Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 12, Desember 2018, hlm. 7538-7544 http://j-ptiik.ub.ac.id

Rancang Bangun Aplikasi Mobile Geotagging Kerusakan Jalan Berbasis


Laporan Sosial Pada Platform Android
Muhammad Murtadho1, Herman Tolle2, Agi Putra Kharisma3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email:1tadho@me.com, 2emang@ub.ac.id, 3agi@ub.ac.id

Abstrak
Infrastruktur jalan adalah salah satu unsur penting dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan. Dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna kendaraan bermotor, tentunya
dibutuhkan sarana infrastruktur jalan yang memadahi. Kerusakan infrastruktur jalan, dapat berdampak
signifikan terhadap terhambatnya aktifitas sehari-hari. Di lain sisi, perangkat bergerak juga mengalami
peningkatan pengguna secara pesat dari tahun ke tahun. Dari berbagai macam platform perangkat
bergerak, Android merupakan platform dengan jumlah pengguna terbanyak dibandingkan dengan
platform lain di Indonesia. Salah satu implementasi teknologi dari sensor GPS dan kamera pada
perangkat bergerak adalah teknologi geotagging untuk informasi koordinat suatu lokasi pada media
digital. Dalam penelitian ini, penulis merancang dan membangun aplikasi bernama ‘Markgo’, yang
memiliki fungsi untuk melaporkan kerusakan jalan. Dari hasil uji validasi, aplikasi memenuhi 8
rancangan kebutuhan fungsional. Selain itu, juga dilakukan pengujian penggunaan aplikasi meliputi 4
kriteria, yaitu usefulness, ease to use, ease to learn, dan satisfaction, yang mendapatkan nilai indeks
rata-rata sebesar 88,24%. Dari kedua hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa ‘Markgo’
berfungsi sesuai dengan rancangan, dapat diterima, dan memudahkan masyarakat dalam melakukan
pelaporan kerusakan jalan.
Kata kunci: infrastruktur jalan, perangkat bergerak, kamera, GPS, LBS
Abstract
The road infrastructure is an important element in driving economic growth and public development.
Along with the increasing number of vehicle users, the need of an adequate road infrastructure is very
substantial. Damaged road infrastructure can significantly hampered daily activities. On the other
hand, mobile devices are also experiencing a rapid growth from year to year. Among the various
mobile device platforms, Android has the largest user base in Indonesia. One implementation of the
GPS and camera sensor on Android devices is geotagging technology which can embed geographical
information on a digital media. Based on afformentioned cases, the authors designed and built an
application named ‘Markgo’ to report damaged road. By fullfiling 8 functional requirements, the
application passed validity test. Also, from the usability testing which includes 4 criteria, usefulness,
ease to use, ease to learn, and satisfaction, we obtained the average index value of 88.24%. From both
test results can be concluded that ‘Markgo’ functionality is in accordance with the design, can be
accepted and facilitate the society to report damaged road infrastructure..
Keywords: road infrastructure, mobile devices, camera, GPS, LBS

memiliki ‘user-friendly interface’. Sistem


1. PENDAHULUAN operasi Android menjadi sistem operasi
Teknologi perangkat bergerak smartphone smartphone yang paling marak diminati oleh
menjadi kebutuhan yang sudah sangat erat pengguna dan pengembang Android (Holzer &
dalam kehidupan sehari-hari. Smartphone Ondrus, 2011). Menurut Statcounter Juni 2015,
sebagai media komunikasi yang memiliki data statistik penggunaan web di Indonesia
berbagai macam fitur, juga fleksibel dapat sebagian besar menggunakan perangkat
dibawa ke mana saja dan kapan saja serta Android, yakni sebesar 62,22% (Statcounter,

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 7538
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 7539

