Abstract
Saat ini, teknologi mempunyai peran yang sangat signifikan dalam kehidupan sehari-
hari. Negara yang menguasai dunia adalah negara yang menguasai teknologi.
Amerika serikat, Jerman, Perancis, Rusia dan Cina merupakan contoh negara yang
sangat maju dalam bidang teknologi sehingga mereka mampu memberi pengaruh
bagi negara lain. Negara-negara tersebut melindungi teknologi mereka secara ketat.
Jadi jika ada seorang mahasiswa asing yang belajar dalam bidang teknologi di
negara-negara tersebut, maka dosen tidak menularkan seluruh ilmunya kepada si
mahasiswa tersebut. Karena itu, Indonesia perlu merangsang warga negaranya untuk
mengembangkan teknologi dengan mengembangkan sistem perlindungan terhadap
karya intelektual di bidang teknologi yang berupa pemberian hak paten.
Hak paten merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas
hasil invensinya di bidang teknologi selama waktu tertentu. Seorang inventor dapat
melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan kepada pihak lain
untuk melaksanakannya. Invensi merupakan ide dari inventor yang dituangkan ke
dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi yang
dapat berupa produk/proses atau penyempurnaan dan pengembangan dari
produk/proses. Sedangkan inventor adalah orang baik secara sendiri maupun bersama
dengan orang lain melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang
menghasilkan invensi.
Syarat mendapatkan hak paten ada tiga yaitu penemuan tersebut merupakan
penemuan baru. Yang kedua, penemuan tersebut diproduksi dalam skala massal atau
industrial. Suatu penemuan teknologi, secanggih apapun, tetapi tidak dapat
diproduksi dalam skala industri (karena harganya sangat mahal / tidak ekonomis),
maka tidak berhak atas paten. Yang ketiga, penemuan tersebut merupakan penemuan
yang tidak terduga sebelumnya (non obvious). Jadi bila sekedar menggabungkan dua
benda tidak dapat dipatenkan. Misalnya pensil dan penghapus menjadi pensil dengan
penghapus diatasnya. Hal ini tidak bisa dipatenkan.
Hak paten diatur dalam Undang Undang No 14 Tahun 2001 tentang paten. Dalam
undang-undang ini diatur mengenai syarat paten, jangka waktu berlakunya paten, hak
dan kewajiban inventor sebagai penemu invensi, tata cara permohonan hak paten,
pegumuman dan pemeriksaan substansif dan lain-lain. Dengan adanya undang-
undang ini maka diharapkan akan ada perlindungan terhadap kerya intelektual dari
putra dan putri indonesia.
1
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content
2
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content
3
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content
4
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content
5
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content
6
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content
7
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content
8
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content
9
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content
10
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content
11