Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


RSU. KMC Luragung adalah rumah sakit yang berbadan hukum dibawah PT.
Pilar Mandiri Kuningan sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor
49, tanggal 11 Maret 2010, yang dibuat oleh Notaris Zainul Rochman, SH.
RSU. KMC Luragung, awal mulanya dibangun pada bulan Juni 2010 diatas
tanah seluas 9.683 M2terletak di Jln. Raya Luragung, Desa Cirahayu, Kecamatan
Luragung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, memiliki bangunan untuk fasilitas
pelayanan kesehatan serta perkantoran RSU KMC LURAGUNG.
Menyikapi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan khususnya di
wilayah timur Kabupaten Kuningan, maka RSU KMC LURAGUNG diharapkan dapat
menjawab kebutuhan masyarakat tersebut.
Dalam upaya tersebut RSU KMC Luragung akan melaksanakan upaya
peningkatkan mutu pelayanan dengan terus melakukan pengembangan baik dalam
hal kelengkapan sarana dan prasarana serta meningkatkan profesionalisme
Sumber Daya Manusia guna terciptanya pelayanan kesehatan yang berkualitas
sebagai perwujudan Visi dan Misi RSU KMC Luragung.

1.2 Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Organisasi dan Tata Kerja ini dimaksudkan sebagai acuan bagi staf Komite
Mutu dan Keselamatan Pasien RSU KMC Luragung, dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi pekerjaannya.
2. Tujuan
a. Terselenggaranya sistem tata kerja pelayanan di Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
b. Adanya kejelasan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi staf Komite
Mutu dan Keselamatan Pasien

1
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup Organisasi dan Tata Kerja ini meliputi : visi, misi,falsafah, nilai-
nilaidan tujuan rumah sakit, susunan organisasi Komite Mutu dan Keselamatan
Pasien, uraian jabatan, tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi
personil, kegiatan orientasi, pertemuanrapat dan pelaporan.
Pengertian

1. RSU Kuningan Medical Center Luragung, selanjutnya disebut RSU KMC


Luragungadalah Rumah Sakit Swastayang bidang usahaya berada dalam lingkup
tugas dan kewenangan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan berada di
bawah pimpinan PT. Pilar Mandiri Kuningan, dipimpin oleh seorang Kepala
dengan sebutan Direktur.
2. Komite Medik, Komite SDM, dan Satuan Pengawas Internal adalah unit kerja
yang dipimpin oleh seorang Ketua yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur.
3. Kabid Pelayanan Dan Kabid Keperawatan adalah unit di bawah Komite Medik
yang dipimpin oleh Kasi - Kasidengan tugas membantu pelaksanaan tugas dan
fungsi Komite Medik.
4. Kabag Rumah Tangga adalah unit di bawah Komite SDM yang dipimpin oleh
Kasubag dengan tugas membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Komite SDM.
5. Kabag Umum dan Kabag Rumah Tangga adalah unit di bawah Satuan Pengawas
Internal ( SPI) yang dipimpin oleh Kasubag dengan tugas membantu
pelaksanaan tugas dan fungsi SPI.
6. Kasi dan Kasubag adalah kelompok kerja yang bertugas membantu kegiatan
pelaksanaan para Kabid dan Kabag.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

RSU. KMC Luragung adalah rumah sakit yang berbadan hukum dibawah PT. Pilar
Mandiri Kuningan sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor 49, tanggal
11 Maret 2010, yang dibuat oleh Notaris Zainul Rochman, SH.
RSU. KMC Luragung, awal mulanya dibangun pada bulan Juni 2010 diatas tanah
seluas 9.683 M2terletak di Jln. Raya Luragung, Desa Cirahayu, Kecamatan Luragung,
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, memiliki bangunan untuk fasilitas pelayanan
kesehatan serta perkantoran RSU KMC LURAGUNG.
RSU KMC LURAGUNG didukung oleh para tenaga Dokter Spesialis, Dokter Umum
dan Dokter Gigi serta dibantu oleh para Perawat, Bidan, Apoteker, Radiografer, Analis
Kesehatan, Fisiotherapis dan karyawan staf non medis.
Menyikapi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan khususnya di wilayah
timur Kabupaten Kuningan, maka RSU KMC LURAGUNG diharapkan dapat menjawab
kebutuhan masyarakat tersebut.
Dalam upaya tersebut RSU KMC Luragung akan melaksanakan upaya peningkatkan
mutu pelayanan dengan terus melakukan pengembangan baik dalam hal kelengkapan
sarana dan prasarana serta meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia guna
terciptanya pelayanan kesehatan yang berkualitas sebagai perwujudan Visi dan Misi RSU
KMC Luragung.
Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit, RSU KMC
LURAGUNG dilengkapi dengan fasilitas pelayanan, sebagai berikut :

1. Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan:


a. Klinik Spesialis Penyakit Dalam
b. Klinik Spesialis Anak
c. Klinik Spesialis Bedah
d. Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan
e. Klinik Umum
f. Klinik Gigi
2. Pelayanan Penunjang Diagnostik :
a. Rontgen 300 MA
b. USG 2 Dimensi
c. Laboratorium
d. Instalasi Farmasi
3. Pelayanan Gawat Darurat :
a. IGD 24 jam

3
b. Ambulance 24 jam
4. Pelayanan Konsultasi Gizi
5. Pelayanan Pemulasaran Jenazah

TENAGA MEDIS

1. Dokter Umum
 dr. Syarif Hidayat, MARS.
 dr. Toto Taufikurohman Kosim
 dr. Yoga Karsenda
 dr. Sahaludin Fauziah
 dr. Rika Zahara
 dr. Raka Aditya
 dr. M. Juliansyah
 dr. Dyah Retnayati
 dr. Cecep Saeful Huda
 dr. Elliana
 dr. Defi Nurlia Erdian
 dr. Hadwer Wicaksono Pandjaitan
 dr. Anton Mangadaliman

2. Dokter Gigi
 drg. Hilman Rifki Mulyawan
 drg. Addina Munawaroh

3. Dokter Spesialis Penyakit Dalam


 dr. Muhammad Dirga, Sp.PD.

4. Dokter Spesialis Anak


 dr. Sinta Ayu Yusufiati, Sp.A.

5. Dokter Spesialis Bedah


 dr. Irman Badruzzaman, Sp.B.

6. Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan


 dr. Erfan Kharisma Budiputra, Sp OG.

4
7. Dokter Spesialis Radiologi
 dr. Yuki Mulyani , Sp.Rad.
 dr. Yanti Nuraeni, Sp.Rad.

5
BAB III
VISI , MISI, NILAI, MOTTO, TUJUAN DAN SASARAN

3.1 Visi
Memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dan berkualitas kepada
masyarakat.

3.2 Misi
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
berkesinambungan.
2. Turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadi mitra
pemerintah dalam membangun daerah.
3. Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sosial.

3.3 Motto
“ Pelayanan terbaik, paling utama bagi kami “

6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

7 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
KEPENGURUSAN RSU KMC LURAGUNG

8 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


BAB VI
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN JABATAN
KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

6.1 Tugas Pokok dan Fungsi


1. Tugas Pokok
Memberikan pertimbangan kepada Direktur dalam hal peningkatan mutu dan
keselamatan pasien dan mengkoordinasikan kegiatan peningkatan mutu,
menajemen risiko dan keselamatan pasien serta akreditasi/sertifikasi.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Komite Medik,
Komite SDM, dan SPImenyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
b. Pelaksanaan manajemen risiko dan keselamatan pasien
c. Persiapan dan pelaksanaan akreditasi dan sertifikasi.

6.2 Uraian Tugas


1. Ketua Komite Medik, Ketua Komite SDM dan Ketua SPI
a. Memberikan pertimbangan kepada Direktur Utama dalam hal peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.
b. Membuat rancangan kebijakan dan standar prosedur operasional
peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
c. Menyusun pedoman peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
d. Menyusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Menyusun program manajemen risiko.
f. Melaksanakan sosialisasi kebijakan, panduan, program dan standar
prosedur operasional peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g. Berpartisipasi dalam proses pemilihan indikator yang dilaksanakan oleh
pimpinan rumah sakit.
h. Melakukan koordinasi dan integrasi kegiatan pengukuran indikator mutu
di seluruh rumah sakit.
i. Melakukan koordinasi dalam sistem pelaporan kejadian keselamatan
pasien dan pengukuran budaya keselamatan pasien untuk memfasilitasi
solusi dan perbaikan yang terintegrasi.
j. Melakukan bimbingan/pembinaan dan koordinasi dengan unit-unit kerja
dalam hal peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

9 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


k. Memonitor, mengevaluasi, dan membuat laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
l. Mengkoordinir rapat koordinasi dengan unit kerja terkait.
m. Menyusun kebutuhan pelatihan-pelatihan yang terkait dengan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
n. Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit terkait dalam hal peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.
o. Melaksanakan persiapan akreditasi dan sertifikasi bersama dengan
seluruh unit kerja terkait.

