan beramal
shaleh dan segera bertaubat dari kesalahan dan dosa yang telah diperbuat. Kita
harus mempersiapkan diri dengan bekal yang baik dan diridhai Allah agar dapat
menuju akhirat dengan khusnul khatimah atau akhir hayat yang sebaik-baiknya.
Allah berfirman.

َ َ‫ور ُك ْم يَ ْو َم ا ْل ِقيَا َم ِة ۖ فَ َم ْن ُزحْ ِز َح ع َِن النَّ ِار َوأ ُد ِْخ َل ا ْل َجنَّةَ فَقَ ْد ف‬
‫از ۗ َو َما‬ ِ ‫ُك ُّل نَ ْف ٍس ذَائِقَةُ ا ْل َم ْو‬
َ ‫ت ۗ َوإِنَّ َما ت َُو َّف ْونَ أ ُ ُج‬
ِ ‫ع ا ْلغُ ُر‬
‫ور‬ ُ ‫ا ْل َحيَاةُ ال ُّد ْنيَا إِ ََّل َمتَا‬

Artinya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada
hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka
dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan
dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS Ali Imran :
185).

ْ ‫ق تُقَاتِ ِه َو ََل ت َ ُموت ُنَّ إِ ََّل َوأ َ ْنت ُ ْم ُم‬


َ‫س ِل ُمون‬ َّ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬
َّ ‫َّللاَ َح‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-
benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam.”

A. Tata Cara Memandikan Jenazah


Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum memandikan jenazah, yaitu
sebagai berikut.
1. Siapkan tempat yang layak. Ruang tempat memandikan hendaknya
terjaga dari penglihatan orang yang lalu lalang dan merupakan tempat
yang memberikan kehormatan bagi jenazah.
2. Siapkan peralatan atau perlengkapannya antara tempat atau alas
memandikan jenazah, wadah dan air secukupnya, sabun atau
pembersih, kapur barus, air mawar atau daun bidara agar wangi dan
tidak bau.
3. Orang yang berhak memandikan adalah muhrim dari si mayit seperti
orang tua, suami atau isteri, anak, kerabat dekat, atau orang lain yang
sejenis.
4. Dalam memandikan jenazah hendaknya mendahulukan anggota-
anggota wudhu dan anggota badan yang sebelah kanan pada waktu
mulai menyiramkan air. Memandikan jenazah disunahkan tiga kali atau
lebih. Ketentuan aurat tetap berlaku pada pemandian jenazah.
5. Syarat-syarat jenazah yang harus dimandikan yaitu sebagai berikut.
a. Jenazah itu orang muslim atau muslimat
b. Jenazah itu bukan karena mati syahid (mati dalam peperangan
membela agama). Hadis rasulullah SAW menyatakan artinya
sebagai berikut: “Dari Jabir, sesungguhnya nabi Muhammad SAW
telah memerintahkan terhadap orang-orang yang gugur dalam
perang Uhud supaya dikuburkan dengan darah mereka, tidak
dimandikan dan tidak dishalatkan.” (HR Bukhari)
c. Badan atau anggota badannya masih ada walaupun hanya sebagian
yang tertinggal (apabila karena kecelakaan atau hilang)
Cara memandikan jenazah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Jenazah ditempatkan di tempat yang terlindung dari panas matahari,
hujan atau pandangan orang banyak. Jenazah ditempatkan pada tempat
yang lebih tinggi seperti dipan atau balai-balai
2. Memulainya dengan membaca basmalah
3. Jenazah diberi pakaian mandi (pakaian basahan) agar auratnya tetap
tertutup seperti sarung atau kain dan supaya mudah memandikannya
4. Membersihkan kotoran dan najis yang melekat pada anggota badan
jenazah dengan sopan dan lemah lembut
5. Jenazah diangkat (agak didudukkan), kemudian perutnya diurut supaya
kotoran yang mungkin masih ada di perutnya dapat keluar serta
bersihkan mulut, hidung, dan telinganya
6. Kotoran yang ada pada kuku-kuku jari tangan dan kaki dibersihkan,
termasuk kotoran yang ada di mulut atau gigi
7. Menyiramkan air ke seluruh badan sampai merata dari atas kepala
hingga sampai ke kaki. Setelah seluruh badan disiram air, kemudian
dibersihkan dengan sabun dan disiram kembali sampai bersih
Hadis nabi Muhammad SAW yang artinya : “Dari Ummu Atiyah r.a. nabi
SAW datang kepada kami sewaktu kami memandikan putri beliau, kemudian
beliau bersabda, mandikanlah ia tiga kali atau lima kali atau lebih, kalau kamu
pandang lebih baik dari itu, dengan air serta daun bidara dan basuhlah yang
terakhir dengan dicampur kapur barus.” (HR Bukhari dan Muslim). (Pada riwayat
lain, mulailah dengan bagian badannya yang kanan dan anggota wudhu dari
jenazah tersebut).
1. Setelah diwudukan dan terakhir disiram dengan air yang dicampur
kapur barus, daun bidara, wewangian yang lainnya agar berbau harum.
Air untuk memandikan jenazah hendaknya air biasa yang suci dan
menyucikan kecuali dalam keadaan darurat.
2. Dikeringkan dengan kain atau handuk
B. Tata Cara mengafani Jenazah
1. Siapkan perlengkapan untuk mengafani yaitu sebagai berikut
a. Kain kafan 3 helai untuk laki-laki dan sesuai dengan ukuran
panjang badannya. Kain kafan 5 helai untuk perempuan dan sesuai
ukuran panjang badannya
b. Kapas secukupnya
c. Bubuk cendana
d. Minyak wangi
2. Cara mengafani
a. Kain kafan untuk mengafani jenazah paling sedikit satu lembar
yang dapat dipergunakan untuk menutupi seluruh tubuh jenazah,
baik laki-laki ataupun wanita. Akan tetapi, jika mampu disunahkan
bagi jenazah laki-laki dikafani dengan tiga lapis atau helai kain
tanpa baju dan sorban. Masing-masing lapis menutupi seluruh
tubuh jenazah laki-laki. Sebagian ulama berpendapat bahwa tiga
lapis itu terdiri dari izar (kain untuk alas mandi) dan dua lapis yang
menutupi seluruh tubuhnya
b. Cara memakaikan kain kafan untuk jenazah tersebut ialah kain
kafan itu dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan harum-
haruman seperti kapur barus dan sebagainya diatas tiap-tiap lapis
itu. Jenazah kemudian diletakkan diatas hamparan kain tersebut.
Kedua tangannya diletakkan diatas dadanya dan tangan kanan
berada diatas tangan kiri. Hadis nabi Muhammad SAW yang
artinya : “Dari Aisyah r.a bahwa Rasulullah SAW dikafani dengan
tiga kain putih bersih yang terbuat dari kapas dan tidak ada
didalamnya baju maupun sorban.” (HR Bukhari dan Muslim)
c. Adapun untuk jenazah wanita disunahkan untuk dikafani dengan
lima lembar kain kafan, yakni kain basahan (kain alas), baju, tutup
kepala, cadar dan kain yang menutupi seluruh tubuhnya. Di antara
beberapa helai atau lapisan kain diberi harum-haruman. Cara
memakaikannya yaitu mula-mula dihamparkan kain untuk
membungkus jenazah. Setelah itu, jenazah diletakkan diatasnya
setelah kain tersebut diberi harum-haruman. Kemudian, jenazah
dipakaikan kain basahan (kain alas), baju, tutup kepala, dan cadar
yang masing-masing diberi harum-haruman. Selanjutnya jenazah
dibungkus seluruh tubuhnya dengan kain pembungkus. Hadis nabi
Muhammad SAW yang artinya : “Dari Laila binti Qanif ia berkata
saya adalah salah seorang yang ikut memandikan Ummu Kulsum
binti Rasulullah SAW ketika meninggalnya. Yang mula-mula
diberikan oleh Rasulullah kepada kami ialah kain basahan (alas),
baju, tutup kepala, cadar dan sesudah itu dimasukkan kedalam kain
yang lain (yang menutupi seluruh tubuhnya). Selanjutnya Laila
berkata, sedang waktu itu Rasulullah SAW ditengah pintu
membawa kafannya, dan memberikan kepada kami sehelai-
sehelai.” (HR Ahmad dan Abu Daud).
C. Menyalatkan Jenazah
Salat jenazah ialah salat yang dikerjakan sebanyak empat kali takbir dalam
rangka mendoakan orang muslim yang sudah meninggal. Jenazah yang disalatkan
ini ialah yang telah dimandikan dan dikafani. Hadis nabi Muhammad SAW

‫قال رسول اهللا صلى عليه وسلم صلوا على موتا كم‬

Artinya : “Rasulullah SAW bersabda salatkanlah olehmu orang-orang yang


meninggal!.” (HR Ibnu Majjah)

Adapun mengenai tata cara menyalatkan jenazah adalah sebagai berikut.


