Anda di halaman 1dari 11

Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins

Section Class Content

TATA CARA MEMPEROLEH HAK PATEN DAN


PENYELESAIAN SENGKETA DALAM HAK PATEN
Rindy Alfius Phirins
185100050P
Fakultas Komputer, 448757318
rindyalfiusphirins.student@umitra.ac.id

Abstract
Saat ini, teknologi mempunyai peran yang sangat signifikan dalam kehidupan sehari-
hari. Negara yang menguasai dunia adalah negara yang menguasai teknologi.
Amerika serikat, Jerman, Perancis, Rusia dan Cina merupakan contoh negara yang
sangat maju dalam bidang teknologi sehingga mereka mampu memberi pengaruh
bagi negara lain. Negara-negara tersebut melindungi teknologi mereka secara ketat.
Jadi jika ada seorang mahasiswa asing yang belajar dalam bidang teknologi di
negara-negara tersebut, maka dosen tidak menularkan seluruh ilmunya kepada si
mahasiswa tersebut. Karena itu, Indonesia perlu merangsang warga negaranya untuk
mengembangkan teknologi dengan mengembangkan sistem perlindungan terhadap
karya intelektual di bidang teknologi yang berupa pemberian hak paten.
Hak paten merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas
hasil invensinya di bidang teknologi selama waktu tertentu. Seorang inventor dapat
melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan kepada pihak lain
untuk melaksanakannya. Invensi merupakan ide dari inventor yang dituangkan ke
dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi yang
dapat berupa produk/proses atau penyempurnaan dan pengembangan dari
produk/proses. Sedangkan inventor adalah orang baik secara sendiri maupun bersama
dengan orang lain melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang
menghasilkan invensi.
Syarat mendapatkan hak paten ada tiga yaitu penemuan tersebut merupakan
penemuan baru. Yang kedua, penemuan tersebut diproduksi dalam skala massal atau
industrial. Suatu penemuan teknologi, secanggih apapun, tetapi tidak dapat
diproduksi dalam skala industri (karena harganya sangat mahal / tidak ekonomis),
maka tidak berhak atas paten. Yang ketiga, penemuan tersebut merupakan penemuan
yang tidak terduga sebelumnya (non obvious). Jadi bila sekedar menggabungkan dua
benda tidak dapat dipatenkan. Misalnya pensil dan penghapus menjadi pensil dengan
penghapus diatasnya. Hal ini tidak bisa dipatenkan.
Hak paten diatur dalam Undang Undang No 14 Tahun 2001 tentang paten. Dalam
undang-undang ini diatur mengenai syarat paten, jangka waktu berlakunya paten, hak
dan kewajiban inventor sebagai penemu invensi, tata cara permohonan hak paten,
pegumuman dan pemeriksaan substansif dan lain-lain. Dengan adanya undang-
undang ini maka diharapkan akan ada perlindungan terhadap kerya intelektual dari
putra dan putri indonesia.

Kata Kunci : Hak Paten dan Teknologi.