2. Kabid Pelayanan dan Kabid Keperawatanan


Membantu Ketua Komite Medik dalam:
a. Membuat rancangan kebijakan dan standar prosedur operasional
peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
b. Menyusun pedoman peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
c. Menyusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
d. Menyusun program manajemen risiko.
e. Melaksanakan sosialisasi kebijakan, panduan, program dan standar
prosedur operasional peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
f. Berpartisipasi dalam proses pemilihan indikator yang dilaksanakan oleh
pimpinan rumah sakit.
g. Melakukan koordinasi dan integrasi kegiatan pengukuran indikator mutu
di seluruh rumah sakit.
h. Melakukan koordinasi dalam sistem pelaporan kejadian keselamatan
pasien dan pengukuran budaya keselamatan pasien untuk memfasilitasi
solusi dan perbaikan yang terintegrasi.
i. Melakukan bimbingan/pembinaan dan koordinasi dengan unit-unit kerja
dalam hal peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
j. Memonitor, mengevaluasi, dan membuat laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
k. Melaksanakan diseminasi informasi mengenai mutu dan keselamatan
pasien, bekerjasama dengan unit kerja terkait.
l. Mengkoordinir rapat koordinasi dengan unit kerja terkait.
m. Menyusun kebutuhan pelatihan-pelatihan yang terkait dengan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
n. Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit terkait dalam hal peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.

10 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


o. Melaksanakan persiapan akreditasi dan sertifikasi bersama dengan
seluruh unit kerja terkait.
3. Ketua Kasi Dan Kabag
a. Menyusun rancangan program peningkatan mutu RSU KMC Luragung
(tingkat rumah sakit/corporate).
b. Membantu unit-unit kerja dalam menyusun program peningkatan mutu di
unit kerjanya masing-masing.
c. Menyiapkan bahan untuk penentuan indikator-indikator mutu.
d. Memfasilitasi pengumpul dan validator data di unit kerja dalam
pengumpulan dan validasi data mutu.
e. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program peningkatan
mutu.
f. Menyusun rancangan laporan pelaksanaan program peningkatan mutu.
g. Merancang pelatihan-pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu
h. Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit terkait dengan peningkatan
mutu.
4. Ketua Subkomite Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien
a. Menyusun rancangan program manajemen risiko dan keselamatan pasien
RSHS (tingkat rumah sakit/corporate)
b. Membantu unit-unit kerja dalam menyusun program manajemen risiko
dan keselamatan pasien di unit kerjanya masing-masing
c. Membantu unit-unit kerja dalam melakukan manajemen risiko melalui
langkah-langkah:
1) identifikasi risiko;
2) menetapkan prioritas risiko;
3) pelaporan tentang risiko;
4) pengelolaan risiko;
5) investigasi KTD; dan
6) manajemen klaim-klaim yang terkait
d. Mengintegrasikan sistem pelaporan kejadian, pengukuran budaya
keselamatan (safety culture measures) dan lainnya untuk memudahkan
solusi dan perbaikan yang terintegrasi.
e. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajamen risiko dan
keselamatan pasien.
f. Menyusun rancangan laporan pelaksanaan program manajemen risiko dan
keselamatan pasien.

11 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


g. Ikut serta dengan Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit dalam melakukan
identifikasi dan analisis kejadian-kajadian yang terkait dengan
keselamatan pasien.
h. Merancang pelatihan-pelatihan yang terkait dengan manajemen risiko dan
keselamatan pasien.
i. Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit terkait dengan manajemen
risiko dan keselamatan pasien, misalnya dengan Tim Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
5. Kasi Dan Kasubag
Membantu masing-masing Ketua Kasi dalam melaksanakan tugasnya.

12 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Mutu dan Keselamatan Pasien wajib


menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik secara internal maupun
eksternal dengan unit-unit kerja lain (Komite Medik, Komite PPIRS, Tim KPRS, dan unit
kerja lainnya) sesuai dengan tugasnya masing-masing.

7.1 Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi Secara Eksternal


1. Komite Medis
Koordinasi dalam evaluasi audit medis Clinical Pathway

2. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)


Koordinasi dalam evaluasi laporan hasil data-data surveilance (Pedoman
Survelans Infeksi-Kemkes 2011):
a. Infeksi aliran darah primer (IADP)
b. CSEP (Clinical Sepsis/Sepsis Klinis)
c. Hospital Acquired Pneumoia (HAP)
d. Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
e. Infeksi Saluran Kemih/Urinary Tract Infection (ISK/UTI)
f. Infeksi Daerah Operasi (Surgical Site Infection/SSI)
dan penyusunan Infection Control Risk Assessment (ICRA)

3. Tim KPRS
Koordinasi dalam evaluasi laporan insiden keselamatan pasien (IKP), yaitu
setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien,terdiri dari
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian
Tidak Cedera (KTC) dan Kejadian Potensial Cedera (KPC).
Selain itu, juga koordinasi dalam kegiatan evaluasi kepatuhan penerapan
standar-standar sasaran keselamatan pasien dan evaluasi manajemen risiko,
seperti:
a. Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
b. Hazard Vulnerability Analysis (HVA)
c. Root Cause Analysis (RCA)

13 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


4. Bagian Umum
a. Administrasi Umum Rumah Sakit
b. Pengurusan Arsip
c. Pengelolaan dokumen

5. Bagian SDM
a. Evaluasi Kinerja SDM
b. Administrasi personil/rencana kebutuhan personil

6. Bagian Perencanaan dan Evaluasi


a. Evaluasi Kinerja Organisasi (RSHS)
b. Perencanaan kegiatan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RS

7. Unit-unit Kerja Lainnya


a. Berkaitan dengan Program Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien Unit
b. Pengukuran, validasi dan analisis data indikator mutu & keselamatan
pasien.
Pelaksanaan dalam kegiatannya didukung dan dibantu oleh PIC, pengumpul
data dan validator.

7.2 Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi Secara Internal


1. Kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien secara internal dilakukan
melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi di antara subkomite dan di
antara koordinator. Alur pelaksanaan tugas dilakukan secara berjenjang dari
koordinator, subkomite sampai kepada ketua/wakil ketua Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien.
2. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien wajib mengawasi bawahan dan apabila
terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk
bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
4. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk
dan bertanggung jawab kepada atasan serta menyampaikan laporan berkala
pada waktunya.

14 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


Tata hubungan kerja Komite Mutu dan Keselamatan Pasien secara eksternal dapat
dilihat pada gambar berikut :

TATA HUBUNGAN KERJA

DIREKTUR UTAMA
BAGIAN
BAGIAN PERENCANAAN
UMUM DAN EVALUASI

BAGIAN SDM KOMITE MUTU DAN KOMITE


KESELAMATAN PASIEN MEDIK

UNIT KERJA
TIM KPRS LAINNYA KOMITE
(SMF/INST., DLL) PPIRS

Keterangan:
Garis Komando
Garis Koordinasi

15 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

8.1 Pola Ketenagaan


Untuk terlaksananya tugas pokok dan fungsi Komite Mutu dan Keselamatan
Pasien diperlukan ketenagaan sebagai berikut:

Jabatan Kebutuhan
No.
1. Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien 1
2. Wakil Ketua Komite Mutu dan Keselamatan 1
Pasien
3. Ketua Subkomite 3
4. Koordinator 8
5. Sekretaris 1
6. Pengolah dan penganalisis data 1
7. Data operator 1

8.2 Kualifikasi
1. KetuaKomite Mutu dan Keselamatan Pasien
a. Latar belakang pendidikan:Dokter Spesialis atau tenaga kesehatan lainnya
dengan pendidikan Sarjana Strata 2 (dua) bidang kesehatan atau
manajemen rumah sakit atau sesuai dengan bidang kerjanya.
b. Telah mengikuti pelatihan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dan
Manajemen Risiko.
c. Pelatihan sebagaimana hurup b di atas harus dipenuhi sebelum atau paling
lama 1 (satu) tahun pertama setelahmenduduki jabatan.

2. Wakil Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien


a. Latar belakang pendidikan:Tenaga kesehatan dengan pendidikan Sarjana
Strata 2 (dua) bidang kesehatan atau manajemen rumah sakit atau sesuai
dengan bidang kerjanya.
b. Telah mengikuti pelatihan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dan
Manajemen Risiko.

16 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


c. Pelatihan sebagaimana hurup b di atas harus dipenuhi sebelum atau paling
lama 1 (satu) tahun pertama setelah menduduki jabatan.

3. Ketua Subkomite Peningkatan Mutu


a. Latar belakang pendidikan:Tenaga kesehatan dengan pendidikan Sarjana
Strata 2 (dua) bidang kesehatan atau manajemen rumah sakit atau sesuai
dengan bidang kerjanya.
b. Telah mengikuti pelatihan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien,
Manajemen Risiko dan statistik rumah sakit.
c. Pelatihan sebagaimana hurup b di atas harus dipenuhi sebelum atau paling
lama 1 (satu) tahun pertama setelah menduduki jabatan.

4. Koordinator
a. Latar belakang pendidikan:Tenaga kesehatan dengan pendidikan Sarjana
Strata 1 (satu) bidang kesehatan atau manajemen rumah sakit atau sesuai
dengan bidang kerjanya.
b. Telah mengikuti pelatihan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien,
Manajemen Risiko dan statistik rumah sakit.
c. Pelatihan sebagaimana hurup b di atas harus dipenuhi sebelum atau paling
lama 1 (satu) tahun pertama setelah menduduki jabatan.

5. Sekretaris
a. Latar belakang pendidikan: pendidikan Sarjana Strata 1 (satu) bidang
administrasi bisnis atau sesuai dengan bidang kerjanya.
b. Telah mengikuti pelatihan khusus sesuai dengan bidang tugasnya.
c. Pelatihan sebagaimana hurup b di atas harus dipenuhi sebelum atau paling
lama 1 (satu) tahun pertama setelah menduduki jabatan.

6. Pengolah dan penganalisis data


a. Latar belakang pendidikan: pendidikan Sarjana Strata 1 (satu) bidang
statistik.
b. Telah mengikuti pelatihan khusus sesuai dengan bidang tugasnya.
c. Pelatihan sebagaimana hurup b di atas harus dipenuhi sebelum atau paling
lama 1 (satu) tahun pertama setelah menduduki jabatan

7. Data operator.
a. Latar belakang pendidikan paling rendahD3 komputer atau sederajat

17 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


b. Telah mengikuti pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya
c. Pelatihan sebagaimana hurup b di atas harus dipenuhi sebelum atau paling
lama 1 (satu) tahun pertama setelah menduduki jabatan

18 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Program orientasi dilaksanakan untuk memberikan pengenalan kepada staf baru


Komite Mutu dan Keselamatan Pasien sehingga staf baru tersebut dapat melaksanakan
tugasnya secara efektif dan efisien.
Materi yang disampaikan pada saat orientasi adalah:
1. Struktur Organisasi Rumah Sakit
2. Pengorganisasian Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
3. Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
4. Program Manajemen Risiko
5. Hand Hygiene
6. Penggunaan APAR
7. Bantuan Hidup Dasar
8. Orientasi kepada sataf dan ruangan kerja
9. dll. sesuai kebutuhan

19 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

Pertemuan/RapatKomite Mutu dan Keselamatan Pasien, terdiri dari :


1. Rapat laporan bulanan diselenggarakan setiap awal bulan.
2. Rapat laporan Triwulan
3. Rapat Laporan Tahunan
Risalah rapat dibuat oleh sekretariat Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.

20 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


BAB XI
PELAPORAN

11.1 Laporan Harian


Ketua Komite Mutu, Wakil Ketua Komite Mutu, Ketua Subkomite dan
Koordinator wajib membuat laporan harian sesuai kebutuhan kepada atasan
masing-masing secara berjenjang untukdipergunakan sebagai bahan penyusunan
laporan lebih lanjut.

11.2 Laporan Bulanan


Ketua Komite Mutu, Wakil Ketua Komite Mutu, Ketua Subkomite dan
Koordinator wajib menyampaikan laporan bulanan kepada atasan sebagai bahan
untuk laporan diskusi yang diselenggarakan oleh Direksi.

11.3 Laporan Triwulan


Ketua Komite Mutu, Wakil Ketua Komite Mutu, Ketua Subkomite dan
Koordinator wajib menyampaikan laporan triwulan kepada atasan yang disusun
berdasarkan laporan bulanan untuk disampaikan kepada Direksi.

11.4 Laporan Tahunan


Berdasarkan laporan kegiatan sebagaimana tersebut di atas, dibuatkan
laporan tahunan Kimite Mutu dan Keselamatan Pasien untuk disampaikan kepada
Direksi.

21 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


BAB XII
PENUTUP

Panduan pengorganisasian Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung ini agar digunakan sebagai acuan dalam melakukan kegiatan di Komite
Mutu dan Keselamatan Pasien RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

22 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN


23 |PEDOMAN ORGANISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Anda mungkin juga menyukai