1. Posisi kepala jenazah berada di sebelah kanan, imam menghadap ke arah
kepala jenazah bila jenazah tersebut laki-laki dan menghadap ke arah perut
bagi jenazah perempuan. Makmum akan lebih baik bila dapat diusahakan
lebih dari satu saf. Saf bagi makmum perempuan berada di belakang saf
laki-laki.
2. Syarat orang yang dapat melaksanakan salat jenazah adalah menutup aurat,
suci dari hadas besar dan hadas kecil, bersih badan pakaian dan tempat dari
najis, serta menghadap kiblat
3. Jenazah telah dimandikan dan dikafani
4. Letak jenazah berada di depan orang yang menyalatkan, kecuali pada salat
gaib
5. Rukun salat jenazah adalah sebagai berikut:
a. Niat
b. Berdiri bagi yang mampu
c. Takbir empat kali
d. Membaca surah Al Fatihah
e. Membaca salawat nabi
f. Mendoakan jenazah
g. Memberi salam
Tata cara pelaksanaan salat jenazah adalah sebagai berikut:
1. Mula-mula seluruh jamaah berdiri dengan berniat melakukan salat jenazah
dengan empat takbir.
Niat tersebut sebagai berikut:

‫اصلىعلىهذا الميت﴿هذهالميتة﴾اربع تكبيرت فرﺾ كفاية مأموما هللا تعالى‬

Artinya : Aku berniat salat atas jenazah ini empat takbir fardu kifayah
sebagai imam/makmum karena Allah SWT
2. Kemudian tahbiratul ihram yang pertama dan setelah takbir pertama itu
selanjutnya membaca surat Al Fatihah
3. Takbir yang kedua dan setelah takbir yang kedua membaca salawat atas
nabi Muhammad SAW
4. Takbir yang ketiga dan setelah takbir yang ketiga membaca doa jenazah.
Bacaan doa bagi jenazah adalah sebagai berikut

‫اللهم اغفرله و ارحمه و عافه واعف عنه واكرم نزوله و وسع مدخله واغسله بالمﺂﺀ و الثلﺞ و البراد و‬
‫نقه من الجطايا كما ينقى الثوب اَلبيض من الدنس و ابدله دارا خيرا من داره و اهًل خيرا من اهله واقه‬
‫فتنة القبر و عذاب النار‬
Artinya : “Ya Allah, ampunilah ia, kasihanilah ia, sejahterakanlah ia,
maafkanlah kesalahannya, hormatilah kedalam tangannya, luaskanlah
tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air es dan embun, bersihkanlah ia
dari dosa sebagai mana kain putih yang dibersihkan dari kotoran, gantilah
rumahnya dengan rumahnya yang dulu, dan gantilah keluarganya dengan
yang lebih baik daripada keluarganya yang dahulu, dan peliharalah dia dari
huru-hara kubur dan siksa api neraka.”

5. Takbir yang keempat, setelah takbir keempat membaca doa sebagai berikut
‫اللهم َل تحرمنا أجره و َل تفتنا بعده و اغف رلنا و له‬

Artinya : Ya Allah, janganlah engkau rugikan kami dari mendapatkan


pahalanya dan janganlah engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, dan
ampunilah kami dan dia (HR Hakim)

Catatan :
Do’a yang dibaca setelah takbir ketiga dan keempat disesuaikan dengan
jenis jenazahnya yaitu :
a. apabila jenazahnya wanita, maka damir (‫ )ﻩ‬hu diganti dengan kata ha(‫)ﻫا‬
b. apabila jenazahnya dua orang, maka setiap damir kata hu(‫ )ﻩ‬diganti
dengan huma (‫) ﻫما‬
c. apabilla jenazahnya banyak, maka setiap damir kata hu diganti
dengan(‫ )ﻫم‬atau (‫)ﻫن‬
2. Membaca salam kekanan dan kekiri. Dalam sebuah hadis dikatakan yang
artinya : Dari Malik bin Hurairah ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Tidak seorang mukmin pun yang meninggal kemudian disalatkan oleh
umat Islam yang mencapai jumlah tiga saf, kecuali akan diampuni
dosanya.” (HR Lima ahli hadis kecuali Nasai)
3. Memperbanyak saf, jika jumlah jamaah yang menyalatkan jenazah itu
sedikit, lebih baik mereka dibagi tiga saf. Apabila jamaah salat jenazah itu
terdiri dari empat orang, lebih baik dijadikan dua saf, masing-masing saf
dua orang dan makruh jika dijadikan tiga saf karena ada saf yang hanya
terdiri dari satu orang.
D. Menguburkan Jenazah
Setelah selesai menyalatkan, hal terakhir yang harus dilakukan adalah
menguburkan atau memakamkan jenazah. Tata cara pemakaman atau penguburan
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tanah yang telah ditentukan sebagai kuburan digali dan dibuatkan liang
lahat sepanjang badan jenazah. Dalamnya tanah dibuat kira-kira setinggi
orang ditambah setengah lengan dan lebarnya kira-kira satu meter, di dasar
lubangya dibuat miring lebih dalam kearah kiblat. Maksudnya adalah agar
jasad tersebut tidak mudah dibongkar binatang
2. Setelah sampai di tempat pemakaman, jenazah dimasukkan kedalam liang
lahat dengan posisi miring dan menghadap kiblat. Pada saat meletakkan
jenazah, hendaknya dibacakan lafaz-lafaz sebagai berikut

‫بسماهللاوعلىملةرسولاهللا واهترمذوابوداود‬

Artinya : “Dengan nama Allah dan atas agama rasulullah.” (HR Turmuzi
dan abu daud)
3. Tali-tali pengikat kain kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempelkan
pada tanah. Setelah itu jenazah ditutup dengan papan kayu atau bambu.
Diatasnya ditimbun dengan tanah sampai galian liang kubur itu rata.
Tinggikan kubur itu dari tanah biasa sekitar satu jengkal dan diatas kepala
diberi tanda batu nisan.
4. Setelah selesai menguburkan, dianjurkan berdoa, mendoakan dan
memohonkan ampunan untuk jenazah. Hadis nabi Muhammad SAW
berbunyi yang artinya : “Dari Usman menceritakan bahwa nabi Muhammad
SAW apabila telah selesai menguburkan jenazah, beliau berdiri diatasnya
dan bersabda mohonkanlah ampun untuk saudaramu dan mintakanlah
untuknya supaya diberi ketabahan karena sesungguhnya sekarang ia sedang
ditanya.” (HR Abu Daud dan Hakim).
Tata krama yang sebaiknya dilakukan ketika akan menguburkan jenazah
antara lain mengiringi jenazah dengan diam sambil berdoa, tidak turut
mengiringi, kecuali juka memungkinkan bagi perempuan, membaca salam
ketika masuk pemakaman. Tidak duduk hingga jenazah diletakkan,
membuat lubang kubur yang baik dan dalam, orang yang turun ke dalam
kubur bukan orang yang berhadas besar, tidak mengubur pada waktu yang
terlarang, tidak meninggikan tanah kuburan terlalu tinggi, tidak duduk diatas
kuburan, dan tidak berjalan-jalan diantara kuburan.
E. Turut Bela Sungkawa (Takziah)
Sebagai kerabat, teman dekat, keluarga, apalagi sebagai sesama muslim,
hendaknya kita membiasakan bertakziah kepada keluarga yang sedang berduka
cita. Takziah menurut bahasa artinya menghibur. Takziah menurut istilah ialah
mengunjungi keluarga yang meninggal dunia dengan maksud agar keluarga yang
mendapat musibah dapat terhibur, diberi keteguhan iman, Islam, dan sabar
menghadapi musibah serta berdoa untuk orang yang meninggal dunia supaya
diampuni segala dosa-dosa semasa hidupnya. Bertakziah hukumnya sunah dan
merupakan salah satu hak muslim satu dengan yang lain.
Hal-hal yang perlu dilakukan ketika seseorang bertakziah antara lain
1. Memberi bantuan kepada keluarga yang terkena musibah, baik bantuan
moral maupun materiil untuk mengurangi beban kesulitan dan
kesedihannya.
2. Jika orang yang mendapat musibah termasuk orang yang dekat dengan
kita, hendaknya kita menghibur mereka agar tidak berlarut-larut dalam
duka dan menganjurkan kesabaran karena semua manusia pasti akan
mengalaminya.
3. Mengikuti salat jenazah dan mendoakannya agar mendapat ampunan dari
Allah SWT dari segala dosanya
4. Ikut mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman untuk menyaksikan
penguburannya
5. Tidak bicara keras, bercanda, tertawa terbahak-bahak, atau sikap-sikap lain
yang tidak terpuji.
Bersabda Rasulullah SAW yang artinya : “Dari Abdullah bin Ja’far r.a ia
berkata, ketika datang berita atau kabar meninggalnyaJja’far karena terbunuh nabi
SAW telah bersabda, buatkanlah makam untuk keluarga Ja’far karena
sesungguhnya mereka sedang mengalami kesusahan (kekalutan).” (HR Lima ahli
hadis kecuali Nasai).
F. Ziarah Kubur
Ziarah kubur bertujuan mengingat kematian serta hari akhirat tempat
menusia akan mendapat balasan yang sesuai amal perbuatannya di dunia. Ziarah
kubur sangat dianjurkan. Akan tetapi, apabila ziarah kubur ditujukan untuk
mendapat berkah, minta doa restu, atau wangsit maka hal tersebut tidak
dibolehkan (diharamkan).
Ziarah kubur juga memiliki tata krama sebagaimana petunjuk yang
diajarkan Rasulullah yakni sebagai berikut.
1. Pada waktu masuk pintu gerbang pemakaman, hendaknya mengucapkan
salam karena kuburan sebagai tempat pemakaman jenazah manusia harus
tetap dihormati dan dimuliakan secara wajar. Hal tersebut memiliki arti
bahwa kuburan merupakan tempat kita mengingat akhirat dan tidak boleh
disia-siakan, tetapi juga tidak boleh dipuja-puja. Bacaan salam tersebut
adalah sebagai berikut: Rasul Bersabda, yang artinya : “Selamat sejahtera
pada mukminin dan muslimin yang ada disini. Kami insya Allah akan
menyusul kamu. Kami mohon kepada Allah semoga kami dan kamu
mendapat keselamatan.” (HR Muslim dan Ahmad)
2. Tidak boleh bernazar dengan niat tertentu yang berkaitan dengan takziah
karena nazar hanya ditujukan kepada Allah
3. Tidak boleh mencium atau menyapu dengan tangan untuk minta berkah
karena hal itu menjurus ke arah kemusyrikan
4. Membangun taman-taman atau bangunan di sekitar kuburan hukumnya
makruh, baik didalam maupun diluar kuburan
5. Hendaknya menyampaikan doa-doa kepada Allah yang berisi mohon
ampunan, rahmat dan keselamatannya
6. Tidak boleh menduduki kuburan

F. Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Scientific
Metode: Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi
G. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Lembar Kerja, Power Point, Microsoft Word.
2. Alat Pembelajaran : Buku PAI dan Laptop
H. Sumber Belajar
1. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
2. Internet

