Anda di halaman 1dari 5

DARAH

Andi Hastialihaesar Dwi Murti / 1714042025

Abstrak
Plasma darah merupakan cairan transparan yang berwarna kekuning-kuningan, volumnya
kurang lebih 55. Sedangkan komponen seluler terdiri dari sel-sel darah yang volumya kurang
lebih 45% , didalam plasma darah terdapat 90% air, 7-8% protein yang larut, 1% elektrolit,
dan 1-2% berbagai zat antara lain, glukosa, asam amino, lemak, vitamin, urea, asam urat, gas
gas yang larut dan hormon. Terdapat dua macam kelainan tekanan darah, antara lain yang
dikenal sebagai hipertensi atau tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah.
Hipertensi telah menjadi penyakit yang menjadi perhatian di banyak negara di dunia, karena
hipertensi seringkali menjadi penyakit tidak menular nomor satu di banyak negara. Banyak
faktor yang dapat memperbesar risiko atau kecenderungan seseorang menderita hipertensi,
diantaranya ciri-ciri individu seperti umur, jenis kelamin, dan suku, faktor genetik serta faktor
lingkungan yang meliputi obesitas, strees, koomsumsigaram, merokok, komsumsi alkohol dsb
Kata kunci: Darah.

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup memiliki fungsi tertentu yang dimiliki oleh setiap organ
tubuhnya. Ilmu fisiologi yang merupakan salah satu cabang dari biologi adalah ilmu
yang membahas tentang fungsi dari alat-alat atau organ tubuh. Termasuk kedalamnya
fungsi sel, molekul, zat-zat, yang terkandung didalamnya sehingga dapat
mempengaruhi kerja suatu individu. Terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK), maka ilmu fisiologi ini tidak dapat dipisahkan dari
cabang-cabang ilmu lainnya seperti morfologi, anatomi, dan sebagainya. Hal ini
disebabkan ilmu fisiologi juga memegang peranan yang sangat pentng dalam
kehidupan.
Sebagian besar vertebrata darahnya berwarna merah, kecuali pada amphioxus dan
leptocephalus. Sifat darah berbeda dengan air, darah memiliki berat jenis antara 1,050-
1,060 dan memiliki viskositas sekitar 5 kali lebih tinggi daripada air. Darah terdiri atas
2 bagian yaitu komponen cair yang disebut plasma darah dan kompenen seluler yang
terdiri dari sel-sel darah (Mu’nisa, 2019).
Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi.
Peningkatan atau perunurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostatis pada
didalam tubuh. Tekanan darah selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah
di dalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran
darah yang menetap ( Febby, 2013).
Plasma darah merupakan cairan transparan yang berwarna kekuning-kuningan,
volumnya kurang lebih 55. Sedangkan komponen seluler terdiri dari sel-sel darah yang
volumya kurang lebih 45% , didalam plasma darah terdapat 90% air, 7-8% protein
yang larut, 1% elektrolit, dan 1-2% berbagai zat antara lain, glukosa, asam amino,
lemak, vitamin, urea, asam urat, gas gas yang larut dan hormon (Mu’nisa, 2019).
Terdapat dua macam kelainan tekanan darah, antara lain yang dikenal sebagai
hipertensi atau tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah.
Hipertensi telah menjadi penyakit yang menjadi perhatian di banyak negara di dunia,
karena hipertensi seringkali menjadi penyakit tidak menular nomor satu di banyak
negara. Banyak faktor yang dapat memperbesar risiko atau kecenderungan seseorang
menderita hipertensi, diantaranya ciri-ciri individu seperti umur, jenis kelamin, dan
suku, faktor genetik serta faktor lingkungan yang meliputi obesitas, strees,
koomsumsigaram, merokok, komsumsi alkohol dsb ( Febby, 2013).
Aloantibodi sel darah merah (RBC), disebabkan oleh transfusi alogenik, transfusi
yang diperlukan oleh penyakit bawaan diperhitungkan untuk 50% atau lebih. Disisi
lain sejak usia satu tahun keatas, transfusi darah dilakukan lebih sering untuk penyakit
hematologi (Maiko, 2018).
Menuriut data WHO, di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4%
penghuni bumi mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi
29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hioertensi, 333 juta berada di negara
maju dan 639 sisanya berada di negarab sedang berkembang, termaksud indonesia.
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi dua golongan yaitu, hipertensi esensial
yang tidak diketahui penyebabnya dan hipertensi sekunder yang diketahui
penyebabnya, seperti gangguan ginjal, gangguan hormon, dan sebagainya
( Febby, 2013).
2. Tujuan Praktikum
Pada kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat membuktikan bahwa di dalam
darah terdapat berbagai macam zat antara lain, protein, karbohidrat dan lemak. Serta
unsur-unsur yaitu Natrium dan Klorida. Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum ini
adalah untuk mengetahui keberadaan protein, karbohidrat, lemak, unsur Natrium dan
Klorida dalam darah.
B. METODE
Praktikum ini dilakukan pada 15 Maret 2019 di Laboratorium Zoologi FMIPA UNM.
Alat yang digunakan yaitu, pipet tetes, centrifuge, gelas kimia 100 ml, tabung reaksi, pipet
tetes, penjepit tabung reaksi, bunsen. Bahan yang digunakan yaitu, Na Oksalat, NaCl
0,9%, 500cc darah kambing atau sapi, asam asetat, aquadest, kertas saring, filtrat plasma
oksalat, larutan Millon, larutan benedict, perak nitrat, asam klorida.
Ada 5 kegiatan dalam praktikum ini. Pada kegiatan pertama ialah pembuatan filtrat
plasma oksalat dengan cara mencampurkan 1 gram Na Oksalat kedalam 20cc NaCl 0,9%
lalu tambakan 500cc darah kambing atau sapi. Aduk dan goyangkan secara perlahan
kedua campuran tersebut. Kemudian, dari hasil pencampuran tersebut ambillah 25cc
kemudian lakukan pemusingan 2500 rpm selama 1 jam. Dari hasil pemusingan ini
ambillah cairan bagian atas (supernatan) dengan menggunakan pipet tetes sehingga residu
(sel-sel darah) di bagian bawahnya tidak terambil. Supernatan yang diperoleh disebut
”Plasma Oksalat” . Lalu, Ambillah 10 cc plasma oksalat, masukkan ke dalam gelas kimia
lalu tambahkan 5 cc aquadest dan panaskan sampai mendidih. Dalam keadaan mendidih
tambahkan 1 tetes asam aksalat, biarkan dingin selama lebih kurang1 menit, sesudahnya
saring dengan kertas saring dan ambil filtratnya
Pada kegiatan 2 yaitu pengujian protein. Pertama yang kita lakukan ialah memasukkan
10 cc filtrat plasma oksalat ke dalam tabung reaksi. Lalu tambahkan 1 tetes aquades dan
ujilah dengan larutan Million 10 tetes. Kemudian perhatikan dan catatlah perubahan
warna yang terjadi pada filtrat plasma oksalat
Pada kegiatan 3 yakni pengujian karbohidrat, pertama yang harus dilakukan ialah
memasukkan 10 cc filtrat plasma oksalat kedalam tabung reaksi. Lalu, tambahkan 10 tetes
larutan benedict dan dengan menggunakan penjepit kayu, panaskanlah. Kemudian
perhatikan dan catatlah perubahan warna yang terjadi pada filtrat plasma oksalat di dalam
tabung reaksi
Pada kegiatan 4 yakni pengujian unsur klorida. Dalam menguji keberadaan unsur Cl,
tuangkan 10 cc filtrat plasma oksalat ke dalam tabung reaksi. Lalu tambahkan 10 tetes
perak nitrat. Kemudian, perhatikan warna dan keberadaan filtratnya
Pada kegiatan 5 yakni pengujian unsur natrium. Dalam pengujian unsur natrium
dilakukan dengan cara menambahkan berturut turut 10 tetes asam klorida dan 10 tetes
natrium oksalat keoada 10 cc filtrat plasma oksalat yang dituang ke dalam tabung reaksi,
lalu amati setiap perubahan warna yang terjadi pada setiap penambahan kedua zat
tersebut.
C. HASIL PENGAMATAN
No Uji Zat/Unsur Zat yang ditambahkan Perubahan yang terjadi
1 Protein Aquades / Million Kuning keemasan –
kuning kecoklatan
2 karbohidrat Benedict Kuning – merah bata
3 Na Na Oksalat / asam klorida Kuning keemasan –
kuning kemerahan
4 Cl A5NO3 Kuning keemasan –
kuning keemasan dgn
endapan putih

D. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, yaitu unit darah, praktikan diharuskan untuk meguj keberadaan
protein, lemak, karbohidrat, natrium dan klorida di dalam darah. Adapun darah yang
digunakan dalam praktikum kali ini adalah darah sapi. Dalam praktikum ini, terdapat 5
jenis kegiatan. Pada kegiatan pertama, dilakukan pembuatan fltrat asam oksalat. Dimana
dilakukan pemisahan antara plasma darah dan sel – sel darah dengan menggunakan 1
gram Na oksalat kedalam 20 cc NaCl 0,9% lalu diolah menjadi supernatan yang disebut
dengan plasma oksalat. Lalu, plasma oksalat akan ditambahkan dengan Aquades milion
dan dipanaskan. Hasil cairan yang dipanaskan akan diambil filtratnya. Dan hasil filtrat
inilah yang digunakan unuk menguji kandungan protein, lemak, karbohidrat, natrium dan
klorida di dalam darah.
Pada kegiatan kedua, yaitu pengujian protein dengan meggunakan 10 cc filrtrat plasma
oksalat, larutan aquades 1 tetes dan larutan milion 10 tetes. Adapun perubahan yang
terjadi pada cairan yang telah di campurkan tersebut ialah dari cairan yang berwarna
kuning keemasan, berubah menjadi kuning kecoklatan.
Pada kegiatan ketiga, yaitu pengujian karbohidrat dengan menggunakan asam oksalat
10 cc dan penambahan 10 tetes larutan benedict dan dipanaskan. Setelah dipanaskan,
larutan yang awalnya berwarna kuning, berubah menjadi merah bata.
Pada kegiatan keempat, yaitu pengujian unsur klorida yaitu dengan menggunakan 10
cc plasma oksalat lalu ditambahkan 10 tetes A5No3. Adapun perubahan yang terjadi pada
cairan yang telah di campurkan tersebut ialah dari cairan yang berwarna kuning keemasan,
berubah menjadi kuning keemasan dengan endapan putih.
Pada kegiatan kelima, yaitu pengujian unsur natrium dengan menggunakan 10 cc
filtrat plasma okslaat lalu ditambahkan 10 tetes asam klorida dan 10 tetes natrium okslat
berturut – turut. Adapun perubahan yang terjadi pada cairan yang telah di campurkan
tersebut ialah dari cairan yang berwarna kuning keemasan, berubah menjadi kuning
kemerahan.

E. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Sebagian besar vertebrata, darahnya berwarna merah kecuali pada Amphioxus dan
Leptochepalus. Darah memiliki vikositas sekitar 5 kali lebih tinggi daripada air. Pada unit
ini terdapat 5 kegiatan yaitu pembuatan larutan plasma oksalat dan pengujian protein ,
karbohidrat, natrium dan klorida. Dari 5 kegiatan diatas dapat disimpulkan bahwa larutan
plasma oksalat sangat berperan penting terhadap pengujian karbohirrat, potein, klorida dan
natrium dalam darah. Hal ini dikarenakan larutan plasma oksalat merupakan larutan yang
mudah menyatu dengan darah. Sehingga apabila diberikan perlakuan seperti penambahan
larutan atau dilakukan pemanasan, maka larutan tersebut dengan mudah teridentifikasi
kandungannya.
Saran
Praktikan lebih teliti dan berhati-hati dalam melakukan praktikum. Adapun saran yang
ingin saya sampaikan yaitu sebaiknya dalam praktikum ini praktikan harus menggunakan
masker agar aroma larutan yang tajam tidak mengganggu penciuman maupun konsentrasi
dalam menalakukan pengamatan. Pada praktikum ini juga harus teliti dan hati-hati krna
apabila kita salah dalam mencampur larutan maka hasil yang didapatkan juga akan tidak
bagus.

F. REFERENSI
Febby Haendra Dwi Anggara., Nanang Prayitno. 2013. Faktor-faktor yang Berhubungan
Dengan Tekanan Darah Di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun
2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 5(1) : 1

Maiko Abe, dkk. 2018. Transfision-related alloimmunization to red cell antigens among
pediatric recipients. Int J Blood Transfus Immunohematol. 8(8) : 1

Mu’nisa, Andi., Andi. A. A., Arshad. B. 2019. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan.
Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM

Anda mungkin juga menyukai