2015). perangkat bergerak didistribusikan melalui


Pada perangkat bergerak smartphone, application distribution platforms yang
sensor kamera dan GPS sudah menjadi fitur dioperasikan oleh pemilik sistem operasi
dasar. Salah satu implementasi dari sensor perangkat bergerak seperti Apple App Store,
kamera dan GPS adalah geotagging yang Google Play Store, Blackberry App World.
merupakan teknologi untuk memberikan Apple App Store mulai mempopulerkan
keterangan berbasis lokasi pada media digital distribusi aplikasi perangkat bergerak pada
yang diambil melalui smartphone. Teknologi tahun 2008 (Siegler, M. 2012).
geotagging banyak diimplementasikan pada
jejaring sosial untuk menampilkan di mana 2.2. Geotagging
lokasi suatu foto diambil sehingga pengguna Geotagging adalah proses penambahan
dapat berbagi informasi secara lebih mendetail identifikasi geografis dengan cara
(Valli, C. 2010). menyematkan metadata pada berbagai macam
Di sisi lain, infrastruktur memegang media seperti foto, video, website, pesan
peranan penting sebagai salah satu roda singkat, QR code (Denso wave, 2015). Data
penggerak pertumbuhan ekonomi dan geotagging biasanya berupa data koordinat
pembangunan. Keberadaan infrastruktur, dalam garis lintang dan garis bujur yang disertai
kasus ini jalan yang memadai sangat dengan data sisi belahan bumi.
diperlukan. Jalan merupakan prasarana Geotagging memudahkan pengguna untuk
infrastruktur dasar yang dibutuhkan manusia mencari berbagai macam informasi spesifik
untuk dapat melakukan pergerakan dari suatu mengenai lokasi melalui perangkat yang
lokasi ke lokasi lainnya dalam rangka digunakan. Misalnya mencari lokasi foto
pemenuhan kebutuhan. Ketersediaan jalan terdekat dengan memasukkan data koordinat
menjadi hal yang dianggap mendesak manakala lokasi pada image search engine terkait.
kegiatan ekonomi masyarakat mengalami Layanan informasi geotagging juga dapat
pertumbuhan yang cukup signifikan (Nagara, C. membantu pengguna untuk mencari berita,
2009). Oleh karena itu, sarana untuk melakukan website, dan lain-lain (Jesdanun, A, 2012).
pelaporan jika terjadi gangguan kerusakan
infrastruktur jalan sangat dibutuhkan. 2.3. Firebase Realtime Database
Dari paparan informasi di atas, penulis
menawarkan solusi pelaporan kerusakan jalan Firebase Realtime Database (RDB)
memanfaatkan teknologi geotagging pada merupakan suatu layanan yang disediakan oleh
perangkat bergerak Android smartphone agar Google. Firebase RDB menyediakan layanan
dapat memudahkan masyarakat (para pengguna untuk menyimpan data dalam format NoSQL
jalan) untuk melaporkan kerusakan jalan. cloud database yang dapat tersinkron secara
Dengan perangkat Android smartphone yang realtime pada semua perangkat yang
sudah sangat populer di kalangan masyarakat menggunakannya. Fitur-fitur unggulan Firebase
saat ini, diharapkan pelaporan kerusakan jalan Realtime Database antara lain: realtime, offline,
dapat dilakukan oleh hampir semua kalangan. dapat diakses pada berbagai macam perangkat,
Juga karena tingkat kepraktisan dan mobilitas skala data dapat dengan mudah diperluas
smartphone, sehingga memungkinkan untuk (Google Developers, 2017).
melakukan pelaporan di mana saja. Firebase RDB bekerja dengan cara
Rumusan masalah yang diangkat pada menyediakan sambungan akses yang aman
penelitian ini adalah, bagaimana rancangan dan menuju database secara langsung dari perangkat
implementasi aplikasi mobile geotagging untuk client. Selain disimpan pada server, data juga
melaporkan kerusakan jalan dengan mudah. disimpan pada sisi client secara lokal, proses
sinkronisasi data akan dilakukan ketika
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN perangkat pengguna memiliki akses jaringan
internet. Firebase RDB dapat menggabungkan
2.1. Aplikasi Perangkat Bergerak dan menyelesaikan konflik transaksi data secara
Aplikasi perangkat bergerak merupakan otomatis ketika perangkat melakukan transaksi
program komputer yang didesain untuk berjalan data pada waktu offline (Google Developers,
pada smartphone, tablet, dan berbagai macam 2017).
perangkat bergerak lain. Umumnya aplikasi
3. METODOLOGI PENELITIAN