I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap
basmalah dan kemudian berdoa bersama. 15 Menit
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada.
Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan
dengan menjelaskan kompetensi inti dan kompetensi dasar,
indikator serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyiapkan kitab suci al-Qur’an Jika ada.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa menyimak bacaan al-Qur’an yang terkait dengan
pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah, secara
individu maupun kelompok.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru
siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan
menanyakan masalah seputar kematian 65 Menit
Mengeksperimen/Eksplorasi
Peserta didik mendiskusikan tentang ketentuan dan tata cara
pelaksanaan penyelenggaraan jenazah.
Guru mengamati perilaku siswa dalam berdiskusi,
menyampaikan pendapat, serta menyampaikannya kepada
sesama melalui diskusi.
Asosiasi
Membuat kesimpulan tentang ketentuan dan tata cara
pelaksanaan penyelenggaraan jenazah.
Komunikasi
Menyajikan/melaporkan hasil diskusi tentang ketentuan
ketentuan dan tata cara pelaksanaan penyelenggaraan
jenazah.
Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonformasi,
dan menyanggah).
3. Penutup
Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan
penguatan materi dengan cara pendidik menjelaskan kembali
ketentuan dan tata cara pelaksanaan penyelenggaraan 10 Menit
jenazah.
Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
membaca hamdalah dan berdoa bersama.
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
Pertemuan Kedua
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap
basmalah dan kemudian berdoa bersama.
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada.
Mengingat kembali pelajaran minggu lalu yang sudah 15 Menit
diajarkan.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa menyimak penjelasan materi tentang ketentuan dan
tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru
siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan
menanyakan ketentuan dan tata cara pelaksanaan
penyelenggaraan jenazah.
Mengeksperimen/Eksplorasi
Peserta didik mempraktikkan terkait tata cara pelaksanaan
penyelenggaraan jenazah.
Guru mengamati perilaku siswa melalui diskusi kelompok 65 Menit
serta praktik yang dilaksanakan.
Asosiasi
Membuat kesimpulan singkat terkait materi pelaksanaan tata
cara penyelenggaraan jenazah.
Komunikasi
Mempresentasikan atau menyampaikan dalam sebuah praktik
yang dilaksanakan siswa didepan kelas terkait materi
pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah. Serta melihat
tanggapan dari siswa lain yang meliputi kritik maupun saran
terkait materi yang disampaikan.
3. Penutup
Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan
penguatan materi sebagai penutup materi pembelajaran.
Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. 10 Menit
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan 15 e
membaca hamdalah atau berdoa. n
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik i
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam. t

J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Jenis : Perbuatan dan Tertulis
2. Bentuk : Produk
3. Prosedur Penilaian :

No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


1 Sikap Non Tes (Pengamatan) Proses KBM
2 Pengetahuan Tes Proses KBM
3 Keterampilan Non Tes (Pengamatan) Proses KBM
Format Penilaian Sikap:
No Nama Siswa Disiplin Tanggung Kerja
Jawab Keras
A B C A B C A B C
1. KHUSNUL KHOTIMAH
2. LIA AULIA
3. MUSTIKA JAMALIA
4. NORMA YUNITA
5. NUR AINI
Format Penilaian Pengetahuan:
No Nama Siswa Menjawab Menyerap
Pertanyaan Materi
A B C A B C
1. NUR MELLY SITI J
2. RINA SEPTIANI
3. RISNA
4. SHERINA DEVI D
5. SHINDY FAUZIWATI N
Format Penilaian Keterampilan:
No Nama Siswa Mengemukakan Keaktifan Membuat
Pendapat Berdiskusi Laporan
A B C A B C A B C
1. KHUSNUL KHOTIMAH
2. LIA AULIA
3. NUR MELLY SITI J
4. RINA SEPTIANI
Panduan penilaian:
A = 80-100 A = Sangat Baik
B = 65-79 B = Baik
C = 64 kebawah C = Cukup

4. Instrumen Tes
Membuat tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan essay serta jawaban dari
materi yang ada terkait prinsip-prinsip ekonomi Islam.

Soal Pilihan Ganda:


1. Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Ketika ada yang meninggal
dunia kita sebaiknya melakukan ziarah kubur. Yang bukan tujuan
ziarah kubur adalah ...
a. Dapat melihat kubur
b. Mendoakan ahli kubur
c. Membersihkan kubur
d. Mengingat kematian
e. Menghibur mayat
2. Pelaksanaan salat jenazah sangat sederhana meskipun di dalamnya ada
sunah dan rukunnya. Di antara rukun salat jenazah adalah membaca ...
a. Doa iftitah
b. Surah pendek
c. Salawat Nabi SAW
d. Tasyahud
e. Surah Al-Ikhlas
3. Mengafani jenazah artinya menutupi badan jenazah dengan
menggunakan kain yang berwarna...
a. Abu-abu
b. Putih
c. Biru
d. Hijau
e. Apa saja
4. Apabila ada seorang muslim wafat, maka kewajiban muslim lainnya
adalah daurah jenazah. Salah satunya adalah memandikan yang
ketentuannya sebagai berikut ...
a. Jenazah harus dalam keadaan utuh dan sempurna
b. Laki-laki atau perempuan tidak jadi syarat memandikan
jenazah
c. Boleh pakai air apa saja untuk memandikan jenazah
d. Boleh menyiram air walaupun tidak keseluruh badan
e. Tubuh jenazah harus sudah suci setelah dimandikan
5. Ketika jenazah sudah dimandikan dan dikafani, proses selanjutnya
adalah menyalatkan jenazah. Ketentuan dalam menyalatkan jenazah
laki-laki, posisi imam adalah berdiri ...
a. Searah perut
b. Searah punggung
c. Ditengah-tengah
d. Searah atas pinggul
e. Searah kepala
6. Harta yang banyak, ketenaran, dan pangkat tinggi tidak berguna jika
ajal sudah datang. Pernyataan di bawah ini merupakan hal-hal yang
disunahkan ketika pemakaman, kecuali ...
a. Penimbunan tanah boleh dilakukan langsung kepada jenazah
b. Pipi dan kaki jenazah supaya ditempelkan ke tanah
c. Memasukkan jenazah ke liang lahad diawali dengan kepada
dahulu
d. Setelah selesai penguburan, diakhiri pembacaan doa untuk si
mayat
e. Posisi jenazah diletakkan dalam posisi miring di atas lambung
kanan
7. Kemuliaan Islam dapat dikaji dari ketentuan siapa saja yang mau
memandikan jenazah. Keluarga boleh memandikan jenazah
saudaranya yang meninggal dengan syarat ...
a. Sudah berusia lanjut
b. Memiliki hubungan darah yang sangat dekat
c. Tahu tata cara dan mampu memandikan
d. Dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil
e. Bila perempuan tidak dalam keadaan haid
8. Takziah merupakan kegiatan mengunjungi keluarga jenazah yang baru
ditinggal wafat. Pernyataan di bawah ini merupakan tujuan-nya,
kecuali ...
a. Memberikan bantuan moril dan material
b. Menghibur dan memberi nasihat agar sabar
c. Mendoakan yang meninggal agar diampuni
d. Untuk menjaga hubungan pertemanan
e. Sebagai pelajaran bagi diri sendiri
9. Pentingnya menutup aurat menjadi prinsip hidup setiap muslim,
bahkan sampai seseorang meninggal. Ketentuan jumlah kain kafan
untuk jenazah laki-laki adalah ... lapis.
a. Tiga
b. Empat
c. Dua
d. Lima
e. Enam
10. Ada kalimat tayibah yang perlu diiringi mengikuti tahapan
penyelenggaraan jenazah.
‫بسم هللا وعلى مله رسول هللا‬
Kalimat tersebut dibaca saat...
a. Menurunkan jenazah ke liang lahad
b. Seseorang akan bepergian jauh
c. Hendak membaca Al-Qur’an
d. Melakukan saat Qiyamul Lail
e. Akan melakukan kebaikan-kebaikan

Soal Essay:
1. Perbedaan cara mengafani jenazah laki-laki dan perempuan adalah!
2. Orang yang berhak memandikan jenazah adalah!
3. Yang dimaksud dengan mengafani jenazah adalah!
4. Syarat salat jenazah adalah!
5. Yang dimaksud dengan fardu kifayah!

Jawaban soal pilihan ganda:


1. E 6. A
2. C 7. C
3. B 8. D
4. E 9. A
5. E 10. A

Jawaban dari soal Essay


1. Jika sebagian kaum muslimin sudah melaksanakannya, maka kaum
muslimin yang lainnya tidak terkena kewajiban atau dosa, akan tetapi, jika
di antara kaum muslimin tidak ada yang melaksanakannya, maka seluruh
kaum muslimin yang mengetahui kejadian ini mendapat dosa.
2. Susunan lapis kain kafan untuk laki-laki tiga lapis sedangkan untuk wanita
lima lapis kain.
3. Orang yang berhak menadikan jenazah:
a. Keluarga yang mengetahui tata cara dan mampu memandikan jenazah.
b. Berjenis kelamin sama, yaitu jenazah laki-laki dimandikan oleh laki-
laki, jenazah perempuan dimandikan oleh perempuan, kecuali suami
istri atau mahram jenazah.
c. Orang islam yang berakal sehat dan balig.
d. Dapat menjaga kerahasiaan jenazah (amanah).
4. Mengafani jenazah adalah membungkus jenazah dengan kain kafan yang
berwarna putih dari ujung rambut sampai ujung kaki.
5. Syarat salat jenazah:
a. Pihak yang menyalatkan, yakni orang Islam, suci dari hadas besar dan
kecil, suci badan dan tempat dari najis, menutup aurat, dan
menghadap kiblat.
b. Jenazah disalatkan setelah dimandikan dan dikafani
c. Jenazah diletakkan ke arah kiblat orang yang menyalatkan, kecuali
salat di atas kubur atau salat gaib.