1
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content

A. INTRODUCTION sebagai gantinya, inventor mendapat


hak eksklusif selama periode tertentu.
1. Paten Mengingat pemberian paten tidak
Menurut undang-undang nomor 14 mengatur siapa yang harus melakukan
tahun 2001 tentang Paten, Paten adalah invensi yang dipatenkan, sistem paten
hak eksklusif yang diberikan oleh tidak dianggap sebagai hak monopoli.
Negara kepada Inventor atas hasil
Invensinya di bidang teknologi, yang Saat ini terdapat beberapa perjanjian
untuk selama waktu tertentu internasional yang mengatur tentang
melaksanakan sendiri Invensinya hukum paten. Antara lain, WTO
tersebut atau memberikan Perjanjian TRIPs yang diikuti hampir
persetujuannya kepada pihak lain semua negara. Pemberian hak paten
untuk melaksanakannya. (UU 14 tahun bersifat teritorial, yaitu, mengikat
2001, ps. 1, ay. 1) hanya dalam lokasi tertentu. Dengan
Sementara itu, arti Invensi dan demikian, untuk mendapatkan
Inventor (yang terdapat dalam perlindungan paten di beberapa negara
pengertian di atas, juga menurut atau wilayah, seseorang harus
undang-undang tersebut, adalah): mengajukan aplikasi paten di masing-
masing negara atau wilayah tersebut.
2. Inventor Untuk wilayah Eropa, seseorang dapat
Invensi adalah ide Inventor yang mengajukan satu aplikasi paten ke
dituangkan ke dalam suatu kegiatan Kantor Paten Eropa, yang jika sukses,
pemecahan masalah yang spesifik di sang pengaju aplikasi akan
bidang teknologi dapat berupa produk mendapatkan multiple paten (hingga
atau proses, atau penyempurnaan dan 36 paten, masing-masing untuk setiap
pengembangan produk atau proses. negara di Eropa), bukannya satu paten
(UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 2) yang berlaku di seluruh wilayah Eropa.
Inventor adalah seorang yang secara
sendiri atau beberapa orang yang Secara umum, ada tiga kategori besar
secara bersama-sama melaksanakan mengenai subjek yang dapat
ide yang dituangkan ke dalam kegiatan dipatenkan: proses, mesin, dan barang
yang menghasilkan Invensi. (UU 14 yang diproduksi dan digunakan. Proses
tahun 2001, ps. 1, ay. 3) mencakup algoritma, metode bisnis,
Kata paten, berasal dari bahasa inggris sebagian besar perangkat lunak
patent, yang awalnya berasal dari kata (software), teknik medis, teknik
patere yang berarti membuka diri olahraga dan semacamnya. Mesin
(untuk pemeriksaan publik), dan juga mencakup alat dan aparatus. Barang
berasal dari istilah letters patent, yaitu yang diproduksi mencakup perangkat
surat keputusan yang dikeluarkan mekanik, perangkat elektronik dan
kerajaan yang memberikan hak komposisi materi seperti kimia, obat-
eksklusif kepada individu dan pelaku obatan, DNA, RNA, dan sebagainya.
bisnis tertentu. Dari definisi kata paten
itu sendiri, konsep paten mendorong Kebenaran matematika, termasuk yang
inventor untuk membuka pengetahuan tidak dapat dipatenkan. Software yang
demi kemajuan masyarakat dan menerapkan algoritma juga tidak dapat

2
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content

dipatenkan kecuali terdapat aplikasi produk yang pelaksanaannya


praktis (di Amerika Serikat) atau efek bertentangan dengan undang-undang,
teknikalnya (di Eropa). moralitas agama, ketertiban umum
atau kesusilaan; metode pemeriksaan,
Saat ini, masalah paten perangkat perawatan, pengobatan dan/atau
lunak (dan juga metode bisnis) masih pembedahan yang diterapkan terhadap
merupakan subjek yang sangat manusia dan/atau hewan; serta teori
kontroversial. Amerika Serikat dalam dan metode di bidang matematika dan
beberapa kasus hukum di sana, ilmu pengetahuan, yakni semua
mengijinkan paten untuk software dan makhluk hidup, kecuali jasad renik,
metode bisnis, sementara di Eropa, dan proses biologis penting untuk
software dianggap tidak bisa produksi tanaman atau hewan, kecuali
dipatenkan, meski beberapa invensi proses non-biologis atau proses mikro-
yang menggunakan software masih biologis.
tetap dapat dipatenkan.
Paten yang berhubungan dengan zat Pemegang Paten adalah inventor
alamiah (misalnya zat yang ditemukan sebagai pemilik paten atau pihak yang
di hutan rimba) dan juga obat-obatan, menerima hak tersebut dari pemilik
teknik penanganan medis dan juga paten atau pihak lain yang menerima
sekuens genetik, termasuk juga subjek lebih lanjut hak tersebut, yang terdaftar
yang kontroversial. Di berbagai dalam daftar umum paten.
negara, terdapat perbedaan dalam 1. Pemegang paten memiliki hak
menangani subjek yang berkaitan ekslusif untuk melaksanakan paten
dengan hal ini. Misalnya, di Amerika yang dimiliknya, dan melarang
Serikat, metode bedah dapat orang lain yang tanpa
dipatenkan, namun hak paten ini tidak persetujuannnya;
dapat dipraktekkan. a. Dalam hal paten produk; membut,
menjual, mengimport, menyewa,
Di Indonesia, syarat hasil temuan yang menyerahkan memakai,
akan dipatenkan adalah baru (belum menyediakan untuk dijual atau
pernah diungkapkan sebelumnya), disewakan atau diserahkan produk
mengandung langkah inventif (tidak yng diberi paten.
dapat diduga sebelumnya), dan dapat b. Dalam hal paten proses :
diterapkan dalam industri. Jangka menggunakan proses produksi
waktu perlindungan untuk paten yang diberi paten untuk membuat
‘biasa’ adalah 20 tahun, sementara barang dan tindakan lainnya
paten sederhana adalah 10 tahun. Paten sebagaimana yang dimaksud dalam
tidak dapat diperpanjang. Untuk huruf a.
memastikan teknologi yang diteliti 2. Pemegang paten berhak
belum dipatenkan oleh pihak lain dan memberikan lisensi kepada orang
layak dipatenkan, dapat dilakukan lain berdasarkan perjanjian lisensi.
penelusuran dokumen paten. Ada 3. Pemegang paten berhak menggugat
beberapa kasus khusus penemuan yang ganti rugi melalui Pengadilan
tidak diperkenankan mendapat Negeri setempat, kepada siapapun,
perlindungan paten, yaitu proses / yang dengan sengaja dan tanpa hak