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 7540

3.1. Studi Literatur 3.6. Pengambilan Kesimpulan dan Saran


Untuk menunjang sumber informasi Pengambilan kesimpulan dilakukan setelah
penelitian, diperlukan adanya studi literatur. tahap perancangan perangkat lunak,
Literatur acuan dalam penelitian ini meliputi implementasi perangkat lunak, dan pengujian
beberapa objek topik, antara lain: aplikasi perangkat lunak telah selesai dikerjakan.
perangkat bergerak, bahasa pemrograman Java, Kesimpulan diperoleh dari hasil pengujian dan
JSON, Android, geotagging, Google Maps, dan analisis terhadap sistem perangkat lunak yang
Firebase Realtime Database. dibangun dan dirumuskan dari rumusan
masalah. Sedangkan saran dimaksudkan untuk
3.2. Analisis Kebutuhan memperbaiki kesalahan, menyempurnakan
Tujuan dari analisis kebutuhan dalam penelitian, dan untuk menjadi pertimbangan
penelitian ini adalah untuk merangkum dalam pengembangan aplikasi selanjutnya.
kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh sistem
4. Perancangan
aplikasi perangkat lunak. Kebutuhan sistem
meliputi identifikasi aktor, analisis data, dan Secara umum, sistem aplikasi mobile
identifikasi fungsional aplikasi. Dari analisis geotagging laporan kerusakan jalan akan
kebutuhan di atas, direpresentasikan menjadi dibangun dalam 2 sisi, yaitu admin dan
diagram use case. pengguna. Aplikasi pada sisi pengguna
dikembangkan pada platform Android dan
3.3. Perancangan Sistem bernama ‘Markgo’. Sedangkan aplikasi admin
Perancangan dilakukan berdasarkan dikembangkan pada platform web. Berikut
diagram use case yang telah dibuat sebelumnya merupakan gambaran perancangan aplikasi
pada analisis kebutuhan fitur. Tahap-tahap Markgo secara keseluruhan yang ditunjukkan
perancangan meliputi perancangan arsitektur pada Gambar 1.
sistem, perancangan diagram activity,
4.1. Analisis Kebutuhan
perancangan diagram sequence, perancangan
diagram kelas, perancangan struktur data, dan Sistem aplikasi pada sisi client memiliki
perancangan navigasi antarmuka yang terdiri fungsi utama untuk dapat melaporkan
dari screenflow dan model sketsa antarmuka kerusakan jalan menggunakan sensor kamera
aplikasi. dan data lokasi yang di dapat dari GPS pada
perangkat bergerak pengguna. Sedangkan
3.4. Implementasi aplikasi admin untuk mengelolah semua data
Dari hasil perancangan yang telah dibuat laporan geotagging kerusakan jalan pengguna.
akan diimplementasikan pada pengembangan
sistem. Implementasi sistema dilakukan
menggunakan bahasa Java pada platform
Android dan HTML, CSS, Javascript pada
platform web untuk admin. Pada platform
Android, pengembangan aplikasi menggunakan
Integrated Development Environment (IDE)
Android Studio, sedangkan pada platform web
untuk admin menggunakan Visual Studio Code.

3.5. Pengujian dan Analisis


Pengujian dilakukan untuk menunjukkan
bahwa sistem dapat bekerja sesuai dengan
rancangan dan dapat memenuhi kebutuhan
penggunanya. Selain itu, juga untuk mengetahui
kinerja dan performa aplikasi. Pada umumnya
pengujian menggunakan teknik blackbox untuk Gambar 1. Diagram perancangan
melakukan validasi dari fungsionalitas sistem.
Selain fungsionalitas, juga dilakukan pengujian
usabilitas menggunakan metode kuesioner.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 7541

4.1.2. Kebutuhan Fungsional Sistem

Gambar 2. Gambaran umum sistem

Pada Gambar 2 ditunjukkan gambaran umum


arsitektur sistem yang menggunakan Firebase
Realtime Database sebagai back-end service.
Selain untuk mengelolah data laporan, aplikasi
admin juga memiliki fitur untuk mengubah hak
akses pengguna untuk menangani
penyalahgunaan aplikasi client.