Panduan penskoran tes tertulis:


 Skor pilihan ganda sepuluh butir soal berbobot 25
 Skor essay lima butir berbobot 75
 Jawaban pilihan ganda yang benar di kali nilai 2,5
 Jawaban essay yang benar di kali nilai 15
 Skor akhir = 100
 Nilai akhir diambil dari jumlah atau nilai dari jawaban benar pilihan ganda
dan essay

Tenggarong, 24 Januari 2017

Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa PPL

Harita, S.Ag Irfani


NIP. 19730827 2008 01 2008 NPM. 13.11.108.170207.001063
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Tenggarong


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : XI / Genap
Jurusan : Kriya Teksil dan Desain Komunikasi Visual ( DKV )
Materi Pokok : Khotbah, Tablig, dan Dakwah
Alokas Waktu : 2 Pertemuan (4x45 Menit)

A. Kompetensi Inti
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;
(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia;
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah;
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.5 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam pelaksanaan khotbah, tablig,
dan dakwah di masyarakat
3.10 Memahami pelaksanaan khotbah, tablig, dan dakwah
4.12 Mempraktikkan Khotbah, Tablig, dan dakwah

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mampu menerapkan ketentuan syariat Islam dalam pelaksanaan khotbah,
tablig, dan dakwah di masyarakat
2. Mampu memahami pelaksanaan khotbah, tablig, dan dakwah
3. Mampu mempraktikkan Khotbah, Tablig, dan dakwah

D. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian khotbah, tablig, dan dakwah
2. Mengetahui persamaan dan perbedaan khotbah, tablig, dan dakwah
3. memahami pelaksanaan serta mempraktikkan khotbah, tablig, dan dakwah

E. Materi Pembelajaran
A. Khotbah
Khotbah berasal dari kata khataba, yakhtubu, khutbatan yang berarti
ceramah atau pidato. Khotbah Jum'at ialah bentuk ceramah yang berisi
nasehat dan wasiat keagamaan yang disampaikan kepada jamaah yang diikat
oleh syarat dan rukun. Khutbah jumat punya syarat dan rukun yang tidak
boleh ditinggalkan, sebab terkait erat dengan sah atau tidaknya sebuah ibadah
mahdhah. Orang yang menyampaikan khotbah disebut dengan khotib.
Khotib Jum'at.
Khotib harus memenuhi ketentuan agar menjadikan khotbahnya syah.
Adapun ketentuan menjadi khotib adalah :
1. Islam, baligh, berakal sehat.
2. Mengetahui syarat, rukun dan sunat khotbah.
3. Suci dari hadats dan najis.
4. Suaranya jelas dan dapat difahami jamaah.
5. Tidak tercela dalam masyarakat.
Syarat Khotbah
Syarat khotbah yaitu suatu hal yang harus dipenuhi sebelum
melaksanakan khotbah jum'at. Adapun syarat dua khotbah yaitu :
1. Dimulai sesudah masuk waktu dhuhur.
2. Khotib hendaknya berdiri jika mampu.
3. Khotib hendaklah duduk sebentar antara khotbah satu dan khotbah
kedua. Rasulullah saw, bersabda :

ُ ‫ب قَائِ اما َويَجْ ِل‬


)‫س بَ ْينَ ُخ ْطبَتَي ِْن (رواﻩ مسلم‬ ُ ‫سلَّ َم يَ ْخ‬
ُ ‫ط‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫صلَّى هللا‬ ُ ‫كَانَ َر‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬
Artinya : “Adalah Rasulullah saw, berkhotbah dengan berdiri dan
beliau duduk antara dua khotbah”. (HR. Muslim)
4. Suara khotib harus dapat didengar jamaah.
5. Khotib harus suci dari hadats dan najis.
6. Khotib harus menutup aurotnya.
7. Tertib.
Rukun Khotbah
Rukun khotbah ialah suatu hal yang harus dikerjakan ketika
melaksanakan khotbah jum'at. Adapun rukun dua khotbah adalah sebagai
berikut :
1. Membaca puji-pujian (hamdalah).
2. Membaca syahadatain.
3. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
4. Berwasiat tentang taqwa.
5. Membaca ayat Al-Qur'an dalam salah satu khotbah.
6. Mendoakan kaum muslimin pada khotbah kedua.
Sunat Khotbah
Sunat khotbah yaitu suatu hal yang sebaiknya dilaksanakan dalam
khotbah jum'at.
Adapun sunat khotbah adalah :
1. Khotbah disampaikan diatas tempat yang lebih tinggi.
2. Khotib menyampaikan khotbah dengan kalimat yang jelas, sistematis
dan tidak terlalu panjang. Rasulullah saw, bersabda :
)‫ص ُر ا ْل ُخ ْط َبةَ (رواﻩ النساء‬
ُ ‫صًلَةَ َويَ ْق‬
َّ ‫سلَّ َم يَ ِط ْي ُل ال‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫صلَّى هللا‬ ُ ‫كَانَ َر‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬
Artinya: “Rasulullah saw; memanjangkan sholatnya dan memendekkan
khotbah-nya”. (HR.Nasa'i)
3. Khotib hendaklah menghadap kearah jama'ah.
4. Khotib hendaklah memberi salam pada awal khotbah.
5. Khotib duduk sebentar sesudah memberi salam.
6. Khotib membaca surat Al-Ikhlas ketika duduk antara dua khotbah.
7. Khotib menertibkan tiga rukun khotbah yaitu, puji-pujian, sholawat
Nabi saw, dan wasiat taqwa’.
8. Jama'ah hendaklah memperhatikan khotbah. Rasulullah saw,
bersabda :

ِ ‫ب فَقَ ْد لَغَ ْو‬


)‫ت (رواﻩ البخارى و مسلم‬ ُ ‫ت أ َ ْن ِصتْ َواْ ِإل َما ُم يَ ْخ‬
ُ ‫ط‬ ِ ‫إِذَا قُ ْلتَ ِلص‬
ِ َ‫َاحبِكَ يَ ْو َم ا ْل ُج ُمع‬
Artinya : “Jika kamu berkata pada temanmu: diam, di hari jum'at ketika
imam sedang khotbah, maka jum'at kamu sia-sia”. (HR. Bukhori dan
Muslim)
Praktik Berkhotbah
Dalam praktek berkhotbah hendaklah diperhatikan syarat dan rukun
khotbah. Kemudian perhatikan urutan-urutan sebagai berikut :
Khotbah pertama.
1. Khotib berdiri memberi salam.
2. Khotib duduk mendengar adzan.
3. Khotib berdiri kemudian membaca hamdalah seperti :
ِ ‫أ َ ْلح َْم ُد ِهللِ الَّذِى أ َ ْنعَ َمنَا بِا ْ ِإل ْي َم‬
ْ ‫ان َواْ ِإل‬
‫سًلَ ِم‬
4. Membaca dua kalimat syahadat seperti :
ُ ‫ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّمداا َر‬
ِ‫س ْو ُل هللا‬ ْ َ ‫ش َه ُد أ َ ْن َلَ ِإلَهَ إَِلَّ هللاَ َوأ‬
ْ َ‫أ‬
5. Membaca sholawat Nabi saw ; seperti contoh :
َ‫علَى ا َ ِل ِه َوصَحْ بِ ِه أَجْ َم ِع ْين‬
َ ‫علَى نَبِيِنَا ُم َح َّم ٍد َو‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم ص َِل َو‬
َ ‫س ِل ْم‬
ُ َّ‫إِت‬
6. Memberi wasiat tentang taqwa : َ‫ق هللا‬
7. Pada waktu memberi wasiat hendaklah dengan mengutip ayat Al-
Qur'an.
8. Penutup khotbah pertama dengan membaca :
ْ ‫أَقُ ْو ُل قَ ْو ِلى َهذَا َوا‬
‫ست َ ْغ ِف ُر هللاُ ِلى َولَ ُك ْم‬
9. Khotbah kedua.
10. Setelah selesai khotbah pertama, khotib duduk sebentar, kemudian
berdiri lagi lalu membaca hamdalah, syahadatain, shalawat kepada
Nabi Muhammad saw, wasiat taqwa lalu mendoakan kaum muslimin.
ِ ‫اء ِم ْن ُه ْم َواْْلَ ْم َوا‬
‫ت‬ ِ َ‫ت أ َ ْْْلَحْ ي‬ ْ ‫س ِل ِم ْينَ َوا ْل ُم‬
ِ ‫س ِل َما‬ ِ ‫أَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِمنِ ْينَ َوا ْل ُمؤْ ِمنَا‬
ْ ‫ت َوا ْل ُم‬
11. Kemudian di tutup dengan bacaan : ِ‫ِعبَا َد هللا‬
, َ‫ظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَذَك َُّر ْون‬ ُ ‫َاء َوا ْل ُم ْنك َِر َواْل َب ْغي ِ َي ِع‬
ِ ‫ائ ذِى اْلقُ ْر َبى َو َي ْنهَى ع َِن ا ْلفَحْ ش‬ ِ َ ‫ان َو ِإ ْيت‬
ِ ‫س‬َ ْ‫ِإنَّ هللاَ َيأ ْ ُم ُر ِبا ْل َع ْد ِل َواْ ِإلح‬
‫ض ِل ِه يُ ْع ِط ُك ْم َولَ ِذك ُْر هللاِ ا َ ْكبَ ُر‬ ْ َ‫سئَلُ ْوهُ ِم ْن ف‬
ْ ‫ع َلى نِعَ ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َوا‬
َ ُ‫شك ُُر ْوه‬ ْ ‫فَا ْذك ُُروا هللاَ ا ْلعَ ِظي ِْم َي ْذك ُْر ُك ْم َوا‬
Fungsi Khotbah
Fungsi khotbah jum'at antara lain: Untuk mengingatkan kaum muslimin
agar meningkatkan iman dan taqwa, meningkatkan amal sholeh,
memperbaiki akhlaq, dorongan menuntut ilmu, mempererat ukhuwah
islamiyah dan lain-lainnya.
B. Tabligh
Tabligh berasal dari kata ballagha, yuballighu tablighon yang berarti
menyampaikan. Menurut istilah tabligh adalah menyampaikan ajaran-ajaran Islam
kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman agar memperoleh kebahagiaan
dunia dan akherat. Di dalam tabligh, yang menjadi inti masalah adalah bagaimana
agar sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai kepada objek dakwah.
Tapi tidak ada tuntutan lebih jauh untuk mendalami suatu masalah itu.
Tabligh adalah da’wah Islamiyah dalam bentuk khusus (lisan dan tulisan)
untuk menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain. Pelaksananya dinamakan
muballigh/ muballighat. Allah berfirman :