3
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content

melakukan perbuatan sebagaimana Menurut Pasal 66 ayat (1) Undang-


dimaksud dalam butir 1 diatas. undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang
4. Pemegang paten berhak menuntut Hak Paten, hak Paten dapat dialihkan
orang yang dengan sengaja dan melalui :
tanpa hak melanggar hak a. pewarisan ;
pemegang paten dengan b. hibah;
melakukan salah satu tindakan c. perjanjian tertulis
sebagaimana dimaksud dalam butir d. sebab-sebab lain yang dibenarkan
1 diatas. oleh peraturan perundang-
undangan.
3. Penyelesaian Sengketa Hak Paten
Menurut Undang-undang Pasal 24 Untuk pertama kalinya Pengadilan
Nomor 14 Tahun 2001 tentang Hak Niaga dibentuk pada Pengadilan
Paten, permohonan paten dapat Negeri Jakarta Pusat, dan selanjutnya
diajukan dengan cara sebagai berikut : berdasarkan Keputusan Presiden R.I.
1. mengajukan permohonan secara No. 97 Tahun 1999 dibentuk 4 (empat)
tertulis dalam bahasa Indonesia Pengadilan Niaga, yaitu Pengadilan
kepada DJHKI dengan Niaga Medan, Pengadilan Niaga
menggunakan formulir Ujung Pandang (Makasar), Pengadilan
permohonan paten yang memuat : Niaga Semarang, dan Pengadilan
a. tanggal, bulan, dan tahun Niaga Surabaya. Khusus wilayah
permohonan ; hukum Pengadilan Niaga Medan
b. alamat lengkap dan meliputi wilayah Propinsi Sumatera
kewarganegaraan inventor Utara, Riau, Sumatera Barat,
c. nama lengkap dan alamat kuasa Bengkulu, Jambi dan Propinsi Nangro
(apabila diajukan melalui kuasa) Aceh Darusallam.
d. pernyataan permohonan untuk
diberi paten Pengadilan Niaga adalah suatu
e. judul invensi Pengadilan khusus yang berada dalam
f. klaim yang terkandung didalam lingkungan peradilan umum, yang
invensi dibentuk dan bertugas menerima,
g. deskripsi tentang invensi, memeriksa dan memutus serta
h. gambar yang disebutkan dalam menyelesaikan permohonan
deskripsi yang diperlukan untuk pernyataan pailit dan penundaan
diperjelas invensi; kewajiban pembayaran utang serta
i. abstrak invensi; perkara lain dibidang perniagaan.
2. membayar biaya sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Peraturan Pembentukan Pengadilan Niaga mula
Pemerintah No. 50 tahun 2001 – mula hanya memeriksa dan
tentang perubahan kedua atas PP mengadili perkara Kepailitan dan
No.26 tahun 1999 tentang tarif atas Penundaan Kewajiban Pembayaran
jenis penerimaan Negara bukan Utang. Sedangkan kewenangan
pajak. terhadap perkara perniagaan akan
lainnya akan ditentukan dengan
peraturan perundang – undangan.

