SPUTUM
Sputum adalah sekret mukus yang dihasilkan dari paru-paru, bronkus dan trakea. (Sumber:
Petunjuk Laboratorium Diagnostik R. Gandasoebrata:176)
SECARA UMUM
1. Sputum ditangani pada bagian sitologi dan termasuk dalam kriteria kental, sel cukup
banyak sehingga langsung dibuat preparat hapusnya.
2. Sputum langsung dihapus ke objek gelas dan langsung difiksasi dengan alkohol 50-
70%dengan metode fiksasi pelapis(coating fixative).
3. Fiksasi pelapis yaitu fiksasi dengan campuran alkohol basa yang memfiksasi sel-sel dan
bahan seperti lilin yang membentuk lapisan pelindung yang tipis diatas sel.
4. Cara membuat preparat hapus:
Ambil dahak dengan ose sterilHapus ke objek gelas dengan ukuran 2x3 cmFiksasi
dengan alkohol 50-70% dengan perbangingan 1:1
5. Alternatif lain selain fiksasi: simpan dalam lemari es 4°C.
6. Simpan dalam lemari es bersuhu -70°C untuk penyimpanan selama bertahun-tahun.
1. Objek gelas sputum yang telah difiksasi cukup disimpan dalam amplop(tranport: < 1
jam).
2. Alternatif lain: pengiriman dengan media transport Screw Cap Medium.
2.DARAH
SECARA UMUM
b. Darah Arteri
- Biasanya dari lipatan paha/pergelangan tangan.
- Arteri yang biasanya diambil: arteri femoralis dan arteri radialis.
- Digunakan sebagai sampel darah untuk pemeriksaan AGDA dan elektrolit.
- Karena digunakan dalam pemeriksaan AGDA, prosedurnya adalah sebagai
berikut:
Tentukan daerah yang akan diambil darahnya
Lakukan tindakan aseptik dengan povidone iodium 10%, biarkan sampai
mengering, lalu ulangi dengan alkohol 70%.
Siapkan syringe dengan spuit yang telah dilumuri antikoagulan heparin.
Tusukkan jarum tegak lurus, darah akan mengalir ke syringe.
Kemudian, jarum dibengkokkan dan ditusuk dalam lilin.
c. Darah Kapiler
- Biasanya dari ujung jari tangan/kaki/anak daun telinga.
- Digunakan dalam pengambilan sampel darah dengan volume yang sedikit,
biasanya untuk screening test.
- Cara pengambilan darah kapiler:
Lakukan tindakan aseptik dengan povidone iodium 10%, biarkan sampai
mengering, lalu ulangi dengan alkohol 70%.
Sterilkan lanset dalam alkohol 95%
Tusuklah dengan cepat memakai lanset steril. Pada jari tusukkan arah tegak
lurus pada garis-garis sidik kulit jari dan tidak boleh sejajar bila yang akan
diambil spesimennya. Pada anak daun telinga tusukkan pinggirnya dan jangan
sampai sisinya mengeluarkan darah.
Setelah penusukkan selesai, tempat tusukkan ditutup dengan kapas beralkohol
dan biarkan sampai darah tidak keluar.
2. Volume darah yang diambil:
10-20 mldewasa
1-5 mlanak-anak
1-3 mlbayi
3. Kaca objek harus bersih
Dari debu dan lemak. Rendam dalam deterjen sebelum dicuci dalam air biasa. Yang
kotorbersihkan dulu dengna larutan campuran kalim-bikromat dalam air(4,9 g per 100
ml)+asam sulfat sama banyak.
1. Spesimen darah harus diperiksa dalam waktu < 1 jam setelah diambil.
2. Bila tidak memungkinkan, gunakan ice pack.
3. Pemeriksaan darah lengkapyang memakai EDTA sebaiknya segera dilakukan karena
eritrosit dapat membengkak dan trombosit dapat mengalami disintegrasi bila
pemeriksaan terlalu lama ditunda.
Batas waktu penyimpanan darah EDTA
Jenis Pemeriksaan Harus diperiksa dalam waktu kurang dari
Kadar hemoglobin Stabil
Jumlah leukosit 2 jam
Jumlah eritrosit 6 jam
Nilai hematokrit 6 jam
Laju Endap Darah 2 jam
Jumlah trombosit 1 jam
Retikulosit 6 jam
Sediaan hapus 1 jam
(Sumber: Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Sederhana FK UI:3)
4. Dalam pemeriksaan AGDA, spuit harus dilumuri heparinjarum dibengkokkan dan
ditanam ke lilin untuk mencegah hilangnya oksigen/karbon dioksida dari sampel.
Disimpan dalam termos es, dalam jangka waktu 10 menit harus dibawa ke laboratorium.
Sebab, dapat terjadi perubahan tekanan gas.
5. Dalam pemeriksaan haemorraghic, tampung dalam kaca silikon/plastik.
3.FESES
SECARA UMUM
1. Spesimen berupa feses segar, jika tidak memungkinkan, lakukan usap rektal.
2. Cara pengambilan feses segar:
- Pasien diminta untuk berkemih terlebih dahulu.
- Feses segar tidak boleh bercampur dengan air kloset maupun urin.
- Feses ditampung pada pot steril bermulut lebar dan berpenutup.
- Feses dikeluarkan dan ditampung di atas kertas plastik.
- Dengan lidi, ambil banyak feses yang dibutuhkan:
Feses padat: 2-5 g
Feses cair: 10-15 ml
3. Cara pengambilan secara usap rektal:
- Diambil dengan kapas lidi sintesis steril, putar 360° pada mukosa rektal dengan
kedalaman 1-2 cm.
- Kemudian, masukkan ke dalam tabung steril, tutup rapat.