‫اَّللِ َحسِيباا‬ َّ ‫َّللاِ َو َي ْخش َْونَهُ َو ََل يَ ْخش َْونَ أ َ َحداا إِ ََّل‬
َّ ِ‫َّللاَ ۗ َو َكفَ َٰى ب‬ َّ ‫ت‬ َ ‫الَّ ِذينَ يُبَ ِلغُونَ ِر‬
ِ ‫س َاَل‬
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka
takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain
kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan”. (Al-Ahzab : 39)
C. Dakwah

Kata da’wah merupakan masdar (kata dasar) dari kata kerja da’aa yad’uu
yang berarti seruan, panggilan, ajakan. Menurut istilah dakwah ialah setiap
kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang atau kelompok
orang untuk beriman kepada Allah swt, sesuai dengan ajaran aqidah (keyakinan),
syari’ah (hukum) dan akhlak Islam.
Rasulullah saw; bersabda :
)‫سلَّ َم بَ ِلغُ ْوا ع َِنى َولَ ْو أَيَةا (رواﻩ البخارى‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫بي ِصلَّى هللا‬
َّ ِْ َ‫ع ْم ٍر َوا َنَّ الن‬ َ ‫ع َْن‬
َ ‫ع ْب ِد هللاِ اب ِْن‬
Artinya : “Dari Abdullah ibn Amr sesungguhnya Nabi saw bersabda”:
”Sampaikanlah olehmu apa yang kalian peroleh dari aku walaupun hanya satu
ayat”. (HR. Bukhori)
Rasulullah saw melakukan da’wah menurut prinsip yang telah digariskan
Allah swt dalam Al-Qur’an sebagai berikut :
َ ‫سنُ ۚ ِإنَّ َربَّكَ ه َُو أ َ ْعلَ ُم ِب َم ْن‬
‫ض َّل‬ َ ْ‫سنَ ِة ۖ َوجَا ِد ْل ُه ْم ِبالَّتِي ِه َي أَح‬
َ ‫س ِبي ِل َر ِبكَ ِبا ْل ِح ْك َم ِة َوا ْل َم ْو ِع َظ ِة ا ْل َح‬
َ ‫ع ِإلَ َٰى‬ُ ‫ا ْد‬
َ
َ‫س ِبي ِل ِه ۖ َوه َُو أ ْعلَ ُم ِبا ْل ُم ْهت َ ِدين‬
َ ‫ع َْن‬
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk”.( An-Nahl : 125)
Adapun metode berdakwah menurut Q.S. An-Nahl : 125 adalah dengan cara :
1. Bilhikmah (kebijaksanaan) artinya dengan cara yang jelas dan tegas
sehingga dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil. Penyampaian
dakwah ini terlebih dahulu harus mengetahui tujuannya dan mengenal
secara benar terhadap orang atau kelompok yang menjadi sasarannya.
2. Mauidhah hasanah artinya berdakwah dengan nasehat yang baik
maksudnya dengan menyenangkan hati, tidak menyakitkan dan tidak
memaksakan tetapi dengan cara persuasif yaitu memberikan kesempatan
kepada orang untuk berfikir dan menentukan sendiri.
3. Mujadalah (diskusi) ialah berdakwah dengan saling tukar fikiran dan
informasi. Cara ini biasanya dilakukan kepada orang yang mempunyai
kemampuan berfikir logis dan kritis.
4. Berdakwah atau menyeru orang (kelompok orang) agar meyakini ajaran
Islam dan mengamalkan ajarannya merupakan tugas suci kita semua
sebagaimana perintah nabi Muhammad saw, dalam kandungan hadits di
atas. Dakwah bisa dilakukan dengan lisan, tulisan dan perbuatan
sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw pada masa
hidupnya.
5. Setiap muslim hendaklah menyadari bahwa berdakwah adalah merupakan
suatu kewajiban, sedang berhasil atau tidaknya Allahlah yang menentukan

Perbedaan-perbedaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

KHUTHBAH TABLIGH DAKWAH

1. Dilaksanakan pada 1. Dapat dilakukan kapan 1. Dapat dilakukan kapan


waktu-waktu tertentu. saja saja.
2. Ada syarat dan rukun. 2. Tidak ada syarat dan 2. Tidak ada syarat dan
3. Ada mimbar khusus rukun rukun
untuk 3. Ada yang meggunakan 3. Tidak perlu ada mimbar
melaksanakannya. mimbar dan ada yang khusus dalam
4. Waktunya terbatas tidak, tergantung pelaksanannya
5. Dilakukan oleh tempat pelaksanaannya 4. Tidak dibatasi waktu
seorang yang 4. Ada yang tidak terbatas 5. Boleh dilakukan siapa
memiliki kemampuan dan ada yang dibatasi saja, karena setiap
berorasi dan memiliki waktunya muslim wajib,
pengetahuan yang 5. Bisa dilakukan oleh mempelari,
cukup siapa saja yang mengamalkan dan
6. Orang yang memiliki kemampuan mendakwahkan Islam.
melaksanakan disebut berorasi dan 6. Orang yang melaksana-
khatib. pengetahuan agama kannya disebut dengan
7. Dilakukan secara 6. Orang yang da’i.
khusus dan memiliki melaksanakan disebut 7. Dapat dilakukan tanpa
tata cara tertentu. mubaligh/mubalighot melalui acara formal
7. Dapat dilakukan karena dapat dilakukan
melalui berbagai cara kapan dan dimana saja.
seperti seminar atau
menggunakan
tehnologi.

F. Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Scientific
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi
G. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Lembar Kerja, Power Point, Microsoft Word,.
2. Alat Pembelajaran : Buku PAI ,Laptop dan LCD
H. Sumber Belajar
1. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
2. Internet
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap
basmalah dan kemudian berdoa bersama. 15 Menit
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada.
Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan
dengan menjelaskan kompetensi inti dan kompetensi dasar,
indikator serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyiapkan kitab suci al-Qur’an Jika ada.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa menyimak bacaan al-Qur’an yang terkait dengan
pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
dalam Islam secara individu maupun kelompok.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru
siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan
menanyakan ketentuan pelaksanaan khutbah, tabligh dan 65 Menit
dakwah di masyarakat
Mengeksperimen/Eksplorasi
Peserta didik mendiskusikan tentang ketentuan dan tata cara
pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat.
Guru mengamati perilaku siswa dalam berdiskusi,
menyampaikan pendapat, serta menyampaikannya kepada
sesama melalui diskusi.
Asosiasi
Membuat kesimpulan tentang ketentuan dan tata cara
pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat.
Komunikasi
Menyajikan/melaporkan hasil diskusi tentang ketentuan dan
tata cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di
masyarakat.
Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonformasi,
dan menyanggah).
3. Penutup
Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan
penguatan materi dengan cara pendidik menjelaskan kembali
tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan khutbah, tabligh 10 Menit
dan dakwah di masyarakat.
Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
membaca hamdalah dan berdoa bersama.
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.

Pertemuan Kedua
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap
basmalah dan kemudian berdoa bersama.
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada.
Mengingat kembali pelajaran minggu lalu yang sudah 15 Menit
diajarkan.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mencermati penjelasan materi tentang ketentuan dan
tata cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru
siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan
menanyakan ketentuan dan tata cara pelaksanaan khutbah,
tabligh dan dakwah.
Mengeksperimen/Eksplorasi
Peserta didik mempraktikkan terkait tata cara pelaksanaan
khutbah, tabligh dan dakwah.
Guru mengamati perilaku siswa melalui diskusi kelompok 65 Menit
serta praktik yang dilaksanakan.
Asosiasi
Membuat kesimpulan singkat terkait materi khutbah, tabligh
dan dakwah.
Komunikasi
Mempresentasikan atau menyampaikan dalam sebuah praktik
yang dilaksanakan siswa didepan kelas terkait materi khutbah,
tabligh dan dakwah.
Serta melihat tanggapan dari siswa lain yang meliputi kritik
maupun saran terkait materi yang disampaikan.
3. Penutup
Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan
penguatan materi sebagai penutup materi pembelajaran.
Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. 10 Menit
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan 15 e
membaca hamdalah atau berdoa. n
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik i
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam. t

J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Jenis : Perbuatan dan Tertulis
2. Bentuk : Produk
3. Prosedur Penilaian :
No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1 Sikap Non Tes (Pengamatan) Proses KBM
2 Pengetahuan Tes Proses KBM
3 Keterampilan Non Tes (Pengamatan) Proses KBM
Format Penilaian Sikap:
No Nama Siswa Disiplin Tanggung Kerja
Jawab Keras
A B C A B C A B C
1. SINTA PAQUITA
2. SISKA FITRIYANI
3. SITI INAYAH
4. WANDA JOHANA
5. ETY AGUSTINA

Format Penilaian Pengetahuan:


No Nama Siswa Menjawab Menyerap
Pertanyaan Materi
A B C A B C
1. ABDUL ROFIK A
2. AMALIA YUFITA
3. APRILIA NURSAPITRI
4. BERLIANA JAMILATUS
5. CANDRA GUNAWAN S
Format Penilaian Keterampilan:
No Nama Siswa Mengemukakan Keaktifan Membuat
Pendapat Berdiskusi Laporan
A B C A B C A B C
1. SINTA PAQUITA
2. SISKA FITRIYANI
3. SITI INAYAH
4. ABDUL ROFIK A
5. AMALIA YUVITA
Panduan penilaian:
A = 80-100 A = Sangat Baik
B = 65-79 B = Baik
C = 64 kebawah C = Cukup

4. Instrumen Tes

Membuat tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan essay serta jawaban dari
materi yang ada terkait prinsip-prinsip ekonomi Islam.

Soal Pilihan Ganda:


1. Khotbah merupakan ceramah yang terkait oleh syarat dan rukun
tertentu. Pernyataan di bawah ini merupakan rukun khotbah, kecuali ...
a. Mengucapkan syahadatain
b. Berwasiat takwa kepada jemaah
c. Khotbah harus disampaikan dengan bahasa Arab
d. Membaca hamdalah
e. Membaca salawat atas Rasulullah SAW
2. Kata dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata ( ‫ ) دعى‬yang
mempunyai arti di antaranya adalah memanggil. Menurut istilah,
pengertian dakwah Islamiah adalah...
a. Mengajak orang lain untuk meyakini kebenaran ajaran Islam
b. Memperbaiki untuk kembali pada yang benar
c. Perintah untuk selalu berbuat kebikan terhadap sesama
d. Mengajak orang untuk senantiasa salat di masjid
e. Melaksanakan aturan-aturan untuk kesejahteraan
3. Seseorang yang melakukan tablig disebut mubalig. Adapun pengertian
tablig berasal dari kata ) ‫بلغ‬ ) yang bermakna sebagai berikut,
kecuali...
a. Seruan untuk mengamalkan semua ajaran Islam
b. Ajakan agar menyembah hanya kepada Allah swt. Semata
c. Mencarikan solusi dari suatu masalah yang terjadi dalam
kehidupan
d. Panggilan untuk amar makruf nahi mungkar
e. Memotivasi agar menjalan perintah dan menjauhi larangan-Nya
4. ( ‫ ) ابد ا بنفسك‬meupakan salah satu kunci sukses dalam berdakwah.
Makna dari kata tersebut adalah dakwah ...
a. Yang harus dicontoh
b. Dimulai dari diri sendiri
c. Dengan penuh kesantunan
d. Yang disampaikan secara umum
e. Harus dimulai dari keluarga dekat
5. Tidak semua orang bisa menjadi khatib karena khatib memiliki syarat-
syarat tertentu, antara lain...
a. Harus berdiri karena khotib disampaikan di mimbar
b. Memiliki suara yang nyaring agar terdengar jemaah
c. Memiliki kemampuan berbahasa Arab yang fasih
d. Mengetahui syarat, rukun, dan sunah khotbah
e. Tidak pernah terlibat kejahatan dan dosa
6. ( ‫ ) بلغوا عني ولوايه‬banyak hal yang memengaruhi keberhasilan tablig.
Namun, ada hal yang harus mendapat perhatian sesuai dengan hadits
ini, yaitu...
a. Ketenteraman saat melakukan tablig
b. Metode, strategi, dan cara yang dipakai
c. Keterlibatan semua pihak menggalang dana
d. Tablig itu tidak mengenal derajat dan martabat
e. Kewajiban setiap muslim bertablig sesuai kemampuan
7. Sejak zaman Nabi Adam a.s sampai zaman Rasulullah saw. Dan para
pengikutnya hingga akhir masa nanti, tujuan dakwah Islamiah tidak
pernah berubah, yaitu ...
a. Mengajar orang agar bisa membaca Al-Qur’an dengan tartil
b. Mengajak manusia agar mengerti hukum agama dan ajaran-
Nya
c. Mengubah perilaku manusia yang telah menyimpang dari
aturan Allah
d. Menyeru manusia tentang indahnya surga dan seramnya neraka
e. Menerapkan kaidah hukum fikih dalam semua aspek kehidupan
8. Mengingatkan kembali makna kehidupan adalah fungsi khotbah.
Berikut diantara susunan khotbah yang baik adalah ...
a. Harus panjang dan mencakup semua aspek kehidupan
b. Urutannya disesuaikan dengan kemajuan ilmu dan teknologi
c. Mengandung hal-hal yang baru atau aktual di masyarakat
d. Menjelaskan tentang ajaran Islam yang sangat paripurna
e. Berisi tentang takwa dan sesuai dengan situasi atau kondisi
9. Dakwah harus memiliki sasaran dan tentunya harus ada metode yang
mengacu pada firman Allah swt. QS. An-Nahl/16: 125, di mana
terdapat penjelasan mengenai metode yang harus dilakukan seorang
dai berikut ini, kecuali ...
a. Apabila diperlakukan boleh dengan cara berdebat kusir
b. Adanya dialog yang baik antara dai dan yang audiens
c. Dengan cara yang indah dan menyenagkan
d. Berdakwah harus di jalan Allah swt.
e. Dakwah disampaikan dengan cara hikmah
10. Perhatikan hadis berikut ini
( ‫) اذا قلت لط حبك يوم ا اجمعه انصت واَل مام يخطب فقد لغوت‬
makna dari hadis tersebut adalah...
a. Salat jumat yang dilakukan merupakan pengganti dari salat
Zuhur
b. Sala jumat yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya maka
salatnya tidak sah
c. Salat jumat yang dikerjakan pada hari jumat harus setelah
masuk waktu Zuhur
d. Salat jumat yang dilaksanakan harus sesuai dengan syarat,
rukun, dan ketentuan lainnya
e. Salat jumat yang dilakukan menjadi sia-sia bila berbicara
ketika khatib sedang berkhotbah

Soal Essay
1. Orang yang berkhotbah disebut...
2. Seorang dai harus menjadi uswatun hasanah ketika berdakwah. Artinya...
3. Pengertian khotbah menurut bahasa dan istilah adalah...
4. Pengertian dakwah menurut bahasa dan istilah adalah...
5. Pengertian tablig menurut bahasa dan istilah adalah...

Jawaban soal pilihan ganda:


1. C 6. E
2. A 7. B
3. C 8. E
4. B 9. A
5. D 10. E
menurut Kamus Besar Bahasa
Jawaban soal essay: Indonesia (KBBI) artinya
1. Orang yang berkhotbah penyiaran ajaran agama Islam
disebut dengan khatib dan atau menyampaikan. Menurut
harus laki-laki. istilah, tablig adalah suatu
2. Perbuatan dan ucapannya pekerjaan yang dilakukan
harus benar-benar menjadi untuk menyampaikan atau
contoh menyiarkan agama Islam
3. Khotbah berasal dari bahasa kepada umat.
Arab bentukan dari kata
mukhatabah yang berarti Panduan penskoran tes tertulis:
‘pembicaraan’ atau bersala  Skor pilihan ganda sepuluh
dari kata al-khatabu yang butir soal berbobot 25
berarti ‘perkara besar yang  Skor essay lima butir
diperbincangkan’. Sementara berbobot 75
pengertian khotbah adalah  Jawaban pilihan ganda yang
menyampaikan pesan dengan benar di kali nilai 2,5
takwa sesuai perintah Allah  Jawaban essay yang benar di
swt. Dengan syarat dan rukun kali nilai 15
tertentu.  Skor akhir = 100
4. Menurut bahasa, dakwah  Nilai akhir diambil dari
berasal dari bahasa Arab, jumlah atau nilai dari
yaitu kata (‫ )دعى‬yang jawaban benar pilihan ganda
mempunyai arti memanggil, dan essay
menyeru, dan mengajak.
Sementara menurut istilah,
Tenggarong, 24 Januari 2017
dakwah Islamiah adalah
mengajak orang lain untuk Mengetahu
menyakini kebenaran ajaran i, Mahasiswa PPL
islam dan menjalankan Guru
syariatnya. Pamong
5. Tablig berasal dari kata
ballaga (‫ )بلغ‬yang berarti
menyampaikan. Tablig
Irfani (KI-1) Menghayati dan
NPM. mengamalkan ajaran agama
Harita, 13.11.108.170207.0010
yang dianutnya;
S.Ag 63
NIP. (KI-2) Mengembangkan perilaku
19730827 (jujur, disiplin,
2008 01
tanggungjawab, peduli,
2008
santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama,
cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari
Rencana Pelaksanaan solusi atas berbagai
Pembelajaran (RPP) permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif
Satuan Pendidikan : SMK Negeri dengan lingkungan sosial dan
2 Tenggarong alam serta dalam
Mata Pelajaran : Pendidikan menempatkan diri sebagai
Agama Islam cerminan bangsa dalam
Kelas / Semester : XI / Genap pergaulan dunia;
Jurusan : Kriya Teksil (KI-3) Memahami dan menerapkan
dan Desain Komunikasi Visual ( pengetahuan faktual,
DKV ) konseptual, prosedural dalam
Materi Pokok : ilmu pengetahuan, teknologi,
Perkembangan Peradaban Islam pada seni, budaya, dan humaniora
Masa Kejayaan dengan wawasan
Alokas Waktu : 2 Pertemuan kemanusiaan, kebangsaan,
(4x45 Menit) kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan
A. Kompetensi Inti kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan pengetahuan dan kerja keras
minatnya untuk memecahkan sebagai implementasi dari masa
masalah; kejayaan Islam.
(KI-4) Mengolah, menalar, dan 2. Mampu
menyaji dalam ranah konkret menelaah perkembangan perad
dan ranah abstrak terkait aban Islam pada masa kejayaan
dengan pengembangan dari .
yang dipelajarinya di sekolah 3. Mampu mendeskripsikan
secara mandiri, dan mampu perkembangan Islam pada
menggunakan metoda sesuai masa kejayaan.
kaidah keilmuan.
D. Tujuan Pembelajaran
B. Kompetensi Dasar 1. Memahami perkembangan
2.5 Menunjukkan sikap semangat ajaran Islam dan ilmu
menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan
pengetahuan dan kerja keras 2. Menelaah dan mendeskripsikan
sebagai implementasi dari masa peradaban Islam pada masa
kejayaan Islam. kejayaan
3.11 Menelaah perkembangan perad 3. Menunjukkan perilaku yang
aban Islam pada masa kejayaan mencerminkan penghayatan
. sejarah perkembangan Islam
4.13 Mendeskripsikan pada masa kejayaan
perkembangan Islam pada
masa kejayaan. E. Materi Pembelajaran
Perkembangan Islam pada abad
pertenganhan terjadi pada kurun
C. Indikator Pencapaian
waktu sekitar 500-1500 M dan
Kompetensi
mencapai puncak keemasa pada
1. Mampu menunjukkan sikap
masa Sultan Harun Ar-Rasyid (786
semangat
M-809 M) dengan pusat
menumbuhkembangkan ilmu
pemerintahan di Baghdad (di wilayah
Timur), dan pada masa Khalifah b. Penguasa (khalifah)
Abdur Rahman Ad-Dakhil (756 M- memberikan peluang kepada
785 M) dengan pusat pemerintahan orang-orang non-Arab
Cordova (di wilayah Barat). (kaum Mawali) untuk
menduduki jabatan.
Faktor yang mendorong c. Kemajuan ekonomi,
kemajuan peradaban umat Islam munculnya industri-industri,
antara lain sebagai berikut. dan perdagangan sampai ke
1. Faktor Intern dunia luar
a. Konsisten dan istiqamah d. Stabilitas politik yang
umat kepada ajaran Islam kondusif
b. Ajaran Islam mendorong
umatnya untuk maju (lebih Perkembangan ilmu
baik dari umat yang lalu) pengetahuan pada abad pertengahan
c. Islam sebagai agama begitu pesat meliputi semua cabang,
dakwah sekaligus seperti:
keseimbangan dalam 1. Filsafat Islam, merupakan
menggapai kehidupan sistem berpikir tentang hakikat
duniawi dan ukhrawi segala sesuatu yang
d. Islam sebagai rahmat bagi berdasarkan ajaran Islam yang
seluruh alam tertuang di dalam Al-Qur’an
dan hadis.
a. Tujuan Islam mengajarkan
2. Faktor Ekstern berpikir melalui filsafat:
a. Berpindahnya para ilmuwan 1) Agar setiap muslim
dari orang non-Arab (Persi, memiliki wawasan
Yunani, dan lain-lain) ke yang luas,
Baghdad untuk menyeluruh, teratur,
menerjemahkan buku-buku dan terpadu.
ke dalam Bahasa Arab
2) Selalu bertanya dan masyarakat dan
dapat menghargai bangsa yang baik
pendapat orang lain. b. Tokoh ilmu fikih (fukaha):
3) Tidak cepat puas Imam Hanafi, Imam Malik,
terhadap prestasi yang Imam Syafi’i, Imam
telah dibuat. Hambali, dan lain-lain.
b. Tokoh Filsafat Islam: 3. Ilmu Tasawuf, merupakan
Al-Kindi, Ibnu Rusyd, Al- suatu ilmu yang membahas
Farabi, Ibnu Sina, dan lain mengenai tata cara penyucian
sebagainya. diri dari segala sifat tercela
2. Ilmu Fikih, Fikih menurut sehingga dapat berhubungan
bahasa berarti tahu dan paham. sedekat mungkin dengan Allah
Maksudnya, ilmu yang swt.
mempelajari aturan syara’ a. Untuk menempuh ajaran
yang diperoleh dari dalil rinci. tasawuf, seseorang harus
Melalui ilmu ini, dihasilkan menempuh latihan dan
hukum yang lima, yaitu wajib, tahap-tahap tertentu, yaitu
sunah, makruh, haram, dan sebagai berikut:
mubah. 1) Bertobat
a. Manfaat ilmu fikih: 2) Zuhud (menjauhi
1) Mengatur kehidupan pengaruh dunia)
manusia sehingga 3) Wara’ (menghindari
tertib dari yang haram dan
2) Memudahkan manusia syubhat)
dalam menjalankan 4) Sabar, tawakal,
kehidupan qana’ah, dan ridha
3) Tercapainya pribadi atas ketentuan Allah
muslim yang baik swt.
sehingga b. Tokoh tasawuf:
membuahkan Imam Al-Ghazali, Rabi’ah
Al-Adawiyah, Abdul Farid
Zunnun Al-Misri, Abu Zahrawi, dan lain
Yazid Al-Bustami, dan Al- sebagainya.
Hallaj. 5. Ilmu Sejarah, merupakan ilmu
4. Ilmu kedokteran, merupakan yang mempelajari tentang
ilmu yang membahas tata cara berbagai peristiwa masa
memelihara tubuh agar tetap lampau yang meliputi waktu,
sehat dan berfungsi dengan tempat, pelaku, dan sebab-
baik serta tata cara sebabnya yang disusun secara
penanggulangan, pencegahan, sistematis.
sekaligus penyembuhan a. Tokoh sejarah:
penyakit dengan cara diagnosa At-Tabari, Ibnu Qutaibah,
terapi. Ibnu Khaldun, dan lain
a. Ajaran Islam tentang sebagainya.
pemeliharaan Tubuh: 6. Ilmu Geografi, merupakan
1) Makan dan minum ilmu yang mempelajari perihal
yang halal dan baik keadaan suatu daerah dengan
2) Istirahat yang cukup segala kekhasannya.
3) Jangan membebani a. Manfaat:
tubuh di luar batas 1) Mengenal potensi sumber
kemampuan daya alam yang dapat
4) Berolah raga teratur dieksplorasi untuk
setiap harinya kemaslahatan bersama
5) Lekas berobat jika 2) Menggugah ketakjuban
terjangkit penyakit akan keagungan Sang
b. Tokoh kedokteran: Pencipta, Allah swt. yang
Husain bin Ishaq, Abu wajib disyukuri
Bakar Muhammad Zakariya 3) Berguna bagi para
Ar-Razi, Ibnu Sina, Ibnu perancang pembangunan
Rusya, Abu Marwan Abdul di suatu kawasan
Malik, Abdul Qasim Az-
4) Bermanfaat bagi untuk mencapai
penanaman modal di suasana yang
sektor ekonomi menyenangkan
5) Untuk menganal situasi 2) Memberikan sentuhan
dan kondisi suatu dalam kepribadian
masyarakat, contoh sehingga melahirkan
watak, potensi alam, dan budi pekerti yang baik
lain-lain b. Ciri-ciri seni Islam:
b. Tokoh Muslim di Bidang 1) Mampu mendekatkan
Geografi: manusia kepada Allah
Ibnu Batutah, Al- swt
Khawarizmi, Al-Mas’udi, 2) Terkait peraturan
dan lain sebagainya dalam Islam
7. Ilmu Geometri, merupakan 3) Arah dan materi seni
ilmu yang membahas tentang harus menimbulkan
sifat-sifat garis sudut, bidang, hal-hal yang positif
dan ruang. c. Buah karya seni umat Islam:
a. Tokok Muslim di Bidang Karya seni Islam meliputi
Geometri: hampir seluruh bidang
Al-Khawarizmi, Abu Abbas kehidupan manusia,
Al-Fadzal Halim An- misalnya pada bangunan
Niraizi, Ali Al-Hasan Ibnu masjid, istana, perabotan
Haitam, Omar Khayyam, rumah tangga, pakaian,
dan lain sebagainya buku, taman kota, tulisan,
8. Ilmu Kesenian, merupakan dan kaligrafi. Contohnya:
ungkapan jiwa yang paling 1) Menara Masjid Sultan
dalam sehingga menimbulkan Hassan di Maroko
suasana yang menyenangkan. 2) Masjid Aya Sophia di
a. Manfaat seni: Istanbul
1) Memberikan semangat 3) Istana Al-Hambra di
dalam kehidupan Spanyol
4) Taj Mahal di India dahulu mampu menjadi negara
super power di dunia.
Tokoh-tokoh ilmu pengetahuan 4. Timbul tanggung jawab yang
pada abad pertengahan, di antaranya tinggi untuk senantiasa
adalah Al-Kindi, Ibnu Rusyd, Al- memperjuangkan tercapainya
Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Al- kemuliaan Islam dan kaum
Khawarizmi, dan lain sebagainya. muslimin demi kesejahteraan
umat manusia secara
Pusat-pusat peradaban Islam menyeluruh.
pada abad Pertengahan, di antaranya
adalah Baghdad (Irak), Kairo F. Model dan Metode
(Mesir), Isfahan (Iran), Istanbul Pembelajaran
(Turki), Cordova (Spanyol) serta Pendekatan : Scientific ( 5 M )
Samarkand dan Bukhara Model : Discovery Learning,
(Transoxiana). Problem Base Learning,
Project Base Learing
Menunjukkan perilku yang Metode : Penugasan, Tanya
mencerminkan penghayatan sejarah Jawab, Diskusi
perkembangan Islam pada abad
pertengahan: G. Media dan Alat
1. Kajian ilmiah bahwa kejayaan Pembelajaran
Islam terbukti pernah ada di 1. Media Pembelajaran :
dunia. Lembar Kerja,Microsoft
2. Untuk tetap memelihara Word.
semangat membangun dalam 2. Alat Pembelajaran :
rangka mencapai kemajuan di Laptop dan Buku PAI
segala bidang yang menjadi H. Sumber Belajar
profesinya. 1. Buku Pendidikan Agama
3. Mengambil pelajaran tentang Islam dan Budi Pekerti.
bagaimana cara umat Islam 2. Internet
I. Langkah-langkah Menanya (memberi
Pembelajaran stimulus agar peserta
Pertemuan Pertama didik bertanya) 65
N Kegiatan Wak Melalui penjelasan, Meni
o tu pemaparan, ataupun t
1. Pendahuluan motivasi oleh guru
Memberi salam dan siswa dapat mengajukan
memulai pelajaran 15 pertanyaan misalkan
dengan mengucap Meni dengan menanyakan
basmalah dan kemudian t bagaimana peradaban
berdoa bersama. Islam pada masa
Memeriksa kehadiran kejayaan
siswa sesuai absen yang Mengeksperimen/Eksp
ada. lorasi
Menjelaskan secara Peserta didik
singkat materi yang mendiskusikan tentang
akan diajarkan dengan perkembangan
menjelaskan kompetensi peradaban Islam pada
inti dan kompetensi masa kejayaan Islam.
dasar, indikator serta Guru mengamati
tujuan pembelajaran perilaku siswa dalam
yang akan dicapai. berdiskusi,
Menyiapkan kitab suci menyampaikan
al-Qur’an Jika ada. pendapat, serta
2. Kegiatan Inti menyampaikannya
Mengamati kepada sesama melalui
Siswa mengamati diskusi.
tayangan video tentang Asosiasi
perkembangan masa Membuat kesimpulan
kejayaan Islam. tentang perkembangan
peradaban Islam pada menutup/mengakhiri
masa kejayaan Islam. pelajaran tersebut
Komunikasi dengan membaca
Menyajikan/melaporka hamdalah dan berdoa
n hasil diskusi tentang bersama.
faktor-faktor yang Pendidik mengucapkan
mempengaruhi salam kepada para
kemajuan peradaban peserta didik sebelum
Islam pada masa keluar kelas dan peserta
kejayaan Islam. didik menjawab salam.
Menanggapi hasil Pertemuan Kedua
presentasi No Kegiatan
(melengkapi, 1. Pendahuluan
mengkonformasi, dan Memberi salam dan memulai pelajaran deng
menyanggah). basmalah dan kemudian berdoa bersama.
3. Penutup Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ad
Melaksanakan refleksi Mengingat kembali pelajaran minggu lalu
terkait materi yang diajarkan.
disampaikan dan 10 2. Kegiatan Inti
penguatan materi Meni Mengamati
dengan cara pendidik t Siswa mencermati bacaan tentang perkem
menjelaskan kembali kemajuan Islam pada masa kejayaan Islam.
tentang ketentuan dan Menanya (memberi stimulus agar peserta didik
tata cara pelaksanaan Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motiva
khutbah, tabligh dan siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan ya
dakwah di masyarakat. dengan perkembangan dan kemajuan Islam
Menyampaikan inti kejayaan Islam, seperti faktor-faktor apa
kegiatan untuk mempengaruhi kemajuan peradaban Islam ?
pertemuan selanjutnya. Mengeksperimen/Eksplorasi
Pendidik Peserta didik menelaah faktor-faktor yang m
kemajuan peradaban pada masa kejayaan Islam. 60 Menit
Guru mengamati perilaku siswa melalui
N Aspekdiskusi kelompok
Teknik Waktu
serta praktik yang dilaksanakan. o. yang Penilaian Penilai
Asosiasi dinilai an
Membuat kesimpulan singkat terkait
1 faktor-faktor
Sikap Non
yang Tes Proses
memepengaruhi kemajuan peradaban Islam pada (Pengamat
masa KBM
kejayaan Islam yang dapat dijadikan contoh an)
untuk
keberhasilan dan kemajuan Islam sekarang
2 ini.
Pengetahu Tes Proses
Komunikasi an KBM
Mempresentasikan atau menyampaikan
3 dalam sebuah
Keteramp Non Tes Proses
praktik yang dilaksanakan siswa didepan
ilan kelas terkait
(Pengamat KBM
materi. an)
Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru.
Serta melihat tanggapan dari siswa lain yangPenilaian
Format meliputiSikap:
kritik
maupun saran terkait materi yang disampaikan.
No Nama Siswa Disip
3. Penutup
Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan A B
penguatan materi sebagai penutup materi
1. pembelajaran.
DEWI RADA P
Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan
2. selanjutnya.
FENI MELINDA W15 Menit
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran
3. tersebut KHUSNUL
HALIM dengan LATIFAH 15 e
membaca hamdalah atau berdoa. 4. HERIYANTI DWI DAHLIA SARI n
Pendidik mengucapkan salam kepada 5. para peserta
INDAH PUJIdidik
LESTARI i
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam. t

J. Penilaian Proses dan Hasil


Belajar Format Penilaian Pengetahuan:
1. Jenis : No Nama Siswa Menjawab
Perbuatan dan Tertulis Pertanyaan
2. Bentuk : A B C
Produk 1. INDRA FAHREZA
3. Prosedur Penilaian :
2. MAYANG HERLINA Harun Ar-Rasyid. Pada
3. MITA SUCI ANGGREANI masa itu hanya ada dua
4. M. ABDUL RAZAK negara super power;
5. M. ARIF FIRMANSYAH Barat yang berkedudukan
Format Penilaian Keterampilan: di Cordova dan Timur
No Nama Siswa Mengemukakan yang berkedudukan Membuat
Keaktifan di ...
Pendapat a. Sevilla
Berdiskusi Laporan
A B C b.
A Toledo
B C A B C
1. DEWI RADA P c. Baghdad

2. FENI MELINDA W d. Granada

3. HALIM KHUSNUL e. Andalusia


LATIFAH 2. Banyak faktor pendorong
4. M. ABDUL RAZAK
kemajuan umat Islam.
5. M. ARIF FIRMANSYAH
Pernyataan di bawah ini
Panduan penilaian:
merupakan faktor-faktor
A = 80-100 A = Sangat Baik
eksternal yang
B = 65-79 B = Baik
menyebabkan kemajuan
C = 64 kebawah C = Cukup Islam pada abad
pertengahan, kecuali...
4. Instrumen Tes
a. Berpindahnya
Membuat tes tertulis berupa
ilmuwan non-
soal pilihan ganda dan essay
Arab ke Baghdad
serta jawaban dari materi yang
dalam
ada terkait prinsip-prinsip
menerjemahkan
ekonomi Islam.
buku-buku
b. Islam menjadi
Soal Pilihan Ganda:
agama yang
1. Umat Islam mencapai
menyeimbangkan
puncak kejayaan di masa
kehidupan
khalifah Abdur Rahman
duniawi dan
Ad-Dakhil dan Khalifah
ukhrawi
c. Ajaran islam e. Al-Razi
mendorong 4. Filsuf Islam ternama,
umatnya agar Ibnu Rusyd yang juga
maju atau lebih ahli kedokteran bernama
baik dari masa asli Abu Walid
lalu Muhammad. Patungnya
d. Konsisten dan dapat dilihat sebagai
keistiqamahan penghormatan atas
umat kepada kepakarannya di tanah
ajaran-ajaran kelahirannya di Spanyol,
Islam yang kafah yaitu di kota...
e. Umat Islam sangat a. Madrid
siap menerima b. Barcelona
perubahan- c. Catalonia
perubahan zaman d. Granada
3. Di bidang peradaban dan e. Cordova
ilmu pengetahuan, umat 5. Ilmu yang mempelajari
Islam pernah berjaya aturan syara yang
selama kurun waktu diperoleh dari dalil yang
tujuan abad (antara abad rinci dan dengan ilmu ini
VII-XII). Kejayaan dihasilkan hukum wajib,
tersebut melahirkan para sunah, makruk, haram,
cendekiawan muslim dan mubah disebut ilmu
dengan bidang keahlian ...
masang-masang, salah a. Fikih
satunya pengarang Al- b. Kalam
Qanun fit Tibbi, yaitu ... c. Tauhid
a. Al-Farabi d. Tasawuf
b. Al-Ghazali e. Balagah
c. Ibnu Sina 6. Seorang tokoh sufi
d. Al-Kindi perempuan yang lahir di
kuffah bernama Rabi’ah d. Fisika
al-Adawiyah. Ajaran e. kimia
tasawufnya terkenal 9. sejak masa khulafaur
dengan istilah ... Rasyidin, usaha untuk
a. Hulul menaklukkan kota ini
b. Warak sudah dimulai, namun
c. Ittihad baru pada masa Sultan
d. Makrifat Muhammad Al-Fatih dari
e. Mahabbah Kerajaan Otoman, kota
7. Ibnu kaldun adalah ini dapat ditaklukan.
seorang sejarawan Kota itu sekarang
muslim yang terkenal bernama...
karena karyanya menjadi a. Kairo
tonggak di bidang sosial b. Baghdad
kemasyarakatan. Ia c. Madinah
adalah seorang tokoh di d. Istambul
bidang ilmu ... e. Damaskus
a. Sejarah 10. Jejak Islam bertebaran di
b. Kedokteran muka bumi. Delhi
c. Filsafat menjadi ibu kota
d. Ekonomi Kerajaan Islam sejak
e. Hadis tahun 1211 M dan
8. Al-Khawarizmi, salah sempat menjadi pusat
seorang cendekiawn kebudayaan dan
muslim pengarang kitab peeradaban Islam di ...
Al-Jabar wal Muqabbala a. India
yang merupakan ilmuan b. Pakistan
di bidang ... c. Bangladesh
a. Geometri d. Afganistan
b. Kedokteran e. Samarkand
c. Metafisika
Soal Essay
1. Tujuan Islam mengajarkan
filsafat adalah...
2. Ilmu tasawuf adalah...
3. Ilmu geografi adalah...
4. Manfaat mempelajari ilmu
fikih adalah...
5. Umat Islam mengalami
kejayaan pada abad ke- ...
Jawaban soal essay:
1. Tujuan Islam mengajarkan filsafat:
a. Agar setiap muslim memilki wawasan yang luas, menyeluruh, teratur, dan
terpadu.
b. Selalu bertanya dan dapat menghargai pendapat orang lain.
c. Tidak cepat puas terhadap prestasi yang telah dibuat.
2. Tasawuf adalah suatu ilmu yang membahas mengenai tata cara penyucian diri dari
segala sift tercela sehingga dapat berhubungan sedekat mungkin dengan Allah swt.
3. Ilmu geografi adalah ilmu yang mempelajari perihal keadaan suatu daerah dengan
segala kekhasannya.
4. Manfaat mempelajari ilmu fikih:
a. Mengatur kehidupan manusia sehingga tertib
b. Memudahkan manusia dalam menjalankan kehidupan
c. Tercapainya pribadi muslim yang baik sehingga membuahkan masyarakat dan
bangsa yang baik
5. Islam mengalami kejayaan pada abad ke- VII hingga abad XIII

Panduan penskoran tes tertulis:


 Skor pilihan ganda sepuluh butir soal berbobot 25
 Skor essay lima butir berbobot 75
 Jawaban pilihan ganda yang benar di kali nilai 2,5
 Jawaban essay yang benar di kali nilai 15
 Skor akhir = 100
 Nilai akhir diambil dari jumlah atau nilai dari jawaban benar pilihan ganda dan essay
Tenggarong, 24 Januari 2017
Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa PPL

Harita, S.Ag Irfani


NIP. 19730827 2008 01 2008 NPM. 13.11.108.170207.001063

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 2 Tenggarong

Drs. Hari Sabtono


NIP. 19640613 198903 1 010

Anda mungkin juga menyukai