Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR RESIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak


Menular

Dosen Pengampu :

dr. Arulita Ika Fibriana, M.Kes (Epid)

Disusun oleh

Nurul Maulidiyah (6411417081)

Gladisya Ima Riadiyuana Aliyyu (6411417082)

Advina Mega Yohana Simamora (6411417083)

Fajar Abi Rafdi (6411417084)

Kelompok 5

Rombel 3 Kesehatan Masyarakat

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2018
FAKTOR RESIKO

Berbeda dengan penyakit menular yang disebabkan oleh adanya


mikroorganisme seperti bakteri, virus, cacing, jamur dan protozoa yang
menginfeksi manusia, penyakit tidak menular tidak disebebkan oleh
mikroorganisme, akan tetapi disebabkan adanya interaksi antara factor fisiologi,
genetic, factor perilaku dan factor diluar manusia itu sendiri seperti social,
ekonomi dan kondisi lingkungan disekitarnya. Faktor yang berkontribusi terhadap
munculnya PTM biasa disebut sebagai Faktor Risiko.
Faktor penyebab dalam PTM dipakai istilah Faktor Resiko (risk factor)untuk
membedakan dengan istilah etiologi pada penyakit menular atau diagnosis klinis.
“ RISK FACTORS are Characteristics, sign, symptoms ins disease-free
individual which are statistically associated with an increased incidence of
subsequent disease”.
Pembicaraan lanjut mengenai faktor resiko mencakup berbagai aspek yang
meliputi:
1. Keberadaan (eksistensi) faktor resiko
2. Besar faktor resiko; kuat atau lemah
3. Arah: faktor resiko mengarah negatif atau positif
4. Sifat: bisa protektif, prognostik, terpoetik atau resiko
5. Refersibilitas
6. Preventifitas
7. Interventitas
8. Efek: single atau miltiple effect
9. Interaksi/hubungan dengan faktor lain
10. Striuktur; hubungannya dengan berbagai faktor dalam suatu penyakit
tertentu
11. Manfaat
12. Kriteria
MACAM – MACAM FAKTOR RESIKO
1. Menurut Dapat – Tidaknya Resiko itu diubah :
a. Unchangeable Risk Factors
Faktor resiko yang tidak dapat diubah
Misalnya : Umur, Genetik
b. Changeable Risk Factors
Faktor resiko yang dapat berubah.
Misalnya : kebiasaan merokok, Olah raga.
2. Menurut Kestabilan Peranan Faktor Resiko :
a. Suspected Risk Factors = Faktor Resiko yg. Dicurigai
Yaitu : Factor resiko yg BELUM mendapat dukungan ilmiah /
penelitian dalam peranannya sebagai factor yang berperan dalam
kejadian suatu penyakit. Misalnya : Merokok menyebabkan
terjadinya kanker leher rahim.
b. Established Risk Factors = FR yg. Telah Ditegakkan.
Yaitu : Factor resiko yg TELAH mendapat dukungan ilmiah /
penelitian dalam peranannya sebagai factor yang berperan dalam
kejadian suatu penyakit. Misalnya : Rokok sebagai factor resiko
terjadinya kanker paru.

Perlunya dikembangkan konsep Faktor Resiko ini dalam Epidemiologi


PTM berkaitan dengan beberapa alasan, antara lain :
1. Tidak Jelasnya Kausa PTM terutama dalam hal ada tidaknya mikro –
organisme dalam PTM.
2. Menonjolnya penerapan konsep Multikausal pada PTM.
3. Kemungkinan adanya Penambahan atau Interaksi antar resiko.
4. Perkembangan Metodologik telah memberi kemampuan untuk mengukur
besarnya factor resiko.
KEGUNAAN IDENTIFIKASI FAKTOR RESIKO
Dengan mengetahui Factor Resiko dalam terjadinya penyakit maka dapat
digunakan untuk :
1. PREDIKSI
Untuk meramalkan kejadian penyakit.
Misalnya : Perokok berat mempunyai resiko 10 kali lebih besar untuk
terserang Ca Paru daripada bukan perokok.
2. PENYEBAB
Kejelasan dan beratnya suatu faktor resiko dapat ditetapkan sebagai
penyebab suatu penyakit dengan syarat telah menghapuskan faktor – faktor
pengganggu (Confounding Factors)
3. DIAGNOSIS
Dapat membantu dalam menegakkan Diagnosa.
4. PREVENSI
Jika suatu faktor resiko merupakan penyebab suatu penyakit tertentu,
maka dapat diambil tindakan untuk pencegahan terjadinya penyakit
tersebut.
KRITERIA FAKTOR RESIKO
Untuk memastikan bahwa statu sebab layak disebut sebagai Factor Resiko,
maka harus memenuhi 8 kriteria (menurut Austin Bradford Hill), yaitu :
1. Kekuatan hubungan
Yaitu : adanya resiko relatif yang tinggi.
2. Temporal
Kausa mendahului akibat.
3. Respon terhadap dosis
Makin besar paparan, makin tinggi kejadian penyakit.
4. Reversibilitas
Penurunan paparan akan diikuti penurunan kejadian penyakit.
5. Konsistensi
Kejadian yang sama akan berulang pada waktu, tempat dan penelitian
yang lain.
6.Kelayakan biologis
Sesuai dengan konsep biologi.
7. Specifitas
Satu Penyebab menimbulkan Satu Akibat.
8. Analogi.
Ada kesamaan untuk penyebab dan akibat yang serupa.

CONTOH FAKTOR RESIKO


Berbagai factor yang dapat disebut sebagai Factor Resiko adalah :
1. Merokok
2. Alkohol
3. Diet / Makanan
4. Gaya Hidup
5. Kegemukan
6. Asbes
7. Radiasi
8. Sexual Behaviour
9. Obat – obatan.

Faktor Resiko Resiko Penyakit


Depresi Bunuh Diri (Suicide)
Riwayat Keluarga Bunuh Diri
Panjang Perjalanan Tinggi Kecelakaan Lalu Lintas Darat
Tidak Pakai Pengikat Pinggang
Penyelamat
Kebiasaan Minum Alkohol
Makan Obat yang Memengaruhi
Pengemudi
Minum Alkohol Pneumonia
Riwayat Infeksi Bakteri Pneumonia
Terdapat Emphysema/Bronchitis
Kebiasaan Merokok
Mempunyai Catatan Kriminal Homocide (Pembunuhan)
Membawa Senjata
Kebiasaan Minum Alkohol Sirosis Hati
Perokok Kanker Paru
Perokok Penyakit Pembuluh Darah Otak dan
Kolesterol Darah Tinggi Arteri
Tekanan Darah Naik
Diabetes
Riwayat Keluarga Diabetes
Perokok Penyakit Arterosklerosis Jantung
Kolesterol Darah Tinggi
Tekanan Darah Naik
Diabetes
Riwayat Keluarga Diabetes
Berat Badan/Gemuk
Kurang Gerak Badan
Riwayat Keluarga Jantung Iskemik
Polip Rektum Kanker Usus dan Rektum
Perdarahan Rektum
Ulcerative Colitis
Tidak Cek Protosigmoidoskopi
Tidak Pap Smear Kanker Serviks
Intercourse Usia Muda
Status Sosial-Ekonomi Rendah
Etik Jewish
Ada Gejala dan Keluhan, dan Riwayat Penyakit Jantung Reumatik Kronik
Diobati rheumatic heart disease
Perdarahan Tidak Normal Vagina Kanker Usus
Riwayat Keluarga Kanker atau Penyakit Kanker Payudara
Payudara
Lambat Hamil atau Nullipara
Usia Haid Awal
Lambat Menopause
Fibocystic Breast Disease
Radiasi
Kegemukan
Sosial Ekonomi Tinggi

Gizi sebagai contoh faktor resiko


Dari sekian banyak fakotr resiko penyakit kronik, terdapat tiga faktor
resiko utama yang dapat dilakukan (modifiable risk factors) terhadap penyakit
kronik utama, yakni:
Diet yang tidak sehat (unhealthy diet), kurang kegiatan fisik (physical
inactivity) dan pemakaian tembakau (rokok). Menurut catatan WHO 4,9 juta
orang meninggal karena rokok, 2,6 mati karena kegemukan, 4,4 juta dengan
kolesterol tinggi dan 7,1 juta mati karena tekanan darah meningkat.
Seluruhnya dikenal berbagai macam faktor resiko, mulai yang jelas berupa
zat-zat karsinogenik untuk kanker sampai gaya hidup atau kebiasaan hidup sehari-
hari ynag sulit diidentifikasi. Gizi merupakan salah satu faktor resiko penting.
Salah satu hal yang dapat dikaitkan dengan gizi adalah tentang serat yang
dikandung oleh makanan. Kekurangan serat pada makanan akan dapat berkaitan
dengan terjadi berbagai penyakit seperti PJK, diare, hemarrhoid, kanker kolon,
dan difertikuler usus besar. Contoh hubungan faktor diet dengan kejadian
beberapa kanker dapat dilihat pada tabel berikut.

Jenis Kanker Faktor Diet


Esofagus Faktor resiko: alkohol, pickles (asinan),
moldy foods (makanan berjamur), trace
mineral, very hot beverages (minuman
hangat)
Faktor protektif: buah-buahan segar
(fresh fruit) dan sayur-sayuran
(vegetables)
Lambung Resiko: smoked foods, salt-canned
foods, nitrate or nitrite preserved foods.
Protektif: milk, green and yellow
vegetables, vitamin C containing foods.
Kolon dan Rectum Resiko: smoked foods, salt-canned
foods, nitrate or nitrite preserved foods.
Protektif: milk, green and yellow
vegetables, vitamin C containing foods.
Hati Resiko: Total fat, saturated fat (?),
alkohol (?)
Protektif: Fiber, crucirerous vegetables
Pankreas Resiko: Aflatoxins in foods, chronic
hepatitis B, alkohol
Gall Bladder Resiko: alkohol (?), coffee (?), meat (?)
Lungs Resiko: diets leading to obesity, high fat
(?), excess calories (?)
Bladder Resiko: Diets low inVit.A foods,
alcohol
Kidney Resiko: Coffee, low vit.A diet,
saccharin (?)
Breast Resiko: paparan cadmium (berasal dari:
diet, rokok, pekerjaan)
Ovari Resiko: High-fat diet (indirect)
Prostat Resiko: High-fat diet, high protein
foods
Protektif: Vit.A diet

Menentukan besar faktor resiko


Risk is the probability that something bad, will happen and benefit is the
probability that something good will happen. Both risk and benefit must be
expressed numerically.
Besarnya peranan faktor resiko dapat dilakukan dengan menghitung
besarnya resiko relatif (relative risk) atau odds ratio. Perhitungan ini berdasarkan
perbedaan rate antara insidens populasi yang terpapar dengan yang tidak terpapar.
Perhitungan resiko ini dikaitkan dengan jenis-jenis metode penelitian
epidemiologi dan frekuensi penyakit.
Penentuan besar resiko ini sangat penting untuk selanjutnya digunakan
dalam mendesain intervensi yang sesuai dengan memberikan prioritas intervensi
pada faktor resiko yang mempunyai besaran atau pengaruh yang lebih besar.

Perbedaan resiko dan prognosis (fletcher)


Secara umum dapat dikatakan bahwa prognosis menunjukkan berapa besar
kemungkinan mati akibat dari keadaan sakit. Sedangkan resiko adalah berapa
besar kemungkinan sakit dari seorang yang sehat. Secara sederhana keadaan ini
dapat digambarkan sebagai berikut.

Faktor resiko Faktor prognosis


Usia tinggi Usia tinggi
LDL tinggi Pria
HDL rendah Infark anterior
Rokok Jantung kongestif
Hipertensi Aritmia ventrikular
Tidak aktif
Angka-angka yang sering digunakan untuk menggambakan prognosis:
1. Harapan Hidup Lima Tahun ( five year survival rate): persentase penderita
untuk mampu hidup selama 5 tahun dari saat sakit.
2. Kasus-fatal: persentase penderita yang mati karena sakit
3. Respon: persentase penderita yang mengalami kebaikan
4. Remisi: persentase penderita yang “sembuh”, tidak dideteksi
5. Kambuh (replase): persentase yang kembali sakit setelah “sembuh”.

Anda mungkin juga menyukai