4
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content

Perkara – perkara tersebut antara lain sebagaimana diatur dalam Undang –


adalah perkara – perkara dibidang Hak Undang.
Kekayaan Intelektual (HKI). Seperti halnya badan peradilan
lainnya, Pengadilan Niaga juga diberi
Penyelesaian sengketa hak paten mandat menyelenggarakan kekuasaan
melalui Pengadilan Niaga diatur dalam kehakiman, suatu kekuasaan yang
Pasal 117 Undang – Undang paten mandiri yang mempunyai kewenangan
yang mana pihak yang berhak atau menyelenggarakan peradilan secara
yang menjadi subjek paten (diatur jujur dan adil. Tugasnya adalah
dalam Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal menerima, memeriksa, mengadili
12) dapat menggugat kepada setiap perkara yang diajukan
pengadilan niaga jika suatu paten kepadanya (termasuk didalamnya
diberikan kepada pihak lain selain dari perkara – perkara dibidang paten).
yang berhak.
Sebagai Hakim Niaga yang memeriksa
Pengadilan Niaga dalam Undang- sengketa paten harus memahami
undang paten diberi kewenangan untuk kasus dan kriteria
menyelesaikan sengketa melalui perlindungannya, yakni :
Pengadilan Niaga, diharapkan 1. Apakah termasuk objek yang
ketentuan yang abstrak didalam dilindungi.
peraturan perundang – undangan akan 2. Apakah termasuk kriteria yang
menjadi konkret dan efektif. Dalam dikecualikan dari perlindungan.
rangka memaksimalkan penegakan 3. Apakah memenuhi persyaratan yang
hukumnya, Undang – Undang dilindungi.
mengatur hal – hal sebagai berikut : 4. Apakah terdaftar di negara tujuan
- Pengadilan Khusus. dimana perlindungan diharapkan.
- Penetapan Sementara. 5. Sedangkan penyebab perselisihan
- Hukum Acara Khusus. dalam sengketa hak paten lazimnya
- Upaya Hukum Kasasi. adalah :
- Ganti Rugi. - Ketidak jelasan status kepemilikan.
- Penggunaan hak paten tanpa seizin
Di atas telah disinggung, Pengadilan pemilik.
Niaga sebagai Pengadilan Khusus - Tidak dipenuhinya perjanjian lisensi
yang berada di dalam lingkungan hak paten.
peradilan umum. Sebagai peradilan
khusus dilengkapi dengan organ Dengan sarana Pengadilan Niaga yang
berupa Hakim yang bersertifikasi dan dipandang memahami kriteria
di didik secara khusus, ia berasal dari sengketa paten diharapkan keadilan
Hakim – Hakim Pengadilan Negeri benar – benar tercapai dan
yang berpengalaman, dan Hakim Ad- memuaskan. Idealnya setiap putusan
Hoc yang berasal dari para pakar dan Hakim mengandung 3 (tiga) unsur,
profesional dibidang perkara yaitu :
perniagaan. Hakim – Hakim sebagai 1. Unsur kepastian hukum.
pejabat yang bertugas dan berwenang 2. Unsur kemanfaatan.
menerapkan ketentuan hak paten 3. Unsur keadilan.