4.1.1. Identifikasi Sistem Gambar 3. Use case diagram sistem aplikasi


perangkat bergerak
Dari gambaran umum yang telah dibahas,
dapat ditemukan 2 aktor utama pada sistem Diagram use case menggambarkan
aplikasi, yaitu pengguna biasa (masyarakat aktifitas apa saja yang dapat dilakukan oleh
umum) dan admin aplikasi. Berikut merupakan aktor pada suatu sistem. Gambar 3 menunjukkan
tabel identifikasi aktor yang ditunjukkan pada aktifitas yang dapat dilakukan oleh pengguna
Tabel 1. aplikasi perangkat bergerak. Pengguna dalam
Tabel 1. Identifikasi Aktor hal ini masyarakat umum, secara garis besar
Aktor Deskripsi dapat mengakses 7 fitur utama. Gambar 4
Pengguna Merupakan aktor pada menunjukkan aktifitas yang dapat dilakukan
aplikasi perangkat bergerak oleh admin secara umum. Admin dapat
Android, Pengguna dapat melakukan pengelolahan data, yang termasuk
memperoleh informasi data melihat dan menghapus data laporan.
laporan, juga dapat
membuat laporan baru dan
mengunggahnya langsung
jika kondisi
memungkinkan, atau
menyimpan foto, dan
mengunggah laporan
dengan menggunakan foto
yang tersimpan pada galeri.

Admin Merupakan aktor pada


aplikasi web, memiliki hak
akses untuk melihat
visualisasi data laporan
kerusakan jalan, data
laporan penyalahgunaan,
dapat menghapus data
laporan maupun memblokir
pengguna berdasarkan
laporan penyalahgunaan. Gambar 4. Use case diagram sistem aplikasi web

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 7542

4.2. Perancangan Sistem

Gambar 5. Rancangan arsitektur sistem

Sistem aplikasi mobile geotagging laporan


kerusakan jalan memiliki akses langsung ke
backend service Firebase. Sistem aplikasi
mobile juga dapat mengambil data koordinat
lokasi pengguna dari Exif foto atau GPS untuk Gambar 7. Implementasi pratinjau membuat laporan
menyematkan data lokasi pada data foto yang geotagging kerusakan jalan baru
akan diunggah (geotaggingg). Sama halnya
Pada Gambar 7 ditunjukkan implementasi
dengan aplikasi mobile, aplikasi web admin
untuk melakukan pratinjau pembuatan laporan
dapat terhubung secara langsung ke server
geotagging kerusakan jalan baru sebelum
Firebase. Arsitektur sistem ditunjukkan pada
laporan diunggah. Pengguna dapat mengisikan
Gambar 5.
deskripsi singkat pada isian teks deskripsi,
meninjau foto pada layar penuh, dan mengubah
5. IMPLEMENTASI
lokasi kerusakan jalan secara manual ketika
Pada Gambar 6 ditunjukkan implementasi pengguna tidak mendapatkan akses GPS, data
halaman utama pada sistem. Pada halaman lokasi tidak akurat, atau data lokasi geotagging
utama pengguna dapat melihat data laporan tidak ditemukan pada foto yang akan diunggah.
geotagging kerusakan jalan yang telah Pada Gambar 8 menunjukkan implementasi
dilaporakan dalam 3 struktur, yaitu lini masa, peta visualisasi data laporan kerusakan jalan.
laporan kerusakan jalan yang telah diperbaiki, Terdapat 2 mode peta visualisasi, yaitu mode
dan laporan oleh pengguna yang sedang login clustered-marker yang merepresentasikan
pada aplikasi. Selain itu pengguna juga dapat lokasi kerusakan jalan dengan marker pada
mengakses fitur untuk membuat laporan baru, peta, dan mode heatmap yang menampilkan
vote laporan, mengisukan jalan diperbaiki, gradien warna pada peta sesuai dengan jumlah
mengisukan penyalahgunaan, dan tombol untuk intensitas kerusakan jalan. Gradien warna pada
melihat peta visualisasi data laporan geotagging visualisasi heatmap juga dibobotkan dengan
kerusakan jalan. Pengguna juga dapat jumlah vote pada laporan geotagging kerusakan
menghapus laporan kerusakan jalan milik jalan untuk mewakili jumlah pengguna yang
pengguna yang sedang login pada tampilan ini. mengeluhkan kerusakan jalan pada tersebut.

