Herianto, PhD
Email: herianto_upn_ina@yahoo.com
Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral,
UPN “Veteran” Yogyakarta
Abstrak
Lapangan panasbumi Kerinci terletak di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, yang dioperasikan oleh
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan rencana pembangkit 1x55 MW. Terdapat sumur
produksi “RB-1” dengan rata-rata tekanan 137 bar, dan temperatur 270°C, perlu dilakukan pengujian
sumur, agar dapat menghitung potensi yang dapat dihasilkan, serta untuk memonitor tekanan dan
temperaturnya. Penentuan potensi dan upaya untuk memonitor tekanan dan temperature dari sumur
produksi “RB-1” adalah dengan melakukan kegiatan pengujian sumur dengan tujuan diatas. Metode
pengujian sumur yang dilakukan adalah dengan uji PTS atau Pressure, Temperature, Spinner. Uji PTS
dilakukan untuk penentuan laju alir sumur tiap kedalaman dengan adanya spinner, dan dapat mengukur
tekanan dan temperature setiap kedalamannya juga. Parameter yang didapatkan dari uji PTS adalah
pressure, temperature, dan spinner rotation yang nantinya dapat dikonversikan ke fluid velocity. Data
tersebut kemudian dianalisa menggunakan perhitungan, dan dapat didapatkan massrate atau laju alir
massanya. Setelah didapatkan parameter diatas, selanjutnya adalah dengan dilakukan simulasi sumur
menggunakan software WellSim, dengan tujuan untuk mengetahui kehilangan tekanan dan temperatur,
agar mendapatkan tekanan kepala sumur (WHP) yang optimum. Data tersebut kemudian dapat dicari
potensi listriknya (MWe).
-0.15
temperatur pada kedalaman ini dapat
diasumsikan dikarenakan oleh reservoir -0.1
pada kedalaman tersebut mengalami -0.05
pendinginan, atau disebut cooling 0
effect, yang disebabkan oleh berbagai
0.05
hal. Salah satunya adalah masih adanya
sisa fluida pemboran, atau waktu injeksi 0.1
yang cukup lama sehingga temperature
berkurang. Gambar 5. Grafik Slope vs Kedalaman
Gambar 5 menunjukkan 2 nilai
kemiringan dari hasil plot nilai M dan Fluid Velocity, m/min
kedalaman. Nilai kemiringan -0.16 -50 0 50 100 150 200
780
digunakan pada kedalaman 780 sampai
dengan kedalaman 1700. Kedalaman 980
lebih dari 1700 menggunakan nilai 127 m/min
kemiringan -0.19. Setelah nilai trend 1180
kemiringan didapatkan, maka dapat
dilanjutkan dengan perhitungan 1380
Depth, m
kecepatan fluida.
1580
- Perhitungan Kecepatan Fluida
Dengan nilai kemiringan (M) 1780
diketahui, maka perhitungan kecepatan
fluida dapat dilakukan. Dengan 1980 LD 20
menggunakan persamaan (1), ini adalah LU 20
2180
contoh perhitungan pada kedalaman LD 30
pembacaan 780 m dengan running alat 2380
LU 30
Log Down 20 m/menit.
FV = M x SR – CS Gambar 6. Grafik Kecepatan Fluida
FV = (-0.16 x -422.5) - 20 Tiap run Alat vs Kedalaman
FV = 44.08
Berdasarkan Gambar 6, grafik
Dan begitu seterusnya dengan kecepatan fluida tiap run alat vs
kedalaman yang berbeda, dan running kedalaman, dapat dilihat bahwa
alat dengan kecepatan yang berbeda kecepatan fluida maksimum adalah 127
pula. Berikut adalah plot dari semua m/min.
kedalaman pembacaan dengan dua kali
run alat. - Perhitungan Laju Alir Massa
Tabel 6. Data Kecepatan Fluida Data yang diperlukan untuk
perhitungan laju alir massa berdasarkan
Depth Fluid Velocity (m/min) persamaan (2) adalah data densitas
(Meter) LD 20 LU 20 LD 30 LU 30 Avg. fluida, luas permukaan casing, dan
780 44.08 51.47 48.37 76.52 47.77 kecepatan fluida. Data densitas dari
800 76.25 74.13 77.24 79.43 75.19
fluida didapatkan dengan menggunakan
900 74.30 74.26 76.73 78.58 74.28
bantuan steam table.
1000 73.63 75.86 75.03 77.41 74.75
1100 73.95 74.81 74.10 74.11 74.38 Tabel 6. Data Densitas Fluida
1200 75.27 73.19 76.48 76.68 74.23 Depth Density
1300 77.35 76.53 78.38 77.46 76.94 (Meter) kg/m^3
780 853.16
1400 74.20 72.77 75.15 116.21 73.49 800 853.10
900 852.82
1500 76.35 75.74 110.92 110.08 76.05 1000 852.56
1600 111.00 109.39 125.49 115.17 110.19 1100 852.32
1200 852.09
1700 111.60 114.90 3.44 13.52 113.25 1300 851.90
1400 851.73
1800 108.01 96.12 -4.55 6.58 102.06
1500 851.52
1900 8.06 9.81 5.81 7.51 8.93 1600 851.38
1700 863.01
2000 -0.47 1.41 5.41 6.39 0.47 1800 851.42
2100 -1.33 4.25 4.24 7.37 1.46 1900 845.43
2000 812.31
2200 -2.08 3.12 1.38 5.83 0.52 2100 794.12
2300 1.86 4.32 5.32 5.38 3.09 2200 779.44
2300 765.69
2400 1.22 4.56 4.40 3.49 2.89 2400 748.29
2500 735.34
2500 0.66 2.21 1.82 5.02 1.44
Selanjutnya adalah mencari nilai
luas casing dan liner dengan persamaan Laju Alir Massa, kg/s
-30 20 70
(3). Berikut adalah perhitungan luas 780
permukaan casing produksi dengan
ukuran 13-3/8 inch: 980
A = π × d²/4
A = 22/7 x 0.322/4 1180
A = 0.08 meter2
1380
Berikut adalah perhitungan luas
Depth, m
permukaan liner dengan ukuran 10-3/4 1580
inch:
A = π × d²/4 1780
A = 22/7 x 0.262/4
1980
A = 0.05 meter2
Berikut adalah contoh perhitungan 2180
luas permukaan liner dengan ukuran 8-
5/8 inch: 2380
A = π × d²/4
A = 22/7 x 0.212/4 Gambar 7. Grafik Laju Alir Massa vs
A = 0.03 meter2 Kedalaman
Setelah didapatkan nilai luas Berdasarkan Gambar 7,
permukaan pada casing produksi, dan menunjukkan bahwa sumur “RB-1”
pada liner, maka perhitungan laju alir memiliki 1 zona produktif, yaitu pada
massa dapat dilanjutkan. Berdasarkan interval kedalaman 780 – 1800 meter, dan
persamaan (2), perhitungan laju alir memiliki zona produktif dengan laju alir
massa membutuhkan nilai densitas dari massa sebesar 57 kg/s.
fluidanya, nilai luas permukaan yang
- Perhitungan Productivity Index
dilewati fluida tersebut sesuai
kedalaman casing dan liner, dan Produktivitas dari sumur dapat
kecepatan dari fluida tersebut yang dicari setelah didapatkan laju alir
telah dikoreksi dengan kecepatan kabel massanya. Berdasarkan persamaan (4),
sesuai dengan perhitungan diatas. berikut adalah perhitungan productivity
Berikut adalah contoh perhitungan laju index dari sumur “RB-1”. Tekanan
alir massa pada kedalaman 780 meter. reservoir didapatkan dari data sekunder
P-T Survey pada keadaan heating up
m = p × A × FV sumur.
m = 853.16 x 0.08 x 47.77
m = 54.63 kg/s, atau PI = m/(Pr – Pwf)
m = 196.67 ton/jam PI = 57/(97.41 – 94.42)
PI = 18.85 (kg/s)/bar
Berikut adalah contoh perhitungan
laju alir massa pada kedalaman 1700 Simulasi Sumur
meter. Simulasi sumur menggunakan
bantuan software WellSim, dengan tujuan
m = p × A × FV menghitung kehilangan tekanan dan
m = 863.01 x 0.05 x 113.25 temperatur di sumur dengan berbagai
m = 56.42 kg/s, atau korelasi, sehingga dapat menentukan
m = 203.11 ton/jam tekanan kepala sumur yang optimum, dan
pembuatan output curve, sehingga dapat didapatkan entalpi dipermukaan adalah
dilakukan perhitungan potensi sumuran. 2738.31 kj/kg.
Berdasarkan gambar diatas, dapat
dilihat data tekanan dan temperatur hasil
pembacaan PTS Survey, dan data tekanan
dan temperatur hasil simulasi dengan
bantuan software WellSim, sudah match,
yang berarti analisa dapat dilanjutkan.