5
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content

Untuk memaksimalkan terwujudnya regulasi maupun implementasinya.


nilai – nilai kepastian hukum, Sistem hak paten berkembang di
kemanfaatan dan keadilan, maka negara – negara industri maju dan
Hakim dalam menjatuhkan keputusan menjadi sistem yang bersifat global
seyogyanya menguasai seluk beluk dan terharmonisasi.
metode penerapan hukum seperti
metode penafsiran, konstruksi, Demikian halnya dengan penetapan
penghalusan hukum dan sebagainya. sementara merupakan hal baru di
Sehubungan dengan tugas Hakim Indonesia, sehingga perlu belajar dari
dalam pelaksanaan fungsi kekuasaan praktik – praktik yang sudah matang
kehakiman, Retnowulan Sutantio teruji diberbagai negara maju.
menyatakan otonomi kebebasan Pengadilan di negara – negara maju
mencakup hal – hal sebagai berikut : mengenal beberapa jenis putusan /
1. menafsirkan peraturan perundang – penetapan seperti Anton Pillar Order,
undangan. Mareeva Injuction dan Interlocutory.
2. mencari dan menemukan azas – Anton Pillar Order : adalah putusan
azas dan dasar hukum. yang memberikan kewenangan kepada
3. mencipta hukum baru apabila Penggugat untuk melakukan inspeksi
menghadapi kekosongan peraturan ke tempat lokasi Tergugat dimana
perundang – undangan. pelanggaran dilakukan / barang –
4. dibenarkan pula melakukan contra barang hasil pelanggaran disimpan.
legem, apabila ketentuan peraturan Mareeva Injuction : adalah putusan
perundang – undangan yang memberikan kewenangan kepada
bertentangan dengan kepentingan Penggugat untuk meretensi aset – aset
umum, dan yang diperlukan untuk pemeriksaan
5. mengikuti otonomi yang bebas perkara. Interlocutory : adalah putusan
untuk mengikuti yurisprudensi. – putusan sela yang terkait dengan
perintah Pengadilan kepada pihak yang
Sebelum suatu perkara hak paten berperkara untuk melakukan atau tidak
masuk ke Pengadilan dan didaftarkan, melakukan suatu tindakan selama
maka atas permintaan pihak yang proses perkara HKI dipersengketakan
merasa dirugikan, Pengadilan Niaga masih berlangsung.
dapat menerbitkan surat penetapan
sementara untuk upaya perlindungan Undang – Undang Hak Paten
terhadap pemilik hak paten untuk merupakan ketentuan yang abstrak
mencegah kerugian yang lebih besar yang sesungguhnya merupakan
dalam hal ada pelanggaran hukum “rencana sesuatu tata hukum yang
yang dilakukan oleh pihak lain dikehendaki”. Peraturan tersebut
terhadap hak paten miliknya. Diatur menjadi in concreto manakala
dalam Pasal 125 Undang-Undang diterapkan dalam suatu peristiwa
Tentang Paten. hukum tertentu dalam putusan Hakim.
Putusan Hakim akan bergantung
Sebagaimana diketahui, hak paten kepada pembuktian para pihak yang
merupakan sistem hukum yang masih hukum acaranya diatur dalam hukum
sangat muda di Indonesia baik dari sisi acara perdata ditambah beberapa