Gambar 6. Implementasi halaman utama Gambar 8. Implementasi peta visualisasi data


laporan kerusakan jalan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 7543

6. PENGUJIAN DAN ANALISIS Tabel 3 Hasil status pengujian usability


Rata-rata
Aspek
6.1. Pengujian Validasi Status Presentase
Penilaian
(%)
Pada pengujian validasi, digunakan teknik
blackbox testing untuk menemukan Usefulness Sangat setuju 90,85
ketidaksesuaian fungsional aplikasi dengan
Ease to learn Sangat setuju 87
rancangannya. Pengujian validasi terdiri dari
beberapa kasus uji yang masing-masing Ease to use Sangat setuju 85,71
memiliki kode identifikasi kasus uji, nama
Satisfaction Sangat setuju 89,4
kasus uji, kode identifikasi usecase yang
direpresentasikan pada kasus tersebut, tujuan Rata-rata 88,24
pengujian masing-masing kasus, prosedur
pengujian, dan hasil yang diharapkan pada
Tabel 3 menunjukkan status hasil pengujian
aplikasi.
usability yang dihitung dari rata-rata nilai
Dari hasil pengujian validasi, didapatkan
indeks usability pada masing-masing kriteria.
hasil 8 kebutuhan fungsional sistem yang telah
Dari ke-empat kriteria pengujian usability,
terpenuhi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
didapatkan nilai presentase rata-rata sebesar
aplikasi Markgo memiliki tingkat validitas
88,24%, sehingga dapat disimpulkan bahwa
sebesar 100%.
aplikasi mobile geotagging laporan kerusakan
jalan telah memenuhi pengujian usability.
6.2. Pengujian Usability
Pengguna dalam pengujian usability dalam 7. KESIMPULAN DAN SARAN
kasus ini ditujukan untuk masyarakat umum.
Dari hasil analisis kebutuhan, perancangan,
Pengujian usability dilakukan menggunakan
implementasi, dan pengujian pada rancang
kuisioner kepada calon pengguna yakni
bangun aplikasi mobile geotagging laporan
masyarakat umum dengan menggunakan
kerusakan jalan didapatkan kesimpulan bahwa
kuisioner. Kuisioner diisikan berdasarkan
rancangan aplikasi mobile geotagging laporan
penggunaan aplikasi mobile geotagging laporan
kerusakan jalan dilakukan dengan cara
kerusakan jalan pada perangkat Android secara
menganalisis kebutuhan dalam bentuk
langsung.
gambaran umum sistem, identifikasi aktor,
Dari hasil pengujian usability dengan
kebutuhan fungsional, dan kebutuhan non
menggunakan kuisioner dari 20 responden,
fungsional sistem. Tahap selanjutnya dilakukan
didapatkan hasil dalam bentuk akumulasi poin
perancangan sistem dalam bentuk UML
dari masing-masing kriteria pengujian usability
(activity diagram, sequence diagram, dan class
yang ditunjukkan pada Tabel 2. Dalam kuisioner
diagram), perancangan struktur model data, dan
yang dibagikan, nilai pengujian
struktur navigasi dan antarmuka aplikasi.
direpresentasikan dalam bentuk angka 1 sampai
Aplikasi mobile geotagging laporan
5, di mana angka 1 berarti sangat tidak setuju,
kerusakan jalan dibangun dan
angka 2 tidak setuju, angka 3 netral, angka 4
diimplementasikan pada perangkat bergerak
setuju, dan angka 5 berarti sangat setuju.
smartphone dengan sistem operasi Android
Tabel 2. Indeks kuisioner menggunakan bahasa pemrograman Java sesuai
No Indeks No Indeks No Indeks dengan analisis dan perancangan sebelumnya.
Usefullness 11 86% 21 89% Untuk aplikasi front-end admin dibangun dan
1 88% Easy to use 22 98% dirancang pada platform web, menggunakan
2 89% 12 88% 23 96% bahasa pemrograman HTML, CSS, dan
3 93% 13 78% Javascript. Sedangkan untuk back-end sistem
4 92% 14 97% diimplementasikan menggunakan layanan
5 90% 15 71% Firebase Realtime Database dan Firebase File
6 95% 16 91% Storage sebagai media penyimpanan data dan
7 89% 17 91% berkas foto laporan kerusakan jalan.
Easy to learn 18 84%
Berikut merupakan saran yang dapat
8 80% Satisfaction
9 92% 19 82% diberikan untuk pengembangan aplikasi mobile
10 90% 20 82% geotagging kerusakan jalan lebih lanjut antara
lain cakupan wilayah laporan kerusakan jalan
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 7544