6
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content

ketentuan khusus yang diatur dalam penyelesaian sengketa dibidang hak


peraturannya. paten di Pengadilan Niaga yaitu
adanya tenggang waktu yang ketat:
Di dalam hukum acara perdata dianut 1. Penyampaian gugatan kepada Ketua
prinsip “actori incumbit probatio” Pengadilan.
siapa yang mengaku mempunyai hak 2. Mempelajari berkas gugatan dan
harus dibebani dengan beban menetapkan hari sidangnya.
pembuktian. Selain itu terdapat azas 3. Pemanggilan para pihak untuk
hukum : equal justice under law, suatu bersidang.
perlakuan yang sama terhadap para 4. Pemeriksaan di persidangan.
pihak, yang bermakna siapa yang 5. Putusan harus diucapkan paling
lemah pembuktiannya harus lama dalam 90 hari setelah
dikalahkan. pendaftaran gugatan.
6. Penyampaian putusan kepada para
Dalam rangka membuktikan dan pihak.
mendukung dalil gugatannya para
pihak dapat mengajukan alat – alat Putusan Pengadilan Niaga dalam
bukti seperti : sengketa hak paten terbuka upaya
1. Surat – surat; hukum Kasasi ke Mahkamah Agung.
2. Saksi – saksi; Kekhususan ditingkat Kasasi sebagai
3. Persangkaan; berikut :
4. Pengakuan; dan 1. Tenggang waktu pengajuan Kasasi :
5. Sumpah; (periksa Pasal 164 HIR paling lambat 14 hari.
dan Pasal 284 Rbg.) 2. Tenggang waktu penyampaian
Memori Kasasi : paling lambat 7
Membuktikan berarti memberikan hari sejak tanggal permohonan.
kepastian secara yuridis, dengan 3. Pengiriman Memori Kasasi kepada
sarana alat bukti, menetapkan secara pihak Termohon Kasasi : paling
pasti apa yang terjadi secara konkret lambat 2 hari setelah diterima
dengan jalan mempertimbangkan atau Memori Kasasi.
memberikan alasan – alasan logis, 4. Pengajuan Kontra Memori Kasasi
sehingga sampai pada kesimpulan paling lambat 7 hari setelah
peristiwa – peristiwa tertentu penerimaan Memori Kasasi.
dinyatakan benar atau dinyatakan tidak Pengiriman Kontra Memori Kasasi
benar. Pada gilirannya para pihak kepada pihak lawan (Pemohon
dapat memperoleh gambaran yang Kasasi) paling lambat 2 hari.
jelas mengenai proses pengambilan 5. Pengiriman berkas perkara ke
keputusan dan alasan – alasan yang Mahkamah Agung paling lambat
menjadi dasar pengambilan putusan 14 hari setelah pengiriman Kontra
tersebut. Putusan yang baik Memori Kasasi tersebut di atas.
mengandung pertimbangan yang 6. Mahkamah Agung wajib
lengkap, akurat dan jelas. mempelajari berkas perkara Kasasi
dan menetapkan hari sidang paling
Hukum acara khusus juga terkristal lambat 7 hari setelah permohonan
dalam kekhususan prosedur bagi

7
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content

Kasasi diterima oleh Mahkamah akan tetapi perbedaan tersebut dapat


Agung. dikualifisir sebagai melanggar paten
7. Putusan Kasasi harus diucapkan dasar dan atau melanggar semua
paling lambat 90 hari setelah modifikasi yang tercakup dalam klaim
permohonan diterima oleh paten No. 10. 0. 000.116. S tanggal 31
Mahkamah Agung. Mei 1996 milik Penggugat”.
8. Panitera Mahkamah Agung wajib 1. Putusan Mahkamah Agung RI.
menyampaikan kepada Panitera “Secara fungsi kedua genteng logam /
Pengadilan Niaga paling lambat 7 metal tersebut adalah sama. Sehingga
hari setelah putusan Kasasi secara yuridis model genteng logam
diucapkan. milik Tergugat hanya merupakan
9. Juru sita Pengadilan Niaga modifikasi yang masih didalam
menyampaikan salinan putusan lingkup penemuan sebagaimana
Kasasi kepada Pemohon Kasasi dimaksud dalam Surat Paten
dan Termohon Kasasi paling Sederhana milik Penggugat”.
lambat 7 hari setelah putusan 2. Putusan Pembatalan Hak Paten
Kasasi diterima oleh Panitera Putusan Mahkamah Agung RI No. 11
Pengadilan Niaga. K/N/HaKi/2002 tanggal 30 September
2002 memutus sebagai berikut :
Hak paten merupakan karya intelektual “Menghukum Tergugat Rekonpensi
dari manusia. Yang mana karya untuk menghentikan, membuat,
intelektual adalah aset yang menggunakan, menjual atau
mengandung nilai ekonomis. Kepada menyediakan untuk dijual barang –
pemiliknya diberikan hak monopoli / barang hasil pelanggaran Paten
eksklusif untuk mengontrol miliknya Penggugat Rekonpensi
penggunaan karya intelektual yang (Tergugat I Konpensi)”.
dilindungi. Pemegang Hak Kekayaan Putusan Mahkamah Agung
Intelektual akan memperoleh imbalan (Peninjauan Kembali) No. 02 PK/N/
keuangan atas infestasinya dalam HaKi/2003 tanggal 13 Mei 2003.
menghasilkan karya intelektual. “Sesuai dengan ketentuan Pasal 91
Tuntutan ganti rugi Hak paten yang ayat (3) UU No.14 Tahun 2001,
dalam Undang – Undang mengatur Subjek Hukum yang berhak
ganti rugi antara lain Pasal 118 UU mengajukan tuntutan pembatalan
No. 14 Tahun 2001 tentang Paten. Paten agar Paten lain yang sama
dengan Patennya dibatalkan oleh
Perkara Paten Sederhana, Putusan Hakim, adalah subjek hukum
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No. pemegang hak Paten, yang hak
37/Paten/2003/PN. Niaga Jkt.Pst. Patennya sudah terdaftar sah pada
tanggal 09 Oktober 2003 jo Putusan Direktorat Paten Departemen
Mahkamah Agung RI No. 046 Kehakiman RI”.
K/HaKi/2003 tanggal 09 Februari “Oleh karena Penggugat Konpensi
2004, antara lain mempertimbangkan terbukti bukan pemegang hak Paten,
sebagai berikut : maka tuntutannya harus ditolak oleh
“Walaupun produk Penggugat dan judex facti”.
Tergugat terdapat perbedaan “tali air”

8
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content

B. CONCLUSION Membayar biaya sesuai dengan yang


ditetapkan dalam Peraturan
Dari pembahasan yang telah para Pemerintah No. 50 tahun 2001 tentang
penulis lakukan, maka para penulis perubahan kedua atas PP No.26 tahun
menyimpulkan: 1999 tentang tarif atas jenis
Hak paten merupakan hak eksklusif penerimaan Negara bukan pajak.
yang diberikan oleh negara kepada
inventor atas hasil invensinya di Penyelesaian sengketa hak paten
bidang teknologi selama waktu melalui Pengadilan Niaga diatur dalam
tertentu. Seorang inventor dapat Pasal 117 Undang – Undang paten
melaksanakan sendiri invensinya atau yang mana pihak yang berhak atau
memberikan persetujuan kepada pihak yang menjadi subjek paten (diatur
lain untuk melaksanakannya. Invensi dalam Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal
merupakan ide dari inventor yang 12) dapat menggugat kepada
dituangkan ke dalam suatu kegiatan pengadilan niaga jika suatu paten
pemecahan masalah yang spesifik di diberikan kepada pihak lain selain dari
bidang teknologi yang dapat berupa yang berhak.
produk/proses atau penyempurnaan
dan pengembangan dari produk/proses. C. ACKNOWLEDGEMENT
Sedangkan inventor adalah orang baik
secara sendiri maupun bersama dengan University Of Indonesia
orang lain melaksanakan ide yang University Of Mitra Indonesia
dituangkan ke dalam kegiatan yang Telkom University
menghasilkan invensi. Secara umum, University Of Mellbourne
ada tiga kategori besar mengenai Saitama University
subjek yang dapat dipatenkan: proses,
mesin, dan barang yang diproduksi dan D. REFERENCE (Based ISO 690 )
digunakan. Proses mencakup
algoritma, metode bisnis, sebagian [1] A. S. Putra And O. M. Febriani,
besar perangkat lunak (software), “Knowledge Management Online
teknik medis, teknik olahraga dan Application In Pdam Lampung
semacamnya. Mesin mencakup alat Province,” In Prosiding
dan aparatus. Barang yang diproduksi International Conference On
mencakup perangkat mekanik, Information Technology And
perangkat elektronik dan komposisi Business (Icitb), 2018, Pp. 181–
materi seperti kimia, obat-obatan, 187.
DNA, RNA, dan sebagainya. [2] A. S. Putra, O. M. Febriani, And
2. Menurut Undang-undang Pasal 24 B. Bachry, “Implementasi Genetic
Nomor 14 Tahun 2001 tentang Hak Fuzzy System Untuk
Paten, permohonan paten dapat Mengidentifikasi Hasil Curian
diajukan dengan cara sebagai berikut : Kendaraan Bermotor Di Polda
Mengajukan permohonan secara Lampung,” J. Sist. Inf. Dan
tertulis dalam bahasa Indonesia kepada Manaj. Basis Data, Vol. 1, No. 1,
DJHKI dengan menggunakan formulir Pp. 21–30, 2018.

9
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content

[3] O. M. Febriani And A. S. Putra, Instrumentation Systems), 8(2), 221-


“Sistem Informasi Monitoring 232.
Inventori Barang Pada Balai Riset
Standardisasi Industri Bandar Darmawan, A., Yuliawati, D.,
Lampung,” J. Inform., Vol. 13, Marcella, O., & Firmandala, R. (2016).
No. 1, Pp. 90–98, 2014. Sistem Absensi dan Pelaporan
[4] Putra, Arie Setya. "2018 Artikel Berbasis Fingerprint dan SMS
Struktur Data, Audit Dan Jaringan Gateway. EXPLORE, 7(1).
Komputer." (2018).
[5] Putra, A. S. (2018, July 17). Febriani, O. M., Wahyuni, T., &
Paperplain Fundamental Create Yusuf, S. (2017). DESIGN OF
Application With Borland Delphi WEBSITE-BASED INFORMATION
7.0 University Of Mitra SYSTEM FOR EDOCUMENT
Indonesia. Retrieved From ADMINISTRASI IN THE
Osf.Io/Pbrn9. COMMUNITY SERVICE UNIT (A
Case Study at Rajabasa District).
E. REFERENCE (Based APA ) INTERNATIONAL JOURNAL OF
COMPUTERS & TECHNOLOGY,
Putra, A. S., Aryanti, D. R., & Hartati, 16(7), 7010-7020.
I. (2018, November). Metode SAW
(Simple Additive Weighting) sebagai Febriani, O. M., & Wahyuni, T. (2017,
Sistem Pendukung Keputusan Guru October). PERANCANGAN SISTEM
Berprestasi (Studi Kasus: SMK Global E-DOCUMENT ADMINISTRASI
Surya). In Prosiding Seminar Nasional LOGBOOK PENELITIAN PADA
Darmajaya (Vol. 1, No. 1, pp. 85-97). UNIT LAYANAN DI BANDAR
LAMPUNG. In Prosiding Seminar
Sari, D. P., Febriani, O. M., & Putra, Nasional Darmajaya (Vol. 1, No. 1,
A. S. (2018, November). Perancangan pp. 187-194).
Sistem Informasi SDM Berprestasi
pada SD Global Surya. In Prosiding Febriani, O. M., & Permadi, A. B.
Seminar Nasional Darmajaya (Vol. 1, (2017). Implementasi Sistem Aplikasi
No. 1, pp. 289-294). Data Bimbingan dan Pelanggaran
Siswa pada Sekolah Menengah Atas di
Putra, A. S. (2018). Paperplain: Lampung Tengah dengan Metode
Execution Fundamental Create Analisis dan Desain Sistem
Application With Borland Delphi 7.0 Terdistribusi (SSAD). EXPERT, 7(1).
University Of Mitra Indonesia.
Febriani, O. M., & Ambarwati, L.
Putra, A. S., Sukri, H., & Zuhri, K. (2015). PERANCANGAN APLIKASI
Sistem Monitoring Realtime Jaringan PENGOLAHAN DATA
Irigasi Desa (JIDES) Dengan Konsep PENJUALAN UKM KELANTING
Jaringan Sensor Nirkabel. IJEIS KHAS TELO DESA SIDOHARJO
(Indonesian Journal of Electronics and KECAMATAN JATI AGUNG
KABUPATEN LAMPUNG

10
Fakultas Komputer Rindy Alfius Phirins
Section Class Content

SELATAN. Jurnal Teknologi


Informasi dan Bisnis Pengabdian
Masyarakat Darmajaya, 1(1), 77-95.

Febriani, O. M. (2015). Rancang


Bangun Aplikasi E-
commercemenggunakan Freewebstore
pada UKM Kelanting di Desa
Sidoharjo Lampung Selatan. Prosiding
Sembistek 2014, 1(02), 446-458.

11

Anda mungkin juga menyukai