pada penelitian ini hanya meliputi wilayah Kota OS Worldwide by Installed Base.
dan Kabupaten Malang, sehingga dapat Diakses pada Agustus 28, 2017,
diperluas dengan mengembangkan struktur data Statcounter.com:http://gs.statcounter.co
alamat laporan kerusakan jalan dan batasan m/#tablet-os-ID-monthly-201506-2015-
wilayah pada peta perangkat bergerak sehingga 08-bar
aplikasi dapat digunakan pada cakupan wilayah Siegler, M. (2012). Analyst: There's A Great
yang lebih luas. Future in iPhone Apps. Diakses pada
Aplikasi dapat dikembangkan pada Oktober 12, 2017, Venturebeat:
platform lain, seperti iOS, sehingga aplikasi http://venturebeat.com/2008/06/11/anal
dapat lebih banyak menjangkau kalangan yst-theres-a-great-future-in-iphone-apps
masayarakat pengguna perangkat bergerak.
Valli, C. (2010). Geotagging Where
Pada penelitian ini, data laporan
Cyberspace Comes to Your Place.
geotagging hanya ditampilkan dalam bentuk
Lawley, WA, Australia : Edith Cowan
urutan kronologi waktu, sehingga untuk
University.
pengembangan aplikasi selanjutnya dapat
ditambahkan fitur berupa pengurutan data
laporan kerusakan jalan berdasarkan lokasi
terdekat, atau berdasarkan jumlah vote laporan
terbanyak yang mewakili jumlah pengguna
jalan yang melalui jalan tersebut.

8. DAFTAR PUSTAKA
Altova Inc. (2011). Web Services: Benefits,
Challenges, and A Unique Visual
Development Solution. Beverly, MA,
USA
Denso Wave. (t.thn.). Geo Tagged QR Codes.
Diakses pada Oktober 3, 2017, dari
https://qrd.by/tracking-qr-code-html5-
geolocation/
Google Developers. (2017). Firebase Realtime
Database. Diakses pada pada
November 2, 2017, Firebase
https://firebase.google.com/docs/databa
se/
Holzer, A., & Ondrus, J. (2011). Mobile
Application Market: A Mobile Network
Operators’ Perspective in Exploring
the Grand Challenges for Next
Generation E-Business, ser. Lecture
Notes in Business Information
Processing, ser. Lecture Notes in
Business Information Processing (Vol.
52). Springer Berlin Heidelberg,
Germany.
Jesdanun, A. (2012). GPS Adds Dimension to
Online Photos. Toronto, Canada.
Nagara, C. (2009). Analisis Hubungan
Kelembagaan Antar Institusi Teknis
Pengelola Jalan. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Statcounter. (2017, Agustus 28). Smartphone

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai